هتاكربو الله ةمحرو مكيلع ملاسلا
نيلسرملاو ءايبنلاا فرشا ىلع ملاسلاو ةلاصلاو نيملاعلا بر لله دمحلا هلا ىلعو دمحم انديس
هبحصو .نيعمجا
الله لاا هلا لا نا دهشا هل كيرش لا هدحو
نأ دهشاو هدبع ًادمحم
.هلوسرو
انديس لا ىلعو دمحم انديس ىلع كرابو ملسو لص مهللا .دمحم
اهيأ ايف سانلا
زاف دقف الله ىوقتب يسفنو مكيصوأ .نوقتملا
ميركلا نآرقلا يف ىلاعت الله لاقف ميحرلا نمحرلا الله مسب ،
قح الله اوقتا اونمآ نيذلا اهيأ اي "
لاإ نتومت لاو هتاقت .نوملسم متنأو
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya. Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah.
Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata. Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
َنوُمِلْسُم ْمُتْنَأ َو َّلَِإ َّنُتوُمَت َلَ َو ِهِتاَقُت َّقَح َ َّاللَّ اوُقَّتا اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti- hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
و ملسو لص مهللا دمحم انديس لا ىلعو دمحم انديس ىلع كراب
Hadirin sidang pendengar jama’ah Jumat yang dirahmati oleh Allah.
Bahwa salah satu nikmat yang paling besar diantara nikmat nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita seluruh Hambanya adalah agama Islam.
Sehingga umat Islam merupakan sebuah rahmat bagi seluruh alam.
Islam juga mengajarkan kasih sayang kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Di antara bentuk kasih sayang yang terkandung dalam ajaran Islam adalah berkata-kata yang baik.
Perkataan dan ucapan yang baik merupakan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebaikan dan dapat meninggikan derajat, baik di sisi Allah maupun di tengah-tengah manusia.
Allah SWT memerintahkan kita untuk mengucapkan perkataan yang baik. Dalam Surat al-Baqarah ayat 83 Allah berfirman:
اًنْسُح ِساَّنلِل اوُلوُق
Artinya: “Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.
Ayat-ayat yang telah dibacakan tadi merupakan pengingat bagi kita supaya senantiasa menjaga ucapan kita. Tidaklah yang keluar dari mulut kita melainkan kebaikan, minimal, jika kita tidak bisa mengucapkan kebaikan, maka lebih baik diam. Jangan sampai ucapan yang keluar dari lisan kita malah menyakiti hati orang lain. Ingatlah pesan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita semua:
ْتُمْصَيِل ْوَأ ا ًرْيَخ ْلُقَيْلَف ِر ِخ ْلْا ِم ْوَيْلا َو ِ هللّٰاِب ُنِمْؤُي َناَك ْنَم
Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Bahwasanya Baginda Nabi Muhammad di utus oleh Allah untuk mengajarkan akhlak mulia, salah satunya adalah dengan menjaga perkataan.
Sehingga dapat di isyaratkan bahwa ucapan kasar yang melukai hati orang lain lebih dahsyat sakit nya ketimbang seribu kali pukulan di tempat yang sama. Rasa sakit sebab terpukul akan hilang seiring
berjalannya waktu tetapi kalau yang luka itu adalah hati seumur hidup tidak akan pernah sirna dari ingatan nya. Bahkan sampai nanti di hadapan Allah ini semua akan tetap diperkarakan.
Ini menunjukkan kasih sayang Nabi Muhammad kepada kita seluruh ummat nya. 1400 tahun lalu nabi meninggal dunia namun Seolah-olah nabi sudah mengetahui akan keadaan ummat nya kelak akan banyak yang saling memfitnah dan menjatuhkan satu sama lain. Sehingga nabi lebih dulu menyampaikan anjuran untuk berkata kata yang baik ataupun hendak lah dia diam.
Sehingga ketika kita menerapkan apa yang sudah disuruh oleh Baginda Nabi maka hasil yang didapatkan adalah akan terbentuk karakter yang baik didalam diri seorang Muslim.
Jamaah sekalian yang dirahmati Allah, Bahwa banyak manusia yang beramal saleh namun dia juga selalu menyakiti hati saudaranya dengan perkataan nya sehingga ketika nanti di hadapan Allah mereka inilah yang akan menjadi bagian orang orang yang merugi, ketika catatan amal diperlihatkan ternyata semua amal saleh sudah hilang sirna disebabkan apa ? Karna tidak bisa menjaga lidah dan perkataan nya.
Kata baginda Nabi: “Sebaik baik kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Selama ucapan mu dipercaya oleh orang didengar oleh saudaramu maka pergunakanlah dengan sebaik mungkin karna nanti tiba suatu masa perkataan mu sumpah serapah mu sudah tak lagi dipercaya oleh orang lain. Mumpung masih ada nikmat itu mari kita syukuri dan gunakan untuk menegakkan agama Allah ta’ala.
Semoga kita dapat menjadi pribadi yang baik dalam berperilaku maupun bertutur kata, semoga kita digolongkan sebagai orang yang beriman, dan orang yang beriman itu bukanlah mereka yang suka mencaci maupun melaknat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِناَّعَّللا َلَ َو ِناَّعَّطلاِب ُنِمْؤُمْلا َسْيَل “Orang yang beriman bukanlah orang yang suka mencela dan mengutuk.
الله َك َراَب مكَل َو يِل
اَذَه يِل ْوَق ُل ْوُقَأ .ِمْيِكَحْلا ِرْكِذ َو ِةَيآ ْنِم ِهْيِف اَمِب ْمُكاَّيِإ َو يِنَعَفَن َو ِمْيِظَعلْا ِنآ ْرُقلْا يِف
ُر ْوُفَغلا َوُه ُهَّنِإ َمْيِظَعلا َالله ُرِفْغَتْسأَف .مْي ِح َّرلا