A. Esai
1. Keputusan investasi modal (capital investment decision) adalah keputusan untuk menginvestasikan dana perusahaan dalam aset tetap atau proyek jangka panjang guna menghasilkan keuntungan di masa depan.
Ada dua jenis keputusan investasi modal:
a. Keputusan investasi modal independen (independent capital investment decision)
Ini adalah keputusan investasi pada sebuah proyek yang dapat dievaluasi secara terpisah dari proyek investasi lainnya. Setiap proyek dievaluasi berdasarkan expected return dan risikonya sendiri.
Contohnya, perusahaan mempertimbangkan untuk membeli sebuah mesin baru atau melakukan perluasan pabrik.
b. Keputusan investasi modal yang saling eksklusif (mutually exclusive capital investment decision)
Ini adalah situasi di mana perusahaan harus memilih satu dari beberapa proyek investasi yang saling mengecualikan. Hanya satu proyek yang dapat dipilih karena keterbatasan dana atau kapasitas.
Misalnya, perusahaan hanya memiliki dana untuk membangun satu pabrik baru di antara dua lokasi yang berbeda. Pemilihan satu proyek secara otomatis mengecualikan proyek lainnya.
Jadi perbedaan utamanya adalah pada keputusan investasi independen, perusahaan bisa melakukan semua proyek yang menguntungkan. Sedangkan pada investasi eksklusif, perusahaan harus memilih satu dari beberapa alternatif karena keterbatasan sumber daya.
2. Postaudit atau audit setelah pelaksanaan memiliki beberapa peran dan nilai penting dalam manajemen proyek, antara lain:
a. Mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan setelah proyek selesai dieksekusi. Hal ini mencakup evaluasi apakah proyek diselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi spesifikasi yang diharapkan.
b. Menilai efektivitas proses manajemen proyek yang diterapkan.
Apakah proses perencanaan, penjadwalan, penganggaran, dll dilakukan dengan baik.
c. Mengidentifikasi area perbaikan untuk proyek di masa mendatang, berdasarkan masalah atau hambatan yang ditemukan dalam proyek ini.
d. Memvalidasi dan mendokumentasikan pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari proyek.
e. Menilai kinerja vendor dan kontraktor yang terlibat dalam proyek.
f. Memastikan tanggung jawab legal dan kontrak telah dipenuhi dengan baik oleh semua pihak.
Jadi secara umum, postaudit memberi pembelajaran berharga untuk perbaikan proses manajemen proyek dan meningkatkan peluang sukses di proyek- proyek berikutnya. Hasil postaudit sebaiknya didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan baik kepada stakeholder terkait.
3. Dalam mengevaluasi keputusan investasi modal yang melibatkan proyek- proyek yang mutually exclusive, NPV (Net Present Value) umumnya lebih disarankan daripada IRR (Internal Rate of Return).
Alasannya:
a. NPV memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money) dengan mendiskontokan arus kas masa depan ke nilai sekarang. Hal ini penting untuk dapat memperbandingkan proyek dengan jadwal arus kas yang berbeda.
b. NPV tidak memiliki masalah multiple IRRs seperti yang mungkin terjadi pada IRR ketika mengevaluasi proyek dengan cash flow yang tidak konvensional.
c. Dalam mutually exclusive projects, kita seharusnya memilih proyek dengan NPV tertinggi, bukan IRR tertinggi. NPV lebih akurat merepresentasikan keuntungan bersih dari proyek setelah memperhitungkan biaya modal.
d. NPV dapat ditambahkan ketika kita memiliki kelompok proyek yang saling melengkapi. Sebaliknya, IRR tidak bisa ditambahkan.
Jadi secara keseluruhan, NPV lebih unggul dan akurat untuk mengevaluasi mutually exclusive projects karena memperhitungkan nilai waktu uang dan memberikan ukuran keuntungan bersih proyek yang lebih baik. IRR sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasannya.
4. Investasi modal di lingkungan manufaktur yang maju umumnya ditandai oleh beberapa hal berikut:
a. Otomatisasi dan robotika: Penggunaan mesin-mesin otomatis, robot, dan sistem manufaktur yang terintegrasi komputer untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ini memerlukan investasi modal yang signifikan.
b. Teknologi digital: Penerapan Internet of Things (IoT), big data analytics, AI, dan teknologi digital lainnya untuk monitoring real-time, optimasi proses, prediksi pemeliharaan, dan pengambilan keputusan.
c. Manufaktur aditif: Penggunaan teknik manufaktur aditif seperti 3D printing yang memungkinkan produksi kustomisasi massal dan on- demand.
d. Supply chain terintegrasi: Sistem supply chain yang terhubung dan terintegrasi melalui jaringan data dan teknologi untuk sinkronisasi permintaan-pasokan secara real time.
e. Fasilitas cerdas: Pabrik pintar dengan fitur seperti pencahayaan dan HVAC yang dapat disesuaikan secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi energi.
f. Keberlanjutan: Investasi dalam mesin, proses, dan fasilitas ramah lingkungan untuk mengurangi limbah dan emisi karbon.
g. SDM terampil: Peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan dan sertifikasi untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas manufaktur maju.
h. Keselamatan: Penekanan pada keselamatan dan kesehatan pekerja melalui desain dan prosedur kerja yang aman.
B. Analisis
1. Decision Analysis (Payback, IRR & NPV) a. Payback period
Investasi awal: $350,000 Arus kas tahunan: $50,000
Payback period = $350,000/$50,000 = 7 tahun Jadi payback period untuk proyek ini adalah 7 tahun.
b. Accounting rate of return Investasi awal: $350,000 Arus kas tahunan: $50,000
Accounting rate of return = Arus kas tahunan : Investasi awal x 100%
= $50,000 : $350,000 x 100%
= 14.29%
c. Internal rate of return (IRR)
Melalui trial and error dengan mencoba berbagai tingkat discount rate, didapat IRR sekitar 14.5%.
d. Net present value (NPV) Discount rate = 14%
PV arus kas tahunan 14% discount rate:
Tahun 1: $50,000 : (1 + 0.14) = $43,859 Tahun 2: $50,000 : (1 + 0.14)2 = $38,460 Tahun 10: $50,000 : (1 + 0.14)10 = $20,024 Total PV arus kas = $349,642
NPV = Total PV arus kas - Investasi awal = $349,642 - $350,000
= -$358
Dengan discount rate 14%, NPV proyek ini adalah -$358.
2. After-Tax Cash Flows
a. Menghitung NPV proyek:
Pendapatan = $350,000 per tahun Biaya variabel = $30,000 per tahun Biaya tetap = $40,000 per tahun
Depresiasi = Investasi awal : Umur proyek
= $625,000 : 5 tahun = $125,000 per tahun
Pendapatan sebelum pajak & depresiasi = $350,000 - $30,000 - $40,000 =
$280,000
Pajak (40%) = 40% x $280,000 = $112,000
Arus kas setelah pajak = $280,000 - $112,000 = $168,000
Arus kas setelah pajak + depresiasi = $168,000 + $125,000 = $293,000 Perhitungan NPV:
Tahun 0: -$625,000
Tahun 1-4: $293,000 : (1.14)n
Tahun 5: $130,000 : (1.14)5
NPV = -$454,224 b. Rekomendasi:
Dengan NPV sebesar -$454,224, proyek ini seharusnya ditolak karena memiliki NPV negatif. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan return kurang dari biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan sebesar 14%, sehingga tidak menguntungkan untuk diterima. Oleh karena itu, rekomendasi saya adalah menolak proyek ini.