• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang HUKUM JAMINAN (3)

N/A
N/A
rifa arya

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang HUKUM JAMINAN (3)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM JAMINAN

(2)

Pentingnya Lembaga Jaminan

Dalam rangka pembangunan ekonomi nasional, pemerintah memberdayakan berbagai lembaga perbankan untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi masyarakat.

Lembaga pembiayaan memberikan kemudahan melalui fasilitas pembiayaan kepada

masyarakat dalam bentuk kredit. Salah satu

persyaratan penting untuk memperoleh fasilitas kredit adalah adanya jaminan atau  agunan.

HUKUM JAMINAN

(3)

Lembaga perbankan atau lembaga pembiayaan  mensyaratkan adanya jaminan bagi pemberian kredit demi keamanan dana dan kepastian hukumnya.

Dalam kegiatan bisnis, jaminan mempunyai peranan yang sangat penting, oleh karena itu, keberadaan ketentuan hukum yang mengatur mengenai lembaga pembiayaan maupun jaminan itu sangatlah diperlukan.

(4)

Hukum Jaminan adalah :

ketentuan hukum yang mengatur hubungan antara pemberi  jaminan (debitur) dan penerima jaminan (kreditur) sebagai akibat pembebanan suatu utang tertentu (kredit) dengan suatu jaminan.

PENGERTIAN 

(5)

Ruang lingkup hukum jaminan meliputi 

Jaminan umum

Jaminan khusus terdiri dari 1. Jaminan kebendaan:

a. Jaminan benda bergerak : Gadai dan Fiducia

b. Jaminan benda tidak bergerak: Hak Tanggungan dan Hipotik

2. Jaminan perorangan. 

RUANG LINGKUP HUKUM JAMINAN 

(6)

1. Jaminan Perorangan (Personal Guarantee)

Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian antara seorang berpiutang atau kreditur dengan seorang ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban si berhutang atau debitur.

Dasar hukumnya Pasal 1820 KUHPerdata berbunyi: Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga demi kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya.”

JENIS JAMINAN

(7)

2. Jaminan Kebendaan

Jaminan kebendaan ialah jaminan yang objeknya berupa baik benda bergerak maupun tidak bergerak yang khusus diperuntukan untuk menjamin utang debitur kepada kreditur apabila dikemudian hari debitur tidak dapat membayar utangnya kepada kreditur.

Sebagaimana disebutkan di atas, benda debitur yang dijaminkan bisa berupa benda bergerak maupun tidak bergerak.

JENIS JAMINAN

(8)

1. Untuk benda bergerak :

 dapat dijaminkan dengan gadai dan fidusia.

2. Untuk benda tidak bergerak :

a. Benda tidak bergerak berupa tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah dibebankan dengan hak tanggungan (Undang- undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta benda, benda yang berkaitan dengan tanah)

b. Benda tidak bergerak bukan tanah 

seperti  kapal laut dengan bobot 20 m3 atau lebih dan pesawat terbang serta helikopter dibebankan dengan hak hipotik.

(9)

Ada berapa jenis lembaga jaminan yang diakui oleh hukum di Indonesia :

1. Gadai :

Lembaga jaminan yang disebut Gadai diatur oleh ketentuan pasal 1150 sampai dengan pasal 1160 KUH Perdata

Gadai merupakan lembaga jaminan yang digunakan untuk mengikat jaminan utang yang berupa barang-barang bergerak , seperti perhiasan, surat berharga, mesin yang tidak

melekat dengan tanah

LEMBAGA JAMINAN

(10)

Pengikatan jaminan melalui Gadai memberikan jaminan kebendaan kepada krediturnya sebagai pemegang Gadai, artinya kreditur mempunyai hak menagih pelunasan piutangnya atas benda yang diikat dengan Gadai tersebut.

Pengikatan jaminan melalui Gadai memberikan hak didahulukan atau hak preferen kepada kreditur sebagai

pemegang Gadai,

(11)

2. Hipotik

Lembaga Hipotik pada saat ini hanya

digunakan untuk mengikat jaminan utang yang berupa kapal laut berukuran bobot 20 m3 atau lebih sesuai dengan

ketentuan pasal 314 KUH Dagang dan UU No 21 tahun 1992 tentang Pelayaran,

dengan mengacu antara lain kepada

ketentuan Hipotik yang tercantum dalam KUHPerdata.

LEMBAGA JAMINAN

(12)

3. Hak Tanggungan

Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah

sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan

satu kesatuan dengan tanah itu, untuk

pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain.

LEMBAGA JAMINAN

(13)

4. Fidusia (UU No. 42 Tahun 1999)

Fidusia merupakan pengembangan dari lembaga Gadai, yang menjadi objek

jaminannya yaitu barang bergerak baik yang berwujud / tidak berwujud dan

benda tidak bergerak khususnya

bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan.

Fidusia adalah pengalihan hak

kepemilikan suatu benda atas dasar

kepercayaan dengan ketentuan bahwa

benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.

LEMBAGA JAMINAN

(14)

Pembebanan perjanjian lembaga hak jaminan yang

diwajibkan dilakukan dengan akta autentik adalah

a. Akta Hipotek kapal untuk pembebanan

perjanjian jaminan hipotek atas kapal yang dibuat oleh pejabat pendaftar dan

pencatat balik nama kapal.

b. Surat kuasa membebankan hipotek (SKMH) yang dibuat oleh atau dihadapan notaris.

c. Akta pemberian hak tanggungan (APHT) yang dibuat

oleh pejabat pembuat akta tanah.

(15)

d. Surat kuasa membebankan hak

tanggungan (SKMHT) yang dibuat oleh notaris atau pejabat pembuat akta tanah.

e. Akta jaminan Fidusia (AJF) yang dibuat oleh notaris.

(16)

1. Berikan penjelasan tentang Hukum Jaminan!

2. Mengapa lembaga jaminan dianggap

penting dalam kegiatan bisnis? Jelaskan!

3. Jelaskan singkat tentang ruang lingkup hukum jaminan!

4. Ada berapa jenis jaminan yang saudara ketahui?Jelaskan!

5. Jelaskan perbedaan antara Lembaga jaminan Gadai dan lembaga jaminan

hipotik disertai dengan contohnya masing- masing!

LATIHAN SOAL

Referensi

Dokumen terkait

Gadai menurut KUH Perdata pada pasal 1150 menjelaskan bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang, yang diserahkan kepadanya oleh kreditur,

Buku II KUH Perdata, tentang Kebendaan, yang menganut asas tertutup, maksudnya dilarang membuat Pasal-Pasal kebendaan bari selain yang telah diatur dalam Buku II KUH

Berdasarkan definisi dari gadai yang diatur dalam ketentuan Pasal 1150 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, maka gadai pada dasarnya adalah suatu hak jaminan

Ketentuan pasal 1131 KUH Perdata merupakan salah satu ketentuan pokok dalam hukum jaminan, yaitu mengatur tentang kedudukan harta pihak yang berutang (pihak

Perumusan pengertian hukum gadai diatur dalam Pasal 1150 KUH Perdata sebagai berikut: Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak,

Jawab : Syarat mutlak dalam Gadai cessie adalah harus adanya pemberitahuan kepada Debitor Cessus pasal 1153 KUH Perdata, Sehingga apabila tidak didahului dengan

Pada Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata, memberikan pengertian gadai, yakni “Gadai artinya suatu hak yang didapatkan seorang kreditur atas suatu barang bergerak

Pengertian gadai yang tercantum dalam pasal 1150 KUH Perdata ini sangat luas,tidak hanya mengatur tentang pembebanan jaminan atas barang bergerak,tetapi juga mengatur tentang kewenangan