• Tidak ada hasil yang ditemukan

dokumen tentang Potensiometri

N/A
N/A
Imani Widhy

Academic year: 2024

Membagikan "dokumen tentang Potensiometri "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Potensiometri

Andini Nabila Alkamalia(1) , Syabila Eldryssa (2), Siti Anik Mahbubah (3), Widhy Rafi Imani(4) * Ir. Agus Surono M.T.

Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

29 Maret 2023 Abstrak

Analisa potensiometri merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengukuran suatu larutan secara kuantitatif yang berdasarkan prinsip elektrokimia. Metode potensiometri ini digunakan dalam pengukuran potensial sel, pH, dan menentukan konsentrasi ion logam dan non logam dalam suatu larutan elektrolit. Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menentukan titik ekivalen reaksi netralisasi serta ntuk mengetahui konsentrasi akhir dari sampel (minuman isotonic). Prosedur percobaan dari praktik um ini diawali dengan kalibrasi alat elektroda menggunakan larutan buffer dengan pH 7. Selanjutnya yaitu pembuatan larutan NaOH sebesar 0,1N dan 0,2N sebanyak 100ml. Pembuatan NaOH ini sendiri dengan cara menimbang padatan NaOH sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan, kemudian melarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100ml dan dihomogenkan. Langkah yang terakhir yaitu analisa potensiometri dengan cara mengambil sampel minuman isotonic sebanyak 10 mL. Kemudian melakukan pengukuran awal pH serta E0 pada larutan sampel.

Menambahkan NaOH pada sampel sebanyak 2 mL dan mencatat harga pH serta E0 sel pada setiap penambahan.

Lakukan pengulangan sesuai dengan variable yang ditentukan. Berdasarkan praktikum yang telah dilakuakan didapatkan hasil nilai pH terbesar pada sampel dengan Penambahan larutan NaOH sebesar 0,1N yaitu 12,40 dan E0 sel (mV) yaitu -187 kemudian yang terkecil yaitu 10,22 dan E0 sel (mV) yaitu-316, sedangkan hasil pH pada sampel dengan Penambahan larutan NaOH sebesar 0,2N yaitu 12,71 dan E0 sel (mV) yaitu -239, kemudian yang terkecil yaitu 11,10 dan E0 sel (mV) yaitu -334.

Kata kunci : Isotonic, Potensiometri,Titrasi 1.0.Pendahuluan

Minuman Isotonic merupakan minuman yang dapat meningkatkan kebugaran serta memiliki kemampuan rehidrasi yang baik. Minuman 1elative sendiri dapat didefinisikan sebagai minuman yang mengandung karbohidrat dengan konsentrasi 6-9% b/v dan mengandung sejumlah kecil mineral, seperti natrium, kalium, klorida, posfat serta perisa buah (fruit flavor) (Nurzak, et al., 2021). Minuman ini dapat dijadikan sebagai salah satu minuman yang dapat dijadikan sebagai pemenuhan elektrolit dalam tubuh.

Hal ini disebabkan karena minuman relative memiliki kesetimbangan yang sama dengan cairan tubuh, kesetimbangan tersebut disebabkan karena minuman isotonic. Minuman isotonic ini memiliki komposisi elektrolit berupa ion positif dan ion negatif yang mirip dengan cairan tubuh. Kalium dan natrium merupakan beberapa unsur utama yang ada dalam minuman 1elative. Pada dasarnya minuman 1elative yang paling baik adalah minuman yang mengandung kadar mineral natrium.

Potensiometri merupakan suatu metode pengukuran ion dalam suatu larutan secara kuantitatif yang berdasarkan prinsip elektrokimia (Fanani, et al., 2019). Metode potensiometri biasanya digunakan dalam pengukuran potensial sel, Ph, serta untuk menentukan konsentrasi ion logam & ion non logam dalam suatu larutan elektrolit. Metode potensiometri dapat dilakukan dengan memakai beberapa titrasi diantaranya titrasi asam basa, titrasi redoks, titrasi kompelsometri, dan titrasi pengendapan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, potensiometri sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai pengukuran beda potensial yang didasarkan pada prinsip elektrokimia dengan menggunakan larutan elektrolit berupa sampel minuman Isotonic. Tujuan dari adanya percobaan ini sendiri untuk mengetahui cara menentukan titik ekivalen reaksi netralisasi (titrasi netralisasi) dari perubahan potensial pada Isotonic volume titrasi. Tak hanya itu peercobaan ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui konsentrasi akhir dari sampel minuman isotonic yang digunakan (goodmood) dengan menggunakan metode potensiometri.

Commented [HFZ1]: Coba di cek lagi penulisan pH dan mV secara keseluruhan, dibetulkan semua, kalau sudah, aku acc Commented [HFZ2]: Betulkan semua line spacing nya, untuk isi 1,15

Abstrak 1 Setelah itu udah ACC Commented [HFZ3]: acc

Commented [HFZ4]: Menjorok ke dalam Pengenalan mengenai potensio singkat saja Spacing 1

Di miringkan

Commented [HFZ5]: Dirapihkan, line spacing nya 1

Commented [HFZ6]: ? Ini apa Fontnya 11

Penulisan sitasi dikecilkan dan dimiringkan Line spacing nya 1,15, kalau abstrak 1 Commented [HFZ7]: Ukuran font ga sesuai Line sapcing 1,15

Penulisan sumber dikecilkan dan dimiringkan

Commented [HFZ8]: ????

(2)

2.0. Dasar Teori 2.1. Potensiometri

Potensiometri adalah salah satu dari teknik analisis kuantitatif yang menggunakan sel elektrokimia.Potensiometri didasarkan pada pengukuran dua elektroda yang tidak terpolarisasi pada arus mendekati nol. Metode ini telah lama digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi, akan tetapi sekarang metode potensiometri ini dapat juga digunakan untuk mengetahui konsentrasi ion dari suatu analit (Khopkar, 1990).

Menurut(Kellner, 1998), potensiometri dibagi menjadi dua jenis yaitu potensiometri langsung dan tidak langsung. Potensiometri langsung merupakan pengukuran yang dilakukan dimana nilai potensial sel ditentukan serta di hubungkan dengan besarnya aktifitas maupun konsentrasi spesi kimia dalam larutan. Potensiometri tidak langsung merupakan pengukuran beda potensial untuk menentukan titik ekivalen dan titik akhir suatu titrasi dengan cara melakukan variasi beda potensial kemudian dimonitor sebagai fungsi penambahan reagen pada larutan sampel.

Potensiometrik adalah sebuah aplikasi langsung dari suatu persamaan Nernst yang dilakukan dengan cara mengukur dua elektroda yang tidak terpolarisasi dalam kondisi arus nol, persamaan Nernst menyatakan bahwa ada hubungan antara potensi relative elektroda dan konsentrasi senyawa 2elat yang sesuai dalam larutan (Khopkar, S.M., 2003).

Berikut adalah contoh persamaan Nernst :

………(1)

Keterangan

E = Potensal (V) E0 = Potensial Normal

Z = Jumlah electron yang terlibat dalam proses redoks Aox = Aktivitas bentuk teroksidasi

ARed = Aktivitas bentuk tereduksi 2.2. Titrasi Potensiometri

Titrasi potensiometri pada prinsipnya menggabungkan antara pengukuran potensial dan volume titran. Prinsip ini sangat berbeda dengan sistem potensiometri lansung yang hanya dengan pengukuran potensial langsung. Pada Titrasi potensiometri, konsentrasi zat yang dianalisis (analit) ditemukan setelah dilakukan pengolahan data titrasi termasuk perhitungannya. Keuntungan penerapan titrasi potensiometri adalah selain diperoleh aspek kuantitatif juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh aspek kualitatif, dapat diterapkan untuk zat kimia yang bersifat asam atau basa sangat lemah, tanpa harus menggunakan indikator visual seperti pada titrasi konvensional (Day & Underwood, 1999).

Titrasi potensiometri melibatkan beda potensial antara elektroda indikator dan elektroda pembanding selama titrasi, dan beda potensial dapat diukur dengan potensial (potensiometrik) atau Ph meter. Umumnya, pengukuran beda potensial yang akurat dilakukan secara potensiometri. Namun karena ketelitian yang dibutuhkan dalam titrasi, Ph meter memberikan hasil yang memuaskan dan lebih cocok untuk digunakan (Day & Underwood, 1999).

Pada titrasi potensiometri ini terdapat beberapa keunggulan yang dibandingkan dengan titrasi lainnya, diantara keunggulan titrasi potensiometri ini sebagai berikut :(Khopkar, S.M., 2003).

1. Metode potensiometri ini sangat berguna jika tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya bila sampel yang dititrasi keruh atau berwarna dan bila interval titik yang sesuai sangat pendek sehingga tidak tersedia indikator yang sesuai.

2. Harganya terjangau atau relative murah dan sederhana.

𝐸 = 𝐸0+0,059

𝑧 + log 𝑎𝑜𝑥

𝑎𝑅𝑒 𝑑 Commented [HFZ9]: Sampai ujung kanan

Tnr ya

Commented [WRI10R9]: Mohon maaf mbak untuk yang didalam kotak rumus sudah saya ganti ke TNR namun tetap kembali ke font cambria math,apakah ada solusi untuk mengubah cambria math menjadi TNR, Terimakasih mbak

Commented [HFZ11R9]: Okk, gpp

(3)

3. Voltmeter dan elektroda jauh lebih murah daripada kebanyakan ilmiah modern.

4. Saat membaca potensial sel menggunakan metode potensiometri, tidak ada arus yang mengalir dalam larutan, dimana efek arus sisa dan polarisasi sel diabaikan.

Pada titrasi potensiometri ini umumnya memiliki keuntungan memperbaiki konstanta keseimbangan potensial stabil sering diperoleh cukup cepat dan voltase mudah direkam sebagai fungsi waktu, membuat potensiometri terkadang berguna untuk pemantauan yang dilakukan tanpa pengawasan. Dalam analisis farmasi potensiometri ini digunakan untuk menentukan titik akhir suatu titrasi dalam titrasi asam basa, titrasi redoks, titrasi presipitasi, dan titrasi pembentukan kompleks (Khopkar, S.M., 2003).

2.3. Minuman Isotonik

Minuman isotonik sendiri merupakan minuman yang dapat meningkatkan kebugaran serta memiliki kemampuan rehidrasi yang baik. Minuman isotonik dan air minum memiliki fungsi yang sama, namun minuman isotonik memiliki kecepatan rehidrasi lebih besar yaitu 73% daripada air minum yang memiliki kecepatan rehidrasi 65% (Prasetiyo, et al., 2021).Minuman isotonik menurut (BPOM, 2006) adalah minuman formulasi yang ditentukan untuk mengganti cairan, karbohidrat, elektrolit dan mineral tubuh dengan cepat. Sementara itu berdasarkan nomor SNI. 01-4452-1998, minuman isotonik ditentukan produk non-alkohol berkarbonasi atau diam untuk memperbaiki bentuk, yaitu mengandung gula, asam sitrat dan mineral. Minuman isotonik memiliki kandungan mineral natrium adalah 800- 1000 mg/kg dan kalium 125- 175mg/kg dan kadar gula as sukrosa minimal 5%.

2.4. Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida atau biasa disebut dengan NaOH ini memiliki pengertian yaitu bahan kimia berbentuk kristal putih padat yang apabila memasuki lingkungan akan mudah bereaksi memecag dengan bahan kimia lain. Natrium hidroksida ini merupakan basa kuat, Natrium hidroksida juga sangat mudah larut dalam air. Produksi natrium hidroksida di dunia per-tahunnya mencapai 60 juta ton. Ini secara universal digunakan sebagai agen netralisasi dalam indsutri kimia,pembuatan kertas dan lain lain. Pada soda alkali secara umum mengandung 30% berat natrium hidroksida (Ahmadi, 2019).

3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Kalibrasi Alat

Pertama-tama siapkan larutan buffer pH 7, setelah itu celupkan elektroda kedalam larutan buffer pH 7. Setelah itu, catat pH dan E0 sel (mV) dengan pH harus mendekati 7.

3.3.2 Membuat Larutan NaOH 0,1 N dalam 100 mL

Pertama-tama timbang sebanyak 0,4 gram NaOH padatan pada kaca arloji, kemudian ambil aquadest sekitar 30 mL pada labu ukur. Kemudian masukkan NaOH padatan kedalamnya dan kocok hingga larut. Setelah itu, tambahkan aquadest hingga batas tera dan kosok hingga homogen.

3.3.3 Membuata Larutan NaOH 0,2 N dalam 100 mL

Pertama-tama timbang sebanyak 0,8 gram NaOH padatan pada kaca arloji, kemudian ambil aquadest sekitar 30 mL pada labu ukur. Kemudian masukkan NaOH padatan kedalamnya dan kocok hingga larut. Setelah itu, tambahkan aquadest hingga batas tera dan kocok hingga homogen.

3.3.4 Analia Potensiometri

Pertama-tama ambil sampel minuman isotonic sebanyak 10 mL, kemudian ukur pH dan E0 sel sampel tersebut. Tambahkan larutan NaOH 0,1 N pada sampel sebanyak 2 mL, kemudaian catat harga pH dan E0 sel setelah penambahan. Kemudian ulangi prosedur tersebut hingga 20 kali penambahan.

4.0 Pembahasan 4.1 Hasil Pembahasan

Dalam percobaan ini, didapatkan hasil percobaan pada tabel berikut.

Commented [HFZ12]: mL

Commented [HFZ13]: dirapihkan

(4)

Tabel 4.1.1 Percobaan sampel dengan NaOH 0,1 N

Percobaan pH E° Sel

1 10,22 -187

2 11,11 -239

3 11,41 -257

4 11,58 -268

5 11,71 -275

6 11,79 -280

7 11,94 -289

8 12,01 -293

9 12,06 -296

10 12,15 -301

11 12,18 -303

12 12,21 -305

13 12,24 -307

14 12,28 -309

15 12,30 -310

16 12,33 -312

17 12,35 -313

18 12,37 -314

19 12,39 -315

20 12,40 -316

Tabel 4.1.2 Percobaan sampel dengan NaOH 0,2 N

Percobaan pH E° Sel

1 11,10 -239

2 11,58 -267

3 11,79 -280

4 12,00 -292

5 12,10 -298

6 12,23 -306

7 12,33 -312

8 12,41 -316

9 12,45 -319

10 12,50 -322

11 12,52 -323

12 12,57 -326

13 12,59 -327

14 12,63 -329

15 12,64 -330

16 12,66 -331

17 12,68 -332

18 12,68 -332

19 12,70 -334

20 12,71 -334

4.2 Pembahasan

Potensiometri merupakan suatu metode pengukuran ion dalam suatu larutan secara kuantitatif yang berdasarkan prinsip elektrokimia. Metode potensiometri biasanya digunakan dalam pengukuran potensial sel, pH, serta untuk menentukan konsentrasi ion logam & ion non logam dalam suatu larutan elektrolit (Fanani, et al., 2019).Dalam percobaan potensiometri menggunakan alat pH meter untuk mengukur kadar pH, prinsip kerja sensor pH potensiometri

Commented [HFZ14]: Di bold ya

(5)

yaitu menghubungkan protonasi/deprotonasi reversible yang diendapkan dibawah lingkungan asam/basa, dimana sirkuit terbuka potensial yang dihasilkan dari akumulasi muatan dapat berupak nilai pH (Sharifuzzaman, et al., 2020).Percobaan ini memiliki tujuan untuk mengetahui cara menentukan titik ekivalen reaksi netralisasi dan untuk mengetahui konsentrasi akhir dari minuman isotonic (goodmood) menggunakan metode potensiometri.

Perocbaan ini dilakukan dengan menggunakan metode potensiometri. Metode potensiometri ini dapat digunakan untuk mengukur pH dan menentukan konsentrasi ion logam maupun ion non logam dalam suatu larutan elektrolit. Potensiometri memiliki berbagai keunggulan yang diantaranya proses percobaan yang dilakukan simple, dapat digunakan pada larutan yang berwarna dan keruh, waktu analisis yang cepat, serta akurasi dan selektivitasnya tinggi (Dr. Suyanta, 2013).

Ada beberapa prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini. Prosedur pertama melakukan kalibrasi alat, dengan menyiapkan larutan buffer pH 7. Tujuan dilakukannya kalibrasi ini agar hasil pengukuran nilai pH dapat terjaga akurasinya. Dengan menggunakan larutan buffer pH 7 pada alat untuk memastikan apakah alat tersebut masih dapat bekerja atau sudah rusak, maka dari itu ketika elektroda dicelupkan kedalam larutan buffer pH 7 hasil pH yang dibaca alat tersebut harus mendekati 7 (Devirizanty, et al., 2021).

Prosedur kedua pembuatan larutan NaOH 0,1 N dalam 100 mL. dengan menimbang 0,4 gram NaOH 0,1 N kaca arloji, lalu mengisi gelas beaker dengan aquadest 30 mL dan masukkan NaOH padatan yang telah ditimbang, aduk hingga larut,kemudian tambahkan aquadest hingga batas tera lalu diaduk lagi, dan yang terakhir beri label pada gelas beaker.

Prosedur ketiga pembuatan larutan NaOH 0,2 N dalam 100 mL. dengan menimbang 0,8 gram NaOH 0,2N dalam kaca arloji, lalu mengisi gelas beaker dengan aquadest 30 mL dan masukkan NaOH padatan yang telah ditimbang, aduk hingga larut, kemudian tambahkan aquadest hingga batas tera lalu diaduk lagi, terakhir beri label pada gelas beaker. Standarisasi NaOH ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi NaOH yang tepat, dikarenakan kemungkinan konsentrasi NaOH akan bersifat higroskopis mudah mengikat uap air,sehingga konsentrasinta akan berubah jika dibiarkan dengan waktu yang lama.

Prosedur keempat analisa potensiometri. Analisa ini dilakukan dengan mengambil sampel minuman (goodmood) sebanyak 10 ml ,ukur pH dan E0 sell (mV) dengan alat. Lalu memasukkan NaOH 0,1 N kedalam buret 1 dan NaOH 0,2 N kedalam buret 2. Setelah itu titrasi kan sampel dengan NaOH 0,1 N dalam buret 1 sebanyak 2 mL dan catat harga pH dan E0 sell (mV) pada setiap Penambahan, ulangi titrasi tersebut sampai 20 kali. Setelah itu ambil sampel sebanyak 10 mL, setelah itu titrasi kan sampel dengan NaOH 0,2 N dalam buret 2 sebanyak 2 ml dan catat harga pH dan E0 sell (mV) pada setiap Penambahan, ulangi titrasi tersebut sampai 20 kali. Adapun Penambahan titran ini menyebabkan meningkatnya potensial larutan secara bertahap dan akhirnya titik akhir titrasi ditetapkan dengan menentukan volume, Titran yang ditambahkan menyebabkan terjadinya perubahan potensial yang 5elative besar (Brilliantari, et al., 2015).

Setelah melakukan percobaan, didapatkan 2 grafik sebagai berikut :

Commented [HFZ15]: dikecilkan

Commented [HFZ16]: Dipersingkat aja yaaa

Commented [HFZ17]: Center

(6)

Grafik 4.2.1 Hubungan nilai pH dengan Penambahan NaOH 0,1 N dan NaOH 0,2 N

Berdasarkan Grafik 4.2.1 dapat diketahui bahwa hubungan antara nilai pH dengan Penambahan larutan NaOH pada setiap masing masing konsentrasi 0,1N dan NaOH 0,2N, Penambahan NaOH secara teratur dalam volume tertentu menyebabkan pH meningkat konstant di volume NaOH 2 mL keatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin banyak NaOH, maka pH yang didapatkan semakin besar. Grafik hubungan antara volume dengan pH yang dihasilkan dari titrasi dapat digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titik ekivalen dapat dicapai ketika pH berubah scara signifikan dengan Penambahan sedikit demi sedikit titran (Amelia, et al., 2016).

Grafik 4.2.2 Hubungan nilai mV dengan Penambahan NaOH 0,1 N dan NaOH 0,2 N y = 0.0387x + 11.138

R² = 0.715 y = 0.032x + 11.672

R² = 0.7623

10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42

pH

V (mL)

Hubungan Nilai pH Dengan Penambahan NaOH 0,1 N dan NaOH 0,2 N

NaOH 0,1 N NaOH 0,2 N

Linear (NaOH 0,1 N) Linear (NaOH 0,2 N)

y = -2.2929x - 241.3 R² = 0.7134

y = -1.8868x - 272.83 R² = 0.7603 -400

-350 -300 -250 -200 -150

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42

MV

V (mL)

Hubungan Nilai MV dengan Penambahan NaOH 0,1N dan NaOH 0,2N

NaOH 0,1 N NaOH 0,2 N

Linear (NaOH 0,1 N) Linear (NaOH 0,2 N)

Commented [HFZ18]: Ukuran grafik disamakan ya Commented [HFZ19]: All font tnr ya

Commented [HFZ20]: All font tnr Dilebarkan, jangan kotak

(7)

Selanajutnya berdasarkan Grafik 4.2.2 Diketahui hubungan nilai mV dengan Penambahan larutan NaOH disetiap masing masing konsentrasi 0,1N dan 0,2N. Grafik diatas merupakan hasil percobaan yang telah dilakukan,dapat diketahui bahwa grafik tersebut konstant turun kebawah. NaOH menyeybabkan potensial listrik bisa menjadi bervariasi tergantung pada sistem atau proses tertentu yang sedang di teliti. Konsentrasi NaOH dapat memengaruhi potensial listrik pada beberapa kasus, seperti pada studi pengaruh konsentrasi substrat terhadap potensial baterai. Pengaruh NaOH terhadap potensial listrik tidak dapat diukur secara langsung (Wanta, et al., 2019).

5.0 Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan didapat kesimpulan bahwa :

1. Pada sampel dengan Penambahan larutan NaOH 0,1N didapatkan nilai pH terbesar yaitu 12,40, sedangkan nilai pH terendah yaitu 10,22. Pada sampel dengan Penambahan nilai larutan NaOH 0,2N didapatkan nilai pH tertinggi 12,71, sedangkan nilai pH terendah yaitu 11,10.

2. Pada sampel dengan Penambahan larutan NaOH 0,1N didapatkan nilai E0 sel (mV) terkecil yaitu -316, sedangkan nilai E0 sel (mV) terbesar yaitu -187, sedangkan pada sampekk dengan poenambahan larutan NaOH 0,2N didapatkan E0 sel (mV) terkecil yaitu -344 dan nilai E0 sel (mV) terbesar yaitu -239.

Commented [HFZ21]: pH mV

Commented [HFZ22]: Daftar pustaka disini

(8)

Daftar Pustaka

Ahmadi, M., 2019. Investigation of NaOH Properties, Production and Sale Mark In The World. Journal of Multidiciplinary Engineering Science and Technology, 6(10), pp. 10809-10813.

Amelia, E., Alwan, D. R. & Ma'mun, S., 2016. Pengukuran Konstanta Disoslasi Asam Monoethanolamine Pada Suhu 30-60 °C. Jurnal Teknoin, 22(7), pp. 499-504.

BPOM, 2006. MINUMAN BERENERGI, Jakarta: BPOM.

Brilliantari, A. R., Adhitiyawarman & Wahyuni, N., 2015. Sintesis Garam Timmah Klorida (SnCl2) Berbahan Dasar Limbah Elektronik. Journal JKK, 4(3), pp. 79-83.

Day, R. A. & Underwood, A. L., 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Ke VI ed. Jakarta: Erlangga.

Devirizanty, Nurmalawati, S. & Hartanto, C., 2021. Perbandingan Unjuk Kinerja Berbagai Tipe Ph Meter Digital Di Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Sains dan Teknologi, 1(1), pp. 1-9.

Dr. Suyanta, M., 2013. Potensiometri. 1 ed. Yogyakarta: UNY Press.

Kellner, R. M. J. O. M. W. H., 1998. Analytical Chemistry. Weinham: Willey-VCH.

Khopkar, S.M., 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Khopkar, S., 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nurzak, A. N., Auliah , S. M., K. & Yunus, A., 2021. Formulasi Pembuatan Minuman Isotonik Berbahan Baku Air Nira Pohon Aren (Arenga pennata MERR.) dan Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.).

Jurnal Medika Hutama , II(3), pp. 934-935.

Prasetiyo, G., Lubis, N. & Junaedi, E. C., 2021. Kandungan Kalium dan Natrium dalam Air Kelapa dari Tiga Varietas sebagai Minuman Isotonik Alami. Jurnal Sains dan Kesehatan, pp. 593-600.

S., Fanani, Z. & Meilina , L., 2019. Validasi Metode Po. Validasi Metode Potensiometri Untuk Penentuan Logam Timbal (Pb) Pada Sampel Lindi, pp. 229-234.

Sharifuzzaman, M. et al., 2020. Smart Bandage With Intergrated Multifunctional Sensors Based On MXene- Functionalized Porous Graphene Scaffold for Chronic Wound Care Management. Journal Biosensors and Bielectronics, Volume 169, p. 112637.

Wanta, K. C. et al., 2019. Pengaruh Derajat Keasaman (Ph) dalam Proses Presipitasi Hidroksida Selektif Ion Logam Ekstrak Spent Catalyst. Journal Rekayasa Proses, 13(2), pp. 94-105.

(9)

Appendiks

• 0,1N NaOH dalam 100 ml N=𝑛

𝑣 𝑥 𝑒 0,1= 𝑛

0,1𝐿 𝑥 1 N= 0,01

• m= n x mr m=0,01 x 40 m=0,4 gram

• 0,2N NaOH dalam 100 ml N=𝑛

𝑣𝑥 𝑒 0,2= 𝑛

0,1 𝐿 𝑥 1 n= 0,02

• m=n x mr m=0,02 x 40 m= 0,8 gram

(10)

(11)

Lembar Revisi

Praktikum : Potensiometri Kelompok : 1B

Tanggal Revisi

Tanggal Kembali

Keterangan Tanda

Tangan 30 Maret 2023 5 Mei 2023 1. Pada abstrak dirapihkan lagi,

pengenalan tentang potensio disingkat saja, dan sapcing 1 2. Ukuran font ga sesuai 3. Line spacing 1,15

4. Penulisan sitasi di kecilkan dan dimiringkan

7 Mei 2023 7 Mei 2023 1. Salah tulis,untuk yang dimaksud adalah minuman isotonic

2. Pada rumus titik nya sampai ujung kanan

3. Penulisan Ml seharusnya mL 4. Font tidak sesuai

12 Mei 2023 12 Mei 2023 1. Pada tabel yang atas sendiri jangan lupa di bold

2. Penulisan sitasi dikecilkan 3. Bab 4 pembahasan disingkat lagi 4. Font grafik all TNR

5. Ph menjadi pH dan Mv menjadi mV 14 Mei 2023 17 Mei 2023 1. Ukuran Grafik Disamakan

21 Mei 2023 21 Mei 2023 1. pH dan mV betulin semuanya 28 Mei 2023 29 Mei 2023 1. pH masih ada yang tulisannya Ph

2. Grafik di center

29 Mei 2023 29 Mei 2023 1. Line Spacing abstract 1 dan isi 1.15

29 Mei 2023 29 Mei 2023 1. Judul grafik ditaruh dibawah grafiknya

30 Mei 2023 30 Mei 2023 ACC

Referensi

Dokumen terkait

Metode Potensiometri Langsung beradasarkan pada adanya perbedaan potensial yang terjadi saat suatu elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan uji dan saat

Lingkup sub kompetensi meliputi pengertian titrimetri, larutan standar, titik ekivalen, titik akhir, kesalahan titrasi, teknik- teknik titrasi dan pembagian metoda titrasi

Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan ini adalah

Titrasi potensiometri dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri langsung) yaitu pengukuran tunggal terhadap potensial dari suatu aktivitas ion

Pada analisis dengan cara titrimetri titik ekivalen diketahui dari titik akhir titrasi yang dapat dilihat diantaranya dengan penambahan indicator. Indicator adalah suatu zat

Titik akhir titrasi dari larutan HCl sampel ditentukan dengan cara melihat lonjakan perubahan pH yang terjadi secara drastis dengan perubahan volume pentiter

CARA VOLHARD CARA VOLHARD Argentometri : - Menggunakan titrant KSCN atau NH4SCN - Indikator Fe3+ - Menentukan grm Perak titrasi langsung - Menentukan grm2 Cl-, Br-,I-,SCN- Titrasi

Ada beberapa jenis elektrometri yang digunakan dalam analisis kimia, antara lain: Potensiometri, jenis elektrometri yang mengukur beda potensial antara dua elektroda dalam suatu