• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Titrasi Potensiometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Praktikum Titrasi Potensiometri"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Dokumen ini membahas Praktikum Titrasi Potensiometri, sebuah metode elektroanalitik canggih dan minimalis yang digunakan untuk menentukan konsentrasi analit secara tidak langsung. Berbeda dengan titrasi konvensional yang bergantung pada indikator visual, titrasi potensiometri memanfaatkan pengukuran potensial elektroda untuk mendeteksi titik ekivalen. Metode ini menawarkan keunggulan dalam menangani larutan keruh atau ketika daerah kesetaraan titrasi sangat sempit, membuatnya relevan untuk berbagai aplikasi dalam kimia analitik.

1.1 Latar Belakang

Potensiometri, sebagai metode elektroanalisis, terus berkembang. Penggunaan dua elektroda, yaitu elektroda indikator dan elektroda referensi, memungkinkan pengukuran beda potensial yang sebanding dengan konsentrasi analit. Elektroda referensi, yang idealnya mengikuti hukum Nernst, harus memiliki potensial konstan dan tidak terpengaruh suhu. Elektroda indikator, seperti pH meter, sensitif terhadap ion tertentu (misalnya, H+), memungkinkan penentuan konsentrasi analit melalui titrasi dengan titran yang sesuai. Praktikum ini berfokus pada titrasi potensiometri sebagai metode tidak langsung dalam menentukan konsentrasi.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah mempelajari prinsip analisis kuantitatif menggunakan metode titrasi potensiometri. Mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengkalibrasi pH meter, melakukan standarisasi larutan baku (misalnya, HCl), dan menerapkan metode ini untuk menentukan konsentrasi analit dalam sampel (misalnya, Na₂CO₃ dalam soda kue). Pemahaman tentang prinsip kerja, prosedur, dan interpretasi data titrasi potensiometri akan menjadi fokus utama.

II. Tinjauan Pustaka

Bagian ini memberikan informasi penting mengenai MSDS (Material Safety Data Sheet) dari bahan kimia yang digunakan dalam praktikum, serta menjelaskan prinsip titrasi potensiometri secara detail. Penjelasan mengenai hukum Nernst dan persamaan yang relevan akan dibahas. Berbagai jenis elektroda indikator dan elektroda referensi akan dijelaskan, termasuk pilihannya berdasarkan jenis reaksi titrasi (asam-basa, redoks, pengendapan, pembentukan kompleks).

2.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)

Dokumen ini memberikan ringkasan MSDS untuk HCl, NaOH, dan NaHCO₃. Informasi penting yang disajikan meliputi sifat fisik dan kimia, bahaya kesehatan, penanganan yang aman, dan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan. MSDS HCl menjabarkan sifat korosifnya, sedangkan MSDS NaOH menjelaskan sifat kaustik dan higroskopisnya. MSDS NaHCO₃ memberikan informasi tentang potensi iritasi pada kulit dan mata. Informasi ini krusial untuk memastikan keselamatan kerja selama praktikum.

2.2 Titrasi Potensiometri

Titrasi potensiometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada pengukuran potensial elektroda indikator dan elektroda referensi selama penambahan titran. Kurva titrasi (potensial vs. volume titran) menunjukkan titik ekivalen yang tajam. Persamaan Nernst mendasari hubungan antara potensial elektroda dan konsentrasi ion. Berbagai jenis reaksi (asam-basa, redoks, pengendapan, kompleksometri) dapat dipantau menggunakan elektroda indikator yang sesuai. Keunggulan metode ini dibandingkan titrasi indikator visual dijelaskan secara rinci, termasuk aplikasi pada larutan keruh atau saat daerah kesetaraan titrasi sangat sempit.

III. Metodologi Percobaan

Bagian ini menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang dilakukan selama praktikum. Ini mencakup detail tentang kalibrasi pH meter, standarisasi larutan HCl, dan penentuan kadar Na₂CO₃ dalam soda kue menggunakan titrasi potensiometri. Daftar alat dan bahan yang digunakan juga disertakan.

3.1 Alat dan Bahan

Daftar alat yang digunakan meliputi elektroda pH, mV/pH meter, stirrer magnetik, gelas beaker, buret, dan botol semprot. Bahan yang digunakan mencakup buffer pH 4 dan 7 untuk kalibrasi, larutan HCl baku 0,1 M, soda kue, akuades, dan larutan baku NaOH 0,1 M. Ketersediaan dan kualitas bahan baku sangat penting untuk keberhasilan percobaan.

3.2 Skema Kerja

Skema kerja menjelaskan langkah-langkah kalibrasi pH meter menggunakan larutan buffer, standarisasi larutan HCl dengan larutan baku NaOH, dan penentuan kadar Na₂CO₃ dalam soda kue dengan larutan HCl yang telah distandarisasi. Setiap langkah dijelaskan secara detail, termasuk prosedur pengukuran dan pencatatan data. Diagram alir atau ilustrasi visual akan meningkatkan pemahaman terhadap prosedur percobaan.

IV. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini menyajikan data hasil pengukuran berupa tabel dan grafik titrasi. Pembahasan menjelaskan interpretasi data, perhitungan konsentrasi, dan analisis kesalahan. Diskusi tentang ketepatan dan presisi hasil percobaan juga disertakan, termasuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akurasi pengukuran, misalnya, kesalahan dalam kalibrasi pH meter atau ketidakpastian dalam pengukuran volume.

4.1 Hasil

Tabel yang menampilkan data pH larutan pada berbagai volume titran (HCl dan NaOH) akan disajikan. Data ini kemudian diproses untuk membuat kurva titrasi. Data meliputi titrasi NaOH dengan HCl untuk standarisasi dan titrasi soda kue (Na₂CO₃) dengan HCl yang telah distandarisasi. Data mentah dan hasil perhitungan kadar Na₂CO₃ dan NaHCO₃ akan dilampirkan.

4.2 Pembahasan

Pembahasan meliputi interpretasi kurva titrasi, penentuan titik ekivalen, perhitungan konsentrasi analit, dan analisis kesalahan. Diskusi tentang prinsip-prinsip titrasi potensiometri, termasuk peran hukum Nernst dan pemilihan elektroda yang tepat, akan dibahas secara mendalam. Analisis kesalahan meliputi sumber-sumber kesalahan sistematis dan acak, serta dampaknya terhadap akurasi hasil.

V. Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merangkum hasil utama praktikum dan pemahaman mahasiswa terhadap prinsip dan aplikasi titrasi potensiometri. Saran memberikan rekomendasi untuk perbaikan prosedur percobaan atau peningkatan kualitas data di masa mendatang.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan menyimpulkan prinsip dasar titrasi potensiometri, langkah-langkah yang telah dilakukan, dan hasil perhitungan kadar analit dalam sampel. Kesimpulan harus singkat, jelas, dan mencerminkan hasil utama dari praktikum.

5.2 Saran

Saran berisi poin-poin untuk perbaikan di masa mendatang, misalnya, mengenai peningkatan ketelitian pengukuran, pemilihan bahan kimia yang lebih baik, atau penyempurnaan prosedur percobaan. Saran-saran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kehandalan percobaan titrasi potensiometri.

VI.Daftar Pustaka

Daftar pustaka mencantumkan semua sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini. Daftar pustaka harus mengikuti format yang konsisten dan lengkap, termasuk nama penulis, judul buku atau jurnal, penerbit, tahun terbit, dan halaman yang relevan. Menggunakan sitasi yang tepat penting untuk menjaga integritas akademik.

Referensi Dokumen

  • Hidrochloride Acid ( Anonim )
  • Sodium Hidroxyde ( Anonim )
  • Sodium Bicarbonate ( Anonim )
  • Buku Ajar Vogel Kimia Analisis dan Kuantitatif Anorganik ( Basset, J. )
  • Kimia Analisis Farmasi ( Gandjar, Gholib Ibnu )
  • Kimia Analitik Instrumen ( Hendayana, Sumar )
  • Konsep Dasar Kimia Analitik ( Khopkar, S.M. )
  • Asas Pemeriksaan Kimia ( Rivai, Harizul )
  • Penuntun Praktikum Elektroanalisis ( Tim Kimia Analtik )
  • Analisis Kimia Kuantitatif ( Underwood, Day )

Referensi

Dokumen terkait

Titrasi asam basa dapat pula dilakukan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang konsentrasinya belum diketahui, sehingga kita dapat menghitung jumlah zat pereaksi

Desain Titrator Potensiometri Semi Otomatis dan Aplikasinya Pada Titrasi Asam Basa, Vita Trisyani Dewi, 001810301101, Skripsi, Juni 2005, Jurusan Kimia,

Desain Titrator Potensiometri Semi Otomatis dan Aplikasinya Pada Titrasi Asam Basa, Vita Trisyani Dewi, 001810301101, Skripsi, Juni 2005, Jurusan Kimia,

Kurva titrasi selain digunakan untuk menentukan harga Ka juga memiliki banyak fungsi lain diantaranya untuk menunjukkan hubungan antara pH larutan dengan volume

Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam habis bereaksi dengan larutan basa.. Pendekatan antara titik akhir titrasi

 Siswa dibimbing untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa. 5) Fase V: Evaluation..  Siswa mengerjakan kuis yang

Praktikum potensiometri ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat kurva hubungan antara pH dan volume titran, menentukan titik akhir titrasi, dan menentukan kadar

Dengan melakukan titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi suatu zat dengan menggunakan indicator asam basa (hingga mencapai warna tertentu) yang ditambahkan