• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

TITRASI ASAM BASA

PENENTUAN KADAR ASAM CUKA BASA

AMY SARINAH

11 MIA 2

LABORATORIUM KIMIA

SMA HARAPAN BANGSA

(2)

I. JUDUL

Titrasi asam dan basa

Penentuan kadar asam cuka dapur

II. TUJUAN

 Mementukan konsentrasi asam klorida dengan larutan NaOH melalui titrasi asam basa

 Menentukan kadar asam cuka dapur dengan titrasi III. DASAR TEORI

i. Titrasi asam dan basa

Titrasi asam basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam/basa berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volum larutan disebut titrasi volumetri. Pengukuran volum diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-alat, seperti buret dan pipet volumetri.

Larutan yang akan dicari kadarnya dimasukkan ke dalam labu erlemeyer, sementara larutan yang sudah diketahui kadarnya dimasukkan ke dalam buret. Sebelum memulai titrasi, larutan yang akan dititrasi ditetesi larutan indikator. Jenis indikator yang digunakan disesuaikan dengan titrasi yang dilakukan, misalnya Fenolftalein untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat.

Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan penitrasi melalui buret, ke dalam larutan yang akan dititrasi dalam labu erlemeyer. Penambahan dilakukan terus menerus sampai kedua larutan tepat habis bereaksi yang ditandai dengan berubahnya warna indikator.

(3)

penambahan larutan penitrasi yang berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen. Perbedaan antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen disebut kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator. Jika indikator yang digunakan tepat, maka kesalahan titrasinya kecil.

Dalam titrasi, ada saat dimana terjadi perubahan pH secara drastis. Kondisi ini terjadi saat titrasi mendekati titik ekuivalen. Perubahan ini akan tetap terjadi meskipun larutan penitrasi yang ditambahkan sangat sedikit. Titik ekuivalen dalam titrasi berbeda-beda tergantung jenis titrasinya. Titrasi asam kuat oleh basa kuat dan sebaliknya mempunyai titik ekuivalen pada pH 7. Titik ekuivalen titrasi asam lemah oleh basa kuat terjadi pada pH basa, antara 8 dan 9. Sementara titik ekuivalen titrasi basa lemah oleh asam kuat berada pada pH asam.

A. Asam

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau

1. Masam ketika dilarutkan dalam air.

2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.

3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.

Asam kuat adalah asam yang benar-benar terionisasi dalam larutan. Tidak banyak asam kuat di dunia. Beberapa contoh asam kuat adalah asam sulfat, asam klorida, asam bromida dan asam nitrat.

Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi.

(4)

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

1. Kaustik 2. Rasanya pahit 3. Licin seperti sabun

4. Nilai pH lebih dari air suling

5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru 6. Dapat menghantarkan arus listrik

ii. Larutan cuka

Larutan cuka merupakan larutan yang memiliki kandungan asam asetat 3% sampai 8% yang diencerkan bersama air, dan yang merupakan larutan asam yang dibuat dari reaksi etanol: CH3CH2OH. Larutan cuka umumnya dipakai untuk keperluan rumah tangga seperti pelengkap masakan dan lain – lain. Komponen kimia utama cuka adalah asam asetat atau disebut juga asam etanoat (CH3COOH).

Asam asetat atau asam etanoat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka ataupun asam asetat memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.

Asam asetat juga merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COOH. . Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

(5)

konsentrasi. Dalam bentuk murni, asam asetat dikenal sebagai asam asetat glasial karena mengkristal dalam suhu dingin. Bentuk asam ini sangat korosif dan bisa berbahaya jika mengenai kulit sehingga orang yang bekerja menggunakan senyawa ini harus menggunakan alat pelindung.

Terdapat beberapa cara pembuatan asam asetat. Salah satu metode adalah fermentasi bakteri, teknik yang digunakan untuk membuat cuka, di mana asam asetat dihasilkan sebagai produk sampingan dari penguraian bakteri. Teknik lain melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan asam ini, seperti yang dilakukan dalam pemb

uatan untuk penggunaan industri.

Ketika digunakan untuk keperluan makanan, asam asetat biasanya diproduksi secara biologis karena memerlukan label keamanan makanan. Senyawa berwarna bening ini memiliki rasa asam yang khas, meskipun mencicipi langsung tidak dianjurkan kecuali jika secara jelas diperuntukkan bagi konsumsi manusia. Asam asetat juga memiliki bau yang kuat dan tajam.Selain sebagai penyedap makanan, asam ini juga digunakan sebagai pengawet. Kondisi asamakan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi. Dalam industri, asam asetat digunakan dalam berbagai proses.

IV. ALAT DAN BAHAN

 Alat: pipet tetes, pipet ukur 10 ml, buret, gelas beker 250ml, gelas beker 100ml, gelas ukur 100ml, gelas ukur 100ml, labu

erlenmeyer 250ml , labu ukur 100ml

 Bahan: HCl, NaOH0,1M, indikator PP, akuades, larutan NaOH 0,2M

V. CARA KERJA

(6)

Buret

Larutan Standar

Larutan yang dicari Konsentrasiny

 Buret diisi larutanNaOH 0,1 M dan pembacaan skala buret di catat

 10 ml larutan asam klorida ke dalam erlenmeyer

 2 tetes indikator pp ditambahkan

 Larutan asam klorida denganNaOH dititrasi sampai larutan berubah warna konstan

 Volume NaOH yang dibutuhkan dicatat

 Percobaan di ulangi sampai tiga kali

(7)

 10ml asam cuka dapur merek A dtuangkan ke dalam labu ukur 100ml

 Akuades ditambahkan ke dalam labu ukur hingga tanda batas kemudian dikocok hingga homogen

 5ml asam cuka yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100ml

 2 tetes indikator pp ditambahkan

 Larutan standar NaOH 0,1 M dimasukkan ke dalam buret

 Larutan asam cuka encer dititrasi dengan NaOH 0,1 sampai terjadi perubahan warna konstan

 Volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan dicatat

 Percobaan diulangi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN i. Hasil

1. Percobaan pertama: titrasi asam basa

Percobaan V NaOH awal V NaOH akhir V NaOH (awal-akhir)

1. 50 mL 24,5 mL 25,5 mL

2. 50 mL 21,5 mL 29 mL

3. 50 mL 22 mL 28 mL

(8)

Konsentrasi NaOH yang diketahui adaalh 0,2 M

a. Perhitungan percobaan titrasi asam basa Vasam klorida.Nasam klorida = VNaoH. NNaOH

Volume rata-rata NaOH yang digunakan =22,6 mL Volume asam klorida yang digunakan = 10 mL Vasam klorida.Masam klorida = VNaoH. MNaOH

Volume rata-rata NaOH yang digunakan =21,3 mL Volume asam cuka yang digunakan = 5 mL

(9)

M= ρ.10Mr. Kadar

Kadar=M . Mrρ.10 Kadar=24,6%

c. Perhitungan cuka merek B Vasam cuka.Nasam cuka = VNaoH. NNaOH

Volume rata-rata NaOH yang digunakan =51,2 mL Volume asam cuka yang digunakan = 10 mL n. Vcuka. Mcuka= n.VnaOH. MnaOH

Percobaan ini terlihat bahwa kadar cuka tidak sesuai dan jauh berbeda, karena faktor yang menyebabkan kesalahan pada percobaan titrasi ini seperti tetesan yang hanya dengan mengira-ngira dan yang dapat saja berbeda-beda berdasarkan beda orang.

Dengan menghitung tetesan atau berapa tetes yang keluar dari buret itu sangat tidak akurat. Oleh karena itu percobaan ini saya tetapkan gagal.

VII. KESIMPULAN

 Titrasi adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya.

 Sebaiknya saat melakukan titras, keran dibuka secara perlahansehingga larutan penitrasi mengalir dari buret dengan jumlah yang sesuai dengan data percobaan

(10)

INTERNET

 Askrawati, Asni.2013.menentukan kadar cuka pedagangan.[online].tersedia: http://asniaskariawati.blogspot.co.id/2013/04/laporan-praktikum-kimia-menentukan.html#.[27 Februari 2016]

 Kimia math.2014. Titrasi asam basa.[online].tersedia:

https://kimiamath.wordpress.com/2015/05/26/laporan-praktikum-kimia-titrasi-asam-basa/[28 Februari 2016]

 Seorang pelajar.2013. Titrasi asam basa.[oneline].tersedia:

Referensi

Dokumen terkait

Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang mempuyai trayek perubahan warna pada pH sekitar 7, sebab pada saat asam kuat dan basa kuat telah tepat

Untuk membantu mengamati titik akhir titrasi asam basa, dapat digunakan indikator tertentu yang berupa asam atau basa lemah yang memiliki zat warna yang berbeda dalam

Indikator asam basa merupakan asam organik lemah dan basa organik lemah yang mempunyai dua warna dalam pH larutan yang berbeda.Pada titrasi asam dengan basa maka indikator

 Senyawa asam dapat ditentukan konsentrasinya dengan cara menitrasi larutan tersebut dengan larutan standart basa, dengan menggunakan indikato PP untuk menentukan titik

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indikator

Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk itu digunakan pengamatan dengan indikator bil pH pada titik ekuivalen 4-10. Demikian juga titik akhir

Larutan baku yang digunakan pada titrasi netralisasi adalah asam kuat atau basa kuat, karena zat-zat tersebut bereaksi lebih sempurna dengan analit dibandingkan dengan jika

Dengan melakukan titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi suatu zat dengan menggunakan indicator asam basa (hingga mencapai warna tertentu) yang ditambahkan