• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Risiko

N/A
N/A
Nadia Aulia@051

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen Tentang Risiko"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. Apakah yang dimaksud dengan risiko? Carilah informasi dan perbedaan antara risiko murni dan risiko spekulatif, masuk dalam kategori manakah risiko investasi di pasar modal?

Jawab:

Risiko ini memiliki konotasi negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, dan sesuatu yang ingin kita hindari. Risiko memiliki berbagai macam pengertian dan definisi, yaitu kerugian yang tidak dihatrapkan, penyimpangan dari yang diharapkan, dan kejadian yangg tidak menguntungkan. Risiko dalam konteks manajemen risiko mengacu pada potensi terjadinya kerugian atau perubahan yang tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi tujuan atau hasil dari suatu tindakan atau keputusan.

 Risiko Murni

Risiko murni adalah jenis risiko di mana hanya ada dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau tidak ada kerugian. Tidak ada kemungkinan keuntungan. Risiko murni sering terkait dengan peristiwa yang di luar kendali individu atau organisasi.

Contoh: kebakaran  kita dapat mengasuransikan rumah untuk melindungi diri kita dari risiko kebakaran, tetapi adanya kebakaran tersebut tidak memberikan kita keuntungan.

 Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah jenis risiko di mana terdapat tiga kemungkinan hasil, yaitu kerugian, tidak ada perubahan, atau keuntungan. Ini berarti ada potensi untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga ada risiko kerugian. Risiko spekulatif umumnya terkait dengan aktivitas seperti investasi di pasar saham, berbisnis, atau berpartisipasi dalam aktivitas spekulatif lainnya.

Contoh: berbisnis  ketika kita menjalankan bisnis, misal dalam bidang food and baverage, kita bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan produk tersebut.

Akan tetapi, bisa saja kita tidak mendapat apapun dikarenakan berbagai faktor, contoh besarnya modal yang dikeluarkan sama dengan pendapatan.

Selain itu, jika kita tidak pandai dalam memanajemen atau adanya faktor penurunan penjualan, maka pendapatan akan lebih kecil dari modal yang telah kita keluarkan, sehingga kita mengalami kerugian.

Oleh karena itu, risiko investasi di pasar modal termasuk dalam risiko spekulatif.

Hal ini dikarenakan ketika kita berinvestasi di pasar modal, tentu kita mengharapkan

(2)

keuntungan atau return dari investasi tersebut. Akan tetapi, terdapat kemungkinan atau ada risiko bahwa nilai investasi kita dapat turun sehingga kita akan mengalami kerugian.

2. Apa yang dimaksud dengan return dan bagaimana kaitan return dengan risiko? Mengapa dalam pemodelan risiko, log-return lebih dipilih dibandingkan dengan simple net return?

Sebagai pertanyaan bonus, jelaskan dalam kondisi apa nilai dari simple net return ( rt ) sama dengan log-return ( Rt )?

Jawab:

Dalam manajemen risiko, "return" mengacu pada potensi keuntungan atau hasil yang diharapkan dari suatu investasi, baik investasi pada aset tunggal maupun investasi pada portofolio, atau tindakan tertentu setelah mempertimbangkan risiko yang terkait.

Return sering diukur dalam bentuk persentase atau nilai moneter yang diharapkan dari investasi atau keputusan bisnis tertentu. Return dalam manajemen risiko sering kali dihubungkan dengan tingkat risiko yang terlibat. Return yang diharapkan harus sebanding dengan tingkat risiko yang diambil, sehingga manajemen risiko berfokus pada mencari keseimbangan yang sesuai antara potensi return dan risiko yang mungkin terjadi. Ini berarti bahwa ketika seseorang mengambil risiko tertentu, ia berharap untuk mendapatkan return yang sebanding dengan risiko tersebut. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, artinya jika semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula return yang harus dikompensasikan (Jogiyanto, 2007). Hal ini biasa disebut sebagai high risk high return.

Log return (geometric return) seringkali lebih dipilih dibandingkan dengan simple net return karena geometric return memastikan bahwa nilai aset (atau portofolio) tidak akan pernah menjadi negatif walaupun nilai return-nya negatif. Selain itu, alasan lainnya adalah sebagai berikut.

Log return sering lebih mendekati distribusi normal daripada simple net return.

Log return memiliki sifat linear yang berguna dalam banyak aplikasi. Misalnya, dalam pengelolaan portofolio, ketika kita mengombinasikan beberapa aset ke dalam satu portofolio, log return dari portofolio tersebut lebih mudah dihitung dan dikelola daripada simple net return.

 Pada log return, efek heteroskedastisitas (variasi volatilitas yang berbeda dalam rentang waktu yang berbeda) cenderung berkurang.

Nilai dari simple net return ( rt ) akan sama dengan log-return ( Rt ) jika kita mengukur perubahan nilai investasi pada periode yang sangat singkat, sehingga t

(3)

mendekati t0 . Dalam konteks ini, log return dan simple net return akan mendekati nilai yang sama, karena logaritma alami dari angka yang sangat mendekati 1 hampir selalu mendekati 0. Dalam kondisi khusus di mana perubahan harga adalah proporsional (yaitu, persentase perubahan harga adalah konstan dari waktu ke waktu), nilai simple net return dan log return akan sama. Ini terjadi ketika aset atau investasi mengalami pertumbuhan eksponensial dengan tingkat pertumbuhan yang konstan.

3. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini!

a. Value at Risk merupakan ukuran risiko kerugian.

Jawab:

BENAR. Lebih tepatnya, Value at Risk adalah sebuah metode pengukuran risiko secara statistik yang mengestimasi besarnya kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu aset pada tingkat kepercayaan tertentu.

b. Value at Risk didefinisikan sebagai kerugian minimum pada tingkat kepercayaan tertentu selama periode waktu tertentu.

Jawab:

SALAH. Value at Risk adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang mengestimasi besarnya kerugian maksimum yang mungkin terjadi pada tingkat kepercayaan tertentu dan selama periode waktu tertentu.

c. Nilai Value at Risk semakin besar jika nilai α diperbesar.

Jawab:

SALAH. Semakin besar nilai α , maka tingkat kepercayaannya semakin kecil.

Ketika tingkat kepercayaan semakin kecil, maka nilai VaR semakin kecil juga.

Semakin besar tingkat kepercayaan (lebih teliti dalam menganalisis), maka risiko yang mungkin terjadi (diprediksi) akan semakin besar. Jadi, VaR semakin besar jika

α semakin kecil.

(4)

d. Value at Risk dapat menggambarkan kerugian katastropik dimana memiliki kemungkinan sangat kecil untuk terjadi.

Jawab:

SALAH. Kerugian katastropik mengacu pada kerugian yang sangat besar, tidak terduga, dan seringkali memiliki dampak yang meluas. Kerugian ini biasanya disebabkan oleh peristiwa atau kejadian yang ekstrem, seperti bencana alam, peristiwa ekonomi besar, atau peristiwa lain. Value at Risk memiliki beberapa keterbatasan dan tidak selalu mampu mengidentifikasi atau mengukur kerugian yang bersifat katastropik. Hal ini terjadi karena situasi katastropik merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Risiko katastropik ini mungkin tidak tercakup jika kita menggunakan VaR dengan α tinggi.

4. Penghitungan VaR secara parametrik memerlukan asumsi bahwa return mengikuti suatu distribusi probabilitas tertentu, misalnya distribusi normal (standar). Sifat-sifat dari distribusi parametrik diwakili oleh empat momen distribusi, yaitu: mean, variansi, skewness, dan kurtosis. Jelaskan manfaat sifat-sifat distribusi normal (standar) dalam penghitungan dan interpretasi VaR!

5. Jawab:

Simetris: Distribusi normal standar simetris terhadap nilai tengahnya. Ini berarti bahwa nilai rata-rata, median, dan modusnya berada pada titik yang sama, sehingga mudah untuk menghitung dan memahami karakteristik pusat dari distribusi ini.

Dalam konteks VaR, ini memudahkan penghitungan tingkat risiko yang mengacu pada kerugian pada tingkat tertentu.

Parameter Standar: Distribusi normal standar memiliki dua parameter yang cukup sederhana: rata-rata ( μ ) dan deviasi standar ( σ ). Ini memungkinkan untuk mengukur risiko berdasarkan karakteristik statistik yang cukup terdefinisi dengan baik. Oleh karena itu, kita hanya perlu menentukan nilai α sebagai tingkat kepercayaan padaperhitungan VaR.

Tingkat Keyakinan Terkait dengan Z-Score: Distribusi normal standar dapat menggunakan nilai Z-Score dimana sudah umum digunakan. Ini memungkinkan kita untuk menentukan batas nilai VaR dalam distribusi normal standar dengan mudah.

Misalnya, untuk tingkat keyakinan 95 %(α=0,05) , skor Z sekitar −1,645 .

Linearitas: Distribusi normal standar adalah linear, yang berarti bahwa jika jika mengoperasikannya (mengalikan, membagi, atau menjumlahkan) variabel yang

(5)

terdistribusi normal standar, hasilnya juga akan memiliki distribusi normal. Dalam pengelolaan portofolio dan perhitungan VaR, ini mempermudah penanganan portofolio yang terdiri dari berbagai aset.

Kemudahan Interpretasi: Distribusi normal standar memiliki interpretasi yang relatif mudah. Misalnya bahwa pada tingkat keyakinan 95%, VaR akan memberikan perkiraan kerugian maksimum yang mungkin selama periode tertentu jika asumsi distribusi normal standar dipenuhi.

6. Terdapat tiga saham dengan informasi return harian sebagai berikut.

X Y Z

Expected Return 0,01 0.02 0.005

Volatility 0.1 0.15 0.15

Investasi Rp2M Rp3M Rp1M

a. Tentukan asumsi yang Anda gunakan untuk perhitungan VaR dengan data di atas!

(asumsi dapat berupa asumsi nonparametrik ataupun parametrik dengan distribusi probabilitas tertentu).

Jawab:

Asumsi yang digunakan adalah asumsi parametrik. Distribusi dari return diasumsikan mengikuti distribusi normal dengan notasi sebagai berikut.

X N

(

0.01,(0.1)2

)

Y N(0.02,(0.15)2) Z N(0.005,(0.15)2)

b. Hitunglah VaR 95% bulanan untuk ketiga saham di atas!

Jawab:

 Saham Perusahaan X

Expected Return=V0× Expected Return×

t

¿2.000 .000.000×0,01×

1/22

(6)

¿Rp909.090,91

VaR=Expected Return

[

V0× σ × Z(1−α)×

t

]

¿Rp909.090,91−

[

Rp2.000 .000 .000×0,1× Z(0,05)×

1/22

]

¿Rp909.090,91−[Rp2.000 .000.000×0,1×1,645×0.2132]

¿−Rp69.233 .944,77

 Saham Perusahaan Y

Expected Return=V0× Expected Return×

t

¿3.000.000 .000×0,02×

1/22

¿Rp2.727 .272,73

VaR=Expected Return

[

V0× σ × Z(1−α)×

t

]

¿Rp2.727 .272,73−

[

Rp3.000 .000 .000×0,15× Z(0,05)×

1/22

]

¿Rp2.727 .272,73−[Rp3.000 .000.000×0,15×1,645×0.2132]

¿−Rp155.094 .557,55

 Saham Perusahaan Z

Expected Return=V0× Expected Return×

t

¿1.000.000 .000×0,005×

1/22

¿Rp227.272,73

VaR=Expected Return

[

V0× σ × Z(1−α)×

t

]

¿Rp227.272,73−

[

Rp1.000 .000 .000×0,15× Z(0,05)×

1/22

]

(7)

¿Rp227.272,73−[Rp1.000 .000.000×0,15×1,645×0.2132]

¿−Rp52.380 .004,03

Referensi

Dokumen terkait

Maka keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen dalam menggunakan dana perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa

Pada investasi aset tunggal didapatkan nilai risiko terkecil ada pada reksa dana saham Valbury Equity I dan untuk portofolio dua aset nilai risiko terkecil ada pada kombinasi

Return dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh atau diharapkan dari suatu investasi dalam periode waktu tertentu yang akan diperoleh dimasa yang

Salah satu bagian terpenting dalam mempelajari investasi adalah bagaimana kita mengukur risiko dan return. Terdapat korelasi antara risiko dengan return investasi, sebagai mana dalam teori portofolio bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan oleh satu instrument sekuritas maka semakin tinggi kandungan risiko dalam sekuritas tersebut (hight return hight

 Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana, dan terstruktur dalam suatu

19 Langkah ketiga menghitung Risiko Komponen Investasi Risiko investasi merupakan penyimpangan terjadi akibat perbedaan antara return actual dengan expected return yang diharapkan

Model ini membantu investor menilai potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan suatu aset, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat... Definisi Model Penilaian

Halaman 48 dari 67 Aset Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset Faktor Penyebab Kerentanan terhadap Aset Berisiko Upaya Mengurangi Risiko Tingkat Risiko T/S/R Bentuk Risiko