• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN: Manajemen Risiko

N/A
N/A
data k3 upp

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN: Manajemen Risiko"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam Manajemen Risiko sesuai dengan tahapan-tahapannya.

(3)

Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko

Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam manajemen risiko

Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di tempat kerja

Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan menggunakan prinsip manajemen risiko

(4)

Manajemen Risiko merupakan unsur pokok dan merupakan bagian integral dari sistem manajemen K3;

Sistem manajemen K3 dimulai dengan menetapkan komitmen dan kebijakan K3 oleh manajemen puncak yang merupakan landasan dan arah penerapan K3 dalam perusahaan;

Implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yang baik , yang meliputi Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko (HIRAC : Hazard idenitification, Risk Assesment, dan Risk Contol) yang merupakan bagian dari manajemen risiko;

HIRAC inilah yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan.

(5)

Would you be at these

risk ?

(6)

Manajemen Risiko

K3

Lingkungan

Properti

Finansial

Bisnis

Regulasi Sosial

Teknologi Bencana Alam

(7)

Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan)

(8)

Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat.

Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Likelihood

Likelihood AkibatAkibat

(9)

Analisa Risiko/

Analisa Risiko/Risk AnalysisRisk Analysis

kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko

Penilaian Risiko/

Penilaian Risiko/Risk AssessmentRisk Assessment

penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.

Prioritas Penanganan Risiko Prioritas Penanganan Risiko

(10)

Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko

Manajemen Risiko

(11)

Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana, dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik;

Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan;

AS/NZS 4360 : Risk Management Standart.

Manajemen Risiko dalah : The culture, process

and structure that are directed toward the

efective management of potential opportunities

and adverse effects”.

(12)

“Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur, dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan, serta reiew (peninjauan ulang) terhadap risiko”. (SMK3 Ditjen PPK)

“Suatu upaya mengelola risiko K3 untuk

mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak

diinginkan secara komprehensif, terencana,

dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang

baik”. (Soehatman Ramli).

(13)

13

Impelementasi manajemen resiko adalah untuk menginvetarisasi, serta menilai jenis bahaya ditempat kerja, dan hasilnya digunakan untuk meminimalkan tingkat bahaya

Dapat memberikan informasi tentang berbagai jenis bahaya dan resiko yang ada di tempat kerja, serta potensinya untuk menimbulkan bahaya

Dapat digunakan untuk menentukan strategi dan jenis pengendalian yang berhubungan dengan pengaturan anggaran K3

Dapat digunakan untuk perencanaan penyusunan program keadaan darurat

(14)

Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya;

Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan;

Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasi;

Meningkatkan pemahaman dan kesdaran mengenai risiko operasi bagin setiap unsur dalam organisasi/perusahaan;

Memenuhi persyaratan perundangan yang

berlaku.

(15)

15

Beberapa hal yang perlu diketahui sehubungan dengan resiko :

1.

Resiko tidak dapat dihilangkan

Artinya, resiko akan selalu ada, sebagaimana hukum aksi-reaksi.

Resiko merupakan akibat dari suatu aksi. Misalnya, resiko yang berhubungan dengan kematian, kehilangan, kerusakan dll. Hanya dengan menghilangkan aktivitas atau faktor bahaya lainnya,

resiko dapat dihindari

2.

Resiko dapat dikendalikan dan dilakukan manajemen

Bila sudah jelas, keberadaan resiko tidak dapat dihindari maka perlu dilakukan manajemen. Dengan demikian efek yang dapat ditimbulkan dapat diminimalisasi kemungkinannya.

(16)

TAHAPAN MANAJEMEN

RISIKO

PERSIAPAN

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA IDENTIFIKASI BAHAYA

ANALISA RISIKO ANALISA RISIKO

PENILAIAN RISIKO PENILAIAN RISIKO

PENANGANAN RISIKO PENANGANAN RISIKO

MONITOR

& REVIEW AKIBAT KESEMPATAN

(17)

PERSIAPAN

Agar pelaksanaan manajemen risiko berjalan dengan lancar, diperlukan Agar pelaksanaan manajemen risiko berjalan dengan lancar, diperlukan persiapan antara lain;

persiapan antara lain;

Ruang lingkup kegiatan manajemen risikoRuang lingkup kegiatan manajemen risiko

Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko Standar atau acuan dalam penentuan kriteria risikoStandar atau acuan dalam penentuan kriteria risiko

Prosedur/mekanisme pelaporan dan pemantauan Prosedur/mekanisme pelaporan dan pemantauan serta review serta review

Dokumentasi yang terkait Dokumentasi yang terkait

(18)

Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan;

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?

Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?

Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?

(19)

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ? Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ? Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;

Bahan/material

Alat/Mesin

Metode kerja

Lingkungan kerja

(20)

Sumber BAHAYA

(21)

Target yang mungkin terkena/terpengaruh Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya ;

sumber bahaya ;

manusiamanusia

produkproduk

peralatan/fasilitasperalatan/fasilitas

lingkunganlingkungan

proses (downtime)proses (downtime)

reputasireputasi

lainnya ??lainnya ??

(22)

Bagaimana cidera dapat terjadi ?

Apakah seseorang dapat ………?

1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda) 2. Tertimpa/terkena benda jatuh

3. Terbentur/tertabrak 4. Terjebak/terjepit

5. Mengeluarkan tenaga berlebihan

6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan 7. Terpapar/kontak dengan arus listrik

8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya

(23)

Teknik Identifikasi Bahaya

Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;

bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;

inspeksiinspeksi

pemantauan/surveypemantauan/survey

auditaudit

kuesionerkuesioner

data-data statistikdata-data statistik

HAZOP, Fault Tree Analysis,dllHAZOP, Fault Tree Analysis,dll

(24)

Analisa dan Penilaian risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko di lingkungan kerja yang terdiri dari :

a.

Identifikasi kegiatan;

b.

Identifikasi bahaya;

c.

Penyusunan daftar bahaya;

d.

Pengukuran peluang;

e.

Pengukuran konsekuensi;

f.

Perhitungan risiko;

g.

Pengendalian risiko.

(25)

Analisa dan Penilaian Risiko

Analisa risiko dilakukan dengan mencari besaran dari parameter analisa Analisa risiko dilakukan dengan mencari besaran dari parameter analisa risko yaitu

risko yaitu likelihood likelihood dan consequences dan consequences.. Likelihood

Likelihood

yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpapar yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu bahaya. Likelihood dapat dinyatakan dalam bentuk dengan suatu bahaya. Likelihood dapat dinyatakan dalam bentuk probability

probability atau atau frequencyfrequency..

Probability Probability rasio terhadap total rasio terhadap total aktifitas/kemungkinan ( satu dari sejuta, aktifitas/kemungkinan ( satu dari sejuta,

1/100, 1%, 0,5, 1 x 10 1/100, 1%, 0,5, 1 x 10-3-3 ) )

Frekuensi Frekuensi frekuensi kejadian dalam satu frekuensi kejadian dalam satu rentang waktu/aktifitas (event/year,3 x 10 rentang waktu/aktifitas (event/year,3 x 10--

2

2/year )/year )

(26)

Analisa dan Penilaian Risiko

Akibat (

Akibat (ConsequencesConsequences))

yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu kecelakaan/

kecelakaan/loss loss akibat bahaya yang adaakibat bahaya yang ada. . Hal ini bisa terkait dengan Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan,dll.

manusia, properti, lingkungan,dll.

Contoh;

Contoh;

- Fatality atau kematian - Fatality atau kematian - Cacat

- Cacat

- Perawatan medis - Perawatan medis - P3K

- P3K

(27)

Acuan dalam Penilaian Risiko

Agar penilaian yang kita lakukan seobjektif mungkin maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu aktivitas.

 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa yang melakukan ?)

 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada

 Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas

 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)

 Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal & eksternal)

 Hasil studi, survey/pemantauan

 Literatur/referensi

 Benchmark pada industri sejenis

 Penilaian pihak spesialis/tenaga ahli,dll

(28)

Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:

 Kualitatif

 Semikuantitatif

 Kuantitatif

(29)

Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi/uraian dari parameter membandingkan terhadap suatu deskripsi/uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.Umumnya metode matriks (peluang dan akibat) yang digunakan.Umumnya metode matriks

dipakai.

dipakai.

Analisa Kualitatif

(30)

Analisa Semikuantitatif

Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang ada perbedaannya pada metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang ada

dinyatakan dengan nilai/

dinyatakan dengan nilai/score tertentu. score tertentu.

(31)

Analisa Kuantitatif

Metode penilaian ini dilakukan dengan menentukan nilai dari masing- Metode penilaian ini dilakukan dengan menentukan nilai dari masing- masing parameter yang didapat dari hasil analisa data-data yang masing parameter yang didapat dari hasil analisa data-data yang

representatif.

representatif.

Analisa terhadap nilai peluang Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan dengan atau akibat dilakukan dengan beberapa metode seperti ; beberapa metode seperti ; analisa statistik, model analisa statistik, model komputer, simulasi, fault tree komputer, simulasi, fault tree

analysis,dll analysis,dll

(32)

Penanganan Risiko

Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable risk) atau tidak (unacceptabe risk) oleh suatu organisasi.

Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum/sekecil mungkin.

Bila risiko masih dapat diterima/tolerir maka organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap risiko itu.

(33)

Risiko yang diterima

Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:

tindakan pengendalian yang telah ada sumber daya (finansial, SDM, fasilitas,dll) regulasi/standard yang berlaku

rencana keadaan darurat

catatan/data kecelakaan terdahulu,dll

Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima tapi tetap harus dipantau/dimonitor

(34)

Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut:

Hindari Risiko

Kurangi/Minimalkan Risiko Transfer Risiko

Terima Risiko

Risiko yang tidak bisa diterima

(35)

11 22

33 44 55

Eliminasi Substitusi Rekayasa/

Engineering Pengendalian Administratif Alat Pelindung Diri

(36)

Hirarki Pengendalian Risiko K3

Eliminasi (menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya)

Subtitusi

 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta

 Proses menyapu diganti dengan proses vakum

 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen

 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

Rekayasa Teknik

 Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)

 Pemasangan general dan local ventilation

 Pemasangan alat sensor otomatis

(37)

Pengendalian Administratif

 Pemisahan lokasi

 Pergantian shift kerja

 Pemberlakuan sistim ijin kerja

 Pelatihan karyawan

Alat Pelindung Diri

Helmet

 Safety shoes

 Ear plug/muff

Safety goggles

Hirarki Pengendalian Risiko K3

(38)

A. Menekan Likelihood (kemungkinan terjadinya);

B. Menekan Konsekuensi;

C. Pengalihan Risiko.

(39)

Pendekatan Teknis :

1. Eliminasi, risiko dapat dihindarkan dengan meng hilangkan sumbernya;

2. Substitusi adalah mengganti bahan, alat atau ca-ra kerja dengan yang lain;

3. Isolasi, sumber bahaya dan penerima diisolir de-ngan penghalang (barrier) atau dengan pelindung diri;

4. Pengendalian jarak.

(40)

1.

Tanggap darurat (Contingency Plan);

2.

Penyediaan APD;

3.

Sistem pelindung.

(41)

1.

Kontraktual; mengalihkan tanggungjawab K3 kepada pihak lain (mis: pemasok atau pihak ketiga);

2.

Asuransi.

(42)

Pemantauan dan Tinjauan Ulang

Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum.

Bentuk pemantauan antara lain ;

inspeksi

pemantauan lingkungan

audit

(43)

LAMPIRAN

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

No Potensi

Bahaya Kemungkinan Kecelakaan/ Penyakit

Akibat Kerja Pencegahan/

Pengendalian

1 2 3 4

(44)

44

DAFTAR PERIKSA (CHECKLIST)

Teknik checklist merupakan bentuk evaluasi faktor-faktor bahaya yang paling sederhana.

Bentuk checklist berupa pertanyaan-pertanyaan yang tujuannya untuk memastikan sekaligus memeriksa pada sesuatu, tentang kesesuaiannya dengan standard yang ditetapkan.

Yang dimaksud dengan kondisi dapat berupa peralatan, proses kerja atau penanganan bahan-bahan.

Checklist cocok digunakan untuk kondisi-kondisi yang telah diketahui jenis bahayanya, atau kondisi yang telah dikenal sebelumnya.

Kelemahan teknik checklist yaitu, hal-hal yang tidak tertulis dalam checklist tidak akan terpikir.

(45)

45

Job Safety Analysis (JSA)

Suatu proses identifikasi bahaya dan resiko yang didasarkan pada tiap-tiap tahap dalam suatu proses pekerjaan. Metode yang digunakan dalam teknik ini meliputi:

Metode observasi (pengamatan)

Metode diskusi (konsultasi)

Metode review/meninjau kembali prosedur kerja yang sudah ada.

(46)

46

Pelaksanaan JSA ini terdiri dari langkah-langkah utama sebagai berikut:

Memilih pekerjaan yang akan dianalisa

Menguraikan urut-urutan prosedur kerja

Mengidentifikasi berbagai bahaya yang ada ditiap-tiap langkah pekerjaan, serta mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang potensial untuk terjadinya kecelakaan.

Memberikan rekomendasi pengendalian untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan yang telah diidentifikasi pada masing-

masing langkah.

(47)

47

Penjelasan langkah-langkah tersebut:

1. Menyeleksi pekerjaan yang akan dianalisa

Pekerjaan yang dianalisa sebaiknya berdasarkan tingkat prioritasnya dalam kontribusinya untuk menimbulkan kecelakaan.

Penentuan prioritas didasarkan pada : - tingkat keseringannya ;

- tingkat keparahann.

Setiap jenis pekerjaan baru juga harus dilakukan JSA.

2. Menguraikan urut-urutan proses pekerjaan

Sebelum mengidentifikasi berbagai bahaya yang ada dalam suatu proses pekerjaan, suatu pekerjaan tersebut harus

diuraikan menurut urutan langkah-langkahnya.

(48)

48

Contoh : Industri pestisida, memasukkan bahan baku ke dalam reaktor.

Urutan proses pekerjaan adalah sebagai berikut:

Mengambil bahan baku di gudang

Bahan baku berupa bahan aktif, pelarut, pengemulsi dan pengisi.

Mengangkut bahan baku ke ruang produksi (reaktor)

Menimbang/menakar bahan baku sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Memasukkan ke dalam reaktor

.

(49)

49

3. Mengidentifikasi berbagai bahaya dan kemungkinan ada yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Jenis-jenis bahaya berikut ini dapat dijadikan masukan untuk pelaksanaan JSA :

Bahaya kejatuhan sesuatu atau obyek terbang

Tertusuk benda tajam

Tersangkut benda bergerak/berputar

Jatuh dari ketinggian, tangga atau platform tinggi

Mengangkat dan mengangkut benda berlebihan, berputar, mendorong, menarik, menjangkau atau membungkuk

Penggunaan alat tangan yang mempunyai intensitas getaran tinggi, tingkat kebisingan tinggi, temperatur tinggi, gas, fume, uap debu beracun dan sebagainya.

Pergerakan yang berulang-ulang (repetitive motion)

Bahaya listrik

Radiasi (mengion/tidak mengion)

(50)

50

WHAT IF ? ANALYSIS

Analisis ini paling effective dilakukan oleh sebuah team bukan secara independen (brainstorming).

Anggota team harus terdiri dari pekerja yg berpengetahuan (knowledgeable) dari seluruh departemen, misalnya: operation, production, maintenance, safety, purchasing, environmental, egineering, hygiene, and occupational health personnnel.

Teknis ini bukan merupakan pendekatan yg sistematis & hasilnya tergantung sebagian besar pengetahuan dari anggota team.

(51)

51

No. What-If ? Respons

es

Existing

Control Recomendati

on

Gambaran Isu:________________________________________

No. Isu: _______ Tanggal _______ Anggota Team ______

Question

(52)

52

Digunakan untuk MORAL Digunakan untuk MORAL HAZARD

HAZARD

ATTITUDE ATTITUDE

BEHAVIOURBEHAVIOUR

UNSAFE ACTIONUNSAFE ACTION

(53)

53

FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)

FMEA adalah salah satu teknik identifikasi yang agak lebih rumit dari yang sebelumnya. Dasar teknik ini adalah dengan

mengandaikan kegagalan salah satu elemen yang ada dalam suatu sistim proses. Dengan dasar itu kemudian ditelusur penyebab

kegagalan tersebut, dan dilanjutkan dengan rekomendasi agar kegagalan tersebut tidak terjadi.

Kelemahan sistim ini adalah hanya dapat memeriksa kegagalan dari satu peralatan saja. Pada kenyataannya sering kecelakaan terjadi

karena beberapa kegagalan peralatan disebabkan oleh kegagalan kombinasi berbagai elemen dalam peralatan tersebut.

(54)

54

Hazard Operability Study (HAZOP)

Hazop adalah teknik identifikasi yang sangat berguna untuk mengidentifikasi berbagai jenis resiko yang terdapat dalam suatu rangkaian proses instalasi yang didalamnya terdapat parameter-parameter tekanan, suhu, kecepatan aliran,

perubahan zat, viskositas, dsb.

(55)

55

More(kelebihan / kenaikan)

None (tidak ada)Less of (kekurangan / penurunan )

Part of (sebagian dari)

More than (lebih dari)

Other than (lalu dari)

Kelebihan suhu, tekanan, aliran viskositas, dsb

Tidak ada aliran, tekanan, dsb

Penurunan suhu, tekanan, jumlah aliran, dsb

Tekanan dalam silinder A lebih dari silinder B, dst

Jenis bahan yang digunakan lain dari jenisYang ditentukan

(56)

56

Manajer plant

Pengawas proses

Plant engineer

Seorang yang

bertanggungjawab pada proses operasi plant

Seorang yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada proses normalnya daripada apa yang mungkin terjadi.

Seorang yang

bertanggungjawab terhadap maintenance proses mekanik yang digunakan.

(57)

57

Manajer perlengkapan

Ahli kimia

Konsultan Hazop

Seorang yang bertanggung jawab pada pemeliharaan perlengkapan untuk

berlangsungnya proses.

Termasuk dalam hal ini testing alarm dan peralatan lainnya.

Seorang yang tahu mengenai seluk beluk bahan kimia serta perubahan-perubahannya.

Seorang yang memandu

berlangsungnya proses Hazop, serta mengarahkan bagaimana seharusnya proses tersebut

dilaksanakan.

(58)

58

Analisa HAZOP perlu dilaksanakan pada saat berikut ini :

Perencanaan instalasi proses

Sebelum dioperasikannya proses instalasi untuk pertama kali

Perubahan dalam proses instalasi

Untuk tujuan pemeliharaan

Pada saat akan diberhentikannya proses instalasi.

(59)

59

Gambaran Isu:________________________________________

No. Isu: _______ Tanggal ________ Anggota Team _________

No Guide Word

Deviation Cause Konsekwensi Existing Control

Action Required

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen risiko memberikan suatu cara secara terstruktur tentang identifikasi dan analisis risiko, serta pemikiran dan implementasi respon yang tepat dari akibat yang

Dalam melakukan berbagai usaha sebaiknya diperhatikan bagaimana cara mengelola risiko agar tidak terjadi atau meminimalisir kerugian yang tidak diinginkan. Dalam hal kegiatan

Rekayasa vegetatif untuk mengurangi risiko longsor ini adalah salah satu metoda dalam upaya mencegah terjadinya longsor dangkal melalui upaya penanaman pepohonan

Manajemen risiko K3 di luar gedung RS adalah suatu keadaan yang menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari risiko penderitanan,kerusakan atau kerugian di

Berdasarkan konsep dasar di atas salah satu paradigma penting yang ditawar- kan oleh manajemen risiko di dalam mengelola risiko adalah bahwa risiko dapat didekati dengan

'SAFER' adalah penilaian manajemen risiko secara elektronik di pedesaan untuk menilai risiko antenatal dan mengembangkan rencana manajemen klinis yang komprehensif.. (a)

Jika risiko tidak bisa diukur, maka manajemen tidak bisa mengelola risiko dengan baik... Mengidentifikasi risiko dan mempelajari

89 Pembuatan laporan risiko adalah proses yang sangat penting dalam manajemen risiko, karena laporan yang jelas dan terstruktur dengan baik memungkinkan manajemen untuk memahami