i
KONSEP RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO
Dosen Pembimbing
Indria Guntarayana, SE., MM., MAB
Penyusun
Desi Fitri Nur Hasanah 20105510061 Erdina Trianindi 20105510032
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
OKTOBER 2022
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
BAB II KAJIAN TEORI ... 3
2.1 Konsep Return dan Risiko Portofolio ... 3
2.2 Hubungan Risiko dan Return Investasi ... 4
2.3 Estimasi Realized Return ... 5
2.4 Estimasi Expected Return dan Risiko Sekuritas Tunggal ... 5
2.5 Diversifikasi dan Risiko Portofolio ... 6
2.6 Estimasi Expected Return dan Risiko Portofolio ... 7
BAB III JURNAL PENELITIAN ... 9
3.1 Penelitian 1 ... 9
3.2 Penelitian 2 ... 9
BAB V KESIMPULAN ...13
DAFTAR PUSTAKA ...14
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakar ekonomi yaitu Hirt (1993: 15) mengemukakan pengertian dari investasi adalah “Investment defined as the commitment of current funds in anticipation of receiving a large future flow of funds.”
Dimaksudkan bahwa investasi didefinisikan sebagai tanggung jawab atas dana dalam antisipasi penerimaan arus dana yang besar di masa mendatang. Keputusan investasi bagi seorang investor menyangkut masa akan datang yang mengandung ketidakpastian, yang berarti mengandung faktor risiko bagi investor (Francis, 1991: 1).
Bagi investor yang rasional, paling tidak harus mempertimbangkan risiko, pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh setiap investor maupun calon investor. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan, yaitu pendapatan yang diharapkan dan risiko yang terkandung dari investasi yang dilakukannya. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap investasi, baik investasi yang dilakukan pada real assets (seperti: tanah, bangunan, mesin, emas), maupun pada financial assets (seperti:
saham dan obligasi) tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya (Bodie et al., 1989: 10-11).
Dasar pengambilan pengambilan keputusan investor terdiri atas tingkat return yang diharapkan (expected return), risiko dan hubungan risiko dan tingkat risiko (Jones, 2000: 11). Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Hartono, 2000:
107). Return yang diharapkan oleh seseorang merupakan konpensasi atas biaya kesempatan (oportunity cost) dan resiko inflasi. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.
Untuk meminimumkan risiko, perlu dilakukan diversifikasi dalam berinvestasi, yaitu membentuk portofolio atau menginvestasikan dana tidak hanya disatu asset saja melainkan kebeberapa asset.
Permasalahannya adalah berapa besar proporsi dana harus diinvestasikan pada masing-masing asset agar diperoleh tingkat imbal hasil yang dikehendaki dengan risiko yang paling minimum. Harry Markowitz mengemukakan model matematik untuk menjawab permasalahan tersebut (Noor Prio Sasongko, 2004: 3).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Return dan Risiko Portofolio?
2. Bagaimana Hubungan Risiko dan Return Investasi?
3. Bagaimana Estimasi Realized Return?
4. Bagaimana Estimasi Expected Return dan Risiko Sekuritas Tunggal?
5. Bagaimana Diversifikasi dan Risiko Portofolio?
6. Bagaimana Estimasi Expected Return dan Risiko Portofolio?
3 BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Konsep Return dan Risiko Portofolio
Tujuan investor salam melakukan investasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko yang harus dihadapinya.
2.1.1 Return
Konsep return atau kembalian (Ang 1997: 97) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Menurut Tandelilin (2001:47) Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Sedangkan menurut Subardi (1994:298) Return adalah penghasilan yang diterima dari investasi atau membeli surat berharga ditambah setiap perubahan harga pembeliannya. Jadi, Return merupakan penghasilan yang diterima atas investasi ditambah setiap perubahan harganya sebagai salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi
Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi.
2. Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
Dengan kedua komponen diatas, maka kita dapat menghitung return total yaitu dengan menjumlahkan yield dan capital gain (loss) yang diperoleh dari suatu investasi. Dimana, yield hanya akan berupa angka nol (0) dan positif (+), sedangkan capital gain (loss) bisa berupa angka minus (-), nol (0) dan positif (+).
Secara sistematis return total dapat dirumuskan sebagai berikut:
2.1.2 Risiko
Selain memperhitungkan return, para investor juga perlu memperimbangkn risiko suatu investasi. Risiko menurut Tendelilin (2001:48) adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, semakin besar risiko investasi tersebut. Menurut Suad
Retun Total = yield + capital gain
Husnan (2001:52) risiko merupakan kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan.
Jadi, risiko adalah kemungkinan perbedaan atas return aktual/tingkat keuntungan yang didapatkan dengan return/tingkat keuntungan yang diharapkan.
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1. Risiko dalam konteks aset tunggal.
Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio aset.
Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Resiko yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio / resiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi (diversifiable risk). Resiko ini terkait dengan kondisi mikro perusahaan, sehingga disebut company risk/specific risk. Karena resiko ini hanya unik untuk suatu perusahaan, dimana hal buruk yang terjadi pada suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal baik pada perusahaan lain.
Risiko sistematis (systematic risk).
Resiko yang tidak bisa didiversifikasi oleh portofolio disebut dengan nondiversifiable risk atau resiko pasar(market risk) atau resiko umum (general risk) atau resiko sitematic (systematic risk. Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar, karena kejadian kejadian diluar kegiatan perusahaan seperti inflasi, resesi,dll. Diukur dengan BETA : resiko sistematik suatu sekuritas /portofolio secara relatif terhadap resiko pasar.
2.2 Hubungan Risiko dan Return Investasi
Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risiko dan return, yaitu jika risiko tinggi, maka return juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return rendah, maka risiko juga akan rendah. Hubungan antara expected return dan tingkat risiko (risk) merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, maka semakin besar pula expected return atas aset tersebut. Risk dan return merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntasi.
Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade off dari kedua faktor RESIKO TOTAL = Resiko tidak sistematis + resiko sistematis
Resiko perusahaan + Resiko pasar
5
ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, artinya jika semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula return yang harus dikompensasikan (Jogiyanto, 2007). Untuk itu investor perlu menganalisa tingkat return dan risiko dari investasi sahamnya tersebut. Hubungan return dan risiko adalah linear, artinya semakin tinggi return, maka risiko yang dihadapi oleh investor juga tinggi.
Pengelolaan return dan risiko yang baik akan menghasilkan return optimal dan risiko yang rendah.
2.3 Estimasi Realized Return
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan hitung berdasarkan data histori dan return realisasi itu penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang. Return realisasi atau realized return adalah bentuk pengembalian yang sudah terjadi. Return ini bisa dijadikan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan juga potensi risiko yang akan dialami di masa depan. Jenis pengembalian pada investasi ini akan dihitung dengan berdasarkan data pengembalian historis. Return realisasi ini sangat lah penting karena bisa digunakan untuk menilai performa perusahaan dan menjadi indikator dalam menilai return ekspektasi di masa depan.
2.4 Estimasi Expected Return dan Risiko Sekuritas Tunggal Mengetahui secara pasti berapa return yang akan diperoleh dari suatu investasi di masa datang adalah pekerjaan yang sangat sulit, bahkan mustahil. Return investasi hanya bisa diperkirakan melalui pengestimasian. Return investasi di masa datang adalah return harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return aktual yang diterima. Jika seorang investor misalnya mengharapkan return suatu investasi sebesar 10%, maka mungkin saja tingkat return aktual yang akan diperolehnya tidak sama dengan 10%, bisa kurang atau lebih.
Pada dasarnya, tingkat return harapan sebesar 10% tersebut hanyalah sebuah angka estimasi yang kenyataannya mungkin bisa di bawah atau di atas angka tersebut. Disamping mengestimasi return harapan dari suatu sekuritas, kita juga perlu menghitung berapa besarnya risiko yang terkait dengan investasi pada sekuritas bersangkutan. Risiko sebagai sisi lain dari return menunjukkan kemungkinan peyimpangan antara return harapan dari return aktual yang diperoleh.
2.5 Diversifikasi dan Risiko Portofolio 2.5.1 Diversifikasi
Menurut Tandelilin (2001:60) mendefinisikan diversifikasi sebagai pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga risiko portofolio dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko dengan melakukan penyebaran investasi sehingga risikonya pun juga ikut tersebar. Diversifikasi terwujud dalam pembentukan portofolio (BAPEPAM, Panduan Reksa Dana). Jadi, Diversifikasi adalah pembentukan portofolio dalam rangka mengurangi risiko dengan penyebaran investasi.
Untuk menurunkan risiko investasi, investor perlu melakukan
‘diversifikasi’. Diversifikasi (portofolio) dalam pernyataan tersebut bisa bermakna bahwa investor perlu membentuk portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return harapan. Mengurangi risiko tanpa mengurangi return adalah tujuan investor dalam berinvestasi. Prinsip-prinsip diversifikasi, yaitu diversifikasi random dan diversifikasi Markowitz.
i. Diversifikasi Random. Diversifikasi random atau ‘diversifikasi secara naif’ terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa varians return sebagai ukuran risiko portofolio tersebut akan bisa diturunkan.
ii. Diversifikasi Markowitz. Menurut nasihat Markowitz dalam diversifikasi portofolio adalah “Janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena kalua keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang-keranjang tersebut akan pecah. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah temuannya bahwa return aset itu berkorelasi antara satu dengan yang lainnya, dan tidak independen. Oleh karena itu, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset yang ada dalam portofolio, tetapi juga harus memmpertimbangkan efek keterkaitan antar return aset tersebut dalam pengestimasian risiko portofolio.
2.5.2 Risiko Portofolio
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini merupakan konsep yang sangat penting dalam pemahaman risiko portofolio. Konsep ini menyatakan bahwa jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas kedala portofolio
7
kita, aka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan seakin besar sapai mencapai titik tertentu di mana manfaat pengurangan tersebut ulai berkurang. Konsep ini sejalan dengan low of large number dalam statistic, yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata-rata sapel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Pengurangan risiko dalam portofolio juga hampir sama dengan prinsip asuransi, di mana prinsip ini perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi. Konsep penurunan risiko portofolio didasari asumsi bahwa return-return sekuritas bersifat independen.
Dengan asumsi bahwa return sekuritas yang ada dalam portofolio tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, risiko portofolio bisa diestimasi dengan nilai standar deviasi populasi dibagi dengan akar dari n (jumlah sekurits dalam portofolio).
2.6 Estimasi Expected Return dan Risiko Portofolio
Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Harapan keuntungan dimasa akan datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan adalah disebut return (Jone, 2000: 104). Di samping return, dalam investasi juga dikenal adanya konsep risiko (risk). Risiko investasi diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara return aktual dengan expected return (Jones, 2000: 104).
Return dan risiko bagaikan dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya, dalam berinvestasi, di samping menghitung return yang diharapkan, investor juga harus bisa mencari alternatif investasi yang menwarkan tingkat expected return yang paling tinggi denga risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu dengan tingkat risiko yang rendah. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss).
Selain memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan expected return.
Dalam manajemen investasi modern, dikenal pembagian risiko total investasi ke dalam dua jenis risiko (Bodie et al., 2008: 259), yaitu
risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis (systematic risk) merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan dan tidak dapat dihindari oleh perusahaan, sedangkan risiko tidak sistematis (unsystematik risk) terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Penjumlahan atas keduanya disebut risiko total (total risk).
9 BAB III
JURNAL PENELITIAN BAB III JURNAL PENELITIAN
3.1 Penelitian 1
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Badi’ah dan Ibdu Qizam mengambil judul “Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah Berdasarkan Portofolio Optimal Menggunakan Single Index Model”. Penelitian ini termuat dalam jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM) tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan portofolio saham optimal sebagai dasar penetapan investasi pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode Januari 2012- Mei 2015. Alasan penelitian ini dilakukan pada tahun tersebut karena pada tahun 2015 terjadinya kenaikan pasar modal syariah.
Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah 30 perusahaan yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian. Pemilihan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria adalah perusahaan yang secara terus menerus masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode pengamatan yaitu dari periode Januari 2012 - Mei 2015 dan tidak melakukan stock split selama periode tersebut, sehingga diperoleh sampel sebanyak 17 saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah single index model.
Dari hasil penelitian ini ditemukan dua belas saham yang menjadi kandidat portofolio dari tujuh belas saham yang diteliti. Dua belas portofolio optimal tersebut diharapkan mempunyai return sebesar 0,019867 atau 1,98% per bulan dan risiko yang harus dihadapi investor atas investasinya pada dua belas saham tersebut adalah sebesar 0,000264 atau 0,02%. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penentuan portofolio saham yang optimal dengan model single index pada perusahaan di Jakarta Islamic Indeks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Terdapat dua belas saham yang komposisinya sesuai dengan pembentukan portofolio optimal saham dengan model single index. Dua belas saham tersebut yaitu AALI, UNVR, ICBP, LPKR, INDF, AKRA, PGAS, CPIN, INTP, ASRI, KLBF dan SMGR.
3.2 Penelitian 2
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Oleg S. Sukharev mengambil judul ” The restructuring of the investment portfolio: the risk and effect
of the emergence of new combinations”. Penelitian ini termuat dalam Quantitative Finance and Economics Journal pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari masalah restrukturisasi investasi portofolio dengan identifikasi risiko, profitabilitas dan munculnya dampak baru objek portofolio pada proses perubahan strukturnya.
Dalam penelitian untuk mengoptimalkan portofolio investasi menggunakan model optimasi (maximization pengembalian portofolio dan meminimalkan risiko portofolio) (Ravindran et al., 1983).
Penggunaan seperti itu model memungkinkan kita untuk menganalisis distribusi investasi antara objek portofolio, yang di umum dapat diartikan sebagai unsur-unsur sistem ekonomi (sektor). Pendekatan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi relevan dengan pemahaman kualitas sistemik atau sifat ekonomi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
i. Pengalihan investasi dari satu objek portofolio ke objek lain ketika objek baru (yang baru) kombinasi) muncul memiliki keterbatasan internal karena fakta bahwa proses ini dapat terjadi sampai pengurangan sumber daya untuk objek portofolio yang sudah ada menyebabkan perubahan profitabilitas mereka. Itu penciptaan objek baru (kombinasi) tidak menjamin kemungkinan peningkatan investasi di objek baru ini (kombinasi).
ii. Jika hanya investasi yang dapat digunakan hanya oleh objek ini (kombinasi baru), maka sangat fakta penggunaan tersebut akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan investasi dalam objek portofolio. Dalam penelitian ini data interspesifik properti investasi (investasi pada objek sumber daya) adalah tidak dianggap.
iii. Munculnya objek portofolio baru, kombinasi baru, dalam beberapa hal mempengaruhi struktur portofolio dan sedemikian rupa sehingga memberikan kontribusi peningkatan investasi pada objek lama (kombinasi lama), terutama dengan perluasan total sumber daya (investasi).
Hasilnya berguna untuk memahami pola distribusi investasi dalam batasan pilihan portofolio yang ada, termasuk melalui restrukturisasi portofolio itu sendiri. Apalagi portofolio adalah analog dari sistem ekonomi, dalam hubungan ini, kesimpulannya berguna dalam penelitian restrukturisasi ekonomi, karena memungkinkan untuk memperhitungkan efek munculnya kombinasi baru untuk pengembangan sendiri dan yang sudah ada dan kombinasi yang berfungsi (objek portofolio).
11 BAB IV STUDI KASUS BAB IV STUDI KASUS
Studi Kasus yang dilakukan pada salah satu Saham di Indonesia oleh Reni El Vionita Mengambil Judul "ANALISIS RETURN ON EQUITY DALAM MENILAI HARGA SAHAM PT. ASTRA INTERNASIONAL. TBK".
Penulis menyatakan berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada faktor-faktor empiris.
1. Ho: Tidak ada hubungan antara Return On Equity terhadap harga saham
2. Ha: Ada hubungan antara Return On Equity Terhadap harga saham.
Dalam penelitian ini tidak ada hipotesis karena sifatnya study kasus.Penulis melakukan penelitian untuk menyusun skripsi ini yaitu dengan cara mengutip data atau catatan yang disediakan oleh perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia website resmi perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Website Reami Bursa Efek Indonesia yaitu:
https://www.idx.co.id/Definisi Operasional variabel penelitian menjelaskan tentang jenis variabel serta gambaran dari variabel yang diteliti berupa nama variabel, sub variabel, indikator variabel, ukuran variabel dan skala pengukuran yang digunakan peneliti.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dengan teknik ini data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan mendokumentasikan data-data laporan keuangan perusahaan dari tahun 2014-2018 yang tersedia di situs resmi http://www.astra.co.id.Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif dekriptif, yaitu dengan menganalisa laporan keuangan, sehingga dapat memberikan gambaran yang nyata dalam menilai antara pariabel X dan Y. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan Return On Equity, dengan analisis rasoio keuangan.Analisis Return On Equity (ROE)Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada penggunaan Rasio Return On Equity (ROE) pada PT. Astra Internaisonal Tbk pada tahun 2014 sampai 2018. Perhitungan yang digunakan adalah Laba Bersih setelah pajak dibagi Ekuitas/modal.
Hasil Pembahasan Dalam penelitian dan penelitian ini berupa deskripsi, mengenai perhitungan Return on equity (ROE), pembahasan tentang harga saham, faktor-faktor yang mempengaruhi variabel X dan variabel Y, dan jenis-jenis harga saham. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui return on equity dalam menilai harga saham, dengan pengujiananalisis return on equity dalam menilai harga saham, melalui data yang diperoleh dari laporan keuangan 5 tahun PT. Astra Internasional Tbk, dari tahun 2014 sampai 2018. Berdasarkan Analisis return on equity diperoleh penilaian bahwa harga saham tidak selalu diikuti oleh kenaikan return on equity, dikarenakan meskipun hasil ROE selalu mengalami penurunan tetapi harga saham selalu mengalami kenaikan, hal ini di buktikan dalam analisis return on equity. Dengan demikian return on equity memiliki kontribusi nilai rata-rata sebesar 27,3% maka dapat dikatagorikan nilai kontribusi cukup, dikarenakan nilai laba dominan memiliki nilai minus, dengan demikian ROE memiliki hubungan yang positif, sisanya dipengaruhi faktor-faktor lain di luar perhitungan Return on equity yang tidak di bahas dalam skripsi ini.
13 BAB V KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN
Konsep return atau kembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Selain memperhitungkan return, para investor juga perlu memperimbangkn risiko suatu investasi. Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, semakin besar risiko investasi tersebut. Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu risiko dalam konteks aset tunggal dan risiko dalam konteks portofolio aset.
Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, artinya jika semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula return yang harus dikompensasikan. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan hitung berdasarkan data histori dan return realisasi itu penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang. Return realisasi atau realized return adalah bentuk pengembalian yang sudah terjadi.
Diversifikasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko dengan melakukan penyebaran investasi sehingga risikonya pun juga ikut tersebar. Jadi, Diversifikasi adalah pembentukan portofolio dalam rangka mengurangi risiko dengan penyebaran investasi. Prinsip-prinsip diversifikasi, yaitu diversifikasi random dan diversifikasi Markowitz.
Risiko portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini merupakan konsep yang sangat penting dalam pemahaman risiko portofolio. Konsep ini menyatakan bahwa jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas kedala portofolio kita, aka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan seakin besar sapai mencapai titik tertentu di mana manfaat pengurangan tersebut ulai berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: Edisi Pertama BPFE.
Jogiyanto. (2007). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE.
Husnan, Suad. (1994). Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas. Yogyakarta: Edisi Kedua Gajah Mada University Press.
Francis, Jack, Clark. (1991). Investments : Analysis and Management.
Fifth Edition. Singapore: McGraw-Hill. Inc.
Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus. (1989). Investments.
Boston. Irwin - Homewood.
Jones, P. Charles. (2000). Investment: Analisa and Management. New York, USA: John Wiley & Sonc Inc.
Sangkoso, Prio Noor. (2004). “Implementasi Teori Portofolio untuk Investasi pada Reksadana Saham.” Journal of Finance, Vol. 59.
Hirt. (1993). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Gorontalo: IAIN Sultan Amai