Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnya terkumpul di permukaan tanah. Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada. Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.
Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen- sedimen yang sangat kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada. Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat, umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.
Grafity flow : terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya.
Lithifikasi
Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini. Pada saat perlapisan di batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada.
Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat. Batuan Sedimen Non Klastis adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bias juga dari hasil kegiatan organisme.
Batuan sedimen golongan Dedtritus kasar adalah batuan sedimen dengan ukuran butir yang besar/kasar, diendapkan dengan proses mekanis. Batuan sedimen golongan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi didominasi/sebagian besar (lebih dari 50%) terdiri dari garam-garam karbonat, dan mineral kalsit juga kumpulan cangkang molusca, algae, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Batuan karbonat lingkungan pengendapannya adalah pasti lingkungan laut. soal: mengapa harus di lingkungan laut?). Proses pembentukan batuan karbonat ini dapat terjadi secara insitu (ditempat itu juga yang berarti tidak mengalami transportasi dan termasuk batuan sedimen non klastis) dan material- materialnya berasal dari lautan yang mengalami proses kimia maupun bikimia dimana organisme ikut berperan.
Batuan sedimen golongan silika adalah batuan sedimen yang proses terbentuknya adalah gabungan antara proses organic dan proses kimiawi untuk menyempurnakannya. Pada umumnya terbentuk ditempat itu juga (tidak mengalami transportasi) sehingga termasuk batuan sedimen non klastis. Batuan sedimen golongan Evaporite adalah batuan sedimen hasil evaporasi/penguapan, terbentuknya dilingkungan danau atau laut yang tertutup dan untuk terjadinya batuan ini syaratnya harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat.
Batuan sedimen golongan batu bara adalah abtuan sedimen yang terbentuk dari unsur-unsur organik, yaitu tumbuh-tumbuhan, dimana sewaktu tumbuh-tumbuhan itu. Perbedaan yang sangat khas pada kenampakan antara batuan sedimen klastis dan non klastis adalah apabila itu sedimen non klastis maka pada umumnya komposisi mineralnya adalah mono mineral dan tidak memperlihatkan pelapisan, sedangkan apabila itu sedimen klastis maka pada umumnya akan memperlihatkan perlapisan pada bidang tubuh batuan tersebut. Pemberian atau deskripsi unutk mengetahui jenis dan nama dari batuan sedimen yang kita amati adalah berdasarkan dari : tekstur, komposisi mineral dan strukturnya.
MENENTUKAN TEKSTUR BATUAN SEDIMEN KLASTIS
NAMA BUTIR Besar Butir (mm) Bongkah. Kasar Pasir Kasar Pasir Sedang Pasir Halus. boulder) (couple) (pebble) (granule) (very coarse sand). Kebundaran adalah nilai membulat atau nilai meruncingnya butiran, dimana sifat ini hanya bias diamati pada batuan sedimen klastik berukuran sedang sampai bongkah. Amati sampel batuan yang kalian pegang, kemudian ukurlah diameter rata-rata dari butiran yang ada dalam batu tersebut, kemudian harga tersebut dimasukkan ke dalam skala Wentworth, missal akan ketemu dengan kisaran pasir sedang – pasir kasar.
MENENTUKAN STRUKTUR BATUAN SEDIMEN KLASTIS
Struktur Sedimen Sekunder
Struktur sedimen sekunder ialah struktur sedimen yang terbentuk sesudah sedimentasi atau sebelum diagenesa atau pada waktu diagenesa. Struktur sedimen organik adalah struktur sedimen yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti: molusca, cacing atau binatang lainnya.
MENENTUKAN KOMPOSISI MINERAL BATUAN SEDIMEN KLASTIS
MENENTUKAN TEKSTUR BATUAN SEDIMEN NON KLASTIS
Pada batuan sedimen klastik dedtritus halus (contoh : batu lempung, lanau dan serpih) maka semen tidak harus ada karena butiran dapat saling terikat oleh kohesi masing- masing butir.
MENENTUKAN STRUKTUR BATUAN SEDIMEN NON KLASTIS
Struktur Cone in Cone : struktur pada batu gamping kristalin yang menunjukkan pertumbuhan kerucut per kerucut. Cirri khasnya adanya rekahan-rekahan yang tidak teratur akbiat penyusutan bahan-bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi, kemudian celah-celah yang terbentuk terisi oleh Kristal-kristal karbonat berukuran besar. Struktur Geode : banyak dijumpai pada batu gamping, berupa rongga-rongga yang terisi oleh Kristal kalsit atau kwarsa yang tumbuh kearah pusat rongga tersebut.
MENENTUKAN KOMPOSISI MINERAL BATUAN SEDIMEN NON KLASTIS
BATUAN SEDIMEN KARBONAT
Pemerian batuan sedimen karbonat hampir sama dengan pemerian batuan sedimen yang lainnya (yang telah dibahas diatas) hanya saja ada perbedaan mengenai istilah saja dalam hal pemerian tekstur (khususnya pada istilah ukuran butirnya) dan berbeda pula dalam istilah pada komposisi mineralnya untuk betu gamping ini. Pada tekstur untuk hal ukuran butir memakai istilah Rudite (>1mm-1mm),. Pada komposisi mineral untuk istilah fragmen diganti dengan Allochem, istilah Matrik diganti dengan Mikrit. dan istilah Semen diganti dengan Sparit didalam penulisan dilembar. Deskripsinya Juga istilah lithic atau pecahan batuan diganti dengan interclast. kalian baca lagi “ Menentukan tekstur pada batuan sedimen klastik” dan “ Menetukan komposisi mineral pda batuan sedimen klastik”). Sedangkan pemerian/deskripsi untuk batuan karbonat/batu gamping non klastik dalah sama dengan deskripsi pada batuan sedimen non klastik lainnya. lihat contoh deskripsi batuan dihalaman berikutnya).
CARA MENENTUKAN JENIS DAN NAMA BATUAN SEDIMEN
Apabila batu itu termasuk jenis batuan sedimen klastik, maka cara penamaanya lebih ditekankan pada ukuran butir dan bentuk butirnya. Untuk itu kita lihat bentuk butirnya, apabila bentuk butirnya relatif menyudut maka nama batunya adalah batu breksi, tetapi apabila bentuk butirnya relatif membulat maka nama batunya adalah batu konglomerat. Bagaiman pula menentukan nama batunya bila sampel yang kalian amati ukuran butirnya berupa campuran dari yang berukuran lempung, berukuran pasir ada juga yang berukuran kerikil dan kerakal.
Untuk itu cara penamaannya adalah dengan memasukkan % komponen masing-masing butiran yang berbeda-beda ukurannya. Sehingga dari % yang berukuran pasir, lempung, krakal yang kalian masukkan kedalam segitiga ini akan memperoleh nama batunya : misal batu pasir konglomeratan.