• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DRAFT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan pada tahun 1920 dengan nama De Techniche Hoogeschool (THS) dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959, dalam perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang berkonsentrasi pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah menghasilkan ribuan lulusan yang bekerja di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya, perubahan praktik kerja yang dipicu oleh revolusi teknologi informasi dan komputer, serta perubahan ekosistem ekonomi menghadirkan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi menemukan solusi inovatif terhadap masalah yang kompleks dan terus berkembang. Tantangan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya serta tantangan perkembangan abad 21 akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia.

Peran strategis ITB ditunjukkan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang juga menggambarkan reputasi ITB dan ditandai dengan dampak keberadaan dan pengakuan ITB baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Visi ITB dirumuskan oleh Senat Akademik: Menjadi universitas yang unggul, bermartabat, mandiri dan diakui dunia serta memimpin perubahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Dari pernyataan visi tersebut, perlu digarisbawahi bahwa untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan diakui dunia, ITB harus menjadi yang terdepan dalam produktivitas penelitian setidaknya di tingkat Asia.

Rencana Induk Pembangunan Jangka Panjang (Renip) ITB Tahun 2006-2025 menyebutkan bahwa tujuan pengembangan ITB di bidang akademik adalah terwujudnya ITB sebagai simpul jaringan pendidikan tinggi bertaraf internasional yang menjadi penggerak dan penggerak berbagai kekuatan nasional untuk kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia. Memperluas akses pendidikan sebagai peran penting pendidikan tinggi dalam menutup kesenjangan ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, arah kebijakan bidang Pengabdian Kepada Masyarakat diarahkan sebagai berikut, yang mengacu pada: (a) PP No.65 Tahun 2013 tentang Anggaran Dasar ITB; dan (b) Peraturan Rektor ITB No.258/PER/I1.A/HK/2014 tentang Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.

Strategi yang akan dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai berikut.

PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RKAT ITB 2016 (ASUMSI)

  • Penyelenggaran program studi (prodi) baru di ITB
  • Pengembangan Program Internasional
  • Pengembangan Kampus ITB Ganesha dan Jatinangor
  • Peningkatan Kegiatan Akademik di Kampus ITB Jatinangor
  • Pengembangan Tata Kelola ITB sebagai PTN BH

Menanggapi tantangan yang berkembang di masyarakat, ITB menyelenggarakan 6 (enam) program studi baru pada tahun 2015 dan saat ini sedang mempersiapkan pendirian 1 program studi baru. Penyelenggaraan enam program studi baru dan persiapan pendirian dan pelaksanaan program studi baru membutuhkan dana baru dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru. Sejalan dengan upaya meningkatkan peran ITB secara regional dan global, ITB mendorong perguruan tinggi/sekolah untuk mengembangkan program pendidikan yang setara kualitasnya dengan program sejenis di negara maju.

Sebagai syarat pengembangan program internasional, tujuh belas (17) program sarjana dan satu (1) program magister telah didorong dan berhasil memperoleh akreditasi internasional. Pengembangan program internasional membutuhkan pengembangan sumber daya dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru yang berstandar internasional. Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan akademik ITB, ITB telah mulai menata dan mengembangkan sarana dan prasarana kampus sejak 4 tahun yang lalu, baik di kampus Ganesha maupun kampus Jatinangor.

Penyelesaian pembangunan 4 (empat) gedung baru pada tahun 2015 dalam rangka III. fase ITB Development Project (JICA IP-553) dan pembangunan 2 (dua) gedung baru lagi di Kampus Ganesha pada tahun 2016 akan menambah biaya operasional dan pemeliharaan. pada tahun-tahun berikutnya yang akan datang. Pengembangan kampus ITB di Jatinangor dapat membantu peningkatan kapasitas ITB yang dibarengi dengan peningkatan biaya operasional, antara lain biaya penyelenggaraan kegiatan akademik, biaya utilitas, biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta kebutuhan investasi untuk lebih mengembangkan sumber daya dan kemampuan kampus baru. Perubahan status ITB dari PTP menjadi PTN berbadan hukum (BH) memerlukan penataan organisasi dan kepengurusan ITB untuk menjamin tanggung jawab pengelolaan dan pengembangan ITB.

Tuntutan peran utama PTN BH sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui lulusan dan inovasi yang dihasilkan. Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpotensi meningkatkan biaya pengelolaan dan pengembangan ITB pada tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya.

RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA ITB 2016

1205 Pengembangan Model 1206 Pengolahan Data 1207 Penelitian Lapangan 1208 Proposal dan Survei 1209 Pelatihan dan Pendidikan 1210 Penulisan Laporan 1250 DUKUNGAN AKADEMIK. Sejak ditetapkannya arah pengembangan ITB menjadi universitas riset (SK Senat Akademik ITB No. 01/SK/K01-SA/2009 tentang ITB sebagai Universitas Riset), secara bertahap kegiatan riset rutin ITB semakin meningkat. , yang tercermin dari peningkatan alokasi anggaran penelitian ITB, namun kegiatan pendidikan masih mendominasi program KO ITB. Cakupan kegiatan operasional ITB pada tahun 2016 juga akan bertambah seiring dengan dimulainya penyelenggaraan program studi baru.

Pada tahun 2012, pertengahan tahun 2013 telah disetujui pembukaan 6 program studi baru yang menerima mahasiswa pada awal tahun ajaran 2013/2014. Jumlah mahasiswa pada enam program studi baru tersebut akan bertambah hingga mencapai keadaan yang relatif stabil pada tahun 2017 untuk program studi sarjana dan tahun 2015 jika tidak ada penambahan jumlah tahun. Studi S1 ​​Teknik dan Manajemen Sumber Daya Air di Fakultas Teknik Sipil dan Lindung Lingkungan (FTSL).

Program Studi Magister Manajemen Infrastruktur Air Bersih dan Pembuangan Limbah di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Merujuk pada program strategis dan tujuan utama ITB, Program Pengembangan ITB 2016 menitikberatkan pada tiga bidang dan fokus kegiatan sebagai berikut. Program Internasionalisasi program studi melalui akreditasi internasional dengan tujuan tambahan 5 (lima) program studi mendapatkan akreditasi internasional.

Untuk menunjang kegiatan akademik, beberapa program pengembangan pada tahun 2016 meliputi program baru dan program yang merupakan kelanjutan dari program tahun 2015. Pada tahun 2016, anggaran penyelesaian Proyek Pengembangan ITB Tahap III sebesar Rp. menjadi salah satu anggaran pelaksanaan kegiatan pengembangan ITB tahun 2016.

USULAN INVESTASI ITB 2016

BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN ITB 2016

Selain itu, ITB membutuhkan pengembangan fasilitas pendidikan untuk pengembangan program studi bertaraf internasional sebagai tindak lanjut diperolehnya akreditasi internasional oleh berbagai program sarjana. Penerimaan ini belum termasuk penerimaan dari kegiatan koperasi yang dikelola oleh unit usaha ITB yang dikelola oleh BPUDL (Badan Pengelola Dana Usaha dan Lestari) ITB. 9) Pendapatan dari sumber lain terdiri dari pendapatan dari kegiatan pendukung usaha, hibah sponsor, donasi kontinjensi, kontribusi dari unit usaha komersial melalui BPUDL (Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari) ITB, portofolio investasi dan jasa perbankan dan penggalangan dana dengan dukungan dari MWA ITB untuk penelitian, perbaikan peralatan laboratorium dan dana abadi.

PENUTUP – Manajemen Risiko

Pengendalian anggaran harus didasarkan pada penetapan tujuan, termasuk indikator sebagai dasar untuk mengukur kinerja aktual dan ukuran efektivitas pengeluaran anggaran. Evaluasi perbedaan (varians) antara kinerja aktual dan pengeluaran anggaran diramalkan sebelumnya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan yang mempengaruhinya. Kegiatan pengendalian anggaran pada umumnya dapat dilakukan secara langsung (real time) dengan menggunakan teknologi informasi.

Kegiatan ini meliputi informasi tentang anggaran yang direncanakan, anggaran yang digunakan, anggaran yang akan digunakan, dan sisa anggaran (saldo). Sistem Keuangan ITB dapat menjalankan fungsi ini, tetapi setiap transaksi tidak terkait dengan program tersebut. Dalam sistem pengendalian anggaran yang baik, setiap usulan transaksi anggaran harus dikaitkan secara langsung dan rinci dengan kegiatan yang dilakukan dalam ukuran (persentase kinerja) yang direncanakan sebelumnya.

Kemampuan sistem pengendalian anggaran dan keuangan dalam sistem keuangan PTNBH direpresentasikan dengan kecepatan informasi penyerapan anggaran. Hal ini membantu mengidentifikasi kemajuan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran serta memungkinkan tindakan korektif yang lebih cepat sehingga rencana kegiatan dan sasaran kinerja dapat dilaksanakan sesuai rencana. Ketepatan dan kecepatan umpan balik realisasi anggaran juga dapat membantu menentukan waktu transisi dari sistem manajemen lama ke sistem manajemen baru.

Gambar

Tabel D.1 Pemetaan Akun Kegiatan Kelangsungan Operasi ITB pada Kelompok Kegiatan  Kemristekdikti 
Tabel E.1. Usulan Investasi ITB Tahun 2016 
Tabel F.1. Rencana Biaya Penyelenggaraan dan Pengembangan ITB 2016 

Referensi

Dokumen terkait

Dibidang perekonomian contohnya seperti pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) industri alas kaki di Kota Mojokerto yaitu Usaha Dagang Perdana dan