• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SELF EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Dynan Haiqal Azzra

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH SELF EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Penelitian

Beberapa contoh faktor internal yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah efikasi diri dan locus of control. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan self-eficacy dan locus of control yang tinggi agar dapat bekerja untuk menghasilkan kinerja yang maksimal.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh self-efisiensi dan locus of control terhadap kinerja karyawan di PT.

Kegunaan Penelitian

Kerangka Pemikiran

  • Self Efficacy
  • Locus of Control
  • Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Locus of Control terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control terhadap Kinerja

Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Sapariyah (2011) yang menyatakan bahwa self-efisiensi dan locus of control mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Kemudian ada juga penelitian yang dilakukan oleh Martha dan Sri (2017) yang menyatakan bahwa self-efisiensi dan locus of control secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian Terdahulu

Sedangkan pada saat yang sama, besarnya kontribusi efikasi diri dan locus of control terhadap kinerja karyawan redaksi di PT. Terdapat pengaruh antara efikasi diri dan locus of control terhadap kinerja karyawan editorial di PT.

Paradigma Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual mengenai self-eficacy dan locus of control terhadap kinerja pegawai, sebagai berikut:

Hipotesis

Pengujian Hipotesis 3 : Terdapat Pengaruh Self-Efficacy dan Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan PT. DAMPAK EFIKASI DIRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT. JERBEE INDONESIA).

Tinjauan tentang Manajemen

  • Pengertian Manajemen
  • Fungsi-Fungsi Manajemen
  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Sumber Daya Manusia Islami
  • Prinsip-Prinsip Sumber Daya Manusia Islami

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan dan pengawasan pengaduan, pengembangan, pemberian kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan personel untuk mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2013). Sistem manajemen SDM yang baik adalah yang mengedepankan kesesuaian tenaga kerja dengan kebutuhan.

Tinjauan Tentang Self Efficacy

  • Pengertian Self Efficacy
  • Karakteristik Individu yang Memiliki Self Efficacy Tinggi
  • Dimensi dan Indikator Self Efficacy

Sedangkan menurut Alfan (2021), efikasi diri adalah rasa percaya diri yang timbul dalam diri individu untuk mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Menurut Bandura (2010), efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu mengendalikan suatu situasi dan menghasilkan hasil yang positif.

Tinjauan tentang Locus of Control

  • Pengertian Locus of Control
  • Aspek-aspek Locus of Control
  • Dimensi dan Indikator Locus of Control

Sedangkan menurut Basak dan Ghosh (2011), locus of control merupakan keyakinan individu dalam mengendalikan peristiwa yang mempengaruhi dirinya. Individu yang merasa nasib hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri, maka individu tersebut termasuk dalam locus of control internal.

Tinjauan tentang Kinerja Karyawan

  • Pengertian Kinerja Karyawan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
  • Upaya Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
  • Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan

Setelah melakukan beberapa pengujian mengenai pengaruh self-efisiensi dan locus of control terhadap kinerja karyawan di PT. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh self-efisiensi dan locus of control terhadap kinerja karyawan pada PT.

Objek Penelitian

  • Sejarah Perusahaan
  • Visi dan Misi PT. Jerbee Indonesia

Jerbee Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi (IT/IT) dan layanan serta solusi telekomunikasi dengan menggunakan layanan dan teknologi terbaik yang selalu update. Jelas sekali bahwa tekad Jerbee adalah memberikan solusi terbaik dengan proses dan upaya terbaik yang dapat diberikan kepada pelanggannya. Jerbee Indonesia mempunyai visi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi (IT/IT) dan layanan serta solusi telekomunikasi dengan menggunakan layanan teknologi terbaik yang selalu terkini.

Memberikan solusi terbaik dengan proses dan upaya terbaik yang dapat diberikan kepada klien.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan locus of control terhadap kinerja karyawan di PT. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek yang datanya diperoleh, sumber data diperoleh dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan pertanyaan tertulis yang mengacu pada indikator variabel independen yaitu efikasi diri dan locus of control serta kinerja karyawan dengan variabel dependen.

Tabel 3.1 Jumlah Karyawan N
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan N

Operasional Variabel

  • Pengertian Variabel

Yang dimasukkan sebagai data sekunder adalah melalui buku-buku dan pengumpulan data melalui literatur dan sumber lain yang berkaitan dengan judul penelitian yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh penulis dengan melakukan tinjauan pustaka dengan cara menelaah buku-buku dan literatur lain yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Menurut Narendra (2018), locus of control merupakan keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya sendiri, baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal.

Menurut Mangkunegara (2009), kinerja adalah hasil kerja dari segi kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel N
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel N

Teknik Analisis

  • Analisis Data
    • Metode Deskriptif
    • Metode Verifikatif
  • Uji Validitas dan Realiabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Hipotesis
    • Analisis Regresi Berganda
    • Uji Koefisien Determinasi R 2
    • Uji Signifikansi F (Simultan)
    • Uji Signifikansi T (Parsial)

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel self-efisiensi dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pengaruh locus of control dan stres kerja terhadap kinerja guru (studi kasus di SMA Lanud Husein Sastranegara Bandung).

Tabel 3.3 Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Presentase Skor Aktual
Tabel 3.3 Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Presentase Skor Aktual

Uji Validitas dan Reliabilitas

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment. Dari tabel 4.1 diatas terlihat nilai koefisien (r hitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai 0,355 pada r tabel. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel Self-Efficacy valid atau layak digunakan sebagai alat ukur penelitian dan dapat digunakan untuk analisis. Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (r hitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai r tabel yaitu sebesar 0,355. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua item merupakan deklarasi variabel.

Nilai reliabilitas item-item pernyataan dalam kuesioner untuk setiap variabel yang diteliti lebih besar dari 0,6. Hasil ini menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner dapat diandalkan untuk mengukur variabel.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Self Efficacy (X1) Butir Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Self Efficacy (X1) Butir Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

Karakteristik Responden

  • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden yang berjumlah 31 karyawan dengan usia antara 20-40 tahun sebanyak 26 orang atau 83,9%, karyawan > 40 tahun sebanyak 5 orang. karyawan atau 16,1%. Berdasarkan pendidikan terakhir, Jerbee Indonesia didominasi oleh pegawai dengan jenjang pendidikan terakhir Sarjana/S1/Master sebanyak 24 pegawai atau 77,4%, sedangkan pegawai dengan jenjang pendidikan terakhir SMA/SMK/sederajat dengan jumlah 6 orang pegawai atau 19,3% %, dan sisanya 1 orang atau 3,3% berpendidikan Diploma. Data ini digunakan untuk mengetahui proporsi responden berdasarkan masa kerja/lama bekerja pada perusahaan saat ini.

Jerbee Indonesia mempunyai ciri-ciri masa kerja di perusahaan saat ini yaitu sebanyak 26 orang atau 83,9% memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun, dan 5 orang atau 16,1% memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase (%)
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase (%)

Analisis Self Efficacy pada PT. Jerbee Indonesia

  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Self Efficacy Pada Dimensi
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Self Efficacy pada Dimensi
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Self Efficacy pada Dimensi
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Self Efficacy pada Dimensi
  • Rekapitulasi Hasil Penilaian Variabel Self Efficacy

Jerbee Indonesia karena memiliki skor keseluruhan 114,6, berada pada garis kontinum 67,47%, dan masuk kategori tinggi. Jerbee Indonesia mempunyai total skor 121, berada pada garis kontinum 72,98% dan masuk dalam kategori tinggi. Jerbee Indonesia memiliki total skor 130,5 yang berada pada garis kontinum 80,24% dan masuk dalam kategori sangat tinggi.

Jerbee Indonesia mempunyai total skor 132, berada pada garis kontinum 81,45% dan masuk dalam kategori sangat tinggi.

Gambar 4.5 Garis Kontinum Interpretasi Skor
Gambar 4.5 Garis Kontinum Interpretasi Skor

Analisis Locus of Control pada PT. Jerbee Indonesia

  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Locus of Control pada
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Locus of Control pada
  • Rekapitulasi Hasil Penilaian Variabel Locus of Control

Berdasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.12 di atas dapat dilihat tanggapan responden mengenai dimensi locus of control internal pada PT. Berdasarkan Tabel 4.17 dan Gambar 4.13 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai dimensi locus of control eksternal pada PT. Berdasarkan tabel 4.18 dan gambar 4.14 dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control pada karyawan PT.

Jerbee Indonesia dinilai “memadai”, hal ini terlihat dari seluruh indikator yang dijadikan tolak ukur variabel locus of control sudah sesuai dengan apa yang dirasakan oleh karyawan PT Jerbee Indonesia.

Tabel 4.15 Kriteria Presentase Skor Tanggapan Responden No  Lebar Interval Persentase Kategori Persentase
Tabel 4.15 Kriteria Presentase Skor Tanggapan Responden No Lebar Interval Persentase Kategori Persentase

Analisis Kinerja Karyawan pada PT. Jerbee Indonesia

  • Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan pada
  • Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan pada Dimensi
  • Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan pada Dimensi
  • Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan pada
  • Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan pada
  • Rekapitulasi Hasil Penilaian Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan responden mengenai kemampuannya dalam melakukan pekerjaan mempunyai total skor sebesar 112, berada pada garis kontinum sebesar 65,32% dan termasuk dalam kategori Tinggi. Pernyataan responden mengenai penerimaan dan pelaksanaan pekerjaan mempunyai total skor 110, berada pada garis kontinum 63,71%, dan termasuk dalam kategori Tinggi. Pernyataan responden mengenai inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan mempunyai total skor 91 yang berada pada garis kontinum.

Pernyataan responden tentang tanggung jawab dalam bekerja mempunyai total skor 126, berada pada kontinum 76,61% dan termasuk dalam kategori Tinggi.

Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan Tabel 4.25 dan Gambar 4.21 dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja karyawan pada karyawan PT. Artinya 0,000 < 0,05 yang berarti HO ditolak, hal ini berarti variabel Self-Efficacy (X1) dan variabel Kinerja Karyawan (Y) mempunyai korelasi yang cukup karena nilai korelasinya sebesar 0,791 dan terdapat korelasi positif yang signifikan antara keduanya. Diri sendiri. Variabel efisiensi (X1) terhadap variabel kinerja pegawai (Y). Koefisien determinasi merupakan koefisien yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi variabel Self-Efficacy terhadap perubahan Kinerja Pegawai, dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi (R2).

Artinya variabel kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh variabel self-eficacy (X1) sebesar 62,56% atau dengan kata lain kemampuan variabel self-efisiensi (X1) hanya mampu mempengaruhi sebesar 62,56% terhadap variabel kinerja karyawan. (Y), dan sisanya sebesar 37,44% dipengaruhi oleh aktor lain.8.

Tabel 4.26 Koefisien Korelasi Variabel Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 4.26 Koefisien Korelasi Variabel Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh koefisien korelasi antara Locus of Control (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) sebesar r=0,795, p-value antara Locus of Control (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,000. Artinya 0,000 < 0,05 yang berarti HO ditolak, artinya variabel Locus of Control (X2) dan variabel Kinerja Pegawai (Y) mempunyai hubungan yang kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,795 dan terdapat korelasi positif yang signifikan. antara variabel Locus in control (X2) terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y). Koefisien determinasi merupakan koefisien yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi variabel kontrol terhadap perubahan kinerja pegawai. Hal ini dapat ditentukan dengan menganalisis koefisien determinasi (R2).

Artinya variabel Kinerja Pegawai (Y) dipengaruhi sebesar 63,20% oleh variabel Locus of Control (X2), atau dengan kata lain kekuatan variabel Locus of Control (X2) hanya dapat mempengaruhinya dengan Pengaruh 63,20%.

Tabel 4.30 Koefisien Determinasi Variabel Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 4.30 Koefisien Determinasi Variabel Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan

Koefisien βι Koefisien β2 Nilai ini menunjukkan bahwa self-efisiensi dan locus of control secara simultan berpengaruh atau berkontribusi terhadap kinerja karyawan di PT.

Dengan demikian disimpulkan HO ditolak dan Ha diterima atau berarti terdapat pengaruh variabel Self Efficacy dan Locus of Control terhadap kinerja karyawan PT.

Tabel 4.32 Hasil Persamaan Regresi Berganda Coefficients a
Tabel 4.32 Hasil Persamaan Regresi Berganda Coefficients a

Pembahasan dan Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apa saja pengaruh variabel self-efisiensi dan locus of control terhadap kinerja karyawan pada PT. Oleh karena itu disimpulkan HO ditolak dan Ha diterima berarti terdapat pengaruh variabel Self-Efficacy dan Locus of Control terhadap kinerja karyawan PT. Terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel Locus of Control (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.

Analisis pengaruh locus of control terhadap kinerja dengan etos kerja Islami sebagai variabel moderasi (studi pada pegawai tetap Bank Jateng Semarang).

Kesimpulan

Artinya, dimensi locus of control internal dan locus of control eksternal yang diusulkan dalam pernyataan tersebut bernilai cukup. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel self-efisiensi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT.

Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel Self-Efficacy (X1) dan Locus of Control (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.

Saran

Pengaruh konflik peran, ambiguitas peran, kesan ketidakpastian lingkungan, locus of control dan motivasi kerja terhadap kinerja auditor (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru, Padang dan Batam). Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Pada RSU Al-Islam H. Pengaruh Locus of Control, Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bank Nagari Simpang Empat Cabang Pasaman Barat.

Dalam rangka penelitian untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (Sarjana/S-1) yang berjudul “PENGARUH EFISIENSI DIRI DAN LOKUS KONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT.

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian terdahulu mengenai Pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan
Gambar 3.1 Logo PT. Jerbee Indonesia
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan N
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Self Efficacy (X1) Butir Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.. komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja