• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KECACATAN PENDERITA KUSTA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KECACATAN PENDERITA KUSTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KECACATAN PENDERITA KUSTA

Inclanahr,

Tli

Suwarto), Nunuk Wiyanrir

'

1'srtxrs t'tug.ln,nt,\DlllAH

KI JDr IS

Abstruk

Tujuan

drri

peneitian

adalah

mengetahui hubungan antara dukungar kcluarga dengan ringkat kecacatan pcndeila kusta. Penelitian merupakan penelitian crcss seLtionol. Hipotesayang dibuktikan adalah "Adanya hubuDgan antara dlrknngan

kcluargal

dengan tingkat kecacaran pada penderita.

Sarnpel dalan penelitian

ini

adalah schrruh penderita

k

sta di wilayah kabuparen

X seju

lah 77

pasien. Penelitian

ncnggunakan

instrument tentang dukungan kelualga dan kecatalan penderita kusta.

Ilasil

lnenunjukkan ada hubungan antam dokungan keluarga dengan kccacatan pada penderiia kusta dengan p

-

0,00,10 ((:! =

0,05).

Penelitian ini rnerekorlendasikan unluk meningkatkan dukungan dari keluarga untuk neDcegah dan me.urunkan

tiigkal

keoacatan pada pendcrita krrst .

Kata Kunci : dukungan keluarga. kecacatan, kusta

Abstract

This rcsealch to gain th€ dcscriplion on "Correlationship between f'amily suppo{

\\'ilh

disabiliry in lcprosy patients. The dcsign

ol

this research $'as descriptive correlation wirh cross sectionat rnethod.

The prover in this research was thc relationship between

fanlilyl

suppoft u,irh disabiiity

in

leprosy patients. Thc sample were 77 pcAon with leprcsv paticnts. ln the research uscd to insrrumenr atrout

family

support and disability

in

leprosy patienis. The result indicared rhar

lamilyl suppon

h.rd

significant corrclation rvith disability in leprosy patients. This rcsearch recomlnend ro improve sociat

lamily suppor't.

Key \\'ord :

fanily

suppoft, disabili$,. lepros), patienrs

PENDAHULTIAN

Kusta

merupakan penyakit menahun yang

mcnyerang syaraf tcpi. kulit dan

organ

tubuh manusia. Penyakit kusta

dalam

1a

rgka prnjrI'g rrengrkibrrlrn

seba3i:Ln

anggola tubuh penderita ridak

dapat

berl'ungsi sebagaimana

nreslinya

(Amirudin,

2005).

Penyakit kusta sa:rt ini

masih

menjadi salah satu masalah

kesehatan dunia. Penyakit

lesta nasih neninrbulkan ct:ima.ldri rllrs)irr'kal.

selrirgpa pcnderir:,

kusta menderita tidak hanya

karena

penyaldlnya

saja.

tetapi juga dijauhi

dan

dikucilkan

oleh masyarakat. Dampak sosial

trrhadap pcnyckiL \u.ra inr .coemi\i.rn

besamya, sehingga

meninbulkdn

masalah kesehatan

yang

sangat

mendalan. fidak

hanya pada penderita

sendiri, tetapi

pada

keluarga. masyarakat, dan

Negara

(Soen'ono, 2009). Pcryakit

kusra

merupakan penyakit yang

dianggap

sebagai kelurunan, kutulGn T[ha1].

dan

n.jis. \libal irrglaphn \dng qllch

ini penderita

lGsla

melasa

putus

asa dengan

pcnlaki.nl:r. Hrl rni 1rn;

rrendcsari

lunsep perilrl tr pcnelimaar'

pcnderi.a terhadap peryakitnya.

(Zulkifli.

2003).

DuknngrnX€lrrrgrBc'hubunEanDeDgan....J.la.ah,TriSuwa.to,Nn.ukWiyarni

(2)

Penyakit

kush ununmya

tcrdapat di

negara berkembang sebagai

akibat ketidakn'rampuan

negara tersebut dalan

menrbcrikan pclayanau

yang

menladai di

bidang kesehahn. pada

nusyarakat (Depkes

Rl.

2007).

Menurut

World Health

Otganization (WHO) pada au'al tah l '010 preralensi lu.la Ji

sclL!1r1, dunia

c(bdrrldk .211.'lUi k su". plcralcnsi

ini

mengalami

penumnan

0,54%

Pengobatan

pada

pende

ta

kusta

bert.rjrr:rr

urrtuk nt(mJtJ5ki r rtrtr rm,ui

penularan, menyembuhkan

penyakit penderita. mencegah

te{adinya

caoat atau mencegah bertambalrnya cacat yang sudah

ada sebehun pengobatan.

Tujuan

pcngobatan penderita

untuk

memutuskan

mata rantai penularan.

nteltyembuhkan

penyakit penderih dan

mencegah

te{adinya cacat ataLr

menccgah

bedambirhnya cacat yang sudah

ada sebclum pengobatan. Pada pendcrita yang

sudah rncngalami cacat

permanen.

pengobatan dilakukan hany,'.a

unnrk

mcncegah cacat lebih larjut. Bila pcnde

ta kusta tidak

lllenlinum

obat sccara

teratur

maka

kuntan kusta

dapat menjadi

aktif kcrnbali dan dapat

menimbulkan gejala-gejala baru yang akan nrernpet-buruk l<eadaan penderita. Pentingnya pcngobata.

sedini mungkin dan tctatur mirum

obat agar

tidak timbul

cacat yang baru (Depkes

Rr.2006).

Kendala

pengobatan

kusta

terjadi

karena kondisi ckonomi

masyarakal dan

kcpaluhan menialani pcngobatarl

yang

mr.iIr rcnJrl,.

aUba

nlc brr.lrk

pcndc ir:r

yang droup out.lari

pengobatan tersebut.

(Nukman.

2007)-sclain kepatuhan

ninuln obat, laktor yang

berpengan_rh terhadap

kecacatan pada penderita kusta

adalah

pcrar' kclua'gc. Pcr.rn Lcluiug:t

ini

bcrhubungan dengan upaya

penccgahlur

kecacatan dimana penderita

dengan dibandingkan

a\"l tahun 2009

sebanyak

2ll0j6 \Jsl( rWHO. '00q). M.rlurira.

pendenta

kusta

berasal

dari

negara India

sebesar

133-71

7 kasus. Brazil

37 610 kasus.

dan di lidonesla

sebanyak 17.260 kasus (WHO. 2010).

.lu.nlrlr l. nJelita lusrr ,l l'tJore'n

ter-sebar

hanpir di setiap provinsi.

Pada tahun 2009 provinsi Ja{'a Tengah

memiliki ploporsi cacat te inggi peringkat j

di

Indonesia. Juntlah pcnderita kusta

di

Kabupatcn Kudus pada tahut

2010 dilemukan

pende

ta baru adalah sebanyak

59 orang dengan 8 kasus

pB

(Paucibacillar) dan 51 kasus MB (Mrhibdcillat). dimana pctderita

yang

mengalanri cacat sebanyak 8

orarg

(13.55%).

Sedangkan

pada rahun

2011

ditenrukan pcnderita baru 77

orang.

dimana 12 kasrs PB (Palcibdcillar)

dan

65

kasus

MB (Multih4cill.n).

dari jurnlah

'77 oatrg tersebut penderita

yang

nengalami cacat sebanyak 9

olang (1 1,5%) (DKT( Kudus, 201 1).

%

JIKK Vol.s. No.

I

I

rrud l0

,i

.sb-bj f

(3)

dukungan anggota keharga yang

baik

melakukan upaya pencegahan.

Peran kelualga sangat penling untuk setiap aspck perau'alan ar'lggota keharga. tcraltama pada

upaya kuatif

(pengobatan).

Apabila

ada anggota

keluirga

yang

salit.

keluarga

juga

akan memperhatikan individu

tersebul secara

total dan memberikan

perawalan yang dibutuhkan

untuk

mencapai kcadaan

sehat sampai tingkat optimum.

Mcnurut Friedman (da1am

Moksin,

2010), terdapat

cmpa. jcni" Jukurrgcn kclrrrga.

yr.rrr

dukungan en1osional, dukungan

instumcntal. dukungan inlblmatil

dan

dukungan penghalgaan.

Benluli

dukungan

yang dibc kan oleh

.

keluzuga

adalah

scrnangat. motivasi. penrberian

nasihat.

atau mcngawasi tenlang pengobatan.

Berdastuhan surr'ei

pendahuluan

dipcroleh hasil bahwa pendelita

kusta merasa tidak mendapatkan dukungan yiutg

baik dali

kelua.r'ga

Tingginya

kasus kusta

dan

dampal< kecacatan

yang

ditimbulhan

melldasari apakah dukungan

keluar-ga

berhubungan dcngan Kecacatan

Pada Penderita Kusta.

Penelitian

ini

bedujuan

untuk

nrengetahri sejauh mana hubungan

antara

dukungan keluarga dcngan kecacatan pada

lcndclita.

X{ETODE

Pctclitian ini merupiikan

penelitian

lurrnrirariI

dengan nrc rggunakan

d<.krip"i analitik dengan desain penelitian

cross

seclionul . dan menggunakan

tekhnik

hlal sampling. Penelitiandilakukan

selama

2 bulan yaitu bulan januali

dan

fcbruari

2013

Populasi ciarlam penelitian

ini

adalah semua

penderita kusta di u'ilayah kerja

dinas

kesehatan kabupaten kudus

dengan

scjumlah 1'7 responden,

mampu

berkomunikasi secara ver-bal dan

rron

verbal. bersedia lnenjadi

respondcn penelitian. mampu membaca. nrenulis. dan

berkomunikasi secara verbal dan

Llir

'<rbrl. I(litelia

ek.

llusi prdr

peneliti.rn 'ni

jilra

respondcn,4<eluarga

menolak

apabila men jadi responderr penelitia

Penelitian ini menggunakan

kujsionet yang

be si daftar

pertanyaall tentang data demograli,

dukungan

kclualga yang sudah

JiLl.ul,rn Lrji ralidit.r" dan

reliab. lra"

dengan dcngan menggulnkan

korelasi Pearson

product morrerl.

Pengunpulan

dita t(ntrnf Iingkar kccicclon p(nJcrila

kusta nlenggunakan quesioner berdaiarkan pencatatalr pencegahatr cacaLl

pre|ention of disahility (POD) dari

Depafiemen

Kesehatan T{epublik lndonesia.

l)ukunaan l{eluarga llerlubung:n DrnBan,,.,I'x!anah, Tri Snw.rto, Nn.ukWiyani 58

(4)

I)ata pada penelilian ;ni

dianahsrs

menggunakan satu program

komputel.

Data dianalisjs dengan

nrenggunakan

:rrlr.r. univarl.rr Jrn bir. rir. Anollis unirlirrt Jila,rrk. n 1.rd" rlicocl

u.ia.

jenis kelarnin,

dukungan

keluarga

dan

tingk:rt

lci rirtrr perderiti \ustJ. An. isi.

biv.ri.rt )ang

digur

a(ar ;drlrlt rrrrli.i.

chi.tqLlere.

HASIL PIINI!LITIAN

Penelitian dilal<ukan di wilayah

dinas

kesehalan kabupatcn kudus

dengan

nelibatkan seluruh pcndcrita kusla

yang

teldiri dari 77 orang

scbagai responden.

Rata mta usia responden adalah antz[a'16

47

tahun. dengan

usia temuda 35

tahun

drr

usi

r tsnu;r r'7 talrr,r PcncliLi:n

irri

membuktilGn dan mcnjawab

peltanyaan

p.neliiian

yang diaiukan bahwa apakah ada

hubungan antara dukungan

keluarga

d.nyrn tingl.dr

rc.

rcatrrr

pender''r.r.

Berdasarkan analisis univar-iat

di

dapatkan

bahwa

sebagian

bcsar (48 respondcn / 62'%) kulang mendapatkan

dukurgan dari keluarga.

Hasil

analisis

dapat di lih t

pada dirgrrm l.

Diagram

I

Distribusi Rcsponden Berdasarkan dukungan l(eluar-ga (n :77)

Ber-dasarkan

diaglanr 2

didapatlian bahwa

berdasarkan bcntuk

dukungannya.

scbagian besar

r-esponden mendapatkan

dukulgan

yang

baik

pada aspek dukungan

in tntnental r7 o,,r.

dr k,

ngir rrl.Jrr a

i (63%) dan dul(ungan pcnghargaal (700%).

Bentuk dukungatl keluarga yang

kurang

didapatkan olch pcndelita kusta

berupa dukungan terhadap aspek emosi ( 5i3%).

Diagram 2

Bentuk

Dukungan Kcluarga terhadap Responden

(n:77)

80 60 40 20 0

*

KuranB a Baik

Analisis Urliva at yang dilakukan

pada

varialtl

tingkat kecacatan pcndctita kusta

nenunjuklftn bahwa sebagian

besar

r<"ounJen perrdcritr

kt

"t,r rtrcrgrrrr

,i

JIKK Vol. 5. No. 1 lanuar

i

2 014 : 56 63 59

(5)

kecacatan

tinpkat

1

( 56 %). Hal

tersebut dapat di Iihat pada Diagram 3.

Diagranr 3

Disrribusi Responden Berdasarkan Tingkal Kecacatan Penderita Kusta

(n:77)

k.cacdlan penderita

knsla (p:0,001). Hal ini

dapat dilihat dar'l

label

1

PEMBAHASAN

Dukungan sosjal kclualga mengacu

pada dukungan-dukitngan sosial

yang

d

p.rrdang

oielr :.r:. ulir

l.e u,irs.r 5chlgci sesLratu

yang

dapat diakscs atau diadakan untuk keluarga

F]asil pcnclitian yimg

dilakukan

diperolch

scbagian besar.

keluarga

tidak nlcndukung pendelila kusta

yaitu

scbanyak

l-

nr

'-! 'olot. Ha.il :r':lisr. .'r.i.ri.

diperoleh ada hubungan

dukungan r. lu.r g

i Jcr.ar

l.cc. c.

'rn

r-J.r pcnJcr':ra

kuslil di Kabupat.n Kudus Tahun 20lll.

Hdsil uji statistik deigan cli

squalc

diperolelr p valuc

0.004 (c:

0.05 Dari

hasil.

anta€

Tabel

hasil analisis bivariat

didapatilan lerdapat hubungan

yang signilikan

dukungan

keluarga

dengaln tingkat

lDistribusi

Responder B€rdasarhan Dukungrn Kelual.ga dan Tinsk:rt

Kecicrtan Pcndc tr

KDstr

(

f:77)

Vnri:rbel Tingl.at Kecrcatan Total ptd

e

Tingkat 0 Tingkat I

Tinql<at 2

Dukungan Kclualga

Kulang

Baik

13 8

16.9 0

47 30

r00 r00 27.7

25.7

41-7

t:l

0.00'1+

0

2I

22

{1 :0,05

Pc clitian

tentang dukungan keluar-ga pada

pasien kLlsta pcrrrah dilakul<an

olch

Nurhartati dipeloleh ada

hubungan

pelawalan penyakit kusta oleh

keluarga

den-llan

lingkat

kecacatan penderita kusta.

Hal

lelsehut nrcnunjuL*an bahu'a keluarga

dapat nemberikan dukungar

kepacla pasien kusla dengan

mclaliukiin

peraNatan

Dnl{n.gtrn KelDarg: Bcr h!bungnn DenErn....litrbnih, T' iSus,.r to, Nn.uk\,Vryarnr 50

(6)

penyakit kusta

untuk

mencegah tedadinya

kccacatan pada pendeita kusta.

Hasil

penelitian yang sama pemah

dilakukan

oleh

l

riana SLrkmau'ati

(2010) lnenlrnjuLkan

bchur

punya r";aktu untuk merau'at

pendcrita

kusta. Selain iiu, juga

dikarcnakan

rendalurya pernahanan keluarga

tentang

penyakit kusta sehingga kurang

dapat

mcmbcrikan dukungan infomasional

kepada pendelita kusta.

Dukungan sosial keluarga mengaou

pada dukungan-dukungan sosial yatg dip,ndrr g olrh rnBgolu lclLrga

-ebigd:

sesuatu

yang

dapat diakses atau diadakan

untuk

keluarga (dukungan sosial bisa atan

tidak

digunakan,

tetapi

anggota kcluarga

memandang bahwa orang bersilit mendulong dan selalu siap nemberilcn

pefiolongan dan bantrnn

jika

diperlukan).

Baik

kelaurga

inti

malrpun keluarga besar

berlungsi sebagai sistem pend ktngan

bagi anggota-anggotanya

(Firedman.

2008).

Faktor

yang berpengaruh tcrhadap

kecacatan pada penderita lesta

adalah

perar kclualga. Pelan lclrrrrga

ini berl'tubungan

dengan upaya

pencegahan

kecacatai dimana pendelila

dengan

dukungan anggota keluarga yang baik melakukan upaya pencegahan.

Peran keluarga sangat penting

untuk

setiap aspek perawatan anggota keluarga,

tc

rtzrma pada

upaya kuratil'

(pengobatan).

Apabila

ada anggota keluarga yang sakit, keluarga

juga

akan mcmperhatikan individu

tersebut secara

total dan menberikan

pemwatan

yang

dibutuhkan

untuk

menoapai keadaan dukungan

instrumental berupa perawatan

luka

yang dapal mencegah tcrjadjnya kecacatan lebih lanjut pada pendcrita kusta.

Dari

hasil

analisis. pada pcfianyazul 1.rng di.rirr\.Ln Le re.nnrrdcn pada \.rtcgorr

dukungal infomaisonal

toldapat 51 olang

(66,23%) keluarga tidak

mencar.ikan

inl_ormasi teniang penyakil

kusta

brlJrr.:r'l,rr

p,

ngrlr nr urrng

lairr.

Sedangkan dillhat dari segi

dukungan

emosio.nal lerdapat 48 orang

(62.4%)

\clrr:rlga l'er'ilaL (Li(k tcr'dJ.rn

n. stc.r kusia. Bel-dasarl(an dukungan instrumcntal

scbaDyak ,15 orang (58.4%)

keluarga cender-ung malas

jika

mengantar berobat pasien kusta.

Prosentasc jawaban responden yang cenderung

mcndapat

dukurrgan keluarga terbanyak adalah pada

peltaryaan

tentang solusi yang

dibelikan. yaitu

sebanl-ak,15

orrng (53.44%) menjawab

keluzu-ga

rrer.oba membcIikrn .o u.r ji<a na'icn

mengcluh.

Dari hasil penelitiarl

dapat

disimpulkan bahwa mayoritas

keluarga

kulalg membcrikan dukungan

dengan

baik. Hal yang

menyebabkan

ant.ra lain adalah adanya kesibukan dari

masing

masing

anggota

kelualga

sehingga tidak

JIKK Vol. 5. No. 1 lanu ari 2014 : 56-63 61

(7)

schat sampai tingkat optimum.

Menurut Friedman (dalam Moksin, 2010).

KESIMPTJLAN

Scbagian besar rcsponden pendcrita kusta

m(lgilJmi

Lecac"tan

t.ngkat l.

\ebag'an

besar rcsponden kNang

mendapatkan

dukungan dali keluarga.

Terdapat hubungan yang signifikan antar-a dukungan

keluarga

dengan

tingkat

kecacatan pada penderita kusta.

REKOMENDASI

IIasil penelitian ini diharapkan manpu

rneningkatkan peran

pemwat mcningkatkan dukungan

keluarga.

Pada

penclitian lebih lanjut

rncngenai

lakbr- f'aktor lain yang mungkin

berpengaruh

terhadap

kecacatan pendedta kusta.

Ketelangan

+ Peneliti I

**

peneiiti 2

**+

peneliti 3

I'AFTAR PUSTAKA

Arikrnro. Suharsini. 20A6. Pmtedtr Penelitkoj Suutu Pendekaton

Pr"iilk.

Jakarta: Rireka Cipta

Bakker M.. IIaLLa

M,

KwerraDg A., KlasLer FR.

Oskam

L. 2005.

Epr:le,tiolag, and Prc\,entio]1 of Lettosy: u Cahott

SttJr

ltj

hdo,erirj

ijpideniology

ol

Lcprosy on

Iile

lsolated Islands

in

Thc Flores Sea,

KI-l Biomedical Research, Melbergdreet Cobbs dan Jones. 2006. Psikologi Kesehatan.

Jakarta: EGC

baili, dkk. 2008.

K,r/a.

.Jakata:UI PRES D .c. V. 2006 S//",

,

t

rd

,S

na t'4c,

tss... tn

The )nh apolog) afP"blic Heahh

Deokes

Rl )00- r'oIl La alra l, L,t

,,a.

Jakarta: Depl.es RI

Depkes. 2002- ledontan k

ea

kusionul

Jilid

L Jakarta:Dephcs

Depkes. 2005. Pedohlon kusto

nasianal pentberantasan

rcnydkit litsto Jilitl I

J..JnJ: Dep..-

Dcpkes 2006.

Pedo

ldn kltstd

nasionul pentberantasan pery)dkit

ktst! Jilil ll.

.lakarla: Depkes

DKK Kudus.

20ll

Kudxs Dalan

An]ka

Krd\s:

Dinas Keseharrn

Dwi, Anggranri 2010. Kepdtthdn Mihuht Obut.

Yogyakarta: Nxha Medil.a

Fanil{a. 2011. Hub nson Ketaaton Minun Abu!

d.ngd

Kecdcd!on Pehdetittt

Kltstu

tli Kab paten ?dddnghatr .tunt1teft Lnan.

Skripsi : Ulriversiras Strmatera Uiara Friedman, Marlyr M.2008. Ptuktik Keperdwtdn

Kaludtsa:

feoi,

Pengkajiutl, Diashuru,

.ld

Inte^'ensi.

To

nta: Appleton&Lange.

Ganaparr.

R., Pai. VV,

Kiugsley

S.

(2003)

' D, I ttt^ ft.t t io4 r't I ttrn tt. t)'.4t . teproq,:

A

Field

Arpdrlr,,..".

Indian .l

Dermatol Venercol Leprol, Volume 69 Hasibuarr. T.W.A. Kadri.2010. EpLle ialogi Kusttl

r{d" Pmyan

Pe,tberuntasun Pe ydkit Kustd

:

I3etitd

EpilentbLoqi

B letih Epideniologk:al EdisiMei Diljcn. Jakar'ta.

1\ 'n(\\

rh? t ltatar,,r't..1

t.tn,t n,\,.c,.r a Rerier' 4 the Rol. aJ Poliq

Amirudir,

M.

Dali, e! al. 2005.

r,s/a

Jakafta:

FKU]

Anggraini 20]0.

h

l ngan antdr

kepdtltha

p^ien kustd dalant nelakukan pengohatan denqon tinEkdt kecacatan pasien kund di

\. 1 ,,, nt

|

\cntr,

.t,tr

/ I

zr. strit.i

Universitas Diponedoro

Dutu.gan K.luargaBernrbu.ganD.nSan,...lndanal,

ti

Suwarto,NunuklviyaDl 6?.

(8)

In)plehlent^ion

unl

Opentianal I. uctors l.eprosy Review. Volume 76

lltru PeT;dkl! Ddldnl .laka.ta : FKUI

Iyor

'l-.F.

2005.

KnD\nedg! dnd ,1 n1kle

of

Nisetian Pb)siatherapr St dents lbaut

Leprosf', Asia Pacific

Disability Rchabililation Joxrnal, Volunc I6

Kamus Besar Bahasa lidonesia (KBBI). 2008.

K,lhtus Lenskdp. Jal.arta:

Pt

cranedia

Kenrenkes RL 20l0. Pedahldn Penemtutn don Tdtd

lhlplenentosian

d d

OpetationaL Factols"

Lepros], Revic$., VolLrme 76

hse/rd.i.,r, Kurt 2009.

ll1tisan

Prinsip

rinsh

Perer. E.S., Eshiet, A.t-., (2002), Leprcs, Reyie|| : tttate

lbhldle

Drllercnce'

it1

t,eprosy Pdtients in Soath Edstetn Nigeria: Fenales Prcscni l.ate For Diagnosis and l.reatnlent and Have Higlrer RaId olDe lormity Sackct dan Niven Neil. 2002. Petloku Kesehatdn,

Dulan

Psilokogi Kesehutu, Edisi ke 2 Jaka(ai EGC

Saryono. 2009. Metodol.gi Penelitian Kuontitdtil.

Jakafta: Rimel.a Cjpta

Laksdna Pewdkit Kust,t- Ditjen PP&PL

-

Saryoro. 2010. Metorlologi Penelitiun

K

atitdtif.

Deparlemen Kcseharan R.l. Jakarra: Depkcs RI

lakafa: Rimcka Cipta

Soejtinsinssih. 2405.'t unbuh Kenhd g Keludrya.

Kuncoro 2007. ?ets,dtah Kesehaton

Keludryd.

Jdkdrta: EGC Yogyakata: Nuha Mcdika

Soevono, Hafdoko.

2009

Pedonan PctlEohdtdh MelDick.

dkk 2006.

Miktobiologi

Keloktetun. dan

pengeknddn tustu .ti Runah Sakit

Sumbaya:

Unaf

Jakafa:EGC

Moksin. 2010. Peru\.1'atan KeludrEa. Yogyakatu

:

Sow et al. 2008. Zel/o.'1,

/l.'l€l'.

Nigeria: Fematcs

Nnhi

Mcdiki

preseot Late

Muhanrnred K . Nandakumar

c.

Thomas S.,

2004

S giyono.

2007.

Stostistikd Llnh& penetitidn

"Disubiltlt Rdtes

ih

Leprasy", ltid;at1

I

tsandung:JKAPI )Fr', 1 olVen( rr ul I ptrol. Vol'

n( -0 {l

Tjokt.,legorc 2A01.

B k Aju tlnu

?eryxlkit

Notoalmodjo, Soeki.ljo. 2010. Mdr,./o1,Si

Ddtam

Jilit /. tdisi ,j

Jakada: Balai Penelhidn Katehdtah. Jakana:

Rnrcl€

P.r.rhit FKI I

Cipta.

Triana SukmawaLi. 2010.

Faktor

Faktot yans Nnkmar 2007. Ke .ldla (ldlan Pengahatdh

Kulta.

Berh hungd Ltengan Kecacdtan Kltstu di

Jakr a

EGc

Kabrydten Dendk. Skripsi: Univerisras

Muhannnadiyah SeJnarang

Nnrharlaii. 20I0. IInh ngdn Pet61'dtdn Pe't-6kit

Kustu Dengan Tinskat KecLrcdtan

WHO 2AtA. emtjty

d

t.tli. Genad: WHO

Pen(letitd Kusta Di Kdb paten PekdlanEutt.

Skripsi: Uriversiras

Diponegoro Z tk{ti.2AB

penyakjt k

sta.tin

ntusaluh

ltttg

Jitinbulkan

ya.

Sumarera IJLara: Fakulras

Nnrsalanr.

2003. Kontelr datl Pcnetupa]1 Kesehatan Masyarakar

Universiras

Metollolosilienelitidntln Ketjer\ratqn.

SrDatentjrara

Jakarra: Salemba Medika.

Ogbciwi

Ol.,

(2005),

'

Prosrsss T.'wetds lhe

Elininatian

af Lqtus,- in

Nigetiu:

a

Junrlah jraia :

2jl4

Rei

ie,r of the Role af

Poliq,

JIKK Vol. 5. No. 1 lanuali 2014 : 56 63 53

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) dukungan keluarga pada penderita kusta di desa Bangklean Doplang Blora sebagian besar adalah rendah (54%), (2) konsep diri pada

Sikap yang buruk belum tentu dapat membuat keluarganya yang menderita kusta mengalami kecacatan, terbukti ada 3 orang (33,3%) responden dengan sikap yang buruk

Berdasarkan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan depresi penderita kusta diketahui bahwa dari 21 responden yang tidak mendapat dukungan keluarga, 20

Sikap yang buruk belum tentu dapat membuat keluarganya yang menderita kusta mengalami kecacatan, terbukti ada 3 orang (33,3%) responden dengan sikap yang buruk

Mengetahui tingkat kecacatan yang paling banyak pada penderita kusta.. 1.4

Temuan dilapangan dalam penelitian ini kejadian kecacatan pada penderita kusta baru datang berobat saat telah mengalami cacat 1 atau tingkat cacat 2 dengan

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2013 dengan mengambil secara acak 10 penderita kusta yang tersebar di wilayah

Berdasarkan data tersebut, menunjukkan di Provinsi Lampung tingkat kecacatan penderita kusta baru dan penderita kusta pada usia anak masih tinggi (&gt;