• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUSUN SUMBERURIP DESA BARUREJO KECAMATAN SILIRAGUNG BANYUWANGI )

N/A
N/A
Adiih

Academic year: 2023

Membagikan "DUSUN SUMBERURIP DESA BARUREJO KECAMATAN SILIRAGUNG BANYUWANGI )"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

MASJID Kubah KA'BAH SEBAGAI PUSAT MEDIA DAKWAH DI DESA SUMBERURIP DUSUN BARUREJO. KABUPATEN SILIRAGUNG BANYUWANGI). Penyayang dan tak lupa kami ucapkan puji syukur atas segala limpahan rahmat dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian yang berjudul “Masjid Ka’bah Sebagai Pusat Media Dakwah (Kajian Ka’bah) Puncak Syafa’ di Masjid Sumberurip Dusun Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Banyuwangi” yang dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dan semua pihak yang turut serta baik langsung maupun tidak langsung telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan penulisan penelitian ini.

Dan atas segala kesalahan dalam penulisan penelitian ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata, kepada Allah Azza Wajalla, penulis kembalikan dengan harapan semoga penelitian ini disusun dengan rahmat-Nya dan dapat memberikan manfaat. Masjid Ka'bah Sebagai Media Center Dakwah (Studi Pada Masjid Ka'bah Puncak Syafa'at Dusun Sumber Urip Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Banyuwangi).

Sebagai pusat gerakan dakwah, masjid dapat berfungsi sebagai pusat pemajuan keimanan umat, pusat informasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pusat gerakan dakwah bilhal, seperti pengajian, Majlis Ta'lim, penyelenggaraan pendidikan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Masjid Ka'bah Puncak Syafa'at yang berbentuk Ka'bah di Pondok Pesantren Darussalam Puncak Banyuwangi diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan Islam serta syariah dan dakwah dalam bentuk pendidikan. seperti PAUD, TK, SD dan SMP serta TK Al-Quran.

Judul Penelitian

Latar Belakang Masalah

Masjid Ka'bah Puncak Syafa'at merupakan salah satu masjid Pondok Pesantren Puncak Syafa'at Darussalam yang dibangun oleh KH.Abdul Malik Syafa'at. Masjid ini mempunyai bentuk seperti Ka'bah di Mekah berdasarkan buku sejarah Mekah karya DR.M.Ilyas Abdul Ghani3. Pengurus Pengurus Masjid Ka'bah Puncak Syafa'at terdiri dari para santri Pondok Pesantren Puncak Darussalam, Pengurus tidak hanya merencanakan kegiatan dakwah namun juga aktif dalam dakwah seperti menjadi Imam, Khatib dan menjadi Da'I menyampaikan dakwah. wah.

Masjid Puncak Syafa'at juga menjadi simbol kerukunan umat beragama dan masyarakat. Masjid Ka'bah Puncak Syafa'at merupakan tempat salat, Istighotsah dan amalan ibadah bagi jamaah umrah dan haji. Masyarakat yang ingin melihat langsung Ka'bah tropis Indonesia di Pondok Pesantren Darussalam Puncak Banyuwangi sebaiknya tidak sekadar berkunjung untuk berswafoto.

Namun terdapat juga pemandu di sekitar Ka'bah agar pengunjung mengetahui bagian-bagian Masjid Ka'bah yang sesuai dengan Mekkah. Masjid Ka'bah Puncak Sya'fat diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan Islam serta Syariah dan Dakwah dalam bentuk pendidikan seperti PAUD, TK, SD dan SMP serta Al-Quran. sebuah taman kanak-kanak.

Fokus Penelitian

Masjid diharapkan dapat mengembangkan kehidupan masyarakat, predikat mulia yang Allah berikan kepada masyarakat Islam.

Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kegunaan Teoritis

Kegunaan Praktis

Definisi Istilah

Unsur dakwah adalah proses kegiatan dakwah yang secara langsung mempengaruhi jalannya proses Islamisasi atau secara tidak langsung dapat menghambat jalannya proses Islamisasi individu, kelompok, dan masyarakat. Unsur pokok yang harus ada dalam setiap kegiatan dakwah, paling tidak ada tiga unsur penentu berlangsungnya proses dakwah, yaitu: da’i (subyek dakwah), mad’u (objek dakwah). wah) dan maddatu al-dakwah (materi dakwah). Da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik secara lisan maupun tertulis atau tindakan, baik secara perseorangan, kelompok, maupun dalam bentuk organisasi atau lembaga.7.

Dalam menyampaikan pesan dakwah, seorang dakwah mempunyai bakat ilmu agama yang baik dan sifat kepemimpinan (qudwah). Sebagai seseorang yang menentukan dan mengendalikan sasaran dakwah para da'i, ia juga harus mempunyai kepribadian yang baik, baik lahiriah maupun batiniah. Ketiga pertanyaan tersebut mencakup keseluruhan kepribadian yang harus dimiliki, sedangkan yang dimaksud dengan kepribadian ruhani adalah seorang khatib harus mempunyai kepribadian yang santun, tertib, dan benar sehingga dapat menumbuhkan rasa sayang Mad’u.

Suku Mad'u terdiri dari kelompok masyarakat yang berbeda-beda, oleh karena itu penggolongan orang Mad'u sama dengan penggolongan masyarakat itu sendiri. Meda adalah pesan yang disampaikan dari da'iu kepada mad'u yang mengajak kepada kebenaran dan kebaikan kepada manusia, yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Allah sendiri perintah Nabi Muhammad SAW. memilih bahan undangan yang sesuai dengan situasi dan kondisi objek undangan.

Namun materinya tetap tidak berubah dari ajaran Islam. Secara garis besar materi dakwah dapat digolongkan menjadi tiga hal pokok, yaitu: Kemudian sikap dan perilaku Nabi juga merupakan media visual dalam dakwah, yaitu dapat dilihat dan ditiru oleh objek dakwah'. wah.9 Ada pula media efektif yang saat ini berkembang secara lisan berupa . Menulis: Dakwah melalui tulisan adalah kegiatan dakwah yang dilakukan melalui tulisan, misalnya dakwah melalui membaca buku, koran, artikel, dan lain-lain.

Metode dakwah adalah metode yang digunakan para dakwah untuk menyampaikan materi dakwah Islam atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan dakwah.10. Metode dakwah yang digunakan para da’i harus sesuai dengan keadaan mad’u yang akan dituju. Metode ceramah merupakan salah satu teknik atau metode dakwah yang ditandai dengan banyaknya ciri-ciri berbicara khatib pada saat melakukan kegiatan dakwah.

Metode tanya jawab merupakan penyampaian materi dakwah dengan cara mendorong sasaran untuk mengemukakan suatu permasalahan yang dirasa belum dipahaminya, dan subjek (da’i) berfungsi sebagai penjawab. Metode infiltrasi merupakan metode dakwah yang dilakukan dengan cara menyisipkan pesan-pesan dakwah melalui kegiatan di luar kegiatan dakwah.

Kajian Pustaka

  • Kajian Teori
  • Penelitian Terdahulu
  • Alur Pikir Peneliti
  • Metode Penelitian
    • Jenis Penelitian
    • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Kehadiran Peneliti
    • Informan Penelitian
    • Daya dan Sumber Data
    • Tehnik Pengumpulan Data
    • Analisis Data
    • Tahapan-Tahapan Penelitian
    • Sestematika penulisan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berupaya mendeskripsikan dan menafsirkan objek menurut apa adanya. Pemuda Rosdakarya, 2000, hal. 3. Peneliti dalam penelitian ini adalah KH.Abdul Malik Syafa'at selaku arsitek masjid Kab'bah Puncak Syafa'at berupa Ka'bah dan pengelola pengelolaan masjid. Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara sebagai alat pengumpulan data utama, sedangkan observasi dan dokumentasi digunakan sebagai alat pendukung pengumpulan.

Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk memperoleh informasi verbal dengan cara berbicara dan bertatap muka dengan orang-orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti.31. Dalam metode ini data yang akan diteliti melalui observasi adalah kegiatan dakwah, waktu pelaksanaan kegiatan dakwah, partisipasi jamaah dalam mengikuti kegiatan dakwah yang dilaksanakan di Masjid Puncak Syafa’at. Dokumentasi adalah penggalian data yang diperoleh dari dokumen.32 Dalam metode ini, data yang akan digali melalui dokumentasi adalah struktur pengurus Masjid Puncak Syafa'at Ka'bah, sejarah Masjid Puncak Syafa'at Ka'bah, jadwal kegiatan dakwah, dokumentasi pelaksanaan kegiatan dakwah di Masjid Puncak Syafa'at Ka'bah.

Pertama, triangulasi sumber, yaitu data yang diperoleh diperiksa kembali pada waktu yang berbeda dari sumber yang sama atau diperiksa terhadap sumber yang berbeda. Apabila peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara, maka data tersebut diperiksa (ditanyakan kembali) kepada responden pada waktu lain, seminggu atau dua minggu setelah wawancara dengan responden, atau data yang diperoleh dari salah satu responden diperiksa kembali dengan cara wawancara. dilakukan bersama responden lainnya. responden. Kedua, digunakan triangulasi metode, dimana data yang dikumpulkan melalui satu metode diperiksa dengan metode lain, sedangkan data yang dikumpulkan melalui metode wawancara diperiksa kembali melalui metode observasi atau metode dokumentasi.

33M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012, hal. 322. . terkait kegiatan dakwah, faktor pendukung dan 34 kendala kegiatan dakwah di Masjid Puncak Syafa'at baik dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi. Data yang terkumpul dianggap lemah atau kurang valid dikeluarkan dari pembahasan penelitian ini, hal ini dilakukan agar data yang disajikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Data yang dikumpulkan oleh peneliti dapat dipilah-pilah dan dapat diambil data yang paling representatif sebagai data yang akan dianalisis. Pada tahap ini peneliti menampilkan data yang dikumpulkan dan diseleksi sedemikian rupa sehingga data dalam laporan dibuat sistematis sehingga mudah dibaca dan dipahami. d) Kesimpulan (menarik kesimpulan), yaitu menarik kesimpulan dengan melihat kembali reduksi dan penyajian data, agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang dianalisis.

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dengan cara meninjau secara cermat reduksi dan penyajian data agar kesimpulan yang diambil konsisten dengan data yang dianalisis.35. Serta menentukan alat pengumpulan data, analisis data dan keabsahan data yang akan digunakan. e) Penetapan dan pengembangan instrumen. Setelah mengetahui secara pasti apa yang akan diteliti dan dari mana data tersebut dapat diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan dan menyusun instrumen sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan.

Pada tahap ini peneliti memerlukan keseriusan dan ketelitian karena jika data yang dikumpulkan salah maka kesimpulan yang diambil juga akan salah. g) Menganalisis data. Dalam menganalisis data, peneliti memerlukan fasilitas terhadap setiap jenis data yang diperoleh dan dianalisis sesuai dengan teknik analisis data. h) Menarik kesimpulan.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu peneliti juga menggunakan metode cakap (wawancara) dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan cakap semuka. Teknik analisis data dengan menggunakan

Selain itu peneliti juga menggunakan metode cakap (wawancara) dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan cakap semuka. Teknik analisis data dengan menggunakan metode

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi

Setelah peneliti megadakan observasi dan wawancara kepada orang tua dan anak di lingkungan Dusun Blokagung, Kecamatan Tegalsari menghasilkan bahwa wujud pola

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga

Penyadapan penggunaan bahasa lisan dimaksudkan agar informan tampil dengan sosoknya sebagai orang yang sedang menggunakan bahasanya (berbicara atau bercakap-cakap).

Pedoman Wawancara Pedoman wawancara adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang

Pedoman wawancara Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari