PENGANTAR
DASAR AKUNTANSI
BUKU 1
Teknik dan Konsep Penyusunan Laporan Keuangan
Dr. Fenty Fauziah, Ak., CA., BKP.
2020
PENGANTAR DASAR AKUNTANSI BUKU 1
Teknik dan Konsep Penyusunan Laporan Keuangan
Penulis:
Dr. Fenty Fauziah, Ak., CA., BKP.
Layouter:
M. Ali Himawan Desain Cover:
Fira Himara
ISBN: 978-602-361-349-6 Cetakan 1, Desember 2020
©2020 Hak cipta pada penulis dilindungi undang-undang Penerbit
Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Surakarta Gedung I Lantai 1 Sayap Utara
Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 Jawa Tengah - Indonesia
Telp : (0271) 717417 Ext. 2172 Email : [email protected]
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku Pengantar Dasar Akuntansi ini. Buku ajar ini dirancang sebagai bahan kuliah pelengkap utamanya di tingkat strata satu (S1).
Penulisan buku ini bertujuan untuk melengkapi referensi dan membantu agar mahasiswa mendapatkan bahan ajar dalam mempelajari mata kuliah Pengantar Dasar Akuntansi. Pemahaman yang baik tentang Pengantar Dasar Akuntansi merupakan dasar bagi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah berikutnya yang berhubungan dengan akuntansi seperti Akuntansi Intermediate dan Akuntansi Keuangan Lanjutan, Teori Akuntansi, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen.
Materi yang disajikan disesuaikan dengan silabus mata kuliah Pengantar Dasar Akuntansi di Perguruan Tinggi. Dalam buku ini terdapat soal latihan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penyelesaian atas permasalahan yang ditemukan dalam akuntansi khususnya menyusun laporan keuangan.
Buku ini dirancang terdiri atas 7 bab yang meliputi:
BAB 1. Akuntansi dan Profesi Akuntansi
BAB 2. Persamaan Akuntansi dan Laporan Keuangan BAB 3. Analisis Transaksi
BAB 4. Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian BAB 5. Neraca Lajur dan Penyelesaian Siklus Akuntansi BAB 6. Akuntansi Perusahaan Dagang
BAB 7. Buku Pembantu dan Jurnal Khusus
Penulis menyadari bahwa setiap karya tulis memiliki banyak keterbatasan, karenanya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan pembaca dapat memberi masukan untuk perbaikan
penulisan buku ini di masa yang akan datang. Ucapan terima kasih penulis sampaikan dan haturkan kepada semua pihak yang telah membantu demi selesainya penyusunan buku ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan tersebut dengan pahala yang berlimpah, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Samarinda, 1 November 2020
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Pengantar Dasar Akuntansi sebagai bidang ilmu pengetahuan, mempelajari proses kegiatan bisnis bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Tujuan lain mengenalkan akuntansi adalah menjadikan mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar akuntansi, kemampuan bernalar, berargumen, dan belajar mandiri. Pengantar Dasar Akuntansi membahas arti penting informasi akuntansi dan laporan keuangan sebagai media pelaporan serta sistem yang menghasilkan informasi yang berguna bagi pemangku kepentingan. Mata kuliah ini merupakan pengetahuan dasar pada mata kuliah lain yang memerlukan pemahaman akuntansi.
Tridarma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seorang Pengajar di Perguruan Tinggi diantaranya adalah meliputi bidang:
Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Pada bidang pengajaran dituntut agar menguasai bidang akademik sebagaimana penguasaan materi perkuliahan sedalam-dalamnya sesuai dengan bidang keilmuannya. Dalam upaya meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM), maka pengajar dituntut mampu menulis karya ilmiah dan menggali potensi diri di bidang ilmu pengetahuan seluas-luasnya dan diharapkan dapat merefleksikan diri sebagai hasil pemikiran secara ilmiah.
Proses pembelajaran kepada para Mahasiswa akan lebih efektif jika sarana dan prasarana pendukung terpenuhi. Salah satu sarana tersebut adalah penyediaan buku ajar. Oleh sebab itu penulisan buku ini ditempuh penulis agar dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Mata kuliah Pengantar Dasar Akuntansi merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester pertama pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mata Kuliah dasar akan mengantarkan mahasiswa memahami dan mengawali serta mengantarkan untuk memprogramkan mata kuliah bidang akuntansi berikutnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... iii
Deskripsi Mata Kuliah ... v
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... ix
BAB I AKUNTANSI DAN BISNIS ... 1
A. Sifat Perusahaan ... 1
B. Peran Akuntansi dalam Perusahaan ... 5
C. Etika Bisnis ... 7
D. Profesi Akuntansi ... 8
E. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) ... 9
RANGKUMAN ... 13
LATIHAN ... 14
BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN ... 17
A. Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Pemilik ... 17
B. Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi ... 19
C. Laporan Keuangan ... 23
D. Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan ... 33
RANGKUMAN ... 35
LATIHAN ... 36
SOAL ... 37
BAB III ANALISIS TRANSAKSI ... 43
A. Karakteristik dan Manfaat Akun ... 43
B. Analisis dan Ikhtisar Transaksi ... 49
C. Jurnal ... 52
D. Buku Besar ... 62
E. Neraca Saldo (Trial Balance) ... 71
F. Penemuan dan Koreksi Kesalahan ... 73
RANGKUMAN ... 77
LATIHAN ... 77
SOAL ... 78
BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN .... 87
A. Konsep Penandingan ... 87
B. Sifat Proses Penyesuaian ... 90
C. Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian ... 92
D. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ... 105
RANGKUMAN ... 108
LATIHAN ... 108
SOAL ... 110
BAB V NERACA LAJUR DAN PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI 119 A. Bentuk Neraca Lajur ... 120
B. Prosedur Menyusun Neraca Lajur ... 121
C. Laporan Keuangan ... 125
D. Jurnal Penutup ... 127
E. Jurnal Pembalik ... 133
RANGKUMAN ... 138
LATIHAN ... 139
SOAL ... 142
BAB VI AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG ... 151
A. Perusahaan Dagang ... 151
B. Bagan Akun Perusahaan Dagang ... 153
C. Sistem Persediaan Barang Dagangan ... 154
D. Akuntansi Pembelian Barang Dagangan ... 156
E. Akuntansi Penjualan Barang Dagangan ... 163
F. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang ... 171
G. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang ... 179
RANGKUMAN ... 198
LATIHAN ... 199
SOAL ... 199
BAB VII BUKU PEMBANTU DAN JURNAL KHUSUS ... 207
A. Buku Pembantu ... 207
B. Jurnal Khusus ... 209
C. Sistem Akuntansi yang Dikomputerisasi ... 218
RANGKUMAN ... 221
LATIHAN ... 221
SOAL ... 222
DAFTAR PUSTAKA ... 232
DAFTAR ISTILAH ... 233
INDEKS... 238
BIODATA SINGKAT ... 245
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pemangku Kepentingan ... 5
Gambar 2. Informasi Akuntansi dan Pemangku Kepentingan... 7
Gambar 3. Aliran dan peran aktiva dalam perusahaan ... 12
Gambar 4. Siklus Akuntansi ... 33
Gambar 5. Skema Penggolongan Rekening ... 44
Gambar 6. Alur Jurnal Penutup ... 128
Gambar 7. Contoh Nota Kredit ... 167
Gambar 8. Hubungan Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu ... 208
Gambar 9. Transaksi dan Jurnal Khusus ... 209
Gambar 10. Elemen Sistem Akuntansi Dikomputerisasi ... 220
BAB I
AKUNTANSI DAN BISNIS
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengakhiri pembelajaran materi bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan sifat perusahaan
2. Menjelaskan peran akuntansi dalam perusahaan 3. Menjelaskan pentingnya etika bisnis
4. Menjelaskan profesi akuntansi
5. Menjelaskan prinsip akuntansi berlaku umum
A. Sifat Perusahaan
Perusahaan (business) adalah organisasi yang mengolah sumberdaya (bahan baku dan tenaga kerja) menjadi barang atau jasa, atau organisasi yang memproses input menjadi output. Perusahaan dapat berukuran besar mau pun kecil, dari mulai usaha mikro kecil menengah (UMKM) sampai yang beromzet triliunan rupiah. Tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memperoleh laba maksimum. Laba (profit) merupakan selisih antara pendapatan (jumlah yang diterima dari penjualan barang dan jasa) dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa. Namun tidak seluruhnya perusahaan bertujuan memperoleh laba. Tujuan dari perusahaan nirlaba adalah untuk kemaslahatan bagi
masyarakat. Contohnya perusahaan pemerintah yang bergerak untuk melayani masyarakat seperti rumah sakit, perusahaan daerah air minum. Namun saat ini fokus membahas perusahaan yang berorientasi memperoleh laba (profit oriented).
Terdapat tiga jenis perusahaan yang profit oriented, yaitu: perusahaan pabrikasi (manufaktur), perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Tiap jenis perusahaan memiliki ciri khas masing-masing. Perusahaan pabrikasi (manufacture) memproses input menjadi produk berupa barang jadi (finish goods) atau barang setengah jadi, yang dapat dijual kepada konsumen.
Contoh perusahaan manufaktur dan produk yang dihasilkan dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Perusahaan Hasil Produk PT. Indofood Sukses Makmur Mie instan
PT. Tirta Investama Air mineral PT. Aneka Tambang Emas batangan
PT. Kalbe Farma Obat-Obatan
Perusahaan dagang menjual produk ke konsumen. Perusahaan ini tidak memproduksinya sendiri, tetapi membelinya dari perusahaan pabrikan lalu kemudian menjual kembali produk tersebut. Beberapa perusahaan dagang dan produk yang dijual dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Perusahaan Produk yang Dijual PT. Ace Hardware Indonesia Peralatan rumah tangga PT. Elektronik Indonesia Alat elektronik
PT. Global Telesindo Alat komunikasi PT. Matahari Putra Prima Pakaian
Perusahaan jasa menghasilkan/memberikan jasa untuk dijual kepada konsumen. Beberapa perusahaan jasa dan produk jasa yang dihasilkan dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Perusahaan Produk Jasa PT. Garuda Indonesia Transportasi udara PT. Asuransi Dayin Mitra Asuransi
PT. Bank Central Asia Perbankan PT. Buana Finance Pembiayaan Berdasarkan bentuknya, perusahaan digolongkan menjadi:
a. Perusahaan perorangan (Proprietorship firm) b. Perusahaan persekutuan (Partnership firm ) c. Perusahaan perseroaan (Corporation firm) d. Koperasi
Tiap bentuk perusahaan memiliki keunggulan dan kelemahan.
Perusahaan perorangan (proprietorship firm) dimiliki oleh perorangan, lebih dari 70% perusahaan di Indonesia berbentuk perusahaan perorangan.
Bentuk perusahaan ini memiliki keunggulan dalam hal kemudahan dalam membentuknya dan biaya pembentukannya yang murah. Kelemahan perusahaan perorangan adalah keterbatasan dalam sumber keuangan hanya pada harta pemilik usaha. Jika perusahaan perorangan mengalami perkembangan baik dalam hal kebutuhan dana maupun manajemen, maka perusahaan perorangan sering berkembang menjadi perusahaan persekutuan (Partnership firm).
Perusahaan persekutuan (Partnership firm ) merupakan perusahaan yang kepemilikannya terdiri dari dua orang atau lebih, modalnya dibentuk secara bersamaan (patungan). Modal bisa dalam bentuk uang atau keahlian. Pengaturan nya sesuai kesepakatan sekutu. Perusahaan persekutuan merupakan perusahaan tingkat lokal. Contoh perusahaan persekutuan seperti salon kecantikan, bengkel, restoran dan sebagainya.
Perusahaan perseroaan (Corporation firm) diatur oleh peraturan pemerintah. Kepemilikan terhadap suatu korporasi terbagi dalam lembar saham, yang kemudian disebut sebagai pemegang saham. Keunggulan dari bentuk Corporation firm adalah kemampuan dalam memperoleh sumber dana, oleh sebab itu perusahaan yang butuh investasi besar didirikan dengan bentuk perseroan. Perusahaan perseroan umumnya memiliki asset yang cukup besar dan sudah berskala nasional maupun
internasional. Contoh perusahaan dalam bentuk korporasi seperti seluruh jenis perusahaan yang disebutkan sebagai contoh perusahaan manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan jasa diatas.
Koperasi dibentuk oleh sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Koperasi dijalankan oleh anggota dan bertujuan untuk kemakmuran anggotanya. Sebagai contoh koperasi karyawan koperasi pengrajin koperasi petani dan lain sebagainya. Karena sifat koperasi yang unik koperasi tidak dibahas secara lebih lanjut.
Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Perusahaan
Pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam menentukan kinerja perusahaan dapat berbentuk perorangan atau badan. Pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap sebuah perusahaan terdiri dari:
a. Pemilik (owners), seseorang atau perusahaan yang menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya. Pemilik mempunyai kepentingan untuk mengetahui seberapa besar kinerja perusahaan. Sebagian besar pemilik menginginkan nilai yang paling ekonomis atas investasinya.
b. Manajer (manager), merupakan seseorang yang dipercaya oleh pemilik untuk menjalankan perusahaan, tugasnya adalah mengevaluasi kinerja ekonomi perusahaan, sehingga seorang manajer harus mempunyai inisiatif untuk memaksimalkan nilai ekonomis perusahaan.
c. Karyawan, merupakan orang yang memberikan jasanya kepada perusahaan dan dia memperoleh upah/gaji. Karyawan juga mempunyai kepentingan pada kinerja ekonomi perusahaan.
Karyawan merupakan asset bagi perusahaan, karena pekerjaan mereka sangat mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.
d. Pelanggan (customer), merupakan perorang/ badan usaha yang membeli atau menggunakan jasa perusahaan. Pelanggan mempunyai kepentingan pada keberlanjutan perusahaan karena pelanggan yang loyal merupakan sumber pendapatan perusahaan
e. Pemasok (supplier), merupakan perorang/ badan usaha yang menjual produk atau jasa kepada perusahaan. Pemasok mempunyai kepentingan pada keberlanjutan perusahaan karena perusahaan merupakan sumber pendapatan bagi pemasok.
f. Pemerintah (government), pihak yang juga memiliki kepentingan pada kinerja ekonomi perusahaan karena besaran pajak yang akan dipungut oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sangat bergantung pada kinerja perusahaan. Semakin baik kinerja ekonomi perusahaan (baik berupa peningkatan penjualan, maupun laba yang dihasilkan) maka semakin besar juga pajak yang akan diterima pemerintah.
Gambar 1. Pemangku Kepentingan
Dari gambar diatas terlihat jelas bahwa setiap pemangku kepentingan pada sebuah entitas binis masing-masing memiliki peran dan sangat mempengaruhi keberlanjutan perusahaan tersebut. Pihak internal (pemilik, karyawan) membangun bisnis/perusahaan memerlukan pihak eksternal (pelanggan, pemasok, bank dan pemerintah) untuk melaksanakan kegiatan bisnisnya.
B. Peran Akuntansi dalam Perusahaan
Akuntansi berasal dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan yang dikerjakan oleh akuntan. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting yang memiliki pengertian lebih luas daripada accountancy. Pengertian Akuntansi
menurut Accounting Standard Board (ASB), akuntansi sebagai suatu seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan atas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan pengintrepretasian hasil atas proses tersebut. Pengertian seni dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan eksakta (science), karena dalam proses penalaran dan perancangan akuntansi banyak terlibat unsur pertimbangan (judgment).
Pengertian seni lebih menekankan pada keleluasaan untuk memilih metode, prinsip dan konsep serta teknik yang sesuai dengan kebutuhan.
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi perusahaan.
Informasi yang dihasilkan akuntansi dapat digunakan untuk:
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengendalian, dan pengambilan keputusan oleh manajemen.
b. Pertanggungjawaban organisasi perusahaan kepada para investor, kreditur, pemerintah dan lain sebagainya.
Akuntansi jika dipandang dari sudut proses kegiatannya dapat didefinisikan sebagai penggolongan, pengikhtisaran dan proses pencatatan sehingga menghasilkan informasi. Secara umum akuntansi menghasilkan informasi berupa laporan yang digunakan manajer untuk operasional perusahaan dan akuntansi juga memberikan informasi kepada pemangku kepentingan untuk mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu organisasi. Informasi yang di hasilkan diperlukan dalam hal:
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi untuk menghasilkan informasi akuntansi organisasi
b. Pertanggungjawaban organisasi kepada pemegang saham, kreditur dan pemerintah. Informasi akuntansi digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi oleh manajemen untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pemegang saham, kreditur dan pemerintah.
Dari sudut kegiatannya akuntansi didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Kegiatan yang dilakukan dalam akuntansi adalah:
a. Mengidentifikasi data yang berkaitan atau relevan dengan keputusan bisnis yang akan diambil.
b. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Gambar 2. Informasi Akuntansi dan Pemangku Kepentingan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi di rancang untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan akan informasi dalam sebuah entitas bisnis yang tercermin dalam sebuah laporan keuangan.
C. Etika Bisnis
Etika merupakan prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tingkah laku manusia, apapun yang menjadi latar belakangnya. Apabila perusahaan mempunyai etika yang baik akan dapat mempertimbangkan dampak dari kegiatan usahanya terhadap lingkungan sosial maupun orang lain. Etika yang pantas menunjukkan bahwa seseorang/perusahaan tidak
hanya mempertimbangkan diri sendiri namun juga kepentingan orang lain. Tingkah laku yang etis akan mendukung perkembangan usaha, misalnya pada sebuah pabrik makanan, demi penghematan biaya gagal memperbaiki kesalahan terhadap lingkungannya dengan tidak mengolah limbah dengan baik. Kepercayaan pelanggan maupun masyarakat di sekitar perusahaan tersebut akan menurun karena polusi lingkungan.
Sebagai dampak selanjutnya yang mungkin akan menjadi sasaran terhadap tuntutan hukum dan boikot dari pelanggan.
Perusahaan sebaiknya bekerja pada kerangka etis, beberapa prinsip yang menjadi dasar bagi perilaku etis adalah:
a. Menghindari pelanggan etis yang kecil-kecil b. Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang
c. Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bagi perusahaan bila perilaku kurang etis.
Etika bisnis berhubungan dengan tata kelola dalam sebuah perusahaan. Contoh yang dapat dilihat pada perusahaan perbankan di Indonesia, setiap bank harus mengikuti peraturan dari Bank Indonesia untuk melakukan tata kelola perusahaan (peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/ 2006) tahun 2007. Aturan ini dibuat berdasarkan pengalaman krisis keuangan tahun 1998 – 2000. Salah satu penyebab krisis keuangan adalah buruknya tata kelola perusahaan sehingga mengakibatkan banyaknya perusahaan perbankan yang dilikuidasi pada masa krisis berlangsung atau bahkan di merger agar kondisi keuangannya lebih baik.
D. Profesi Akuntansi
Profesi atas suatu bidang pekerjaan memiliki karakteristik tertentu, antara lain pengakuan dan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian harus dilakukan pengawasan yang ketat baik dalam diri profesi maupun dari pihak lain yang berwenang. Agar dapat menjadi anggota organisasi profesi dan menjalankan profesi tersebut, seseorang harus lulus pendidikan formal dan lulus ujian profesi. Pekerjaan akuntansi yang tepat untuk digolongkan sebagai profesi akuntansi. Akuntan merupakan sebutan untuk seseorang yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang akuntansi melalui pendidikan formal.
Pada umumnya akuntan dibedakan menjadi dua bidang yaitu : a. Akuntan publik (public accountant), adalah akuntan yang memberikan
jasanya untuk melayani kebutuhan masyarakat. Jenis pekerjaan yang dilakukan para akuntan publik adalah:
• Audit terhadap laporan keuangan (Financial Stataement Audit)
• Konsultasi dibidang perpajakan (Tax Advisor)
• Konsultasi manajemen (Management Advisor)
• Audit internal (Internal Audit)
• Penganggaran (Budgeting)
b. Akuntan Intern swasta (private accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan tertentu. Akuntan Intern terdapat diberbagai organisasi baik berupa perusahaan maupun organisasi nirlaba.
Para Akuntan Indonesia memiliki organisasi profesi yang disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Akuntan publik yang telah memenuhi pendidikan negara berpengalaman dan lulus ujian dapat menjadi akuntan publik bersertifikat (Certified Public Accountant (CPA)) dan dapat mendirikan kantor akuntan publik (KAP).
Bidang spesialisasi akuntansi terdapat pada akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (management accounting).
Akuntansi keuangan (financial accounting) terutama berkaitan dengan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan. Akuntansi manajemen (management accounting) mengumpulkan dan melaporkan informasi yang relevan dan tepat waktu bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Sedangkan bidang lainnya termasuk akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi untuk organisasi nirlaba dan akuntansi sosial.
E. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU)
Prinsip akuntansi merupakan suatu pedoman bertindak dan bisa berubah dari waktu ke waktu. Di Indonesia prinsip tersebut ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat peraturan dibidang akuntansi.
Prinsip akuntansi Indonesia terdiri dari sejumlah aturan yang menjadi
pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) dalam bahasa Inggris disebut generally accepted accounting principles (GAAP). Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) memungkinkan investor dan para pemangku kepentingan untuk membandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Karena PABU mempengaruhi bagaimana perusahaan melaporkan dan menyusun isi laporan tersebut maka semua pemangku kepentingan ingin lebih mengetahui dalam menentukan prinsip-prinsip tersebut, karenanya standar ditetapkan berdasar proses yang mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkaitan.
Konsep Dasar Akuntansi
1. Konsep kesatuan usaha (business entity)
Perusahaan sebagai badan usaha (unit entity) berdiri dan terpisah dari pemilik. Seluruh transaksi yang terjadi dicatat dan diakui sebagai transaksi badan usaha, sehingga pendapatan dalam laporan laba rugi merupakan pendapatan badan usaha. Asumsi ini penting untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan bahwa laba bersih yang diperoleh merupakan laba bersih badan usaha.
Misalnya usaha ekspedisi yang dimiliki perorangan akan mencatat aktivitas bisnis, bukan aktivitas aset dan utang pemilik.
2. Konsep periodisasi (Periodicity)
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk hidup terus dalam jangka waktu tidak terbatas (going concern), sehingga kinerja perusahaan dapat diketahui bila perusahaan dilikuidasi, yaitu dengan cara membandingkan harta pada saat pendirian dengan harta saat badan usaha dilikuidasi. Untuk tujuan penilaian keberhasilan perusahaan pada periode yang tidak terbatas tersebut dibagi menjadi periode pendek. Pembagian periode yang tidak terbatas menjadi periode yang lebih pendek disebut dengan periodisasi, sehingga laporan laba-rugi harus disajikan berdasarkan periode waktu tertentu misalnya tahunan, semesteran, kuartalan atau bulanan. Sebagian besar perusahaan menentukan periode akuntansi mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Namun dapat pula menetapkan periode akuntansi mulai 1 April dan diakhiri tanggal
31 Maret tahun berikutnya. Penentuan periode akuntansi dapat ditentukan oleh manajemen sesuai dengan kepentingan perusahaan yng bersangkutan. Seringkali manajemen ingin segera mengetahui perkembangan perusahaan tanpa harus menunggu sampai akhir tahun. Penetapan periode akuntansi akan berpengaruh terhadap laba periodik.
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Continuity of Activity)
Asumsi kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan sebagai entitas didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, artinya pendirian perusahaan dimaksudkan berlaku sepanjang waktu.
Dengan asumsi tersebut maka semua harta perusahaan disajikan sebesar nilai perolehannya bukan nilai pasarnya pada tanggal neraca.
Namun untuk beberapa aktiva seperti tanah, jika harga perolehannya sdh dianggap tidak wajar karena nilai tanah yang selalu naik, maka perusahaan dapat menyajikan harga perolehan tanah setelah dilakukan appraisal (penilaian) oleh lembaga yang berwenang. Hal ini harus diungkapkan dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Konsep Objektivitas
Asumsi objektivitas menyatakan bahwa elemen yang ada pada neraca disusun berdasarkan anggapan tidak rancu (bias) dan disajikan untuk semua golongan pengguna laporan keuangan. Pencatatan dan pelaporan akuntansi harus didasarkan pada data yang objektif, bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Contoh di dalam pertukaran antara penjual dan pembeli, harga terbaik akan dicapai jika nilai akhir telah disepakati.
5. Konsep Unit Moneter
Konsep unit moneter menyatakan bahwa yang dicatat dan dilaporkan oleh akuntansi hanyalah data transaksi yang dapat dinyatakan dengan uang misalnya Rupiah, Dolar, Ringgit dan lain-lain. Uang adalah alat ukur yang dapat digunakan serta memungkinkan adanya keseragaman dalam pencatatan dan pelaporan pada transaksi bisnis.
Jika suatu transaksi berbeda satuan mata uang dalam penyajian laporan keuangan, maka harus dilakukan konversi mata uang tersebut.
Manajemen harus menentukan tujuan perusahaan didirikan.
Sumber-sumber ekonomi seperti aktiva merupakan elemen penting dalam pencapaian laba maksimum, sehingga perusahaan harus mengoptimalkan pemanfaatan aktiva tersebut. Akuntansi berperan membantu menyampaikan informasi tentang bentuk aktiva, sumber aktiva dan penggunaan aktiva sehingga pemangku kepentingan mampu menggunakan informasi tersebut secara baik dan membuat keputusan yang tepat Berikut disajikan aliran dan peranan aktiva di dalam perusahaan.
Gambar 3. Aliran dan peran aktiva dalam perusahaan
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa kas dan setara kas sebagai aktiva yang paling likuid memiliki peran penting dalam proses bisnis sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk /jasa sesuai harapan pemangku kepentingan.
RANGKUMAN
Perusahaan merupakan organisasi dimana sumberdaya dasar (input) seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) untuk dijual kepada pelanggan Tujuan perusahaan yang berorientasi profit adalah memaksimumkan laba. Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Perusahaan didirikan biasanya dalam tiga bentuk yaitu perusahaan perorangan(Proprietorship firm), perusahaan persekutuan (Partnership firm) dan perusahaan perseroan (Corporation firm). Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan adalah orang atau entitas seperti pemilik, manajer, karyawan, pelanggan, kreditur dan pemerintah mempunyai kepentingan terhadap kinerja ekonomi suatu perusahaan.
Etika adalah prinsip moral yang memberikan pegangan bagi tingkah laku seseorang seseorang bertindak secara etis bila memperhatikan dampak dari tindakannya terhadap lingkungan sosial beberapa prinsip- prinsip etis meliputi menghindari penyimpangan etika yang kecil berfokus pada reputasi jangka panjang mau menerima konsekuensi pribadi demi mempertahankan etika. Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pemangku kepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan akuntansi merupakan bahasa perusahaanial. Seorang akuntan dapat menekuni baik akuntansi swasta maupun akuntansi publik: bidang yang lazim ditemukan dalam akuntansi adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen bidang lainnya meliputi akuntansi biaya, akuntansi lingkungan hidup, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi untuk perusahaan nirlaba, dan akuntansi sosial
Prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) merupakan suatu pedoman bertindak, memungkinkan investor dan para pemangku kepentingan untuk membandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) mempengaruhi bagaimana perusahaan melaporkan dan menyusun isi laporan tersebut. Prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Yang menjadi konsep dasar dalam akuntansi adalah: konsep kesatuan usaha (business entity), konsep periodisasi (periodicity), konsep kelangsungan
usaha (continuity of activity), konsep objektivitas (objectivity concept) dan konsep unit moneter (unit of measure concept).
LATIHAN
1. Apakah tujuan perusahaan didirikan?
2. Siapa saja yang termasuk pemangku kepentingan pada suatu perusahaan?
3. Bagaimana peran akuntansi dalam perusahaan?
4. Jelaskan tiga prinsip dasar perilaku etis
5. Jelaskan perbedaan akuntan publik dengan akuntan internal!
6. Sumber daya (input) yang dimiliki oleh perusahaan disebut : a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Persamaan akuntansi d. Ekuitas pemilik
7. Sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pemangku kepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan adalah:
a. Sistem informasi manajemen b. Sistem informasi keuangan c. Sistem informasi akuntansi d. Sistem Informasi publik
8. Lembaga yang mempunyai wewenang untuk mengembangkan prinsip akuntansi di Indonesia adalah
a. Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) b. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
c. Ikatan Konsultan Publik Indonesia
d. Financial Accounting Standard Board (FASB)
9. Perusahaan yang bertujuan menghasilkan laba yang merupakan entitas atau badan hukum terpisah dimana kepemilikannya dibagi dalam saham disebut:
a. Perusahaan perseorangan b. Perusahaan persekutuan
c. Perusahaan jasa d. Perusahaan perseroan
10. Jasa akuntan public pada bidang akuntansi yang menggunakan data estimasi untuk membantu manajemen menjalankan kegiatan sehari- hari dan merencanakan masa depan perusahaan adalah:
a. Internal Auditing b. Budgeting c. Tax Advisor
d. Management Advisor
BAB II
PERSAMAAN AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan persamaan dasar akuntansi dan menjelaskan setiap unsur persamaan
2. Menjelaskan transaksi bisnis dapat dinyatakan dalam perubahan persamaan dasar akuntansi
3. Menguraikan laporan keuangan perusahaan perorangan dan menjelaskan bagaimana laporan tersebut saling berhubungan
A. Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut aktiva (asset).
Contoh aktiva adalah kas, tanah, bangunan dan peralatan. Hak atas aktiva biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Hak kreditur, memperlihatkan kewajiban perusahaan (liabilities) b. Hak pemilik, disebut ekuitas pemilik (owners equity).
Kewajiban (liabilities) atau utang merupakan tagihan kreditur kepada perusahaan. Utang harus dibayar perusahaan dengan uang tunai atau setara kas atau jasa pada suatu masa tertentu di masa yang akan datang. Pada bagian kewajiban, utang usaha bukan merupakan satu-satunya kewajiban.
Ekuitas Pemilik (owners equity) atau sering disebut modal, merupakan hak milik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya ekuitas pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Oleh sebab itu jumlah ekuitas pemilik (owners equity) merupakan hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi dengan kewajiban kepada para kreditur.
Hubungan antara hak kreditur dan hak pemilik dapat dinyatakan dalam persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Persamaan tersebut dikenal sebagai persamaan akuntansi (accounting equation). Kewajiban diletakkan sebelum ekuitas pemilik karena kreditor mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan. Ekuitas pemilik selalu diberi penekanan lebih besar dengan memindahkan kewajiban kesisi lain persamaan, sehingga persamaannya berubah menjadi:
Aktiva - Kewajiban = Ekuitas Pemilik
Sebagai contoh, Andi berpendapat bahwa dengan uang Rp.
10.000.000 yang berasal dari setoran modalnya, perusahaan telah dapat beroperasi maka jumlah aktiva perusahaan Rp.10.000.000,- sama dengan jumlah ekuitas pemilik Rp.10.000.000,-
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Rp.10.000.000 = 0 + Rp.10.000.000
Seandainya Andi berpendapat bahwa untuk keperluan operasi dibutuhkan tambahan sebesar Rp.5.000.000,- dan untuk memenuhi kebutuhan aktiva perusahaan akan meminjam uang dari bank, maka aktiva perusahaan bertambah kas, akan berubah Rp.15.000.000,- Modal Andi tidak berubah tetapi sekarang perusahaan mempunyai kewajiban pada bank sebesar Rp.5.000.000,-
Aktiva = Kewajiban + Modal
Rp15.000.000 = Rp5.000.000 + Rp10.000.000
B. Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi
Transaksi bisnis(business transaction) adalah kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas. Contoh transaksi bisnis adalah:
a. Pembayaran gaji b. Pembayaran sewa c. Pembelian tanah
d. Pembelian peralatan, dan lain-lain
Transaksi tersebut mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan secara langsung karena hal ini mengurangi kas yang dimiliki perusahaan saat ini. Di pihak lain perubahan peningkatan usaha tidak secara langsung mempengaruhi kas atau unsur lain dari kondisi keuangan. Semua transaksi bisnis dapat dinyatakan dengan perubahan pada ketiga unsur persamaan akuntansi (aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik), dapat dilihat bagaimana transaksi bisnis mempengaruhi persamaan akuntansi dengan contoh beberapa transaksi berikut: tanggal 1 September 2019 Total Solution memulai bisnis sebagai konsultan pajak dengan dengan pengetahuan terhadap perpajakan perusahaan tersebut menawarkan jasa perpajakan.
Transaksi selama bulan pertama operasional perusahaan digambarkan dalam bagan berikut dan pengaruh setiap transaksi terhadap persamaan akuntansi juga diperlihatkan.
Transaksi a. Farhan sebagai pemilik Total Solution membuka rekening koran bank sebesar Rp20.000.000 atas nama Total Solution pengaruh transaksi ini adalah peningkatan kas pada sisi kiri persamaan sebesar Rp20.000.000. Untuk menyeimbangkannya ekuitas pemilik pada sisi kanan persamaan meningkat dalam jumlah yang sama. Ekuitas pemilik ditunjukkan dengan menggunakan nama pemilik dan modal seperti modal Farhan. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi Total Solution adalah sebagai berikut:
Aktiva = Ekuitas Pemilik
Kas Modal Farhan
a. 20.000.000 = 20.000.000 Investasi oleh Farhan
Karena Farhan merupakan pemilik satu-satunya maka Total Solution merupakan perusahaan perorangan. Selain itu persamaan akuntansi diatas hanya berhubungan dengan perusahaan Total Solution. Sehingga sebagai konsep entitas usaha, aktiva pribadi milik Farhan seperti rumah rekening bank dan kewajiban Pribadi tidak dicakup dalam persamaan akuntansi tersebut.
Transaksi b. Farhan membeli tanah Rp15.000.000 yang dibayar dengan uang tunai. Pembelian tanah mengubah komposisi aktiva tetapi tidak mengubah jumlahnya. Angka dalam persamaan sebelumnya hingga transaksi ini beserta dampaknya ditunjukkan pada bagan berikut ini.
Saldo baru adalah sebesar:
Aktiva = Ekuitas Pemilik
Kas + Tanah = Modal Farhan
Saldo 20.000.000 = 20.000.000
b. -15.000.000 + 15.000.000 = 0
Saldo 5.000.000 15.000.000 = 20.000.000
Transaksi c. Farhan menggunakan kartu kredit untuk membeli alat tulis kantor sejumlah Rp 1.200.000. Jenis transaksi ini disebut membeli secara kredit. Kewajiban yang timbul disebut utang usaha (account payable).
Dampak dari transaksi tersebut adalah meningkatnya aktiva dan kewajiban sejumlah Rp1.200.000 seperti berikut ini:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik
Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang
Usaha + Modal Farhan
Saldo 5.000.000 + 15.000.000 = 20.000.000
c. 1.200.000 = 1.200.000
Saldo 5.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 20.000.000
Transaksi d. Diperoleh pendapatan akibat penjualan jasa secara tunai kepada klien (CV. Berkah) sejumlah Rp 35.000.000,- Jumlah tersebut dinamakan pendapatan (revenue). Penerimaan pendapatan ini akan meningkatkan aktiva Total Solution dan juga ekuitas pemilik Farhan dalam perusahaan, sehingga transaksi berikut akan tergambar dalam bagan seperti di bawah ini.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang
Usaha + Modal
Farhan Saldo 5.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 20.000.000
d. 35.000.000 = 35.000.000
Saldo 40.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 55.000.000
Istilah untuk pendapatan seperti penjualan untuk penjualan (sales) barang dagangan, pendapatan jasa disebut juga pendapatan honor (fees earned). Misalnya konsultan akan mencatat pendapatan jasa atas jasa yang diberikan kepada klien. Contoh lain adalah pendapatan sewa (rent revenue) untuk uang yang diterima dari penyewaan dan pendapatan bunga (interest revenue) untuk uang yang diterima dari bunga simpanan.
Penjualan jasa dan penjualan barang selain secara tunai dapat dilakukan secara kredit. Perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit akan memiliki piutang usaha (account receivable). Ketika pelanggan membayar hutangnya terjadilah pertukaran aktiva satu (piutang usaha) ke aktiva lainnya (kas). Pada kasus ini, kas akan meningkat dan piutang usaha berkurang.
Transaksi e. Total solution juga menggunakan uang tunai atau aktiva lainnya untuk menghasilkan pendapatan. Jumlah yang digunakan untuk proses tersebut dinamakan beban (expense). Beban yang dibayarkan meliputi beban gaji karyawan, beban sewa dan beban utilitas. Beban yang dibayar selama bulan Mei adalah beban gaji Rp4.000.000. Beban sewa Rp1.500.000. Beban utilitas (berupa air listrik dan telepon) sebesar Rp500.000. Dampak dari transaksi ini adalah menurunnya kas dan ekuitas pemilik seperti terlihat pada bagan berikut.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha + Modal Farhan Saldo 40.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 55.000.000
e. -6.000.000 = -4.000.000 B. gaji
= -1.500.000 B. sewa
= -500.000 B. utilitas
Saldo 34.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 49.000.000
Biasanya perusahaan mencatat setiap pendapatan dan beban secara terpisah pada saat terjadinya, namun sebagai awal pembelajaran kali ini hanya dibagi ke dalam aktiva kewajiban dan ekuitas pemilik.
Transaksi f. Dibayar tagihan kartu kredit atas pembelian alat tulis kantor sebesar Rp. 1.000.000,- . Pembayaran menggunakan kas dalam rekening koran. Pembayaran utang akan mengurangi saldo utang dan kas, seperti pada bagan berikut.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha + Modal Farhan Saldo 34.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 1.200.000 + 49.000.000
f. -1.000.000 -1.000.000
Saldo 33.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 200.000 + 49.000.000
Transaksi g. Pada akhir bulan harga perolehan perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp200.000. Selisihnya (Rp1.200.000 – Rp200.000) digunakan dalam operasional perusahaan dan diperlakukan sebagai beban perlengkapan. Pada transaksi ini terjadi penurunan perlengkapan dan ekuitas pemilik sebesar Rp1.000.000 seperti ditunjukkan pada bagan berikut.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha + Modal Farhan Saldo 33.000.000 + 1.200.000 + 15.000.000 = 200.000 + 49.000.000
g. -1.000.000 -1.000.000 B. Perlengkapan
Saldo 33.000.000 + 200.000 + 15.000.000 = 200.000 + 48.000.000
Transaksi h. Pada akhir bulan Farhan menarik uang tunai sebesar Rp3.000.000 dari perusahaan untuk kepentingan pribadi. Atas transaksi ini maka kas akan berkurang dan ekuitas pemilik juga akan berkurang.
Dampak pada transaksi ini terlihat pada bagan berikut.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha + Modal Farhan Saldo 33.000.000 + 200.000 + 15.000.000 = 200.000 48.000.000
h. -3.000.000 -3.000.000 Penarikan
Saldo 30.000.000 + 200.000 + 15.000.000 = 200.000 + 45.000.000
Ikhtisar. Transaksi-transaksi Total Solution diikhtisarkan sebagai berikut.
Transaksi tersebut ditunjukkan dengan huruf dan saldo setiap akun.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik Kas + Perlengkapan + Tanah = Utang
Usaha + Modal Farhan
a. 20.000.000 = 20.000.000
b. -15.000.000 + 15.000.000 =
c. 1.200.000 = 1.200.000
d. 35.000.000 = 35.000.000
e. -6.000.000 = -4.000.000 B. gaji
-1.500.000 B. sewa -500.000 B. utilitas
f. -1.000.000 = -1.000.000
g. -1.000.000 = -1.000.000 B. Perlengkapan
h. -3.000.000 = -3.000.000 Penarikan
Saldo 30.000.000 + 200.000 + 15.000.000 = 200.000 + 45.000.000
Dalam menelaah ikhtisar tersebut harus memperhatikan beberapa poin yang berlaku bagi tiap jenis transaksi bisnis, yaitu:
1. Dampak dari setiap transaksi adalah berupa peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur dalam persamaan akuntansi
2. Kedua sisi persamaan akuntansi harus selalu sama jumlahnya
3. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi oleh pemilik dan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik. Ekuitas pemilik bertambah karena pendapatan dan berkurang karena beban.
C. Laporan Keuangan
Salah satu fungsi dan peran akuntansi adalah menyajikan laporan periodik yang disebut laporan keuangan bagi manajemen, investor, kreditur, dan pihak lainnya yang berada di luar perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyajikan informasi keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi, terdiri dari:
a. Neraca (Balance sheet)
b. Laporan laba rugi (Income statement)
c. Laporan ekuitas pemilik (Owner’s equity statement) d. Laporan arus kas (Cash flow statement)
e. Catatan atas laporan keuangan (Notes to financial statements)
Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan judul, terdiri atas:
a. Nama organisasi atau perusahaan b. Jenis laporan yang disajikan c. Tanggal atau periode laporan
Data yang terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik dan laporan arus kas disajikan untuk satu periode waktu tertentu.
Sementara data yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu.
Selain itu penggunaan inden, judul, catatan kaki, mata uang, satuan dan peraturan dalam laporan keuangan harus diperhatikan tanda-tanda tersebut untuk membantu pembaca dalam memahami laporan keuangan yang bersangkutan.
Neraca (Balance sheet)
Neraca disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu. Isi laporan neraca terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Aktiva, merupakan adalah sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang umumnya dinyatakan dalam satuan mata uang.
Sumber ekonomi ini disebut aset perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang. Aktiva disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya suatu aktiva dikonversi menjadi kas atau setara kas untuk kemudian digunakan dalam operasional perusahaan. Kas berada pada urutan pertama lalu kemudian piutang, perlengkapan asuransi dibayar dimuka dan selanjutnya aktiva lainnya. Kemudian aktiva disajikan aktiva yang sifatnya tetap seperti tanah bangunan dan peralatan.
b. Kewajiban, merupakan utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan
datang, dengan kata lain kewajiban merupakan tagihan kreditur kepada perusahaan. Pada bagian kewajiban, utang usaha bukan merupakan satu-satunya kewajiban. Jika terdapat satu atau lebih jenis kewajiban maka setiap kewajiban disajikan detailnya kemudian dan seluruh kewajiban disajikan secara total. Kewajiban disajikan berdasarkan tanggal jatuh temponya. Kewajiban yang memiliki tanggal jatuh tempo lebih awal berada di urutan pertama. Kewajiban dikelompokkan pada utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek memiliki umur kurang dari 1 tahun sementara utang jangka panjang memiliki umur yang lebih dari 1 tahun. Contoh utang jangka pendek adalah utang dagang, utang wesel, utang gaji dan lain-lain . Contoh utang jangka panjang adalah utang bank. Namun disini harus diperhatikan, karena sebagian utang bank dapat dikelompokkan dalam utang jangka pendek, maka harus diperhatikan jangka waktu atau jatuh tempo utang bank tersebut.
c. Modal, merupakan hak milik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Modal dicantumkan di bawah kewajiban. Besarnya hak milik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Oleh sebab itu jumlah modal merupakan hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi dengan kewajiban kepada para kreditur. Jika perusahaan berbentuk korporasi, maka pemilik modal disebut juga pemegang saham. Modal disusun berdasarkan besarnya kepemilikan modal/sahamnya. Entitas yang memiliki modal paling besar berada diatas, yang kemudian diikuti oleh yang memiliki modal terbanyak kedua, dan begitu seterusnya.
Jika pemilik sahamnya banyak, maka sering tidak tercantum dalam neraca, tapi terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Modal perusahaan terbagi dua, yaitu modal pemilik atau pemegang saham dan modal yang berasal dari hasil usaha (retained earning).
Contoh Neraca:
Total Solution Neraca 31 Desember 2019
(Dalam Rp000)
Aktiva Kewajiban
Kas 40.000 Utang Bank 400.000
Piutang Dagang 30.000 Utang Wesel 240.000
Perlengkapan 10.000 Kewajiban 640.000
Tanah 180.000
Gedung 300.000 Modal 120.000
Kendaraan 200.000
Jumlah Aktiva 760.000 Jumlah Kewajiban dan
Modal 760.000
Pada contoh neraca Total Solution per 31 Desember 2019 diatas jumlah aktiva Rp760.000.000. Jumlah Kewajiban Rp640.000.000 dan jumlah Modal Rp120.000.000.
Laporan Laba Rugi (Income statement)
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba semaksimal mungkin. Laporan laba rugi disusun bertujuan untuk melaporkan pendapatan dan biaya dari operasional perusahaan dalam suatu periode/
waktu tertentu. Laporan laba rugi mencerminkan tingkat keberhasilan atau kegagalan operasional perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Laba operasional perusahaan diukur dengan selisih antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Jika pendapatan memiliki jumlah yang lebih besar daripada biaya, maka perusahaan memperoleh laba, tetapi sebaliknya jika biaya usaha memiliki jumlah yang lebih besar daripada pendapatan, maka perusahaan mengalami kerugian. Isi laporan laba rugi terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Pendapatan, merupakan aliran penerimaan kas, setara kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang, pendapatan biasanya dinamakan penjualan.
b. Beban atau ada yang menyebutnya dengan biaya, merupakan harga pokok barang dan seluruh biaya yang dikeluarkan atas barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan.
c. Laba rugi, merupakan selisih lebih atau (kurang) antara pendapatan dengan beban yang diperoleh dari operasional perusahaan pada periode tertentu.
Contoh Laporan Laba Rugi:
Total Solution Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 (Dalam Rp000)
Pendapatan Jasa 100.000
Beban Operasi :
B. gaji pegawai 40.200 B. service peralatan 11.000 B. listrik, air dan telp. 2.300 B. penyusutan gedung 2.000 B. asuransi 1.000
Jumlah Biaya Operasi 56.500
Laba Bersih 43.500
Pada contoh Laporan Laba Rugi Total Solution untuk periode 31 Desember 2019 diatas dapat diketahui jumlah pendapatan atas penjualan jasa Rp100.000.000. Jumlah Beban operasional Rp56.500.000 dan jumlah laba bersih Rp43.500.000.
Laporan Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Laporan ekuitas pemilik sering disebut laporan perubahan modal, melaporkan perubahan ekuitas pemilik untuk periode tertentu. Laporan ekuitas pemilik disajikan setelah laporan laba rugi, sebab laba bersih operasional atau rugi bersih operasional selama periode berjalan harus dilaporkan di dalam laporan ekuitas pemilik. Dengan demikian laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca karena jumlah
ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di dalam neraca Oleh sebab itu laporan ekuitas pemilik sering dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dan neraca.
Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik adalah:
a. Investasi awal
b. Pendapatan dan beban yang menghasilkan laba bersih dalam periode berjalan
c. Penarikan oleh pemilik, sering dinamakan prive.
Modal pemilik akan bertambah karena terdapat tambahan investasi oleh pemilik dan juga perusahaan memperoleh laba. Sementara modal pemilik akan berkurang karena pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi dan perusahaan mengalami rugi.
Contoh Laporan Ekuitas Pemilik:
Total Solution Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 (Dalam Rp000)
Modal Alif 01 Januari 2019 -
Investasi 5 Januari Tahun 2019 80.000
Laba bersih Tahun 2019 43.500
Kurang, Penarikan pemilik ( 3.500)
Kenaikan ekuitas pemilik 120.000
Modal, 31 Desember 2019 120.000
Berdasarkan contoh laporan ekuitas pemilik diatas dapat diketahui bahwa investasi awal pemilik Rp80.000.000, laba bersih tahun berjalan Rp43.500.000, pengambilan oleh pemilik (prive) Rp3.500.000 dan modal akhir tahun 2019 adalah Rp 120.000.000.
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan yang disajikan terhadap keluar masuknya kas dan setara kas (seperti kas yang terdapat dalam rekening bank) disebut laporan arus kas, yang terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasional perusahaan arus kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda dari jumlah laba bersih periode berjalan yang dinamakan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi. Hal ini disebabkan karena pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau dibayar secara tunai.
b. Transaksi kas untuk aktivitas investasi (seperti pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen), dinamakan arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, bagian ini melaporkan
c. Transaksi kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjam dana dan pengambilan uang oleh pemilik dinamakan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.
Penyajian laporan arus kas membutuhkan pemahaman mengenai konsep yang belum dibahas dalam bab ini oleh karena itu penyiapan laporan arus kas akan dijelaskan pada materi-materi berikutnya.
Total Solution Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 (Dalam Rp000)
Arus kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari pelanggan 70.000 Dikurangi pembayaran kas untuk beban dan
pembayaran kepada kreditor (66.500)
Arus kas dari aktivitas operasi 3.500
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembayaran kas untuk ekuitas untuk akuisisi
tanah (40.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari investasi pemilik 80.000 Dikurangi penarikan kas dari oleh pemilik (3.500)
Arus kas dari aktivitas pendanaan 76.500
Arus kas bersih dan saldo kas 31 Desember 2019 40.000
Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements)
Catatan atas laporan keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pemangku kepentingan dengan informasi lebih rinci dari sebuah akun. Catatan atas laporan keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas laporan keuangan dapat mencakup informasi tentang utang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan.
Hubungan Tiap Laporan Keuangan
Untuk lebih dapat memahami hubungan diantara masing-masing laporan keuangan, maka perhatikan skema berikut ini:
1. Laba bersih periode berjalan pada laporan laba rugi akan tercermin pada laporan perubahan ekuitas pemilik sebagai penambah modal awal.
2. Modal akhir pada laporan perubahan ekuitas pemilik akan tercermin pada neraca pada sisi modal.
3. Saldo kas pada neraca akan tercermin pada saldo akhir laporan arus kas
Walaupun laporan keuangan sudah disusun berdasarkan persamaan akuntansi, tetapi cara yang lazim dilakukan dalam praktek akuntansi tidaklah seperti itu, melainkan melalui langkah-langkah formal sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan transaksi bisnis dalam bukti transaksi dan melakukan analisis transaksi.
2. Mencatat transaksi dalam buku jurnal, tahapan ini disebut menjurnal.
3. Membukukan transaksi keuangan yang sudah di jurnal kedalam buku besar, tahapan ini disebut posting.
4. Menentukan saldo buku besar di akhir periode dan menyusunnya dalam daftar neraca saldo.
5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi yang paling update.
6. Menentukan saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya di dalam neraca saldo setelah penyesuaian.
7. Menyusun laporan keuangan berdasarkan daftar neraca saldo setelah disesuaikan.
8. Menutup buku besar.
9. Menyusun daftar neraca saldo setelah penutupan.
10. Menyusun kertas kerja (worksheet), merupakan prosedur opsional.
11. Membuat jurnal penyesuaian kembali atau jurnal pembalik yang merupakan juga prosedur opsional.
Langkah siklus akuntansi formal dari langkah 1 sampai 9 disajikan dalam gambar 4 ini dari daftar tersebut. Langkah 10 dan 11 tidak termasuk di dalam gambar karena langkah informal karena sifatnya adalah opsional.
Gambar 4. Siklus Akuntansi
D. Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan
Untuk melihat pengaruh transaksi terhadap laporan keuangan, perhatikan contoh soal berikut:
Pada tanggal 1 Desember 2019, Sarah, S.H membuka sebuah kantor pengacara. Berikut ini adalah transaksi transaksi yang terjadi selama bulan pertama operasi perusahaan tersebut.
1. Menyerahkan kas sebesar Rp20.000.000 sebagai setoran modal.
2. Sewa kantor bulan Desember dibayar Rp1.600.000.
3. Peralatan kantor dibeli secara kredit seharga Rp6.000.000.
4. Memberikan jasa pada klien secara tunai Rp7.000.000.
5. Mendapatkan pinjaman uang tunai dari bank sebesar Rp1.400.000 dengan menyerahkan wesel.
6. Memberikan jasa kepada klien secara kredit Rp5.000.000.
7. Membayar biaya-biaya sebagai berikut: gaji pegawai Rp1.000.000;
biaya listrik Rp600.000; biaya telpon Rp200.000.
34 Dr. Fenty Fauziah, Ak., CA., BKP.
Diminta :
a. Catatlah bebrapa transaksi di atas kedalam persamaan akuntansi.
b. Susunlah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan Neraca per 31 Desember 2019 untuk kantor pengacara Sarah, SH.
Penyelesaian :
Untuk meringkas , semua angka rupiah dalam persamaan akuntansi di bawah ini ditulis dalam ribuan rupiah.
a) Aktiva = + Modal
Kas + Piutang + Peralatan = Utang + Utang + Modal
Dagang Wesal Dagang Martina
(1) + Rp 20.000 = + Rp 20.000
(2) - Rp 1.600 = - Rp 1.600
Rp 18.400 = + Rp 18.400
(3) + Rp 6.000 = + Rp 6.000
Rp 18.400 + Rp 6.000 = + Rp 6.000 + Rp 18.400
(4) + Rp 7.000 = + Rp 7.000
Rp 25.400 + Rp 6.000 = + Rp 6.000 25.400
(5) + Rp 1.400 = Rp 1.400
+ Rp 26.800 + Rp 6.000 = Rp 1.400 + Rp 6.000 + Rp 25.400
(6) + Rp 5.000 = + Rp 5.000
+ Rp 26.800 + Rp 5.000 + Rp 6.000 = Rp 1.400 + Rp 6.000 + Rp 30.400
(7) - Rp 1.800 - Rp 1.000
- Rp 600 - Rp 200 + Rp 25.000 + Rp 5.000 + Rp 6.000 = Rp 1.400 + Rp 6.000 + Rp 28.600
Kewajiban Transaksi
Pendapatan Jasa Rp 12,000,000
Biaya-Biaya
Biaya Sewa Rp 1,600,000
Biaya Gaji Rp 1,000,000
Biaya Listrik Rp 600,000
Biaya Telepon Rp 200,000
Jumlah Biaya Rp 3,400,000
Laba Bersih Rp 8,600,000
Kantor Pengacara Sarah, SH Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019
Modal Rp 20.000.000
Tambah : Laba Bulan Desember 2019 Rp 8.600.000
Modal, 31 Desember 2019 Rp 28.600.000
Aktiva Pasiva
Kas Rp 25.000.000 Kewajiban
Piutang Dagang Rp 5.000.000 Utang Wesel Rp 1.400.000 Peralatan Rp 6.000.000 Utang Dagang Rp 6.000.000 Jumlah Kewajiban Rp 7.400.000 Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 Kantor Pengacara Sarah, SH
Laporan Equitas Pemilik
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019
Kantor Pengacara Sarah, SH Neraca