PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Olahraga Bola Basket
- Air Kelapa Muda
- Hidrasi
- Hidrasi dalam Olahraga
- Pengaruh air kelapa muda terhadap tingkat status hidrasi
- Penelitian Terkait
- Kerangka Teori
- Kerangka Konsep
Air kelapa yang termasuk dalam famili Arecaceae ini merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Proses pembentukan daging kelapa akan menyebabkan daging menjadi lebih kental dan volume air kelapa berkurang (Mardiatmoko, 2018). Air kelapa merupakan minuman yang mengandung elektrolit alami antara lain kalsium (6,6 mM/L), kalium (77,3 mM/L), natrium (2,2 mM/L) dan juga mengandung gula yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. dehidrasi setelah berolahraga (Siregar, 2016).
Sebagian masyarakat masih belum bisa memanfaatkan air kelapa dengan baik karena masih minimnya pengetahuan mengenai kandungan di dalamnya. Kandungan mineral dan sifat isotonik air kelapa berpotensi untuk dijadikan minuman olahraga (Tih et al., 2017). Oleh karena itu, air kelapa juga dapat digunakan untuk rehidrasi pada atlet yang berlatih atau bertanding.
Rehidrasi menggunakan air kelapa efektif mengembalikan kondisi atlet menjadi normal dengan mengembalikan berat badan dan hematokrit, dengan indeks rehidrasi masing-masing mendekati nilai optimal dan berbeda nyata (p<0,05) terhadap minuman suplemen dan 1,98±0. 19 untuk air kelapa, melengkapi dan mengontrol minumannya (Dwita et al., 2015). Air kelapa yang digunakan dalam penelitian ini mengandung 6,02 g/L potasium, sedangkan minuman suplemen mengandung 195 mg/L potasium. Pengaruh konsumsi air kelapa (Cocos nucifera) terhadap daya tahan olah raga pada saat latihan lari pada pria dewasa non atlet.
Tidak ada perbedaan yang dicatat antara air kelapa (CW atau CWC) dan SD untuk ukuran retensi cairan (p > 0,05). Indeks rehidrasi penggantian cairan tubuh menggunakan air kelapa paling mendekati nilai optimal dan berbeda nyata (p<0,05) terhadap minuman suplemen yaitu. Rehidrasi menggunakan air kelapa mengembalikan berat badan dan hematokrit kembali normal (saat tahap euhidrasi).
Kesimpulan: Rehidrasi dengan air kelapa dapat mengembalikan kebugaran atlet menjadi normal dengan mengembalikan berat badan dan hematokrit, dengan indeks rehidrasi mendekati nilai optimal dan berbeda nyata (p<0,05) dengan minuman suplemen. Metode yang digunakan adalah studi crossover untuk menilai efektivitas air kelapa muda segar (CW) dan minuman karbohidrat-elektrolit (CEB) dibandingkan air biasa (PW) untuk rehidrasi seluruh tubuh dan pemulihan volume darah (BV) selama 2 jam. periode rehidrasi setelah dehidrasi akibat olahraga. Kesimpulan: Mengkonsumsi air kelapa muda segar, minuman menyegarkan alami, dapat digunakan untuk merehidrasi seluruh tubuh setelah berolahraga.
METODELOGI PENELITIAN
- Desain, waktu, tempat
- Populasi dan Sampel
- Instrumen Penelitian
- Jenis dan Pengumpulan data
- Definisi Operasional
- Alur Penelitian/Prosedur penelitian
- Analisis Data
- Persetujuan Etik
Kelompok pertama merupakan kelompok intervensi yang mengonsumsi air kelapa segar dan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Gelas ukur: Air kelapa muda diambil dari buah kelapanya, kemudian dituangkan ke dalam gelas ukur, 300 ml diberikan kepada atlet sebelum berat badannya ditimbang dan sebelum latihan dimulai. Hasil uji statistik warna urine pada dua kelompok berbeda (uji Mann Whitney) menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p=0,001) antara kelompok yang diberi air kelapa muda dengan kelompok yang diberi air mineral.
Sejalan dengan hasil penelitian (Siregar, 2016) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap rehidrasi setelah olahraga dengan pemberian air kelapa. Penelitian Zhaffran & Pramono (2018) juga menunjukkan bahwa hasil pengolahan air kelapa muda dapat meningkatkan rata-rata status hidrasinya sebanyak dua tingkat. Hal ini sesuai dengan hasil uji perbedaan Mann Whitney, persentase penurunan berat badan kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol mempunyai perbedaan yang signifikan (p=0,001), dimana persentase penurunan berat badan kelompok perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol. kelompok kontrol yang berarti penurunan berat badan pada kelompok yang diberikan air kelapa muda lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapat air mineral.
Bahri S et al., 2012) air kelapa muda memiliki indeks rehidrasi yang lebih baik dibandingkan minuman lainnya. Sebuah studi tambahan di Brazil pada tahun 2014 menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan pada pasokan air kelapa muda saat kelapa muda habis. Air Kelapa Muda juga memiliki indeks hidrasi yang lebih tinggi dibandingkan minuman olahraga dan minuman berkelanjutan lainnya (Syam, 2014).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian air kelapa remaja terhadap tingkat status hidrasi atlet bola basket. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian air kelapa muda >300 ml dan waktu pemberian sebelum latihan, saat latihan dan setelah latihan. Jadi para atlet rutin mengonsumsi cairan elektrolit seperti air kelapa muda untuk mencegah dehidrasi.
Pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap tingkat status hidrasi cairan tubuh setelah melakukan aktivitas olahraga.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Karakteristik yang ditampilkan meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, status gizi, dan asupan minuman sehari-hari. Ditinjau dari jenis kelamin, mayoritas peneliti adalah atlet putri dengan persentase 73,3% pada kelompok perlakuan dan 60% pada kelompok kontrol. Selain usia dan jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan juga diukur untuk mengetahui status gizi seseorang.
Berdasarkan Tabel 5 terlihat sebagian besar subjek baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mempunyai status gizi normal. Dilihat dari asupan cairan per hari, rata-rata asupan cairan adalah 2451,44 ml/hari pada kelompok kontrol dan 2286,76 ml/hari pada kelompok perlakuan. Berdasarkan Tabel 6, asupan cairan harian atlet kategori cukup dengan persentase masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol yaitu 66,7% dan 73,3%.
Berdasarkan Tabel 9 terlihat status hidrasi pada kelompok perlakuan 100% baik, sedangkan pada kelompok kontrol kategori tertinggi berstatus baik yaitu 46,7%. Berdasarkan tabel perbedaan persentase penurunan berat badan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0,001). Berdasarkan tabel perbedaan status hidrasi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0,001).
Pembahasan
Berdasarkan status hidrasi berdasarkan warna urine pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum olahraga menunjukkan banyak subjek yang mengalami dehidrasi berat yaitu 53,3% pada kelompok kontrol dan 66,7%. Saat subjek melakukan olahraga, status hidrasi kedua kelompok berubah, kelompok kontrol mengalami dehidrasi (60%) dan kelompok perlakuan dominan, 60%, mengalami status kurang terhidrasi. Perbedaan tersebut terlihat pada hasil uji distribusi frekuensi status hidrasi berdasarkan warna urine pada kelompok perlakuan, dimana tingkat hidrasi lebih dominan pada kategori kurang sebanyak 60% sampel, dan pada kelompok kontrol, hidrasi lebih dominan. dominan. dalam kategori dehidrasi 60% sampel.
Berdasarkan distribusi frekuensi status hidrasi berdasarkan persentase penurunan berat badan pada kelompok perlakuan, 100% subjek terhidrasi dengan baik. Penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian air kelapa muda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hidrasi berdasarkan derajat penurunan berat badan, dengan perlakuan pemberian air kelapa setiap 15 menit selama 75 menit olahraga, dibandingkan dengan 200 ml air putih (Sari & Nuryanto, 2016 ). Penelitian (Dwita et al., 2015) juga menunjukkan bahwa hidrasi dengan air kelapa muda efektif dalam mengembalikan kebugaran normal atlet dengan cara mengembalikan berat badan dan hematokrit setiap atlet dua jam sebelum perlakuan dan 20 menit sebelum perlakuan. Berikan 500 ml air. diberikan kembali 200 ml. Hal ini sejalan dengan teori.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para atlet di Jawa Barat, pemberian air kelapa muda sangat baik untuk menghilangkan rasa lelah dibandingkan dengan air kelapa muda yang diberi tambahan gula, minuman olahraga kemasan dan air putih. Air kelapa juga tidak menimbulkan efek samping seperti minuman elektrolit kemasan yang banyak terdapat di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok yang mengkonsumsi air kelapa tidak mudah lelah dibandingkan dengan kelompok yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan dan minuman elektrolit kemasan.
Perbedaan signifikan ini mungkin terjadi karena air kelapa mengandung lebih banyak natrium, yaitu 24 mg per 100 gram, dibandingkan air mineral yang hanya mengandung 4 mg per 100 gram (United States Department of Agriculture (USDA), 2008). Hasil penelitian (Kailaku et al., 2016) mengenai perlakuan subjek yang mendapat air kelapa muda menghasilkan subjek berada pada kategori terhidrasi baik dan memperoleh skor lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang hanya mendapat minuman berkarbohidrat 6%. Penggunaan air kelapa muda dalam proses hidrasi sangat efektif karena sifat dan komposisi air kelapa muda menyerupai cairan tubuh (isotonik) dan mudah diserap sehingga membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, minuman air kelapa murni memiliki nilai cita rasa dan kualitas yang tinggi yaitu dikonsumsi oleh para atlet dibandingkan minuman isotonik dalam kemasan dan air mineral biasa.
Keterbatasan penelitian
Penelitian ini dilakukan pada musim kompetisi dan subjek terbiasa dengan latihan intensif dalam jangka waktu yang lebih lama. Hidrasi sebagian besar baik pada kedua kelompok, karena kecil kemungkinan subjek mengalami dehidrasi selama periode latihan yang diberikan selama intervensi. Cairan yang dihasilkan keringat mengandung air dan elektrolit seperti natrium dan kalium yang penting untuk metabolisme tubuh.
Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, gangguan kognitif, ketidakseimbangan energi, percepatan kelelahan, penurunan kapasitas aerobik, dan penurunan fungsi kardiovaskular. Asupan cairan harian pada 30 atlet bola basket menunjukkan bahwa 30% atlet memiliki asupan cairan yang tidak mencukupi dan 70% atlet memiliki asupan cairan harian yang cukup. Tingkat status hidrasi atlet bola basket tergolong masih buruk, hasil yang diperoleh berdasarkan tes warna urine adalah 60% kurang terhidrasi pada kelompok perlakuan dan 60% dehidrasi pada kelompok kontrol.
Dengan pertimbangan tersebut, saya dengan sukarela dan tanpa paksaan apapun memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Dalam sebulan terakhir, tunjukkan jawaban Anda untuk setiap jenis minuman dengan memberi tanda X pada tabel untuk "seberapa sering" dan "berapa banyak" Anda minum. Hubungan kekuatan otot, kapasitas anaerobik, kelincahan, kemampuan lari cepat dan performa lompat vertikal pada pemain bola basket profesional.
Mengatasi rehidrasi Setelah olah raga, lengkapi dengan air kelapa, air kelapa dan gula pasir, minuman dan air putih. Persyaratan fisik bagi pemain bola basket wanita muda Eropa, dengan perhatian khusus pada kecepatan, kelincahan, daya ledak, dan tenaga awal. Pengaruh intervensi produk minuman air kelapa isotonik dengan proses ultrafiltrasi dan ultraviolet terhadap rehidrasi dan pemulihan atlet muda indoor putri.
Comparison of coconut water and a carbohydrate-electrolyte sports drink on measures of hydration and physical performance in exercise-trained men.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Saya mempunyai hak untuk berhenti berpartisipasi jika sewaktu-waktu saya merasa keberatan atau ada sesuatu yang membuat saya merasa tidak nyaman dan tidak mampu melakukannya. Persepsi atlet terhadap kebutuhan cairan (hidrasi) pada saat latihan fisik dan pemulihan di Unit Kegiatan Olahraga Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Survei tes tingkat keterampilan teknik dasar bermain bola basket (passing, dribbling dan shooting) pada tim bola basket putra kelompok umur 18 tahun di klub Friends of Semarang tahun 2012.
Sifat ergogenik air kelapa muda dan tua (Cocos nucifera l.) berdasarkan sifat fisik, kandungan gula dan elektrolit. Profil Kondisi Fisik dan Keterampilan Teknik Dasar Atlet Tenis Meja Anak Usia Dini Kota Semarang.