• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas pembelajaran matematika melalui - Digilib Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas pembelajaran matematika melalui - Digilib Unismuh"

Copied!
216
0
0

Teks penuh

PENDAHULIAN

Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh guru agar proses perolehan pengetahuan dan pengetahuan, penguasaan, keterampilan serta pembentukan sikap dan keyakinan dapat berlangsung dalam diri siswa. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses yang membantu siswa belajar dengan baik, khususnya matematika. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, guru tidak lepas dari aktivitas yang dilakukan siswa.

Dengan cara ini siswa yang berpikir lambat atau siswa yang mempunyai kecerdasan rendah tetap dapat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi tidak memonopoli kegiatan tersebut. Bimbingan ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan penuntun agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru. Selain ditanyakan langsung oleh guru, pertanyaan pengarah juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat di lembar kerja siswa dalam bentuk LKS.

Oleh karena itu, LKS dibuat khusus untuk memandu siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.

Rumusan Masalah

Kemampuan pemahaman konsep matematika yang diajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemahaman konsep matematika yang diajarkan dengan pendekatan non inkuiri terbimbing. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan inkuiri terbimbing efektif diterapkan pada pembelajaran matematika siswa SMP. Sedangkan hasil penelitian Syamsir tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan respon siswa yang baik pada pembelajaran menggunakan Metode Inkuiri siswa kelas VIII.

Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dalam menerapkan metode penelitian terarah dan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang memiliki penelitian serupa.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Efektivitas Pembelajaran Matematika
  • Pengertian Pembelajaran Matematika
  • Metode Inquiry Terbimbing
  • Materi Ajar

Bertujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas pembelajaran matematika melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng setelah diterapkannya metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran matematika. Artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng setelah diterapkan metode inkuiri terbimbing secara umum berada pada kategori sedang.

Dengan demikian, siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan metode inkuiri terbimbing. Angket Respon Siswa bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penggunaan metode inkuiri terbimbing. Analisis data deskriptif sebelum penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa.

Analisis data deskriptif setelah diterapkan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa.

Hasil Penelitian yang Relevan

Kerangka Pikir

Pembelajaran matematika merupakan ilmu yang mempelajari struktur-struktur abstrak dan pola-pola yang ada di dalamnya. Pembelajaran matematika merupakan beban yang besar bagi siswa karena siswa menganggap matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit dan paling dihindari. Sebab pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan cenderung diam dalam pembelajaran, jarang bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya.

Selama proses pembelajaran, guru hanya membacakan materi kepada siswa, sehingga siswa menjadi bosan dan kesulitan dalam memahami materi. Suatu metode yang dapat membantu siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika dan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide dan pengetahuannya sendiri. Metode inkuiri terbimbing digunakan dalam pembelajaran matematika dengan tujuan membantu siswa mengatasi kesulitan belajar matematika.

Dengan hasil tersebut maka dapat diasumsikan bahwa metode inkuiri terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Variabel dan Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Definisi Operasional Variabel
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Aktivitas siswa merupakan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode bertanya terbimbing. Hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif guna mendeskripsikan pemahaman siswa terhadap materi matematika setelah menggunakan metode pertanyaan terbimbing. Selain itu, data hasil belajar sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan metode penelitian terbimbing telah memenuhi kriteria keefektifan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terarah efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “metode inkuiri terarah efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa”.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar sebelum diterapkan metode penelitian terbimbing rata-rata 38,15.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Hasil Analisis Statistik Deskriptif
  • Hasil Analisis Statistik Inferensial

Respon siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa dalam mengelola pendidikan matematika dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing minimal 75% memberikan tanggapan positif. Pemberian angket siswa mengenai respon siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan metode inkuiri terbimbing. Teknik pengujian dilakukan dengan memberikan instrumen tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) pembelajaran matematika dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.

Data aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penelitian terarah. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain ternormalisasi. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode penelitian terarah disebut positif, apabila persentase jawaban siswa menjawab “ya”.

Setelah mengkonversi rata-rata skor hasil belajar siswa ke dalam lima kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa sebelum diajar menggunakan metode inkuiri terbimbing tergolong sangat rendah. . Setelah mengkonversikan rata-rata skor hasil belajar siswa ke dalam lima kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar Matematika siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa setelah diajarkan melalui penerapan metode penelitian terbimbing, tergolong tinggi. Selain itu, data hasil belajar sebelum pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan, yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis (Lampiran D) terlihat bahwa P-value (sig. (2 tailed) menunjukkan rata-rata gain ternormalisasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng lebih dari 0,29. Keberhasilan yang dicapai dalam pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing mampu menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran Dengan ini siswa menyelesaikan tahapan yaitu: (1) menyajikan masalah, siswa mengamati permasalahan dalam LKS (2) membuat hipotesis, siswa diminta membuat asumsi sementara berdasarkan permasalahan dalam LKS, (3) desain eksperimen, siswa diminta merancang langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis, (4) melakukan eksperimen untuk memperoleh informasi, siswa diminta melakukan eksperimen dari langkah-langkah tersebut dan mengumpulkan data, (5) mengumpulkan dan menganalisis data, siswa mengumpulkan dan mencatat informasi yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan, (6) menarik kesimpulan, siswa diminta merangkum data yang diperoleh.

Tahapan-tahapan tersebut memungkinkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah dan antusias siswa dalam belajar matematika, karena proses pembelajaran didasarkan pada penemuan dan penelitian yang dilakukan dengan alat ajar, dimana guru membimbing siswa agar siswa menarik kesimpulan berdasarkan pemahamannya. . Hasil pengolahan data yang dilakukan (Lampiran D) menunjukkan bahwa normalized gain atau rata-rata gain ternormalisasi siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode pencarian terarah adalah 0,68. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode penelitian terarah menunjukkan bahwa siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bajeng aktif dalam pembelajaran matematika dengan persentase rata-rata sebesar 83,39%.

Kriteria keberhasilan telah memenuhi indikator aktivitas siswa, dikatakan efektif apabila minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran matematika melalui metode inkuiri terbimbing. Hasil analisis data respon siswa yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini menunjukkan adanya respon positif dan beberapa aspek yang ditanyakan, siswa puas dengan metode pengajaran yang digunakan guru dengan menggunakan metode tanya jawab, yang dirasakan siswa, ada kemajuan setelah diterapkannya metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa apabila ketiga aspek indikator efektivitas telah terpenuhi maka pembelajaran dikatakan efektif.

Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi uji normalitas yang merupakan uji prasyarat sebelum dilakukan pengujian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji one sample t-test dengan sebelumnya melakukan normalisasi gain pada data pretest dan data posttest. Uji gain ternormalisasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan.

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji one sample t-test diperoleh p-value (sig. (2-tailed)) sebesar 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1. Dari hasil analisis deskriptif dan analisis inferensial ternyata cukup mendukung teori yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka.

Keterbatasan Penelitian

Hasil analisis respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan metode penelitian terbimbing telah mencapai minimal 75%, masing-masing rata-rata persentase respon positif sebesar 90%. Jari-jari adalah garis yang menghubungkan titik pusat dengan titik-titik pada keliling lingkaran. Tali busur adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan tidak melalui pusat lingkaran.

Keliling lingkaran adalah jarak suatu titik pada lingkaran dalam satu kali putaran sampai kembali ke titik semula. Guru mengajukan permasalahan kepada siswa atau membimbing siswa pada permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling lingkaran. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang berkaitan dengan masalah lingkaran lingkaran dan menentukan prioritas hipotesis mana yang menjadi prioritas untuk diselidiki (Membuat hipotesis) Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasilnya.

Apakah anda menyukai metode pengajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode penelitian terbimbing?

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hal ini juga menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa masih dikategorikan belum tuntas, baik secara individual maupun klasikal. Sedangkan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode inkuiri terbimbing mempunyai skor rata-rata sebesar 80,46. Hal ini menunjukkan bahwa 24 siswa (92,30%) mencapai KKM dan 2 siswa atau 7,69% tidak memenuhi KKM (dengan nilai di bawah 70). mengatakan bahwa hasil belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan klasik. Hasil analisis inferensi menunjukkan ketuntasan belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing memenuhi kriteria ketuntasan atau H1 diterima dengan nilai Zhitung > Ztabel = 2,02 > 1,64.

Rata-rata persentase aktivitas positif siswa yang menggunakan metode tanya terbimbing selama proses pembelajaran adalah sebesar 83,39% yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode tanya terbimbing memberikan aktivitas positif dan baik digunakan dalam pembelajaran matematika serta memenuhi kriteria aktivitas siswa. , yaitu ≥ 75%.

Saran

Guru menyajikan permasalahan kepada siswa atau membimbing siswa pada permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan permukaan lingkaran. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang berkaitan dengan masalah luas lingkaran dan menentukan prioritas hipotesis mana yang menjadi prioritas untuk diselidiki (Membuat hipotesis) Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil.

Referensi

Dokumen terkait

tsffiA[ HASII PBIIIANH S.SHAT SMNAilE ATAU M ffiTW IGRYA ltli{AH JllftllAL lLliftffl Judul knya llmiah : ilndertsanding The Sufism and lslamic Jurisprudencefieasoning in the Term of