• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X TKR SMKT SOMBA OPU KABUPATEN GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X TKR SMKT SOMBA OPU KABUPATEN GOWA"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X TKR SMKT SOMBA OPU KABUPATEN GOWA. PROPOSAL Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna untuk mengikuti ujian Proposal pada program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Oleh: DARMA 10536 4387 12. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016.

(2) EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X TKR SMKT SOMBA OPU KABUPATEN GOWA. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. OLEH DARMA 10536 4387 12. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016.

(3) EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X TKR SMKT SOMBA OPU KABUPATEN GOWA. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. OLEH DARMA 10536 4387 12. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016.

(4) UNTVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR. FAKULTAS KEGUHUAN DAN ILKIU PEHDIruKAN Kentor: JL snltan Atauddin Na zrg,. Tetp. (04r r)-s66rs. Ma*msarz, Fax. (0irr)_g60ls2. LXMB.{R FENSES,4.}IAN Skripsi atas nama. rlAnMA, MM: 10536 4387 lz diterima dan. disahkan oleh. ujian skripsi berdasarkan surat Keputusan Reklor universitas Muhammadiyah }{akassar Nsmor: 116 Tahrm I4}8 H 1lfi16 Mpada Tanggal 25 Muharram I43gH l26 Famtra. rJLtober 2016 k{, sebaga salah. s*1pM!;tma. rnemperoleh gelm sarjana pendidikan pada. hogram Shrdi Pendidikan h,fat#ffira Fakultas Keguruan dan llmu pendidikan Universitas \frrhammadiyah. Makassar#hart$*fu Tanggar. 14 Novemb. er 2016.. L4 Satar. L43g H Makassar. 'L4 November 2016 M. Frritia Ujian'i a,. l.. Pengawas Unum. tDr.. Kt*$lrlii*au. Rahim, s.E;, M.M.. >*. ';;,,t. :. hetua. : Dr. H. Andi Sukri Sy*msuri, M.flum.. -; xkretaris Dosen. : I(Iiaeruddf[,,S.pr1., M.pd.. Penguji : I. Dr. H.Ilasaruddin I. Kri*tiawati, 3. Prof- Dr.. fl.. Hafied, jtl.Ed.. S.Pd., M.pd.. Suradi Tahmir, M.S.. 4. Dra.I{astuty Musa, M.Si.. Ilr.4,&A*ffi,;i$t. :....) t...,-ffi{fu;......1 :t. "....,..).

(5) UNTVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR. FAKTILTAS KEGURUAN DAN ILMU PINDIDIKAN Na. Eantor: JL Sskan Atauddix. 259, Tetp. $411)-86613. Ma*axarZ, Fox $a1l-860fi2. PERSETUJUAN PEMBIMBING .. -:-. :. Skripsi. Efektivites Pcmbel*jaren Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Snawball Throwing pada Siswa Kelas X. TIm SMKT I.'il1.a-c. is$,a yang bersangkutan. : : : :. m8 Mld. hrm ffis. Somha Opu Kabupateu Gowa. :. DARMA 10536 4381 12 Pendidikan ]vlatematika Keguruan daa Ilmu Pendidikan. Setelah diperiksa dan ditetiti ulang, Skripsi -. -:. Penguji Skripsi Fakultas. i J- .---^. -:l:-\:d,l. Kgu. ini dinyatakan telah diujikan dihadapan. n daa Ilmu Pendidikan Llniversitas Muhammadiyah. ,. Makassar,. November 2016. Disetujui Oleh. Pembimbing{. Pembimbing. II. 4/r) Dra. Hastutv Musa. M.Si. Mengetahui,. \. M.IIum.. llr. KetuaProdi Matematika.

(6) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama. : Darma. NIM. : 10536 4387 12. Program Studi. : Pendidikan Matematika. Fakultas. : Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut : 1.. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun skripsi saya (tidak dibuatkan oleh orang lain).. 2.. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.. 3.. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.. 4.. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.. Makassar, September 2016 Yang Membuat Perjanjian,. Darma. v.

(7) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama. : Darma. NIM. : 10536 4387 12. Program Studi. : Pendidikan Matematika. Judul skripsi. : Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Koopoeratif Tipe Snowball Trhowing Pada Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa.. Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.. Makassar, September 2016 Yang Membuat Pernyataan. Darma. iv.

(8) ABSTRAK DARMA. 2016. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X TKR SMKT Somba OPu Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Irwan Akib, dan Pembimbing II Hastuty Musa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini mengacu pada empat indikator keefektifan pembelajaran yaitu tercapainya ketuntasan belajar siswa, aktivitas siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, respon positif siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran, dan peningkatan hasill belajar setelah mengikuti pembelajaran melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing. Desain penelitian yang digunakan adalah One Shot Case Study, yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok perbandingan. Sampel Penelitian adalah kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa yang berjumlah 45 siswa yang terdiri dari 45 siswa laki-laki yang dipilih dengan menggunakan teknik Simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar untuk mengukur hasil setelah mengikuti pembelajaran, dengan lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP, dan angket respon siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa: (1) Skor ratarata tes akhir (Post Test) dengan standar deviasi 90,99. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa 42 siswa (93,33%) telah mencapai ketuntasan individu dan ini berarti bahwa ketuntasan secara klasikal telah tercapai. (2) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa mencapai kriteria efektif, yaitu 75,28%. (3) Kemampuan guru mengelola pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing mencapai 90,77% dan berada pada kategori sangat baik. (4) Angket respon siswa menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran model kooperatif tipe Snowball Throwing positif yakni 88,45%. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa data posttest telah memenuhi uji normalitas dengan nilai p > = 0,05. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t one sample test dengan menggunakan data postest diperoleh nilai P = 0,000 < = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H diterima. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika efektif melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa.. viivii.

(9) KATA PENGANTAR. Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Satu-satunya kalimat yang paling pantas diucapkan atas kemurahan Allah menerangi mata, telinga, hati, dan pikiran penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam bentuk yang sangat sederhana. Salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi pelopor peradaban manusia yang hakiki, sehingga penulis hadir dalam wujud manusia yang berusaha menjadi pelangsung kemajuan kehidupan manusia lewat karya yang sederhana ini. Dari awal penyusunan skripsi, faktor luar sangat membakar api semangat penulis untuk selalu bertindak sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Penulis hanya bisa membalas mereka dengan doa dan menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada mereka yang turut andil dalam momen skripsi ini. Motivasi, perhatian, dan pengertian dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan skripsi ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua Baddu Tasirajja S.Pd dan Indo Tuwo yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam pencarian ilmu. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih kepada para keluarga yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu menemani dalam candanya. Kepada kakak-kakakku, Maliki S.Pd, Wahyu S.E dan adikku Rahmayanti, Sitti Rohani. Banyak hal yang tidak bisa penulis selesaikan tanpa bantuan mereka selama prosesi ini. Uluran tangan yang tak meminta dibalas.. viii.

(10) Kepada Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Hastuty Musa, M.Si selaku pembimbing II, yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya memberikan bimbingan, petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar, ma’rup, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Bapak Ir. H. Moch. Harun Gani., Kepala Sekolah SMKT Somba Opu, guru, staf SMKT Somba Opu dan bapak Ir. Andi patonangi, selaku guru mata Matematika yang telah memberikan izin, bantuan untuk melakukan penelitian dan senantiasa membimbing selama melakukan penelitian serta peserta didik kelas X TKR atas segala pengertian dan kerjasamanya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuanganku. Terkhusus buat sahabat-sahabat terbaikku Mardianti, Widiastuti, Fatmawati, Asmawati, Afriani, Sri Astuti, Neca Afwa Ganiyyu, Nur Afifah,. ix.

(11) Hasranita, yang selalu menemani dan memberikan motivasi selama pengerjaan skripsi ini. Rekan seperjuangan, teman-teman kelas E Angkatan 2012 yang membumbui kesibukan dengan menebarkan senyum dan tawa selama ini. Serta teman-teman se-Angkatan 2012 yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya. Kakanda Maliki dan Widiastuti yang selalu memberikan bantuan dan semangat yang tak ternilai dengan apapun. Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Akhirnya,. dengan. segala. kerendahan. hati,. penulis. senantiasa. mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan dengan penuh keterbukaan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang memiliki kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan, semuanya hanya milik Allah SWT. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Makassar,. Agustus 2016. Penulis. x.

(12) DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................................... iii SURAT PERNYATAAN...................................................................................................... iv SURAT PERJANJIAN ......................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI......................................................................................................................... xi DAFTAR TABEL................................................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian...................................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka........................................................................................................... 7 1. Pengertian Efektivitas ................................................................................... 7 2. Pembelajaran Matematika............................................................................. 9 xi.

(13) 3. Pembelajaran Kooperatif............................................................................... 10 4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing ......................... 12 B. Kerangka Pikir .......................................................................................................... 15 C. Hipotesis.................................................................................................................... 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.......................................................................................................... 20 B. Variabel Dan Desain Penlitian .................................................................................. 20 C. Popilasi Dan Sampel ................................................................................................. 21 D. Definisi Operasional Variabel................................................................................... 21 E. Prosedur Penelitian.................................................................................................... 22 F. Instrumen Penelitian.................................................................................................. 23 G. Teknik Pengumpilan Data......................................................................................... 24 H. Teknik Analisis Data................................................................................................. 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 32 B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................... 40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesumpulan .............................................................................................................. 44 B. Saran.......................................................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 46 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP. xii.

(14) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Halaman Skema Kerangka Pikir ................................................................................. 17. xiv.

(15) DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A A.1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) A.2. Silabus A.3. Jadwal Pelaksanaan penelitian LAMPIRAN B B.1. Kisi-kisi THB B.2. Tes Hasil Belajar ( THB) B.3. Alternatif jawaban LAMPIRAN C C.1. Daftar Hadir C.2. Daftar Nilai C.3. Nama-nama kelompok LAMPIRAN D D.1. Hasil analisis aktivitas siswa D.2. Hasil analisis angket respon siswa D.3. Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran D.4. Hasil analisis posttest D.5. Hasil analisis deskriftif dan analisis inferensial SPSS LAMPIRAN E E.1. Lembar aktivitas siswa E.2. Lembar angket respon siswa E.3. Lembar keterlaksanaan pembelajaran E.4. lembar Rubrik observasi guru LAMPIRAN F F.1. Lembar tes hasil belajar F.2. Lembar Hasil Observasi aktivitas siswa F.3. Lembar hasil angket respon siswa F.4. Lembar hasil keterlaksanaan pembelajaran LAMPIRAN G G.1. Persuratan dan Validasi G.2. Dokumentasi. xv.

(16) DAFTAR TABEL Tabel. Judul. Halaman. 2.1 3.1 3.2 3.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 12 Model desain penelitian................................................................................ 21 Kategori Standar berdasarkan ketetapan depdiknas..................................... 26 Krateria Ketuntasan Minimal Pelajaran Matematika di SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa .................................................................................. 27 3.4 Kriteria aktivitas siswa ................................................................................ 28 3.5 Kriteria kemampuan guru mengelolah pembelajaran. ................................. 29 4.1 4.3 4.4. Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Setelah Diberikan Perlakuan.................................................... 33 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X XTR SMKT Somba Opu setelah Diberikan Perlakuan ............................. 33 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa ......................................................... 34. xiii.

(17) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan. dan. perubahan. yang. terjadi. dalam. kehidupan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan ini terjadi secara terus menerus, ini menurut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional model dan metode pembelajaran untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, penggunaan metode dan strategi belajar mengajar, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun berbagai indikator mewujudkan bahwa mutu pendidikan masih belum meningkat secara signifikan. Penyelenggaraan pendidikan akan dapat berhasil bila semua unsur dalam sistem pendidikan berjalan seiring dan seirama menuju tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan banyak ditentukan oleh proses pembelajaran yang dilakukan. oleh para guru karena guru adalah. komponen yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan.. 1.

(18) 2. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Pelajaran matematika di sekolah merupakan pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan matematika agar siswa lebih mudah memahami konsep yang terkandung dalam setiap materi yang dipelajari. Karena sampai saat ini masih banyak kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar matematika. Semua ini bukan semata-mata hanya kesalahan siswa tetapi dapat juga karena penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Selanjutnya dari hasil observasi terlihat pada proses pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi, hanya menggunakan model pembelajaran langsung sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar matematika. Dalam situasi seperti ini siswa merasa bosan karena kurangnya dinamika inovasi, kekreatifan dan siswa belum dilibatkan secara aktif sehingga siswa sulit untuk mengembangkan atau meningkatkan pembelajaran agar benarbenar berkualitas. Dengan demikian, minat belajar siswa dalam pelajaran matematika masih kurang. Banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru pada proses pembelajaran melainkan sibuk bercerita dengan teman sebangkunya yang tidak sesuai dengan pembelajaran. Siswa masih ragu dan takut menyampaikan pendapat maupun bertanya kepada guru. Selain itu, siswa tidak bertanggung jawab, merasa kesulitan serta tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Akibatnya, hal ini berdampak pada ketuntasan hasil belajar siswa yang masih dibawah KKM 70,00. Ini dapat dilihat dari rendahnya nilai.

(19) 3. harian siswa yaitu 50,00 pada tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan di SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa pada siswa kelas X TKR masih kurang efektif. Dalam proses pembelajaran, faktor keaktifan sebagai subjek belajar sangat menentukan. Siswa yang baik memiliki karakter bersemangat tinggi dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya, tidak harus ada pada siswa yang berotak cerdas/IQ tinggi. Namun, bagi siswa yang berkemampuan rata-rata, sedang, atau kurangpun dapat dilatih untuk memiliki karakter yang mampu menyelesaikan masalah. Pemilihan pembelajaran haruslah berorientasi pada siswa, yang dapat melibatkan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe pembelajaran yang biasanya digunakan dalam model pembelajaran kooperatif adalah Snowball Throwing. Model pembelajaran ini dilakukan oleh beberapa kelompok yang terdiri dari lima sampai delapan orang yang memiliki kemampuan merumuskan pertanyaan yang ditulis dalam sebuah kertas menyerupai bola. Kemudian kertas itu dilemparkan pada kelompok lain untuk ditanggapi dengan menjawab pertanyaan yang dilemparkan tersebut. Dari masalah-masalah diatas diperlukan suatu upaya untuk mengefektifkan proses pembelajaran pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan melatih kesiapan siswa untuk lebih.

(20) 4. tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan kepada teman kelompoknya, agar siswa dapat menumbuh kembangkan potensi intelektual, dan emosional yang ada dalam dirinya. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Trowing. Seperti yang ditunjukkan oleh hasil penelitian dari Komalasari (2013:67) Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuatmenjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa”.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing efektif diterapkan pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa?” Ditinjau dari indikator keefektifan pembelajaran matematika, yaitu: 1.. Seberapa. besar. hasil. belajar. matematika. siswa. setelah. mengikuti. pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing ? 2.. Bagaimana. aktivitas. siswa. dalam. mengikuti. menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing?. pembelajaran. dengan.

(21) 5. 3.. Bagaimana respon siswa terhadap. pembelajaran. matematika dengan. menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing?. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. Ditinjau dari indikator keefektifan pembelajaran matematika. yaitu: 1.. Hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan. menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing. 2.. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model. kooperatif tipe Snowball Throwing. 3.. Respon siswa terhadap. pembelajaran. matematika dengan menggunakan. model kooperatif tipe Snowball Throwing.. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah: 1.. Untuk Siswa Melalui model pembelajaran koopertif tipe Snowball Throwing diharapkan. siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, mampu bekerjasama dalam memecahkan suatu permasalahan, mampu menumbuhkan keterampilan sosial (komunikasi dan saling menghargai)..

(22) 6. 2.. Untuk Guru Menjadi bahan perbandingan dengan model pembelajaran yang telah. diterapkan sebelumnya dan menjadi alternatif lain dalam upaya mengefektifkan proses pembelajaran khususnya matematika. 3.. Untuk Sekolah Dengan adanya model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dapat. dijadikan informasi bagi sekolah sehingga diharapkan nantinya mampu mencetak lulusan yang berkualitas. 4.. Untuk Peneliti sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dibidang yang sama serta. bahan informasi atau bahan pertimbangan yang berniat mengembangkan hasil penelitian ini..

(23) BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka 1.. Pengertian Efektivitas Efektivitas berasal dari kata “efektif”, dalam kamus besar Bahasa. Indonesia “efektif” berarti : (1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), (2) dapat membawa hasil, berhasil guna atau memberikan hasil yang memuaskan. Menurut Said (Masita, 2014:6) efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:29) “Untuk mengukur efektivitas suatu tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan menentukan seberapa jauh konsepkonsep yang telah dipelajari dapat dipindahkan (transferabilitas) mata pelajaran selanjutnya atau penerapan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari”. Handoko (Diana, 2007:8) mengemukakan bahwa efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya Said (Masita, 2014:6) mengemukakan bahwa efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau. 7.

(24) 8. berusahan melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari beberapa pengertian efektivitas diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Efektivitas juga akan tercapai apabila hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. a.. Ketuntasan hasil belajar siswa. Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah. tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran setelah melalui tahapan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Tingkat penguasaan siswa ini diukur dari nilai yang diperoleh siswa berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika hasil belajar siswa tersebut telah mencapai KKM yaitu 70 dan ketuntasan belajar suatu kelas (ketuntasan klasikal) tercapai apabila ≥ 80% siswa di kelas tersebut telah mencapai nilai KKM. Dari penjelasan di atas, ketuntasan hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar matematika yang diperoleh melalui tes yang diberikan. b.. Aktivitas belajar siswa Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktivitas. siswa yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan.

(25) 9. tugas atau soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi. dengan. sesama. siswa. sehingga. dapat. memecahkan. suatu. permasalahan yang sedang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif misalnya mengganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan yang lain tidak sesuai dengan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan uraian tersebut aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan dari hasil interaksi antara guru dan siswa yang menunjang keberhasilan yang berupa tindakan dalam suatu proses pembelajaran. c.. Respon siswa terhadap proses pembelajaran Respon siswa merupakan salah satu kriteria suatu pembelajaran dikatakan. efektif atau tidak. Respon siswa dibagi dua, yaitu respons positif dan respon negatif. Respon siswa yang positif merupakan tanggapan perasaan senang, setuju, atau merasakan ada kemajuan setelah pelaksanaan suatu model, pendekatan, dan metode pembelajaran. Model pembelajaran yang baik dapat memberi respon positif bagi siswa setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran. Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah persentase siswa yang memberi respon positif lebih tinggi dari persentase siswa yang memberi respon negatif.. 2.. Pembelajaran Matematika Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan. metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap.

(26) 10. orang.Wenger (Suprijono, 2015: 73) mengatakan,”pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang. Lebih dari itu, pembelajaran biasa terjadi dimana saja dan pada level yang berbeda-beda, secara individual, kolektif, ataupun sosial”. Salah satu bentuk pembelajaran adalah pemrosesan informasi. Hal ini bisa dianalogikan dengan pikiran atau otak kita yang berperan layaknya komputer dimana ada input dan penyimpanan informasi didalamnya. Yang dilakukan oleh otak kita adalah bagaimana memperoleh kembali materi informasi tersebut, baik yang berupa gambar maupun tulisan. Dengan demikian, dalam pembelajaran, seseorang perlu terlibat dalam refleksi dan penggunaan memori untuk melacak apa saja yang harus ia serap, apa saja yang harus ia simoan dalam memorinya, dan bagaimana ia menilai informasi yang telah ia peroleh Glass dan Holyoak (Huda, 2013: 2 ). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu bentuk pemrosesan dan upaya atau cara yang dilakukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan konsep-konsep matematika melalui interaksi antara guru dan siswa secara terarah, efektif dan efisien.. 3.. Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono (2015:73) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif. adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru.

(27) 11. menetapkan tugas dan pertanyaan-pertayaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang di rancang untuk membantu peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dimaksud. guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Dalam praktiknya antara pembelajaran kolaboratif dan kooperatif merupakan dua hal yang kontinum. Istilah kooperatif digunakan dalam tulisan ini karena kata “kooperatif” memiliki makna lebih luas, yaitu menggambarkan keseluruhan proses sosial dalam belajar dan mencakup pula pengertian kolaboratif. Dukungan teori konstruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti penting model pembelajaran kooperatif. Konstruktivisme sosial Vygotsky menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual. Peserta didik berada dalam konteks sosiohistoris. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi mereka mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran peserta didik. Menurut Johnson dan Slavin (Huda,2015:110) salah satu asumsi yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah bahwa sinerji yang muncul melalui kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar dari pada melalui lingkungan kompetitif individual. Kelompokkelompok sosial integratif memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada kelompok yang dibentuk secara berpasangan. Perasaan saling keterhubungan (feelings of connectedness), menurut mereka, dapat menghasilkan energi positif..

(28) 12. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model/strategi pembelajaran dengan membentuk kelompokkelompok yang heterogen, bekerjasama secara kolaboratif, berdiskusi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Tabel 2.1 Langkah-langkah modelpembelajaran kooperatif : Fase-fase. Aktivitas Guru. Menyampaikan tujuan dan Memotiva sisiswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar.. Menyajikaninformasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing kelompok-kelom pok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.. Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. (sumber: Suprijono, 2015:84). 4.. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Menurut Huda (2015:226) mengatakan bahwa strategi pembelajaran. snowball throwing atau yang juga sering dikenal dengan snowball fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana.

(29) 13. segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran, snowball throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru. Strategi ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Pada pembelajaran snowball throwing, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok diwakili seorang ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian, masing-masing siswa membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar kesiswa lain. Siswa yang mendapat lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas yang diperoleh. Strategi pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu kelompoknya. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat sebagaimana strategi talking stick, tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaan di dalamnya..

(30) 14. Menurut Huda (2015:227) Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, yaitu : 1.. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.. 2.. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua. kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3.. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing. kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya sekelompoknya. 4.. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan. satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5.. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar yang dari satu. siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit. 6.. Setelah siswa mendapat satu bola, ia diberi kesempatan untuk menjawab. pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian. 7.. Evaluasi.. 8.. Penutup. Adapun kelebihan strategi pembelajaran snowball throwing adalah untuk. melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan, sementara kekurangan strategi ini adalah karena pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa. Sering kali, strategi ini berpotensi mengacaukan suasana dari pada mengefektifkannya..

(31) 15. B. Kerangka Pikir Kegiatan Belajar Mengajar dipandang berkualitas jika berlangsung efektif, bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang bermutu. Dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar yang harus dikuasai dengan sasaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun berbagai indikator mewujudkan bahwa mutu pendidikan masih belum meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan karena model atau metode yang diterapkan guru kurang efektif, kreatif, dan inovatif dalam mendidik. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru menggunakan model pembelajaran langsung yang hanya terpusat pada guru, guru hanya mendikte dan menjelaskan dalam pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa sulit untuk mengembangkan kreatifitas berfikirnya. Pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan siswa lainnya dan guru, serta memungkinkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. Selain itu, siswa tidak lagi memandang siswa lain sebagai saingan, melainkan rekan yang mendukung untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe pembelajaran salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan.

(32) 16. keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Penelitian yang dilakukan oleh Fipi Elvira dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII2 MTS Muhammadiyah Tallo Makassar”. Menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika efektif melalui penerapan model kooperatif tipe Snowball Throwing. pada siswa kelas VIII2. MTS Muhammadiyah Tallo. Makassar. Penelitian yang dilakukan oleh Ristu Haiban Hirzi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Pembelajaran Segiempat untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa SMPN 1 Lingsar Kelas VII1 Tahun Pelajaran 2012/2013”. Pada penelitian ini diperoleh hasil penelitian yaitu Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing pada pembelajaran segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Lingsar Kelas VII1. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas belajar siswa berkategori aktif serta prestasi belajar siswa meningkat setiap siklusnya dengan skor rata-rata lebih dari atau sama dengan KKM, serta mencapai ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 80%. Berdasarkan studi terhadap beberapa hasil penelitian, secara umum diperoleh gambaran bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing memberikan hasil yang positif, baik mengenai hasil belajarnya maupun sikap siswa terhadap pembelajarannya..

(33) 17. Dari uraian tersebut diasumsikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing akan melibatkan siswa secara aktif dan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan seperti bermain serta memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga aktivitas pembelajaran dikelas efektif dan hasil belajar siswa meningkat. Berikut disajikan skema kerangka pikir di atas. Kurangnya Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika. Siswa Kurang Aktif dalam Proses Pembelajaran di Kelas. Siswa Kurang Antusias dalam Proses Pembelajaran di Kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe snowbal throwing Indikator Keefektifan.   . Hasil Belajar Aktivitas Siswa Respon Siswa. : Tuntas : Baik : Positif. Pembelajaran efektif Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir.

(34) 18. C. Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini ada dua yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor. 1.. Hipotesis mayor Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing efektif diterapkan. dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. 2.. Hipotesis minor. a.. Hasil Belajar Matematika. 1) Rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran snowball throwing melebihi nilai KKM (KKM=70) H0 : µ = 70. lawan. H1 : µ > 70. Keterangan: µ = Parameter skor rata-rata posttest 2) Parameter siswa yang tuntas belajar setelah pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing minimal 80% (tercapai ketuntasan klasikal). H0 : Keterangan:. = 79,9% lawan. H1 :. > 79,9%. = Proporsi siswa yang tuntas belajar b.. Aktivitas belajar siswa Kriteria aktivitas belajar siswa ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya. 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran..

(35) 19. c.. Respon siswa Respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika dengan. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing minimal 70%..

(36) BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen, yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan (treatment) perlakuan yang diberikan yaitu model kooperatif tipe snowball throwing dengan tujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe snowball throwing pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa.. B. Variabel Dan Desain Penelitian a.. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa,aktivitas siswa dan. respon siswa. Adapun perlakuan yang diberikan adalah model Kooperatif tipe snowball trowing dalam proses pembelajaran matematika. b.. Desain Penelitian Adapun jenis desain pada penelitian ini adalah One Shot Case Study.. Desain ini digunakan karena penelitian ini hanya melibatkan satu kelas yaitu kelas eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding dan juga tanpa tes awal. Model desainnya adalah sebagai berikut:. 20.

(37) 21. Tabel 3.1 One Shot Case Study X. O Sumber: Sugiyono (2015: 110. Ket:. X = Perlakuan yang di berikan (Variabel Independen) O = Nilai Posttest setelah perlakuan (Variabel Dependen). C. Populasi Dan Sampel a.. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMKT Somba Opu. Kabupaten Gowa pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari lima kelas. b.. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X TKR SMKT Somba Opu. Kabupaten Gowa terdiri dari 45 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling.. D. Definisi Operasional Variabel Untuk peroleh gambaran yang jelas tentang variabel dalam penelitian ini, maka di berikan batasan operasional variabel sebagai berikut: 1.. Hasil belajar matematika siswa adalah ukuran ketercapaian hasil belajar. matematika siswa setelah diajar melalui model kooperatif tipe snowball throwing. 2.. Aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti. proses belajar mengajar di dalam kelas dengan model kooperatif tipe snowball throwing dengan menggunakan lembar observasi..

(38) 22. 3.. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan. model kooperatif tipe snowball throwing menggunakan lembar angket.. E. Prosedur Penelitian Tahap-tahap prosedur pengumpulan data dalam penelitian adalah berikut : 1.. Tahap persiapan. a.. Menelaah kurikulum matematika yang akan diajarkan.. b.. Menentukan materi yang akan diajarkan.. c.. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).. d.. Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian, yaitu: tes hasil belajar. siswa, angket respon siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa. 2.. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah menjelaskan materi. sesuai rencana pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu: a.. Menyampaikan materi yang akan diajarkan.. b.. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe. snowball throwing. c.. Memberikan angket respon siswa mengenai tanggapan siswa tentang kegiatan. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. d.. Memberikan tes untuk melakukan evaluasi (post-test)..

(39) 23. 3.. Tahap Akhir Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah sebagai berikut:. a.. Mengelolah data hasil penelitian.. b.. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian.. c.. Menyimpulkan hasil penelitian.. F. Instrument Penelitian Adapun Instrumen yang peneliti gunakan adalah: a.. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar yang beruapa essay yang terdiri dari 5 nomor. Instrumen. ini disusun untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. b.. Angket Respon Siswa Angket respon siswa merupakan lembar instrumen yang digunakan untuk. mengetahui pendapat siswa selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan model kooperatif snowball throwing. Instrumen ini berisi. pertanyaan-pertanyaan. yang. berkaitan. dengan. penerapan. model. pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan jawaban siswa dibedakan atas dua, yaitu ya atau tidak. c.. Lembar Observasi. a.. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama. proses pembelajaran berlangsung. Beberapa kategori aktivitas yang diobservasi yaitu: (1) Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung. (2) Siswa.

(40) 24. yang memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung (3) Siswa yang aktif dan bekerjasama dalam kelompok. (4) Siswa yang mampu merumuskan pertanyaan menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompoknya. (5) Siswa yang menjawab pertanyaan dari kertas selembar yang berbentuk bola salju dan memberikan ide lain. (6) Siswa yang mampu membuat merangkum. dan. memberi. kesimpulan.. (7). Siswa. yang. meminta. bimbingan/bantuan dalam mengerjakan soal-soal LKS. (8) Siswa yang melakukan kegiatan lain, baik dalam proses pembahasan materi maupun disaat mengerjakan tugas kelompok (mengganggu temannya,tidur,melamun). Hasil pengamatan diberikan pada setiap kategori pengamatan dengan memberikan skor pada kolomkolom yang tersedia. b.. Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam. mengelola pembelajarn mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir dan mengacu pada RPP. Penilaian terhadap kemampuan guru dibedakan atas empat, yaitu: skor 1, skor 2, skor 3, dan skor 4. Hasil pengamatan diberikan pada setiap kategori pengamatan dengan memberikan tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai skor yang dicapai oleh guru.. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Data mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan.

(41) 25. model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dikumpulkan melalui observasi, dalam hal ini observasi dilakukan pada setiap pertemuan. 2. Angket Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, dengan cara membagikan angket pada setiap siswa untuk diisi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dalam hal ini, angket respon siswa diberikan setelah penerapan model kooperatif tipe snowball throwing. 3. Tes Data tentang hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes (posttest) yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis. Kemudian nilai hasil tes itulah yang akan dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. skor tersebut mencerminkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa selama penelitian berlangsung.. H. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial. 1. Analisis Statistika Deskriptif Data yang dikumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistika deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap faktor yang diteliti. Dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika siswa. Selain itu, juga dideskripsikan mengenai aktivitas siswa.

(42) 26. selama proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran. a. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar matematika siswa yang dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori dari departemen pendidikan dan nasional yang dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 teknik kategorisasi standar berdasarkan ketetapan depdiknas Nilai 0 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 100. Kategori Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sumber: Depdiknas (Rosmawar,2012:23). Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 70 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila ≥ 80% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 70. Ketuntasan belajar klasikal =. x 100%. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran matematika yang ditetapkan oleh SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa tersaji pada tabel berikut:.

(43) 27. Tabel 3.3. Kriteria Ketuntasan Minimal Pelajaran Matematika di SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa Tingkat Penguasaan 0 ≤ × < 70 70 ≤ × < 100. b.. Kategorisasi Ketuntasan Belajar TidakTuntas Tuntas (Sumber :Zulfikar, 2014:34). Analisis Data Aktivitas Siswa Untuk menghitung rata-rata persentase setiap aspek aktivitas siswa. digunakan rumus sebagai berikut: =. Sumber: (Hasrul, 2014:35) Keterangan : Rp = Rata-rata aktivitas siswa Ji. = Banyak aktivitas siswa yang teramati. Bk = Banyak siswa Sedangkan untuk mencari persentase rata-rata aktivitas siswa pada setiap pertemuan dengan menggunakan rumus: =. Keterangan : Rf = Persentase rata-rata aktivitas siswa Rp = Rata-rata aktivitas siswa K = Aktivitas siswa keseluruhan. 100%. Sumber: (Hasrul, 2014:35).

(44) 28. Untuk menunjukkan apakah aspek-aspek yang diamati telah sesuai dengan yang diinginkan, maka digunakan kriteria persentase aktivitas siswa sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Siswa pada saat Proses Pembelajaran Interval (%) 90 – 100 80 – 89 70 – 79 60 – 69 0 – 59. Kategori Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk Sumber: (Hasrul, 2014:35). Aktivitas siswa dikatakan efektif jika rata-rata persentasi frekuensi yang melakukan aktivitas dalam pembelajaran minimal 70% dari setiap aspek yang dinilai dengan syarat persentasi frekuensi siswa melakukan kegiatan diluar tugas maksimal 25% untuk beberapa kali pertemuan. c.. Analisis Data Aktivitas Guru Penilaian terhadap kemampuan guru dalam. mengelola kegiatan. pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing dengan mencari nilai kategori dari beberapa aspek penilaian yang diberikan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Melakukan rekapitulasi data, yaitu skor hasil penilaian pengamat ke dalam setiap aspek yang dinilai..

(45) 29. 2. Menentukan nilai rata-rata, yaitu skor hasil penilaian pengamat untuk setiap aspek yang dinilai. Nilai tersebut merupakan nilai Kemampuan Guru. 3. Nilai Kemampuan Guru ini selanjutnya dikonfirmasikan dengan interval penentuan kategori kemampuan guru mengelola pembelajaran yang dinyatakan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.5 kriteria kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran Interval (%) 3,50 ≤ 4,00 2,50 ≤3,50 1,50 ≤2,50 0,00 ≤ 1,50. Kategori SangatBaik Baik CukupBaik KurangBaik (Sumber:Yusran, 2014:31). Kriteria keberhasilan aktivitas guru dalam penelitian ini dikatakan efektif apabila setiap aspek yang dinilai tingkat pencapaian nilai kemampuan guru memenuhi kriteria minimal baik. d.. Respon Siswa Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap. kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dianalisis dengan mencari presentase jawaban siswa untuk tiap-tiap pertanyaan dalam angket. respon siswa dianalisis dengan melihat presentase dari respon siswa. Presentase ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: P=. X 100%. (Sumber:Samsam: 37). Keterangan: P= Presentase respon siswa yang menjawab ya dan tidak. F= Frekuensi siswa yang menjawab ya dan tidak. N= Banyaknya siswa yang mengisi angket..

(46) 30. Kriteria yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa para siswa memiliki respon positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing jika minimal 70% siswa memberikan respon positif terhadap jumlah aspek yang ditanyakan. 2. Analisis Statistika Inferensial Statistika inferensial adalah statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan data hasil diberlakukan untuk populasi. Teknik statistika ini dimaksud untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis penelitian, dilakukan dengan tahapan uji normalitas. Analilisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-T. Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. a.. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara. spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam pengujian ini digunakan uji gunakan one sample kolmogorov-smirnov dengan menggunakan tarif signifikan 5% atau 0,05 dengan syarat: Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal Jika Pvalue < α = 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal. b.. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas, jika data berdistribusi normal maka. pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik yaitu Uji-t dan uji Z. Dan jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan dengan.

(47) 31. menggunakan statistik nonparametric yaitu mann-whitney utest. Kriteria pengujian, H0 diterima jika P ≥. dan H0 ditolak jika. < , dengan. = 0,05.. c. Analisis Kefektifan untuk Setiap Indikator Kefektifan Pembelajaran 1) Hasil Belajar Siswa Hasil belajar matematika siswa dikatakan tercapai apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : a) Skor hasil belajar siswa rata – rata untuk posttest melebihi KKM (70,00). b) Ketuntasan siswa secara klasikal minimal 80%. 2) Aktivitas siswa dalam pembalajaran Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan kategori sedang. 3) Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan tercapai apabila secara deskriptif skor kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kategori baik atau skor rata-rata kategori kemampauan guru 3,00 ≤ x. 4,00.. 4) Respon Siswa Respon siswa dikatakan positif jika presentase menjawab setiap aspek yang ditanyakan mencapai minimal 70%. Pembelajaran. matematika. dengan. penerapan. model. pembelajaran. kooperatif tipe Snowball Throwing dikatakan efektif jika minimal tiga indikator keefektifan dapat tercapai..

(48) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriktif dan analisis inferensial.. 1. Analisis Statistik Deskriptif a.. Deskripsi Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diambil. dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama empat kali pertemuan. Tabel 4.1 Persentase Kemampuan Guru dalam Mengelolah Pembelajaran Melalui Model Kooperatif tipe Snowball Throwing. Pertemua n KeASPEK PENGAMATAN. RataRata. Persent ase (%) RataRata. 1 2 3 4 KEGIATAN MENGAJAR BELAJAR A. KEGIATAN AWAL Fase 1 :Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Guru bersama dengan siswa berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran.. 3 3 4 4. 3,5. 87,5. 4 4 4 4. 4. 100. 3. Guru mengecek kehadiran siswa. 3 4 4 4. 3,75. 93,75. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memotivasi siswa.. 3 3 3 3. 3. 75. 32.

(49) 33. B. KEGIATAN INTI Fase 2 : Menyajikan Informasi 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 3. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan temannya, jika tidak ada siswa yang bisa maka guru yang akan menjelaskannya.. 3 4 4 4. 3,75. 93,75. 4 3 4 4. 3,75. 93,75. 4 4 3 4. 3,75. 93,75. Fase 3 : Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 1. Guru membentuk beberapa kelompok dengan 3 4 4 3 beranggotakan 5-6 orang 2. Guru meminta siswa untuk mengatur posisi sesuai dengan kelompok yang ditentukan dan 3 3 4 4 membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar. 3,5. 87,5. 3,5. 87,5. 1. Guru menyampaikan aturan main pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.. 3 3 3 4. 3,25. 81,25. 2. Guru memanggil masing-masing kelompok untuk diberikan penjelasan.. 4 4 4 4. 4. 100. 3 4 3 4. 3,5. 87,5. 4. Guru memantau, mengawasi, dan memberikan bimbingan selama proses Tanya jawab 3 4 4 3 berlangsung.. 3,5. 87,5. 5. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mendapat bola atau gulungan kertas untuk 4 3 4 4 menjawab pertanyaan yang ada pada gulungan kertas tersebut.. 3,75. 93,75. 3,5. 87,5. 3. Guru meminta masing-masing siswa untuk membuat pertanyaan sesuai dengan pokok materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompoknya.. ketua. 6. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau mengoreksi 3 3 4 4 jawaban..

(50) 34. Fase 5 : Mengevaluasi 1. Guru mengevaluasi siswa. 3 4 4 4. 3,75. 93,75. 4 4 3 3. 3,5. 87,5. 1. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.. 3 4 3 4. 3,5. 87,5. 2. Guru memberikan tugas (PR).. 3 3 4 4. 3,5. 87,5. 3. Guru menunjuk salah seorang peserta didik memimpin doa untuk menutup pelajaran. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah Rata-Rata. 4 4 4 4. 4. 100. 4 4 4 4. 4. 100. Fase 6 : Memberikan penghargaan 1. Guru memberi penghargaan kepada kelompok atau individu yang persentasinya bagus. KEGIATAN AKHIR. Jumlah Persentase Rata-Rata. 3,63 90,77. Berdasarkan Tabel 4.1 diatas hasil analisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing selama empat kali pertemuan dapat dikategorikan “Sangat Baik” dengan skor persentase rata-rata 90,77 %. Sesuai kriteria keberhasilan aktivitas guru dalam penelitian ini dikatakan efektif apabila minimal persentase aktivitas guru berada pada kategori baik atau sangat baik. b. Deskripsi Hasil Belajar Matematika 1.. Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diberikan Perlakuan Post Test Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar matematika siswa. Kelas X TKR SMKT Somba Opu setelah diberikan perlakuan..

(51) 35. Tabel 4.2 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X TKR Setelah Diberikan Perlakuan Statistik Ukuran sampel Nilai tertinggi Nilai terendah Skor ideal Rentang nilai Nilai rata-rata Variansi Standar deviasi. Nilai Statistik 45 100 45 100 65 79,32 90,99 9,54. Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 79,32 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai oleh siswa, dengan standar deviasi 9,54. Skor yang dicapai dengan skor tertinggi 100 dengan rentang skor 65. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X XTR SMK Somba Opu setelah Diberikan Perlakuan. No. 1. 2. 3. 4. 5.. Skor 0 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 100. Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah. Frekuensi 2 1 20 18 4 45. Persentase 4,44 2,22 44,44 40 8,88 100. Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 45 siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu, 2 siswa (4,44%) yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah, siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 1 siswa (2,22%),.

(52) 36. siswa yang memperoleh skor pada kategori sedang ada 20 siswa (44,44%), siswa yang memperoleh skor pada kategori tinggi ada 18 siswa (40%) dan siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat tinggi ada 4 siswa (8,88%). Jika skor ratarata hasil belajar siswa sebesar 79,32 dikonversi kedalam 5 kategori, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu setelah diajar dengan menggunakan model Kooperatif tipe Snowball Throwing umumnya berada dalam kategori sedang. Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar matematika siswa setelah diterapkan model Kooperatif tipe Snowball Throwing dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. Nilai Kategori 0 < x < 70 Tidak Tuntas 70 ≤ x ≤ 100 Tuntas Jumlah. Frekuensi 3 42 45. Persentase (%) 6,66 93,33 100. Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa dari 45 siswa, yang tidak tuntas sebanyak 3 orang (6,66%), sedangkan siswa yang memiliki kriteria ketuntasan individu sebanyak 42 (93,33%). Jika dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa setelah diterapkan model kooperatif tipe Snowball Throwing sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥80%..

(53) 37. c.. Deskripsi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Hasil observasi aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model. kooperatif tipe Snowball Throwing selama empat kali pertemuan, dengan menggunakan analisis deskriptif yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:. No. 1. 2.. 3.. 4.. 5. 6. 7.. Tabel 4.5 Persentase Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa Persentase RataPertemuan (%) Ratarata Komponen Yang Diamati rata 1 2 3 4 5 Aktivitas Positif Siswa yang mengikuti 37 40 40 42 39,75 88,33 kegiatan pembelajaran. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat 35 35 41 43 38,50 85,56 proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang aktif dan P bekerjasama dalam 37 37 42 44 40 88,89 O kelompok. S Siswa yang mampu T merumuskan pertanyaan menyangkut materi yang 32 35 36 42 36,25 80,56 sudah dijelaskan oleh ketua kelompoknya. T E Siswa yang menjawab S pertanyaan dari kertas T selambar yang berbentuk 30 30 32 35 31,75 70,56 bola salju dan memberikan ide lain. Siswa yang mampu membuat merangkum dan 15 15 18 20 17 37,78 memberi kesimpulan. Jumlah Rata-Rata Jumlah Persentase (%) Rata-Rata Aktivitas negative Siswa yang melakukan 9 7 7 kegiatan lain, baik dalam. 33,88 75,28 5. 7. 15,56.

(54) 38. 8.. proses pembahasan materi maupun disaat mengerjakan tugas kelompok (mengganggu ,tidur,melamun) Siswa yang meminta bimbingan/bantuan dalam mengerjakan soal-soal LKS.. 12. 10. 10. 8. Jumlah Rata-Rata Jumlah Persentase (%) Rata-Rata. 10. 22,22 8,5 37,78. Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas aktif siswa yaitu. 1. Siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 sebanyak 37 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 40 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 40 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 42 siswa dengan rata-rata persentase 88,33%. 2. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan ke-1 sebanyak 35 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 35 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 41 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 43 siswa dengan rata-rata persentase 85,56%. 3. Siswa yang aktif dan bekerjasama dalam kelompok pada pertemuan ke-1 sebanyak 37 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 37 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 42 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 44 siswa dengan rata-rata persentase 88,89%. 4. Siswa yang mampu merumuskan pertanyaan menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompoknya pada pertemuan ke-1 sebanyak 32 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 35 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 36 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 42 siswa dengan rata-rata persentase 80,56%..

(55) 39. 5. Siswa yang menjawab pertanyaan dari kertas selambar yang berbentuk bola salju dan memberikan ide lain pada pertemuan ke-1 sebanyak 30 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 30 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 32 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 35 siswa dengan rata-rata persentase 70,56%. 6. Siswa yang mampu membuat merangkum dan memberi kesimpulan pada pertemuan ke-1 sebanyak 15 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 15, pertemuan ke-3 sebanyak 18 dan pertemuan ke-4 sebanyak 20 siswa dengan rata-rata persentase 37,78%. 7. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung (ribut, bermain, dll) pada pertemuan ke-1 sebanyak 9 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 7 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 7 siswa dan pertemuan ke-4 sebanyak 5 siswa dengan rata-rata persentase 15,56 %. 8. siswa yang meminta bimbingan/bantuan dalam mengerjakan soal-soal LKS pada pertemuan ke-1 sebanyak 12 siswa, pertemuan ke-2 sebanyak 10 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 10 siswa, pertemuan ke-4 sebanyak 8 siswa dengan rata-rata persentase 22,22%. Sehingga rata-rata persentase aktivitas aktif siswa melalui model kooperatif Snowball Throwing adalah 75,28%. Dari deskripsi di atas, aktivitas siswa melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria aktivitas siswa yaitu ≥ 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran..

(56) 40. d. Deskripsi Respons Siswa terhadap Pembelajaran Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing diperoleh melalui pemberian angket respon siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis respon siswa selanjutnya disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Persentase Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Melalui Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa JAWABAN PERSENTASE (%) NO PERTANYAAN Ya Tidak Ya Tidak 1. Apakah menurut Anda pelajaran matematika 30 15 66,67 33,75 adalah pelajaran yang menyenangkan? 2. Apakah Anda menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran 40 5 88,89 11,11 dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing? 3. Apakah Anda senang berdiskusi dengan teman kelompok pada saat pembelajaran 38 7 84,44 15,56 berlangsung? 4. Apakah pembelajaran yang diterapkan oleh guru memudahkan Anda untuk memahami 42 3 93,33 6,67 materi pelajaran matematika? 5. Apakah anda termotivasi untuk belajar matematika, setelah diterapkan model 40 2 88,89 11,11 pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing? 6. Apakah dengan menerapkan model kooperatif tipe Snowball Throwing membuat 43 2 95,56 4,44 anda menjadi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran? 7. Apakah Anda senang menanggapi jawaban 37 8 82,22 17,78 dari kelompok lain? 8. Apakah rasa percaya diri Anda meningkat dalam mengemukakan ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan 41 4 91,11 8,89 pembelajaran dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing?.

(57) 41. 9.. 10.. Apakah Anda senang jika guru memberikan kesempatan bertanya terhadap masalah yang belum dipahami? Apakah Anda senang diberikan penilaian setiap akhir pertemuan ? Jumlah Persentase (%). 43. 2. 95,56. 4,44. 44. 1. 97,78. 2,22. 88,45%. 11,55%. Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa hasil analisis data respon siswa terhadap pembelajaran melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing menunjukkan bahwa persentase siswa yang merasa senang dengan pelajaran matematika adalah 66,67%, siswa yang menyukai cara mengajar guru dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 88,89, siswa yang senang berdiskusi dengan teman kelompok pada saat pembelajaran berlangsung adalah 84,44%, siswa yang mudah memahami materi pelajaran matematika dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah 93,33%, siswa yang termotivasi untuk belajar matematika setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 88,89%, siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 95,56%, siswa yang senang menanggapi jawaban dari kelompok lain adalah 82,22%, siswa rasa percaya dirinya meningkat dalam mengemukakan ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 91,11%, siswa yang senang jika guru memberikan kesempatan bertanya terhadap masalah yang belum dipahami 95,56 % dan siswa yang senang diberikan penilaian setiap akhir pertemuan adalah 97,78%. Rata-rata persentase respon siswa yang diajar melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing adalah 88,45%. Dengan demikian respon siswa yang.

(58) 42. diajar dengan model ini dapat dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria respon siswa yakni ≥ 70% memberikan respon positif.. 2. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, dan sebelum melakukan pengujian hipotesis statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat. Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut: a.. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor rata-rata hasil. belajar siswa (posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah: Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Jika Pvalue < α = 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal. Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, hasil analisis skor ratarata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue > α yaitu 0,186 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor posttest berdistribusi normal. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D. Karena syarat normalitas terpenuhi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. b. Pengujian Hipotesis Hipotesis statistik diuji dengan menggunakan. uji-t satu sampel (one. sample t-test), dimana sebelumnya diadakan pengujian prasyarat hipotesis yang hasilnya data berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika yang diajar melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing efektif.

(59) 43. diterapkan pada siswa kelas X TKR SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa. Ditinjau dari ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model. kooperatif. Snowball. Throwing. secara klasikal. dihitung. dengan. menggunakan uji proporsi yang dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : H1 :. = 79,9%. > 79,9%. Keterangan :. : Proporsi siswa yang tuntas belajar Pengujian ketuntasan hasil belajar klasikal siswa dilakukan dengan menggunakan uji proporsi. Untuk uji proporsi dengan menggunakan taraf signifikan 5% diperoleh Z tabel = -1,64 berarti H1 diterima karena diperoleh Zhitung = 2,6, artinya proporsi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan > 79,9% dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing memenuhi kriteria keaktifan. Selanjutnya, dilakukan pengujian hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut: H0 : µ = 70 Melawan H1 : µ > 70 Keterangan: µ = Parameter skor rata-rata posttest Langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan uji-t satu sampel (one sample t-test), yakni:.

(60) 44. a) Menentukan taraf signifikan. Pengujian menggunakan uji hipotesis pihak kanan dengan taraf signifikan.  = 5% atau  = 0,05. b) Kriteria pengujian. H0 diterima jika p-value > α dan H1 di tolak H0 ditolak jika p-value < α dan H1 diterima c) Menarik kesimpulan. Karena p-value < α yaitu (0,000)< (0,05) maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa hasil belajar matematika siswa meningkat setelah diajar melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing.. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi pembahasan hasil analisis deskriptif serta pembahasan hasil analisis inferensial. 1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil analisis deskriptif yang meliputi (a) aktivitas guru dalam pembelajaran, (b) aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, (c) hasil belajar siswa dan (d) respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual. Keempat aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut:.

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough