Keberkesanan penggunaan model pembelajaran berasaskan masalah dalam pembelajaran akidah akhlak di MTs Negeri 1 Lampung Timur. Adapun kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran Akidah Akhlak, guru Akidah Akhlak dapat diharapkan.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Penelitian Terdahulu yang Relevan
- Sistematika Penulisan
Bagaimana proses penggunaan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Negeri 1 Lampung Timur. Seberapa efektif penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Negeri 1 Lampung Timur.
KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
Dasar Aqidah Akhlak a) Dasar aqidah
Banyak pokok-pokok aqidah yang disebutkan dalam Al-Qur'an, seperti jalan dan sifat-sifat Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat, surga dan neraka. 23 Tim Perancang Cipayung, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Manajemen Kurikulum Berbasis Madrasah (Mata Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah), h.
لو سَّرلٱىنىماىء
للّٱ
هِتىكِئَٰٓ ىلىمىو ُۦ
هِب ت كىو ُۦُ
هِل س رىو
لٱ
ير ِصىم٢٨٥
ىوۡفىعۡلٱِذ خ
فۡر عۡلٱ أىو
نىعُ ۡضِرۡع ى ُ
ىيِۡلِهٰ ىج ۡلٱ أىو
Hal ini didasarkan pada Nabi Muhammad yang begitu mulia dan kita sebagai umatnya harus memiliki akhlak yang mulia ini. Sehingga layak menjadi idola yang kita tiru sebagai panutan yang baik (Uswatun Hasanah), dalam sabdanya :.
دىقَّل
Penggunaan kalimat “khuluqun ‘adhiim” menunjukkan keagungan dan keagungan akhlak Nabi, dalam hal ini Muhammad SAW, yang banyak mendapat pujian. Lebih tegas lagi, Allah SWT memberikan penjelasan yang gamblang bahwa akhlak Rasulullah SAW sangat layak dijadikan standar akhlak bagi umatnya.
ى َّللّٱ
ىو
ىرِخلۡأٓٱىمۡوى لَٱ ۡ
ىرىكىذىو
ىَّللّٱ
اٗيرِثىك ٢١
Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk meningkatkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pengayaan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, dan pengalaman peserta didik tentang Islam agar menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal iman, taqwa, berbangsa dan berbangsa dan bernegara. negara, dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 28 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.
Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Di atas telah banyak dikemukakan tentang fungsi-fungsi pendidikan agama Islam, yang mana fungsi-fungsi tersebut harus diketahui dan dimiliki oleh peserta didik serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa diharapkan menjadi muslim yang kaffah dan berakhlak baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di masyarakat.
Pengertian Model Pembelajaran
Tujuan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan suatu proses yang sistematis untuk mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan model yang akan digunakan, guru harus mempertimbangkan empat karakteristik model pembelajaran.
Pengertian Model Problem Based Learning
Dalam model pembelajaran berbasis masalah, ini melibatkan penyajian situasi dan makna otentik yang menjadi dasar penyelidikan oleh siswa. Pembelajaran berbasis masalah mengatur masalah nyata yang secara sosial penting dan bermakna bagi siswa.
Ciri-ciri Problem Based Learning
Soal atau soal yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: .. a) otentik, artinya soal harus konsisten dengan pengalaman siswa di dunia nyata dengan prinsip disiplin akademik tertentu. Pembelajaran berbasis masalah, yang dapat difokuskan pada mata pelajaran Fiqh, masalah yang akan diselidiki harus dipilih benar-benar nyata, sehingga dalam menyelesaikannya, siswa mengkaji suatu masalah dari berbagai mata pelajaran lainnya.
Tujuan Problem Based Learing
Model pembelajaran berbasis masalah ditandai dengan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan biasanya berpasangan. Berdasarkan kelima karakteristik pembelajaran berbasis masalah di atas, pembelajaran berbasis masalah tidak hanya melatih siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri, tetapi juga untuk menghadapi lingkungan.
Langkah-langkah Proses Problem Based Learning
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah terdiri dari mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisir siswa untuk belajar, memimpin penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan hasil kerja, analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. . Model pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mencapai tujuan seperti keterampilan mengeksplorasi, memahami peran orang dewasa, membantu siswa menjadi pembelajar mandiri.
Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Pembelajaran Akidah Akhlak di MTs
- Pengertian Efektivitas
- Tahapan Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
- Keunggulan Penggunaan Model Problem Bassed Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
- Kelemahan Penggunaan Model Problem Bassed Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Keefektifan Penggunaan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Akhlak Aqidah di MT Pembelajaran Akhlak Aqidah di MT. Tingkat Keefektifan Penggunaan Model Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Ahlak Aqid Dalam Pembelajaran Ahlak Aqid. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran siswa terhadap masalah yang otentik (nyata) sehingga peserta.
Dalam hal ini, kedudukan murid dalam proses pembelajaran lebih dominan, guru hanya membantu, mengarah dan membimbing, murid aktif dalam proses pembelajaran.
Rancangan Penelitian
Sumber Data/Informan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Sumber sekunder bisa juga disebut sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Guru Akidah Akhlak yaitu Bpk. model. Metode observasi adalah metode ilmiah yang dilakukan dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati langsung objek penelitian di lapangan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran kelas VIII Aqidah Akhlak yaitu Bapak. Jumangin dan siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lampung Timur bersama.
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data otentik yang dijamin kebenarannya dengan cara mencatat dan menyalin dokumen.
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Data mengenai keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran Akidah Akhlak diperoleh dari wawancara dengan guru Akidah Akhlak diuji validitasnya dengan mengecek hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII dan sebaliknya. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dicek kembali dengan observasi langsung oleh peneliti. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menggunakan triangulasi teknis dan triangulasi sumber Triangulasi teknis dalam penelitian ini adalah untuk menguji kredibilitas data dengan melakukan wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII dan beberapa siswa kelas VIII.
Teknik Analisis Data
Kesimpulan dapat ditarik dari data yang telah direduksi yang memenuhi persyaratan kredibilitas dan objektivitas hasil penelitian, dengan cara membandingkan hasil penelitian dengan teori.80. Dalam menganalisis data kualitatif, peneliti menggunakan pola berpikir induktif, yaitu pola berpikir yang berangkat dari fakta, peristiwa konkrit kemudian digeneralisasikan dari fakta atau peristiwa spesifik dan konkrit yang bersifat umum.81 Tujuan analisis induktif adalah penelitian kualitatif. dari teori tertentu, tetapi berangkat dari fakta empiris. Model pembelajaran melalui pemecahan masalah memerlukan waktu persiapan yang cukup lama. Namun guru dapat mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan soal-soal yang memang perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa dan dalam kelompok yang harus dibagi secara acak antara siswa yang kritis dan siswa yang kurang kritis, sehingga dapat saling melengkapi selama pembelajaran berlangsung. pelajaran dan bantuan. proses diskusi pemecahan masalah.
Temuan Umum Penelitian
- Visi dan Misi MTs Negeri 1 Lampung Timur
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Lampung Timur karena masa integrasi beberapa sekolah agama. Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 14 guru tetap MTs Negeri 1 Lampung Timur dengan jenis kelamin laki-laki dan 24 jenis perempuan Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat guru tetap di MTs Negeri 1 Lampung Timur dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang dan tipe wanita berjumlah 3 orang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa MTs Negeri 1 Lampung Timur memiliki visi, misi dan tujuan yang terarah dengan baik serta memiliki strategi yang cukup baik.
Temuan Khusus Penelitian
- Proses Penggunaan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Pembelajaran Akidah Akhlak
- Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Pembelajaran Akidah Akhlak
- Keunggulan penggunaan Model Problem Bassed Learning dalam penguasaan materi Akidah Akhlak
Mendekati kelompok kemudian memberikan instruksi dan meminta siswa mencatat informasi tentang masalah yang sedang dibahas. Cara siswa menyelidiki suatu pertanyaan atau masalah tertentu adalah dengan mendiskusikannya bersama kelompok. Cara siswa memecahkan masalah yang diberikan guru adalah dengan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya (W3/A.23/3).
Cara siswa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru adalah dengan berdiskusi dengan teman satu kelompok. Cara siswa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru adalah dengan berdiskusi bersama kelompok. Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tidak hanya dengan menggunakan buku saja, tetapi dengan memecahkan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan masyarakat yang sangat mendukung. . guru juga menggunakan gambar untuk memudahkan mereka memahami dan memecahkan masalah yang sedang dibahas.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan demikian, penggunaan model problem based learning dalam pembelajaran Akidah Akhlak cukup efektif karena dapat membantu dalam memahami materi Akidah Akhlak dimana materi tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari siswa. Kemudian berdasarkan hasil observasi penulis terhadap proses penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, diketahui bahwa pada tahap implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak yaitu Pak Jumangin kepada siswa kelas VIII. cukup bagus. Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam pelajaran Aqidah Akhlak, selain manfaat yang telah dijelaskan di atas, memiliki model ini.
Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam penguasaan materi Aqidah Akhlak adalah efektif.
PENUTUP
IMPLIKASI
Guru Akhlak Aqidah hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan baik dalam proses pembelajaran Akhlak Aqidah mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini dapat dilihat karena model pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa untuk aktif dan kritis serta pembelajaran dianggap siswa lebih menyenangkan sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran Aqidah Akhlak cukup efektif karena dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Keunggulan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk mengajarkan Aqidah Akhlak harus dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
SARAN
Mengenai keefektifan penggunaan model problem based learning dalam pembelajaran Akhlak Aqidah di MTs Negeri 1 Lampung Timur sangat efektif. EFEKTIVITAS ALAT PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM LEARNING PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS. Bagaimana hubungan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dengan visi misi Madrasah.
Mengapa model pembelajaran berbasis masalah mampu mendorong siswa untuk membuat sendiri evaluasi yang baik terhadap hasil.