• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi Allah dalam Kekristenan

N/A
N/A
Nicolas Sinaga

Academic year: 2024

Membagikan "Eksistensi Allah dalam Kekristenan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Eksistensi Allah dalam Kekristenan

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi memiliki makna Keberadaan.

Jadi, membahas eksistensi Allah adalah bagaimana mendalami pengertian akan keberadaan Allah itu sendiri. Apakah Ia selalu hadir dimana saja dan kapan saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Eksistensi juga membahas bagaimana permulaan dan jati diri Allah itu sendiri.

Tetapi pertama-tama yang perlu dipahami adalah bahwa mustahil bagi manusia dalam memahami Allah sepenuhnya. Maka itu pembahasan eksistensi Allah memiliki limited pada informasi yang Allah berikan dalam Alkitab. Sproul berkata bahwa tidak ada seorangpun yang mempunyai kemampuan untuk mengerti Allah secara tuntas.[1]Menurut pengajaran kekristenan, Allah adalah pribadi. Pribadi yang bukan hanya menciptakan bumi dan segala isinya, tetapi juga memelihara dan care kepada apa yang mendiaminya, dalam hal ini manusia. Ia adalah pusat perlindungan dari ciptaan-Nya (Mzm 73:28). Dr. Strong mengatakan Allah adalah roh kekal dan sempurna, sumber segala hal, penopang segala hal, dan akhir dari segala hal. Jelas, terminologi ini berseberangan dengan kelompok deisme yang beranggapan sang Pencipta tidak mempedulikan ciptaan-Nya (dengan kata lain Allah sendiri tidak eksis). Hal ini tidak mengherankan karena sulit bagi mereka(bahkan golongan lain yang notabennya sama dengan mereka seperti : atheisme, agnotheisme, skepticisme dsb) untuk memahami Allah yang diluar ruang dan waktu manusia namun dapat menjalin hubungan sedemikian rupa kepada ciptaan-Nya sendiri. Salah satu alasan mendasar penyangkalan mereka adalah pengaruh teori evolusi yang mewabah di dunia ilmu pengetahuan modern, yang baik secara langsung maupun tidak langsung, mendakwa bahwa Allah merupakan pribadi yang tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi penciptaan alam semesta. Tetapi Alkitab dengan tegas mengatakan Allahlah penyebab dari apa yang ada di alam semesta ini.

Dan manusia tidak dapat berdalih, karena Allah merupakan pribadi yang dapat dikenal dan dimuliakan oleh manusia (Roma 1:20-21). Oleh sebab itu, berikut akan membahas bukti- bukti ke-eksistensian Allah Dan kaitannya dengan Unitarialisme dan Trinitarianisme

1.Rumusan masalah

1. Apa itu Eksistensi Allah dalam Kekristenan 2. Apa kaitan Eksistensi Allah dengan Unitarialisme 3. Apa kaitan Eksistensi Allah dengan Trinitarianisme

4. Apa persamaan dan perbedaan Unitarialisme dengan Trinitarianisme 2.Tujuan

1. Mengetahui apa itu Eksistensi Allah dalam Kekristenan 2. Mengetehui kaitan Eksistensi Allah dengan Unitarialisme 3. Mengetahui kaitan Eksistensi Allah dengan Trinitarianisme 4. Mengetahui kaitan Unitarialisme dengan Trinitarianisme

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Eksistensi Allah Dalam Kekristenan

i. Dalam penciptaan alam semesta

Permulaan Allah adalah dari kekekalan( Mzm 93:2), itu sama artinya Dialah awal dari segala yang ada( Wah 22:13), sama artinya tidak diciptakan oleh siapapun. Ia memiliki jati diri yang kekal dan tidak pernah berubah( Mal 3:6) dan tetap setia( 2 Tim2:13). Dan, karena Ia bukan suatu ciptaan maka pasti Ia adalah pencipta. Di dalam Alkitab secara eksplisit mengatakan Allah sebagai pencipta alam semesata ( bnd:kej 1:1-2:7,yes 40:26-28, Mzm 8:4 dsb). Alam semesta yang telah tercipta ini menyatakan rancangan dan tujuan Allah. Langit mendeklarasikan kemuliaan Allah dan cakrawala menunjukkan pekerjaan tanganNya( Mzm 8:4). Tetapi pengaruh seorang astronom (tahun 1924) Edwin hubble yang mengatakan sekumpulan gumpalan-gumpalan materi padat (debu dan gas) meletus dan menjauh dengan kecepatan yang setinggi-tingginya membentuk material-material alam semesta(termasuk bumi dan isinya), kemudian dinamakan big bang[2], membuat sebagian manusia tidak sepenuhnya mengakui karya Allah yang luar biasa ini. Sebenarnya, selain melalui karya- karya-Nya dan Firman-Nya, Allah juga dapat dikenal melalui hati nurani manusia sendiri yang telah Dia tanamkan sejak penciptaan. Hal ini dinyatakan di dalam Roma 1:19-20,

“Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata untuk mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dariNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” Dari perikop ini dapat dipahami bahwa ketika manusia melihat alam semesta ini yang begitu kompleks tetapi saling harmonis satu dengan lainnya, ia dapat berdecak kagum dan berkata memang ini karya dari yang maha segalanya.

Kepercayaan kepada Allah sudah tidak dipungkiri datang dengan sendirinya dari hati nurani manusia. Manusia menyembah batu, pohon, gunung dan lain sebagainya adalah sebagai bukti pengakuan hati nurani manusia akan sosok personal yang memiliki kuasa melebihi manusia. Selain itu, tertanamnya tingkat moral yang berotoritas tinggi dan mengikat di dalam nurani manusia tidak memungkiri keberadaan sang pencipta yang ber- sandard moral teritnggi( Mat 5:28, 7:12 ). Secara antropologis, desain manusia yang khusus (yang tidak seperti desain makhluk lainnya) dan berkualitas baik menunjukkan bahwa hal ini tidak terjadi dengan sendirinya. Pasti ada yang mendesain.

Pada sis i lain, pernyataan yang berbeda ditawarkan oleh teori evolusi, bahwa manusia adalah hasil perkembangan dari makhluk bersel satu yang disebut ontogenesis.[3]

Tetapi sudah jelas itu tidak mungkin benar. Sebab kalau benar begitu,

(4)

sederhananya,seharusnya tidak ada lagi makhluk bersel satu( dalam biologi makhluk bersel satu digolongkan ke dalam kingdom monera dan protista) saat ini. Faktanya, masih tetap ada.

Lagi pula kalau memang segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah proses evolusi( seperti yang ditawarkan oleh evolusionis) dapatkah mereka menjelaskan bagaimana teori big bang itu bisa “real” ? Bagiamanakah dengan eksistensi kejahatan dan kehancuran yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat ? Tidak mungkin bisa! Karena kejahatan tidak timbul dari evolusi. Alkitab dengan jelas mengatakan kejahatan timbul karena kecenderungan hati manusia (yang Allah berikan dengan kehendak bebas) membuahkan kejahatan( Kej 6:5 ) Sungguh, untuk memper cayai bahwa Allah telah eksis dalam penciptaan alam semesta, secara ex nihilo (dari yang tidak ada), merupakan hal yang jauh lebih masuk akal daripada percaya kepada teori evolusi. “Jika kita berasumsi suatu saat nanti ilmuwan menemukan cukup banyak “rantai yang hilang” untuk mengkonfirmasi bahwa kehidupan muncul dan berkembang secara bertahap dalam rentang waktu yang panjang, hukum-hukum probabilitas tetap memperlihatkan bahwa kita membutuhkan Sang Pencipta.”[4] Terlebih karena sukar untuk membuktikan sebuah ledakan dapat mengakibatkan sebuah tatanan yang rapi dan harmonis, selain hanya sebuah kehancuran saja. Jadi, alam semesta ini tercipta merupakan bukti yang memadai akan eksistensi Allah.

ii. Dalam hubungan orang-orang yang tidak percaya yang berkaitan dengan sifat- sifat Allah

Allah bukan hanya telah memperkenalkan Diri kepada manusia melalui kemaha- kuasaanNya yang tidak nampak melalui alam-ciptaanNya tetapi juga sangat dekat dengan manusia, bahkan manusia sadar akan Allah. Pengetahuan tentang Allah mendorong manusia untuk mencari Allah. Kemampuan dari manusia ini salah satu yang membedakan ia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia telah diciptakan sesuai dengan gambaran dan rupa Allah (Kejadian 1:26).

menyatakan bahwa Allah adalah roh( Yoh 4:24), terang( 1 Yoh 1:5), kasih( 1 Yoh 4:8) tetapi juga api yang menghanguskan( Ibrani12:29). Dan tentunya Ia adalah pencipta alam semesta( Kej 2:3). Perlu diketahui bahwa tujuan awal Allah menciptakan makhluk berkepribadian ( manusia dan malaikat) ialah agar mereka dapat memuliakan Allah( Mzm 50:15,23, 145:2, 146:2, Ams 14:31 dsb). Tetapi kemudian sepertiga malaikat menentang ( Wah 12:4), Adam dan Hawa(sebagai wakil manusia) jatuh kedalam dosa akibat ketidak- percayaan mereka kepada Allah. Manusia tidak dapat berdalih dari dosanya sebab Ia mengetahui dengan benar kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia( Mzm 69:6) bahkan keinginan-keinginan manusia pun tahu( Mzm 38:10). Allah adalah pribadi maha suci( Kel 15:11, Ima 11:45) yang artinya tidak mungkin terhampiri oleh dosa sekecil apapun. Ia juga maha adil( Yoh 17:25), artinya, dosa harus diselesaikan dengan penghukuman barulah dosa itu dapat terselesaikan. Dan Ia juga adalah maha kasih( 1 Yoh 4:8 ). Ia mau bahwa setiap manusia dapat diselam atkan( 2 Pet 3:9) tanpa perlu menanggung hukuman atas dosa mereka. Maka itu, Ia sendiri yang menanggung dosa itu melalui pribadi Yesus Kristus.

Hukuman itu telah terlaksana ±2000 tahun yang lalu. Dan kini, Ia memanggil barangsiapa(manusia) yang hendak diselamatkan dari hukuman dosa untuk bertobat dan percaya pada Yesus Kristus( Markus 1:15).

(5)

Sepanjang sejarah manusia, Allah senantiasa menuntun manusia kepada kebenaran dan jalan keselamatan( Kej 24:48, Rom 2:4), baik melalui perantaraan( nabi-nabi, rasul, malaikat, dll) maupun secara langsung(melalui yesus kristus). Tetapi timbal balik manusia berseberangan dengan harapan Allah. Mereka justru menentang Allah. Walaupun demikian Ia tetap setia( 2 Tim2:13). Ia tetap bekerja di dalan hati manusia, memanggil, mengetuk dan meyerukan pertobatan untuk beroleh keselamatan. Tetapi perlu menjadi peringatan kepada manusia bahwa Allah juga adalah api yang menghanguskan( Ibra 12:29). Barangsiapa yang tetap menolak Dia sampai kepada batas waktu kesempatan yang diberikan maka Ia adalah setia untuk menjatuhi hukuman kepada dosa. Selama itu pula, sebenarnya Allah tetap memelihara makhluk ciptaan-Nya sehingga terhindar dari berbagai macam bahaya. Dapat dibayangkan, jikalau Allah mengijinkan semua mara-bahaya yang bisa menimpa manusia, maka populasi manusia dengan cepat akan punah.

Jadi, Allah tidak hanya terlibat secara langsung kepada proses penciptaan alam semesta ini tetapi juga senantiasa terlibat dalam pemeliharaan makhluk ciptaan-Nya. Ia mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh makhluk ciptaan-Nya. Dan, dengan tetap terpeliharanya populasi manusia di bumi bahkan bertambah banyaknya maka itu juga merupakan suatu bukti konkrit eksistensi Allah.

iii. Dalam hubungan dengan orang-orang percaya

Meskipun banyak manusia menetang sang penciptanya sendiri namun Allah tidak pernah menyesal menetapkan manusia kehendak bebas. Toh, diantara mereka masih ada yang mau percaya Allah dan mengikuti jalan-Nya. Merekalah orang-orang yang sudah berada di dalam Yesus( Gal 3 :26 ). Alkitab mencatat 2 kategori yang berbeda dari sikap Allah yaitu Ia tidak pernah menyesal( Yeh 24:14, Zak 8:14) dan menyesal( Kej 6:6). Perlu diketahui bahwa Allah tidak pernah menyesal dalam segala hal ketetapan-Nya kepada manusia. Tetapi Allah menyesal adalah lantaran karena respon negatif yang ditunjukkan manusia. Kalau Allah saja memperhatikan orang-orang yang menetang-Nya maka terlebih lagi kepada orang yang menerima-Nya. Allah dapat terlibat dalam setiap doa orang percaya. Di dalam setiap doa yang dipanjatkan oleh orang percaya membuktikan kemaha-hadiran Allah. Manusia dapat berdoa kepada Allah setiap waktu, di segala tempat dan dengan cara apapun secara sungguh- sungguh dan alami karena kemaha-hadiran Allah. Sebagai contoh, Yunus berdoa dari dalam perut ikan(Yunus pasal 2) sekalipun, TUHAN mendengarkan( menjawab) doanya. Bahkan Allah( Roh) senantiasa membantu orang percaya dalam berdoa(Rom 8:26). Selanjutnya, sebagaimana Allah memelihara orang-orang tidak percaya, terlebih lagi anak-anak-Nya.

Allah menghendaki anak-anak-Nya untuk menuruti perintah-Nya dengan tidak bercacat dan bercela(1 Tim6:14). Sebab Allah memperhatikan dan melihat tingkah langkah manusia(Kel2:25, Mzm 114:3).

(6)

iv. Dalam rencana-rencana indah kepada makhluk ciptaan-Nya

Setelah Allah menciptakan alam semesata ini, Ia tidak lantas pergi ke tempat yang tak terjangkau dan meninggalkan semuanya. Tentu, Allah mempunyai maksud-maksud(rencana- rencana) bagi setiap orang. Rencana-rencana itu diantaranya : 1. Setiap orang dapat diselamatkan melalui injil yang benar(2 Pet 3:9). 2. Setiap orang dapat memenuhi panggilan Allah dan melayani-Nya( Rom 12:11). Benarlah perkataan Yesaya 25:1, bahwa rancangan- rancangan Allah itu ajaib. Namun, justru banyak respon manusia malahan menentang rencana Allah itu. Manusia mengikuti rancangan-rancangan sendiri dan kedegilan hatinya yang jahat(Yer 7:24). Inilah jawaban yang tidak bisa dijawab oleh evolusionis dewasa ini, mengapa kejahatan bisa timbul di dunia ini, adalah karena mereka tidak mau mengikuti rancangan-rancangan ajaib Tuhan. Karena hati manusia yang licik(Yer 17:9) dan jahat(Kej 6:5) me mbuat kejahatan membanjiri dunia ini. Bagi mereka itu telah tersedia tempat api kekekalan. Tetapi Allah mengijinkan manusia memilih jalannya sendiri, sebab itulah yang ditetapkan Tuhan, yaitu kehendak manusia bisa bekerja dalam keputusan-keputusan manusia.

Walaupun demikian, masih ada manusia yang mau mengikuti jalan-jalan-Nya. Tentu, Allah sangat mengasihi orang yang demikian sehingga pasti, Ia senantiasa “eksis” memeperhatikan dan menuntun jalannya(Mzm 1:6). Mungkin ada yang bertanya, bagaimana saya bisa memenuhi rencana-rencana Allah? Alkitab memberitahu di dalam markus 1:15 supaya seseorang dapat diselamatkan adalah bertobat dan percaya kepada sang juruselamat( Yesus Kristus). Kemudian layanilah Dia dengan melaksanakan amanat agung Tuhan untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya(Mat 28:19).

2. Eksistensi Allah dengan Unitarialisme

Unitarianisme adalah salah satu sub-denominasi Protestan dalam teologi kekristenan.Unitarian adalah suatu ajaran yang menekankan ketunggalan Allah. Ajaran ini munculpertama kali di Transylvania di sekitar lingkungan gereja Lutheran.Ajaran Unitarianisme ini menolak persoalan Trinitas yang mengatakan bahwa Allah adalah tiga pribadi yang menjadi satu. Ajaran Trinitas ini adalah ajaran tentang tabiat Kristus yang dianut oleh Luther maupu Calvin pada zaman reformasi.Selain masalah Trinitas, Unitarianisme juga menolak doktrin tentang dosa asal dan Predestinasi. Dalam hal pengajaran dan ibadah, ajaran ini tidak menaikkan doa kepada Kristus Yesus. Penolakanajaran ini terhadap Trinitas, maka Roh Kudus pun ditolak atau tidak diakui sama sekali.Yangmenjadi penekanan juga pada ajaran Unitarianisme ini adalah kebebasan manusia dankebaikan Allah.Dalam ajaran ini, kesamaan dengan ajaran lainnya, yaitu Alkitab dijadikansebagai otoritas kehidupan manusia. Kristologi yang dipegang oleh ajaran Unitarianisme bisadibilang sebagi Monoteisme yang kuat.Ajaran ini mengakui adanya Allah, namun bagiKristus tidak diakui sebagi Tuhan.Bagi pengikut Unitarianisme, Yesus hanyalah orang besar,seorang nabi Allah atau bisa juga disebut sebagai manusia ajaib yang mampu melakukanmujizat.

Arianisme adalah salah satu aliran yang menyerupai Unitarianisme.Orang-orang yang menganut ajaran Unitarianisme ini hanya percaya kepada ketunggalanAllah saja

(7)

(monoteisme). Dalam hal ini mereka juga percaya bahwa Allah adalah Tuhan,Allah adalah Firman, Allah adalah Roh Kudus.

Sejarah Unitarinisme-onenessUnitarianisme pada abad ke 17 hingga saat ini sangat mempengaruhi Kristen di seruruhdunia. Doktrin Unitarianisme ini sering dikaitakan dengan isu kemanusiaan dan isu social.Jadi sekte ini menyangkal mengenai trinitas/tritunggal.

Unitarianisme dimulai dari gerejaAnabaptis, Gereja presbiterian, Gereja Kongregasional dan gereja anglikan di inggris, setelahreformasi (1517 M). Pendiri Unitarianisme Inggris adalah John Biddle (1615-1662).Bangunan gereja Unitarianisme pertama dibuka pada tahun1773. Pada abad ke-18 gerakan Unitarian mengambil tempat di Massachusetts, Inggris yangmenyebabkan kegemparan besar. Dipimpin oleh pastor James Freedam (1759-1835M), kapelraja, gereja anglikan lama di Inggris, resmi menjadi gereja Unitarian pertama pad atahu 1787.Setelah peristiwa ini ada bany gereja kongregasional di Inggris bergabung dengan gerejaUnitarian. Akibatnya gereja Unitarianisme menjadi denominasi besar di Inggris.

SekolahHarvard Divinity (didirikan pada tahun 1816) di Harvard University di Massachusetts,Inggris menjadi pusat sekolah Unitarian. Mereka dengan terang-terangan (ajaran) yangmenyangkal Keilahian Yesus Kristus.

1.Unitarianisme merupakan Teologi yang berkembang jauh sebelum Reformasi Protestan.

Setelah Konsili Nicea pada tahun 325 yang merupakan titik tolak pertentangan antaraUnitarian dan Trinitarian yang mana kemudian dimenangkan oleh Trinitarian, maka aliranUnitarian tersebut dianggap sebagai aliran sesat. Termasuk di antaranya salah satu tokohUnitarian, Arius yang kemudian dihukum dianggap sesat dan di ekskomunikasikan olehgereja saat itu hingga dia wafat.Konflik antara Unitarian dan Trinitarian adalah konfrontasi doktriner besar pertamadalam Gereja setelah agama Kristen dilegalisasikan oleh Kaisar Konstantin I. Kontroversi1Thomas Hwang, Apa Tujuan Dari Penciptaan (AMI Publikasi, 2016).

Tentang Trinitarian berlangsung dari abad ke-4 dan melibatkan sebagian besar anggota gereja,orang-orang percaya yang sederhana dan para biarawan, serta para uskup dan kaisar.Sementara Unitarian yang merupakan pengikut Arius memang selama beberapa dasawarsamendominasi di kalangan keluarga Kaisar, kaum bangsawan Kekaisaran dan para rohaniwanyang lebih tinggi kedudukannya, pada akhirnya Trinitarianismelah yang menang secarateologis dan politik pada akhir abad ke-4 dan sejak saat itu telah menjadi doktrin yang praktistidak tertandingi di semua cabang utama Gereja Timur dan Barat. Ajaran Unitarian yangdiajarkan oleh misionaris Arian, Ulfilas kepada suku-suku Jermanik, memang bertahanselama beberapa abad di antara sejumlah suku Jermanik di Eropa barat, khususnya suku-sukuGoth dan Longobard, tetapi beberapa saat kemudian tidak memainkan peranan teologis yangpenting lagi.

2.Ketunggalan Allah Dalam hal ini ajaran Unitarianisme hanya berfokus kepada ketunggalan Allah saja.

Allah sebagai pencipta: Allah pencipta langit dan bumi, Allah menciptakan manusia sesuai denganrupa-Nya. Allah menciptakan langit dan bumi, dalam Kitab Suci diketahui

(8)

bahwa keyakinaniman bahwa segala sesuatu, sejauh dan benar sifatnya, berasal dari Allah.

Kesaksian Alkitabdalam kejadian 1 dan 2 ini adalah sebagai bentuk sejarah penciptaan- perjanjian, dan sejarahyang dan perjanjian dengan Israel. Dimana bahsa Israel mau menyatakan bahwa langit danbumi tidak bersifat ilahi, sehingga tidak bisa disembah sebagai allah. Allah sebagai sangpencipta dikenal sebagai sebuah perjanjian bahwa Allah begitu mengasihi manusia sehinggaAllah menghubungkan diri-Nya dengan manusia. Dalam kejadian 1 dan 2 bukanlah suatu uraian atau informasi ilahi tentang bagaimanacaranya alam semesta terjadi. Dengan kisah kejadian itu umat Israel mau mengatakan bahwa langit dan bumi bukanlah dewa dewi, melainkan mahkluk ciptaan Allah Israel. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, yang berarti manusia diciptakan Allahserupa dengan Dia sehingga manusia memilki sedikit kesamaan dengan Allah (bukanmemilki kuasa yang sama). Kepada manusia itu Allah memberikan kuasa untuk memerintahmakhluk- makhluk yang lain. Kuasa ini tidak mutlak, sebab sebagai kuasa yang diberikan,2Earl Moerse Wilbur, A History of Unitarianism in Transylvania (Amerika, n.d.).

Manusia berkewajiban memakainya sesuai dengan kehendak Allah, sang pemberi, dan bukan seenaknya saja.

3.Firman adalah tindakan Allah.

Dia adalah Hikmat Allah yang dimanifestasikan. Allahyang hakikat-Nya tidak terpahami oleh manusia (incomprehensible) menjadi Allah yangdapat dikenali (knolable) karena Firman. Firman adalah Pribadi Allah,4C.Ketritunggalan dan Keilahian Yesus KristusSebagai mana kitab-kitab injil sinoptik, kitab Injil Yohanes mengidentifikasikan Yesussebagai anak Allah. Namun dalam kitab Injil ini, menjadi anak Allah tidak lah berarti hanyaseorang anak manusia, atau bahkan anak manusia surgawi, tetapi Firman Allah, yang

“padamulanya bersama dengan Allah” dan “Firman itu adalah Allah” (yoh 1:1-12). Firman Allahyang sama ini juga disebuat sebagai perantara penciptaan. Segala sesuatu dijadikan oleh Diadan tanpa Dia tidak ada satupun telah jadi dari segala sesuatu yang telah dijadikan (yah 1:3).Selain dalam kitab Injil Yohanes, ide tentang penciptaan muncul dalam beberapa kitabperjanjian baru. Diantaranya: banyak kalim yang sama muncul dalam surat Ibrani.Maka dalam zaman akhir ini Ia telah berbicara dengan kita dengan perantaraan anak-Nya,yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh dia Allah telahmenjadikan alam semesta (Ibr 1:2) dan dalam surat Kolose “karena didalam Dialah telahdiciptakan segala sesuatu....segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (kol 1: 16) danmengenai anak Allah, Kristus yang sudah ada sebelum penciptaan( preexsistent) atau Mesias,surat 1 Kor mengatakan, “hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasalsegala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristusyang olehNya segala sesuatu dijadikan dan yang karena Dia kita hidup (1 Kor 8:6). Keserupaan antara konsepsi dan citra dari surat Ibrani, Kolose, kitab Injil Yohanes, dan 1Korintus tampaknya menonjol. Dalam ayat-ayat pembukaan kitab Ibrani sang Anakdiidentifikasikan bukan hanya sebagai perantara penciptaan, melainkan juga sebagai pantulandari “kemuliaan Allah” dan pengemban “gambar wujud hakekatNya” Ibrani 1:3. Sang Anakyang mencipta disebut “yang sulung” dan “citra dari Allah yang tidak kelihatan” dalam (Kol1:15) dan dalam kitab Ijil Yohanes, “satu-satunya yang diperankan, anak Tungga; “tidak3Nico Syukur Disten OFM, Pengantar Teologi (Yogyakarta: Kanasius, 2006).4Yakub B. Susabda, Mengenal &

Bergaul Dengan Allah (Yogyakarta: Andi, 2010).

(9)

seorang pun yang perna melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada dipangkuanBapa, Dialah yng menyatakanNya (Yoh 1:1-18).5Pada tataran sejarah keselamatan Yesus tidak bisa diidentikan begitu saja dengan AllahBapa. Yesus membedakan diri dari Bapa, mengindentifikasi diri sebagai yang diutus olehBapa (Yoh 17:3). Kalau peristiwa Yesus yang berdasarkan pada tataran sejarah keselamatanadalah pewahyuan diri Allah, maka dapat disimpulkan bahwa pada tataran imanen kiranyajuga Yesus Kristus tidak identik begitu saja dengan Bapa. Di lain pihak, dalam hidupNya didunia Yesus menegaskan bahwa terdapat kaitan yang sangat erat dan tidak terpisahkan antaradiri dan hidupNya dengan perwujudan dan kedatangan Kerajaan Allah: bahwa dalam diridan hidupNya Allah sendiri bertindak, Allah sendiri. Dalam hidupNya sendiri Yesusmembiarkan dirinya secara total ditentukan oleh kasih Bapa. Maka dapat dikatakan bahwaperistiwa Yesus adalah peristiwa pewahyuan diri Allah sendiri. Yesus adalah kehadiran kasihAllah yang nyata bagi manusia;

Yesus adalah cara cara berada (desain) dari Allah sendiribagi manusia dalam sejarah. Dengan kata lain itu adalah pewahyuan diri Allah dalam artiyang sesungguhnya. Apabila Yesus Kristus sendiri sebelumnya telah termasuk dalamhakekat keilahian Allah, peristiwa inkanasi dapat dimengerti sebagai inkarnasi dari Logosilahi yang sudah ada sebelum segala zaman. Tetapi jika tidak, maka bukan Allah sendiri yangdiwahyukan dalam peristiwa Yesus.

Hal ini disesuaikan dengan isi sentral pewahyuan diriAllah yang adalah kasih. Kasih yang bebas baru terwahyukan jika ‘Yang mengasihi’ (Allah)tidak mewayuhkan sekedar sesuatu yang lain, melainkan dirinya sendiri. Tetapi kaena dalamperistiwa Yesus sebagai pewahyuan diri Allah, terdapat identifikasi yang sungguh antarasubjek maupun isi dari dari pewahyuan maka dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwaYesus, Allah sungguh mewahyukan hakekatNya sendiri. Disatu pihak Yesus berbeda dariBapa, dilain pihak Ia berasal dari Allah. ‘kata Yesus kepada mereka: Jikalau Allah adalahBapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Akudatang bukan atas kehendakKu sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku’ (Yoh 8:42).Yesus tidak hanya membedakan diriNya dari Bapa, melainkan juga dari Roh Kudus yangmemenuhiNya. Dalam hidup dan karyaNya, Yesus membiarkan diri dituntun oleh Roh yangtak lain adalah Roh Bapa. Perjanjian Bau menegaskan peranNya yaitu bahwa kenyataankehadiran Allah sendiri didunia ini hanya dapat dialami oleh manusia berkat Roh Kudus5Urban Linwood, Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen (BPK. Gunung Mulia, n.d.).

Dalam iman Roh Kudus tidak dapat dipisahkan dari pewahyuan diri Yesus Kristus.

Tidakada seorangpun yang dapat mengaku ‘Yesus adalah Tuhan, selain oleh oh Kudus’

artinyabahwa berkat kehadiran kasih Allah sendiri dalam diri kitalah, pengakuan iman akanpewahyuan diri Allah dalam Yesus Krsitus menjadi mungkin. Baik Putra maupun Roh Kudustermasuk dalam hakekat keilahian. Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus , ketiganya initermasuk dalam hakekat keilahian dalam kesatuan.D.Kajian teologis terhadap teori unitarianisme-onenes mengenai Yesus Kristus Teori Unitarianisme-Onenes merupakan paham dan pandangan yang berkembang yangtidak meyakini Ketritunggalan Allah. Paham ini terus berkembang yang melahirkan gerakan-gerakan yang tidak mengakui mengenai Trinitas/Tritunggal. Unitarianisme adalah suatu ajaranyang menekankan ketunggalan Allah.

Unitarian merupakan teologi mengenai Kristen yangmenyatakan bahwa Allah adalah Esa (Monotheis) berbeda dengan doktrin Trinity yangmenyatakan Allah sebagai tiga

(10)

pribadi yang satu (Sinkretisme dari ajaran Politheis) dan bahwaAllah bukanlah Yesus.

Sementara Yesus hanyalah seorang Nabi dan Hamba Allah. dalampandangan Trinity, Unitarian adalah kelompok Protestan yang liberal yang mempercayai satuTuhan dan menolak Trinitas.Selain masalah Trinitas, Unitarianisme juga menolak doktrin tentang dosa asal danPredestinasi. Dalam hal pengajaran dan ibadah, ajaran ini tidak menaikkan doa kepada Kristus.Penolakan ajaran ini terhadap Trinitas, maka Roh Kudus pun ditolak atau tidak diakui samasekali. Yang menjadi penekanan juga pada ajaran Unitarianisme ini adalah kebebasan manusiadan kebaikan Allah. Kristologi yang dipegang oleh ajaran Unitarianisme bisa dibilang sebagiMonoteisme yang kuat. Ajaran ini mengakui adanya Allah, namun bagi Kristus tidak diakuisebagai Tuhan. Bagi pengikut Unitarianism, Yesus hanyalah orang besar, seorang nabi Allahatau bisa juga disebut sebagai orang yang ajaib karena mampu melakukan mujizat.Unitarian mematuhi monotheisme begitu ketat, dan mempertahankan bahwa Yesus adalahseorang Nabi dan Rasul Allah yang memiliki berbagai macam mu’jizat serta dimuliakan olehAllah. Namun mereka sangat menolak pandangan yang menyatakan Yesus adalah Allah itusendiri dan Yesus adalah Tuhan sebagaimana pandangan Trinitarian.Tidak ada otoritas khususmengenai keyakinan kepercayaan Unitarian selain dari penolakan Trinitarian. keyakinan secaraumum mereka antara lain:Satu Allah, Keesaan Tuhan. Kehidupan dan ajaran Yesus Kristus merupakan model contoh untuk hidupsendiri Pemikiran, rasional, ilmu pengetahuan dan filsafat hidup berdampingandengan iman dalam Tuhan Manusia memiliki kemampuan untuk melaksanakankehendak bebas dan bertanggung jawab konstruktif dan etis dalam ajaran agama. Sifat manusia bisa baik dan jahat, tidak ada yang bisa mengklaim pada roh Kudusatau kebenaran Teologis. meskipun para penulis alkitab telah diilhami oleh Allah,mereka adalah manusia dan karena itu memiliki kesalahan manusia. Menolak Doktrin Dosa waris (Prestinasi), hukuman kekal dan Penebusan dosa. 

3.Eksistensi Allah dengan Trinitarianisme

Trinitarianisme itu adalah doktrin yang menyatakan bahwa Allah itu Tritunggal, bahwa Dia menyatakan diri-Nya dalam tiga Pribadi yang setara dan sama kekalnya.Dan penolakan terhadap pengajaran Unitarisme ( Monarkhianisme ) melahirkan pengajaran Trinitarianisme. Tokoh trinitarianisme atau trinitas yang paling menonjol adalah Athanasius, sebab dialah yang memiliki pengaruh yang besar dalam percakapan dan keputusan penyelesaian sinode di Konstantinopel tahun 381.

Kesimp ulan ajaran Trinitarianisme adalah:

Pada prinsipnya ajaran Trinitaris tetap mempertahankan keesaan Allah.Namun dalam keesaan-Nya, Allah memiliki tiga pribadi yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiga pribadi Allah tersebut memiliki perbedaan dan kekhasan/keunikan-Nya. Karena itu ketiga oknum Allah tidak bercampur.Ketiga pribadi Allah tersebut memiliki kenyamanan dalam kekekalan, tidak terbatas ( unlimited ), tidak ada yang diciptakan ( uncreated ), memiliki kemuliaan yang sama dan kewibawaan Ilahi yang sama. Karena itu kedudukan Allah Bapa sehakikat dengan Anak dan juga sehakikat dengan Roh Kudus ( keesaan esensi ). Meskipun kata “Trinitas”

tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi doktrin itu secara gamblang diajarkan di Alkitab. Sejarah

(11)

meneguhkan kebenaran ajaran Trinitas ini, sekalipun sejak abad gereja mula-mula telah timbul ajaran yang berusaha untuk menentang ajaran Trinitas ini.

Ajaran Trinitarianisme tentang “satu zat tiga pribadi” menunjuk upaya teologis tentang misteri Allah agar gereja-gereja memiliki suatu rumusan Trinitaris yang seimbang, yaitu tetap konsisten mempertahankan keesaan Allah dan pada pihak lain juga mengakui ketritunggalan-Nya dalam persona (pribadi)-Nya yang saling berbeda.

Ada beberapa ayat alkitab yang menyatakan keberadaan dari Trinitas atau Tritunggal

1 Yohanes 5:7-8

Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Yohanes 14:16-17

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

\

Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

4.Perbedaan Unitarialisme dengan Trinitarianisme

Ada pun perbedaan antara unitarianisme dengan Trinitarianisme dapat dilihat dari defenitif kedua nya yaitu Unitarian adalah suatu ajaran yang menekankan ketunggalan Allah atau dalam kata lain tidak mempercayai Tritunggal dalam Kekristenan.Unitarianisme juga menolak doktrin tentang dosa asal dan Predestinasi. Dalam hal pengajaran dan ibadah, ajaran ini tidak menaikkan doa kepada Kristus Yesus. Penolakanajaran ini terhadap Trinitas, maka Roh Kudus pun ditolak atau tidak diakui sama sekali.Yangmenjadi penekanan juga pada ajaran Unitarianisme ini adalah kebebasan manusia dankebaikan Allah.Dalam ajaran ini, kesamaan dengan ajaran lainnya, yaitu Alkitab dijadikansebagai otoritas kehidupan manusia.

(12)

Teori Unitarianisme ini merupakan kelompok yang memiliki pemahaman danmemiliki kepercayaan yang berpusat kepada Allah saja, orang-orang yang menganutkepercayaan ini hanya percaya kepada satu tuhan saja, hanya kepada Allah saja.

Orang-orangyang menganut ajaran ini menolak ajaran yang menangan dung Trinitas atau orang yang percayakepada ketritunggalan Allah. Kelompok ini menolah ajaran yang di ajarkan oleh Yesus. Merekahanya mempercayai apa yang di ajarkan oleh Allah.Kelompok ini menganggap bahwa Yesus itu adalah sama saja seperti nabi yang lainnyayang hanya saja lebih memilki spiritualitas yang lebih daripada nabi yang lainnya. Ajaran Yesusmengenai trinitas ditolak oleh kelompok Unitarianisme, karena mereka tidak mempercayaitentang ajaran Yesus. Mereka juga mengganggap bahwa ajaran yang di ajarkan oleh Yesus.Namun kita sebagai orang percaya hendaknya kita sebagai orang Kristen mengakuibahwa apa yang diajarkan oleh Yesus itu adalah apa juga yang yang di ajarkankan oleh Allah itusendiri hanya saja itu semua melalui perantaraan Yesus untuk mengajar kita orang percaya.

Sedangkan Trinitarianisme itu adalah doktrin yang menyatakan bahwa Allah itu Tritunggal, bahwa Dia menyatakan diri-Nya dalam tiga Pribadi yang setara dan sama kekalnya.Dan penolakan terhadap pengajaran Unitarisme ( Monarkhianisme ) melahirkan pengajaran Trinitarianisme.

(13)

BAB II PENUTUP

1.Kesimpulan

Trinitas itu suatu rahasia yang tidak dapat dipahami secara utuh dan sempurna oleh manusia yang terbatas. Untuk menerima keselamatan, Allah menuntut kita untuk percaya pada Yesus Kristus, Allah yang berinkarnasi, sebagai Juruselamat.Untuk diselamatkan, Allah tidak mempersyaratkan ketaatan penuh pada setiap ajaran teologi yang benar dan alkitabiah. Tidak, pengertian dan persetujuan penuh terhadap segala aspek Trinitarianisme bukan syarat keselamatan.Dengan teguh, kami berpegang bahwa Trinitarianisme itu adalah doktrin yang berdasarkan Alkitab. Secara dogmatis, kami memproklamirkan bahwa pemahaman dan kepercayaan pada Trinitarinisme Alkitab itu amat penting dalam memahami Allah, keselamatan dan karya Allah yang berkelanjutan dalam kehidupan orang-orang percaya.Pada saat bersamaan, ada orang-orang yang saleh, pengikut-pengikut Kristus yang sejati, yang berbeda pendapat dalam aspek-aspek Trinitarianisme ini.Penting untuk mengingat bahwa kita bukan diselamatkan oleh doktrin yang sempurna. Kita diselamatkan melalui iman percaya kepada Juruselamat kita yang sempurna (Yohanes 3:16).

2.Saran

Allah bukan hanya telah memperkenalkan Diri kepada manusia melalui kemaha-kuasaanNya yang tidak nampak melalui alam-ciptaanNya tetapi juga sangat dekat dengan manusia, bahkan manusia sadar akan Allah. Pengetahuan tentang Allah mendorong manusia untuk mencari Allah. Kemampuan dari manusia ini salah satu yang membedakan ia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia telah diciptakan sesuai dengan gambaran dan rupa Allah (Kejadian 1:26.Hendaklah kita menyatakan Dia dalam segala hal)

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dasaguru.com/2018/12/pengertian-unitarisme-serta-contohnya.html?m=1 https://www.katolisitas.org/tentang-unitarianism/

https://www.academia.edu/31818411/Eksistensi_Allah_pdf https://www.gotquestions.org/Indonesia/trinitarianisme.html

(15)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN...3

1.Latar belakang...3

2.Rumusan masalah ...3

3. Tujuan...3

BAB II ISI ...4

1. Eksistensi Allah dalam Kekristenan ...4

2. Eksistensi Allah dengan Unitarialisme ...7

3.Eksistensi Allah dengan Trinitarianisme...11

4. perbedaan Unitarialisme dengan Trinitarianisme ...12

BAB III PENUTUP...14

1 Kesimpulan ...14

2.Saran ...14

DAFTAR PUSTAKA ...15

(16)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Makalah ini berjudul Eksistensi Allah dalam Kekristenan,kami juga menyampaikan terima kasih kepada Seri Antonius M.Th, selaku dosen pengampu mata kuliah Doktrin Proper dan Biblologi yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna,oleh karena itu kami dengan senang hati apabila ada saran dari pembaca untuk menyempurnakan makala ini.Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Ayat ini juga bermaksud menyatakan bahwa alam raya dengan segala bagian - bagiannya tidak diciptakan Allah kecuali dengan hak dan tujuan yang benar yakni untuk menegakkan

Ayat lain yang agak mirip dengan Wah 3:14 yang dipakai FD untuk membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah adalah Kol 1:15-16 : “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang

Manusia diciptakan Allah dari debu tanah liat, menurut gambar dan rupa Allah, pada hari yang ke enam pada masa penciptaan alam semesta. Namun manusia ciptaan Allah telah

Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta (termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang diciptakan oleh Allah,

Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan segala isinya, Yang Maha Esa dalam zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT hanya satu, tidak dua, tidak tiga, dan tidak

Alam semesta serta segala isinya diciptakan Allah dengan ukuran-ukuran yang cermat dan teliti, dengan perhitungan-perhitungan yang mapan, dan dengan rumus-rumus

Tetapi bagi Saksi Yehuwa ayat ini menjadi problem, karena kalau mereka mengatakan bahwa Allah menciptakan alam semesta melalui Yesus, berarti Allah tidak seorang diri menciptakannya,

Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk anak usia dini di kelompok fondasi dengan tema Alam Semesta Ciptaan Allah dan Transportasi