• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPOR ROTAN - Kemendag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EKSPOR ROTAN - Kemendag"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPOR – ROTAN - KETENTUAN 2011.

PERMENDAG NO 35/M-DAG/PER/11/2011, LL KEMENDAG, 5 HLM.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN;

ABSTRAK : - Dalam rangka pemanfaatan rotan secara berkesinambungan dan menjaga ketersediaan bahan baku bagi industri produk rotan serta mendukung peningkatan ekspor produk industri rotan, perlu dilakukan pengaturan mengenai ketentuan ekspor rotan dan produk rotan ; - Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah:

BRO 1934, UU No. 41 Th. 1999, UU No. 17 Th. 2006, UU No. 39 Th.

2008, PP No. 34 Th. 2002, Kepres No. 260 Th. 1967, Kepres No.

84/P Th. 2009, Perpres No. No. 28 Th. 2008, Perpres No. 24 Th.

2010, Perpres No. 77 Th. 2011, Kepmenperindag No.

558/MPP/Kep/12/1998, Permendag No. 20/M-DAG/PER/5/2008, Permendag No. 31/M-DAG/PER/7/2010, ;

- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang:

1. Rotan Mentah adalah rotan dalam bentuk mentah masih alami, tidak dirunti, tidak dicuci, tidak diasap/dibelerang;

2. Rotan Asalan adalah rotan yang sudah mengalami peruntian, pembersihan sisa seludang, pemotongan pembagian batang, belum mengalami penjemuran;

3. Rotan Washed and Sulphurized yang selanjutnya disebut Rotan W/S adalah rotan yang berasal dari rotan asalan yang telah mengalami proses pengasapan belerang, penggorengan, penggosokan dan penjemuran tetapi masih berbentuk natural dan masih berkulit;

4. Produk Rotan adalah produk barang jadi yang mempunyai nilai tambah dan berasal dari bahan baku rotan;

5. Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan yang selanjutnya disingkat ETPIK adalah perusahaan industri kehutanan yang telah memperoleh pengakuan dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan untuk melakukan ekspor produk industri kehutanan;

6. Surveyor adalah badan usaha yang telah memiliki Surat Izin Usaha Jasa Survey (SIUJS) yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan;

7. Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang telah diterbitkan berdasarkan Permendag No. 36/M-DAG/PER/8/2009 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Permendag No. 328/M- DAG/PER/10/2011 tentang Perubahan Atas Permendag No.

36/M-DAG/PER/8/2009 dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011;

8. Permendag No. 36/M-DAG/PER/8/2009 tentang Ketentuan Ekspor Rotan sebagaimana telah dirubah dengan Permendag No. 28/M-DAG/PER/10/2011 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

(2)

CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012 dan akan dievaluasi secara periodik.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian menunjukan bahwa trend perkembangan volume dan nilai ekspor kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon dari bulan Januari 2001-Juli 2005 mengalami penurunan...

Ketersediaan produk kakao berpengaruh positif teatractap ekspor kakao, yang berarti peningkatan yang terjadj terhadap ketersediaan prod& akan meningl;atkan ekspor

kan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat me- nyelesaikan skripsi yang berjudul Kajian Potensi Ekspor Rotan Indonesia. Penyelesaian penulisan skripsi ini

Kebijakan pemerintah tentang pelarangan ekspor bertujuan untuk memajukan industri pengolahan rotan, namun kebijakan tersebut belum mampu memberikan efek yang

bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 7 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 355/MPP/Kep/5/2004 tentang Pengaturan Ekspor Rotan, perlu

 Pada kasus industri mebel dan kerajinan berbasis rotan, Komitmen adanya regulasi pemerintah untuk menutup ekspor bahan baku adalah langkah yang tepat dan

Aliran bahan baku dan produk mebel dan kerajinan rotan sepanjang rantai nilai perdagangan di Kabupaten Banjarmasin dan Cirebon, mulai dari petani sebagai pemasok bahan

Harga barang furnitur rotan dari indonesia dipasar Amerika cukup terjangkau dikarenakan bahan baku yang dimiliki oleh indonesia banyak dan tidak mengimpor bahan baku dari