• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI POPULASI HEWAN (Laporan Praktikum Ekologi)

N/A
N/A
Muhammad

Academic year: 2023

Membagikan "ESTIMASI POPULASI HEWAN (Laporan Praktikum Ekologi)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ESTIMASI POPULASI HEWAN (Laporan Praktikum Ekologi)

Oleh :

Muhammad Al Hafidz 2157021010

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

2022

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Estimasi Populasi Hewan Tanggal Percobaan : 06 September 2022 Tempat Percobaan : Laboratorium Ekologi

Nama : Muhammad Al Hafidz

NPM : 2157021010

Program Studi : Biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kelompok : 4 ( Empat )

Bandar Lampung, 06 September 2022 Mengetahui,

Asisten

Vira Arrisha Putri Siregar NPM. 1917021003

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Manfaat ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

III. METODE KERJA ... 6

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 6

3.2 Alat dan Bahan ... 6

3.3 Cara Kerja ... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 8

4.1 Hasil Pengamatan ... 8

4.2 Perhitungan ... 9

4.3 Pembahasan ... 9

(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.2 Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

LAMPIRAN ... 18

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Kegiatan Penerapan Metode CMR.………13

4.2 Hasil Perhitungan….………..13

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Pengamatan………..…………8

(7)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidang umum yang mencakup objek atau subjek yang memiliki sejumlah karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti untuk penelitian dan kemudian menarik kesimpulan disebut sebagai populasi. Berdasarkan

karakteristik ukurannya, Populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu populasi tertutup dan populasi tidak tertutup.

Populasi tertutup berarti tidak ada faktor yang mempengaruhi perubahan ukuran populasi. “Closure usually means the size of the population is constant over the period of investigation, i.e., no recruitment (birth or immigration) or loses (death or emigration)...”.Populasi tertutup adalah populasi yang besarnya tetap konstan selama masa studi, tanpa penambahan (kelahiran atau imigrasi) atau menurun (mati atau bermigrasi). Secara umum, arah tertutup untuk populasi tertutup, dapat dipahami bahwa tidak ada perubahan dalam anggota populasi pentingnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan populasi yang tidak diungkapkan adalah populasi yang ukurannya berubah selama masa studi. Secara umum pengertian dari undisclosed dalam undisclosed population ini dapat dipahami sebagai berikut: jumlah anggota populasi telah berkurang atau meningkat secara signifikan. (Gina,2019).

(8)

Tidak hanya itu perlu juga menentukan hubungan antara satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lain dan dengan lingkungannya. Estimasi populasi merupakan suatu metode yang dilakukan untuk memperkirakan ukuran populasi. Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengestimasi ukuran populasi adalah Metode Capture-Recapture atau dikenal sebagai pula sebagai metode Capture, Mark, Release, Recapture (CMRR). Pada praktikum kali ini akan dilakukan suatu bentuk perhitungan estimasi populasi hewan dengan menggunkan metode CMRR.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukan praktikum ini ialah untuk Menerapkan metode capture- mark-release-recapture untuk memperkirakan besarnya populasi simulan (objek simulasi) dan membandingkan hasil estimasi dari tiga rumus yang berbeda, yaitu rumus Petersan, Schnabel, dan Eschmayer –Schumacher.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa menerapkan metode capture-mark-release-recapture untuk memperkirakan besarnya populasi simulan.

2. Mahasiswa mampu membandingkan hasil estimasi dari tiga rumus yang berbeda, yaitu rumus Petersen, Schnabel, dan Eschmayer – Schumacher.

2

(9)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti dan dinyatakan sabagai cacah individu atau biomassa per satuan luas per satuan isi disebut juga sebagai kerapatan populasi Kerapatan populasi dapat dihitung dengan jumlah individu tidak dapat dinyatakan secara pasti melainkan dibandingkan dengan jenis lain atau frekuensinya per satuan waktu, cara ini dinamakan dengan kerapatan absolut. Cara mengukur kerapatan absolut ada dua, yaitu mengitung seluruh individu dan metode sampling (Widyaleksono, dkk,2012).

Metode ini juga mengasumsikan semua anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan ditangkap kembali, dan hewan diambil secara acak dan di distribusikan dalam populasi hingga saat penangkapan kembali. Teknik ini dilakukan dengan cara menangkap (Capture) sejumlah sampel pada populasi, menandai (marking) semua sampel yang tertangkap, melepaskan (release) sampel yang tertangkap pada populasi dan menangkap kembali (recapture) sampel acak pada populasi, kemudian

menghitung dan menganalisisnya (McFarlane, 2003)

Untuk mengetahui jumlah individu populasi hewan di wilayah tertentu dapat menggunakan berbagai estimasi. Salah satunya adalah metode CMRR. Metode ini umumnya diterapkan pada hewan-hewan yang berpindah. Rumus dasar penghitungan dalam metode CMRR adalah rumus Peterson, yaitu:

(10)

6

Untuk menghitung kesalahan (error) pada metode CMRR dapat dilakukan dengan cara menghitung kesalahan baku (standard error) dengan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung selang kepercayaannya, dapat digunakan rumus:

Keterangan :

t : (df,α), lihat table distribusi t dengan df = ∞ dan α adalah timgkat signifikansi

N : Cacah hewan si alam /dalam populasi

M : Cacah hewan yang tertangkap pada penamgkapan pertama dan ditandai

N : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan kedua, terdiri dari hewan yang bertanda dan belum ditandai senelumnya.

R : Cacah hewan yang bertada dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada penangkapan kedua (karyamto,2017) Statistika sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data telah mengembangkan sebuah metode dalam mengestimasi populasi hewan pada populasi tertutup, yaitu metode Capture Mark Release Recapture (CMRR). Metode Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu metode estimasi populasi yang dilakukan dengan cara menangkap, menandai, melepaskan,dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi. metode Capture Mark Release Recapture (CMRR) mengasumsikan

4

(11)

6

populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran atau kematian ketika penelitian dilakukan) dan sampel saling independen (Rachel & Bryon, 2015).

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikutidua pola.

Beberapa populasi mempertahankan ukuran poulasimempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan populasilain berfluktasi cukup besar.

Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatueksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada hakikatnya dengankeseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam (Naughton.Mc, 1973).

Estimasi ukuran populasi dapat dilakukan (berdasarkan densitas yang diperoleh) dengan hanya mengamati sebagian dari kawasan yang hendak diduga; namun demikian daerah contoh harus dapat mewakili seluruh kawasan. Beberapa sumber menyarankan agar areal (contoh) yang diamati mencapai 10 – 15 % dari luas total kawasan yang hendak diduga; tetapi beberapa berpendapat bahwa estimasi ukuran populasi sudah cukup akurat hanya dengan mengamati areal contoh seluas 5 % dari luas total kawasan yang hendak diduga Namun demikian, yang paling penting dijadikan sebagai patokan persyaratan agar data yang diperoleh berlaku umum untuk seluruh kawasan adalah bahwa areal contoh harus dapat mewakili seluruh kondisi kawasan studi; seperti tipe habitat,kualitas habitat, ketinggian dan topografi, serta parameterparameter lain (yang terjadi di dalam kawasan) yang dapat mempengaruhi keberadaan / kehadiran dan/atau .kelangsunganhidup spesies yang hendak diduga.

(Imran SL Tobing, 2008).

5

(12)

6

III. METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa , 06 September 2022. Pukul 14.30 sampai dengan 16.00 di Laboratorim Ekologi Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Dua buah stoples yang masing- masing berisi dua macam warna kancing baju atau objek lain (diusahakan dalam besar butirannya sama) dengan jumlah tertentu.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengambil senggenggam kancing -baju warna hitam yang ada didalam stoples, dihitung jumlahnya kemmudian menggantikan sejuomlah kancing- baju hitam tersebut dengan kancing – baju warna lain dan dimasukkan ke dalam stoples yang berisi kancing- baju warna hitam tadi. Cara ini diumpamakan untuk menandai hewan.

(13)

6

2. Mengisi kancing baju kedalam toples kemudian dikocok secara konstan agar kancing-baju tercampur secara homogen.

3. Mengambil cuplikan yang kedua dengan cara yang sama, apabila terdapat sejumlah kancing- baju warna warna lain maka dicatat sebagai M atau dalam tabel ditulis pada kolom R. Jumlah kancing baju warna hitam yang tertangkap kedua diacatat sebagai T.

4. Melakukan sampling atau mengambil cuplikan berikutnya sampai sepuluh kali.

5. Menghitung kancing-baju warna hitam dengan ketiga rumus, yaitu Petersen, Schnabel, dan Eschmeyer-Schumacher. Dengan demikian maka estimasi populasi untuk dapat dihitung

6. Menghitung kancing-baju warna lain, caranya sama seperti di atas hanya stoples yang diambil kancing-bajunya yang pertama adalah yang berisi kancing- baju warna lain tersebut, dan cuplikan dilakukan sebanyak sepuluh kali.

7. Setelah menyelesaikan perhitungan kanincg baju kemudian mengestimasikan populasi kedua macam warna kancing baju, populasi kedua macam kancing baju tersebut dihitung jumlahnya secara langsung.

8. Mengikan angka – angka yang didapat ke dalam tabel lembarana kerja yang tersedia.

9. Mendiskusikan hasil yang anda peroleh dan bandingkan dengan hasil perhitungan secara langsung dan coba diskusikan pula populasi hewan yang ada di sekitar anda yang dapat diestimasi populasinya dengan metode C-M- R.

7

(14)

6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun tabel hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut Tabel 1. Hasil Pengamatan.

S C M T R 𝑀2 C.𝑀2 M.R 𝑅2 𝑅2/𝐶

1 21

2 29 21 26 3 441 12.789 63 9 0,31

3 33 47 25 8 2.209 1.551 376 64 1,93

4 34 72 22 12 5.184 176.256 864 144 4,23

5 20 94 11 9 8.836 176.720 846 81 4,05

6 22 105 11 11 11.025 242.550 1.152 121 5,5 7 33 116 10 23 13.456 444.048 2.668 529 16,03 8 23 126 14 9 15.876 365.148 1.134 81 3,52 9 30 130 10 20 16.900 507.000 2.600 400 13,3 10 33 140 9 24 19.600 646.800 3.360 576 17,45

Jumlah 2.572.862 13.066 66,32

(15)

4.2 Perhitungan

Dari hasil data yang kami peroleh, pada pengambilan kancing-baju sebanyak 10 kali pengambilan sampel secara acak.

4.3 Pembahasan

Hasil dari rumus perkiraan populasi Schumacher – Eschmeyer adalah 196,91, kemudian dihitung variancenya yaitu sebesar 66,253 dan terakhir yaitu menghitung standar errornya dengan hasil 196,47.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi metode CMR ialah :

1. Besar kecilnya pengambilan dan penangkapan : semakin besar pengambilan, semakin banyak pula kancing yang terambil.\

2. Proses randominasi : semakin rata pengocokan, semakin rata pula jumlah populasi yang terambil.

Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture-recapture. Merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil (Naughton, 1973). Perhitungan populasi baik untuk hewan

maupun tumbuhan dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung yaitu dengan pertimbangan terhadap besarnya populasi dan sifat hewan atau tumbuhan yang akan dihitung misalnya untuk sampling populasi rumput di padang rumput dapat digunakan metode kuadrat, untuk hewan – hewan besar dapat dilakukan dengan metode “Track count” atau “Fecal count”.

Nilai a = ∑ (𝐶.𝑀

2)

∑(𝑀.𝑅) = 2.572.862

13.066 = 196,91 Nilai b = 1

(𝑆−1) – [∑ (𝑅2

𝐶) −∑(𝑀.𝑅)

𝑎 ] = b = 1

9 [86,61 − 0,067] = 66,253 Nilai SE = √ 𝑎3.𝑏

∑(𝑀.𝑅) = √196,913. 66,253

∑(13.066) = 196,47

9

(16)

6

Untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang, dan burung dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture-mark-release-recapture.

Metode Capture-Recapture merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk menaksir ukuran populasi dengan teknik Capture, Marking, Release, Recapture (CMRR) yaitu menangkap, menandai, melepaskan, dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi.

1. Menangkap (capture)

Menangkap dapat diartikan sebagai pengambilan sampel dalam populasi tertentu.

Pada umumnya dalam teknik ini diperlukan jebakan untuk populasi yang bersifat liar.

2. Menandai (marking)

Setelah objek sampel tertangkap, selanjutnya objek sampel tersebut diberi tanda.

hal ini dilakukan agar menjadi pembeda dengan anggota populasi yang lain yang belum/tidak tertangkap.

3. Melepaskan (realease)

Setelah objek sampel diberi tanda, objek sampel tersebut selanjutnya dilepaskan kembali dan berbaur dengan anggota populasi yang lain.

4. Menangkap kembali (recapture)

Menangkap kembali hal ini mempunyai arti mengambil sampel kembali. Terdapat perbedaan untuk penangkapan kembali ini karena ada kemungkinan anggota populasi yang tertangkap merupakan objek sampel sudah ditangkap sebelumnya yang dibedakan dengan tanda.

10

(17)

6

Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan.

Pengukurankerapatan mutlak ialah dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang di

pertanyakan di sutau daerah adalah menghitung makhluk tersebut semuanya dan metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsi kecil populasi pada rumus Paterson. Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture-recapture. Merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil (Naughton, 1973). Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung yaitu dengan pertimbangan terhadap besarnya populasi dan sifat hewan atau tumbuhan yang akan dihitung misalnya untuk sampling populasi rumput di padang rumput dapat digunakan metode kuadrat, untuk hewan - hewan besar dapat dilakukan dengan metode “Track count” atau

Fecal count”. Untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang, dan burung dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture- mark-release-recapture

11

(18)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah :

1. Populasi yang ditetapkan pada percobaan menggunakan simulator CMR yakni populasi besar dengan distribusi penyebaran yang acak

2. Proses pengulangan dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan percobaan atau pengambilan sampel

3. Perkiraan populasi Schumacher – Eschmeyer mendapatkan hasil 196,61 atau 197 individu

4. Data varience menghasilkan 66,253 dengan standar error 196,47

5. Metode CMR sederhana dapat digunakan untuk menjadi praduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung, dan mamalia kecil .

5.2 Saran

Adapun saran pada praktikum ini adalah :

1. Data yang digunakan agar lebih akurat sebaiknya perhitungan menggunakan aplikasi yang dapat membantu proses identifikasi seperti mini tab.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

McFarlane,M.and Mitchell, P. 2003. Scoping and Assesment of the Environmental and Social Impacts of River Mining in Jamaica. MERN Working PaperNo. 32, University of Warwick. Conventry.

Rachel, S. McCrea., and Bryon J. T. Morgan. 2015. Analysis Capture and Recapture Data and Estimazing The Size of Close Population. CRC Press. Boca Raton.

McNaughton, S.J., dan Larry, W.F. 1973. Ekologi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tobing, Imran SL, 2008. Teknik Estimasi Ukuran Populasi Suatu Spesies Primate, Fakultas Biologi. Universitas Nasional Jakarta. Jakarta

Widyaleksono. 2012. Petunjuk Praktikum Ekologi Umum. Airlangga University Press : Surabaya

(20)

LAMPIRAN

Gambar 4.1 Kegiatan Penerapan Metode CMR

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Opposition of core values in terms of religious affiliation The first category of opposing core values, based on the religious affiliations Jewish religion versus Assyrian cult, can

Page | vi ABBREVIATIONS AND ACRONYMS AMR Automated Meter Reading Km Kilometre ASGISA Accelerated and Shared Growth Initiative South Africa KPA Key Performance Area BCMM