• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi[1]

N/A
N/A
Zaina Khairunisa Asya

Academic year: 2024

Membagikan "Evaluasi[1]"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Anggota Kelompok :

1.Ilham Karim Nugraha 4313421032 2.Virna Tristania Koencoro 4313421014 3.Mayyaza Urfa Karima 4313421025 4.Nabila Rizki Indriani 4313421054

5.Zaina Khairunisa Asya 4313421051 6.Achmad Faujie Hafizh 4313421006

7.baginda nathanael H 43134210055

EVALUASI IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN

NASIONAL

KEL 5B

(2)

CONTENT

01 02 03 04

PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(3)

PENDAHULUAN

Implementasi kebijakan publik merupakan salah satu fase dan kajian yang sangat penting dalam proses kebijakan publik. Hal ini penting karena sebaik apapun suatu kebijakan, tujuan kebijakan tidak akan tercapai apabila tidak dipersiapkan dan direncanakan secara matang dalam pelaksanaannya.

Jaminan kesehatan nasional merupakan program yang dibuat untuk membantu masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah sehingga mereka tidak lagi merasakan kesulitan. Selain itu sistem kesehatan ini dibuat untuk mencapai Universal Health Coverage yang dirancang WHO untuk menjamin setiap masyarakat didunia mendapat hak dalam pelayanan kesehatan yang sesuai standar.

(4)

JURNAL 1

(5)

Permasalahan Solusi WHO menjamin setiap masyarakat di dunia

mendapat standar pelayanan kesehatan yang baik.

Melalui Universal Health Coverage (UHC)

diharapkan negara-negara di seluruh dunia mampu mengangkat derajat pelayanan kesehatan yang

selama ini kurang diperhatikan. Namun, sistem kesehatan yang sesuai dengan standar UHC

penerapannya di Indonesia sangat kurang.

Keberhasilan pelaksanaan Universal Health

Coverage (UHC) di Indonesia dapat ditingkatkan

dengan cara melakukan pelayanan yang transparan kepada pasien dan tidak membeda-bedakan

pelayanan pasien BPJS dengan pasien umum sehingga menjamin standar pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Fasilitas rumah sakit daerah masih mengalami hambatan dalam penanganan covid seperti

kurangnya alat bantu pernafasan dan minimnya tenaga medis.

Perlu dilakukan peningkatan fasilitas di RS daerah salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan dana APBD dan penetapan anggota BPJS PBI

dilakukan oleh pemerintah daerah tidak terpusat supaya tepat sasaran.

Penerapan program jaminan kesehatan dalam penanganan pandemic Covid-19 belum sesuai dengan standar penerapan Universal Health Coverage (UHC)

Dalam pelaksanaannya program jaminan kesehatan dalam penanganan Covid-19 perlu dilakukan

monitoring dari Lembaga Swadaya Masyarakat sehingga dapat melakukan evaluasi pemerataan pelayanan kesehatan.

(6)

JURNAL 2

(7)

Permasalahan Solusi Kabupaten Bandung telah melaksanakan program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagaimana amanat Peraturan Presiden No. 82 tahun 2018.

Akan tetapi, kepesertaan JKN di Kabupaten

Bandung sebesar 78.75% atau masih di bawah target 95%. Ada kurang dari 10 ribu jiwa belum terdaftar JKN. Padahal program JKN merupakan wajib dan menjadi hak atas setiap warga negara Indonesia.

Untuk 10 ribu masyarakat yang belum terdaftar, bisa menggunakan perangkat masyarat (RT/RW) untuk membantu pendataan selain itu perlu

diberlakukan kebjikana khusus dari Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menetapkan kriteria

masyarakat penerima Jaminan Kesehatan sehingga kepersertaan JKN dapat merata.

Pemanfaatan anggaran JKN di Kabupaten Bandung

belum optimal Melakukan peningkatan fasilitas kesehatan tingkat lanjut untuk memanfaatkan anggaran JKN dengan optimal

(8)

JURNAL 3

(9)

Permasalahan Solusi Provinsi daerah Khusus ibukota (DKI) Jakarta yang

memiliki persentase penyakit hipertensi yang terus meningkat hingga 29%. Dalam evaluasi regulasi

Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) pada JKN yang telah mengatur dalam melakukan UR, audit medis, sosialisasi kewenangan tenaga klinis dan pembinaan etika disiplin profesi. Regulasi yang dilakukan belum efektif, dengan total klaim

diagnosa hipertensi menunjukkan adanya peningkatan.

melakukan kebijakan sebagai berikut :

1. Kebijakan KMKB : dilakukan dengan menganalisa jumlah kunjungan dan besaran klaim hipertensi 2. Kebijakan pencegahan kecurangan : dilakukan

dengan menganalisa perubahan perbandingan antara jumlah klaim dengan jumlah pasien

diagnosa hipertensi

ke-2 metode tersebut telah dijalankan pada RS menunjukan kebijakan pencegahan kecurangan efektif dalam penegakan klaim pada kasus

hipertensi.

(10)

JURNAL 4

(11)

Permasalahan Solusi Pada beberapa wilayah di Indonesia, evaluasi pada

tahap implementasi program JKN yang masih ditemukannya permasalahan pada pengadaan obat, tidak adanya regulasi, sosialisasi yang rendah, permasalahan pengadaan dan

penyimpanan obat, permasalahan dari segi pembiayaan dan keuangan.

penyebab: tunggakan pembayaran rumah sakit dimana disebabkan oleh Perpres yang

membingungkan di bagian penyerahan dokumen klaim.

stock obat yang menipis dimana diakibatkan oleh buruknya proses klaim sehingga RS kerap kali

kesulitan dalam membeli obat-obatan.

solusi: perbaikan terkait klaim terutama dari waktu tunggu kalim Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga

dinilai mengalami financial distress pada tahun 2014-2016 dengan hasil negatif (-11,56), karena nilainya < 0

(12)

JURNAL 5

(13)

Permasalahan Solusi ketersediaan obat pada puskesmas di

Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN belum mencukupi kebutuhan

puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat

rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN.

Penyebab :

1. Permintaan stok obat belum optimal

2. distribusi obat yang tidak cukup dan tidak merata dari IFK

3. Kurangnya sumber daya kefarmasian dan kurangnya dukungan biaya distribusi obat Solusi :

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi farmasis pengelola obat puskesmas,

perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian yang matang, pengadaan sistem informasi

manajemen persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.

(14)

Kesimpulan

Evaluasi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menunjukkan bahwa program ini berhasil meningkatkan akses layanan kesehatan bagi

masyarakat, termasuk kelompok ekonomi rendah. Namun, tantangan masih ada dalam hal aksesibilitas di daerah terpencil, kualitas layanan yang

bervariasi, dan keberlanjutan finansial. Efisiensi administrasi dan integrasi data perlu ditingkatkan, serta monitoring dan evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan program berjalan efektif. Meskipun ada peningkatan

kepuasan peserta, perbaikan terus-menerus diperlukan untuk memastikan JKN dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan bagi

seluruh masyarakat Indonesia.

(15)

Daftar Pustaka

Laksana, F.D., Purnomo, E.P., dan Kasiwi, A.N., (2020). Evaluasi Program Jamianan Kesehatan Indonesia (Studi Kasus Penanganan Covid 19 di Indonesia). Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.5, No.3 Hal.142-151

Nugroho, E.B., Siabudhi, W., dan Alexandri, M.B. (2021). Implementasi Kebijakan Jamianan Kesehatan Nasional di Kabupaten Bandung. Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 3. https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat

Hasri, E.T., dan Djasri, H. (2021).Evaluasi Kebijakan Mutu Layanan Kesehatan dalam Era JKN di Provinsi DKI Jakarta: Studi Kasus Hipertensi dengan Data Sistem Kesehatan (DASK). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Volume 10, Halaman 136-142.

Santoso, N.A. (2022). Evaluasi Program Jamianan Kesehatan Nasional di Indonesia. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Carolien, I., Fudholi, A., dan Endarti, D. 2017. Evaluasi Ketersediaan Obat Sebelum dan Sesudah Implementasi JKN pada Puskesmas di Kabupaten Keerkom, Provinsi Papua. Jurnal UGM, Volume 7 Nomor 1.

(16)

Teman-teman yang ingin bertanya atau menanggapi kami persilkan ;)

TERIMA KASIH

KEL 5B

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaannya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja mencakup empat program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan..

Fokus penelitian ini adalah peran tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien anggota program universal coverage yaitu program perlindungan sosial di

Dalam pelaksanaannya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja mencakup empat program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan..

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Peran Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Jaminan Kesehatan Cakupan Semesta (Universal Health Coverage)

Dalam penanganan Covid-19 yang meliputi penerapan protokol kesehatan dan proses penyaluran bantuan langsung tunai ini, yang menjadi tolak ukur keberhasilan

Untuk penanganan Covid-19 sendiri, selain dengan program imunisasi, juga akan terus melakukan usaha pencegahan dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes)

59 59 Tahun Tahun 2014 2014 Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. Penyelenggaraan Program

About Abbreviations UHC, universal health coverage; SSA, Sub-Saharan Africa; LMICs, low- and middle-income countries; OOP, out-of-pocket payments; BMPHS, Basic Minimum Package of