• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JELITA (JAM EKSTRA LAYANAN ADMINISTRASI) DI KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO - Repository Universitas Panca Marga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JELITA (JAM EKSTRA LAYANAN ADMINISTRASI) DI KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO - Repository Universitas Panca Marga"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Selain itu, kebijakan publik juga merupakan kebijakan yang dikembangkan atau dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah. Menurut pendapat di atas, kebijakan publik adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk melaksanakan kepentingan seluruh masyarakat. Pressman dan Widavsky (dalam Winarno) mendefinisikan kebijakan publik sebagai hipotesis yang memuat kondisi awal dan konsekuensi yang dapat diprediksi.

Banyak pihak yang merasa definisi tersebut masih terlalu luas untuk dipahami karena yang dimaksud dengan kebijakan publik dapat mencakup banyak hal. Lebih lanjut Woll (dalam Tangkilisan, 2003:2) mengemukakan bahwa kebijakan publik adalah sejumlah kegiatan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Chandler dan Plano (dalam Tangkilisan, 2003: 1) mengatakan bahwa kebijakan publik adalah penggunaan sumber daya yang ada secara strategis untuk menyelesaikan permasalahan publik atau pemerintah.

Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh pemerintah dan ditujukan untuk tujuan tertentu guna menyelesaikan permasalahan publik atau melayani kepentingan masyarakat. Proses pengambilan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses dan variabel yang perlu dikaji. Oleh karena itu, beberapa pakar politik yang tertarik mempelajari kebijakan publik membagi proses perumusan kebijakan publik menjadi beberapa tahapan.

Oleh karena itu ditentukan kriteria atau kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik yang dilaksanakan telah mencapai dampak atau tujuan yang diinginkan atau tidak. Hal ini sangat penting karena keberhasilan implementasi kebijakan publik akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang relevan dan kesesuaian badan atau badan pelaksana. Keenam, dalam menilai kinerja keberhasilan implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn yang dikutip oleh Agustino, sejauh mana lingkungan eksternal mendukung keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan, dan lingkungan eksternal tersebut adalah ekonomi, sosial. dan politik (Meter dan Horn dalam Agustin.

Oleh karena itu, kebijakan publik yang berkualitas hanya dapat dicapai jika siklusnya mendapat perhatian yang seimbang baik dari sisi perumusan, implementasi, dan evaluasi kebijakan. Sementara itu, Winarno menyatakan kebijakan publik merupakan suatu proses yang kompleks dan panjang yang mempunyai tahapan-tahapan kebijakan yang tidak terbatas sekalipun ada. Siklus lahirnya kebijakan publik hingga lahirnya evaluasi juga diperkuat oleh Dunn (2003), Anderson (1990) dan Suharto (2010).

Apabila suatu kebijakan publik tidak tercapai sesuai dengan tujuannya, karena mengalami resistensi, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kebijakan tersebut harus dievaluasi, apa penyebabnya dan solusi apa yang harus diambil, atau haruskah kebijakan tersebut dihentikan, terputus. atau melakukan konversi untuk mendapatkan kebijakan baru. Hal-hal mendasar di atas merujuk pada sejumlah konsep penting terkait kebijakan publik pada umumnya dan evaluasi kebijakan pada khususnya, pengertian evaluasi kebijakan sebagai frontier field of study; fungsi dan tugas evaluasi kebijakan; menggunakan hasil evaluasi kebijakan dan memahami evaluasi kebijakan sebagai sebuah kontinum. Evaluasi kebijakan publik menurut Muhadjiro v (Widodo) adalah proses menilai sejauh mana suatu hal.

Sedangkan menurut Winarno, evaluasi kebijakan sebenarnya merupakan kegiatan fungsional dalam arti evaluasi kebijakan publik dilakukan tidak hanya pada tahap akhir, tetapi juga sepanjang proses kebijakan, termasuk pada tahap perumusan.

Pelayanan Publik

Kriteria daya tanggap penting karena suatu analisis yang dapat memenuhi seluruh kriteria lainnya (efektivitas, efisiensi, kesesuaian, keadilan) akan gagal jika analisis tersebut tidak menanggapi kebutuhan aktual kelompok yang seharusnya mendapatkan manfaat dari suatu kebijakan. 6) Akurasi. Menurut Moenir, jasa adalah kegiatan yang disampaikan oleh organisasi atau individu kepada konsumen yang tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki, konsumen adalah orang-orang yang menerima manfaat dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang memberikan jasa tersebut. Masyarakat berharap pelayanan publik dapat melayani dengan jujur ​​dan pengelolaan sumber pendapatan yang baik serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Pelayanan publik yang adil dan akuntabel menghasilkan kepercayaan masyarakat sebagai landasan mewujudkan pemerintahan yang baik. Subarsono (dalam Dwiyanto menyatakan bahwa pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya. Lebih lanjut Sinambela (2006:5) menyatakan bahwa pelayanan publik adalah: “seperti segala kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk sejumlah orang yang memiliki "aktivitas apa pun yang menguntungkan dalam kelompok atau unit dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada produk fisik".

Pasolong menyatakan bahwa pelayanan publik adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah terhadap sejumlah orang yang mempunyai kegiatan yang menguntungkan suatu kelompok atau unit dan memberikan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk fisik. Lebih lanjut Kurniawan (2005:7) menyatakan pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) kebutuhan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi, sesuai dengan aturan dan prosedur dasar yang telah ditetapkan. Berdasarkan pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik sebagai pemberi pelayanan (melayani) kebutuhan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi, sudah sesuai dengan aturan dan prosedur dasar yang telah ditetapkan.

Menurut Peraturan Menteri PANRB Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pelayanan publik dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, antara lain: . 1) Pelayanan administrasi. Jasa yang menghasilkan berbagai jenis dokumen resmi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat, bukti kepemilikan atau kewenangan suatu barang (kepemilikan, otoritas pertanahan, dll). Dokumen-dokumen tersebut antara lain Kartu Nama (KTP), Akte Kelahiran, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor.

Suatu jasa yang menghasilkan berbagai bentuk dan jenis barang yang digunakan masyarakat, misalnya jaringan telepon, listrik, penyediaan air bersih dan lain sebagainya. Jasa yang menghasilkan berbagai macam jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya pendidikan, kesehatan, transportasi, jasa pos, dan lain sebagainya. Sektor publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan melaksanakan layanan pengaduan secara online dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah dan cepat mengakses informasi mengenai pelayanan publik yang diselenggarakan oleh sektor publik dan dijawab langsung oleh instansi terkait.

Inovasi Pelayanan Publik

Dengan menambahkan inovasi yang mencakup sistem, kebijakan, dan program, selain menciptakan produk dan proses baru, inovasi juga dapat berupa upaya manajemen pemasaran baru yang lebih efektif dan efisien. Kebijakan yang tidak memuat sesuatu yang baru atau menggantikan yang lama hanya akan menjadi kebijakan yang non-fungsional. Dengan mencampurkan istilah inovasi dengan kebijakan, maka diketahui tiga jenis interaksi antara inovasi dan kebijakan, yaitu (Rahardjo, 2011). a) Inovasi kebijakan: arah dan inisiatif kebijakan baru (policy Innovation) Inovasi kebijakan yang dimaksud adalah adanya inisiatif dan arah kebijakan baru.

Artinya setiap kebijakan (publik) yang dikeluarkan pada prinsipnya harus mengandung sesuatu yang baru. Jadi yang dimaksud dengan inovasi kebijakan menurut Walker adalah suatu kebijakan... yang baru bagi negara yang mengadopsinya, tanpa memandang berapa lama program tersebut atau berapa banyak negara lain yang telah mengadopsinya sebelumnya. Dalam peran ini, fokusnya adalah pada inovasi yang berdampak pada proses pembuatan atau perumusan kebijakan.

Inovasi yang muncul adalah bagaimana memasukkan mekanisme partisipasi masyarakat ke dalam proses pengambilan kebijakan. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan yang dirancang khusus untuk mendorong, mengembangkan, dan menyebarkan inovasi di berbagai sektor. Difusi inovasi politik terjadi karena dua faktor penting, yaitu faktor internal dan difusi regional.

Faktor penentu internal berarti bahwa karakteristik sosial, ekonomi dan politik suatu negara menentukan inovasinya. Dalam kaitannya dengan manajemen sektor publik, inovasi berarti penggunaan metode dan strategi baru dalam pengambilan kebijakan dan sistem operasi standar baru bagi sektor publik untuk menyelesaikan permasalahan publik. Dengan demikian, inovasi dalam bidang manajemen dan administrasi publik merupakan suatu respon yang kreatif, efektif dan unik dalam memecahkan permasalahan baru atau sebagai respon baru terhadap permasalahan lama. f) Inovasi kelembagaan, yang fokusnya adalah renovasi lembaga yang sudah ada atau pendirian lembaga baru.

Lembaga-lembaga yang kami perkirakan kurang efisien dan tidak memberikan kontribusi nyata terhadap administrasi publik harus direnovasi atau dihilangkan agar tidak membebani anggaran publik.Inovasi organisasi, termasuk pengenalan prosedur kerja atau teknik manajemen baru dalam administrasi publik. Upaya menemukan metode dan mekanisme dalam administrasi publik sangat diperlukan, terutama metode baru dari sudut pandang pengembangan kompetensi individu dan pemanfaatan teknologi baru. g) Inovasi proses, penekanannya pada pengembangan kualitas pelayanan publik. Proses pemberian layanan memerlukan sedikit inovasi, terutama dalam hal pemberian layanan, efisiensi layanan, dan kemudahan akses layanan. h) Inovasi konseptual, penekanannya pada bentuk-bentuk pemerintahan baru (seperti: pembuatan kebijakan interaktif, pemerintahan inklusif, reformasi anggaran masyarakat dan jaringan horizontal).

Jelita sebagai Inovasi Pelayanan Publik

Namun ada beberapa layanan yang selama ini belum bisa dilayani dengan aplikasi LAPAK, seperti aplikasi KTP dan aplikasi KK. Untuk pelayanan di Kantor Kecamatan Dring, pelamar dapat dilayani pada hari kerja yaitu Senin sampai dengan Jumat pukul 11.00 WIB, kecuali pada hari Jumat layanan tersedia hingga pukul 11.00 WIB. Salah satu kendala yang dihadapi dalam bidang jasa adalah adanya sebagian warga yang membutuhkan pelayanan yang tidak dapat menggunakan jam pelayanan tertentu yaitu WIB.

Kendala ini terutama dihadapi oleh warga yang memang bekerja di sektor swasta dengan jam kerja di atas pukul 16.00 WIB. Untuk mengatasi kendala tersebut, Kecamatan Dringu melakukan terobosan atau inovasi dalam pelayanan publik dengan menerapkan program Jelita (Pelayanan administrasi jam luar biasa). Para pegawai yang terdiri dari Kepala Departemen Pemerintahan dan beberapa staf selalu siap melayani para pelamar hingga malam hari setiap Rabu malam.

Kerangka Pemikiran

JELITA (Jam Pelayanan Administrasi Tambahan) merupakan terobosan atau inovasi pelayanan publik di Kecamatan Dringu yang diharapkan dapat tercapai. Mengatasi permasalahan pelayanan bagi pelamar yang tidak dapat melakukan pelayanan pada pagi hari. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Jelita (Perpanjangan Jam Pelayanan Administrasi) di Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

Referensi

Dokumen terkait

Menurutnya kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya

Berdasarkan hal tersebut, kebijaksana- an akan menciptakan suatu kebijakan pub- lik. Friedrich adalah serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam

Carl Friedrich memandang kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, yang memberikan hambatan

kebijakan publik sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan berbagai hambatan yang

“Suatu tindakan yang mengarah kepada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan –

Maka dari itu berkaitan dengan beberapa pengertian kebijakan di atas, maka kebijakan publik ialah Serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau Pemerintah dalam suatu

Kebijakan merupakan tujuan tertentu atau serangkaian prinsip atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah pada periode tertentu dalam hubunganya dengan suatu subyek atau

Menurut Carl Frederich memandang kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seorang kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, yang