FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Tercatat di Indonesia Tahun 2018-2020). Akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2022. Sri Winastuti, 2022, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2020).
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode komparatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sri Winastuti, 2022, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020).
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Keterlambatan laporan audit yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan laba yang lambat dari laporan keuangan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi yang besar agar laporan audit dapat diselesaikan tepat waktu antara manajemen perusahaan dan auditor dalam proses audit laporan keuangan. Hal ini membuat audit meningkatkan kecermatannya dalam proses audit untuk memastikan konfirmasi laporan keuangan memuaskan sehingga penundaan laporan audit lebih lama dan tepat (Firmansyah & Amanah, 2020).
Reputasi KAP dapat dijelaskan sebagai sikap akuntan dalam memenuhi kewajibannya meninjau laporan keuangan perusahaan. Reputasi KAP harus diturunkan dari konsekuensi pelaporan keuangan yang dapat diandalkan sesuai aturan standar yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles).
- Landasan Teori
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Berpikir
- Hipotesis
Teori atribusi mendukung pengujian ini karena berdasarkan teori atribusi para ahli akan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel internal dan eksternal terhadap audit report delay. 1987) menunjukkan bahwa laporan audit tertunda karena jangka waktu penyelesaian audit diperkirakan sejak tanggal penyelesaian buku tahunan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen. Dalam studinya, seluruh manajer perusahaan besar cenderung dapat mengurangi keterlambatan laporan audit karena keterlambatan laporan keuangan yang disebabkan oleh perusahaan besar yang terus-menerus diteliti oleh investor, asosiasi perdagangan, dan badan pengatur.
Pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan perubahan manajemen terhadap laporan audit perusahaan perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah keuangan tidak berpengaruh terhadap keterlambatan laporan audit, sedangkan profitabilitas dan sertifikasi audit berpengaruh negatif terhadap penundaan laporan audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit report delay, sedangkan profitabilitas dan kualitas audit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan dewan komisaris perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report delay, sedangkan komite audit dan ukuran komisaris independen serta ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit pelaporan delay. Pengaruh Ukuran KAP, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio terhadap Audit Report Delay. Ukuran KAP, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit Report Delay.
Perusahaan, Leverage dan Ukuran KAP versus lag dalam laporan audit (studi empiris. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode. Berdasarkan diagram konseptual di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (X) dan variabel terikat (Y), Variabel X diketahui terdiri dari X1 (ukuran perusahaan), X2 (tingkat leverage keuangan), X3 (reputasi KAP) dan Budhiarta & Wirakusuma, Made GedeArtaningrum, 2017) menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif antara profitabilitas dan keterlambatan laporan audit.
- Metode Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu menentukan tes tertentu yang tidak acak dengan tujuan tertentu. Menunjukkan total informasi dan data yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi keterlambatan laporan audit pada periode dan tahun 2020. Variabel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Ghozali, 2011).
Selain hal-hal tersebut di atas, keterlambatan laporan audit dalam suatu laporan audit juga dapat diartikan sebagai alokasi waktu sejak akhir tahun buku sampai dengan tanggal dikeluarkannya opini audit. Ukuran KAP merupakan ukuran yang digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya suatu rekening publik (Sumartini dan Widhiyani, 2014) dalam Widyasari (2018). Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi suatu pelaksanaan usaha yang secara umum diharapkan dapat menghasilkan keuntungan secara keseluruhan sebagai alat untuk mengukur tingkat kecukupan pelaksanaan pengurus.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui beberapa literatur seperti buku, artikel, karya ilmiah dan bahan analisis yang berkaitan dengan penelitian ini. Statistika adalah pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi informasi dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diperhitungkan tanpa maksud untuk menciptakan tujuan yang berlaku untuk masyarakat umum atau spekulasi. Uji normalitas pada model regresi bertujuan untuk menguji apakah informasi yang digunakan berdistribusi normal.
Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian secara parsial (uji-t) dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi t hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini. Langkah pengujian sinkron ini dimaksudkan untuk menentukan Ho dan Ha serta menentukan derajat kepentingan (a), biasanya menggunakan a = 5% atau a = 1%.
Gambaran Umum Dari Objek Penelitian
Bursa saham pada saat itu mengikuti permintaan karena investor dan pialang efek merasakan kebutuhan akan bursa efek di Jakarta. Bursa Efek Jakarta ditutup pada masa Perang Dunia I dan kemudian dibuka kembali pada tahun 1925. Meski bekas pasar tersebut tidak mati, namun masih ada bursa resmi yang dikelola oleh Bank Indonesia hingga tahun 1975.
Bursa Efek Jakarta dibuka kembali pada tanggal 10 Agustus 1977 dan dikelola oleh Badan Penyelenggara Pasar Modal (BAPEPAM), sebuah lembaga baru di bawah Departemen Keuangan. Dari tahun 1979 hingga 1984 saja, dua puluh tiga perusahaan lain menawarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Terakhir, perusahaan melihat pasar modal sebagai sarana menarik untuk mencari modal, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pada akhir tahun 1997 terdapat 283 emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Tahun 1955 merupakan tahun dimana Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru, karena pada tanggal 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS). Pada bulan Juli 2000, Bursa Efek Jakarta beralih ke perdagangan over-the-counter untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari terjadinya kerugian saham dan pemalsuan saham, serta mempercepat proses penyelesaian transaksi. Pada tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mulai menerapkan remote trading sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
Dengan persetujuan pemegang saham kedua bursa, BES dilebur menjadi BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tujuan untuk meningkatkan peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2008, pasar modal Indonesia dilanda krisis keuangan global yang mengakibatkan penghentian sementara perdagangan bursa efek Indonesia pada tanggal 8 dan 10 Oktober 2008. Pada tanggal 2 Maret 2009, Bursa Efek Indonesia meluncurkan sistem perdagangan baru yaitu Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next-G) yang merupakan pengganti sistem JATS yang telah aktif sejak Mei 1995.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tabel 4.1 menunjukkan bahwa datanya adalah 45 dari 15 sampel perusahaan perbankan periode 2018-2020 dan berbagai variabel antara lain ukuran perusahaan, leverage (DAR), reputasi KAP, profitabilitas (ROA ) ), dan audit report lag dapat dijelaskan sebagai berikut. Hasil analisis deskriptif variabel audit report lag memperoleh nilai maksimum sebesar 186 hari dan nilai terendah. Uji regresi berganda dimaksudkan untuk melihat pengaruh efektif ukuran perusahaan, tingkat leverage, reputasi KAP dan profitabilitas terhadap audit report delay.
Koefisien ukuran perusahaan sebesar -1,521 menunjukkan bahwa setiap penurunan ukuran perusahaan 1 kali akan diikuti dengan penurunan audit report lag sebesar -1,521. Koefisien tingkat leverage sebesar 11,746 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran perusahaan akan diikuti dengan peningkatan audit report lag sebesar 1 kali sebesar 11,746. Koefisien reputasi KAP sebesar -17,643 menunjukkan bahwa setiap penurunan ukuran perusahaan 1 kali akan diikuti dengan penurunan audit report lag sebesar -17,643.
Koefisien profitabilitas sebesar -92,852 menunjukkan bahwa setiap penurunan ukuran perusahaan 1 kali akan diikuti penurunan audit report lag sebesar -92,852. Jadi variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dengan nilai t hitung sebesar -1,613 dan tidak signifikan terhadap audit report lag. Jadi variabel tingkat leverage berpengaruh positif dengan nilai t hitung sebesar 0,225 dan tidak signifikan terhadap audit report lag.
Dengan demikian variabel reputasi KAP berpengaruh negatif dengan nilai t hitung sebesar -1,231 dan signifikan terhadap keterlambatan laporan audit. Jadi variabel profitabilitas tidak mempunyai pengaruh dengan nilai t hitung sebesar -0,340 dan signifikan terhadap audit report lag. Karena 0,016 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan, tingkat leverage, reputasi modal, dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Pembahasan
Nilai tersebut lebih besar dari 0,025 sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap audit pelaporan delay. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap keterlambatan pelaporan audit, atau hipotesis pertama (H1) diterima. Menurut NiWayan Niamianti, NiMade Sunarsih, I.A Budhananda Munidewi (2021), ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap keterlambatan laporan audit karena semakin besar jumlah aset yang dimiliki perusahaan maka semakin singkat waktu penyusunan laporan keuangan perusahaan tersebut. .
Hal ini sejalan dengan teori atribusi yang menjelaskan bahwa sifat manajer dan sifat perusahaan tidak diperhitungkan dalam penyusunan laporan audit. Nilai yang lebih besar dari 0,025 mempunyai arti bahwa tingkat leverage berpengaruh positif terhadap keterlambatan pelaporan audit pada perusahaan perbankan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajat leverage berpengaruh positif terhadap keterlambatan pelaporan audit, sebaliknya hipotesis kedua (H2) diterima.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel reputasi KAP mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,225 dan nilai t hitung sebesar -1,231. Nilai yang lebih besar dari 0,025 berarti variabel reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap backlog laporan audit pada perusahaan perbankan. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap keterlambatan laporan audit, atau kita menerima hipotesis ketiga (H3).
Dengan kata lain perubahan yang terjadi pada penggunaan KAP akan berdampak buruk terhadap keterlambatan laporan audit. Nilai yang lebih besar dari 0,025 berarti profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report delay pada perusahaan perbankan. Jadi dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report delay atau hipotesis keempat (H4) diterima.
Kesimpulan
Saran
Tahun 2018-2020 sebagai objek penelitian untuk memperoleh berbagai temuan penelitian dan lebih meningkatkan pemahaman mengenai audit report delay. PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PEMEGANG SAHAM, LEVERAGE DAN CAP SIZE TERHADAP LAG AUDIT LAPORAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode. PENGARUH AUDITOR INDUSTRI AUDITOR AUDITOR AUDITOR AUDITOR AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN) YANG TERDAFTAR PADA TAHUN BEI.
Pengaruh senioritas audit dan umur listing terhadap laporan audit Lagging dengan spesialisasi industri audit sebagai faktor moderasi. Pengaruh Kualitas Auditor, Sistem Pengendalian Intern Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Makassar. Pengaruh Ukuran KAP, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio terhadap Audit Report Lag.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.