• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MEMILIH KONSENTRASI PENDIDIKAN TATA NIAGA PADA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MEMILIH KONSENTRASI PENDIDIKAN TATA NIAGA PADA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MEMILIH KONSENTRASI PENDIDIKAN TATA NIAGA PADA

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Oleh Anidaniaty

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

Email :

ani_cmhut@yahoo.com

Sri Wahyuni

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Jl. Gunun Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

Email : Sriwahyuni.ajeng@ymail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga pada Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil penelitian bahwa terdapat delapan (8) faktor yang berpengaruh terhadap minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga. Kedelapan faktor tersebut adalah: (1) faktor cita-cita dengan % of Variance sebesar 20,244 (2) faktor orang tua dengan % of Variance sebesar 10,168 (3) faktor kebiasaan dengan % of Variance sebesar 7,523 (4) faktor latar belakang sosial budaya dengan % of Variance sebesar 5,767 (5) faktor sarana dan prasarana dengan % of Variance sebesar 5,516 (6) faktor kebutuhan dengan % of Variance sebesar 4,738 (7) faktor perhatian dengan % of Variance sebesar 4,379 (8) faktor kepuasan dengan % of Variance sebesar 4, 152 . Kedelapan faktor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga pada Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hal ini ditunjukkan dengan koefisien varian sebesar 62,487 %. Dalam hal ini berarti faktor-faktor yang dikemukakan dalam minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga sebesar 62,487 % sedangkan sisanya 37,513 % merupakan faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.

ABSTRACT

This study aims to determine the factors influence the interests of the students choose the concentration in business administration education Prodi Economic Education STKIP PGRI West Sumatra. Results of the study that there are eight (8) factors that influence the interest of the students choose a concentration education trade division. These eight factors are: (1) factors ideals % of Variance counted to 20.244 (2) factors of parents % of Variance counted to 10.168 (3) factors habit % of Variance counted 7.523 (4) factor of socio-cultural background % of Variance counted 5.767 (5) factors infrastructure % of Variance counted 5.516 (6) factor needs % of Variance counted 4.738 (7) factors concern % of Variance counted 4.379 (8) factor of satisfaction

% of Variance counted 4,152. The eighth of these factors have great influence on the educational interests of students choose a concentration in business administration Prodi Economic Education STKIP PGRI West Sumatra. This is indicated by the coefficient of variance of 62.487%. In this case means that the factors set out in the interest of students choose a concentration education trade system amount to 62.487 %, however the remnant is 37.513 % while the rest are other factors that are not state in this study.

Keywords : interest, factors influence the interests.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan saat sekarang ini memegang peranan yang sangat penting karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, dengan adanya pendidikan manusia memperoleh pengetahuan, nilai, sikap serta keterampilan. Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat ditingkatkan sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membina bangsa ini kearah yang lebih baik dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Jadi pendidikan turut menetukan kemajuan bangsa, karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar dari pemerintah. Melalui pendidikan inilah nantinya kebutuhan akan tenaga kerja pembangun bangsa dapat diperoleh.

Dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Sedangkan Menurut Dimyati (1988:15) mengatakan bahwa “Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses pendewasaan anak didik. Proses ini dilakukan oleh pendidik dengan sadar, sengaja dan penuh tanggung jawab. Proses ini dilakukan untuk membawa anak didik menjadi dewasa, baik dewasa jasmaniah, maupun berfikir keras, bersikap dan berkemauan secara dewasa dan dapat hidup wajar di tengah-tengah sesamanya serta berani mempertanggung jawabkan sikap dan perbuatannya kepada orang lain.

Sesuai dengan pernyataan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif sehingga peserta didik dapat berperan secara aktif dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan lainnya.

Suatu kenyataan bahwa dalam aktivitas belajar mengajar melibatkan anak didik yang

berbeda-beda sifat khasnya satu sama lain.

Dalam proses pendidikan sifat khas tersebut memegang peranan besar dalam pencapaian tujuan pendidikan, karena seseorang akan mempunyai motivasi yang tinggi bila apa yang ia kerjakan sesuai dengan minat mereka.

Perguruan tinggi sebagai wahana penyiapan sumber daya manusia berkualitas mempunyai peranan yang sangat strategis, sehingga perlu terus ditata dan dikembangkan agar dapat mengikuti laju perkembangan yang semakin pesat. Saat ini banyak perguruan tinggi yang menawarkan berbagai jurusan atau Program Studi.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat merupakan suatu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pengadaan guru pendidikan menengah maupun pendidikan atas. Guru sebagai salah satu komponen sistem pendidikan memiliki posisi sentral dalam penyelenggaraan subsistem belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus memiliki kualitas yang tinggi sebagai tenaga pendidik. Sekarang ini STKIP PGRI Padang Sumatera Barat mempunyai sebelas Program Studi, dan salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi. Dalam Program Studi Pendidikan Ekonomi ini ditawarkan tiga konsentrasi, yaitu konsentrasi pendidikan akuntansi, konsentrasi pendidikan tata niaga, dan konsentrasi pendidikan ekonomi pembangunan.

Ketiga konsentrasi ini dipilih oleh mahasiswa ketika akan memasuki semester tiga. Dengan adanya ketiga jenis konsentrasi tersebut tentu dapat memunculkan persaingan dalam menarik minat mahasiswa dengan saling menonjolkan kelebihan masing-masing konsentrasi. Jumlah peminat pada setiap konsentrasi dari angkatan 2010-2013 dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Angkatan Konsentrasi Akuntansi

Konsen.

Tata Niaga

Konsen.

Ekonomi Pembangun

a n Jumlah

2010 113 139 - 252

2011 123 162 - 285

2012 110 160 - 270

2013 96 156 10 262

Jumlah 442 617 10 1,069

Sumber : Admin Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa peminat konsentrasi Pendidikan Tata Niaga pada setiap angkatan memiliki antusias yang tinggi untuk memasuki konsentrasi Pendidikan Tata Niaga. Hal ini sangat menarik, karena terbukti peminat konsentrasi Pendidikan Tata Niaga pada setiap tahun menempati urutan pertama dan pada angkatan 2013 Konsentrasi Pendidikan Tata Niaga paling tinggi peminatnya apabila dibanding dengan konsentrasi Pendidikan Akuntansi dan konsentrasi Pendidikan Ekonomi Pembangunan.

Berdasarkan hasil observasi awal pada tempat penelitian yakni di STKIP PGRI Sumatera Barat melalui wawancara terstruktur pada tanggal 22 Desember 2014, dapat diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga diantaranya ada yang menganggap bahwa konsentrasi pendidikan akuntansi lebih sulit dari pada konsentrasi pendidikan tata niaga, adanya faktor dari dalam diri mahasiswa itu sendiri diantaranya karena cita-cita mereka dan karena memang tertarik dengan ilmu tata niaga. Selain itu ada juga faktor dari luar yang mempengaruhi minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga seperti pengaruh orang tua, ajakan teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, berdasarkan observasi awal yang dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kota Sawahlunto yakni SMK N 1 Sawahlnto, tenaga pendidik yang banyak diterima di sekolah adalah untuk jurusan pendidikan akuntansi dan untuk jurusan pendidikan tata niaga hanya sedikit. Ini juga berhubungan dengan sedikitnya siswa dan kelas untuk jurusan tata niaga. Sementara itu pada kelas sepuluh yakni tahun ajaran 2014/2015 tidak ada lagi kelas untuk jurusan tata niaga pada SMK N 1 Sawahlunto. Jumlah siswa pada setiap kelas untuk jurusan akuntansi dan tata niaga yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sawahlunto dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. Jumlah Siswa Jurusan Akuntansi dan Tata Niaga Kelas Jurusan Laki-Laki Perempuan Jumlah

X AK 1 7 13 20

AK 2 5 15 20

PM 1 - - -

PM 2 - - -

XI AK 1 4 27 31

AK 2 4 25 29

PM 1 2 15 17

PM 2 2 14 16

XII AK 1 3 26 29

AK 2 3 31 24

PM 1 11 12 23

PM 2 10 13 23

Jumlah 51 191 232

Sumber: Tata Usaha SMK N 1 Sawahlunto

Berdasarkan latar belakang masalah dan faktor-faktor yang penulis uraikan di muka muncullah berbagai pemikiran untuk mengetahui foktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa angkatan 2013 memilih konsentrasi Pendidikan Tata Niaga sebagai kelanjutan studinya di Program Studi Pendidikan Ekonomi. Keinginan tersebut dituangkan dalam penelitian yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Memilih Konsentrasi Pendidikan Tata Niaga Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013)”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan explanatory research. Menurut Santoso (2014:107) Faktor eksplanatori digunakan jika teori yang mendukung sebuah model penelitian belum cukup kuat, atau peneliti ingin mencari-cari pengelompokkan variabel- variabel untuk kasus tertentu. Karena itu, data

“dibiarkan” dan peneliti melakukan eksplorasi tanpa dibatasi oleh aturan/kaidah/teori tertentu. Sedangkan faktor konfirmatori dimulai dari anggapan adanya teori yang sudah kuat untuk suatu konstruk atau model penelitian tertentu.

Penelitian ini berlangsung di Padang yang bertempat di STKIP PGRI Sumatera Barat yaitu pada mahasiswa angkatan 2013, dimana waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2015.

Menurut Arikunto (2010:172) Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Tata Niaga angkatan 2013 STKIP PGRI Sumatera Barat sebanyak 156 orang.

(4)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono (2003: 91). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling.

Sampel tersebut diambil dari masing-masing sesi secara acak dengan menunjuk nomor absen secara acak. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin dan diperoleh jumlah seluruh sampel yaitu sebanyak 112 orang mahasiswa.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner dan dokumen yang berupa data jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi beserta dokumen foto penulis selama penelitian. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan- pernyataan yang diberikan dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah mentabulasikan data, melakukan perhitungan frekuensi tiap- tiap kategori jawaban, melakukan analisis TCR dan analisis faktor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan rata-rata skor dan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing-masing faktor.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor cita-cita adalah 4,03 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 80,70% dan termasuk kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor cita-cita berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor kepuasan adalah 3,86 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 77,26% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor kepuasan berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor perhatian adalah 3,78 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 75,65% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju

bahwa faktor perhatian berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor kebutuhan adalah 3,82 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 76,34% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor kebutuhan berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor bakat adalah 3,20 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 63,93% dan termasuk kategori kurang. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor bakat berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor kebiasaan adalah 3,76 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 75,27% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor kebiasaan berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor sarana dan prasarana adalah 3,73 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 74,55% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor sarana dan prasarana berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor orang tua adalah 3,46 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 69,11% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor orang tua berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor persepsi masyarakat adalah 4,03 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 81,67% dan termasuk kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor cita-cita berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Rata-rata skor jawaban responden untuk faktor latar belakang sosial budaya adalah 3,41 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 68,14% dan termasuk kategori cukup.

Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden setuju bahwa faktor latar belakang sosial budaya berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

Setelah dilakukan analisis deskriptif kemudian dilakukan analisis faktor, untuk melihat jumlah faktor dari setiap jumlah

(5)

variabel yang mempengaruhi minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan tata niaga, maka didapat hasilnya :

a. Pengujian matrik korelasi

Analisis faktor dilakukan dalam dua tahap, pada tahap pertama nilai Kaiser- Mayer-Olkin (KMO) sebesar 0,654 yang bearti lebih besar dari 0,5. Hasil uji Barlett’s skor rata-rata test of shpericity adalah sebesar 942,542 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Tahap kedua nilai Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) sebesar 0,713 yang berarti lebih besar dari 0,5. Hasil ujiBarlett’s skor rata-rata test of shpericity adalah sebesar 767,261 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Dari kedua tahap analisis faktor diatas membuktikan adanya korelasi diantara variabel atau hubungan yang erat diantara sesamanya, hal ini dapat dilihat dari nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequency lebih besar dari 0,5. Jika nilai signifikan dibandingkan dengan alpha (0,001) maka terbukti bahwa nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000<0,001). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara indikator yang dianalisis terjadi korelasi yang signifikan.

b. Memilih Indiator

Pada tahap ini adalah memilih indikator yang layak dimasukkan kedalam analisis faktor. Untuk keperluan ini akan digunakan hasil analisis data pada nilai anti image correlation, dimana apabila indikator memiliki nilai anti image correlation di atas 0,5 maka indikator tersebut dapat dimasukkan dalam analisis faktor dan sebaliknya jika nilai anti image correlation di bawah 0,5 maka indikator tersebut tidak layak dimasukkan dalam analisis faktor.

Berdasarkan hasil pengolahan data indikator pada tahap pertama tidak semua indikator mempunyai Anti Image Correlation lebih besar dari 0,5 sehingga indikator yang dapat dimasukkan dalam analisis faktor selanjutnya adalah sebanyak 25 indikator.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data tahap kedua diketahui bahwa Anti Image Correlation lebih besar dari 0,5 sehingga jumlah indikator yang akan dimasukkan kedalam analisis faktor adalah sebanyak 25 indikator.

c. Melakukan Ekstraksi Indikator Dari hasil analisis data untuk ekstraksi indikator diketahui dari 25 indikator yang dimasukkan dalam analisis faktor maka dapat

membentuk 8 faktor. Penentuan jumlah faktor ini didasarkan pada nilai eigenvalues di atas 1.

Nilai eigenvalues tertinggi terdapat pada faktor 1 dengan nilai eigenvalues sebesar 5,061, sedangkan nilai eigenvalues yang paling kecil terdapat pada faktor 8 dengan nilai eigenvalues 1,038.

d. Proses Rotasi Faktor

Proses rotasi faktor dilakukan dengan melihat faktor loading tertinggi dan lebih besar dari 0,5 pada (rotated component matrix) dari indikator-indikator yang valid tersebut terhadap masing-masing faktor yang sudah terbentuk. Hasil analisis proses rotasi faktor terhadap 25 indikator yang dimasukkan dalam analisis faktor hanya 21 indikator yang tergabung dalam 8 faktor yang terbentuk.

e. Memberi Nama Faktor yang Sudah Terbentuk

Langkah terakhir dari analisis faktor adalah pemberian nama faktor yang mewakili indikator yang ada di dalam analisis faktor.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data sebelumnya dengan menggunakan analisis faktor diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa angkatan 2013 memilih konsentrasi pendidikan tata niaga pada Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor pertama yang mempengaruhi minat mahasiswa angkatan 2013 memilih konsentrasi pendidikan tata niaga pada Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat adalah faktor cita-cita, faktor kedua adalah faktor orang tua, faktor ketiga adalah faktor kebiasaan, faktor keempat adalah faktor latar belakang sosial budaya, faktor kelima adalah faktor sarana dan prasarana, faktor keenam adalah faktor kebutuhan, faktor ketujuh adalah faktor perhatian, faktor kedelapan adalah faktor kepuasan.

Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu: Kepada pihak kampus diharapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa, mengubah strategi penentuan konsentrasi pendidikan sehingga konsentrasi yang dipilih memang sesuai dengan cita-cita yang dimiliki oleh mahasiswa.

(6)

Kepada orang tua diharapkan untuk membimbing, memperhatikan, mengawasi dan memenuhi kebutuhan anaknya di dalam perkuliahan maupun dirumah sehingga anak bisa melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat yang dimiliki, memahami apa cita-cita seorang anak dan tidak hanya memakasakan keinginan dari orang tua.

Kepada mahasiswa diharapkan untuk memilih konsentrasi pendidikan memang sesuai dengan cita-cita yang diinginkan, apabila yang dilakukan sesuai dengancita-cita maka akan timbul nya minat untuk belajar.

Untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa memilih konsentrasi pendidikan agar memasukkan variabel yang lain, selain variabel yang dimasukkan oleh penulis teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati, Mahmud. 1998. Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Terapan. Dirjen Dikti Depdikbud RI P2LPTK.

Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugyono, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

The database contains 200 cone beam computer tomography scans CBCT, belonging to 100 black South Africans and 100 white South Africans, they were selected from the Oral and Dental