PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari keempat etnis tersebut, lebih khusus lagi etnis Bugis dan Makassar yang memiliki semangat yang sama namun berbeda. Sehingga suku Bugis dan Makassar sangat sulit dipisahkan satu sama lain. Meski sering terjadi gesekan antar suku saat ini, suku Bugis dan Makassar tetap menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Tinjauan Pustaka
- Konsep Solidaritas Sosial Antar Etnis
- Keharmonisan Sosial Antara Etnis Bugis dan Etnis
Suku Makassar merupakan suku terbesar dan terkuat di antara suku Bugis, Mandar dan Toraja yang tinggal di Sulawesi Selatan. Dulu, sebelum terjadi pemekaran daerah, suku Mandar bersama suku Bugis, Makassar, dan Toraja mewarnai keragaman suku di Sulawesi Selatan. Sama halnya dengan suku besar lainnya, perdamaian tetap terjaga antara suku Mandar dengan tiga suku utama di Sulawesi Selatan. d) suku Toraja.
Sejak saat itu, Sulawesi Selatan memiliki empat kelompok utama, yaitu suku Bugis (mayoritas, termasuk pembuat kapal dan pelaut), suku Makassar (pedagang dan pelaut). Hal ini berbeda dengan suku Bugis dan Makassar yang selama ini hidup berdampingan. Solidartas berhasil menjaga hubungan kerjasama antara suku Bugis dan Makassar, sehingga keharmonisan sosial tetap terjaga hingga saat ini.
Wilayah Sulawesi Selatan sendiri memiliki sejumlah suku besar dan kecil yang hidup berdampingan. Tidak diragukan lagi keharmonisan hubungan persaudaraan yang terjalin antara suku Bugis dan Makassar. Keempat suku bangsa ini telah hidup berdampingan di daratan Sulawesi Selatan sejak zaman dahulu.
Hubungan harmonis suku Bugis dan Makassar juga menjadi pandangan positif bahwa kedua suku tersebut mampu menjaga solidaritas yang telah diciptakan oleh nenek moyang mereka sejak dulu. Harmoni antara etnis Bugis dan Makassar tidak hanya dapat ditemukan di wilayah yang lebih luas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gesekan antar organisasi daerah tidak berdampak signifikan terhadap etnis Bugis dan Makassar.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Sasaran Penelitian
- Sumber Data
- Fokus Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisi Data
- Keabsahan Data
Saling menghargai antara mahasiswa Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar dan Suku Toraja banyak dijumpai di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja di Universitas Muhammadiyah Makassar juga berhasil menciptakan hubungan yang harmonis. Informan ini mengatakan bahwa hubungan etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Mandar dan etnis Toraja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar masih terjaga dengan baik.
Informan mengatakan bahwa hubungan etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Mandar dan etnis Toraja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar masih terjaga dengan baik. Namun setelah melihat dan mengamati tingkat solidaritas sosial antara etnis Bugis dan Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar sangat dekat. Dalam hal ini hubungan harmonis antara etnis Bugis dan Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar dikatakan sangat harmonis.
Keharmonisan sosial antar etnis Bugis dan Makassar sangat bergantung pada solidaritas sosial antar etnis di Universitas Muhammadiyah Makassar. Hasil dari hubungan yang harmonis itu akhirnya mampu memupuk tali silaturahmi antara suku Bugis dan suku Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Bagaimana hubungan emosional antara etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Mandar dan etnis Toraja di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bagaimana hubungan interaksi yang terjalin antara mahasiswa Etnis Bugis, Etnis Makassar, Etnis Mandar dan Etnis Toraja di Universitas Muhammadiyah Makassar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis, kota Makassar terletak di tengah pulau-pulau besar di Nusantara. Terutama solidaritas dan kerukunan antara suku Bugis dan suku Makassar sebagai suku terbesar dan terdekat di kota Makassar. Seperti halnya perguruan tinggi swasta, Universitas Muhammadiyah Makassar juga merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan organisasi yaitu Persatuan Muhammadiyah.
Dalam hal ini, sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan salah satu amal ikhtiar persekutuan Muhammadiyah disamping bidang sosial dan keagamaan. Sebelumnya Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki dua kampus yang kini berada di Jalan Ranggong Dg. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan peta kota Makassar terkait dengan Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai berikut.
Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar sendiri yang terbagi dalam beberapa fakultas seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik, dan Fakultas Teknik. Fakultas Agama Islam. Informan yang dipilih adalah mereka yang aktif sebagai mahasiswa di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sehingga dapat memberikan informasi yang valid dan memadai mengenai hubungan etnis Bugis dengan etnis Makassar itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Alasan pemilihan fakultas yang berbeda tersebut di atas adalah untuk mengumpulkan informasi yang luas tentang kondisi solidaritas sosial antara etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, karena informan yang memilih jurusan dari fakultas tersebut masih terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa di Muhammadiyah. Universitas Makassar.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar ini merupakan mahasiswa asal Kabupaten Maje'ne, Provinsi Sulawesi Barat.
Solidaritas Sosial Antar Etnis di Universitas
Hubungan empat suku bangsa di Universitas Muhammadiyah Makassar sangat erat dan sudah seperti keluarga sendiri. Selain untuk mengenal mahasiswa etnis Bugis, kerjasama dan gotong royong mendukung solidaritas sosial antar etnis di Universitas Muhammadiyah Makassar. Jika melihat realita dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Makassar, telah terjalin hubungan baik antara suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.
Maka dengan sendirinya, saling menghargai juga selalu mengiringi hubungan solidaritas antar etnis besar di Universitas Muhammadiyah Makassar ini. Kemudian dilihat dari perspektif sejarah, solidaritas sosial antaretnis di Universitas Muhammadiyah Makassar tercipta sebagai hasil dari kesatuan emosional. Kerjasama yang ditunjukkan oleh mahasiswa Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar membuktikan bahwa solidaritas sosial antar etnis terjalin erat di antara mereka.
Hubungan solidaritas yang baik antara etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja masih membuka kemungkinan terjadinya masalah antar etnis hingga konflik antar etnis yang besar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Berbicara tentang konflik yang lebih besar, tidak pernah ada konflik antara etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, dan tidak pernah ada konflik yang dapat mengganggu kehidupan mahasiswa dari empat etnis tersebut di Universitas Muhammadiyah Makassar. Sehingga dalam hal solidaritas sosial antar etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar masih terlindung dari permasalahan atau konflik yang kerap mengancam perbedaan.
Mengabaikan etnis merupakan solusi untuk mewujudkan solidaritas sosial antaretnis yang mampu mendorong solidaritas sosial antaretnis, khususnya etnis Bugis dan Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Keharmonisan Sosial Antara Etnis Bugis dan Etnis
Dalam kerangka Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan forum dimana etnis Bugis dan Makassar memiliki tingkat mayoritas dibandingkan dengan beberapa etnis lainnya. Sehingga hubungan harmonis antar etnis Bugis dan Makassar di Universitas Muhammadiyah Makassar dapat muncul selain konflik sosial yang biasanya muncul jika tidak ada keseimbangan dan kesadaran dari mahasiswa dari etnis tersebut. Hal ini terbukti bahwa suku Bugis dan Makassar memiliki hubungan solidaritas sosial yang tinggi.
Terlihat jelas adanya hubungan yang harmonis antara suku Bugis dan Makassar menurut keterangan informan. Dengan kerukunan yang ditunjukkan oleh suku Bugis dan suku Makassar, mahasiswa menyadari bahwa perdamaian di Universitas Muhammadiyah Makassar adalah milik dan tanggung jawab bersama. Jika hal ini terus berlanjut, suku Bugis dan Makassar pada akhirnya akan mampu menciptakan keharmonisan sosial antara suku Bugis dan Makassar.
Dalam penjabaran apa yang dikatakan informan di atas, sangat jelas bahwa keharmonisan sosial antara etnis Bugis dan Makassar memang sangat terjalin di Universitas Muhammadiyah Makassar. Selain itu, hubungan mahasiswa etnis Bugis dan Makassar berjalan harmonis karena rasa kebersamaan sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar. Oleh karena itu, diawali dengan sikap saling menghormati untuk menciptakan kerukunan yang tetap terjaga antara suku Bugis dan suku Makassar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suku Bugis dan suku Makassar memiliki hubungan yang aman dan harmonis.
PENUTUP
Simpulan
Solidaritas sosial antar mahasiswa etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Mandar dan etnis Toraja merupakan solidaritas yang terbentuk karena memiliki tujuan yang sama sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar. Nilai-nilai persatuan, kerjasama dan saling menghargai yang melekat pada sebagian besar mahasiswa etnis Bugis dan Makassar telah membuat ikatan emosional dan persaudaraan etnis semakin erat.
Saran
Solidaritas sosial seperti apa yang pernah Anda lihat atau lakukan terhadap mahasiswa yang berbeda etnis, khususnya etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja? Nurjannah Azis FKIP” hubungan antara orang Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja baik, bahkan di kelas saya hubungan antara orang Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja sangat dekat dan sudah seperti mie keluarga. Sriwahyuni Kadir FKIP "Ya, ya," secara pribadi, maega tomma silokku pergi ke Mangkasa, tapi de'to ma saya adalah engka masselisih pahang.
Terjemahannya adalah “menurut saya pribadi, saya punya banyak teman dari suku Makassar, tapi tidak pernah ada kesalahpahaman di antara kami. Sama halnya dengan kami suku Bugis, suku Makassar, suku Mandar dan suku Toraja, meskipun kami berbeda, haruskah kita tetap saling menghormati. lain dalam menciptakan perdamaian inilah yang menjadi pendorong agar suku bugis dan makassar hampir tidak pernah menghadapi konflik, hanya kesalahpahaman yang biasa terjadi, bahkan jika tidak sampai pada konflik yang lebih besar yaitu hubungan solidaritas antara suku bugis dan makassar. grup.
Orang-orang dari etnis Makassar, etnis Mandaresian dan etnis Toraja memang orang jahil tapi kalaupun jahil mereka de' to ma na engka sibombe'-bombe'. Sehingga dapat dikatakan interaksi etnis Bugis dan Makassar di kampus tetap aman dan terkendali. Terjemahannya adalah “Bahwa etnis Makassar, etnis Mandar dan etnis Toraja adalah orang jahil, banyak temannya yang seperti itu.
Tapi satu hal yang pasti: orang Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja menurut saya tidak pernah punya masalah.