• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmakologi sistem saraf otonom

N/A
N/A
Haryoto

Academic year: 2024

Membagikan "Farmakologi sistem saraf otonom"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

FARMAKOLOGI SISTEM SARAF OTONOM

HARYOTO

(2)
(3)

SISTEM SARAF PUSAT

(4)

• Bekerja tanpa pengaruh sistem saraf pusat: otak/ sumsum tulang belakang

• Mengatur kerja otot polos dan kelenjar secara tidak sadar

• Dibagi menjadi dua: simpatik dan parasimpatik

• Pada beberapa aktivitas

berlawanan, antara simpatik dan parasimpatik

Sistem saraf otonom:

(5)

SISTIM SIMPATIS DAN PARA SIMPATIS

(6)
(7)

NEUROTRANSMITTER

SIMPATIS DAN PARASIMPATIS

(8)

V.S ISTIRAHAT

KONDISI TERANCAM

(9)

• Apa yang kita lakukan ketika kondisi kita terancam?

• Bagaimana pupil kita ketika kita sedang berada di gedung yang menakutkan?

• Bagaimana nafas kita ketika ada anjing yang mengejar kita?

• Bagaimana denyut jantung kita ketika kita melihat suatu tawuran?

PROVE IT!!

(10)

EFEK

SIMPATIK

ADRENERGIK

(11)

AGONIS OBAT ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

α

1

α

2

β

1

β

2

INHIBITOR MAO

(MONOAMIN OKSIDASE)

(12)

OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG

• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat.

• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan darah.

• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung.

• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi

metabolisme glikogen dan lemak

(13)

SIMPATOMIMETIK LANGSUNG

(14)

PENGGUNAAN

• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa

1

) dan melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan noradrenalin

• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta

2

), contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin.

• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan noradrenalin (alfa

2

), contohnya metildopa dan klonidin.

• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin.

• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata

(alfa), contohnya fenilefrin dan nafazolin.

(15)
(16)

AGONIS ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK LANGSUNG

KELOMPOK Efek CONTOH OBAT

Agonis α Vasokontriksi sistemik atau lokal→ dekongestan

Lokal: Fenilefrin, nafazolin,

tramazolin, xilometazolin, oksimetazolin Agonis β Bronkodilatasi→antiasma,

tokolitik???, peningkatan kontraksi jantung→

peningkatan tekanan darah

Salbutamol,

terbutalin,

fenoterol,

oksiprenalin,

salmeterol,

procaterol

(17)

SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG

TERDAPAT ENZIM-ENZIM YANG MENGURAIKAN ADRENALIN

ATAUPUN NORADRENALIN CONTOH: MAO (MONOAMIN OKSIDASE) BEBERAPA OBAT MAMPU MENGHAMBAT KERJA MAO→

INHIBITOR MAO

(18)

SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG

INHIBITOR MAO

SEBAGAI ANTIPARKINSON DAN ANTIDEPRESAN

CONTOH: SELEGILIN (ANTIPARKINSON), MOKLOBEMID

(ANTIDEPRESAN)

(19)

SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG

BEBERAPA OBAT BEKERJA SECARA TIDAK LANGSUNG DENGAN MENINGKATKAN

PENGELUARAN EPINEFRIN ATAU NOREPINEFRIN DAN MENCEGAH PENYERAPAN KEMBALI

CONTOH: EFEDRIN, PSEUDOEFEDRIN

(20)

SIMPATOLITIK

SIMPATOLITIK

α- SIMPATOLITIK β-SIMPATOLITIK

(21)

α- SIMPATOLITIK

ANTIHIPERTENSI DAN UNTUK PENANGANAN TUMOR PROSTAT

(22)

β- SIMPATOLITIK

DISEBUT JUGA β- BLOCKER

MENURUNKAN KONTRAKSI JANTUNG DAN

→ ANTIHIPERTENSI

(23)

SIMPATOLITIK

KELOMPOK EFEK CONTOH OBAT

α-simpatolitik Menurunkan tekanan darah melalui

pelebaran pembuluh darah, menurunkan kontraksi otot halus prostat→ terapi

pembesaran prostat

Tamsulosin,

fenoksibenzamin,

fentolamin, terazosin, alfuzosin

β- simpatolitik Menurunkan kontraksi jantung→

antihipertensi;

Bronkokonstriksi→ ASMA

Atenolol, propanolol, labetolol, nadolol, carvedilol, bisoprolol

(24)

PARASIMPATIK

(25)

PARASIMPATIK

PARASIMPATOMIMETIK PARASIMPATOLITIK

LANGSUNG TAK LANGSUNG

(26)

Sistem saraf parasimpatik berkaitan dengan:

• Peningkatan aktivitas saluran cerna seperti

peningkatan pengeluaran air liur, pengeluaran asam lambung, peningkatan

motilitas usus, peningkatan defekasi

• Peningkatan aktivitas

saluran urin→ urinasi lebih tinggi

• Penyempitan pupil

• Penurunan denyut jantung

• Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)

Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting

dalam sistem saraf parasimpatik adalah asetilkolin

(27)

Terdapat enzim yang dapat menguraikan asetilkolin yaitu: asetilkolinesterase

Obat parasimpatomimetik dapat bekerja secara langsung ataupun tidak langsung

Secara langsung melalui ikatan dengan reseptor asetilkolin. Terdapat dua reseptor: nikotinik dan muskarinik

Obat parasimpatomimetik tidak langsung bekerja dengan cara menghambat penghancuran asetilkolin oleh asetilkolinesterase sehingga konsentrasi asetilkolin tetap tinggi

(28)

INSEKTISIDA

Beberapa insektisida merupakan senyawa yang bekerja parasimpatomimetik secara tidak langsung

(29)

KELOMPOK EFEK OBAT Parasimpatomimetik

langsung

Meningkatkan tonus otot, mengurangi glukoma

Karbakol, pilokarpin

Parasimpatomimetik tak langsung

Meningkatkan tonus otot, mengurangi glukoma

Neostigmin, fisostigmin Meningkatkan kemampuan

memori → digunakan pada penderita penyakit

Alzheimer

Rivastigmin

PARASIMPATOMIMETIK

(30)

PARASIMPATOLITIK

Obat yang bersifat parasimpatolitik akan menghambat aktivitas sistem saraf parasimpatik, sehingga:

• Terjadi midriasis pada pupil mata→

pupil melebar

• Penurunan sekresi asam

lambung→ penanganan gastritis (jarang digunakan)

• Pelebaran saluran nafas atau

bronkodilatasi→ penanganan asma

• Relaksasi otot polos→ spasmolitik (mengurangi rasa mulas)

• Menurunkan aktivitas sistem saraf pusat→ sedatif→ mengurangi mabuk perjalanan (kinetosis)

• Peningkatan denyut jantung→

takikardia

(31)

Kelompok Efek Contoh obat Parasimpatolitik Menurunkan sekresi asam

lambung

Pirenzepin Midriatikum (melebarkan

pupil)→pemeriksaan bagian dalam mata

Atropin, homatropin

Pelebaran saluran nafas→bronkodilatasi

Ipratropium

Memberikan efek sedasi mencegah kinetosis/ mabuk perjalanan

Skopolamin

Mengurangi spasmus otot polos

Hiosiamin

PARASIMPATOLITIK

(32)

Obat parasimpatolitik juga dapat digunakan untuk penanganan keracunan insektisida contoh Atropin

EFEK SAMPING

Efek samping yang paling umum dari parasimpatolitik:

• Takikardia

• Konstipasi

• Pusing

• Halusinasi

(33)

“Semoga bermanfaat”

Referensi

Dokumen terkait

• Sistem saraf somatik terdiri dari akson neuron motorik yang berasal dari korda spinalis dan berakhir di otot rangka. • Asetilkolin, NT yang dikeluarkan dari neuron

 Motorik otonom dari sistem saraf pusat di daerah lumbar (bagian belakang tubuh yang paling sempit, daerah pinggang) dan thoracic di sumsum tulang belakang.  Contoh:

• Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar). 40 Lia Amalia /

Perubahan indeks HRV dalam hal ini SDNN ini dapat mencerminkan adanya ketidakseimbangan sistem saraf otonom yang ditandai dengan hiperak- tif sistem saraf simpatis dari

mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12

Sistem saraf terdiri atas 2 bagian besar yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, sistem syaraf pusat terdiri dari otak (enchepalon) dan sumsum

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan

serat otot polos (tidak berserat), memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), terdapat di organ dalam tubuh (viseral)..