• Tidak ada hasil yang ditemukan

fenomena komitmen buruh tani perempuan dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "fenomena komitmen buruh tani perempuan dalam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA KOMITMEN BURUH TANI PEREMPUAN DALAM SISTEM MARSIALAP ARI TANI DI JORONG KOTO SAWAH

NAGARI UJUNG GADING KEC. LEMBAH MELINTANG KAB. PASAMAN BARAT

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

YESI NPM: 11070031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

The Phenomenon of Commitment Peasants Women in Sistem Marsialap Ari Tani Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gadiang Kecamatan Lembah Melintang West Pasaman.

Yesi1 ,Dra. Fachrina, M.Si2Darmairal Rahmad, SP.M.Pd3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Marsialap ari tani is a group of mothers of land owners who have a mutual commitment to assist in the process of planting rice in paddy fields they take turns working in the fields of each member and is not treated the wage system in it. Based on the results of research using a qualitative approach is found that members of the group responsible for completing the work in rotation and fished together in the fields of each member. In this case they should not be late and must be present preformance fulfill their responsibilities (if unable to attend pay a fine). The conclusion of this research is when members of the group have a strong commitment to the responsibility each of which can suppress the production of their rice farming. When they do not have the commitment, thec are additional expenditure against such offen ces.

Key Words: Commitment, Peasants Women in Sistem Marsialap Ari Tani

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2011

2 Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang atau masih bisa dikatakan negara agraris yang mana lebih dari separuh penduduknya bermata pencarian sektor pertanian, dan sebagian dari hasil perkapita yang ada di Idonesia diperoleh dari hasil pertanian. Oleh sebab itu saat pemerintah Indonesia masih memfokuskan pembangunan di bidang pertanian sebagai rencana mendapatkan prioritas dengan titik berat pada usaha meningkatkan hasil produksi dengan tujuan untuk menambah kegiatan ekonomi sehingga mempercepat pertumbuhan lapangan kerja di sektor pertanian (Sajogyo, 1985:7).

Faktor yang menyebabkan kemiskinan pada petani Indonesia dikarenakan berbagai hal diantaranya kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural terjadi karena kebijakan struktural pemerintah pada rakyat bawah sehingga menyebabkan kemiskinan pada masyarakat tersebut. Walaupun kegiatan ekonomi merupakan sektor yang paling mendasar dalam masyarakat khususnya di pedesaan akan tetapi kehidupan petani masih saja di bawah angka kemiskinan (Setiadi, 2011:714).

Begitu juga di dalam masyaraka Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, juga mengalami kemiskinan terutama masyarakat yang mata pencariannya di bidang tani, khususnya buruh tani perempuan. Buruh tani perempuan harus bekerja dulu ke sawah atau ke kebun orang lain agar mendapatkan upah atau gaji dari orang yang punya sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluaga mereka.

Dengan demikian buruh tani perempuan tidak bisa bekerja sepenuhnya ke sawah mereka masing-masing untuk merawat sawah mereka apalagi untuk mengupahkan orang lain bekerja di sawah mereka. Marsialap ari tani ini yaitu suatu mekanisme kerja dalam bidang pertanian yang dilakukan oleh buruh tani perempuan di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori fenomenologi yang dikembangkan oleh Alfred Schutz mengatakan bahwa Dalam teori fenomenologi terdapat empat unsur pokok yaitu: perhatian terhadap aktor, menyangkut persoalan metodologi, bagaimana cara mendapatkan makna, tentang tindakan sosial itu, memusatkan perhatian kepada kenyataan

(5)

yang penting atau yang pokok dan kepada sikap yang wajar atau alamiah.

Dalam memahami bagaimana keteraturan masyarakat dalam pergaulan sehari-hari maka diciptakan dan dipelihara norma dan aturan-aturan yang mengendalikan tindakan manusia dan memantapkan struktur sosial dinilai sebagai hasil interaksi siaktor terhadap kajadian- kejadian yang dialaminya (Ritzer, 2011:60- 61). Schutz dalam teori fenomenologi, memusatkan pemikiran terhadap suatu aspek dunia sosial yang disebut kehidupan dunia atau dunia kehidupan sehari-hari yang dinamakan dunia inter subjektif, dalam hal ini orang menciptakan realitas sosial yang telah ada dan oleh struktur kultural ciptaan leluhur mereka serta melihat pada hubungan dialetika antara cara individu membangun realitas sosial kultural yang mereka warisi dari para pendahulu mereka dalam dunia sosial tersebut (Ritzer, 2011:94-95). Schutz membagi motif yang mempengaruhi tindakan manusia ke dalam dunia bagian, yaitu: because motif (alasan), yang berarti motivasi yang tumbuh melalui pengalaman dan masalalu individu sebagai anggota masyarakat. Kemudian in order motif (tujuan), yang berati motivasi yang tumbuh dan timbul karena melihat adanya nilai-nilai

terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa depan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah termasuk penelitian kualitatif yang bertipe deskriptif. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif adalah suatu metode penelitian bertujuan untuk membuat deskripsi dan lukisan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nozir,2009:54).

Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Penelitian ini adalah deskriptif yaitu salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis (Yusuf, 2005:82).

Tujuan penelitian dengan menggunakan tipe deskriptif adalah untuk mendeskripsikan komitmen buruh tani perempuan dalam kegiatan marsialap ari tani di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, mendeskripsikan alasan anggota marsialap ari tani tidak datang memenuhi tanggung jawabnya ketika datang gilirannya untuk bekerja di lahan anggota lainnya. Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Informan

(6)

dalam penelitian ini sebanyak 10 orang ditambah dengan tokoh masyarakat 3 orang.

Kriteria informan yaitu Buruh tani perempuan yang telah bergabung dalam marsialap ari tani minimal dua tahun 2) Anggota yang sering melanggar komitmen- komitmen yang telah disepakati bersama dalam pelaksanaan marsialap ari tani, 3) Anggota yang sawahnya digarap. Metode pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap yaitu observasi (non-participan), wawancara mendalam. Unit analisis data adalah kelompok yaitu aggota kelompok marsialap ari tani perempuan.

Analisis dalam penelitian ini analisis interaktif yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman, analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen, yaitu :1) pengumpulan data yaitu Merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan di olah. Benar-benar tidak ada segmen atau waktu yang spesifik dan khusus yang di sediakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. 2) reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.3) penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.4) penarikan kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data rumuskan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam pengumpulan data, reduksi data dan sajian data (Sugiyono 2012:388)

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada hakikatnya masyarakat di pedesaan memiliki hubungan baik atau yang lebih erat dan mendalam jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di kota. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh buruh tani perempuan adalah membentuk kelompok marsialap ari tani, karena mereka tidak mempunyai uang atau biaya untuk menggarap sawah mereka, mereka tidak selalu memiliki pekerjaan yang menghasilkan uang yang cukup untuk menggarap sawah mereka sedangkan biaya kebutuhan hidup sehari–hari keluarga buruh tani saja sulit untuk memenuhinya karna penghasilan mereka sehari-hari saja kadang- kadang tidak ada sama sekali.

Dari hasil penelitian terungkap bahwa perekonomian masyarakat Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading masih tergolong rendah dibandingkan dari daerah lain yang terlihat dari infrastruktur yang mulai baru berkembang maupun dari kehidupan ekonomi masyarakatnya.

(7)

Sehingga pendapatan ekonomi Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading masih rendah dan sulit untuk berkembang seperti daerah lainnya. Sulitnya Perekonomian masyarakat Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading dan besarnya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari membuat masyarakat berfikir lebih kreatif lagi untuk bisa bertahan hidup dan menyambung hidup.

Marsialap ari tani ini dibentuk oleh tani perempuan yang berada di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading, karena tuntutan kebutuhan keluarga yang semakin lama semakin tinggi sehingga membuat buruh tani perempuan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka masing-masing. Bercocok tanam di sawah atau di kebun adalah pekerjaan utama perempuan di Jorong Koto Sawah, karena tidak adanya keterampilan lain yang bisa mereka lakukan selain menjadi buruh tani perempuan, dari hasil penelitian rata-rata dari buruh tani perempuan yang ikut dalam kelompok marsialap ari tani adalah memiliki pendidikan yang sangat minim sekali yaitu tingkat SD, yang tentunya memiliki pengaruh yang luas untuk menunjang perekonomian keluarga mereka, yang mereka pahami hanyalah saling membantu untuk meringankan beban sesama buruh tani perempuan. Berikut adalah

bagaimana komitmen buruh tani perempuan dalam pelaksanaan marsialap ari tani di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat dan apa alasan buruh tani perempuan tidak datang bekerja ke lahan buruh tani perempuan lainnya pada saat kegiatan marsialap ari tani dilaksanakan di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Komitmen Buruh Tani Perempuan Dalam Pelaksanaan Marsialap Ari Tani di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Komitmen merupakan sebuah sikap dan tanggung jawab untuk menjaga hubungan agar tetap berjalan dengan baik, oleh sebab itu sebuah kegiatan yang dibentuk harus memiliki komitmen- komitmen, yang harus dibuat bersama dan di sepakati bersama seperti adanya aturan- aturan. Begitu juga dengan anggota kelompok marsialap ari tani yang sudah peneliti dapatkan di lapangan dengan melakukan wawancara dengan anggota kelompok marsialap ari tani, tentang komitmen-komitmen yang ada di dalam kegiatan marsialap ari tani tersebut.Kegiatan marsialap ari tani ini ternyata pertama-tama dibentuk oleh sebuah

(8)

keluaga yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dan kegiatan marsialap ari tani ini sebelumnya, ternyata belum lagi mempunyai aturan- aturan yang disepakati.

Karena mereka mempunyai hubungan saudara yang dekat mereka memakluminya aja dan tidak merasa dirugikan sama sekali dan tetap tidak membuat komitmen-komitmen, tetapi apabila tidak datang mereka harus memberi tahunya kenapa anggota tersebut tidak datang pada saat kegiatan itu dilaksanakan di sawah saudaranya tersebut, agar saudaranya yang telah sapai ke lahan itu tidak menantinya untuk bekerja. Dengan seiring dan berjalannya waktu kebutuhan hiduppun semakin lama semakin bertambah, anak-anak pun untuk dinafkahi semakin banyak ditambah lagi lapangan pekerjaan susah didaerah Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading ini sehingga pekerjaan suami buruh tani perempuan tidak ada, jikalau adapun sesekali itupun tidak menetap membuat seorang buruh tani perempuan yang sebelumnya tidak ikut dalam kelompok marsialap ari tani merasa tidak sanggup untuk mengerjakan sawah atau kebunnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Di satu sisi buruh tani perempuan ingin sekali pekerjaan sawah atau kebunnya cepat selesainya karna dengan hasil sawah lah satu-satunya harapan buruh tani perempuan agar mereka tidak membeli beras lagi walaupun untuk sementara.

Kalau buruh tani mengupahkannya untuk membantu pekerjaan sawah buruh tani perempuan, buruh tani perempuan tidak mempunyai uang kalau dimintak dari suami, untuk keperluan rumah tangga saja susah apalagi untuk membayar gaji orang di sawah tersebut sudah jelas akan tidak ada. Buruh tani perempuan tidak bisa diam saja tanpa berusaha karena mereka membutuhkan biaya yang besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, kemudian buruh tani perempuan melihat tetanngganya yang membentuk cara kerja yang disebut marsialap ari tani yang bisa meringankan beban keluaga dan memudahkan pekerjaan mereka dengan membentuk kelompok marsialap ari tani dengan keluarga mereka.

Oleh sebab itu banyak lah dari perempuan- perempuan yang sudah berkeluarga tertarik untuk ikut dalam kelompok marsialap ari tani di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka untuk memilih bergabung

(9)

ke dalam kelompok marsialap ari tani.

Buruh tani perempuan berfikir bahwa dengan mereka ikut bergabung ke dalam kelompok marsialap ari itu setidaknya mereka bisa mengerjakan pekerjaan sawah atau kebun mereka tanpa adanya biya yang mereka keluarkan dan biaya yang seharusnya untuk keperluan sawah buruh tani perempuan itu bisa mereka gunakan untuk keperluan kebutuhan hidup keluarga mereka sehar-hari.

Kelompok marsialap ari ini pun setiap tahun tetap bertambah anggotanya dan sekarang sudah mulai banyak anggotanya, sehingga banyak lah diantara kelompok marsialap ari tani itu yang datangnya pada saat kegiatan marsialap ari itu terlambat dan sering tidak datang untuk bekerja pada saat gilirannya untuk bekerja ke lahan anggota tani tersebut dan mereka tidak memberi tahu kepada anggota lainnya sebelum kegiatan itu dilaksanakan pada keesokan harinya. Anggota yang sering terlambat dan tidak datang pada kegiatan marsialap ari dilaksanakan itu semakinlama semakin banyak diantara anggota marsialap ari yang melanggarnya, sehingga membuat teman- teman anggota kelompok marsialap ari tani lainnya merasa tidak setuju dan merasa dirugikan.

Walaupun banyak diantara anngota kelompok marsialap ari tani yang tidak datang pada saat kegiatan itu dilaksanakan di lahan anngota marsialap ari tani yang lain, anggota yang lainnya tetap bekerja seperti biasanya dengan syarat jumlah anggota yang ikut bekerja ke lahan untuk memenuhi tanggung jawabnya pada saat giliran anggota tersebut untuk bekerja ke lahan anggota yang lainnya minimal 3 orang anggota. Tetapi kurang dari 3 orang anggota yang datang untuk bekerja maka mereka akan mengundur pelaksanaannya dan diganti dengan hari-hari yang lainnya.

Karena buruh tanai merasa tidak semangat untuk bekerja dengan jumlah anggota yang sedikit, walaupun kegiatannya marsialap ari tani diundur karena banyak diantara anggota buruh tani yang tidak datang untuk bekerja di lahan anggota kelompok marsialap ari tani lainnya.

Dengan demikian diantara anggota kelompok tidak ada masalah karena mereka sudah mengambil keputusan bersama di dalam pengunduran waktu kerja ke sawah anggota kelompok marsialap ari tani tidak boleh lewat dari tiga hari setelah kegiatan marsialap ari tani diundur, agar kerja kembali lagi ke sawah anggota marsialap ari tani yang telah diundur karna bisa bermasalah bagi tanama-tanaman sawah

(10)

anggota kelompok marsialap ari tani tersebut. Anggota yang sering terlambat datang untuk bekerja tidak banyak lagi kalau adapun yang terlambat tidak beberapa anggota lagi.

1. Anggota marsialap ari tidak boleh datang terlambat lebih dari setangah jam setelah dimulainya bekerja

Komitmen merupakan aturan yang dibuat dan disepakati bersama, oleh kelompok anggota marsialap ari tani dalam pelaksanaan kegiatan marsialap ari itu agar terjciptanya sebuah pekerjaan yang mempunyai aturan agar anggota kelompok tidak bisa semau hatinya untuk datang atau tidak pada saat kegiatan itu dilaksanaka tampa adanya komitmen yang dibuat, maka apapun bentuk kegiatan atau keinginan yang untuk kita capai tidak akan pernah tercapai dengan baik oleh sebab itulah sebuah komitmen harus dibuat atau dibentuk.

2. Anggota yang tidak datang bekerja dikenai denda

Di dalam membentuk sebuah kegiatan kelompok biasanya anggota-anggota kelompok harus mempunyai aturan-aturan yang telah dibuat atau dibentuk oleh anggotanya atas kesepakatan bersama anggota kelompok. Begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh anggota kelompok marsialap ari tani, mereka memiliki aturan-aturan yang salah satunya apabila ada diantara anggota yang tidak

datang bekerja ke lahan anggota lainnya maka akan diberikan denda kepad anggota yang tidak datang bekerja ke lahan anggota marsialap ari tani itu pada saat kegiatan itu dilaksanakan.

Alasan Anggota Marsialap Ari Tani Tidak Datang Memenuhi Tanggung Jawabnya Ketika Datang Gilirannya Untuk Bekerja Di Lahan Anggota Lainnya

Pada hakikatnya masyarakat di pedesaan memiliki hubungan baik atau yang lebih erat dan mendalam jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di kota.

Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekerabatan dan keluarga.

Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dipertanian meskipun ada kerja yang lain, tetapi intinya pekerjaan penduduk adalah bertani. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh buruh tani perempuan adalah membentuk kelompok marsialap ari tani karena mereka tidak mempunyai ung atau biaya untuk menggarap sawah mereka membeli keperluan bahan makan sudah bisa mereka gunakan untuk kebutuhan yang lainnya.

Hasil penelitian menemukan bahwa ada beberapa alasan anggota marsialap ari tani tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota marsialap ari tani di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading

(11)

Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut:

1. Suami Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap Kebutuhan manusia beranekaragam yang harus dipenuhi baik dari kebutuhan primer dan sekunder, kedua kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok, tanpa kebutuhan primer kebutuhan hidup manusia tidak akan berlangsung dengan baik, kebutuhan primer meliputi sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan sekunder adalah sebagai kebutuhan pelengkap setelah terpenuhi kebutuhan primer yang menjadi alasan anggota kelompok marsialap ari tani tidak datang bekerja ke lahan anggota lainnya karena suami mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu sehingga seorang Ibu rumah tanga mau tak mau pergi bekerja ketempat orang lain yang bisa menghasilkan uang atau upah untuk kebutuhan keluarga mereka. Hal ini yang menjadi alasan kenapa anggota kelompok marsialap ari tani tidak datang bekerja pada saat kegiatan marsialap ari tani tersebut dilaksanakan di lahan anggota yang lainnya.

2. Adanya Acara dan Kemalangan yang Dialami oleh Keluarga

Adanya kesibukan yang dialami keluarga juga merupakan sebuah hambatan seseorang untuk melakukan sebuah aktivitas

yang seharusnya dilaksanakan seseorang seperti adanya acara pesta perkawinan, kedatangan tamu keluarga dekat yang sudah lama tidak datang berkunjung ketempat mereka, kemudian adanya salah satu keluarga yang meninggal dunia sehingga seseorang tidak bisa melakukan aktivitasnya sebagaimana bisanya kemudian adanya keluarga dekat yang mengalami sakit parah oleh sebab itu seseorang harus pergi melihatnya dan meluangkan waktu untuk pergi untuk bersilaturrahmi dengan keluarganya.

3. Mengambil Upah ke Sawah dan ke Ladang Orang Lain

Membantu suami pergi ke sawah dan ke ladang orang lain merupakan salahah satu alasan anggota kelompok marsialap ari tani tidak datang bekerja ke lahan anggota kelompok marsialap ari tani lainnya itu semua dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Dengan hal demikian maka beban suami tidak telalu berat, karena istri juga bisa membantu suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka walaupun tidak sepenuhnya.

4. Mengambil Upah Berdagang

Berdagang sayur di pasar juga sebuah alasan anggota marsialap ari tani agar tidak datang untuk bekerja ke lahan anggota marsialap ari tani lainnya. Dengan

(12)

demikian maka beban suami akan menjadi ringan karena istri juga ikut dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Seperti berjualan lontong, kerupuk kuah, dan lain sebagainya.

5. Banyaknya Pekerjaan yang Harus Ditanggung oleh Ibu Rumah Tangga Dengan banyaknya pekerjaan yang harus di kerjakan oleh seorang ibu rumah tangga juga merupakan salah satu hal yang sangat berat yang dirasakan oleh seorang Ibu rumah tangga dan juga merupakan pekerjaan yang wajib mereka lakukan seperti mempersiapkan sarapan keluarganya dan mencuci pakayan keluarga dan lain-lain itu semua dilakukan oleh seorang Ibu agar terciptanya keluarga yang harmonis.

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Marsialap ari tani secara kelompok dapat meringankan biaya produksi bercocok tanam padi. Namun sistem bergilir pekerjaan sawah, dan sistem pekerjaan sawah yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar terhadap semua anggota marsialap ari tani.

Ketidak hadiran salah satu anggota bekerja di lahan sawah anggota lainnya bukan berarti anggota yang tidak hadir tidak memiliki tanggung jawab atau komitmen terhadap kelompok marsialap ari tani yang dimasuki. Adapun hasil komitmen buruh tani perempuan dalam kegiatan marsialap ari di Jorong Koto Sawah Nagari Ujung

Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut:

1. Anggota marsialap ari tidak boleh datang terlambat lebih dari setangah jam setelah dimulainya bekerja dengan demikian anggota tidak merasa dirugikan oleh anggota yang terlambat datang untuk bekerja ke lahan anggota lainnya dengan datang tepat waktu dan sesuai dengan komitmen yang telah mereka sepakati bersama.

2. Anggota yang tidak datang bekerja dikenai denda, karena dengan adanya denda yang diberikan anggota bisa menghargai pekerjaan anggota lainnya dengan membayar dendanya atau dengan membayarnya dengan bekerja lagi di hari-hari yang lainnya.

Kemudian adapun alasan anggota marsialap ari tani tidak datang memenuhi tanggung jawabnya ketika datang gilirannya untuk bekerja di lahan anggota lainnya yaitu sebagai berikut:

1. Suami tidak memiliki pekerjaan tetap 2. Adanya acara dan kemalangan yang

dialami keluarga

3. Mengambil upah ke sawah dan ke ladang orang lain

(13)

4. Mengambil upah berdagang,

5. Banyaknya pekerjaan yang harus ditanggung oleh Ibu rumah tangga DAFTAR PUSTAKA

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ritzer,George.1992.Sosiologi Ilmu Pengetahuan. Paradikma Ganda.

Jakarta: CV Raja Wali Persada.

Sajogyo Pudji Wati.1985. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta: CV.Raja Wali

Setiadi Elly. 2011.Pengantar Sosiologi.Jakata: Paranada Media Group.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitataif, kuantitataif dan R&D.

Alfebeta. Bandung.

Zeitlin, Muhammad.1998. Memahami kembali Sosiologi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Yusuf, Murni. 2005. Metodologi Penelitian.

Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembahasan tersebut penulis membahas dan mendeskripsikan usaha yang telah dilaksanakan kelompok tani dalam pengembangan ternak sapi potong di kenagarian Limo Koto kecamatan Koto