• Tidak ada hasil yang ditemukan

fisiologi sistem pencernaan[1]

N/A
N/A
Ahmad Mukti H

Academic year: 2025

Membagikan "fisiologi sistem pencernaan[1]"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN IBU YETI SURYATI, S.Kep., Ners., M.M.Pd.,

Disusun Oleh:

Ahmad Mukti Hidayat E712411001 Amelia Rosgiarti E712411002

Dea Fitriani E712411005

Dilla Nazwa Syalzabila E712411006

FellinMeisanda E712411008

Helani Putri Syarifatunnisa E712411010 Nadila Ayesha Nurul Purwanti E712411015

Nadzifatul Qalbi Anwefa E712411016 Putri Nazwa Ainunnisa E7124110120 Windi Aulia Febrianti E712411032

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2024 / 2025

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkankehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Cairan Tubuh. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Cimahi, Februari 2025

penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan ... 1

BAB II ... 2

PEMBAHASAN ... 2

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan ... 2

2.2 Bagian dan Fungsi Utama dari Sistem Pencernaan Dalam Tubuh Manusia ... 2

2.3 Mekanisme Pencernaan Makanan Terjadi dari Mulut hingga Usus ... 8

2.4. Gangguan Umum yang Terjadi Dalam Sistem Pencernaan dan Dampaknya Terhadap Kesehatan ... 9

BAB III ... 10

PENUTUP ... 10

3.1Kesimpulan ... 10

3.2 Saran ... 11

REFERENSI ... 11

(4)

iii

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Proses yang dilakukan adalah makan, makanan yang ditelan selanjutnya akan melalui proses penyerapan zat gizi oleh tubuh yang akan dipergunakan untuk perkembangan sel-sel maupun jaringan dan yang lainnya. Hal tersebut sering disebut sebagai sistem pencernaan.

Mulainya proses sistem pencernaan ini dimulai dari mulut, esofagus, lambung, hingga penyerapan zat gizi sederhana dalam usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.

Sisa-sisa hasil pencernaan akan dikeluarkan melalui feses dan selain organ-organ utama tersebut ada organ yang membantu sistem pencernaan yaitu hati (hepar) atau liver, kandung empedu,dan pankreas.

Fisiologi serta fungsi dalam sistem pencernaan dari tiap organ tersebut berbeda-beda, oleh karena itu pada tugas ini akan dijelaskan mengenai fisiologi usus halus dan usus besar, proses pencernaan, pergerakan, keterlibatan enzim dan hormon, dan aktivitas bakteri usus, fisiologi hati, proses metabolisme dan fungsi penyimpanan di hati, serta sekresi empedu, sirkulasi enterohepatika, dan fungsi kandung empedu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan?

2. Apa saja bagian dan fungsi utama dari sistem pencernaan dalam tubuh manusia?

3. Bagaimana mekanisme pencernaan makanan terjadi dari mulut hingga usus ?

4. Apa saja gangguan umum yang terjadi dalam sistem pencernaan dan bagaimana dampak nya terhadap kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui pengertian sistem pencernaan

2. Agar mengetahui fungsiutama sistem pencernaan dalam tubuh manusia

3. Agar mengetahui mekanisme pencernaan makanan terjadi dari mulut hingga usus 4. Agar mengetahuigangguan umum yang terjadi dalam sistem pencernaan dan dampak

nya terhadap kesehatan

(6)

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan manusia adalah semua organ yang terlibat dalam proses pengolahan makanan serta minuman dalam tubuh untuk menghasilkan nutrisi dan energi.

Nantinya, nutrisi dan energi tersebut digunakan untuk proses metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas sehari-hari seperti bernapas, bekerja, bergerak, dan belajar. Selain nutrisi dan energi, sistem pencernaan manusia juga menghasilkan limbah yang akan dikeluarkan melalui anus berupa tinja atau feses.

Proses pencernaan melibatkan interaksi beberapa organ dan terjadi secara bertahap saat makanan bergerak melalui saluran pencernaan. Proses pencernaan mencakup enam aktivitas: konsumsi, propulsi, pencernaan mekanis, pencernaan kimia, penyerapan, dan buang air besar. Sistem pencernaan terdiri dari kumpulan organ yang berfungsi untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan sisa makanan yang tidak dibutuhkan. Sistem pencernaan manusia juga disebut sebagai sistem gastrointestinal.

Proses pencernaan dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua yaitu yang pertama secara mekanis pemecahan makanan secara spesifik seperti mengunyah di mulut dan pergerakan peristaltik pada saluran makanan atau pada esofagus. Dan yang kedua proses kimiawi yaitu proses penguraian molekul atau makanan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh organ pencernaan.

2.2 Bagian dan Fungsi Utama dari Sistem Pencernaan Dalam Tubuh Manusia

1. Mulut

Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.

Mulut merupakan pintu gerbang sistem pencernaan, tak hanya sekadar tempat masuknya makanan. Selain gigi yang berfungsi menghaluskan makanan, terdapat peran penting air liur atau saliva. Lebih dari sekadar membasahi makanan, saliva menyimpan rahasia efisiensi sistem pencernaan kita.

Saliva merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, memiliki komposisi yang kompleks dan berperan vital dalam tahap awal pencernaan. Komposisinya meliputi air (sekitar 99%), elektrolit (natrium, kalium, klorida, bikarbonat), protein (enzim, imunoglobulin, dan musin), serta beberapa zat lain seperti lisozim

(7)

3

(antibakteri) dan berbagai faktor pertumbuhan. Komposisi ini memastikan makanan terlumasi dengan baik, mempermudah proses menelan, dan memulai proses pemecahan kimiawi.

2. Kerongkongan (esofagus)

Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.

Dalam struktur jaringan esofagus, kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya:

a. Bagian Superior (1/3 atas esofagus), sebagian besar otot penyusun esofagus pada bagian superior adalah otot rangka, dimana otot rangka bekerja secara sadar/bisa dikendalikan.

b. Bagian Tengah (2/3 tengah esofagus), terdiri dari otot campuran dari otot rangka dan otot halus.

c. Bagian Inferior (3/3 bawah esofagus), otot penyusun bagian inferior adalah otot halus yang bekerja tanpa sadar atau tidak bisa dikendalikan.

(8)

4 3. Lambung (ventrikulus)

Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.

Berikut enzin-enzim yang terdapat di dalam lambung a. Lipase

nzim ini berfungsi untuk pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol (alkohol gula sederhana). Produksi lipase dalam jumlah sedikit oleh mulut dan perut, dan dalam jumlah yang lebih banyak oleh pankreas.

b. Pepsin

Enzim ini adalah enzim utama di lambung. Sel-sel utama di lambung membuat pepsinogen, yang berubah menjadi pepsin oleh lingkungan asam lambung. Fungsi enzim pada lambung ini dapat memecah protein menjadi polipeptida dan asam amino.

c. Asam Klorida (HCL)

Asam klorida (HCL) dalam asam lambung berfungai memecah protein dalam makanan dan membunuh bakteri dan virus yang berasal dari makanan yang masuk. HCL juga berfungsi mengubah pepsinogen (enzim pepsin yang belum aktif di lambung) menjadi pepsin.

d. Renin.

Renin adalah enzim yang berfungsi untuk memecah protein susu, khususnya kasein. Enzim ini sangat penting bagi bayi yang mengonsumsi susu sebagai sumber utama nutrisi mereka. Renin membantu memecah protein susu sehingga dapat dicerna dengan lebih mudah oleh sistem pencernaan bayi.

(9)

5 4. Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).

a. Duodenum (usus dua belas jari)

Duodenum adalah bagian pertama dan terpendek dari usus halus, panjangnya sekitar 20-25 cm. Bagian usus dua belas jari membentang dari lubang pilorus lambung menuju arah kanan hingga ke lilitan duodenojejunal di sebelah kiri.

Fungsi duodenum yang utama adalah mencerna makanan secara kimia dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang sebagian berasal dari pankreas.

b. Jejenum (usus kosong)

Jejenum adalah bagian kedua dari usus halus yang berbatasan dengan usus dua belas jari dan ileum. Jejenum mewakili 2/5 dari keseluruhan panjang usus halus.

c. Ileum (usus penyerapan)

Ileum atau usus penyerapan adalah bagian ketiga dari usus halus, merentang dari jejenum hingga katup ileosekal. Panjangnya hampir 3/5 kali panjang keseluruhan panjang usus halus. Dalam fungsi pencernaan, ileum mengandung reseptor untuk menyerap vitamin B12 dan garam empedu. Bagian usus ini juga menyerap sisa nutrisi dari makanan yang dicerna dan 95% garam empedu terkonjugasi dari usus.

(10)

6 5. Usus besar (kolon)

Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum. Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.

Usus besar terdiri dari empat lapisan yaitu:

a. Lapisan Mukosa

Lapisan mukosa terbentuk dari jaringan epitel kolumnar sederhana. Mukosa usus besar halus, tidak ada vili yang ditemukan di usus kecil. Banyak kelenjar lendir mengeluarkan lendir ke dalam lumen berongga usus besar untuk melumasi permukaannya dan melindunginya dari partikel makanan kasar.

b. Lapisan Submukosa

Lapisan sekitar mukosa adalah lapisan pembuluh darah, saraf dan jaringan ikat yang dikenal sebagai submukosa, yang mendukung lapisan lain dari usus besar.

c. Lapisan Muskularis

Lapisan muskularis mengelilingi submucosa dan mengandung banyak lapisan sel otot visceral yang berkontraksi dan menggerakan usu besar yang berkelanjutan dari pita otot polos di muskularis menghasilkan kumparan, seperti struktur kantong yang dikenal sebagai haustra di usus besar.

d. Lapisan serosa

Lapisan serosa membentuk lapisan terluar. Serosa adalah lapisan tipis jaringan epitel skuamosa sederhana yang mengeluarkan cairan serosa berair untuk melumasi permukaan usus besar, melindunginya dari gesekan antara organ perut dan otot-otot di sekitarnya dan tulang-tulang tubuh bagian bawah.

(11)

7 6. Rektum

Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar.

Rektum menjadi penghubung antara usus besar dengan anus. Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.

7. Anus

Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses dari dalam tubuh. Fungsi utama anus adalah untuk mengeluarkan feses dari saluran pencernaan. Bagian lapisan atas anus berguna untuk mengenali zat buangan yang akan keluar, apakah berbentuk cair, gas, atau padat.

Selain itu, anus dapat mengontrol waktu pembuangan feses berkat peran sfingter.

Otot sfingter ini akan berkomunikasi dengan otak untuk menentukan kapan feses bisa dikeluarkan. Sfingter internal akan selalu berkontraksi untuk mencegah buang air besar tanpa disadari, kecuali feses sudah memasuki rektum. Ini mencegah buang air besar tanpa disadari.

(12)

8

2.3 Mekanisme Pencernaan Makanan Terjadi dari Mulut hingga Usus

Fisiologi sistem pencernaan mencakup proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, serta eliminasi sisa-sisa yang tidak dapat dicerna. Sistem ini terdiri dari berbagai organ yang bekerja secara sinergis, mulai dari mulut hingga anus.

Berikut adalah tahapan utama dalam fisiologi sistem pencernaan:

1. Ingesti (Masuknya Makanan)

Proses ini dimulai di mulut, di mana makanan dikunyah oleh gigi dan dicampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase untuk memulai karbohidrat.

2. Propulsi (Pergerakan Makanan)

Setelah dikunyah, makanan berbentuk bolus ditelan dan melewati esofagus menuju lambung melalui proses peristalsis, yaitu gerakan kontraksi otot yang mendorong makanan ke saluran pencernaan.

3. Absorpsi Nutrisi (Penyerapan Nutrisi)

Nutrisi hasil pencernaan diserap terutama di usus halus:

a. Karbohidrat → Glukosa diserap ke dalam darah, oleh enzim amilase.

b. Protein → Asam amino masuk ke aliran darah, oleh enzim pepsin.

c. Lemak → Asam lemak dan gliserol diangkut melalui sistem limfatik. Eliminasi (Pembuangan Sisa), oleh enzim lipase.

Sisa makanan yang tidak dicerna masuk ke usus besar, di mana air diserap dan membentuk feses yang akan dikeluarkan melalui anus dalam proses defekasi. Setiap organ dalam sistem pencernaan memiliki peran unik yang mendukung kelangsungan hidup dengan memastikan tubuh memperoleh nutrisi yang diperlukan.

(13)

9

2.4. Gangguan Umum yang Terjadi Dalam Sistem Pencernaan dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

1. Maag (Gastritis)

Maag adalah peradangan pada lapisan lambung yang dapat bersifat akut atau kronis. Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa sakit atau terbakar di perut bagian atas. Penyebabnya yaitu stres, pola makan yang buruk, efek konsumsi alkohol, dan lain-lain.

2. Gerd

GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan iritasi pada dinding esofagus. Penyebabnya yaitu katup antara lambung dan esofagus lemah, obesitas, kehamilan, dan lain-lain.

3. Dispepsia

Dispepsia adalah gangguan pencernaan umum yang ditandai dengan rasa tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas. Penyebabnya yaitu stres, pola makan tidak teratur, infeksi lambung, penyakit gerd dan lain-lain.

4. Diare

Diare adalah kondisi di mana seseorang buang air besar lebih sering dari biasanya dengan konsistensi feses yang cair.Penyebabnya yaitu infeksi bakteri (E, coli Salmonella), keracunan makanan dan lain-lain.

5. Wasir

Wasir adalah kondisi di mana terdapat pembengkakan pada pembuluh darah di anus dan rektum bagian bawah. Penyakit ambeien atau wasir sering kali terjadi sebagai komplikasi dari sembelit, tapi dapat juga terjadi karena penyebab lain seperti diare kronis, mengejan terlalu keras, duduk lama di toilet, obesitas,dan kehamilan 6. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Feses juga mungkin keras sehingga membuat Anda kesulitan buang air besar. Penyebab sembelit karena kurangnya konsumsi serat, kurang konsumsi cairan, efek samping obat, atau perubahan pada rutinitas (seperti melakukan perjalanan). Sembelit juga umum terjadi pada ibu hamil, karena perubahan hormon saat kehamilan yang membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat.

(14)

10

BAB III PENUTUP 3. 1 Kesimpulan

Sistem pencernaan fisiologi adalah proses kompleks yang bertujuan untuk mengubah makanan yang kita konsumsi menjadi zat-zat yang dapat diserap dan digunakan tubuh.

Secara garis besar, sistem ini melibatkan beberapa organ utama, yaitu mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Proses dimulai dengan pencernaan mekanik dan kimiawi di mulut, diikuti dengan pemrosesan lebih lanjut di lambung dan usus halus, di mana nutrisi diserap. Sisa makanan yang tidak dicerna akan diproses di usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Fisiologi pencernaan juga mencakup sekresi enzim dan hormon yang mengatur berbagai fungsi pencernaan, seperti enzim amilase, protease, lipase, serta hormon seperti sekretin dan kolesistokinin. Semua proses ini bertujuan untuk memastikan tubuh mendapatkan energi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal. Keseluruhan sistem pencernaan ini bekerja secara sinergis dan terkoordinasi untuk mendukung kesehatan tubuh.

(15)

11

3.2 Saran

Jaga pola hidup sehat agar kita terhindar dari sakit berbahaya dan sistem pencernaan kita wajib dipelihara untuk wujud syukur pada Tuhan yg Maha esa

REFERENSI

https://herminahospitals.com/id/articles/macam-macam-gangguan-pencernaan-penyebab- dan-cara-mengobatinya.html

https://www.alodokter.com/seperti-apa-proses-pencernaan-dan-penyerapan-makanan-di- dalam-tubuh

https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/149678/mod_resource/content/3/

MODUL%20SISTEM%20PENCERNAAN.pdf

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdn.hellosehat.com%2Fwp- content%2Fuploads%2F2018%2F04%2Flambung.jpg&tbnid=_-

sLIMVwC4k7MM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fpencernaan%2 Ffungsi-lambung%2F&docid=fCDlZ7KWAvooKM&w=1000&h=727&hl=en-

AU&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F4&kgs=26006fc2905f8976

https://herminahospitals.com/id/articles/macam-macam-gangguan-pencernaan-penyebab- dan-cara-mengobatinya.html

https://wtcs.pressbooks.pub/medterm/chapter/12-5-physiology-of-the-digestive-system/

https://images.app.goo.gl/bqBsJmGoh3fgn5U56 https://images.app.goo.gl/F2syEuwamZRvciKr6 https://images.app.goo.gl/SGy9kZ7MgwFSFXwU6

(16)

12 https://images.app.goo.gl/BoQGFGD1v5tAzwrm8 https://images.app.goo.gl/NsdSiRRwJfX33fXSA

Referensi

Dokumen terkait

Proses penyerapan dapat terjadi akibat proses yang aktif dan pasif terutama tergantung pada konsentrasi relatif subtansi di dalam dan di luar usus, difusi terjadi dari

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

Pada manusia,makanan dicerna oleh alat-alat pencernaan yang dimulai dari mulut dan berakhir di usus.Hasil-hasil pencernaan kemudian diserap,sedangkan

Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus.Pencernaan pada

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

cc Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal mulai dari mulut sampai anus adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

Duodenum merupakan tempat pencernaan makanan secara sempurna menjadi partikel-partikel sari makanan yang siap diserap oleh mukosa usus.. Jejunum dan ileum merupakan tempat

Dokumen ini berisi pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem