• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN

Siska, M.Farm., Apt. Elly Wardani, M.Farm., Apt. Faridlatul hasanah, M.Farm., Apt.

(2)

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

2

Sistem pencernaan manusia  sistem sempurna untuk mencerna makanan, sistem dari mulut sampai anus sudah tersusun sedemikian rupa sehingga manfaat dari makanan dapat terserap oleh tubuh manusia, energi dari proses ini dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan kehidupan

• Saat kita melihat sepiring makanan di atas meja,

membayangkan masakan di rumah, atau mendeteksi aroma menggiurkan saat melewati toko roti, otak pun kemudian memerintahkan kelenjar saliva yang terletak di bawah lidah

untuk memproduksi saliva (air ludah). Ini adalah pertanda kalau saliva harus siaga menyambut kedatangan makanan ke dalam mulut.

(3)

Sistem yang penting

Mengolah bahan makanan menjadi zat yang dapat diserap

oleh tubuh

Makanan

dicerna dan dihancurkan menjadi fragmen

diubah menjadi komponen-komponen pembentuknya

Karbohidrat

monosakarida

Protein

asam amino

Lemak

monogliserida, asam lemak dan gliserol

Membuang sisa-sisa hasil pencernaan atau zat-zat yang

(4)

Susunan sistem pencernaan

Saluran cerna

Mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestin), usus besar (kolon), rektum dan anus

Kelenjar-kelenjar pencernaan

Kelenjar pencernaan kecil (mulut): parotis, submandibularis, sublingualis

Kelenjar pencernaan besar (hati dan pankreas)

(5)

Terdiri dari ; 1. Mulut. 2. Faring / tenggorokan. 3. Esofagus / kerongkongan. 4. Lambung. 5. Usus halus.  Duodenum  Jejenum  Ileum

6. Usus besar (kolon, rektum) serta

7. Anus.

Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak di luar saluran cerna yaitu pancreas,

(6)

Sistem pencernaan berperan dalam homeostasis dengan

memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari lingkungan

eksternal ke lingkungan internal.

Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel-sel.

Sel, memerlukan pasokan nutrient yang terus menerus untuk

menunjang reaksi kimiawi penghasil energi ;

Makanan + O2 → CO2 + H2O + Energi

Fungsi normal sel juga bergantung pada ketersediaan air dan

berbagai elektrolit.

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan

(gastrointestinalis ; gastro = lambung) dan organ pencernaan

tambahan (kelenjar air liur/kelenjar saliva, pankreas, hati dan

kandung empedu).

(7)

PROSES PENCERNAAN

Ingesti

: pergerakan makanan

Digesti : penyederhanaan bentuk makanan

Absorpsi : penyerapan pada usus halus

(8)

Lapisan Dinding Saluran Pencernaan

Secara umum dinding saluran pencernaan terdiri atas 4

lapisan yang mempunyai fungsi berbeda-beda. yaitu :

Tunika mukosa

Tunika submukosa

Tunika muskularis

Tunika serosa

(9)

1. Tunika mukosa

Merupakan mukosa lapisan

dalam yang diliputi lapisan

epitel, menyekresi mukus &

melepaskan hormon ke dalam

darah.

Membentuk kelenjar eksokrin

utk menyekresi asam, enzim,

air, dan ion-ion ke dalam lumen.

Lapisan ini berfungsi

melindungi saluran pencernaan

terhadap gesekan makanan yg

keras

(10)

2. Tunika submukosa

Merupakan jaringan ikat kedua

sebelah dalam yg dilalui

pembuluh darah dan pembuluh

limfe yg besar, cabangnya

menembus lapisan mukosa.

Pd bag dlm submukosa tdpt

jala-jala sel saraf (pleksus

submukosa).

(11)

3. Tunika muskularis

Lapisan ini merupakan lapisan

otot. Kontraksinya menimbulkan

gaya mendorong utk

memindahkan isi saluran

pencernaan.

Lapisan ini mempunyai 2

lapisan yaitu lapisan otot

longitudinal dan sirkuler

(oblique).

(12)

4. Tunika serosa

Lapisan tunika serosa ini

merupakan lapisan luar jaringan

ikat yg mengelilingi saluran

pencernaan. Lapisan yg sangat

tipis dsbt peritoneum

(adventisia).

Lapisan ini menyekresi cairan

serosa utk membasahi &

mencegah gesekan organ

pencernaan & organ dalam

sekitarnya.

(13)

1. Rongga mulut

 Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan

kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.

 Terdiri dr dua bagian, yi :

1. Bag. Luar yg sempit / Vestibula, yi : ruangan diantara gusi, gigi, bibir & pipi

2. Bag. Rongga mulut, yi : rongga mulut yg dibatasi sisinya o/ tulang maksilaris, palatum & mandibularis di sebelah belakang bersambung dg Faring

(14)

Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir & sel-sel

epitel.

Pada mulut terdapat :

gigi,

lidah

kelenjar saliva.

(15)

Palatum yang memisahkan mulut dari saluran

hidung.

Palatum (langit2) terdiri dari palatum keras pada

bagian anterior dibentuk oleh tulang maxila dan

palatum lunak pada bagian posterior.

Bagian tengah membentuk sebuah prosesus

seperti kerucut yang disebut uvula (anak lidah) yg

berfungsi untuk menutup saluran hidung ketika

menelan .

Pada bagian belakang lengkungan (fauces)

memuat tonsil.

(16)
(17)

GIGI (DENTIS)

Gigi pertama terbentuk pada usia 6-8 bulan,

kemudian bulan ke 8-12, bulan ke 12-16, bulan 16-20

dan akhirnya bulan ke 20-40.

Gigi pada bayi disebut dentis deciduus atau gigi susu

yang akan tanggal pada usia 6-13 tahun dan diganti

dengan gigi tetap (dentis permanentes).

(18)

 Berdasarkan fungsi :

Gigi seri ………….menggigit

Gigi taring………..merobek

Gigi geraham …….mengunyah

 Gigi memiliki fungsi untuk memotong,

mengoyak dan menggiling makanan menjadi

partikel yang kecil-kecil.

(19)

Mahkota gigi Leher gigi Akar gigi Pulpa Enamel Dentin Akar gigi Gbr. Anatomi Gigi

Anatomi Gigi

(20)

Lidah, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara

voluntar, membentuk dasar rongga mulut, berperan

dalam memandu makanan di dalam mulut sewaktu

mengunyah dan menelan serta untuk berbicara,

terdapat juga papil-papil pengecap.

Dilengkapi dengan mukosa lidah dan berperan dalam

proses mekanisme pencernaan

(21)

Bagian-bagian lidah :

a.

Pangkal lidah (radiks lingua) : pd pangkal lidah tdp anak

lidah (epiglotis) yg berfungsi menutup jalan pernapasan

pada waktu menelan, supaya makanantidak masuk ke

jalan pernapasan.

b.

Badan lidah (dorsum lingua) : pada bagian ini terdapat

puting-puting pengecap utk menentukan rasa makanan

(asam, manis, pahit, dan asin).

c.

Ujung lidah (apeks lingua) : membantu membalikkan

makanan, proses berbicara, merasakan makanan &

membantu proses menelan.

(22)
(23)

Papila pada permukaan lidah terdiri atas:

a) papila filiformis: tersebar di

seluruh permukaan lidah,

b) papila fungiformis: tdpt pd tepi

lidah bagian apeks,

c) papila sirkumvalate: tdpt di

depan sulkus terminalis lidah,

d) papila foliatea: tdpt di tepi

(24)

Air liur (Saliva)

Fungsi

Membasahi makanan agar mudah ditelan

Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan rangsangan pada kuncup kecap

Kandungan

Amilase dan maltase untuk mencerna sebagian karbohidrat.

Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat antibakteri.

Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh.

(25)

kelenjar ludah

a.

Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris):

kelenjar ini terdapat di bawah rahang atas bagian tengah,

salurannya bernama duktus wartoni yg bermuara pd

rongga mulut dekat frenolum lingua

b.

Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingua): tdpt di

bawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di

dasar rongga mulut & dipersarafi oleh saraf otonom.

(26)

Pencernaan Pada Mulut

Terjadi proses mekanik dan kimia.

Proses mekanik berupa penghancuran

makanan oleh alat2 pada mulut.

Proses kimia berupa reaksi makanan dengan

enzim2 yg terdpt pada saliva.

(27)

MASTIKASI

Penghancuran makanan oleh gigi.

Pencampuran makanan dengan saliva oleh lidah.

Proses menelan bolus makanan ke esofagus.

(28)

PROSES KIMIA

Pencampuran makanan dgn saliva

Saliva mengandung ptialin, amilase, lisozim,

sodium, mineral & musin.

Fungsi saliva adalah membunuh kuman, melindungi

mukosa mulut dari trauma fisik/kimia dan

memudahkan proses menelan (membasahi

makanan).

(29)

• Adalah rongga di belakang tenggorokan.

• Rongga ini merupakan saluran bersama untuk ;

1. Sistem pencernaan (dengan berfungsi sebagai

penghubung antara mulut dan esofagus untuk makanan).

2. Sistem pernafasan (menyediakan jalan antara rongga

hidung dan trakea untuk udara).

• Di dalam dinding sisi faring terdapat tonsil, yaitu organ limfoid

yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh.

• Makanan dari mulut akan melewati faring, kemudian masuk ke

esofagus.

(30)

BENTUK FARING

Berbentuk kerucut terdiri dari muskulo

membranosa dan tersambung dengan esofagus

dan trakhea.

Terbagi menjadi pars nasalis, pars oralis dan pars

laringeal.

Faring laringeal adalah bagian terendah yang

terdapat pada posterior.

Terdapat 7 lubang yaitu 2 lubang hidung, mulut, 2

(31)

Struktur Faring

Tersusun atas lapisan mukosa, fibrosa dan otot.

Otot utama adalah otot konstriktor yang berkontraksi

pada saat makanan masuk ke faring dan

mendorongnya ke esogfagus.

(32)
(33)

• Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

• Terdiri dari 3 fase

1. Fase oral ; makanan yang telah dikunyah mulut disebut bolus, di dorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan voluntar lidah. Akibatnya rangsangan gerakan refleks menelan.

2. Fase faringeal : palatum mole dan uvula bergerak secara

refleks menutup rongga hidung. Pada saat yang sama, laring terangkat dan menutup epiglotis, mencegah makanan

memasuki trakea. Pernafasan secara serentak dihambat untuk mengurangi kemungkinan aspirasi. (bernafas dan menelan tidak bisa dalam waktu yang sama).

3. Fase esofageal ; mulai saat otot krokofaringeus relaksasi sejenak dan memungkinkan bolus memasuki esofagus.

(34)

Di esofagus, bolus akan diteruskan ke lambung. Di

lambung makanan bercampur dengan sekret lambung (disebut kimus). Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa pencernaan dan penyerapan/absorpsi.

(35)

Refleks Menelan

Bolus makanan didorong oleh lidah ke bagian posterior

Palatum lunak menutup saluran hidung

Epiglotis menutup laring dan trakhea

Makanan masuk ke esofagus

(36)

• Gerakan peristaltik dimulai dari faring, kemudian otot krikofaringeus (otot berkontraksi), esofagus, lambung ; dengan 2-4 cm/dtk. Untuk sampai ke lambung butuh waktu 5-15 dtk.

• Peristalis ; kontraksi otot polos yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. • Pendorong makanan melalui esofagus adalah proses aktif yang tidak

mengandalkan gravitasi.

• Gelombang peristalsis berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung bawah esofagus (gelombang primer). Cairan dengan cepat turun ke sfingter akibat gravitasi.

• Bila bolus berukuran besar dan lengket, serta tidak dapat terdorong ke lambung oleh gelombang peristalsis primer, bolus yang tertahan akan meregang esofagus dan memicu reseptor tekanan di dalam dinding esofagus, menimbulkan gelombang peristalsis kedua yang lebih kuat (gelombang peristalsis sekunder).

• Peregangan esofagus juga meningkatkan sekresi air liur dengan bolus akan digerakkan ke depan melalui kombinasi lubrikasi air liur dan gelombang peristalsis sekunder.

(37)

3. Esofagus

(kerongkongan)

Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm.

Dimulai dari faring, thorax, menembus diafragma dan

masuk ke dalam abdomen bersambung dengan

lambung.

(38)

 Esofagus berfungsi menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung.

 Esofagus dijaga di kedua ujungnya oleh sfingter yaitu ; 1. Sfingter faringoesofagus dan

2. Sfingter gastroesofagus.

Sfingter esofagus bagian bawah ini berperan sebagai sfingter, sawar terhadap refluks isi lambung ke dalam esofagus. Dalam keadaan normal sfingter ini menutup kecuali bila makanan masuk ke dalam lambung atau waktu muntah.

 Sewaktu bernafas, sfingter faringoesofagus akan tertutup dan

menjaga udara masuk ke esofagus dan lambung. Apabila tidak ada sfingter faringoesofagus, saluran pencernaan akan menerima banyak gas, yang dapat menyebabkan (eructation = bersendawa) berlebihan.

(39)
(40)

Struktur Esofagus

Terdiri dari 4 lapisan :

mukosa

Lapisan sub mukosa

Jaringan ikat yang longgar

(41)

Dinding esophagus terdiri dari 4 lapisan ; 1 lapisan mukosa dan 3

lapisan otot polos yaitu sub mukosa, muskularis dan serosa (lapisan luar). Mukosa esophagus dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yang bersifat sangat asam.

Lapisan submukosa mengandung sel-sel sekretori yang memproduksi

mucus.

Mukus mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan

melindungi mukosa dari cedera akibat zat kimia.

(42)

Pergerakan Pada Esofagus

Esofagus dilapisi otot2 sirkuler & longitudinal sehingga

meimbulkan gerakan peristaltik.

Bolus makanan bergerak masuk ke lambung karena

(43)

4. Gaster (lambung)

Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah

kiri hipokondrik dan umbilikal.

Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut

antrum pilorik.

Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia

(44)

Struktur Lambung

Lapisan peritoneal yang merupakan lapisan serosa

Lapisan otot

Lapisan longitudinal yg bersambung dgn esofagus

Lapisan sirkuler yg paling tebal dan terletak di pilorik

membentuk spinkter.

Lapisan obliq yg terdapat pada bagian fundus dan berjalan

mulai dari orifisium kardiak, membelok ke bawah melalui

kurvatura minor.

Lapisan sub mukosa terdiri dari jaringan areolar yg banyak

mengandung pembuluh darah dan limfe.

Lapisan mukosa berbentuk rugae (kerutan), dilapisi epitelium

(45)

Lambung dibagi menjadi 3 bagian ;

1. Fundus.

2. Korpus (badan).

3. Antrum pilorikum/pylorus.

Sfingter pylorus berfungsi sebagai sawar antara

lambung dan bagian atas usus halus (duodenum).

Sfingter pylorus berelaksasi dan berkontraksi

untuk mengalirkan makanan ke duodenum dan

mencegah terjadinya aliran balik isi usus ke dalam

lambung.

(46)
(47)

Esofagus

Dinding lambung

Pilorus

Duodenum

3 Lapisan otot polos

Sel mukus Kelenjar lambung Sel kepala Sel parietal Saluran kelenjar Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung

Esofagus

Dinding lambung Pilorus

Duodenum 3 lap otot polos

(48)

Kelenjar Pada Lambung

Glandula cardiacae

Menghasilkan mukus

Glandula gastricae

Menghasilkan pepsin dan asam lambung (HCl)

Glandula pyloricae

(49)

Pencernaan pada Lambung

Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi mencampur

makanan dgn sekret lambung & mengosongkan

makanan.

Makanan bercampur dgn sekret lambung menjadi

chyme.

Sekresi lambung : mukus, asam lambung, tripsin,

(50)

Senyawa Kimia Fungsi

Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit

Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

(51)

 Fungsi motorik

Penyimpanan, pencampuran dan pengosongan kimus (makanan yang bercampur dengan sekret lambung) ke dalam duodenum.

 Fungsi pencernaan dan sekresi

1. Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL, pencernaan KH dan lemak oleh amilase dan lipase lambung.

2. Síntesis dan pelepasan gastrin, dipengaruhi oleh protein yang

dimakan, peregangan antrum, alkalinisasi antrum dan rangsangan vagus.

3. Sekresi factor intrinsik ; absorpsi vitamin B12

4. Sekresi mukus ; membentuk selubung yang melindungi lambung serta berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah diangkut.

(52)

5. Usus Halus

Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai

pilorik sampai ileosaekal dengan panjang + 7 m.

Menempati sebagian besar rongga abdomen

terletak di bawah lambung dan hati.

Terdapat ductus choledocus dan ductus

pancreaticus.

(53)
(54)

Struktur Usus Halus

Lapisan mukosa

Sangat luas karena terdapat lipatan2 mukosa dan vili

serta mikrovili yang memudahkan terjadinya absorpsi.

Lapisan sub mukosa

Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus

sub mukosa meissner)

Lapisan otot

Terdiri dari lapisan otot longitudinal dan sirkuler.

(55)

Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

• Dua fungsi utamanya adalah :

1. Pencernaan, yaitu proses pemecahan makanan menjadi bentuk

yang dapat tercerna melalui kerja berbagai enzim dalam saluran GI. Pencernaan dimulai dari mulut dan lambung oleh kerja ptialin, HCI, pepsin, mukus, renin dan lipase lambung. Kemudian di

duodenum oleh enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis KH, lemak dan protein menjadi zat-zat yang sederhana.

2. Absorpsi zat gizi dan air yang terdapat dalam makanan yang

masuk dalam tubuh yaitu pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan KH, lemak, protein, air, elektrolit dan vitamin melalui dinding

usus ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.

(56)

Pencernaan Pada Usus Halus

Bolus makanan dari lambung sangat asam,

dinetralkan oleh enzim pankreas (, ion bikarbonat)

Terjadi emulsi lemak oleh garam empedu untuk

memudahkan absorpsi lemak.

Nutrient diabsorpsi melalui mikrovili.

Bolus bergerak karena gerakan segmental dan

(57)

PROSES PENCERNAAN PADA USUS HALUS

57

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.

• Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida.

• Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa.

• Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap usus

halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

(58)

58

c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim

tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh

tubuh oleh peredaran darah.

d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet

lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

(59)

Pergerakan Makanan Pada Usus

Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal.

Dipersarafi oleh sistem saraf enterik (pleksus aurbach)

& pleksus submukosa (pleksus meissner).

(60)

Senyawa Kimia Fungsi

Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK (Kolesistokinin)

Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

(61)

Sekresi Pankreas dan Empedu

• Sewaktu mengalir ke dalam usus halus, isi lambung bercampur tidak saja dengan getah yang disekresikan oleh mukosa usus halus tetapi juga dengan sekresi pankreas eksokrin dan hati yang

mengalir ke dalam lumen duodenum.

• Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari 2 komponen.

1. Sekresi enzimatik ; enzim-enzim proteolitik seperti tripsinogen (pencernaan protein), amilase (KH) dan lipase.

2. Sekresi alkali encer (NaHCO3).

• Sekresi pankreas diatur secara hormonal untuk mempertahankan netralitas isi duodenum dan mengoptimalkan pencernaan.

(62)

• Hati, saluran empedu dan pankreas ; ketiganya terkait erat dengan fisiologi pencernaan.

• Fungsi hati ; fungsi utama hati adalah membentuk dan

mengeksresikan empedu, metabolisme lipid, KH dan protein, penimbunan vitamin dan mineral, konjugasi dan eksresi

steroid dan detoksifikasi sejumlah zat endogen dan eksogen.

• Unsur utama empedu adalah air (96%), garam empedu, elektrolit, fosfolipid, kolesterol, garam anorganik dan pigmen empedu

(bilirubun terkonjugasi).

• Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorpsi lipid dalam usus halus.

• Bilirubin adalah hasil akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang kontak dengannya.

(63)

• Selain lipid, hati juga berperan penting dalam metabolisme

KH dan protein.

• Pada metabolisme KH, monosakarida dari usus halus

dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati

(glikogenesis) kemudian glukosa dilepaskan ke dalam darah

(glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Glukosa

di metabolisme untuk menghasilkan panas dan energi. Hati

juga mampu mensintesa glukosa dari protein dan lemak.

• Pada metabolisme protein, dimana hati mensintesis semua

protein plasma (kecuali gamma globulin), diantaranya

albumin, protrombin, fibrinogen dan faktor pembekuan darah

lain.

(64)

• Kandungan empedu ; berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu. Empedu hati tidak dapat segera masuk ke duodenum, akan tetapi

setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan ke kandung empedu.

• Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah

mengadsorpsi air dan garam-garam anorganik sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 5x lebih pekat dibandingkan empedu hati. • Secara berkala kandung empedu akan mengosongkan isinya ke

duodenum melalui kontraksi lapisan ototnya dan relaksasi sfingter oddi. Hormon kolesistukimin dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil

pencernaan dari protein dan lipid yang merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu.

(65)

6. Usus Besar (Colon)

Merupakan lanjutan usus halus berbentuk “U”

terbalik terdiri dari appendiks vermiformis, colon

asendens, colon trasversum, colon desendens, colon

sigmoid dan rectum.

Panjangnya sekitar 140 cm mulai dari valvula

(66)

• Usus besar secara umum terdiri dari ; sekum, kolon dan rektum.

• Usus besar memiliki fungsi yang terpenting adalah absorpsi air

dan elektrolit. Kapasitas absorpsi kolon adalah 1500 – 2000 ml,

bila jumlah ini dilampaui akibat pengiriman air yang berlebihan dari

ileum akan terjadi diare.

• Sejumlah kecil pencernaan dalam usus besar terutama disebabkan

oleh bakteri dan bukan oleh kerja enzim. Bakteri dalam usus besar

menyintesis vitamin K dan beberapa vitamin B, selain itu juga terjadi

fermentasi bakteri beberapa karbohidrat dalam kolon. Sekitar 1000

ml flatus (kebanyakan dari udara yang tertelan) dikeluarkan setiap

hari.

(67)

Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden,

Kolon Transversum, dan Kolon desenden.

Fungsi kolon adalah :

1. Menyerap air selama proses pencernaan.

2. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H

(Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,

misalnya E.coli.

3. Membentuk massa feses

4. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar

dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh (defekasi).

(68)
(69)

Peristiwa2 Pada Kolon

Terjadi reabsorpsi air & elektrolit dari bahan feses.

Feses bergerak ke rektum karena kontraksi haustral &

mass movement.

(70)

Ciri khas gerakan usus besar adalah pengadukan

haustral. Gerakan meremas yang tidak progresif ini

menyebabkan isi usus bergerak bolak-balik, sehingga

memberikan waktu untuk terjadinya absorpsi.

Peristalsis mendorong feses ke dalam rektum dan

menyebabkan peregangan dinding rektum dan

(71)

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari

tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung

terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses

sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum

mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot

spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos

dan otot lurik.

(72)

GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN

72

Diare

Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat

maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang

mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut

diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres),

makanan tertentu, atau organisme perusak yang

melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama

menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral,

sehingga terjadi dehidrasi.

(73)

73

Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa

tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

Tukak Lambung (Ulkus)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim

pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah

terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan

berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

(74)

• Apendicitis  Radang pada apendiks

• Kontipasi (Sembelit)  Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)

• Maldigesti  Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.

• Parotitis  Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong

(75)
(76)

 Organ pencernaan makanan adalah bagian-bagian tubuh yang

berperan dalam mencerna makanan yang kita makan dan mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga makanan itu dapat diserap oleh usus.

 Alat-alat pencernaan makanan terdiri atas saluran pencernaan

makanan dan kelenjar pencernaan.

 Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, tenggorokan,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.

(77)

PROSES PENCERNAAN MAKANAN

77

• Saat makanan masuk ke dalam mulut, gigi adalah penghancur pertama yang ditemuinya. Bersamaan dengan waktu kerja gigi, saliva pun melembutkan makanan tersebut agar lebih mudah ditelan.

Dalam saliva, terdapat enzim amylase yang menghancurkan kandungan karbohidrat dalam makanan.

• Setelah menghancurkan makanan, sistem pencernaan akan melakukan pekerjaan selanjutnya: menelan. Pekerjaan ini melibatkan berbagai otot di lidah dan mulut yang bekerja memindahkan makanan ke faring (kerongkongan).

(78)

78

Faring adalah jalur sepanjang sekitar 12,7 cm. Ketika

makanan masuk ke dalam faring, sebuah katup fleksibel

bernama epiglottis akan secara refleks menutup jalur

udara berdekatan dengan faring. Dengan demikian, kita

tidak akan tersedak saat makan.

Berlanjut ke esofagus, kumpulan otot berbentuk pipa

yang terletak di bagian dada. Gerakan peristalsis, istilah

untuk kontraksi otot-otot esofagus tersebut, akan

mendorong makanan turun ke lambung. Normalnya, kita

tidak akan pernah menyadari pergerakan itu.

(79)

79

Setelah makanan masuk ke dalam lambung, sekumpulan

otot berbentuk cincin yang berada di ujung esofagus akan

langsung menciutkan dirinya. Tindakan ini akan

mencegah cairan atau makanan mengalir keluar dari

lambung dan naik kembali ke esofagus. Cincin otot ini

dinamai sphincter.

Bila sphincter bekerja dengan baik, maka makanan akan

bertahan di lambung.

(80)

80

Lambung akan mengaduk dan mencampurkan makanan

itu dengan zat asam dan enzim sehingga ukuran

makanan menjadi lebih kecil dan mudah dicerna. Dalam

satu hari, lambung menghasilkan hampir 3 liter asam

karena lingkungan yang bersifat asam sangat dibutuhkan

dalam tahap ini.

Setelah bercampur dengan zat asam dan enzim,

makanan berubah menjadi cairan kental yang dinamai

chyme

. Chyme akan bergerak meninggalkan lambung

(81)

81

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni duodenum (usus

dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus

penyerapan).

Di dalam duodenum, terdapat berbagai enzim yang

diperlukan untuk mencerna makanan secara kimia.

Terdapat juga dua muara saluran, yaitu dari pankreas dan

kantung empedu.

(82)

82

Chyme kemudian tiba di jejunum. Jejunum memiliki

banyak villi, tonjolan-tonjolan berukuran mikroskopis yang

berfungsi memperluas permukaan penyerapan nutrisi

yang ada di dalam chyme. Pembuluh darah kapiler di villi

akan membawa nutrisi tersebut ke hati, diubah ke bentuk

lain, atau langsung diedarkan ke seluruh tubuh.

Villi pun dapat ditemukan di ileum. Bedanya, villi di ileum

bertugas menyerap nutrisi yang tidak terserap saat

chyme berada di jejunum. Vitamin B12 adalah salah satu

nutrisi yang biasanya masih ada di dalam chyme yang

baru tiba di ileum.

(83)

83

Setelah ileum, proses berlanjut ke usus besar. Aksi ini

dilakukan secara bertahap di tiga bagian.

Proses di usus besar bermula di sebuah kantong yang

menghubungkan usus halus dengan usus besar, dinamai

sekum (usus buntu

). Di bagian ujung sekum, tergantung

sebuah kantong kecil yang dinamai apendiks.

Setelah dari sekum, proses pencernaan dilanjutkan di

kolon. Setelah sampai di tahap ini, kebanyakan nutrisi

dan 90% air dalam chyme telah diserap oleh tubuh.

(84)

84

Kolon akan menyerap sisa air dari chyme kemudian

mencampurkan chyme dengan lendir dan bakteri. Hasil

campuran itulah yang kita kenal dengan nama feses

(tinja).

Selanjutnya, feses akan disimpan di rektum hingga

menunggu saatnya dikeluarkan melalui anus.

Saat feses dikeluarkan, maka satu rangkaian proses

pencernaan pun selesai.

Referensi

Dokumen terkait

Saluran pencernaan, merupakan alat yg dilalui bahan makanan yg meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.. Kelenjar

 Mukosa lambung juga mengandung banyak kelenjar yg mensekresi enzim-enzim pencernaan (getah lambung, yg m’buat mknn lebih cair & asam).  Kandungan getah lambung : air,

Pada usus terjadi proses pencernaan mekanik maupun kimiawi yng diikuti proses penyerapan sari makanan yang terjadi di usus halus bagian ileum ( usus penyerapan).. Di dalam pillus,

• Berfungsi menyerap makanan secara kimiawi dengan enzim-enzim yang berasal dari kelenjar usus, pankreas, dan empedu. • Zat makanan yang

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan

Unggas memiliki system pencernaan, yaitu: paruh atau mulut, crop (tembolok), esophagus ( kerongkongan), perut kelenjar (proventriculus), gizzard (empedal), usus halus

Dibutuhkan makanan sekitar 3-6 jam untuk menyelesaikan pencernaan memutar melalui usus halus Anda.Pada saat makanan melewati duodenum, jejunum, dan ileum,

Pencernaan dan Penyerapan Lemak Mulut; mekanik: gigi memperkecil makanan Lambung; mekanik: gerak lambung makanan halus kimiawi: enzim lipase lemak; asam lemak, gliserol Usus halus;