• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

N/A
N/A
Kiki Kk

Academic year: 2023

Membagikan "FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data 1). Wawancara 2). Observasi

3). Pemeriksaan fisik 4). Studi Dokumentasi

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT A.Identitas Klien

Nama Pasien : Tn. E

Umur : 75 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki No. RM : 533406 Nama Keluarga : Ny R

Agama : Islam

Pekerjaan : Sudah tidak bekerja Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus Datang Ke Rs Tanggal : 10-12-2018 15.03 Kendaraan : Mobil Pribadi B. Anamnesa

Klien datang dengan keluhan BAB sering, frekuensi BAB 5kali/hari dengan konsistensi cair disertai darah dan lendir. Tidak ada makanan dan minuman yang masuk dikarenakan selalu dimuntahkan. Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes sejak 5 tahun yang lalu.

(2)

Pengkajian keperawatan

Masalah/Diagnosa Keperawatan

Tindakan Keperawatan A. Airway

 Bebas Tidak Bebas Pangkal lidah jatuh

Sputum Darah Spasme Benda asing Suara nafas :

 Normal Stidor

Tidak ada suara nafas

Aktual Resiko

Bersihan jalan nafas tidak efektif

CLEAR

Membersihkan jalan nafas Memberikan posisi nyaman fowler/semi fowler

Mengajarkan teknik batuk efektif Melakukan pengisapan lendir Melakukan auskultasi paru secara periodic

Memasang oro/naso faringeal airway

Memberikan posisi miring mantap jika pasien tidak sadar Melakukan jaw thrust, chin lift

B. Breating Pola nafas :

Apneu Dyspneu Bradipneu Takhypneu Orthopneu Bunyi nafas :

 Vesikuler Stidor Wheezing Ronchi Irama nafas:

 Teratur Tidak teratur Penggunaan otot bantu nafas :

Retraksi dada

Aktual Resiko

Pola nafas tidak efektif

CLEAR

Mengobservasi frekwensi, irama, kedalaman suara nafas

Mengobservasi penggunaan otot bantu pernafasan

Memberikan posisi semi fowler jika tidak ada kontra indikasi Memperhatikan pengembangan dinding dada

Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada kontra indikasi

Kolaborasi : pemberian O2, dan pemeriksaan AGD

(3)

Cuping hidung Jenis pernafasan :

 Pernafasan dada Pernafasan perut C. Circulation Akral : Hangat/dingin Pucat :ya/tidak

Cianosis :ya/tidak Pengisian kapiler :>2 detik/>2 detik

Nadi :teraba/tidak teraba

Tekanan darah: 110/70 mmHg

Perdarahan :ya/tidak, jika ya...cc

Lokasi perdarahan...

Kelembaban kulit : lembab/kering

Turgor : normal/kurang

Aktual

 Resiko

Gangguan perfusi jaringan serebral

 Mengawasi adanya perubahan warna kulit

 Mengukur tanda tanda vital

 Mengkaji kekuatan nadi perifer

 Mengkaji tanda-tanda dehidrasi

 Mengobservasi keseimbangan cairan

 Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada kontra indikasi

 Memberikan cairan peroral jika

memungkinkan

 Mengobservasi tanda- tanda adanya

kompartement syndrome Adanya riwayat

kehilangan cairan dalam jumlah besar : diare ( +), muntah (+),

luka bakar(- ), perdarahan ( - ) Akral : hangat/dingin Pucat : ya/tidak Cianosis : ya/tidak Pengisian kapiler : >2

 Aktual Resiko

Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan

 Mengkaji tanda-tanda dehidrasi

 Mengukur tanda tanda vital

 Memberikan cairan peroral jika masih memungkinkan. Hingga 2000-2500cc/hr

 Memberikan cairan melalui

(4)

detik/ >2detik Nadi :teraba/tidak teraba

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Perdarahan : ya/tidak, jika ya...cc

Lokasi perdarahan...

Kelembaban kulit : lembab/kering

Turgor : normal/kurang Luas Luka bakar...%

grade

intravena

 Memonitor perubahan turgor, membrane mukosa dan kapilari refill

 Memonitor intake output cairan setiap jam: pasang kateter

 menyiapkan alat-alat untuk memasang CVP jika diperlukan

 memonitor CVP dan perubahan nilai elektrolit tubuh

D. Disability Tingkat kesadaran:

Nilai GCS dewasa : E=4, M=6, V=5 Pupil : normal/tidak Reapon cahaya : +/- Ukuran pupil : isokor/anisokor Diameter :1mm/2 mm/3mm/4mm Penilaian ekstermitas Sensorik : ya/tidak Motorik : ya/tidak Kekuatan otot :

Aktual Resiko

Gangguan perfusi jaringan serebral

CLEAR

Mengkaji karakteristik nyeri

Mengukur tanda-tanda vital

Mengobservasi perubahan tingkat kesadaran

Meninggikan kepala 15- 30 derajat jika tidak ada kontra indikasi

Mengobservasi kecukupan cairan KOLABORASI:

Pemberian oksigen Pemasangan infuse Monitor hasil AGD dan laporkan hasilnya

Memberikan terapi sesuai indikasi

(5)

E. Exposure Adanya trauma pada daerah...

Adanya jejas/luka pada daerah....

Ukuran luas...cm Kedalaman luka :

CLEAR

Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan pendekatan PQRST Mengajarkan teknik relaksasi Membatasi aktivitas yang meningkatkan intensitas nyeri Kolaborasi untuk pemberian terapi ( ) analgetik, ( ) oksigen, ( ) infuse, () perekaman EKG F. Fahrenheit (suhu

tubuh) Suhu : 36,0C

Lamanya terpapar suhu panas/dingin 4 jam Riwayat pemakaian obat...

Riwayat penyakit : - Metabolic - Kehilangan

cairan

- Penyakit SSP - Cedera kepala - Hipoglikemia - Dampak

tindakan medis ( )pemberian cairan infuse yang terlalu dingin

( ) pemberian tranfuse darah yang masih dingin

CLEAR

Monitor TTV, Tingkat kesadaran, saturasi oksigen, irama jantung Melindungi pasien dari lingkungan yang dingin Membuka semua pakaian pasien yang basah

Melakukan penghangatan tubuh pasien secara bertahap (1 cc/jam) dg selimut tebal

Mengkaji tanda-tanda cedera fisik akibat cedera dingin : kulit melepuh, edema, timbulnya bula/vesikel, menggigil Menganjurkan agar pasien tidak menggaruk kulit yang melepuh

Mengantisipasi jika tindakan gagal melakukan gastric lavage dengan air hangat

Kolaborasi untuk :

(6)

Memberikan oksigen sesuai dengan instruksi Memberikan cairan melalui intra vena dengan cairan yang hangat

Menyiapkan alat-alat inkubasi jika diperlukan C. Analisa data

No Symptom Etiologi Problem

1 DS:

- Klien mengatakan sering haus

- Klien mengatakan sering buang air besar DO:

- Penurunan turgor kulit - Membran mukosa

kering - KU: Lemah - TTV :

TD : 100/70 mmHg N:72x/menit R:22x/menit S: 36,5 C

Defisiensi Insulin

↓ Hiperglikemia

↓ Glikosuria

Osmotik diuresis

↓ Dehidrasi

↓ Polidipsia

↓ Poliuria

Kekurangan Volume Cairan

2. DS:

- Klien mengatakan mual - Klien mengatakan

nyeri abdomen DO:

- Nafas bau aseton - Pucat

- Tampak makanan dari

Defisiensi Insulin

Glukoneogenesis

↓ Lemak

↓ Ketogenesis

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(7)

RS habis ¼ porsi - Bising usus 14x/menit - Konjungtiva anemis

Ketonemia

Mual, Muntah dan Anoreksia 3. DS:

- Klien mengeluh agak pusing jika duduk - Klien mengatakan

penglihatannya buram DO:

- Klien terlihat lebih sering berbaring - Kekuatan Otot

5 5 4 4

Peningkatan gula darah kronik

Gangguan fungsi imun

Infeksi, gangguan penyembuhan luka

↓ Nekrosis

Pembedahan: amputasi

Hambatan dalam bergerak

Gangguan Mobilitas Fisik

II. Perencanaan

A.Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia

3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemah fisik

B. Rencana Tindakan Keperawatan N

O DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Kekurangan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda-tanda vital, 1. Hipovolemia

(8)

volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

DS:

- Klien mengatakan BAB sering DO:

- Frekuensi 5x/hari - BAB

disertai lendir dan darah - Penurunan

turgor kulit - Membran

mukosa kering - KU: Lemah - TTV :

TD : 100/70 mmHg N:72x/meni t

R:22x/menit S: 36,5 C

tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 cairan elektrolit adekuat dengan kriteria hasil:

- TTV stabil - Nadi perifer

dapat diraba - Turgor kulit

baik

- Haluaran urine tepat secara individu

- Kadar elektrolit dalam batas normal

catat adanya perubahan tekanan darah ortostatik 2. Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmul 3. Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas

4. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa

5. Pantau masukan dan pengeluaran

6. Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat

ditoleransi jantung 7. catat hal-hal seperti mual, muntah, dan distensi lambung

8. Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB nadi tidak teratur

9. Kolaborasi: Berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa

dekstrosa, pantau pemeriksaan lab (He, BUN, Na, K)

dapat

dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia

2. paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernafasan yang menghasilkan kompensasi, alkalosis respiratoris terhadap keadaan ketoasidosis 3. Koreksi

hiperglikemia dan asiotosis akan menyebabkan pola dan frekuensi pernafasan mendekati normal 4. Merupakan indicator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat

5. memberikan perkiraan akan kebutuhan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang

(9)

diberikan

6.Mempertahankan dehidrasi/volume sirkulasi

7. kekurangan cairan dan elektrolit mengubah

mobilitas lambung, yang seringkali menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan atau elektrolit 8. Pemberian cairan untuk perbaikan yang cepat mungkin sangat berpotensi menimbulkan beban cairan 9. Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respon pasien secara individual 2. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan nutrisi

1. Timbang BB setiap hari atau seusai indikasi

2 Tentukan program diet dan pola makan klien dan bandingkan dengan

1. Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat 2.

(10)

DS:

- Klien mengatakan mual

DO:

- Pucat

- Tampak makanan dari RS habis ¼ porsi

- Bising usus 14x/menit - Konjungtiva

anemis

klien terpenuhi dengan kriteria hasil:

- Klien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat - BB stabil

makanan yang dihabiskan klien

3. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri

abdomen/perut kambung, mual, muntahan makanan yang belum sempat

dicerna, pertahankan puasa sesuai indikasi

4. Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika klien sudah dapat mentoleransinya

5. Libatkan keluarga klien pada perencanaan sesuai indikasi

6. Observasi tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit

lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka

rangsangan, cemas, sakit kepala

7. Kolaborasi : melakukan pemeriksaan gula darah 8. Pantau pemeriksaan aseton, PH dan HCO3

9. Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi

10. Berikan larutan

Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan

teurapetik 3. Dapat menurunkan motilitas/fungsi lambung 4. Pemberian makanan melalui oral lebih baik 5. Memberikan informasi kepada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi klien

6. Metabolisme karbohidrat mulai terjadi gula darah akan berkurang dan sementara tetap berikan insulin maka hipoglikemi dapat terjadi

7. Analisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat 8. Gula darah akan menurun perlahan dengan

(11)

dextrose dan setengah salin normal

penggantian cairan dan terapi insulin terkontrol

9. Insulin regular memiliki awitan cepat dan

karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa kedalam sel

10. Larutan glukosa ditambahkan setelah insulin dan cairan membawa gula darah kira- kira 250mg/dl 3. Hambatan

Mobilitas Fisik b.d kelemahan fisik DS:

- Klien mengeluh agak pusing jika duduk

- Klien mengatakan penglihatannya buram

DO:

- Klien terlihat lebih sering berbaring - Kekuatan Otot

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat mencapai tingkat kemampuan yang optimal dengan kriteria hasil:

- Pergerakkan klien bertambah luas

- Klien dapat melaksanakan aktivitas sesuai

1. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki klien

2. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal

3. Anjurkan klien untuk menggerakkan/mengangka t ekstremitas bawah sesuai kemampuan

4. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya 5. Kolaborasi dengan

1. Untuk

mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien

2. Klien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam tindakan keperawatan 3. Untuk melatih otot-otot kaki sehingga berfungsi dengan baik

4. Agar kebutuhan

(12)

5 5 4 4

dengan kemampuan (duduk, berdiri, berjalan) - Rasa nyeri

berkurang - Klien dapat

memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan

kemampuan

dokter dalam pemberian analgesic dan tenaga fisioterapi

klien tetap dapat terpenuhi

5. Analgesik dapat membantu

mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih klien melakukan

aktivitas secara bertahap dan benar

C. Implementasi Keperawatan DX

KEPERAWATAN

TANGGAL /JAM

IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

12-12-2018 16.00 WIB

1. Memantau tanda-tanda vital, catat adanya

perubahan tekanan darah ortostatik

2. Memantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmul

3. Mengkaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas

4. Mengkaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor

S :

- Pasien mengatakan BAB sering O :

- Frekuensi 5x/hari - BAB

disertai lendir dan darah - Penurunan

turgor kulit

(13)

kulit dan membrane mukosa

5. Memantau masukan dan pengeluaran

6. Mencatat hal-hal seperti mual, muntah, dan distensi lambung

7. Mengobservasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB nadi tidak teratur

- Membran mukosa kering - KU: Lemah A : Kekurangan volume cairan P : Intervensi dilanjutkan 1.Pantau tanda- tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah ortostatik

2.Memantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmul

3.Mengkaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas Ketidakseimbanga

n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

12-12-2018 16.00 WIB

1. Menimbang BB setiap hari atau seusai indikasi 2 Menentukan program diet dan pola makan klien dan bandingkan dengan makanan yang dihabiskan klien

3. Mengauskultasi bising S:

- Klien

mengatakan mual O:

- Pucat

- Tampak makanan dari RS habis ¼ porsi

(14)

usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kambung, mual, muntahan makanan yang belum sempat

dicerna, pertahankan puasa sesuai indikasi

4. Memberikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika klien sudah dapat mentoleransinya

5. Melibatkan keluarga klien pada perencanaan sesuai indikasi

6. Mengobservasi tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsangan, cemas, sakit kepala

- Bising usus 14x/menit - Konjungtiva

anemis

A:Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

P : Intervensi dilanjutkan 1.Timbang BB setiap hari atau seusai indikasi 2.Tenentukan program diet dan pola makan klien dan bandingkan dengan makanan yang dihabiskan klien

3.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri

abdomen/perut kambung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna,

pertahankan puasa sesuai indikasi

Gangguan mobilitas fisik

12-12-2018 16.00 WIB

1.Mengkaji dan identifikasi tingkat

S:

- Klien mengeluh

(15)

berhubungan dengan kelemah fisik

kekuatan otot pada kaki klien

2.Memberipenjelasan tentang pentingnya

melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal 3.Menganjurkan klien untuk

menggerakkan/mengangka t ekstremitas bawah sesuai kemampuan

4. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya

agak pusing jika duduk

- Klien mengatakan penglihatannya buram

O:

- Klien terlihat lebih sering berbaring - Kekuatan Otot

5 5 4 4 A : Gangguan mobilitas fisik P : Intervensi dilanjutkan 1.Mengkaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki klien

2.Memberipenjelas an tentang

pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal 3.Menganjurkan klien untuk

menggerakkan/men gangkat

(16)

ekstremitas bawah sesuai kemampua 4.Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya

Referensi

Dokumen terkait

Kematian mendadak disebabkan karena gangguan irama jantung (aritmia), aritmia jantung adalah jantung berdenyut secara tidak teratur, bisa terlalu cepat dan terlalu

Pada teori yang dikemukakan oleh M.Arif tahun 2008, bahwa diagnosa yang dapat ditegakan pada pasien dengan Accute Lung Oedema (ALO) atau Edema paru adalah Gangguan

S.L tidak ada sumbatan pada jalan napas, tidak ada benda asing, pernapasan teratur, tidak ada sesak napas, sirkulasi baik, dan tidak ada perdarahan,tekanan darah

Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul, menurut North American Nursing Diagnosis Association 2015-2017, yaitu : 1) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan

Komplikasi Menurut Sani 2018, komplikasi yang dapat terjadi pada pasien tuberkulosis paru, adalah : a Efusi Pleura Akibat adanya penumpukan cairan eksudat dalam alveoli yang