• Tidak ada hasil yang ditemukan

Format Tugas Akhir Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Format Tugas Akhir Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Penulisan karya akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia. Teman-teman semua selama kuliah di program studi Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia yang telah memberikan dukungannya hingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Hasil survei CMMI-INSTITUTE Carnegie Mellon University, terdapat 6 perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikat CMMI-Dev v1.3 dengan tingkat kematangan 3 dan salah satunya adalah PT XYZ.

Proses yang ada di PT XYZ dapat mencapai level 3 dengan menyelesaikan bagian-bagian yang belum terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan CMMI menurut ketentuan PT XYZ. Penelitian ini menghasilkan 17 faktor keberhasilan penerapan CMMI menurut ketentuan PT XYZ dan dapat digunakan bagi perusahaan lain yang ingin menerapkan CMMI.

This research aims to find out “the factors that influence the successful implementation of CMMI according to the current conditions at PT XYZ”. The result of the research is 17 factors that made the implementation of CMMI successful according to the current conditions at PT XYZ.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam melakukan penelitian yaitu terkait integrasi model kematangan kapabilitas dan perbaikan proses perangkat lunak. Peningkatan proses perangkat lunak adalah tindakan praktis untuk meningkatkan proses dalam suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan bisnis secara efektif. Misalnya meningkatkan kinerja proses sehingga proyek dapat diselesaikan lebih cepat dengan kualitas yang baik [ CITATION ORe11 \l 1033.

Ketiga dimensi di atas merupakan permasalahan yang mempengaruhi proses yang digunakan dalam organisasi dan selaras dengan aktivitas yang dilakukan. Bertujuan untuk membangun dan mengelola integritas produk kerja dengan mengidentifikasi konfigurasi, kontrol konfigurasi, dan mengaudit konfigurasi. Bertujuan untuk membangun dan mengelola proyek dengan melibatkan pemangku kepentingan sesuai dengan proses yang terintegrasi dan ditentukan berdasarkan serangkaian proses organisasi standar.

Perbandingan Metode Multi-Criteria Decision Making

AHP membutuhkan waktu yang lama jika memiliki banyak kriteria karena setiap kriteria dihitung secara terpisah dengan perbandingan berpasangan. 7 Pemilihan sistem struktur yang sesuai PROMETHEE 8 Identifikasi lokasi terbaik untuk call center TOPSIS, VIKOR 9 Pengukuran kualitas perangkat lunak berorientasi objek AHP, PROMETHEE. Pada tahap ini dibuat matriks perbandingan berpasangan dari kriteria yang ada, dapat dilihat pada tabel 2.2.

Setiap evaluasi setiap kriteria, misalnya A1 oleh A1, akan diberi nilai 1, maka nilai setiap diagonal pada matriks tersebut adalah 1. Langkah setelah memperoleh nilai dari skala perbandingan berpasangan adalah mencari nilai nilai eigen dengan cara sebagai berikut [ QUOTE Mar04 \l 1033. Pengulangan dihentikan apabila selisih penjumlahan nilai dua perhitungan berturut-turut tidak lebih besar dari nilai batas tertentu, misalnya tidak berbeda sampai 4 desimal .

Setelah nilai eigen diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai rasio konsistensi (CR), yang diperoleh dari indeks konsistensi (CI), dibagi dengan indeks konsistensi acak (RI), dan nilai indeks konsistensi. , diperoleh dari (λmax – n), dibagi (n-1) dimana λmax diperoleh dari nilai maksimum matriks Perbandingan Berpasangan, nilai n dari banyaknya kriteria yang digunakan [CITATION Saa12 \t \l 1033. Penelitian ini mengidentifikasi hambatan yang dapat membantu organisasi berbasis pelanggan-vendor yang menggunakan GSD dalam memulai peningkatan proses perangkat lunak. Penelitian ini membahas tentang peningkatan proses perangkat lunak pada perusahaan kecil dan menengah berbasis web.

Berdasarkan proses studi literatur, secara umum diperoleh 6 (enam) variabel yang dapat dijadikan sebagai faktor penghambat penerapan CMMI. Masing-masing komponen akan dibandingkan satu sama lain dan apabila terdapat kesamaan gambaran maka akan digabungkan menjadi satu komponen. Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, alur penelitian, metode dan proses pengolahan data serta alat penelitian.

Desain penelitian adalah rancangan atau rencana pengumpulan, penghitungan, dan analisis data yang dibuat untuk menjawab penelitian [ CITATION Art16 \l 1033.

Tabel 2.1 Pemilihan metode terhadap masalah yang diteliti
Tabel 2.1 Pemilihan metode terhadap masalah yang diteliti

Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Studi literatur

Penyusunan kerangka berpikir

Penyusunan wawancara

Pengumpulan data wawancara

Validasi dan penyusunan kuesioner

Pengumpulan data Kuesioner

Pembuatan kesimpulan dan saran

  • Perhitungan Data
  • Pembuatan Kesimpulan dan Saran
  • Instrumen Penelitian
  • Profil Perusahaan

Pengolahan data menggunakan metode AHP untuk mendapatkan nilai eigen yang akan digunakan untuk perangkingan antar kriteria. Instrumen penelitiannya adalah validasi hasil wawancara yang akan diubah menjadi variabel untuk angket dan hasil proses validasi dapat dilihat pada subbab 4.3. Variabel-variabel dari instrumen tersebut akan diubah menjadi kuesioner matriks perbandingan dengan menggunakan perbandingan berpasangan seperti terlihat pada Tabel 3.3.

Nilai yang harus diisi oleh narasumber pada tabel perbandingan dengan nilai skala perbandingan seperti pada tabel 3.4. Setelah divalidasi, kriteria tersebut akan diubah menjadi kuesioner yang diisi oleh narasumber dan datanya akan diolah menggunakan Analytical Hierarchy Process untuk mendapatkan peringkat kriteria tersebut. Perkembangan PT XYZ di bidang IT dimulai pada tahun 1980an dimana PT

Antara tahun 2008 dan 2009 aplikasi mobile banking PT untuk smartphone, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-Commerce, dan pengembangan konsep Electronic Banking Center baru yang melengkapi ATM dengan fungsi tambahan yang didukung oleh teknologi terkini. Untuk meningkatkan keandalan layanan perbankannya, PT

Pada tahun 2014, PT XYZ mendapatkan sertifikasi Capability Maturity Integration Model (CMMI-Dev v1.3) tingkat ketiga untuk pengembangan sistem perangkat lunak. Sertifikat ini merupakan bukti PT atas sumber daya PT

Berdasarkan kriteria tersebut, dipilih 2 narasumber untuk wawancara dan validasi hasil wawancara terdapat pada Tabel 4.1.

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian

Narasumber 2

Analisis dan perancangan struktur hirarki AHP

  • Hasil Perhitungan Kriteria oleh Responden 2

Dalam merancang struktur hierarki AHP, peneliti melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan faktor keberhasilan penerapan CMMI di PT XYZ sesuai dengan kondisi perusahaan. Data wawancara akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor penghambat implementasi CMMI dan faktor keberhasilan implementasi CMMI. Keahlian staf di PT

Proses pembobotan nilai skala prioritas dilakukan dengan memberikan skala nilai 1 sampai dengan 9 untuk setiap pertanyaan yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Contoh pada Lampiran 6 – Langkah 1 adalah perbandingan antara K1 dan K2 dimana pakar memprioritaskan pada K1 dengan skala nilai 3 kemudian pada baris K1. Setelah melakukan pembobotan nilai antar kriteria, peneliti melakukan normalisasi dengan membagi nilai setiap kolom dengan total per kolom, dapat dilihat pada Lampiran 6 – Langkah 2.

Contoh kriteria K1 versus K2 pada Lampiran 6 - Langkah 1 mengandung nilai 3, maka untuk menormalkannya dengan menjumlahkan kolom pada K2 yaitu 3 dibagi 49 sama dengan 0,06. Proses selanjutnya mencari nilai vektor prioritas dengan cara menjumlahkan nilai normalisasi setiap baris dan membaginya dengan banyaknya nilai dari total nilai setiap baris. Contoh kriteria K1 nilai total per baris adalah 0,77 yang dapat dilihat pada Lampiran 6 - Langkah 2, nilai ini dibagi dengan jumlah semua baris dan akan menjadi 0,77 dibagi 17 yaitu sama dengan 0,0451.

Misalnya nilai vektor prioritas K1 adalah 0,0451 dan total kolom K1 pada Lampiran 6 - Langkah 1 adalah 39,13 dan seterusnya. Hasil urutan faktor keberhasilan CMMI pada PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 4.5 yang diperoleh dari perhitungan Vektor Prioritas masing-masing faktor. Proses pembobotan nilai skala prioritas dilakukan dengan memberikan skala nilai 1 sampai dengan 9 pada setiap pertanyaan yang dapat dilihat pada Lampiran 4.

Contoh pada Lampiran 7 - Langkah 1 perbandingan antara K1 dan K2, dimana ahli mengutamakan K2 dengan skala nilai 3, kemudian mengisi baris K2 sampai K1 dengan nilai 3 dan mengisi baris K1 dan K2 dengan nilai 1/ 3 atau 0,33.

Hasil Perhitungan Kriteria oleh Responden 3

Proses pembobotan nilai skala prioritas dilakukan dengan memberikan skala nilai 1 sampai dengan 9 untuk setiap pertanyaan yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Contoh pada Lampiran 8 – Langkah 1 adalah perbandingan antara K1 dan K2 dimana expert mengutamakan ke K1 dengan skala nilai 3, kemudian diisi dengan nilai 3 pada baris K1 untuk K2 dan untuk baris K2 dengan K1 diisi dengan nilai 1/3 atau 0,33. Setelah melakukan pembobotan nilai antar kriteria, peneliti melakukan normalisasi dengan membagi nilai setiap kolom dengan total per kolom, dapat dilihat pada Lampiran 8 – Langkah 2.

Contoh kriteria K1 versus K2 pada Lampiran 8 - Langkah 1 mengandung nilai 3, maka untuk menormalkannya dengan menjumlahkan kolom pada K2 yaitu 3 dibagi 69 sama dengan 0,04. Untuk memastikan hasil normalisasi dilakukan dengan benar, jumlahkan semua nilai normalisasi untuk setiap kolom. Contoh kriteria K1 nilai total per baris adalah 0,54 yang dapat dilihat pada Lampiran 8 - Langkah 2, nilai ini dibagi dengan jumlah semua baris dan menjadi 0,54 dibagi 17 yaitu 0,0318.

Tahap selanjutnya mencari nilai rasio konsistensi (CR) dengan membagi nilai Consistency Index (CI) dengan nilai Case Consistency Index (RI). Indeks konsistensi diperoleh dengan cara (λmax – n) dibagi (n-1) dimana λmax diperoleh dengan nilai maksimum matriks perbandingan berpasangan. Misalnya nilai vektor prioritas K1 adalah 0,0318 dan kolom total K1 pada Lampiran 8 - Langkah 1 beserta nilainya.

Setelah mengalikan Vektor Prioritas dengan total per kolom, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan nilainya sehingga diperoleh nilai λmax sebesar 30,58. Hasil urutan faktor keberhasilan CMMI pada PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 4.7 yang diperoleh dari perhitungan Vektor Prioritas masing-masing faktor. Saran yang akan diberikan kepada akademisi berupa hal-hal yang dapat dikembangkan melalui penelitian lebih lanjut dan saran bagi praktisi berupa hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin sukses menerapkan CMMI.

Kesimpulan

Saran

Faktor-faktor yang ditemukan dapat diperluas sehingga lebih banyak faktor yang dapat diuji. Penelitian ini hanya berfokus pada 1 perusahaan yang telah menerapkan CMMI, sehingga penelitian selanjutnya dapat mengambil skala yang lebih besar yaitu Indonesia, untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan penerapan CMMI di Indonesia secara umum dari perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan CMMI. Tinjauan literatur sistematis dan penyelidikan empiris terhadap hambatan perbaikan proses dalam pengembangan perangkat lunak global: perspektif klien-pemasok.

Gambar

Gambar 1.1 Siklus hidup pengembangan perangkat lunak
Tabel 2.1 Pemilihan metode terhadap masalah yang diteliti
Gambar 2.1 Struktur dasar hirarki AHP
Tabel 2.2 Analisa 3C2S (sambungan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, sistem juga diharapakan pula mampu memberikan efektivitas seperti mengurangi waktu pengaksesan dan pencarian dokumen yang terlalu banyak, memudahkan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi lunak yang dapat menangani proses penjadwalan seminar dan sidang dengan menerapkan algoritma agar dapat

Merupakan penundaan yang dilakukan dalam menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, misalnya bagi mahasiswa D3 Teknologi Informasi yaitu menyelesaikan mata

4) Kesalahan penggunaan imbuhan dalam kalimat tersebut ditandai dengan salah formasi konfiks per-...-an pada kata perubahan. Imbuhan pada kata perubahan memiliki arti hasil

Tahap ini adalah tahap kedua setelah dilakukan analisis mengenai karakteristik OFD milik Go-Food dan GrabFood, pada tahap ini akan dilakukan bagaimana

Selain dapat meretas keterbatasan petemuan fisik (keharusan melaksanakan social distancing), pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran juga memberikan