• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulir Pengujian Bahan 1 (1)

N/A
N/A
Verby Reza Surya Nurdiana

Academic year: 2025

Membagikan "Formulir Pengujian Bahan 1 (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL KADAR AIR AGREGAT KASAR (SNI 03-1971-1990)

Jenis material : sumber:

PEMERIKSAAN I II

No. cawan

1 2

Berat cawan ( W1 )

Berat cawan + benda uji ( W2 )

Berat benda uji ( W3 = W2 - W1 ) Berat cawan + benda uji

kering oven ( W4 )

Berat benda uji kering oven ( W5 = W4 - W1 )

PEMERIKSAAN I II Rata-rata

Kadar air agregat

W3 - W5

 100 %

W5

HASIL KADAR AIR AGREGAT HALUS (SNI 03-1971-1990)

Jenis material: sumber:

PEMERIKSAAN I II

No. cawan

1 2

Berat cawan ( W1 )

Berat cawan + benda uji ( W2 )

Berat benda uji ( W3 = W2 - W1 ) Berat cawan + benda uji

kering oven ( W4 )

Berat benda uji kering oven ( W5 = W4 - W1 )

PEMERIKSAAN I II Rata-rata

Kadar air agregat

W3 - W5

 100 %

W5

1

(2)

(SNI 03-1969- 2008)

Jenis material: sumber:

PEMERIKSAAN I II

Berat benda uji jenuh permukaan

kering ( Bj) (gram)

Berat benda uji kering oven (B2) (gram)

Berat bejana berisi air (B3) (gram)

Berat bejana + benda uji + air (B1) (gram)

PEMERIKSAAN I II Rata-rata

Berat jenis bulk/ov.

B2

= B3 + Bj -B1

Berat jenis SSD

B2

= B3 + Bj - B1

Berat jenis app.

= B3 + B2 -B1B2

Penyerapan

= Bj - B2 x 100

% B2

(3)

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS SNI 03-1970-2008

Jenis material: sumber:

PEMERIKSAAN I II

Berat benda uji jenuh permukaan kering ( Bj) (gram) Berat benda uji kering oven (B2) (gram)

Berat bejana berisi air (B3) (gram)

Berat bejana + benda uji + air (B1) (gram)

PEMERIKSAAN I II Rata-rata

Berat jenis bulk/ov.

B3 B2 Bj - B1

Berat jenis SSD

 Bj

B3  Bj - B1

Berat jenis app.

B3 B2 B2 - B1

Penyerapan

Bj - B2 100 %

B2

(4)

(SNI 03-4804-1998)

Jenis material : sumber:

PEMERIKSAAN Padat Lepas

I II I II

Berat Mould ( W1 )

Berat Mould +benda

uji ( W2 )

Berat benda uji ( W3 = W2 - W1 )

Berat Mould + air ( W4 )

Berat air / Isi Mould ( V = W4 - W1 )

PEMERIKSAAN I

II III IV

Berat Isi  W3

(kg/dm3) V

Rata-rata

Rata-rata

Jenis material: sumber:

PEMERIKSAAN Padat Lepas

I II I II

Berat Mould ( W1 )

Berat Mould +benda

uji ( W2 )

Berat benda uji ( W3 = W2 - W1 )

Berat Mould + air ( W4 )

Berat air / Isi Mould ( V = W4 - W1 )

PEMERIKSAAN I

II III IV

Berat Isi  W3

(kg/dm3) V

Rata-rata

Rata-rata
(5)

UJI BERAT ISI BETON SEGAR (SNI 03-1973-1990)

Jenis material: sumber:

PEMERIKSAAN Padat

I II

Berat Mould ( W1 )

Berat Mould +benda

uji ( W2 )

Berat benda uji ( W3 = W2 - W1 )

Berat Mould + air ( W4 )

Berat air / Isi Mould ( V = W4 - W1 )

PEMERIKSAAN I

II

Berat Isi  W3

(kg/dm3) V

Rata-rata

(6)

SNI – 03 – 1968 - 1990

Jenis Material : Sumber :

Pekerjaan :

Berat Contoh : Gr

DIAMETER AYAKAN

Berat Masing2 Tertahan (gram)

Berat Tertahan Kumulatif (gram)

Persen Tertahan

( % )

% KUMULATIF

Spesifikasi

Inch mm Tertahan Lolos

3 76,20

50,80

1 ½ 38,00

1 ¼ 31,50

1 25,40

¾ 19,10

5/8 16,00

½ 12,70

3/8 9,50

No. 4 4,750

No. 8 2,360

No. 16 1,180 No. 30 0,600 No. 50 0,300 No. 100 0,150 No. 200 0,075

Pan 0

Jumlah

(7)

GAMBAR PEMBAGIAN KERIKIL ATAU KORAL

Ukuran mata ayakan 10(mm)

Grafik 2: Ukuran gradasi kerikil atau loral ukuran maksimmum 10 mm

Ukuran mata ayakan20 (mm)

Grafik 2 : Batas gradasi kerikil atau koral ukuran maksimum 20 mm

(8)

Ukuran mata ayakan(mm)

Grafik 2: Ukuran gradasi kerikil atau loral ukuran maksimmum 40 mm

(9)

9 ANALISA AYAK / SIEVE ANALYSIS AGREGAT HALUS

SNI – 03 – 1968 - 1990

Jenis Material :

Pekerjaan :

Berat Contoh : gr

Sumber :

DIAMETER AYAKAN

Berat Masing2 Tertahan

(gram)

Berat Tertahan Kumulatif

(gram)

Persen Tertahan

( % )

% KUMULATIF

Spesifikasi

Inch mm Tertahan Lolos

3 76,20

2 50,80

1 ½ 38,00

1 ¼ 31,50

1 25,40

¾ 19,10

5/8 16,00

½ 12,70

3/8 9,50

No. 4 4,750

No. 8 2,360

No. 16 1,180

No. 30 0,600

No. 50 0,300

No. 100 0,150 No. 200 0,075

Pan 0

Jumlah

100,00 10,000

1,000 Diameter Ayak 0,100

100 80 60 40 20 0

0,01

Persen Lolos (%)

(10)

10 GAMBAR PEMBAGIAN PASIR

Ukuran mata ayakan (mm)

Grafik 1: Batas Gradasi Pasir (kasar) Dalam Daerah Zone 1

Ukuran mata ayakan (mm)

Grafik 2: Batas Gradasi Pasir (Sedang) Dalam Daerah Zone 2

(11)

11 2

Ukuran mata ayakan (mm)

Grafik 3: Batas Gradasi Pasir (Agak Halus ) Dalam Daerah Zone 3

Ukuran mata ayakan (mm)

Grafik 4: Batas Gradasi Pasir (Halus) Dalam Daerah Zone 4

(12)

12 Ukuran Agregat Maksimum 10 mm

Grafik 1: Persen Pasir Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm

Ukuran Agregat Maksimum 20 mm

Grafik 2: Persen Pasir Untuk Ukuran Butir Maksimum 20 mm

(13)

13 Ukuran Agregat Maksimum 40 mm

Grafik 3: Persen Pasir Untuk Ukuran Butir Maksimum 40 mm

(14)

14 UJI SLUMP

SNI 1972:2022

Pemeriksaan Slump (mm) 1

2

3

Rata-rata

(15)

n ti n ti n ti 3 2.940 10 1.833 17 1.746 4 2.353 11 1.812 18 1.740 5 2.132 12 1.796 19 1.734 6 2.015 13 1.782 20 1.729 7 1.943 14 1.771

8 1.895 15 1.761 9 1.860 16 1.753

Umur

(hari) Angka korelasi

3 0.40

7 0.65

14 0.88

21 0.95

28 1.00

LAPORAN HASIL PENGUJIAN BETON Uji Kuat Tekan Kubus

Tanggal Pengujian: Semen Portland: kg Type

Angka kalinrasi: Air kg dari

Angka Korelasi: Pasir kg dari

Penggunaan Aditif: Ya/Tidak Kerikil(batu pecah) kg dari

No Kode Tangg

al Cor

Umu r (hari )

Ukura n (Cm²)

Bera t (Kg)

Beban P (KN)

Beban X Kalibrasi (kg)

Kuat Teka n (kg/cm²)

Angka Korelas i

Kuat Tekan 28 hari (kg/cm

²)

(kg/cm²) (kg/cm²)

Σ

(16)

SNI 1974 ; 2011

(17)

Laporan Hasil Uji Beton Alat uji hammer test SNI 03 – 4803 - 1998

Tanggal cor Tanggal uji Umur konstruksi

No.titik Rebound Value

(R) R

Avarange

Impact

Angel ΔR Standar Value

Coef.

Concrate

Age Comp. Strenght (F)

Sampel 1 2 3 (α) (Rₒ) (Kg/cm²)

Gambar

(18)
(19)

Cara / Metode : A/B/C/D/E/F/G Jumlah Putaran :500/1000 Putaran

HASIL UJI KEAUSAN/ ABRASI AGREGAT KASAR DENGAN MESIN LOS ANGLES

SNI 03 – 2417 - 1991

Gradasi pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan

Saringan

Lewat Tertahan Berat Sebelum(gr)

Berat Sesudah(gr)

Berat Sebelum(gr)

Berat Sesudah(gr)

(mm) (mm)

76,20 63,50

63,50 50,80

50,80 38,10

38,10 25,40

25,40 19,05

19,05 12,70

12,70 9,50

9,50 6,35

6,35 4,75

4,75 2,36

Berat Material(gr)

Berat Material Tertahan

Saringan No.12 (gr)

Keausan / Abrasi

(20)

Saringan Gradasi dan Berat Benda uji(gran) Lolos

Mm(‘’)

Tertahan Mm(‘’)

A B C D E F G

(mm) (mm) 2500

75 (3) 62 2500

62 (2½) 50 2500 5000

50 (2) 37,5 5000 5000

37,5 (1½) 25 1250 5000

25 (1) 19 1250

19 (¾) 12,5 1250 2500 12,5 (½) 9,5 1250 2500

9,5 6,3 2500

6,3 (¼) 4,75 2500 5000

4,75 (No.4) 2,36

Jumlah Bola 12 11 8 12 12 12 12

Berat Bola

(gram) 5000

±25

4584

±25

3330

±20

2500

±15

5000

±25

5000

±25

5000

±25

(21)

21

DAFTAR ISIAN FORMULA PERENCANAAN CAMPURAN BETON KUBUS SNI-03-2834-2000

No Uraian Tabel/Grafik/ Nilai

Perhitungan

1 Kuat Tekan yang disyaratkan Ditetapkan …...Kg/cm², pada umur 28 hari Bagian cacat 5%

2 Standar Deviasi Diketauhi …...Kg/cm²

Diperkirakan

3 Nilai Tambah (margin) Dihitung 1,64 X ….... =...Kg/cm² 4 Kuat Tekan rata-rata target Dihitung …... + …...=…...Kg/cm²

(1+ 3)

5 Jenis/Type semen Ditetapkan TYPE: I

6 Bentuk/Jenis agregat halus - Pasir Alam

Bentuk/Jenis agregat kasar - Batu Pecah

7 Faktor Air Semen bebas Grafik …...

8 Faktor Air Semen Maksimum Tabel 4 …...

9 Slump Ditetapkan/ …...mm

Tabel 5

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan …....mm

11 Kadar Air bebas Tabel 3 …...Kg/cm³

12 Jumlah semen 11: 8 atau 7 …...Kg/cm³

13 Jumlah semen maksimum Ditetapkan …....-...

14 Jumlah semen minimum Ditetapkan/ …...

Tabel 5 Dipakai bila > no. 12 15 Jumlah semen yang disesuaikan Dihitung …...Kg 16 Perbandingan % Berat Ditetapkan/ …...%:...%

agg. Halus dan agg kasar Dihitung

17 Berat jenis agregat gabungan Diketahui/ …...

kondisi SSD Dihitung

18 Berat Volume beton segar Grafik 3 …...Kg/cm³

(22)

22

KUBUS SNI-07-2000

No Uraian Tabel/Grafik/ Nilai

Perhitungan 19 Berat Agg. Gabungan

SSD Dihitung …...Kg/cm³

20 Berat Agg. Halus Dihitung …...Kg/cm³ 21 Berat Agg. Kasar Dihitung …...Kg/cm³

Komposisi Berat Unsur adukan Per m³ Beton

22 Semen (15) Kg …...

23 Air (11) Kg …...

24 Agregat Halus kondisi

SSD (20) Kg …...

25 Agregat Halus kondisi

SSD (21) Kg …...

(23)

23

DAFTAR ISIAN FORMULA PERENCANAAN CAMPURAN BETON SILINDER SNI-03- 2834 -2000

No Uraian Tabel/Grafik/ Nilai

Perhitungan

1 Kuat Tekan yang disyaratkan Ditetapkan …...Mpa, pada umur 28 hari Bagian cacat 5%

2 Standar Deviasi Diketauhi …...Mpa

Diperkirakan

3 Nilai Tambah (margin) Dihitung 1,64 X ……. =...MPa 4 Kuat Tekan rata-rata target Dihitung …... + …… =…...MPa

(1+ 3)

5 Jenis/Type semen Ditetapkan TYPE : I

6 Bentuk/Jenis agregat halus - Pasir Alam

Bentuk/Jenis agregat kasar - Batu Pecah

7 Faktor Air Semen bebas Grafik 1 …...

8 Faktor Air Semen Maksimum Tabel 4 …...

9 Slump Ditetapkan/ …...mm

Tabel 5

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan …....mm

11 Kadar Air bebas Tabel 3 …...Kg/cm³

12 Jumlah semen 11: 8 atau 7 …...Kg/cm³

13 Jumlah semen maksimum Ditetapkan …....-...

14 Jumlah semen minimum Ditetapkan/ …...

Tabel 4 Dipakai bila > no. 12 15 Jumlah semen yang disesuaikan Dihitung …...Kg 16 Perbandingan % Berat Ditetapkan/ …...%:...%

agg. Halus dan agg kasar Dihitung

17 Berat jenis agregat gabungan Diketahui/ …...

kondisi SSD Dihitung

18 Berat Volume beton segar Grafik 3 …...Kg/cm³

(24)

24

SNI-03-2834 - 2000

No Uraian Tabel/Grafik/ Nilai

Perhitungan

19 Berat Agg. Gabungan SSD Dihitung …...Kg/cm³ 20 Berat Agg. Halus Dihitung …...Kg/cm³ 21 Berat Agg. Kasar Dihitung …...Kg/cm³

Komposisi Berat Unsur adukan Per m³ Beton

22 Semen (15) Kg …...

23 Air (11) Kg …...

24 Agregat Halus kondisi SSD

(20) Kg …...

25 Agregat Halus kondisi SSD

(21) Kg …...

(25)

25 Tabel 1

Faktor penggali utuk deviasi standar bila data hasil yang tersedia kurang dari 30

Sumber Tabel 4.5.1 PBI 1971

(26)

26

factor air semen, dan agregat kasar yang biasa dipakai di indonesia

Grafik 1

Hubungan,antara kuat tekan dan factor air semen

(benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm,tinggi 300 mm)

(27)

27 Grafik 2

Hubungan,antara kuat tekan dan factor air semen

(benda uji berbentuk kubus 150 x 150 x 150 mm)

(28)

28

Perkiraan kadar air bebas (kg/m³) yang Dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan

Pengerjaan adukan beton

Catatan :

Koreksi suhu udara

Untuk suhu diatas 25

,setiap kenaikan 5

harus ditambah air 5liter per m² adukan beton

Grafik 3

Hubungan,antara berat volume beton segar, jumlah air dan

berat jenis SSD agregat gabungan

(29)

29 Tabel 4

jumlah Semen Minimum dan F.A.S MAKSIMUM

Tabel 5

Nilai Slump Beton yang disarankan untuk berbagai jenis konstruksi

No Pemakaian beton Min Maks

1. Dinding plat pondasi dan pondasi telapak

bertulang 50 125

2 Pondasi telapak tidak bertulang kaison, dan struktur di bawah tanah

25 90

3 Pelat, balok, kolom dan dinding 75 150

4 Pengerasan jalan 50 75

5 Pembetonan masal 25 75

(30)

30

Referensi

Dokumen terkait

 Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD = saturated surface dry ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering pemukaan jenuh dan berat air suling yang

Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry / SSD) adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan

ƒ Berat jenis permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering

Berat Jenis Curah atau Kering (Bulk Specipic Gravity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

Berat total campuran agregat dan aspal untuk satu jenis benda uji adalah 1200 gram, yang terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus dan filler.. Benda uji dibuat masing-masing

Berat jenis kering kerikil adalah perbandingan antara berat kerikil kering dan berat air yang volumenya sama dengan volume kerikil dalam kondisi  jenuh pada suhu 25°C. Berat

adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C..  berat

Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan agregat dalam keadaan