"bd
lhaiah Guru "COPE", No. 0l/Tahtm Xll/Februari 200gPf \-T\-GKATAN KUALITA
S PEMBELAJARAN CERPEN MELALUI PENERAPAN DESAIN ICON (INT
E RPREruTI
ON
C O NS TRUC TI ON)Oleh: Sarno R. Sudibyo
Tindakan
Kelasfrnr- bertujuan untuk
htalitos
pembelalarang6ryn
dengan menerapkanICOI' (Interpretation
tction). Penelitian
selama dua siklus besar
terdiri dari
dua putaran, asi
u,aktu setiap putaranmnit-
Setiapsiklus
meliputiWkah, yakni'
perencanaan, tindakan, pengamatan, Data mengenai kualitasdiukar
selama proses, yakni kinerja
siswafrshtsi,
baik diskusi kelompok,diskusi kelas dan pada qkhir
. Di samping
itu,itas pembelajaran juga rkan pada pengamatan
Wqralsr selqma
pembejaran.lMdata tersebut diklasifikasi,
Milasi,
dilakukan penskoran, dantwwntase, selanjutnya dimaknai widengankontelcsnya.
Hasil penelitian
menunjukkan ,dd-ma.' (1) penerapan desainICON
Man
pembelajaran apresiasi cerpen'Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di sMA Muhammadiyah r yogltakarta
terbukt:i dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, baik pada
proses,maupun hasil pembelajaran;
(2)Penerapan desqin ICON juga
berhasil
meningkatkan sikappositif siswa terhadap pembelajaran
apresiasi cerpen; dan (3) penerqpan
desain ICON dalam
pembelajaranapresiasi cerpen juga mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan(enjoyfull
learning)sehingga
potensi
siswa berkembang secarqwajar.Kata kunci: kualitas
pembelajaran,de s ain Int erpre tati o n C ons tr uc ti o n
-M
l&;dah Gllru " CO4E ", No. 0 I /Tahtm Xll/Febrtnri 2 00 8Pendahuluan
Secara
umum
pembelajaranapresiasi sastra (termasuk di
dalamnya cerpen) memiliki
duatujuT
mendasar, yaitu siswa mampu menikmati dan memanfaatkankarya
sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas*u*u.un kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa; dan
(2)
siswa menghargai dan membanggakan sastra Indoneiiasebagai khazanah budaya
danintelektual manusia Indonesia
(Depdiknas,
2003: 6-7). Tujuan itu
sekaligus mencerminkanbutir-butir
kompetensi yang harusdimiliki
olehsislva dalam pembelajaran.
Implikasinya dalam
pembeiajaran,siswa menggeluti, membaca
tekssastra secara langsung, mendiskusi_
kan, menginternalisasi nilai-nilai sastra, mengomunikasikan,
danberkreasi dalam bidang
sastra.Ini
berarti, siswa harus menghadapi tekssastra secara langsung. Siswa
membaca teks sastraitu dari
sumberaslinya, bukan dari sinopsis
atau ringkasannya. Membacateks
sastra diharapkan menjadi kebiasaan siswa dalam kesehariannya. Bahkan, secaraeksplisit ditegaskan bahwa
dalam satuanjenjang
belaiardi SMA/MA.
siswa diwajibkan membaca lima belas
judul buku karya
sastra(Ibid:
13).Penegasan ini sebenarnya
dimaksudkan untuk
meningkatkanminat baca siswa terhadap karya sastra. Hal ini karena sastra itu memiliki dua sisi manfaat,
yaknidulce et utile.
Sastra adalah bacaanyang bersifat
menghibur memberi manfaat bagiSastra
menawarkanhidup dan kehidupan
yaqg dengannilai-nilai
sehinggaoleh beberapa
faktor,
antaralzilpembelajaran belum di
sedemikianrupa
sehinggasang siswa untuk
gemarsastra; (2) tradisi
siswa didominasi olehtradisi
audio-vimembaca sastra yang sangat Rendahnya minat baca ini dis
yakni
kebiasaan mendengarkanmenyaksikan siaran radio membaca satra
dapat manusia lebih arif,pekerti. Nurgiyantoro
(2005menyebutnya
dapatmanusia.
Akan tetapi, ken
menunjukkan
bahwa para
si SMA pada umumnyamemiliki
tayangan televisi.
Menurutsurvai,
anak-anakSD
di menghabiskan43%
waktumenyediakan buku-buku
sastra secara memadai.
perpustakaan
yang
tidakefektifnya untuk
menontonTV:
lingkungan di sekitar siswa ti
pengondisian
di
lingkungan sekobelum mem adai. Keada
dari sisi tempat dan fasilitasnya
ti
berhasil
menarik minat
siswa urmemanfaatkan waktu di
selabelajarnya untuk
membaca perpustakaan.Berkaitan
denganitu penulis mencoba untu
memperbaiki kualitas
pembelaj apresiasi cerpen dengan menera'- !b- 0Mahun Xll/Februari 2008
rffi
pembelajaranffInterpretation Ihsain lcon ini
t meng atas
i oetrpen, dengan(l)
desain icon,Fda teori
belajarim,
mendekatkandnck belajar
secarademikian
dapat istis. (2) desain sistemikdan
membantuikan objek
lDcsain icon yang
JohnB. Blackdan
il&flintock ini
pemahdi dalam program d
matapelajaran Sastradlcngan hasil yang
Siswa
pesertaDb!"bill dengan
mudahikan drama
karyafu'E dengan baik. Kata adalah guru bertindak
danmediator, yaknimenyediakan
kemudahansfuwa dalam belajar
dan penengahyang bijak jika
iksi pemikiran di antara
fang mengarah pada
i. Guru
berupayakomunikasi
multiarah dengan siswa dan siswaguru sehingga
terkondisisluring
secaraterbuka
dantekanan. Dengan
demikianbelaiar menjadi lebih angkan tetapi tetap
ada dalam belajar.Di
sampingsehingga dapat saling membantu dan yang
penting melatih
siswa bekerja secarateamwork dengan
mitranyasecara sinergis. Kemampuan ini
sangat
diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari karena dalam bidang apapun siswa bekerja, selalu
dituntutkemampuan kerja sama
denganmitranya
secara sinergis.(3)
desainicon ini memfokuskan pada
aspek siswa sebagai subjek belajar (studentcentered). Hal ini tentu
relevandengan paradigma baru dalam dunia
pendidikan di Indonesia yang
memposisikan siswa bukan
lagi
iagisebagai objek belajar,
melainkan sebagai subjek belaj ar.PemecahanMasalah
Perlakuan yang dipi lih untuk
pemecahan masalah dalam penelitian
ini,
yakni upaya peningkatan kualitas pembelajaran apresiasicerpen
ialahdengan mengimplementasikan/
menerapkan desain
pembelajaranICON (lnterpretation
Construction) yang dikembangkanoleh Black
danMcClintock sebagaimana dilansir oleh situs
:http ://www. ilt. columbia.edu/publicat ion/papers/icon.html. Secara umum
desain icon ini terdiri dari
7komponen,
yaitu : (a)
observation,yakni siswa
mengadakan observasi terhadapobjek nyata dalam
situasiyang
nyatajuga; (b)
interpretationconstruction, yakni siswa
membangun interpretasi dari
hasilobservasi tersebut; (c)
contextualization, yakni siswa
menghubung-hubungkan hasil
iiti 4
,l
a
bekerja secarakolaboratif
55
:
I
Jurnal llruiah Guru "COPE". No. 0l/Tahun Xll/Febnnri 2008
observasi dengan konteksnya, misalnya latar belakang,
bahanreferensi lain, atau materi
yangberkaitan dengan konteksnya;
(d)co
gnitive
aprenticeship,yakni
siswa meningkatkan kemahiran observasi,interpretasi, dan kontektualisasi
dengan mempresentasikandi
bawahbimbingan guru; (e)
collaboration,dalam
memecahkan masalah siswabekerja secara berkelompok; (f) multiple interpretation, yakm
siswamendiskusikan hasil analisis/
interpretasinya
baik dengan
temandalam kelompok, maupun
siswadalam kelompok lain; (g)
multiplemanifestations, yakni siswa
menemukan prinsip dasar materi yang
dipelajari
dan bisa memanifestaikan pemahamanitu
pada bidang-bidanglain. Ketujuh komponen
pembelajaran dalam desain icon
tersebut bil a dapatdiimplementasikan dalam pembelajaran apresiasi cerpenPerencanaan
SIKLUS I
Perencanaan
SIKLUS
II
dengan baik, diduga
meningkatkan kualitas pe nya.
Dalam
setiap pembelajsiswa langsung
menghadapi belajar secara nyata,dii
dengan mendasarkan
padapengetahuan yang dimiliki referensi yang sesuai,
dikerj secaraberkelompok,
dikomtrni kan dan diiskusikan dengan temanguru, dan
diimplementasikan obj ek belaj ar yang lain.Ancangan Penelitian
Penelitian ini
menggancangan
penelitian
tindakan (classroomaction
research) de mengikuti model yang dioleh Kemmis dan
Mc
Taggart(l
14), yang kemudian
oleh
SArikunto (2006: 16) dijaba
sebagai berikut
Pelaksanaan
Pelaksanaan
tr@J Y Fr"-*_l:
"-
b- Ollb
XIITF&uri 2(NBtindakan
L stlus.
setiapi2 f
muka @ft
mencakup 4: lErencanaan,
tEmatan,
danperencanaan
d setiap
siklus.tindakan
pertemuan dalam satu siklusterdiri
tatap
muka,- ' Lan untuk
tiapdata dilakukan
ftrnS, t€S, dan
mem- kepada siswa.Teknik dengan teknikblimif yakni
dengandata
mengenaimO\ sejak
perencanaan,si tindakan, hasil d"n refleksi
pada tiap,flerrikian juga data
tentangbelaj aran dideskripsikan
rinci berdasarkan hasil )-ang divalidasi
denganData tentang
kualitasTabel I . l. I . Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Siklus I putaran ke- I
: Data penilaian kinerja diskusi kelompok/kelas siklus I putaran ke-l
pembelajaran yang dikumpulkan
denganteknik tes
dianalisis denganmelakukan pensekoran dan
persentase serta pemaknaan mengenai kualitas pembelaj aran yang tergambar
dari hasil
pembelajaran. Sedangkan data tentang motivasi siswa dianalisis denganmelakukan
pensekoran dan persentase serta pemaknaan mengenaiperubahan motivasi belajar
siswa pada matapelaj aran Bahasa IndonesiaHasil Penelitian dan Pembahasan Siklus
I
Seperti diketahui, kualitas pembelajaran itu diukur
selamaproses pembelajaran sampai
pada hasil pembelajaran (evaluasi berbasis kelas). Evaluasi proses dapatdilihat
dari dokumen penilaian kinerja diskusi
sebagaimana dideskripsikan pada tabel 1.1.1 dan dokumen lembar pengamatanpembelajaran
sebagai- mana dideskripsikan pada tabel 1 . 1 .2.Frekuensi Keterlibatan Siswa dalam Diskusi 6 s.d. 12 kali
0 s.d. I kali 18 siswa
Ju"nal llmiah Guru "COPE", No. 0l/Tahr.tn Xll/Febnrari 2008
Berdasarkan data seperti
tampak pada tabel 1. 1. 1., semua siswa sudahterlibat dan
berperan dalam menyusuntugas kelompok.
Dalamtabel
tersebutjuga tampak
bahwasiswa yang keterlibatannya
dalam dfskusi termasuk predikat Baik Sekali se.iumlahi5,
620, predikat
Baiksejumlah 15,
62Yo,predikat
Cukupsejumlah 12, 50Yo, dan
predikatBerdasarkan pengamatan
kolaborator sebagaimana dideskripsi- kan pada
tabel
1 .1.2., tarnpak bahwadalam kegiatan
pendahuluan siswacukup bersemangat mengawali
belajar mengapresiasi cerpen. Mereka
memiliki motivasi tinggi
dalammengikuti pembelajaran.
Temuan pada siklusI
putaranke-l ini
adalahKurang
sebesar56,
25oh-demikian,
masih lebih
darijumlah
siswa belum berperanaktif dalam diskusi. Hal ini
dengan temuan pada kegiatan
putaran ke-1, yakni
diskusikurang efektif karena
menghadapi objek belajar berbeda
sebabjudul
cerpen dipilih siswa tidak sama.diskusi kelas kurang efektif para
siswa menghadapi objekyang berbeda(judul
cerpen sama).Adapun, kinerja siswa dalam
baik diskusi kelompok,
diskusi kelas pada siklus I putaran2 tersaji dalam tabel 1.2. 1.
Tabel 1.1 .2. Hasii Pengatnatan Kualitas Pembeiajaran Siklus I Putaran ke-l
Data hasil pengamatan kolaborator pada siklus I putaran ke-1
Tabel 1.2.1. Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Siklus I Putaran ke-2
No. Kegiatan Pembelajaran .hnl. Siswa Persentase Predikat
6 s.d. 12 kali [0 siswa 3t,25% A
2. 4 s.d. 5 kali 4 siswa 12,50% B
-). 2 s.d.3 kali 3 siswa 9,31% C
4. 0 s.d. I kali 15 siswa 46,88% K
Jumlah 32 siswa 100%
Sumber : Data penilaian kinerja diskusi kelompok/kelas siklus I putaran ke-2
58
Secara umum hasil
mnugamatan
yang dilakukan
olehfldaborator
menunjukkanhasil
baik ,,th!ganrerata
nTlai76,31. Hal ini mucngindikasikan bahwa kualitas
Wcmbelajaranmenunjukkan hasil ffidcTemuan penting pada siklus I
mmaran
ke-2 ini ialah
belum semuablompok dapat
mempresentasiknndiskusi kelas menurut data
dalam tabeldi
atas masih sebesar 46,88yo.Mereka sama sekali tidak mengambil
inisiatif bertanya atau
menanggapidalam diskusi kelas.
Peran merekahanya tampak pada keterlibatan
mereka dalam kerj a kelompok kecil.Hal yarrg
menggembirakan adalah adanya beberapa siswa Yangberinisiatif untuk
mengajak diskusidengan guru pada saat diskusi
kelompok kecil. Rasa percayadiri ini tentu menjadi motivasi siswa lain untuk
membuka komunikasi denganguru, atau termotivasi untuk
mengerjakan tugas keiomPok secara baik.
Sementara itu,
berdasarkan hasil pengamatan kolaborator selama implementasitindakan
berlangsung, tampak dalam tabel berikut ini.hasil kerja
kelompoknyadi
depandiskusi kelas. Hal ini karena
terbatasnya waktu. P
artisipasi
sisw a dalam diskusi kelas sudah meningkatkarena kelompok berpasangan
menghadapi obj e k b el ai ar y ang s ama,
y alcni c erp en de ngan j udul y ang s ama.
-fiOPE'. J-o. 0liTahun Xll/Februari 2008
data dalam tabel
@pak
bahwa sekitarurlibat
dalam diskusi,fr &diompok kecil, maupun
mnq Mereka
umumnyai[makelompok
dan anak-!ryB diberi peran untuk
fd; 5rei
penyaji, moderator,Mereka inilah
yangmenjadi motor bagi
si kerja kelompok.
yang diberikan
sudahMakna. Artinya,
merekamfanaingkan
hasil analisis]'a dengan
presentasipenyaji. Hal ini
karena yangdipilih
sama denganm kelompoknya.
Meskipunem, siswa masih tampak
percaya diri dalam
itisi hasil kerja kelompok lain.
t-ang tidak terlibat
dalamTabel 1. I .2. Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran Siklus I Putaran ke- 1
Data hasil pengamatan kolaborator pada siklus I putaran ke-2
,ffi
Jurnal llmiah Guru " COP E ", No. 0 I /Tahun XI l/Februari 2008
Adapun hasil refleksi
sikluspertama yang merupakan kesepakatan yang dicapai
dari hasil
temuan baik pada putaranke-l,
mapun putaran ke- 2 dapat dirumuskan sebagai berikut :a. Diskusi kelas perlu
diubahpolanya dari diskusi
konvensionai menjadi
diskusipanel. Hal ini dilakukan
agarsemua kelompok daPat
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
b. Kelompok
berpasangan Yang menghadapi objek belajar Yang sama terbukti dapat meningkat-kan partisipasi siswa
dalam diskusi kelas.Oleh
karena itu, cara tersebutperlu
diPertahan-kan. Pengaturannya
sebagaiberikut.
Padasiklus II
Putaranke-l, maupun putaran ke-Z, penerapan cara kelomPok
berpasangan menghadapi
judui cerpen yang sama masih dipertahankan. Akan
tetaPi,pada sikius II
kelompok berpasangan
memilih judul
cerpen berbedadari
putaran diskusi berlangsungUntuk
kelancaran siklusII,
naskah cerpen masing-masing kelompokdifotokopi/
digandakanguru sebelum
pem dimulai.60
Tabel 2.1.1. Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Siklus II Putaran ke-1
\o.
Frekuensi Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Jml. Siswa Persentase Predikat1 6 s.d. 12 kali 4 siswa 12,500/o A
t.
4 s.d. 5 kal 7 siswa 21,87yo BJ. 2 s.d. 3 ka 7 siswa
2l,\lyo
CI 0 s.d. 1 kal 14 siswa 43,l6oh K
Jumlah 32 siswa l00Yo
Smber : Data penilaian kinerja diskusi kelompok/kelas siklus II putaran ke-1
,Mtnl I I miah G u ru " C O P 8 ". N o. 0 I /Tahun XI I/ Fe bruari 2 008
Slklus
II
Data kegiatan
Pembelilaranyang mencerminkan kualitas
pembelaj aran apresiasi
cerPenuerekam dalam lembar
kinerja
siswa"-{*lam diskusi, baik diskusi kelompok,
Berdasarkan tabel 2.1.1. di
atasdfretahui bahwa partisiPasi
siswa*Jalam diskusi cukup
tinggi.
Tercatat Iebihdari
separuh darijumlah
siswaffiut terlibat unjuk
pendapat dalam,iliskusi, baik dalm diskusi kelompok, maupun
diskusi kelas. Sejumlah
4sisrr a atau L2,5\o/oterlihat sangat
aktif calam diskusi, baik dalam
diskusikelompok, maupun diskusi
kelas,$ementara
7
siswalain
atau 2l,87Yo Enngataktif
terutama dalam diskusinrelompok. Mereka bisa
menjadimotor bagi mobilisasi kerj
akelompok. Siswa
Yangmasih
suiitmaupun diskusi kelas (diskusi
dan terekam Pula
dalamobservasi/ Pengamatan dilakukan oleh
kolaborator dalam tabel berikut.r
ItI1
i
* il i! i.
l
panel ) lembar
yang
tersaji
berkembang sejumlah 14 siswa atau 43,76oh.
Mereka takut berinisiatif
baik dalam diskusi kelomPok,
maupun diskusi kelas.
MeskiPunsecara
psikis
merekaterlibat
dalam pembelajaran,partisipasinya
dalam diskusi sangat kurang. Sebagian besardisebabkan karena
kemamPuanintelektual siswa, sebagian lain masih
belum terbiasa
mengeksPresikan pikirannya di muka umum..Sementara itu, hasil
pengamatankolaborator selama
imPlementasipembelajaran berlangsung
tamPak dalam tabe12.l .2.sebagai berikut.Tabel2.l.2. Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran Siklus II Putaran ke-1
\o.
Kegiatan Pembeiajaran Rerata Skor PredikatI Pendahuluan 76,75 Baik
2. Inti 84 Baik
Penutup 77,33 Baik
Rerata Skor 76,80 Baik
Jurnal llmiah Guru "COPE", No. 0l/TahunXll/Februari 2008
Berdasarkan tabel 2.1.2. di
atas,secara umum kegiatan pembelajaran
yang mencerminkan kualitas
pembelajaran apresiasi cerpen pada siklus
II
putaran ke-1 berkualitas baikdengan rerata skor
76,80.Temuan penting daiam siklusII
putaranke-l
ini yaitu moderator dalam
diskusikelas sudah lebih lancar
mengaturjalannya diskusi sehingga
diskusijuga
bisa berlangsung denganbaik Isi
pembaltasanyang
disampaikan oleh pembahas utama cukup baik danv ar i atif. Si sw a yang b e rper on
penonton juga
ikutdalam diskusipanel.
Dalam siklus
II putarm hasil
kegiatanyang
terekam kinerja siswa dalam diskusimaupun diskusi kelas
sertapengamatan
kolaboratorimplementasi
pembelajaran dirangkum dalam tabel 2.2.1.pemilihan bahan yang tepat
kata kunci
pembelajaranlebih hidup. Hal ini
tampakekspresi siswa saat membaca
pilihannya. Jika
merekasambil tersenyum
simpul, disertai komentar ringan teksitu, hal ini
merupakan tanda bahan pembelajaran sangat minatsiswa.Sementara itu,
pengamatan kolaborator
terangkum dalam tabel 2.2.2.
ini.
Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Siklus II Putaran ke-2
Data penilaian kinerja diskusi kelompok/kelas siklus II putaran ke-2
Berdasarkan data keterlibatan
siswa dalam diskusi, baik
diskusikelompok, maupun diskusi
kelas sebagaimana tampak pada tabel 2.2.2.di atas, siswayang terlibat aktif sekali dari diskusi kelompok sampai diskusi kelas sejumlah
7
siswa atau2l,88Yo.Siswa yang terlibat secara aktif
sejumlah 8 siswa atau25,00Yo. Siswa yang
terlibat
cukupaktif
sejumlah 1menimbulkantawa
siswa lain hinggabisa
memompamotivasinya.
Kelaspun menjadi
menyenangkan. Tidak jarung perdebatanitu
diteruskan diluar
kelas saat istirahat. Tampaknyahasi
sepe
62
berikrt
-COPE". \o. 0l/Tahun Xll/Februari 2008
ru r:2-
Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran Siklus II Putaran ke-2;
[h
krnbar observasi kolaborator pada siklus II putaran ke-2tabel 2.2.2. di
atas,bahwa secara umum pembelajaran apresiasi
1llMrrrrasrrk kategori baik dengan
*tr
78-33. Pada kegiataninti, siswa sangat
atensif numnbaca cerpenyang
telaholeh guru.
Berikutnya, unenjadi bersemangat iakan tugas
sebagaimanadalam
panduan belajar\flareri yang menarik perhatian
tentu merupakan motivasi
i bagi siswa untuk
belajarhj"t.
Siswaberperan aktif, baikdiskusi kelompok,
maupuni kelas. Indikatornya
adalahikasi mulliarah terjadi
dalamlajaran, baik antara guru
siswa, maupun antarsesamarflma- Keterbukaan guru
dalam rrurunbangunkomunikasi
denganfrna
membuat para siswa tidak ragu-qgr
bertanya atau berdiskusi dengan umru-iMsil Evaluasi
Akhir
P embelaj aran Secaraumum,
capaian hasiltl 'rjar
siswa menunjukkan hasil baikorflerr*un
nilai
rerata 70,31.Nilai
rerataffi
dibandingkan denganKKM
yangditetapkan,
yakni 64,
berada6
poinlebih di
atasnya.Ini
berarti, kualitaspembelajaran ditinjau dari hasil
belajar siswa bisa dikatakan termasukkategori baik. Parameter
kualitas pembelajaranitu dilihat dari
proses pembelajaranyang bisa
membantu memudahkan siswa belaj ar (Sudj ana, 2001 : 8), dan seberapabesarkegiatan pembelajaran dapat merupakan alat pengubahtingkah laku individu
kearah sesuai dengan tujuan
yangditetapkan (Sadali, 2001: 58). Dengan
kata lain, pembelajaran yang
berkualitasitu diukur dari
seberapabesar
penguasaan kompetensi olehsiswa (hasil belajar siswa)
danbagaimana siswa mencapai
penguasaan
kompetensi itu
(prosesbelajar).
Jurnal
Sudah
barang tentu,
faktor- faktorlain di
luar variabel penelitian jugaikut
mendukungnya. Karena itu, upaya secara komprehensif berbagaipihak yang terkait dengan
pembelajaran
periu
bersinergi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang menj adi dambaan semua Pihak.turnal llmiah Guru "COPE", No. 0l/Tahun Xll/Februari 2008
Sementara
itu,
hasil pengukurannilai afektif
siswa adaiah seperti padatabel 3.2 berikut ini.Tabel 3.2. Kiasifikasi Nilai Afektif Siswa
NO. RENTANG SKOR PREDIKAT JML. SISWA PERSENTASE
1 31 - 40 A ( Sangat Baik ) 20 62,50%
2. 25-30 B
(Baik)
8 25,00o16-24 C (Cukup) 4 12,50Yo
4. 10- 15
D
( Kurang ) 0 0%Jumlah )Z l00Yo
Sumber : Dokumen penilaian afektif siswa
Secara umum nilai afektif
siswa termasuk dalam kategori baik (predikat B) dengan rerata skor 30,69.
Siswa yang nilai afektifnya
sangatbaik
(predikatA)
sejumlah20
siswa (62,50Yo), sedangsiswa
Yangnilai
afektifnya baik (predikatB)
sejumlah 8 siswa {25%). Jadi, siswa yangniiai afektifnya baik dan sangat baik mencapai 28 siswa (87,50%)- Ini
berarti sikap siswa terhadaP
pembelajaran Bahasa Indonesia
tergolong sangat baik. Tentu saja halini menjadi salah satu faktor
keberhasilan siswa dalam
belajar,Dengan demikian pengondisian guru
dengan menerapkan desain iCON
dalam pembelaj ar
an
dapat dikatakan berhasil menumbuhkan sikappositif siswa, sekaligus meningkatkan
kualitas pembelaj aran.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian
dalahasil penelitian dan
Pembahasan atas dapat disimpulkan :1.
Penerapandesain ICON
dalzpembelajaran aPresiasi
cetpterbukti dapat meningkatk
kualitas pembelaj aran.
2.
Penerapandesain ICON
dakpembelajaran terbukti
daImeningkatkan motivasi
belasiswa sebagaimana tercern dalam nilai afektif atau sil
siswa dalam Pembelajar
apresiasi cerpen.
64
I
I l Ilmiah Guru "COPE", No. Al/TahunXll/Februari 2008
AR PUSTAKA
, Suharsimi
,dkk- 2006.Kelas.
Penelitiqn
TindakanJakarta: BumiAksara.
, John B. dan Robert
O.McClintock. 2005. An Interpretation
ConstructionAproach to Constructivist
Design
http : //www. i lt.columbi a.edu/p ublications/ papaer/icon. Html.
Benjamin S.
1982. HumanCharacteristics and
SchoolLearning. New York:
McGraw-
Hill
Book Companydiknas. 2003. Standar
Kompetensi
Matapelajaran Bahaia
dan Sastra IndonesiaSW dan Madrasah
Aliyah.Jakarta: Depdiknas.
Endraswara, Suwardi . 2003.
Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra.
Yo gyakarta: Kota Kembang : Gagne, Robert., dan Leslie J. Briggs.
1979. Principles of
Instructional Design. New
York: Holt, Renihart
and Winston.Nurgiyantoro, Burhan. 2005.
TeoriP e ngkaj ian Fiftsl. Yogyakarta:
Gadjah Mada University
Press.
Sadali. 2001.
"Pengaruh PenerapanModel Pembelajaran
RolePlaying terhadap Aktivitas
Guru dan Hasil Belajar dalam Matapelajaran IPSdi
SekolahDasar", Jurnal
Pendidikan,Lemlit Universitas
Terbuka Jakarta,Volume 2 Nompr
1,Maret2001,
52-68.