• Tidak ada hasil yang ditemukan

Full Text - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Full Text - Admin Digital Library"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan penulisan

Manfaat penulisan

Poligami

  • Pengertian Poligami
  • Syarat-syarat Poligami
  • Hukum Poligami
  • Hikmah Poligami

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) anak yatim (apabila kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau Dan jika kamu takut tidak akan dapat membenarkan (hak) perempuan yatim (apabila kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga.

Dampak Poligami 1. Dampak Negatif

  • Dampak Positif

Untuk memelihara keutuhan keluarga tanpa menceraikan isteri, walaupun isteri tidak dapat menjalankan kewajipannya sebagai isteri atau mengalami kecacatan fizikal atau penyakit yang tidak dapat diubati. Untuk menyelamatkan wanita daripada krisis moral yang tinggal di negara atau masyarakat di mana bilangan wanita jauh melebihi lelaki, contohnya akibat peperangan seperti perang Iraq dan Iran. Demi didikan agama, sembilan isteri Rasulullah SAW boleh menjadi sumber maklumat bagi umat Islam yang ingin mengetahui ajaran Rasulullah SAW dan amalan hidup Baginda SAW dalam keluarga dan masyarakat khususnya berkaitan isu. kewanitaan dan rumah tangga.

Untuk kepentingan politik menyatukan puak bangsa Arab bagi menarik mereka kepada Islam. Contohnya, perkahwinan Rasulullah SAW dengan Juwairiyah, puteri Al-Harits, ketua suku Bani Mustholikh, serta perkahwinan Shofiyyah, tokoh dari Bani Quraidzah dan Bani Nadhir. Contohnya, perkahwinan antara Rasulullah SAW dengan beberapa balu pejuang Islam yang sudah lanjut usia, seperti: Saudah binti Zum’ah (suami meninggal selepas Hijrah Absimiah), Hapsah binti Umar (suami terbunuh dalam Perang Badar), Zainab binti Huzaimah (lelaki yang terbunuh dalam perang Uhud) .

Pendidikan Islam

  • Pengertian Pendidikan Islam
  • Tujuan Pendidikan Islam
  • Tujuan Pendidikan di Sekolah

Oleh karena itu, pendidikan Islam hendaknya mengembangkan seluruh kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinatif (fantasi), jasmani, ilmiah, linguistik, baik secara individu maupun kelompok, dan mendorong aspek-aspek tersebut ke arah kebaikan dan kesempurnaan hidup. Pendidikan Islam merupakan suatu proses yang mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan meningkatkan derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan keterampilan pendidikannya (pengaruh luar). Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok yang melakukan suatu kegiatan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok yang melaksanakan kegiatan pendidikan Islam.

Abdur Rahman Saleh Abdullah, ahli tafsir dan Zainuddin, menyamakan tujuan akhir dan tujuan umum pendidikan Islam dengan pembentukan kepribadian sebagai khalifah Allah atau setidaknya penyiapan jalan yang mengacu pada tujuan akhir manusia, yaitu sebagai seorang khalifah Allah yang tugas utamanya beriman dan bertakwa, tunduk total dan taat kepada Allah. Dengan demikian, salah satu tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia muslim yang sehat, tangguh, dan mempunyai kemampuan psikomotorik yang tinggi. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah pembentukan individu muslim secara intelektual dan spiritual sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam adalah untuk dijiwai dengan nilai-nilai spiritual Islam yang berorientasi pada kebahagiaan akhirat. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif yang menitik beratkan pada penelitian dan tinjauan pustaka serta bahan pustaka yang dianggap berkaitan dengan poligami Rasulullah SAW dalam tinjauan Islam. Pendidikan.

Variabel Penelitiian

Definisi Operasional

Teknik Pengumpulan Data

Kepentingan sumber data primer adalah dalam bentuk buku yang khusus membincangkan poligami Rasulullah SAW dan pendidikan Islam dalam poligami Rasulullah SAW. Oleh kerana sumber data utama (primer) yang akan kami kaji dalam penyelidikan ini adalah al-Quran, maka kami akan membincangkan konsep al-Quran poligami Rasulullah SAW dalam penyelidikan pendidikan Islam. Kajian yang digunakan ialah model tafsir tematik (tafsir mawdhu'i) yang dikemukakan oleh Abdul Hay Al-Famawy (1997) dalam Al-Bidayag fi Al-Tafsir Al-Mawdhu'i dengan langkah-langkah berikut, antara lain: . 1).

Menyesuaikan susunan ayat-ayat pilihan mengikut perincian masalah dan atau waktu turunnya, sehingga terbahagi antara zaman Mekah dan Medan. Merangka kerangka perbincangan dalam kerangka yang sempurna sesuai dengan hasil kajian lepas, agar tidak memasukkan perkara yang tidak berkaitan dengan intipati masalah. Kaji semua ayat yang dipilih secara keseluruhan dan sama ada kompromi antara umum dan khusus, mutlak dan relatif, dan seterusnya.

Teknik Pengelolaan Data

Teknik Analisis Data

Pandangan Islam Terhadap Poligami Rasulullah SAW

  • Poligami Rasullullah pada Pra Islam
  • Poligami Pada Masa Rasulullah SAW

Sebagian besar negara di sana percaya bahwa poligami adalah akibat dari perbuatan cabul dan oleh karena itu dianggap sebagai perbuatan tidak bermoral. Eropa (Rusia, Yugoslavia, Cekoslowakia, Jerman, Belgia, Belanda, Denmark, Swedia dan Inggris semuanya adalah negara). Juga tidak benar jika dikatakan bahwa sistem ini hanya berlaku di negara-negara Islam.

Kemudian menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqhussunnah menyatakan bahwa sistem poligami ini sebenarnya tidak dilakukan kecuali oleh bangsa-bangsa yang mempunyai kebudayaan maju, sedangkan bangsa-bangsa primitif jarang sekali yang melakukannya, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Perlu diingat bahwa sistem monogami merupakan suatu sistem yang pada umumnya digunakan oleh bangsa-bangsa yang sebagian besar masih primitif, yaitu bangsa-bangsa yang hidup dengan berburu dan bertani, yang biasanya mempunyai watak halus dan bangsa-bangsa yang sedang dalam masa peralihan dari zaman primitifnya, yaitu pada zaman modern. zaman sekarang disebut sebagai negara agraris. Selain itu, sistem monogami tidak begitu menonjol di negara-negara yang mengalami perubahan budaya, yaitu negara yang meninggalkan gaya hidup primitif berburu menjadi negara peternak dan penggembala serta negara yang meninggalkan gaya hidup meramu secara liar. tanaman untuk menjadi negara pertanian. tanaman.

Kebanyakan sarjana sosiologi dan budaya percaya bahawa sistem poligami pasti akan tersebar dan banyak negara di dunia melakukannya pada bila-bila masa dalam budaya mereka. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku jujur ​​di antara isteri-isteri kamu, walaupun kamu benar-benar mahu, maka janganlah kamu terlalu cenderung (orang yang kamu cintai) untuk mengecewakan orang lain.

Perilaku Poligami yang dilakukan oleh Rasulullah SAW

Umar berkata: "Wahai puteriku, Hafshah, aku memberi amaran kepadamu tentang azab Allah dan Rasulullah akibat perbuatanmu itu." Wahai anakku, janganlah engkau dengki padanya (Aisyah) yang kecantikannya memikat hati Rasulullah (saw) hingga baginda sangat mencintainya. Dalam menghadapi sikap isterinya yang tidak menyenangkan itu, Rasulullah saw berlembut dan sabar, mencari jalan keluar agar tidak berlaku pertengkaran dan perselisihan faham.

Perlakuan Nabi SAW yang lemah lembut, sabar, pemurah dan penyayang terhadap isteri-isteri baginda menjadi teladan bagi para sahabat semasa baginda masih hidup dan selepas baginda wafat. Menurut Umar Basyir, Rasulullah SAW bersabda dalam majalah untuk pasangan: “Tidak sah bagi anak Adam segala bentuk permainan kecuali tiga perkara: menembak anak panah dari busurnya, melatih kuda dan bergurau senda dengan keluarganya kerana itu adalah hak mereka. " .Sementara itu menurut Mahdial-Istanbuli, Rasulullah SAW bersabda: yang bermaksud "sebaik-baik kamu (umat Islam) adalah yang terbaik untuk keluarga kamu dan aku (Rasulullah) adalah yang terbaik untuk keluarga kamu di antara kamu.".

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "..orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baiknya ialah yang paling baik memperlakukan isterinya...". Adapun menurut Abdurrahman as-Sanan bahawa: “Salah satu perilaku Rasulullah dalam poligami adalah selalu berlaku adil kepada isteri-isterinya.

Perilaku Poligami Rasulullah dari Tinjauan Islam dan Kandungan Nilai Pendidikan Islam

Alam menghadapi masalah atau krisis rumah tangga dalam semua keadaan, Nabi (saw) bersabar dan bertawakkal kepada Tuhan sahaja. Diketahui dalam perkara ini bahawa Nabi saw. telah menjaga sentimen ini demi hak wanitanya. Manakala menurut Fathani, antara kejayaan Rasulullah saw. dalam mendidik isteri-isterinya (isteri-isterinya) sebagaimana yang biasa dilakukannya pada pagi hari perkahwinannya.

Sedangkan menurut Fathan, salah satu keberhasilan Rasulullah SAW adalah mendidik istri-istrinya dalam sikap qana'ah (merasa cukup). Mengenai proses pendidikan istri-istri Rasulullah mengenai pendidikan Islam dalam poligami, Rasulullah SAW terlebih dahulu menjelaskan tentang pandangan Islam tentang manusia, perempuan dan pendidikan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam dalam poligami Rasulullah SAW adalah dimana Rasulullah SAW menjadikan istri-istrinya menjadi orang-orang yang bertauhid (menyembah Allah) dan mengagungkannya dengan menaikkan derajatnya, dari sistem jahiliyah menjadi beradab (Islam). ) sistem.

Lebih-lebih lagi, Nabi SAW tidak lupa mengajar mereka (mentarbiah) tentang ilmu yang menjadi guru bagi wanita Islam. Justeru, apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW semuanya selaras dengan tujuan pendidikan Islam seperti yang dijelaskan dalam perbincangan sebelum ini.

Saran-Saran

Dari perilaku poligami Rasulullah s.a.v.s. yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, dampak positifnya adalah setiap laki-laki yang berpoligami hanya untuk menunjang kebenaran Islam dan menyelamatkan perempuan dari fitnah, karena setiap perempuan yang dinikahinya adalah orang yang terlantar akibat jihad di jalan. Allah SWT, sedangkan dampak negatif poligami adalah ketika pemahaman manusia terhadap poligami hanya bersifat konseptual tanpa melihat hukum syariat, dengan kata lain mengutamakan hawa nafsu. Bagi pria yang berpoligami, istri merupakan amanah Allah SWT yang wajib dijaga dan dilindungi baik lahir maupun batin. Peliharalah dan peliharalah aqidah, ibadah dan akhlaknya, serta jangan biarkan wanita-wanitamu hidup dalam keterlantaran.

Kepada laki-laki yang tidak memenuhi syarat untuk berpoligami, jangan bercanda tentang poligami karena hanya akan menimbulkan perasaan cemas, resah, resah dan mungkin ketakutan pada pasangan anda dan jangan asal mencoba melakukannya karena poligami bukanlah suatu hal. ., yang dapat digunakan sebagai percobaan dan percobaan. Mari kita berharap hukum poligami ini mendapat tempat di mata dan hati para pengagum dan pembawa Sunnah Nabi, karena di balik Sunnah Nabi ada Izza, kemuliaan dan kehormatan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang menentang dan mengabaikan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Hasil Kongres Dunia Kedua Penyelenggaraan Seminar Konsep Islam dan Kurikulum Ekonomi, 15-20 Maret 1980, Islamad Pakistan.

Referensi

Dokumen terkait

11.15-12.00 Perlombaan Paduan Suara dan perlombaan pembacaan teks Proklamasi Hari Kedua Kamis, 17 Agustus 2023