• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KADAR SGPT ( SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE ) PADA PEROKOK AKTIF DI USIA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN KADAR SGPT ( SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE ) PADA PEROKOK AKTIF DI USIA "

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

SGPT adalah enzim yang berfungsi mengkatalisasi berbagai fungsi tubuh. Enzim SGPT akan keluar dari sel hati jika mengalami kerusakan sehingga menyebabkan peningkatan kadar SGPT serum darah (Tanoeisan et al., 2016). Untuk mengetahui normal tidaknya fungsi hati dapat diketahui dengan meningkatkan kadar SGPT dalam aliran darah (Sujono et al., 2015). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kadar SGPT: (1) trauma pada proses pengambilan sampel karena tidak dilakukan tusukan satu kali karena dapat meningkatkan kadar.

Berdasarkan gambaran kadar SGPT pada remaja perokok aktif, penulis berencana melakukan analisis kadar SGPT pada remaja perokok aktif di Pangkalan Bun.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Rokok

  • Bahan Pembuatan Rokok
  • Klasifikasi Rokok dan Jenis Rokok
  • Dampak Buruk Rokok

Karbon monoksida memiliki kecenderungan kuat untuk mengikat hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin ini diduga berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk respirasi sel-sel tubuh, namun karena gas CO lebih kuat dari oksigen maka gas CO ini mengambil tempat di sisi hemoglobin. Kadar gas CO dalam darah orang yang tidak merokok kurang dari 1 persen, sedangkan dalam darah perokok mencapai 4-15 persen.

Menurut World Health Organization (WHO), perokok dibagi menurut jumlah batang rokok yang dihisap per hari, yaitu perokok ringan yang mengkonsumsi 1-10 batang rokok per hari, perokok sedang 11-20 batang per hari dan perokok berat lainnya. lebih dari 20 batang rokok sehari. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tetapi berada di bawah pengaruh asap rokok orang lain atau secara tidak sengaja menghirupnya. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya tembakau yang berupa kertas dan ditambahkan saus untuk mencapai efek rasa dan aroma tertentu untuk menciptakan rasa atau rokok yang sesuai dengan rata-rata rokok putih memiliki filter.

Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh dengan saus pada tembakau dan filter untuk mencapai efek rasa dan aroma tertentu. Rokok Klembak adalah rokok yang bahan baku atau kandungannya adalah daun tembakau cengkeh dan kemenyan, yang ditambahkan saus untuk mencapai efek rasa dan aroma tertentu. Rokok tanpa filter adalah rokok yang tidak memiliki sumbat atau penyaring di bagian bawahnya yang berguna untuk menyaring, sehingga asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau langsung masuk ke sistem pernapasan manusia tanpa melalui penyaringan lebih lanjut.

Kerusakan jenis penyakit yang terjadi pada berbagai organ tubuh manusia, mulai dari kanker mulut, faring, laring, esofagus, pankreas, kandung kemih, hati, dan paru-paru (Abdullah et al., 2019). Minuman yang mengandung alkohol jika dikonsumsi dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati, alkohol yang dikonsumsi akan diserap usus sebanyak 80% dan lambung 20% ​​kemudian akan mengalami metabolisme di hati (Anjelisa et al., 2018).

Hati

  • Anantomi Hati
  • Fungsi Hati
  • Pemeriksaan Pada Kelainan Hati
  • Faktor Penyebab Gangguan Hati

Jika terjadi kerusakan sel hati, maka akan terjadi peningkatan kadar SGPT dan SGOT pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok (Tanoeisan et al., 2015). Salah satu hal yang dapat meningkatkan kadar SGPT adalah latihan fisik berat yang menyebabkan tubuh mengalami stres oksidatif. Pada kerusakan sel hati, kadar SGPT dalam serum dipastikan akan meningkat dan menjadi indikator kerusakan tersebut (Mirdayanti et al., 2018).

Pada penelitian ini digunakan instrumen sebagai berikut untuk pemeriksaan kadar SGPT dalam bentuk kuesioner. Re dengan lama merokok 10 tahun yang merupakan perokok berat, kadar SGPT 67 U/L, kadar SGPT normal 0-45 U/L. Hasil ini naik diatas angka normal. Pada penelitian ini, semakin banyak jumlah rokok atau perokok berat yang dikonsumsi, maka semakin tinggi kadar SGPT.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Tanoeisan et al., (2016) bahwa terdapat peningkatan kadar SGPT yang signifikan pada perokok aktif. SGPT yang merupakan salah satu enzim di hati akan berikatan dengan bahan kimia yang beredar di aliran darah, sehingga enzim tersebut terlepas dari sel hati dan menyebabkan peningkatan kadar SGPT di serum darah. Berdasarkan survei kadar SGPT pada perokok aktif usia 17 hingga 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun, pada perokok aktif kategori SGPT ringan hingga sedang ditemukan berada dalam kisaran normal, sedangkan pada perokok aktif kategori berat mengalami peningkatan. di SGPT.

Seluruh responden disarankan untuk berhenti merokok karena merokok dapat meningkatkan kadar SGPT yang merupakan penanda kerusakan hati. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait gambaran kadar SGPT pada perokok aktif usia 17-25 tahun dengan lama merokok <10 tahun dengan menambah jumlah sampel lebih banyak dan distribusi populasi dapat representatif di setiap titik.

Pengertian SGPT

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual

Dalam jangka waktu yang lama, merokok dapat merusak organ dalam tubuh mulai dari paru-paru, jantung, ginjal, dan hati. Penelitian ini dilakukan mulai dari proses penyusunan awal, pengumpulan data, penyusunan proposal penelitian hingga ujian akhir CTI pada tanggal 9 September 2019. Penelitian ini dilakukan di Pangkalan Bun dan diteliti di Laboratorium RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Penelitian ini hanya memaparkan hasil pemeriksaan SGPT perokok aktif usia 17-25 tahun dengan lama merokok <10 tahun. Sampel penelitian ditentukan dengan cara target sampling (pengambilan sampel dengan kriteria tertentu), yaitu mengambil sampel dari remaja yang berusia antara 17 sampai dengan 25 tahun. Pada penelitian ini sampel darah diambil dari remaja berusia 17 sampai 25 tahun sebanyak 15 subjek.

Peningkatan yang signifikan terjadi pada perokok berat, namun tidak pada perokok ringan dan sedang. Peningkatan SGPT ini terjadi akibat kerusakan sel hati, terlihat pada peningkatan kadar SGPT akibat merokok karena rokok mengandung karbon monoksida (CO), tar, dan nikotin. Mekanisme peningkatan kadar SGPT dimulai dari asap rokok yang mengandung bahan kimia yang dihirup dan masuk ke paru-paru kemudian masuk ke aliran darah karena sifat CO yang berikatan kuat dengan hemoglobin dan beredar ke seluruh tubuh.

Dari grafik dan Tabel 5.1 diketahui bahwa lama merokok tidak berbanding lurus dengan kadar SGPT karena faktor lain yang mempengaruhi. D mengkonsumsi rokok lebih banyak yaitu 11-20 batang/hari dan termasuk dalam kategori perokok sedang, namun masih dalam batas normal untuk kadar SGPT yaitu 0-45 U/L.

Penjelasan Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Jenis Penelitian

Populasi Penelitian, Sampling dan Sampel

  • Populasi
  • Sampling
  • Sampel

Ukuran sampel harus sebesar mungkin, semakin banyak sampel yang diambil umumnya akan semakin mewakili populasi dan hasil penelitian akan semakin dapat digeneralisasikan.

Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian

Sampel diambil sebagian dari seluruh fasilitas yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo, 2005). Tusuk kulit dengan jarum suntik di tangan kanan hingga ujung jarum masuk ke dalam lumen vena. Lepaskan atau regangkan tourniquet dan perlahan-lahan tarik pendorong jarum suntik sampai jumlah darah yang diinginkan diambil.

Minta pasien untuk menekan tempat tusukan selama beberapa menit dengan bola kapas yang Anda berikan tadi. Lepaskan jarum dari spuit dan tiriskan darah melalui dinding ke dalam tabung vakum yang tersedia, jangan keluarkan darah dengan spuit. Masukkan kuvet sampel serum ke dalam lubang sampel Dialab New Autolyser mulai dari nomor 1 sesuai urutan lubang sampel selanjutnya.

Setelah mengklik "Run", lubang sampel akan menampilkan lampu berkedip yang menunjukkan posisi lubang sampel ditempatkan untuk dikonfirmasi, jika sudah benar, lalu klik "Ya" dan instrumen akan secara otomatis melepaskan sampel. Pemeriksaan akan selesai secara otomatis dan dianggap selesai jika pesan "END OF WORK" muncul di layar monitor.

Kerangka Kerja (Frame work)

Sesuai dengan penelitian Sidi et al., (2018) toksisitas suatu zat ditentukan oleh jumlah paparan atau jumlah rokok yang dikonsumsi, dimana semakin besar jumlah rokok yang dikonsumsi maka semakin tinggi pula risiko penyakit yang berbeda. SGPT merupakan enzim yang paling banyak terdapat pada sel hati, sehingga sangat efektif untuk mendiagnosa kerusakan hati, menurut Tanoeisan et al., (2016) hati memiliki kemampuan menetralisir yang tinggi. Menurut penelitian Aji et al., (2015) karbon monoksida (CO) merupakan gas hasil pembakaran tidak sempurna yang memiliki kecenderungan kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah sehingga gas CO ini mengambil posisi oksigen pada sisi hemoglobin.

Meskipun asap rokok tidak memiliki efek langsung pada sel hati, toksin yang diserap ke dalam darah dari alveoli dapat mencapai hati dan menyebabkan kerusakan permanen pada sel hati. Pada dasarnya, radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh membuat sel hati berada dalam keadaan stres oksidatif (Roza et al., 2017). Menurut Zakaria (2015), olahraga berat dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan antioksidan tubuh, hal ini disebut stres oksidatif, dalam keadaan olahraga berat konsumsi oksigen dalam tubuh dapat meningkat 20 kali lipat.

Berbeda dengan kelelahan biasa, radikal bebas terbentuk sangat lambat, 5% konsumsi oksigen akan membentuk radikal, yang kemudian dinetralkan oleh antioksidan dalam tubuh. Namun, jika tingkat pembentukan radikal bebas sangat meningkat melebihi 5% karena aktivitas berat, jumlah radikal bebas akan melebihi kapasitas sistem pertahanan antioksidan. Seseorang yang mengkonsumsi alkohol secara terus menerus, enzim pencernaan yang mengoksidasi alkohol akan menjadi jenuh dan meningkatkan kadar alkohol dalam darah (BAL) dengan cepat (Suaniti et al., 2012).

Uji efektivitas hidrolisis protein biji melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai hepatoprotektor terhadap radikal bebas dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT yang diinduksi CCL4 pada tikus Wistar. Gambaran morfologi sperma pada perokok sedang di lingkungan kelompok PE yang datang ke Departemen Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

Ar yang sudah berkeluarga ini selalu menjaga pola hidup sehat dan saat ini sedang aktif merokok. Desain dan realisasi filter hidrogen, metana, dan karbon monoksida pada asap rokok berbasis Arduino Uno. Pengaruh pemberian obat terhadap tingginya kadar enzim serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT) pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hubungan kriteria merokok dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja kabupaten prambanan yogyakarta. Pengaruh pemberian boraks dosis bertingkat terhadap perubahan makroskopis dan mikroskopis pada hepar tikus Wistar selama 4 minggu dan 2 minggu tanpa boraks. Pengaruh latihan maksimal terhadap tingkat kerusakan fisiologis hati menggunakan uji serum glutamat piruvat transaminase (SGPT).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Pengaruh ekstrak propolis terhadap kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) pada tikus Wistar (Rattus norvegicus) diet tinggi lemak. Korelasi antara kadar serum glutamat piruvat transaminase (SGPT) dengan kadar trigliserida pada pasien penyakit jantung koroner.

Gambar 4a. Persiapan Alat Sampling    Gambar 4b. Proses Pengambilan             Darah Vena
Gambar 4a. Persiapan Alat Sampling Gambar 4b. Proses Pengambilan Darah Vena

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual  Hipotesis    :
Gambar 4.5. Kerangka kerja (Framework)Penyusunan proposal
Gambar 5.1 Grafik Hasil Pemeriksaan SGPT
Gambar 4c. Darah Dimasukan Dalam Tabung Vakum
+6

Referensi

Dokumen terkait

i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Achmad Fadillah NIM : 031611001 Prodi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan ini menyatakan bahwa