• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PADA PASIEN TUBERCULOSIS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PADA PASIEN TUBERCULOSIS "

Copied!
50
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran nilai angka sedimentasi pada pasien tuberkulosis paru di RSUD Adnaan WD Payakumbuh tahun 2021.

ManfaatPenelitian

  • Manfaat Bagi Peneliti
  • Manfaat Bagi Instansi
  • Manfaat Bagi Teknis Laboratorium

TINJAUAN PUSTAKA

  • Etiologi
  • Tanda Dan Gejala
  • Cara Penularan
  • Laju Endap Darah
    • Fase-fase Laju Endap Darah
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Endap Darah
    • Pemeriksaan Laju Endap Darah Metode Westergren

Tingkat pengendapan darah diperiksa dengan mengukur laju pengendapan sel darah dalam pipet khusus (pipet Westergreen). Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) adalah tingkat di mana eritrosit menetap dari sampel darah untuk pengujian di perangkat tertentu, dinyatakan dalam milimeter per jam (mm/jam). Laju sedimentasi darah sering disebut Bloed Bezenking Snelheid (BBS), Blood Sedimentation Rate (BSR), Blood Sedimentation Erythrocyte (BSE), Blood Sedimentation (BS), Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) dalam bahasa asing.

Proses laju sedimentasi menentukan kecepatan eritrosit (dalam pembekuan darah) jatuh ke dasar tabung vertikal dalam waktu tertentu. Pengukuran jarak dari puncak kolom eritrosit yang turun ke puncak kadar cairan dalam jangka waktu tertentu menentukan laju pengendapan darah. Di laboratorium, metode pemeriksaan laju sedimentasi yang sering digunakan adalah metode Wintrobe dan metode Weetergren.

10 . terhadap peningkatan albumin atau kadar fibrinogen yang sangat tinggi, pembentukan rouleaux difasilitasi sehingga laju sedimentasi eritrosit meningkat. Pengaruh protein plasma yaitu hubungan antara protein plasma dan pembentukan rouleoux menjadi dasar pembentukan frekuensi eritrombotik. Faktor teknis yang mempengaruhi laju sedimentasi adalah letak selang, penggunaan antikoagulan dan keterlambatan pemeriksaan.

Faktor fisiologis dan anemia terjadi pada ibu hamil yang menyebabkan sedimentasi darah tinggi akibat peningkatan fibrinogen. Rasio globulin terhadap albumin meningkat atau kadar fibrinogen sangat tinggi, sehingga pembentukan rouleoux sangat mudah, sehingga laju sedimentasi darah meningkat. Peningkatan kadar fibrinogen dalam darah akan mempercepat pembentukan rouleaux, sehingga laju sedimentasi darah dapat meningkat.

Tingkat sedimentasi darah dapat menurun antara lain karena leukositosis berat, polisitemia, kelainan protein (hiperviskositas). Tingkat sedimentasi meningkat selama peradangan / peradangan akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid arthritis, keganasan, dan keadaan stres fisiologis (misalnya, kehamilan). Nilai normal kecepatan eritroblastik pada pria kurang dari 10 mm/jam, pada wanita kurang dari 15 mm/jam (Gandasoebrata, 2013).

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Kriteria Inklusi dan Eklusi
    • Kriteria Inklusi
    • Kriteria Eklusi
  • Teknik Sampling
  • Persiapan Alat Bahan
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Pemeriksaan
    • Prosedur Pengambilan Sampel
    • Prosedur Pembuatan Basil Tahan Asam
    • Pewarnaan Slide Basil Tahan Asam
  • Pemeriksaan Laju Endap Darah
    • Prosedur Kerja
  • Pengolahan Data dan Analisis Data
    • Pengolahan Data
    • Analisis Data
  • AlurPenelitian

Sesuai dengan tujuan peneliti untuk mengetahui gambaran nilai laju endap darah pasien tuberkulosis di RSUD Adnaan WD Payakumbuh ditentukan jumlah subjek dengan menggunakan rumus ukuran sampel untuk uji korelasi (Dahlan 2018). Penelitian observasional dengan desain cross-sectional berjudul Deskripsi Nilai Laju Eritrombotik Pada Penderita Tuberkulosis dilakukan di RSUD Adnaan WD Payakumbuh. Berdasarkan tabel 4.1.3 terlihat prevalensi penderita tuberkulosis pada nilai Laju Sedimentasi Eritrombotik untuk jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan dengan nilai Laju Sedimentasi Eritrombotik dengan frekuensi 55,8%.

Berdasarkan survey yang dilakukan dengan menggunakan data rekam medis sekunder di RSUD Adnaan WD Payakumbuh pada bulan Januari sampai dengan Desember 2020 didapatkan gambaran nilai angka eritrombosis pada pasien tuberkulosis rawat inap. Peningkatan sedimentasi darah merupakan salah satu efek samping obat anti tuberkulosis. ESR sering meningkat pada proses aktif, tetapi LED normal tidak mengesampingkan tuberkulosis.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti berdasarkan usia menunjukkan bahwa hampir separuh responden berusia 15-50 tahun memiliki tingkat pengendapan darah yang tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanagisawa N, et al., di Jepang, yang meneliti laju endap darah atau laju endap darah dan faktor-faktor terkait yang mempengaruhi nilai laju endap darah pada 32 pasien tuberkulosis paru. Setelah menopause, sekitar usia 50 tahun, ESR meningkat lebih cepat pada wanita dibandingkan pria.

Penyebab peningkatan laju endap darah seiring bertambahnya usia belum diketahui secara pasti, namun dari peningkatan kadar fibrinogen yang terjadi pada kondisi kehamilan, diabetes melitus dan infeksi (Taylor, Robert, B 2016). Penelitian ini sejalan dengan Widya Lestari tahun 2017 tentang Nilai Erythrorrhea Rate Pasien Tuberkulosis Paru di RSU Tangerang Selatan dengan jumlah pasien Tuberkulosis Paru sebanyak 105 orang diantaranya 71 orang pasien laki-laki (67,62). Kebiasaan ini menyebabkan penurunan daya tahan tubuh yang memudahkan seseorang tertular TBC, namun nilai ESR meningkat lebih cepat pada wanita dibandingkan pria.

Bagi penderita tuberkulosis agar dapat rutin memeriksa laju sedimentasi (ESR) dan memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah kekambuhan. Bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti nilai laju sedimentasi darah pada subjek yang berbeda. Data dan hasil penelitian laju endap darah pasien tuberkulosis di RSUD Adnaan WD Payakumbuh.

Gambar 3.10 Alur Penelitian
Gambar 3.10 Alur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Sedangkan kelompok umur 1-10 tahun merupakan kelompok umur yang paling sedikit mengalami tuberkulosis dengan jumlah 1 penderita dengan persentase 3,33% dan terlihat bahwa angka kejadian penderita tuberkulosis pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada perempuan dengan jumlah dari 17 pasien dengan frekuensi 56,67% sedangkan nilai rata-rata Laju Eritrombotik untuk pria adalah 55,8 mm/jam dan untuk wanita 47 mm/jam, menunjukkan nilai Laju Eritrombotik. Dalam mekanisme kerja obat anti tuberkulosis yaitu obat isoniazid dan rifampicin ketika dikonsumsi oleh pasien tuberkulosis paru banyak pasien yang mengalami penurunan metabolisme, dengan kondisi pasien nafsu makan terganggu yang kemudian berdampak pada penurunan kadar hemoglobin yang di sertai dengan tingkat sedimentasi darah yang tinggi (karena kadar hemoglobin berkurang). Penyebab peningkatan laju sedimentasi seiring bertambahnya usia belum diketahui secara pasti, namun dapat ditunjukkan dari peningkatan kadar fibrinogen yang terjadi pada kondisi kehamilan, diabetes melitus dan pemeriksaan laboratorium infeksi dengan menurunkan laju sedimentasi, perbaikan dada pasien X- gambar balok.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Melhax Rahmalilah, dkk yang melakukan penelitian tentang nilai laju eritrombotik pada pasien tuberkulosis paru dengan stain positif di RS Ciamis tahun 2016 yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian Dari 15 sampel pemeriksaan laju eritrolitik pada penderita tuberkulosis paru didapatkan nilai laju sedimentasi. Darah tertinggi pada bulan pertama pengobatan (fase intensif) dan nilai terendah pada bulan ke-6 pengobatan (fase lanjutan) (Rahmalilah Melhax, 2016).

PENUTUP

Saran

Ahmad, A, 2014. Perbandingan hasil bakteri tahan asam dan mikroskopi geneexpert pada pasien suspek MDR-TB. Perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis bakteri tahan asam dan GeneXpert pada pasien suspek MDR-TB. http://etd.respository.ug.ac.id/index.php?mod:penelitian_detai l&sub: Penelitian dan tindakan terperinci: lihat & ketik: html &. Dwi S, 2018. Perbedaan Hasil Uji Metode Tahan Asam Basil Ziehl Neelsen dan Genexpert. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Eka Kurniawan dkk, 2016. Nilai Diagnostik Metode PCR GeneXpert “Real Time” Pada Smear Negatif TB Paru Jurnal Kesehatan Andalas. Kurniawan, dkk 2016, Nilai Diagnostik Metode GeneXpert “Real Time” PCR pada BTA Negatif TB Paru, 5(3), Jurnal Kesehatan Andalas, http://jurnal.fk.unand.ac.id, Padang.

Gambar

Gambar 3.10 Alur Penelitian
Tabel  4.1.1  Distribusi  Hasil  Pemeriksaan  Laju  Endap  Darah  pada  Pasien  Tuberkulosis Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Adnaan WD  Payakumbuh
Tabel 4.1.3 Distribusi Nilai Rata-Rata Berdasarkan Nilai Laju Endap Darah  di RSUD Adnaan WD Payakumbuh
Tabel  4.1.2  Distribusi  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  di  RSUD  Adnaan  WD  Payakumbuh

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan pelatihan dan promosi merupakan hal yang sangat, penting dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan ,karena pendidikan pelatihan dan promosi bertujuan untuk