Umumnya mereka tidak diberikan informasi/pengetahuan yang benar, sehingga yang mereka bayangkan adalah dampak negatif yang akan mereka alami setelah menopause. Kuntjoro mengatakan bahwa pengetahuan berupa informasi dan dukungan sangat mempengaruhi ibu dalam menghadapi kecemasan menopause.Menurut Hawari (2004), kualitas hidup seorang wanita pada masa menopause sangat bergantung pada pandangan masing-masing wanita mengenai menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause. mati haid. Di wilayah ini, perempuan menopause memiliki sikap berbeda terhadap menopause. Beberapa dari mereka percaya bahwa menopause adalah suatu penyakit sehingga berharap ada kesembuhan jika mereka memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, perempuan juga masih menganggap menopause sebagai topik yang walaupun dibicarakan tetap harus dibicarakan secara terbuka, bersuara lembut (berbisik), dan ada juga yang takut menjadi tua dengan berbagai alasan yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari semua orang. dari pengetahuan yang mereka miliki tentang menopause.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Tahun 2013. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah diatas. , jadi masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah. Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam pengobatan menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Tahun 2013?
Pengetahuan yang menggambarkan pengetahuan dan sikap ibu dalam mengatasi menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Tahun 2013. Dapat dijadikan sebagai informasi dan pengetahuan tentang gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam menghadapi menopause. Semakin muda seseorang mengalami menstruasi pertamanya, semakin tua atau lambat ia memasuki masa Menopause.
Selain fisik, perubahan psikologis juga dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita saat menopause. Wanita yang kesehatan dan asupan gizinya baik cenderung mengalami menopause lebih lambat. c.Tanda-tanda setelah menopause. Menopause terjadi pada seorang wanita, tidak ada yang sama pada semua anak yatim piatu. Rata-rata waktu seorang wanita mencapai menopause berbeda-beda pada setiap ras.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam menghadapi menopause di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu yang memasuki masa menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin yang berjumlah 50 orang pada bulan Februari 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan kriteria ibu-ibu antara usia 45-55 tahun yang mengalami tanda gejala atau mengalami menopause, mampu membaca dan menulis.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang datang memeriksakan diri terhadap masalah menopause pada bulan April-Mei 2013 di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Kelayan Timur. Berdasarkan sumber pengumpulan datanya, peneliti dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau orang yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru (Hasan, 2002:82) Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif, yaitu hanya untuk memperoleh gambaran pengetahuan berdasarkan fenomena atau peristiwa yang terjadi, dan tidak menghubungkan atau membandingkan dengan yang lain.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis
Tabel 4.1 menunjukkan Kecamatan Kelayan Timur memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu sebanyak 12.634 jiwa dibandingkan dengan Kecamatan Kelayan Dalam sebanyak 9.120 jiwa. Hal ini berbanding terbalik dengan luas wilayah kedua kecamatan tersebut, dimana Kecamatan Kelayan Dalam lebih luas dibandingkan dengan Kecamatan Kelayan Timur. Kesenjangan jumlah penduduk dan luas wilayah Kecamatan Kelayan Timur yang mempunyai wilayah lebih kecil dibandingkan Kecamatan Kelayan Dalam namun mempunyai jumlah penduduk yang besar, kemungkinan disebabkan karena letak Kecamatan Kelayan Timur yang lebih dekat dengan kota sehingga lebih banyak penduduknya yang bermukim. di kecamatan Kelayan.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur mempunyai jenis pekerjaan yang beragam, sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur berprofesi sebagai pedagang dan buruh/buruh. Kegiatan yang dilaksanakan atau dilaksanakan di Puskesmas Kelayan Timur terdiri dari 3 program yaitu program utama, program pengembangan dan program diagnostik. A. Penegakan diagnosis dalam pemberian pelayanan kesehatan pada umumnya dan pengobatan dasar pada khususnya memerlukan data pendukung.
Puskesmas Kelayan Timur mempunyai 3 (tiga) Puskesmas Kecamatan (Pustu) yaitu Puskesmas Kecamatan Gardu Mekar, Puskesmas Kecamatan Sungai Lulut Dalam, Puskesmas Kecamatan PDAM. Merupakan tempat pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan medis dan non medis yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan. Yang memberikan pelayanan kesehatan antara lain pelayanan kesehatan berupa KIA, KB, dan pelayanan kesehatan lainnya. g) Farmasi.
Merupakan pusat pelayanan kesehatan yang meliputi obat-obatan dan alat kesehatan yang telah mempunyai izin mendistribusikan obat resep. Sarana dan prasarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur terdiri dari 1 puskesmas induk, 1 puskesmas primer, 14 panti jompo, 3 panti jompo dan 3 puskesmas desa, puskesmas, praktik kebidanan, dokter, praktik swasta dan farmasi. Puskesmas Kelayan Timur mempunyai staf sebanyak 26 orang dan kader sebanyak 75 orang.
Kualifikasi pegawai yang ada berdasarkan jenjang pendidikan adalah 5 SI, 8 DIII, 11 D1, 1 SMA dan 1 SMP. Struktur organisasi Puskesmas Kelayan Timur terdiri atas unsur pimpinan yang dijabat langsung oleh Kepala Puskesmas, unsur pimpinan pembantu yaitu unsur administrasi, dan unsur eksekutif.
Hasil Penelitian dan Analisis Data 1. Hasil Penelitian
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa dari 33 ibu yang menjadi responden survei, pengetahuan responden baik sebanyak 24 orang (72,7%). Sikap ibu terhadap menopause berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari jumlah responden sebanyak 33 orang, sebagian besar responden mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 31 orang. Karakteristik ibu dalam masa menopause 1) Usia. Berdasarkan hasil data survei karakteristik usia ibu, jumlah responden terbanyak adalah pada usia 41-50 tahun dengan jumlah pekerja sebanyak 25 orang.
Berdasarkan hasil survei data pekerjaan ibu pada 33 orang ibu yang menjadi responden survei, diketahui bahwa mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 orang (54,5. Berdasarkan data survei pengetahuan ibu tentang menopause pada tahun 33 ibu-ibu yang menjadi responden penelitian didapatkan mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 24 orang (72,7%) Berdasarkan data survei terhadap 33 ibu-ibu sebagai responden didapatkan bahwa mayoritas responden mempunyai sikap positif, 31 orang (93,94%).
Data tersebut memberikan gambaran bahwa para ibu yang dijadikan sampel penelitian umumnya memiliki sikap positif terhadap menopause.
Pembahasan Hasil Penelitian
Para ibu ini akan menghadapi kesulitan dalam masa menopause dengan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Pengetahuan ibu tentang menopause diperoleh dari berbagai sumber yaitu media elektronik, media cetak, teman-teman. 2009), masyarakat yang mempunyai lebih banyak sumber informasi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pengetahuan ibu khususnya tentang kesehatan dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain media cetak, tulisan, elektronik, pendidikan sekolah, dan konseling.
Tingkat pengetahuan ibu tentang menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Darmasih (2009) dengan skor pengetahuan baik sebesar 82,5%. Pada penelitian ini ibu mempunyai pengetahuan yang baik karena pada umumnya ibu mendapatkan informasi melalui bidan di Puskesmas Kelayan Timur, sehingga pengetahuan ibu tentang menopause sudah diketahui dan diketahui oleh para ibu khususnya ibu yang berusia di atas 40 tahun.
Pemahaman tentang menopause harus ditanamkan pada setiap ibu, agar tidak terjadi pemahaman negatif dan permasalahan dalam keluarga. Permasalahan ini hendaknya diterima apa adanya dan merupakan hal yang wajar dan merupakan hukum alam yang seharusnya terjadi pada setiap ibu yang mendekati usia 40 tahun ke atas. Sikap positif terhadap masalah menopause akan mengarahkan ibu pada perilaku dan penerimaan yang lebih baik terhadap lingkungan.
Hal ini menunjukkan bahwa respon ibu terhadap menopause di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin sebenarnya baik dan siap menghadapinya sehingga sikap mayoritas responden cenderung positif. Selain itu, faktor media massa sebagai sarana komunikasi juga mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk opini dan keyakinan masyarakat, termasuk opini para ibu tentang menopause. Pada umumnya dalam menyampaikan informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pesan-pesan yang bersifat sugesti yang dapat mengarahkan pendapat seseorang, sehingga timbul informasi baru mengenai suatu hal yang memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pemahaman tentang baik dan buruk, garis pemisah antara apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan.
Terkadang bentuk sikap merupakan pernyataan berbasis emosi yang berfungsi sebagai pengalaman frustrasi atau bentuk transisi dari mekanisme pertahanan ego. Sikap seperti itu bisa bersifat sementara dan cepat berlalu setelah rasa frustrasinya mereda, namun bisa juga menjadi sikap yang lebih gigih dan bertahan lama. Seorang ibu di atas 40 tahun mulai mempersiapkan diri menghadapi menopause, termasuk dari aspek seksual. Oleh karena itu, diperlukan sikap bijaksana dari para ibu dan suami pada umumnya agar dapat menghadapi masa transisi dengan baik.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA