• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA KECAMATAN BUKE KABUPATEN KONAWE SELATAN - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA KECAMATAN BUKE KABUPATEN KONAWE SELATAN - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan gizi yang baik adalah syarat utama untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi disetiap fase kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan sampai dengan usia lanjut. Pada fase kedua kehidupan manusia yaitu balita, merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Apabila pada fase tersebut mengalami gangguan gizi maka akan bersifat permanen, tidak dapat dialihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi (Turnip, 2014).

Pengetahuan gizi adalah sesuatu yang diketahui tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi essential. Sedangkan status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan (Almatsier, 2010)

Pengetahuan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berperilaku termasuk perilaku ibu terhadap pemenuhan gizi pada balita. Perilaku

(2)

2

ibu dalam mengasuh balitanya memiliki kaitan yang erat dengan status gizi pada balita. Ibu dengan pola asuh yang baik akan cenderung memiliki anak dengan status gizi yang baik pula, begitu juga sebaliknya, ibu dengan pola asuh gizi yang kurang cenderung memiliki anak dengan status gizi yang kurang pula (Virdani, 2012).

Menurut penelitian (Yuhansyah, 2019) Ketika tingkat pengetahuan ibu baik tentang kesehatan khususnya gizi pada anak balita, dapat memberikan pencegahan sejak dini dengan mencari informasi mengenai pola hidup yang baik, pola makan serta nutrisi bergizi seimbang untuk anak balita agar tidak terjadinya masalah gizi pada anak balita. Selain itu dengan tingkat pengetahuan ibu yang baik juga dapat memeriksakan anaknya ke Pusat Kesehatan Masyarayat (Puskesmas) dan konsultasi tentang perkembangan status gizi balita secara rutin agar ibu dapat mengetahui perkembangan tumbuh kembang balita khususnya kebutuhan gizi seimbang.

Pola makan (food pattern) adalah kebiasaan memilih dan mengkonsumsi bahan makanan oleh sekelompok individu. Pola makan dapat memberi gambaran mengenai kualitas makanan masyarakat. Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu (Lie Goan Hong dalam Aidina, 2015).

Pola makan pada balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita, karena dalam makanan banyak mengandung gizi. Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan. Gizi di dalamnya memiliki

(3)

3

keterkaitan yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan.

Apabila terkena defisiensi gizi akan kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat berpengaruh terhadap nafsu makan. Jika pola makan tidak tercapai dengan baik pada balita maka pertumbuhan balita akan terganggu, tubuh kurus, pendek bahkan bisa terjadi gizi buruk pada balita.

Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang manusia.

Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Ahli psilkologis anak dari Amerika Serikat Elizabeth B. Hurlock, mengatakan bahwa kurun usia ini merupakan periode keemasan (golden age). Pada masa balita berlangsung proses tumbuh kembang yang pesat yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan psikomotorik, mental, dan sosial. Kurang gizi pada masa balita dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa (Adriani & Wirjatmadi, 2014).

Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh asupan makanan, pencernaan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat- zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.

Status gizi dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih (Almatsier, 2009).

(4)

4

Berdasarkan hasil Riskesdas Indonesia 2018 sebanyak 3,9 % balita mempunyai status gizi buruk , 13,8% balita mempunyai status gizi kurang dan 3,1% mempunyai status gizi lebih , Sedangkan menurut Provinsi prevalensi status gizi pada Balita yang mempunyai status gizi buruk sebanyak 4,3 %, balita mempunyai status gizi kurang 14,0% dan 3,5% balita mempunyai status gizi lebih.

Menurut Survey PSG (Pemantauan Status Gizi) 2017 di Indosesia sebanyak 3,8% balita mempunyai status gizi buruk , 14,0% balita mempunyai status gizi kurang dan 1,8% balita mempunyai status gizi lebih. Di Riau terdapat 4,2% gizi buruk 14,0% gizi kurang dan 1,2% gizi lebih (Kemenkes RI, 2018).

Kabupaten Konawe Selatan 2020 terdapat sebanyak 13,9 % balita mempunyai status gizi kurang, 18,32 % balita mempunyai status gizi pendek, 8,49 % balita mempunyai status gizi buruk (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2020). Data dari Puskesmas Andoolo Utama Kecamatan Buke balita yang mempunyai status gizi buruk sebanyak 0,23 %, balita dengan status gizi kurang sebanyak 7,09%, balita dengan status gizi pendek 7,21 % dan balita dengan status gizi baik sebanyak 2,48 % (Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan 2020 ).

Dampak mikro dari kasus gizi kurang adalah anak menjadi apatis, mengalami gangguan bicara serta gangguan perkembangan yang lain, sedangkan dampak makro dari kasus gizi kurang adalah penurunan skor IQ, penurunan perkembangan kognitif, gangguan pemusatan perhatian, penurunan rasa percaya diri, serta dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada balita (Sari,

(5)

5 2020).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Makan, dan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Andoolo Utama Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan “.

B. Rumusan Malasah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pengetahuan ibu, Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita di Puskesmas Andoolo Utama Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu, Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita di Puskesmas Andoolo Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademik

Sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran bagi pengembang ilmu gizi pada balita dan sebagai peningkatan kualitas bagi peneliti selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang permasalahan gizi balita.

3. Bagi Wilayah Kerja Puskesmas Andoolo Utama Kecamatan Buke

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi ibu balita serta masukan bagi Puskesmas dalam rangka meningkatkan status gizi balita.

(6)

6 E. Keaslian Penelitian

No. Penelitian Judul Desain Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan 1. Kurnia

Afriani, 2020.

Gambaran Pengetahuan Ibu Balita tentang Gizi dan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekan Baru.

cross sectional

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan dan Gizi diwilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2019, dapat ditarik kesimpulan nya Sebagian besar responden memiliki Pengetahuan Tentang Kesehatan dan Gizi pada balita yaitu lebih banyak pada kategori cukup sebanyak 24 orang dengan prevalensi

sebanyak 42,6%.

-Variabel terikat Status gizi

-Variabel bebas

Pengetahua n gizi ibu

-Variabel bebas Pola makan -lokasi penelitian

2. Quin Dwi Jayanti purba, 2016.

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga Di Kelurahan Sondi Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2016

cross sectional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan anak balita yang baik berdasarkan tingkat cenderung di temukan pada keluarga kecil (≤4 orang), pendapatan keluarga tinggi, pendidikan ibu tinggi, ibu yang tidak bekerja, dan

pengetahuan gizi ibu baik dibandingkan dengan keluarga besar (≥7 orang), ibu yang bekerja, pendidikan ibu rendah, pendapatan

-Variabel bebas Pola makan -Variabel terikat Status gizi

-Variabel Bebas Pengetahuan Ibu

-lokasi penelitan

(7)

7 3. Cintya

Della Widyanat a, Yuni Sufyanti Arief, Iqlima Dwi Kurnia, 2020

Gambaran Pengetahuan Ibu Dan Pola Asuh Dalam Pemberian Makan Dengan Status Gizi Pada Balita Di

Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk

cross sectional

Sebagian besar ibu dengan pengetahuan kurang tentang gizi memiliki balita dengan status gizi kurang dan ibu menerapkan pola asuh demokratif dengan status gizi baik pada balita, hal tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan edukasi mengenai pentingnya gizi untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan anak.

-Variabel Bebas Pengetahuan Ibu

-Variabel terikat Status gizi

-Variabel Bebas Pola Asuh

4. Ofni Marian a Thon, 2019

Gambaran Pola Makan Anak Usia 2- 5 Tahun Dengan Gizi Kurang Di Desa Tablolang Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang

cross sectional

Ibu Balita sedikit sekali yang berpendidikan SMA sehingga dapat berpengaruh terhadap pola makan anak.

-Variabel terikat Pola Makan -Variabel Status gizi Kurang

-Variabel Bebas Pengetahuan Ibu

-Lokasi Penelitian

(8)

8 5. Nabila

Qomariah, 2018

Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Pola Makan Dan Status Gizi Anak Autis Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh

cross Sectional

Pengetahuan ibu tentang pola pemberian makanan pada anak autis sebagian besar berada pada kategori tidak baik (66,7%) sedangkan pengetahuan ibu pada kategori baik (33,3). Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya informasi para ibu terhadap makanan yang tidak dianjurkan pada anak autis seperti susu, roti/ biskuit, dan mie sebagai bekal anak autis di

yayasan tersebut.

-Variabel Bebas Pengetahua n Ibu -Variabel terikat

Pola Makan -Variabel terikat Status gizi Anak Autis

-Variabel Bebas Pengetahua n Ibu -Lokasi Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian 1

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, pada masyarakat yang keadaan sosial ekonominya baik, sebagian besar anak pada umumnya tidak mengalami gangguan pertumbuhan linear, sehingga dalam keadaan biasa maupun luar

Setelah kami mendapat informasi yang jelas dari enumerator, dengan ini menyatakan bersedia dan mau berpastisipasi menjadi responden untuk Perencanaan Program Gizi yang akan dilakukan