• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI, POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONGGEDUKU KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI, POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONGGEDUKU KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi di Indonesia merupakan salah satu kesehatan masyarakat yang utama.

Pertumbuhan merupakan salah satu indikator terbaik untuk melihat status gizi dan kesehatan anak. Salah satu masalah pertumbuhan pada balita adalah terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak sehingga anak tumbuh tinggi tidak sesuai dengan umurnya yang disebut dengan balita pendek atau stunting (Stunting et al., 2019).

Status gizi anak merupakan salah satu indikator yang berperan dalam kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, status gizi adalah keadaan tubuh akibat konsumsi makanan atau ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi; adanya keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas atau produktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lain-lain (Andini et al., 2020).

Hasil Riskesdas 2018 menujukkan bahwa prevalensi status gizi anak balita di Indonesia berdasarkan indeks BB/U sebesar 13,8 gizi kurang dan 3,9 % gizi buruk, TB/U sebesar 19,3% pendek dan 11,5 % sangat pendek serta BB/TB sebesar 6,7 % gizi kurus (Kemenkes RI, 2018).

Sulawesi tenggara memiliki prevalensi status gizi berat badan kurang menurut BB/U 6,9%. Status gizi pendek menurut TB/U 10,2%, status gizi kurus menurut BB/TB 3,2%. Kabupaten Konawe terdapat sebanyak 31,62% balita mempunyai status gizi pendek, 14,36% balita mempunyai status gizi berat badan kurang, 10,45% balita

(2)

2 mempunyai status gizi kurus. Data dari Puskesmas Wonggeduku anak balita yang mempunyai status gizi berat badan kurang menurut BB/U 12,32%, balita dengan status gizi pendek menurut TB/U 20,53%, balita dengan status gizi kurus menurut BB/TB 4,62%.

Status gizi balita secara umum dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung terdiri dari asupan makanan, penyakit infeksi dan faktor tidak langsung terdiri dari pengetahuan, status ekonomi, dan peran petugas Kesehatan (Oktavianis, 2022).

Status gizi balita dipengaruhi 2 faktor salah satunya faktor langsung yang terdiri dari asupan zat gizi dan penyakit infeksi. Penyakit infeksi merupakan penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi pada balita. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit infeksi ini nafsu makan balita mulai menurun, zat gizi yang masuk dalam tubuh berkurang kemudian muntah yang menyebabkan kehilangan zat gizi sehingga zat gizi didalam tubuh berkurang. Riwayat penyakit infeksi merupakan keadaan dimana seseorang pernah menderita penyakit infeksi.balita yang terserang penyakit infeksi, nafsu makan akan menurun sehingga berat badan segera mengalami perubahan sesuai dengan kondisi tubuh seseorang(Puspitasari et al., 2021).

Pola asuh makan atau parental feeding style merupakan perilaku atau pola asuh orang tua dalam bentuk pemberian makan pada anaknya yang dilakukan dengan pertimbangan atau tanpa pertimbangan. pola asuh makan merupakan praktek yang diterapkan oleh orang tua khususnya ibu terhadap anaknya dalam hal perilaku, gaya dan situasi makan yang tepat untuk anak agar anak dapat mendaptakan gizi yang cukup dan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tumbuh kembang usianya. Tumbuh dan

(3)

3 kembang anak usia balita tergantung pada perawatan dan pengasuhan orang tuanya dalam hal makanan(Septianadi, 2019).

Pengetahuan ibu tentang gizi adalah yang diketahui ibu tentang pangan sehat, pangan sehat untuk golongan usia tertentu dan cara ibu memilih, mengolah dan menyiapkan pangan dengan benar. Pengetahuan gizi ibu yang kurang akan berpengaruh terhadap status gizi balitanya dan akan sukar memilih makanan yang bergizi untuk anaknya dan keluarganya. Pengetahuan tentang gizi dan pangan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat merupakan faktor penentu kesehatan seseorang, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi juga berperan dalam besaran masalah gizi di Indonesia(V. J. Caiozzo, F.

Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019a).

Berdasarkan Latar Belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Asuh Makan, dan Status Gizi Anak Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Asuh Makan, dan Status Gizi Anak Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Asuh Makan dan Status Gizi Anak Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

(4)

4 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Anak Balita di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

b. Untuk mengetahui Gambaran Pola Asuh Makan pada Anak Balita di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

c. Untuk mengetahui Gambaran Status Gizi Anak Balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB pada anak balita di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan mengenai Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Asuh Makan, dan Status Gizi Anak Balita Usia 12-59 Bulan di di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe. Dan dapat menjadi acuan untuk mencapai berbagai program kesehatan terutama dibidang Gizi.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori yang pernah diperoleh selama pendidikan tentang Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Asuh Makan, Dan Status Gizi Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada Masyarakat mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi sehingga dapat dilakukan pencegahan dan perbaikan.

(5)

5 E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian

No Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. (V. J. Caiozzo, F.

Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019a)

Hubungan pengetahuan dan

pendidikan ibu terhadap status

gizi balita.

Adanya keterkaitan

antara pengetahuan dan pendidikan

ibu terhadap status gizi balita

1. Variabel bebas pengetahua

n dan

pendidikan ibu

2. Variabel terikat status gizi

1. Variabel bebas pola asuh makan 2. Lokasi

penelitan

2. (Septianadi, 2019)

Gambaran pola asuh makan anak

stunting usia 24- 60 bulan diwilayah keja

puskesmas sumberjambe

kabupaten jember

Adanya keterkaitan antara pola asuh

makan dan stunting

1. variabel bebas pola asuh makan 2. variabel

terikat stunting

1. Variabel bebas pengetahuan gizi sampel yang diteliti balita

2. Lokasi penelitian

3. (V. J. Caiozzo, F.

Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019b)

hubungan status gizi dengan perkembangan

balita usia 1-5 tahun

Adanya keterkaitan antara status gizi

dan perkembangan

balita

1. Variabel bebas perkemban gan balita 2. Variabel

terikat status gizi

1. Variabel bebas pola asuh makan dan

pengetahuan gizi

2. Lokasi penelitian

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi rata-rata skor pola asuh pemberian makan sebelum dan sesudah dilakukan konseling gizi dapat dilihat pada tabel 4.8 dan skor pola asuh perawatan kesehatan dapat dilihat

Untuk menganalisis hubungan antara pola asuh anak meliputi : pemberian makan, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan dan perawatan anak dalam keadaan sakit dengan status

pola asuh makan dengan status gizi anak balita usia 25-36 bulan di. Desa Purwosari

Pola Asuh Makan, Asupan Zat Gizi dan Hubungannya dengan Status Gizi Anak Balita Masyarakat Suku Nuaulu di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi

Tujuan Penelitian: Menganalisa hubungan pola asuh makan dan kebiasaan keluarga terhadap status gizi balita di Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen.. Metode Penelitian:

Status gizi balita di Posyandu Kelurahan Pringgokusuman memang mayoritas baik, tetapi jika dicermati lebih lanjut ada 4 responden yang memiliki pola asuh baik dengan status

Pola asuh makan memiliki hubungan atau keterikatan dengan status gizi ini dikarenakan berdasarkan indikator pola asuh makan yaitu pemilihan atau menentukan bahan

Untuk keeratan hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita (1-5 tahun) di Desa Cilayung Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor Kabupaten Sumedang tahun 2011, sesuai