GAMBARAN PERILAKU MORAL SISWA DITINJAU DARI PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI TIK-TOK
DESCRIPTION OF STUDENT'S MORAL BEHAVIOR REVIEWING FROM INFLUENCE USE OF TIK-TOK APPLICATIONS
Oleh:
Hasni1), Jahada2)
1)MTsN 2 Bombana, 2)Universitas Halu Oleo Email1)*:[email protected]
Kata Kunci:
Moral; aplikasi Tik-tok
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi tik- tok terhadap moral siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif regresional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 188 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik propotional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket penggunaan aplikasi tik-tokdan angket moral. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji regresi linear sederhana. Hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan skor penggunaan aplikasi tik-tok pada siswa berada pada kategori tinggi dan skor moral siswa berada pada kategori rendah. Hasil analisis inferensial dengan uji regresi linear sederhana pada taraf signifikansi α = 0,05 menghasilkan P-Value = 0,000. Karena P-Value < α (0,000 < ,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa.
Keywords:
Moral; Tik-tok Application
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of using the tik-tok application on students' morale. It is quantitative regression research. The population in this research amounted to 188 students. The research sample amounted to 62 taken using the proportional random sampling technique. The data collection technique used a questionnaire of tik-tok application and a moral questionnaire. The data analysis technique used descriptive statistical and inferential statistical analysis with a simple linear regression test. The results of descriptive data analysis showed that students' scores for using the tik-tok application were at a high level and students' moral scores were at a low level. The results of the inferential analysis with a simple linear regression test at a significance level of α = 0.05 resulted in a P-value = 0.000. Because P-value < α (0.000 < 0.05), it means that there is a significant effect of using the tik-tok application on students' morale.
Pendahuluan
Di era globalisasi saat ini para pelajar seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan sikap tidak peduli akan tetapi lebih mengarah pada sifat anarkisme bahkan banyak masyarakat yang menganggap generasi muda sekarang ini tidak memberikan pengaruh positif sebagai seorang yang terpelajar. Sistem pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan pada penguasaan kognitif akademis sementara afektif dan psikomotorik bukan menjadi prioritas lagi padahal nilai tersebut sangat penting dalam membentuk pribadi sang anak sehingga pada akhirnya menjadi pribadi yang miskin tata krama, sopan santun dan etika moral, ini terjadi karena generasi kita sendiri tidak memiliki pedoman dasar baik itu dari pola asuh dari orangtua, pola berpikir sesaat mereka yang tidak memikirkan akibat buruk yang akan terjadi setelahnya, kestabilan emosi yang masih sangat rentan, pembelajaran dan sosialisasi tentang kehidupan dan akhlak.
Moral adalah ukuran baik buruk seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral baik dan manusiawi. Moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa (remaja) sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan masyarakat. Banyak faktor yang membuat remaja menjadi tidak bermoral, seperti keluarga yang bersikap dingin dan tidak peduli satu sama lainnya, pengaruh teman sebaya yang berkelakuan buruk, kecanggihan teknologi yang disalahgunakan, dan faktor aktivitas rekreasi dalam mengisi waktu luang akan memengaruhi konsep moralitas anak, melalui bacaan, film, radio, televisi, media sosial banyak memengaruhi norma-norma moral yang dirasakan tidak sesuai dengan prinsip moral yang dimilikinya hingga faktor lingkungan yang negatif.
Faktor-faktor media sosial penyebab rendahnya moral menurut Nadwa (dalam Widodo, 2019) maka ancaman media sosial terhadap moral remaja antara lain: 1) tersebar luasnya pandangan materialistis tanpa spiritualitas, ukuran kesuksesan lebih di ukur pada kesuksesan materil dan mengenyamping-kan moralitas, 2) konsep moralitas kesopanan menjadi longgar karena terpengaruh budaya barat akibat dari mudahnya mencari informasi melalui Information and Communiction Technology (ICT) 3) budaya global menawarkan kenikmatan semu melalui 3 F: food, fashion dan fun, 4) tingkat persaingan semakin tinggi, karena terbukanya sekat lokal dan kebanyakan bersifat online, 5) masyarakat lebih bersifat individualistis dan kurang peduli dengan lingkungannya, sehingga kontrol moral terutama pada remaja menjadi rendah, 6) keluarga kurang dapat memberi pengarahan, karena masing-masing orangtua sudah memunyai kesibukannya sendiri atau bahkan broken home, dan 7) sebagian besar sekolah tidak sepenuhnya dapat mengontrol perilaku siswa, karena keterbatasan waktu, sumber daya dan sumber dana ataupun kurang menekankan pentingnya moralitas.
Tik-tok adalah platform sosial video pendek yang didukung dengan musik, baik itu musik untuk tarian, gaya bebas, ataupun performa, para pencipta didorong untuk berimajinasi sebebas-bebasnya dan menyatakan ekspresi mereka dengan bebas. Dirancang untuk generasi baru pencipta, memungkinkan pengguna membuat video pendek yang unik dengan cepat dan mudah untuk dibagikan dengan teman dan ke seluruh dunia. tik-tok adalah tolak ukur budaya baru untuk pencipta muda Gerhad (2018: 27-28). Karena banyak siswa yang mengunduh aplikasi ini sebagai media hiburan meskipun mereka mengetahui adanya dampak negatif dari menggunakan aplikasi tersebut, Sehingga tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh buruk penggunaan aplikasi tik- tok terhadap moral siswa. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan mampu memberikan informasi bagaimana pengaruh dari penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral yang dialami oleh siswa di sekolah tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa.
Definisi moral
Menurut Frankena (dalam Dian, S. 2013) hal atau cakupan moralitas adalah penalaran (pertimbangan) berdasar aturan, prinsip, idealisasi yang menyatakan tindakan sebagai benar, salah, baik, buruk yang memiliki pengaruh pada perasaan, interes, idealisasi terhadap orang lain atau pengalaman tertentu, baik secara aktual atau hipotetis atau juga yang memiliki pengaruh pada kemanusiaan. Moral selalu
mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Jadi tidak hanya mengenai baik buruknya dalam satu segi atau sektor tertentu, misalnya sebagai tukang masak, pemain bulutangkis atau penceramah, melainkan baik buruknya sebagai manusia.
Bilamana perkataan moral dibicarakan, selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Dalam Bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila.
Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar, Hudi (2017: 31). Al-Kaysi (dalam Ningrum, 2015: 22) etika atau moral dalam Agama Islam dikenal dengan sebutan Adab yang berasal dari Bahasa Arab.
Adab adalah kode prilaku sosial yang komprehensif, yang merupakan satu kesatuan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa moral adalah merupakan suatu acuan dalam bertindak yang mengacu pada baik dan buruknya manusia.
Aspek-aspek moral
1. Empati, yakni memahami atau merasakan kekhawatiran orang lain.
2. Hati nurani, yakni suara hati yang membantu kita membedakan yang benar dan yang salah atau yang baik dan buruk.
3. Kontrol diri, yakni mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan pengaruh dari dalam atau dari luar dirinya.
4. Rasa hormat, yakni menghargai orang lain dengan perilaku baik dan sopan.
5. Kebaikan hati, yakni sikap yang menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain.
6. Toleransi, yakni menghormati martabat dan hak orang lain, meskipun keyakinan dan perilaku mereka berbeda dengan kita.
7. Keadilan, yakni suatu sifat yang berwujud senantiasa berpikir terbuka serta bertindak adil dan benar.
Faktor-faktor yang memengaruhi moral
Menurut Kohlberg (dalam Dian, 2013) faktor-faktor yang memengaruhi moral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor-faktor internal, yaitu:
a. Kesempatan alih peran, merupakan proses kognitif dan proses sosial yang menunjukkan bahwa individu dapat menempatkan diri pada motif-motif, perasaan, pikiran dan tingkah laku orang lain.
b. Konflik sosio-kognitif, mutu lingkungan sosial memunyai pengaruh yang signifikan kepada cepatnya perkembangan dan tingkat perkembangan yang dicapai oleh seseorang.
c. Faktor pembawaan, faktor pembawaan ini terutama yang dibicarakan adalah inteligensi, karena inteligensi memunyai pengaruh yang sangat penting terhadap tingkat moralitas yang mampu dicapai oleh seseorang, kecakapan seseorang untuk bertindak dengan lingkungan secara efektif.
d. Faktor segi keagamaan, kejujuran dan nilai-nilai moralitas yang diperlihatkan seorang anak tergantung sepenuhnya pada penghayatan nilai-nilai keagamaan dalam bertingkah laku dengan orang lain.
2. Faktor Eksternal
a. Iklim moral sosial, rangsangan lingkungan sosial ini tidak hanya terbatas pada rangsangan penalaran terhadap masalah-masalah sosial, tetapi juga melalui peragaan tindakan bermoral dan peragaan peraturan bermoral.
b. Lingkungan rumah, sikap dan tingkah laku anak dipengaruhi oleh orangtua, mereka harus menciptakan suasana keramahan. kejujuran dan kerja sama sehingga anak selalu cenderung untuk melakukan hal-hal yang baik.
c. Lingkungan sekolah, corak hubungan antara anak dan guru atau murid yang lain akan memengaruhi nilai-nilai moral yang masih mengalami perubahan. mengembangkan nilai-nilai moral.
d. Aktivitas rekreasi, aktivitas anak dalam mengisi waktu luang akan memengaruhi konsep moralitas anak, melalui bacaan, film, radio, televisi, media sosial banyak memengaruhi norma- norma moral yang dirasakan tidak sesuai dengan prinsip moral yang dimilikinya.
Definisi aplikasi tik-tok
Tik-tok adalah aplikasi yang memberikan special effects unik dan menarik yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan mudah sehingga dapat membuat video pendek dengan hasil yang keren serta dapat dipamerkan kepada teman-teman atau pengguna lainnya. Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya dengan tarian, gaya bebas, dan masih banyak lagi sehingga mendorong kreativitas penggunanya menjadi content creatore (Gerhad, 2018: 27).
Indikator penggunaan aplikasi tik-tok
Gerhard (2018) berpendapat bahwa ada beberapa indikator-indikator dalam penggunaan aplikasi tik- tok yaitu sebagai berikut:
1. Durasi adalah rentang waktu atau lamanya sesuatu hal atau sebuah peristiwa berlangsung, di mana hal ini biasanya dikaitkan dengan gelaran sebuah acara.
2. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan.
3. Ketertarikan/minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi. Minat bersifat pribadi (individual).
4. Video dan Lagu teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Sedangkan Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan gubahan musik yang memunyai kesatuan dan kesinambungan.
Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan yaitu mulai bulan Desember 2020 sampai bulan September 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat regresi yaitu penelitian yang digunakan untuk memrediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen (Sugiono:
2017). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 188 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional random sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen angket yang disusun berdasarkan indikator penggunaan aplikasi tik-tok dan dokumentasi berupa gambar. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran umum penggunaan aplikasi tik- tok dan moral siswa. Kemudian analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Gambaran umum penggunaan apikasi tiktok
Gambaran umum ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel statistik deskriptif melalui bantuan software SPSS 25 for windows. Berikut merupakan tabel distribusi frekuensi penggunaan aplikasi tik-toksiswa.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Penggunaan Aplikasi tik-tok Siswa Interval Kategori Frekuensi Persentase
139-171 Sangat Tinggi 5 8 %
107-138 Tinggi 44 71 %
75-106 Rendah 12 19 %
43-24 Sangat Rendah 1 2 %
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa terdapat 5 (8%) siswa yang menggunakan aplikasi tik-tok yang sangat tinggi, 44 (71%) siswa yang menggunakan aplikasi tik-tok tinggi, 12 (19%) siswa menggunakan aplikasi tik-tok yang rendah, dan 1 (2%) siswa yang menggunakan aplikasi tik-tok yang sangat rendah. Untuk mengetahui gambaran umum tingkat penggunaan aplikasi tik-tok siswa digunakan bantuan program SPSS. Tolak ukur yang digunakan untuk memberikan norma kategorisasi penggunaan aplikasi tik-tok merupakan nilai rata-rata penggunaan aplikasi tik-tok.
Berikut merupakan output SPSS tingkat penggunan aplikasi tik-tok siswa diketahui bahwa nilai minimum penggunaan aplikasi tik-tok siswa sebesar 65, nilai maksimum sebesar 154 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 117,35 dan standar deviasi sebesar 71,374. Nilai rata-rata penggunaan aplikasi tik-tok siswa jika dikonversi ke dalam nilai norma kategorisasi menunjukkan bahwa tingkat penggunaan aplikasi tik-tok siswa berada pada kategori tinggi. Ini berarti bahwa dapat diketahui tingkat penggunaan aplikasi tik-tok siswa berada pada kategori tinggi.
Gambaran umum moral siswa
Gambaran umum moral siswa juga dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Moral Siswa
Interval Kategori Frekuensi Persentase
161-198 Sangat Tinggi 0 0 %
124-160 Tinggi 21 34 %
87-123 Rendah 30 48 %
50-86 Sangat Rendah 1 18 %
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa terdapat 0 (0%) siswa yang memiliki moral yang sangat tinggi, 21 (34%) siswa yang memiliki moral yang tinggi, dan 30 (48%) siswa yang memiliki moral yang rendah, dan 11 (18%) siswa yang memiliki moral yang sangat rendah. Untuk mengetahui gambaran umum tingkat moral siswa digunakan bantuan program SPSS. Tolak ukur yang digunakan untuk memberikan norma kategorisasi moral siswa merupakan nilai rata-rata moral siswa. Diketahui bahwa nilai minimum moral siswa sebesar 68, nilai maksimum sebesar 157 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 110.53 dan standar deviasi sebesar 22,227. Nilai rata-rata moral siswa jika dikonversi ke dalam nilai norma kategorisasi menunjukkan bahwa tingkat moral siswa berada pada kategori rendah. Ini berarti bahwa dapat diketahui tingkat moral siswa berada pada kategori yang rendah.
Hasil uji normalitas data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian baik variabel dependen maupun variabel independen, memunyai distribusi yang normal atau tidak normal. Model regresi yang memunyai distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan membadingkan nilai Asymp. Sig. (2- tailed) dengan nilai 0,05 . Uji statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 25 yang berdasarkan nilai skor kuesioner penggunaan aplikasi tiktok dan moral siswa. Hasil uji normalitas data diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 2,00. Nilai 2,00 lebih besar dari pada nilai probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi secara normal.
Uji linearitas data
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel memunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Dua variabel dikatakan linear bila nilai Deviation fro Linearity lebih besar dari 0,05. hasil uji linearitas dapat
diketahui bahwa nilai signifikan pada deviation from linearity sebesar 0,953 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini linier.
Uji heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual pada suatu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisistas. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser. Hasil dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan program SPSS 25 sebagai berikut. Hasil uji heteroskedastisitas diketahui nilai sig sebesar 0,241 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data pada penelitian ini bebas heteroskedastisitas.
Uji hipotesis
Data variabel penelitian yang telah melalui uji prasyarat data dan dinyatakan lulus kemudian dianalisis melalui analisis regresi linier untuk menentukan persamaan garis regresi. Penentuan persamaan garis regresi yang terjadi dilakukan dengan bantuan SPSS 25for windows. Berikut merupakan output SPSS dalam penentuan pemodelan garis regresi diketahui bahwa nilai konstanta (constant) variable sebesar 218,503. Masuknya variabel penggunaan tik-tok kemudian dapat menaikkan atau menurunkan moral sebesar -0,920. Kenaikan atau penurunan sebesar -0,920 tersebut dapat terjadi jika nilai penggunaan tik-tok mengalami kenaikan atau penurunan sebesar satu angka.
Melalui hasil ini dapat pula diketahui bahwa persamaan garis regresi yang terjadi adalah Ŷ = 218,503 - 0,920X.
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk menjawab hipotesis penelitian yang berbunyi
“ada pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa”. dilakukan dengan bantuan SPSS 25 for windows dengan kriteria. Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi tik-tokterhadap moral siswa dan jika Sig > 0,05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa. Berikut merupakan output SPSS dalam pengujian hipotesis penelitian, diketahui bahwa nilai sig. sebesar 0,00. Nilai ini jika dibandingkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,05, maka 0,00 < 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa. Dengan demikian maka hipotesis penelitian yang berbunyi “ada pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa” dinyatakan diterima.
Untuk melihat seberapa kuat pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3
Prediktor Penggunaan Aplikasi Tik Tok Model R R Square Adjuted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,719a 0,436 0.509 15,572
a. Predictors: (constant), penggunaan aplikasi tik-tok b. Dependent Variable: Moral
Berdasarkan tabel di atas, nilai r = 0,719 yang menunjukkan bahwa variabel penggunaan aplikasi tik-tokmemiliki pengaruh yang kuat terhadap moral siswa. Kemudian nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,517 atau sebesar 51,7%, atau dapat dikatakan bahwa penggunaan aplikasi tik-tok memiliki pengaruh terhadap moral siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Pembahasan
Hasil analisis deskripif data menunjukkan bahwa terdapat 5 (8%) siswa yang menggunakan aplikasi tik-tok yang sangat tinggi, 44 (71%) siswa yang menggunakan aplikasi tik-tok tinggi, 12 (19%) siswa menggunakan aplikasi tik-tok yang rendah, dan 1 (2%) siswa menggunakan aplikasi tik-tok yang sangat rendah. Berdasarkan hal itu dapat dipahami bahwa pada umumnya siswa memunyai aplikasi
tik-tok dan mereka juga menggunakannya sebagai hiburan dalam kegiatan dan aktivitas di keseharian mereka. Aplikasi tik-tok dianggap sebagai tempat hiburan siswa di kala bosan. Apalagi aplikasi tik-tok saat ini sangat tren di kalangan remaja.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa terdapat 0 (0%) siswa yang memiliki moral yang sangat tinggi, 21 (34%) siswa yang memiliki moral yang tinggi, dan 30 (48%) siswa yang memiliki moral yang rendah, dan 11 (18%) siswa yang memiliki moral yang sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis uji t variabel penggunaan aplikasi tik-tok dengan moral siswa diperoleh besarnya t hitung sebesar -8.018 > t tabel yaitu 1,67065 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 yang berarti p value < 0,05 menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi tik-tok berpengaruh secara signifikan terhadap moral siswa. T hitung negatif artinya semakin tinggi tingkat penggunaan aplikasi tik-tok pada siswa maka semakin rendah pula moral siswa, dan semakin rendah tingkat penggunaan aplikasi tik-tok siswa maka semakin tinggi pula moral siswa. Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa dapat dilihat dari nilai r square sebesar 0.517 yang artinya penggunaan aplikasi tik-tok berpengaruh terhadap moral siswa dengan kontribusi sebesar 51.7%.
Berdasarkan hal itu dapat dipahami bahwa secara distribusi frekuensi tingkat moral siswa berada pada kategori rendah, yang artinya moral siswa kurang baik, hal ini didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan pada saat pra-penelitian yang menunjukkan bahwa adanya penyalahgunaan aplikasi tik-tok, seperti menonton konten video yang tidak mendidik dan berjoget- joget di dalam kelas pada saat masih dalam lingkungan sekolah. Seperti halnnya penelitian yang telah dilakukan oleh Mandhani, dkk yang berjudul “Dampak Penggunaan Media Sosial Tiktok Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di Yogyakarta” terdapat pengaruh positif dan negatif dari penggunaan aplikasi tik-tok. Dalam penelitian terdapat empat poin dampak positif penggunaan tik-tok di antaranya yaitu mengenai bacaan al-Qur’an, gerakan sholat sholat, therapy healing, dan bisnis. Sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu membuang-buang waktu, tidak dibatasi umur dan adanya ujaran kebencian.
Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan penggunaan aplikasi tik-tok terhadap siswa, agar memiliki perilaku moral yang sangat baik, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya moral siswa yaitu media sosial, seperti aplikasi tik-tok yang banyak digunakan oleh siswa pada saat ini, serta faktor keluarga juga yang kurang dapat memberi pengarahan karena masing-masing orangtua sudah memunyai kesibukan sendiri atau bahkan ada keluarganya yang broken home. Dari sini dapat memengaruhi perilaku siswa jika tanpa perhatian dari orangtua mereka, karena hal tersebut sebagian besar dari pihak sekolah pun tidak sepenuhnya dapat mengontrol perilaku siswa.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa gambaran umum penggunaan aplikasi tik-tok dan moral siswa diperoleh nilai rata-rata penggunaan aplikasi tik-tok siswa sebesar 117.35 atau berada pada kategori yang tinggi dan nilai rata-rata moral siswa sebesar 110.53 atau berada pada kategori yang rendah, hasil analisis uji t variabel penggunaan aplikasi tik-tok dengan moral siswa diperoleh besarnya t hitung sebesar -8.018 > t tabel yaitu 1,67065 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 yang berarti p value < 0,05 menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi tik-tok berpengaruh secara signifikan terhadap moral siswa. T hitung negatif artinya semakin tinggi tingkat penggunaan aplikasi tik-tok pada siswa, maka semakin rendah pula moral siswa, dan semakin rendah tingkat penggunaan aplikasi tik-tok siswa, maka semakin tinggi pula moral siswa, untuk melihat besarnya pengaruh penggunaan aplikasi tik-tok terhadap moral siswa dapat dilihat dari nilai r square sebesar 0.517 yang artinya penggunaan aplikasi tik-tok berpengaruh secara signifikan terhadap moral siswa dengan kontribusi sebesar 51.7%.
Saran
Terdapat beberapa saran yang diajukan kepada berbagai pihak berkaitan dengan temuan dalam penelitian ini: 1) bagi kepala sekolah, diharapkan mampu membuat peraturan yang dapat dipatuhi
oleh siswa dan melarang bagi siswa untuk membawa handphone ke sekolah agar mereka tidak menyalahgunakannya serta mengganggu aktivitas belajar siswa di sekolah, 2) bagi guru BK, sebagai pelaksana unit bantuan dalam sekolah, guru BK diharapkan mampu menindaklanjuti hasil penelitian yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi tik-tok dengan melakukan suatu upaya untuk meningkatkan moral siswa sehingga moral siswa berada pada kategori sangat tinggi. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya memberikan layanan informasi yang berkaitan dengan aplikasi tik-tok maupun moral siswa dan sebaiknya rutin dilaksanakan tiap minggu, 3) bagi siswa, hendaknya menaati peraturan yang telah dibuat oleh pihak sekolah dengan tidak membawa apalagi menggunakan handphone pada saat berada di sekolah, dan 4) bagi peneliti yang ingin atau memiliki minat dalam mengembangkan penelitian ini kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengungkap bagaimana penggunaan aplikasi tik-tok ini terhadap moral siswa.
Daftar Pustaka
Dewantara,W. (2017). Diskursus Filsafat Moral Dewasa Ini. Yogyakarta: Kanisius.
Dian, Satria C. (2013). Hubungan Pertimbangan Moral dengan Moral Disengagement pada Siswa SMA Se Kabupaten Sleman. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Dini Dwi C. (2020). Dampak Penggunaan Aplikasi Tik-tokdalam Interaksi Sosial (Study Kasus di SMA Negeri 11 Teluk Betung Timur Bandar Lampung). Skripsi: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Febriyanti, Natasya & Dewi, Dinie Anggraeni. (2021), Pengembangan Nilai Moral Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan, Vol. 5 No. 2 Hudi, Ilham (2017). Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP
Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orangtua. Jurnal Moral Kemasyarakatan, Vol.2, No.1
Madhani, Luluk Makrifatul, dkk. (2021) Dampak Penggunaan Media Sosial Tiktok Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di Yogyakarta. Jurnal FIAI-UII at-Thullab, Vol.3, No. 1
Ningrum, Diah. (2015) Kemerosotan Moral Di Kalangan Remaja: Sebuah penelitian Mengenai Parenting Styles dan Pengajaran Adab. Jurnal UNISIA, Vol. XXXVII No. 82
Nisa Khairun, (2016) Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Sosial Media Terhadap Pendidikan Akhlak Anak, Jurnal Edukasi, Vol 2
Pratiwi Wahyu W. (2005). Etika: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Diktat Kuliah.
Putri, Sannyra Septhy. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Aplikasi TikTok Terhadap Kreativitas Pada Siswa SMA Negeri X Bandung. Skripsi: Universitas Islam Bandung
Rohmadi, A. (2016). Tipe Produktif Ber-Social Media. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sitorus, Fredrick Gerhad. (2018). Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik-tok Terhadap Perilaku Anak (Studi pada Pengguna Aplikasi Tik-tok Pada Remaja di Kota Medan). Skripsi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2018
Widodo, Runtung. (2019). Analisis Tingkat Moralitas Remaja Pada Era Globalisasi di Desa Batu Raja Kecamatan Pondok Kubang Bengkulu Tengah. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri.