• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Identifikasi dan Klasifikasi Barang

N/A
N/A
TONY R. YOISANGAJI

Academic year: 2025

Membagikan "Gambaran Umum Identifikasi dan Klasifikasi Barang"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Gambaran Umum Identifikasi dan Klasifikasi Barang, Isu-isu Terkini dan Problematikanya

19 Januari 2022

Direktorat Teknis Kepabeanan

(2)

1 • HARMONIZED SYSTEM (HS)

2 • ASEAN HARMONISED TARIFF NOMENCLATURE (AHTN)

3 • BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA (BTKI)

4 • PENYUSUNAN BTKI

5 • KLASIFIKASI DAN KUMHS

OUTLINE

(3)

HARMONIZED SYSTEM

(HS)

(4)

Pengelompokkan barang ke dalam pos tarif yang paling sesuai dalam struktur nomenklatur Harmonized System (HS).

APA ITU HARMONIZED SYSTEM (HS) ?

“a multipurpose international product nomenclature developed

by the World Customs Organization ”

(5)

Mulai diimplementasikan sejak tahun 1988

HS 2022 akan menjadi Revisi ke-6 dan diminta untuk dapat diimplementasikan mulai 1 Januari 2022

Dikelola oleh World Customs Organization dan digunakan oleh 211 negara dan ekonomi

Jumlah Negara Pihak Konvensi HS saat ini berjumlah 157

HARMONIZED COMMODITY DESCRIPTION AND

CODING SYSTEM (HS)

(6)

1. Implemented in 1988 HS Codes: 5019

2. Amended in 1992 - Mainly editorial HS

Codes: 5018

3. Amended in 1996 - 393 sets of

amendments HS Codes:

5113

4. Amended in 2002 - 374 sets of

amendments HS Codes:

5224

5. Amended in 2007 - 354 sets of

amendments HS Codes:

5052

6. Amended in 2012 - 225 sets of

amendments HS Codes:

5205

7. HS 2017 Amendments - 233 sets of

amendments HS Codes:

5367

8. HS 2022 Amendments - 354 sets of

amendments

AMANDEMEN HARMONIZED SYSTEM

(7)

1. Draft amandemen HS 2022 (6 digit) disahkan pada Sidang Dewan WCO tanggal 27 Juni 2019

2. Meliputi 354 perubahan, antara lain : o Pos Baru

o Subpos Baru

o Perubahan Catatan Bagian dan Bab o Perubahan Uraian Pos dan Subpos o Penghapusan Pos dan Sub Pos

• General

• Environmental and Social issues: waste, produk tembakau, cultural article

• Technology: 3D, Drone

• Trade patterns: low/high volume of trade

• Clarification: forging machine

• Trade practice: dual use items

AMANDEMEN HS 2022

(8)

STRUKTUR HS WCO

Struktur HS yang merupakan bagian dari HS Convention mencakup :

• General Rules For The Interpretation Of HS  KUMHS

• 21 Section / Bagian

• 97 Chapter / Bab

• Legal Notes  Catatan Bagian, Catatan Bab, Catatan Subpos

• Heading / Pos (4 Digit)

• Sub Heading / Subpos (6 Digit)

(9)

CHAPTER 26

Ores, slag and ash

CHAPTER 72 Iron and Steel

72.13 steel rod

CHAPTER 73

Articles of Iron and Steel 26.01 iron ore

73.18 screw

Mo re pr oc ess ed

STRUKTUR HS

(10)

BAGIAN  BAB  POS  SUBPOS

SECTION CHAPTER HEADING SUBHEADING

(umum) (spesifik)

Contoh :

Klasifikasi Keledai Hidup

BAGIAN I Binatang hidup; produk hewani BAB 1 Binatang Hidup

POS 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup SUBPOS 0101.30 Keledai

STRUKTUR HS

(11)

ASEAN HARMONISED TARIFF NOMENCLATURE

(AHTN)

(12)

ASEAN

HARMONISED TARIFF

NOMENCLATURE

( AHTN )

XXXX.XX.XX

AHTN adalah struktur klasifikasi barang terdiri dari 8 digit yang digunakan secara seragam di seluruh negara ASEAN dan digunakan sebagai basis perdagangan internasional di lingkup regional, baik bidang fiskal maupun non fiskal.

APA ITU AHTN ?

(13)

 AHTN HS Code 8 digit merupakan pengembangan dari HS Code WCO, berupa penambahan 2 digit pada 6-digit HS sehingga struktur klasifikasi yang digunakan di seluruh negara ASEAN seragam yaitu 8 digit.

 Dilengkapi dengan supporting references :

1. Supplementary Explanatory Notes atau Catatan Penjelasan Tambahan untuk memberikan penjelasan teknis dan spesifikasi barang-barang yang dirinci pada pos AHTN.

2. Concordance Tables atau Tabel Korelasi yang memuat mengenai korelasi pos-pos AHTN sebelumnya dengan AHTN existing dan sebaliknya.

ASEAN HARMONISED TARIFF NOMENCLATURE

(14)

BUKU TARIF KEPABEANAN

INDONESIA

(BTKI)

(15)

BEA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

REVENUE COLLECTION

INDUSTRIAL &

TRADE FACILITATION

COMMUNITY PROTECTION

Bea Masuk/

Bea Keluar

Pajak Dalam Rangka Impor

Monitoring Komoditi Strategis & Lartas

Monitoring Barang Berbahaya

BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA

Statistik

Negosiasi FTA

Rules Of Origin

Insentif Perpajakan

(16)

• BTKI adalah Buku Tarif Kepabeanan Indonesia yang memuat nomenklatur klasifikasi barang yang disusun berdasarkan dua nomenklatur internasional yaitu Harmonized System (HS) dari WCO dan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN) dari ASEAN.

• Memuat informasi struktur klasifikasi, bea masuk, bea keluar dan pajak dalam rangka impor.

• Yang digunakan saat ini adalah BTKI 2017

BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA

(17)

PENETAPAN

TARIF

(Pasal 16 Ayat 1 UU Kepabeanan)

MFN

(Pasal 12 UU Kepabeanan)

FTA

(Pasal 13 UU Kepabeanan)

NILAI PABEAN

(Pasal 16 Ayat 2 UU Kepabeanan)

DASAR HUKUM KLASIFIKASI BARANG DI INDONESIA

Bea Masuk berdasarkan tarif setinggi-tingginya empat puluh persen dari nilai pabean

Bea Masuk berdasarkan

perjanjian atau kesepakatan

internasional

(18)

DASAR HUKUM KLASIFIKASI BARANG DI INDONESIA

1. Keppres 35 Tahun 1993

“Ratifikasi HS Convention Description and Coding System beserta protocolnya“

2. UU nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan

a. Pasal 1 ayat 1 huruf 21 : “Tarif adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar “

b. Pasal 14 ayat 1 : “Untuk penetapan tarif bea masuk dan bea keluar, barang dikelompokkan berdasarkan sistem klasifikasi barang”

Penjelasan pasal :

Yang dimaksud dengan sistem klasifikasi barang dalam pasal ini yaitu

suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan

untuk mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan, dan

statistik

(19)

PENYUSUNAN BTKI

(20)

Struktur Final AHTN

Usulan Tarif (MFN, FTA, BK, PDRI)

Penerbitan PMK

struktur klasifikasi BTKI

ALUR PENYUSUNAN BTKI

Rapat Pleno Tim Tarif K/L Pembina Sektor

AHTN Text

TSWGC Meetings

Rapat Teknis Tim Tarif

Penerbitan PMK terkait lainnya

Pemutakhiran database pada CEISA DJBC, INSW,

dan berbagai

penyesuaian lainnya.

(21)

• Penyusunan BTKI 2022 dimulai dengan pembahasan dan penyusunan AHTN 2022 dalam forum Technical Sub-Working Group on Classification (TSWGC).

PENYUSUNAN AHTN 2022

Technical Subworking Group On Classification

(TSWGC)

• Kesepakatan DG Customs ASEAN untuk meningkatkan status dan peran AHTN TF

Dasar

• Penyusunan AHTN 2022,

penyelesaian sengketa klasifikasi antara negara, dan hal-hal lain.

Tugas

• Indonesia / DJBC (Taufik Ismail)

Chairman

• Customs dari 10 negara ASEAN

Anggota

(22)

TSWGC

AHTN Keputusan Dispute Pertanyaan Jawaban

OUTPUT

TSWGC

FOLLOW UP NASIONAL

Penyusunan

BTKI

Rekomendasi Penetapan HS di

DJBC

TINDAK LANJUT HASIL TSWGC

(23)

PROGRESS PENYUSUNAN BTKI 2022

• Dalam menindaklanjuti perubahan HS/AHTN, DJBC telah membentuk Tim Negosiasi AHTN dan Tim Penyusunan BTKI 2022.

• Struktur dan cortab final AHTN / BTKI (bab 1 s.d 97) telah selesai dibahas.

• Dalam forum TSWGC, sebagai delegasi Indonesia, Direktorat Teknis Kepabeanan telah berhasil memperjuangkan 99,90%

kepentingan Indonesia yaitu sejumlah 1.984 pos tarif.

• Saat ini sedang dilakukan pembahasan penetapan besaran tarif

Bea Masuk MFN dan FTA di Tim Tarif/BKF bersama seluruh

instansi terkait.

(24)

KLASIFIKASI & KUMHS

(25)

Dalam menetapkan klasifikasi suatu barang, proses identifikasi adalah langkah paling penting yang menentukan hasil penetapan klasifikasi.

IDENTIFY CLASSIFY

LANGKAH-LANGKAH

MENGKLASIFIKASIKAN BARANG

(26)

URUTAN LANGKAH

1. Identifikasi barang  dapatkan informasi

sebanyak-banyaknya tentang spesifikasi teknis

barang yang akan kita klasifikasikan.

(27)

How To Identify A Product? 3W+1H

What is it?

Barang apa yang diimpor? Bahan baku, setengah jadi? Produk pertanian, kimia, elektronika atau mesin?

What is it made of?

Dibuat dari apa barang tersebut? Komposisi, campuran, bahan yang dominan?

What for?

Digunakan untuk apa? Kegunaan tertentu, bagian dari barang lain, asesoris atau lebih dari satu macam kegunaan?

How is it imported?

Bagaimana saat diimpor? Kemasan? Belum lengkap? Terurai? Dalam bentuk

set? What is it?

(28)

Parameter Dalam Mengidentifikasi Barang

Jenis barang Informasi yang dibutuhkan

Binatang / tumbuhan Spesies, bentuk, berat, kondisi pada saat diimpor, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Makanan / minuman Jenis, kandungan, bahan baku, kemasan dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Produk mineral / kimia Jenis, komposisi senyawa atau bahan aktif, fungsi, proses pembuatan bentuk, kemasan dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Produk logam Kandungan/komposisi logam, ukuran, bentuk fisik, cara pengerjaan, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Produk tekstil Jenis dan komposisi serat/material, cara pengerjaan, ukuran, bentuk fisik, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Mesin / elektronik Fungsi, cara kerja, bentuk & kondisi pada saat diimpor, kapasitas, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Kendaraan / alat berat

Jenis kendaraan, tipe mesin dan kapasitas silinder, jumlah

penumpang, kondisi pada saat diimpor, berat, dan atau informasi

lain yang dibutuhkan.

(29)

Dokumen Untuk Mengidentifikasi Barang

• Brochure

• Catalogue

• Material Safety Data Sheet

• Certificate of Analysis

• Milling Certificate

• Manual Book

• Encyclopedia / Literature

• Dokumen pelengkap pabean (B/L, invoice, LHP

dsb)

(30)

URUTAN LANGKAH – cont’d

2. Lihat Daftar Isi  tentukan bab-bab terkait.

3. Teliti masing-masing Bab  baca catatan Bagian/Bab.

4. Tentukan pos-pos yang relevan  bila ada satu pos yang menyebut langsung spesifikasi barang tersebut, cek ulang!

5. Bandingkan uraian masing-masing pos menggunakan GRI  Ingat, urut dari GRI 1.

6. Gunakan proses eliminasi  sampai menemukan satu pos yang paling sesuai.

7. Lanjutkan dengan langkah yang sama untuk menemukan subpos HS/AHTN dan Pos Tarif Nasional yang paling sesuai.

8. Setelah yakin menemukan pos tarif yang paling sesuai  lihat

pembebanan tarif BM, PDRI.

(31)

REFERENSI PENETAPAN KLASIFIKASI

Untuk mempermudah penetapan klasifikasi, WCO telah menerbitkan berbagai referensi yang dapat digunakan, antara lain :

 Explanatory Notes to the Harmonized System (EN)

Merupakan publikasi WCO yang berisi catatan-catatan penjelasan dan interpretasi atas legal notes serta uraian pos pada HS.

 The Alphabetical Index

Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh-contoh barang secara umum yang diklasifikasikan pada suatu pos dan diurutkan berdasarkan alfabet.

 The Compendium of Classification Opinions

Merupakan publikasi WCO yang berisi keputusan HS Committee atas barang- barang yang mengalami dispute di negara-negara anggota.

 The Harmonized System Commodity Database

Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh barang secara terperinci yang

diklasifikasikan pada pos-pos yang ada, dalam bentuk software.

(32)

KETENTUAN UNTUK MENGINTERPRETASI HS (KUMHS)

6 Ketentuan

Bagian integral dari HS

Prinsip menginterpretasikan HS

Keseragaman & konsistensi penetapan HS

• KUMHS 1 s.d 4  berurutan atau hirarki

• KUMHS 5  kemasan

• KUMHS 6  klasifikasi sub pos

Penggunaan KUMHS :

(33)

a snapshot of the rules

KUMHS 1 KETENTUAN UMUM

KUMHS 2 (a) - TIDAK LENGKAP ATAU BELUM RAMPUNG - BELUM ATAU TIDAK DIRAKIT

KUMHS 2(b) CAMPURAN ATAU KOMBINASI

KUMHS 3 KLASIFIKASI DALAM DUA ATAU LEBIH POS

KUMHS 3(a) URAIAN LEBIH SPESIFIK

KUMHS 3(b) KARAKTER UTAMA

KUMHS 3(c) POS TERAKHIR

KUMHS 4 POS PALING MENYERUPAI

KUMHS 5(a) KEMASAN KHUSUS

KUMHS 5(b) BAHAN DAN KEMASAN PEMBUNGKUS

KUMHS 6 - PERBANDINGAN POS YANG SETARA,

- URAIAN DAN CATATAN SUB POS

(34)

KUMHS 1

KUMHS 1

Referensi

Judul Bagian, Bab dan Sub-

bab

Hukum

Uraian Pos Catatan

Bagian Catatan Bab

Otherwise : KUMHS 2, 3 & 4

Judul dari Bagian, Bab dan Sub-bab

dimaksudkan hanya untuk

mempermudah referensi saja; untuk

keperluan hukum, klasifikasi harus

ditentukan berdasarkan uraian yang

terdapat dalam pos dan berbagai

Catatan Bagian atau Bab yang

berkaitan serta berdasarkan ketentuan

berikut ini, asalkan pos atau Catatan

tersebut tidak menentukan lain.

(35)

KUMHS 1

Contoh Aplikasi KUMHS 1 :

BAGIAN I “BINATANG HIDUP; PRODUK HEWANI”

BAB 1 “BINATANG HIDUP”

Bagaimana mengklasifikasikan gajah untuk sirkus??

Gajah untuk keperluan sirkus

Catatan 1 (c) Bab 1 mengecualikan binatang dari pos 95.08 dari Bab 1

Gajah untuk sirkus harus diklasifikasikan dalam pos 95.08

berdasarkan KUMHS 1 & Catatan 1 (c) Bab 1.

(36)

KUMHS 2

Mengatur klasifikasi barang dalam kondisi sebagai berikut:

• Tidak lengkap, belum rampung, terbongkar, belum dirakit.

• Campuran dan kombinasi dari bahan atau zat Terdiri dari 2 ketentuan

KUMHS 2 memperluas cakupan dari suatu pos sehingga pos

tersebut juga mencakup barang dalam kondisi sebagaimana di

atas, kecuali uraian atau catatan menentukan lain.

(37)

KUMHS 2 (a)

Setiap referensi untuk suatu barang dalam suatu pos harus dianggap meliputi juga referensi untuk barang tersebut dalam keadaan tidak lengkap atau belum rampung, asalkan pada saat diajukan, barang yang tidak lengkap atau belum rampung tersebut mempunyai karakter utama dari barang itu dalam keadaan lengkap atau rampung.

Referensi ini harus dianggap

juga meliputi referensi untuk

barang tersebut dalam keadaan

lengkap atau rampung (atau

berdasarkan Ketentuan ini dapat

digolongkan sebagai lengkap

atau rampung) yang diajukan

dalam keadaan belum dirakit

atau terbongkar.

(38)

KUMHS 2 (a)

Contoh Aplikasi KUMHS 2(a) :

barang tidak lengkap atau belum rampung

 Pisau tanpa handle

 Kemeja tanpa kancing

 Mobil tanpa roda

 Sepeda tanpa saddle

 Cangkir tanpa handle

diklasifikasikan sebagai

finished / complete

articles

(39)

KUMHS 2 (a)

Barang belum dirakit atau terbongkar

 Untuk memudahkan packing, handling atau pengangkutan

 Proses perakitan dengan menggunakan :

 Perlengkapan untuk merakit (sekrup, mur, baut, dsb.) atau

 Dengan dikeling atau dilas.

 Tidak berlaku untuk proses perakitan kompleks/ rumit dan memerlukan proses pengolahan lebih lanjut.

 Sisa komponen yang tidak digunakan dalam proses perakitan harus

diklasifikasikan terpisah

(40)

KUMHS 2 (a)

Contoh Aplikasi KUMHS 2(a) :

barang belum dirakit atau terbongkar

Importasi 2 unit bodi mobil (pos 87.07), 2 unit mesin (pos 84.07), 12 pcs ban (40.11) dan spare part lainnya

2 bodi + 2 mesin + 8 ban Klasifikasi dalam pos

87.03 sebagai mobil Diajukan terpisah

(2 Customs Formalities)

Klasifikasi terpisah

Diajukan bersamaan (1 Customs Formalities)

4 ban

Klasifikasi terpisah

dalam pos 40.11

(41)

KUMHS 2 (b)

Setiap referensi untuk suatu bahan atau zat dalam suatu pos, harus dianggap juga meliputi referensi untuk campuran atau kombinasi dari bahan atau zat itu dengan bahan atau zat lain.

Setiap referensi untuk barang dari bahan atau zat tertentu harus dianggap juga meliputi referensi untuk barang yang sebagian atau seluruhnya terdiri dari bahan atau zat tersebut.

Barang yang terdiri lebih dari satu jenis bahan atau zat harus diklasifikasikan sesuai dengan prinsip dari ketentuan 3

Bahan tambahan tidak menghilangkan sifat bahan utama

Bahan campuran atau kombinasi

Barang yang terdiri lebih dari satu jenis bahan atau zat harus diklasifikasikan dengan prinsip KUMHS 3, jika secara sepintas dapat diklasifikasikan dalam 2 pos atau lebih

Diklasifikasikan seolah-olah seluruhnya dari

1 bahan

(42)

KUMHS 2 (b)

Contoh Aplikasi KUMHS 2 (b) : Bab 82 perkakas logam

Bab 39 barang dari plastik

Bagaimana mengklasifikasikan pisau dengan mata terbuat dari stainless steel dan gagang dari plastik??

Harus diklasifikasikan dalam pos 82.11 sebagai pisau dari logam

dengan KUMHS 2(b). Cakupan dari pos 82.11 diperluas sehingga

juga mencakup barang yang juga mengandung bahan lain seperti

plastik.

(43)

KUMHS 2 (b)

KUMHS 2(b) hanya digunakan dalam hal tidak ada ketentuan lain lebih spesifik yang mengatur barang campuran atau kombinasi bahan.

Contoh uraian yang mencakup campuran : 33.02 Campuran dari berbagai zat bau-bauan 0711.90 Sayuran lainnya; campuran sayuran

0813.50 Campuran dari buah bertempurung atau buah

dikeringkan dari Bab ini

(44)

KUMHS 3

Ketentuan ini mengatur 3 aturan dalam mengklasifikasikan barang yang, prima facie (pandangan pertama), dapat diklasifikasikan dalam 2 atau lebih pos.

• (a) Pos dengan uraian yang lebih spesifik

• (b) Karakter utama

• (c) Pos terakhir

Ketentuan tersebut diberlakukan dalam urutan

sebagaimana dinyatakan dalam KUMHS 3 :

(45)

KUMHS 3 (a)

Pos yang memberikan uraian yang paling spesifik, harus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian yang lebih umum. Namun demikian, apabila dua pos atau lebih yang masing- masing pos hanya merujuk kepada bagian dari bahan atau zat yang terkandung dalam barang campuran atau barang komposisi atau hanya merujuk kepada bagian dari barang dalam set yang disiapkan untuk penjualan eceran, maka pos tersebut harus dianggap setara sepanjang berkaitan dengan barang tersebut, walaupun salah satu dari pos tersebut memberikan uraian barang yang lebih lengkap atau lebih tepat.

move to GIR 3(b)

Suatu pos dengan uraian barang yang lebih spesifik lebih diutamakan dibanding pos dengan uraian lebih umum.

Namun apabila kedua pos dimaksud

hanya mengacu pada salah satu atau

sebagian bahan atau zat yang terkandung

dalam barang campuran atau komposit

tersebut, maka kedua pos dianggap sama

spesifik

(46)

Karpet tekstil berumbai, untuk digunakan pada mobil

57.03 karpet berumbai

87.08 akesesoris mobil

Portable electric shavers

85.09 Peralatan rumah tangga mekanik elektrik dengan motor listrik terpasang

85.10 Alat cukur, alat pangkas rambut dan

peralatan penghilang rambut dengan motor listrik terpasang

KUMHS 3 (a)

Contoh Aplikasi KUMHS 3 (a) :

(47)

KUMHS 3 (b)

Barang campuran dan barang komposisi yang terdiri dari bahan yang berbeda atau dibuat dari komponen yang berbeda, serta barang yang disiapkan dalam set untuk penjualan eceran yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan referensi 3 (a), harus diklasifikasikan berdasarkan bahan atau komponen yang memberikan karakter utama barang tersebut, sepanjang kriteria ini dapat diterapkan

SYARAT

 Tidak ada pos yang lebih spesifik

 Barang campuran dan kombinasi

 Dalam set untuk penjualan eceran

 KUMHS 3 (a) tidak dapat digunakan

Kriteria dalam menentukan karakter utama barang sesuai KUMHS 3(b):

 Sifat dari bahan atau komponen : Kuantitas (jumlah/berat), kualitas, nilai, etc.

 Peran dari komponen barang dalam

kaitannya dengan fungsi barang secara

keseluruhan.

(48)

KUMHS 3 (b)

KUMHS 3 (b) dapat digunakan untuk mengklasifikasikan barang sbb :

(i) Campuran

(ii) Barang komposit mengandung bahan berbeda

(iii) Barang komposit mengandung komponen berbeda

(iv) Barang dalam bentuk set untuk penjualan eceran

(49)

KUMHS 3 (b)

Contoh Aplikasi KUMHS 3 (b) :

Campuran tembakau, mengandung 75 % tembakau tidak bertulang daun (stripped tobacco) dan 25 % tembakau yang dibentuk kembali (reconstituted tobacco). Kedua jenis daun tembakau tersebut dicampur bersama-sama di silo.

Stripped tobacco 24.01 Reconstitued tobacoo 24.03

Stripped tobacco memberi karakter utama

 klasifikasi dalam pos 24.01

(50)

KUMHS 3 (b)

Contoh Aplikasi KUMHS 3 (b) :

Kulit

Barang komposit mengandung bahan berbeda

Ikat pinggang terbuat dari kulit (42.03) dan plastik seluler (39.26)

Plastik seluler

■ Kulit memberi sifat halus dan tensile strength (kekuatan apabila diregangkan)

■ Kulit lebih mahal dari plastik

■ Kulit dianggap sebagai karakter utama dari barang tsb

 classified in 42.03

(51)

KUMHS 3 (b)

Barang dalam bentuk set untuk penjualan eceran

1. Terdiri dari paling sedikit 2 barang yang diklasifikasikan dalam pos yang berbeda;

2. Terdiri dari produk atau barang yang diajukan bersama untuk satu tujuan atau penggunaan tertentu; dan

3. Dikemas sedemikian rupa sehingga cocok untuk dijual

langsung kepada konsumen akhir tanpa dikemas ulang

(misalnya dalam kotak, karton, dsb.).

(52)

KUMHS 3 (b)

Contoh Aplikasi KUMHS 3 (b) : “set”

packet of uncooked pizza (19.01) packet of grated cheese (04.06)

small bottle of tomato sauce (21.03) mixture of vegetable (07.12)

towel (63.02)

scissors (82.13)

electric hair clippers (85.10)

brush (96.03)

comb (96.15)

(53)

KUMHS 3 (c)

Apabila barang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan

KUMHS 3 (a) atau 3 (b), maka barang tersebut harus

diklasifikasikan dalam pos tarif terakhir berdasarkan

urutan penomorannya di antara pos tarif yang

mempunyai pertimbangan yang setara

(54)

KUMHS 3 (c)

Contoh Aplikasi KUMHS 3 (c) :

SIDE B woven 62.01 or 61.01 ??

A Reversible Wind-Jacket for men that can be worn on either side. A zipper opens and shuts the front. One side is 100% cotton fabrics (62.01) and the other the other is knitted cotton fabric (61.01). Both sides similarly have pockets and embroideries

SIDE A knitted

(55)

KUMHS 4

Barang yang tidak dapat diklasifikasikan dengan KUMHS 1 s.d 3 harus diklasifikasikan dalam pos yang sesuai untuk barang yang paling menyerupai.

Digunakan dalam hal :

 Barang tidak dapat diklasifikasikan dengan KUMHS 1 s.d KUMHS 3.

 Tidak ada pos yang sesuai

KUMHS 4 sangat jarang digunakan mengingat + 98% barang yang diperdagangkan

sudah dapat diklasifikasikan dalam HS

(56)

KUMHS 4

Contoh Aplikasi KUMHS 4 :

Q u ar k Yoghurt (04.03)

Keju (04.06)

Quark:

 Disebut juga Quarg, Tvaroh, Tvorog, atau Topfen

 Berbahan baku susu, bertekstur sangat lembut dan berasa asam

 Sering digunakan untuk membuat saus, salad, dan cheesecake ataupun dioleskan pada roti

 Tidak menggunakan rennet (enzym untuk pembuatan keju), tetapi

 Menggunakan fermentasi bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagaimana yoghurt.

Mengingat tidak ada pos yang lebih sesuai pada HS maka “Quark” produk susu memiliki tekstur sangat lembut seperti krim berasa asam diklasifikasikan pada pos paling menyerupai sesuai KUMHS 4 pada pos 04.06.

 Quark dalam bahasa Jerman memiliki arti

"dadih“;

 Disebut sebagai keju

segar dari Jerman.

(57)

KUMHS 5

KUMHS 5 (a)

Tas kamera, tas instrumen musik, kopor senapan, tas instrumen gambar, kotak kalung dan kemasan semacam itu, dibentuk secara khusus atau pas untuk menyimpan barang atau perangkat barang tertentu, cocok untuk penggunaan jangka panjang dan diajukan bersama dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila kemasan tersebut memang biasa dijual dengan barang tersebut. Namun demikian, ketentuan ini tidak berlaku untuk kemasan yang memberikan seluruh karakter utamanya.

Terdiri dari dua ketentuan yaitu KUMHS 5(a) dan 5(b) yang merupakan aturan tambahan mengenai pengemas dan bahan kemasan.

Suatu kemasan diklasifikasikan bersama dengan barangnya sepanjang kemasan tersebut :

1. Bentuk khusus untuk barang tertentu atau set dari barang tertentu;

2. Penggunaan jangka panjang;

3. Diajukan bersama barang yang akan dikemas, baik barang tersebut dikemas terpisah maupun tidak, semata-mata untuk tujuan pengangkutan ;

4. Umumnya dijual bersama barangnya ;

5. Tidak memberi karakter utama.

(58)

KUMHS 5 (a)

Contoh Aplikasi KUMHS 5 (a) :

Teropong diajukan bersama kotaknya.

Pos 90.05

Kemasan untuk alat musik yang diajukan bersama isinya

Pos 92.02

Sebagai alat musik string lainnya

(59)

KUMHS 5 (a)

antique ceramic bowl presented with sweets ??

(60)

KUMHS 5 (b)

Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas, bahan pembungkus dan kemasan pembungkus yang diajukan bersama dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut memang biasa digunakan untuk membungkus barang tersebut.

Namun demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut secara nyata cocok untuk digunakan berulang-ulang

Normal sebagai pengemas, diklasifikasikan bersama barang yang dikemas

Cocok digunakan berulang, diklasifikasikan masing-

masing

(61)

KUMHS 5 (b)

Contoh Aplikasi KUMHS 5 (b) :

 KOTAK BERISI CORN FLAKES

diklasifikasikan sebagai corn flakes

 KEMEJA PRIA DIIMPOR DALAM KOTAK DARI KARTON

diklasifikasikan sebagai kemeja

(62)

KUMHS 6

Untuk keperluan hukum, klasifikasi barang dalam subpos dari suatu pos harus ditentukan berdasarkan

uraian dari subpos tersebut dan Catatan Subpos bersangkutan, serta Ketentuan di atas dengan penyesuaian seperlunya, dengan

pengertian bahwa hanya subpos yang setara yang dapat

diperbandingkan. Kecuali apabila konteksnya menentukan lain, untuk keperluan ketentuan ini diberlakukan juga Catatan Bagian

dan Catatan Bab bersangkutan

Untuk keperluan hukum, klasifikasi barang dalam subpos :

1. Berdasarkan uraian dari subpos 2. Catatan Subpos

3. KUMHS 1 s.d. 5 dengan penyesuaian seperlunya

4. Perbandingan subpos yang setara

5. Berlaku Catatan Bagian dan Catatan

Bab

(63)

40.15 Articles of apparel and clothing accessories (including gloves, mittens and mitts), for all purposes, of

vulcanised rubber other than hard rubber.

- Gloves : 4015.11 - - Surgical 4015.19 - - Other 4015.90 - Other

KUMHS 6

Contoh Aplikasi KUMHS 6 :

How to classify protective clothing of rubber for surgeons ?

(64)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan Nomor 942 Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.011/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang Dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas

Klasifikasi artikel Wikipedia Indonesia adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengklasifikasi artikel Wikipedia Indonesia yang berupa dokumen teks dengan tahapan

Klasifikasi artikel Wikipedia Indonesia adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengklasifikasi artikel Wikipedia Indonesia yang berupa dokumen teks dengan tahapan

Secara teoritis dapat dikatakan bahwa penerapan teknologi informasi berupa Sistem EDI di bidang Kepabeanan akan mempercepat pengambilan keputusan pabean dan penyelesaian dokumen

Ketentuan mengenai pengacuan pelaksanaan Ekspor dan Impor barang pada sistem klasifikasi barang Tahun 2022 diberlakukan terhitung mulai tanggal 1 April 2022 - Perizinan Berusaha di

Dokumen ini membahas proses dan logika dalam sistem pengeklanan dan distribusi barang di perusahaan

Dokumen ini membahas tentang praktik jual-beli barang secara sistem dari sudut pandang hukum

Dokumen ini membahas tentang sistem cerdas deteksi sinyal elektrokardiogram (EKG) untuk klasifikasi jantung normal dan abnormal menggunakan jaringan syaraf tiruan