• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah

N/A
N/A
Wita Dinarti

Academic year: 2025

Membagikan "Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ETIKA PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH

TENTANG GAYA SELINGKUNG KARYA ILMIAH

Dosen pengampu: Dr. Samino, S.H., M.Kes Oleh:

1. Veronika Ardana 21410018 2. Wita Dinarti 21410020 3. Desy Adelia 21410022

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah" tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Penelitian Dan Penulisan Ilmiah, serta bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai penerapan gaya selingkung dalam karya ilmiah. Gaya selingkung berperan penting dalam menjaga konsistensi dan keseragaman tulisan ilmiah, sehingga tulisan dapat lebih mudah dipahami dan mengikuti standar akademik yang berlaku.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih karena yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses penulisan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa dan akademisi yang sedang mendalami topik terkait gaya selingkung dalam karya ilmiah.

Bandar Lampung, 10 Oktober 2024 Penulis

Kel. 6

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II TINJAUAN TEORI ... 3

2.1 Definisi Gaya Selingkung ... 3

2.2 Fungsi Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah ... 4

2.3 Jenis-jenis Gaya Selingkung ... 5

2.4 Elemen-elemen Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah ... 6

2.5 Pentingnya Penerapan Gaya Selingkung ... 7

2.6 Tantangan dalam Penerapan Gaya Selingkung ... 7

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan ... 9

DAFTAR PUSTAKA... 10

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia akademik, karya ilmiah memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyampaikan hasil penelitian, analisis, dan pemikiran yang sistematis. Agar pesan yang disampaikan dalam karya ilmiah dapat dipahami dengan baik dan memenuhi standar akademis, diperlukan adanya keseragaman dalam penulisan.

Salah satu aspek yang menentukan keseragaman tersebut adalah penerapan gaya selingkung.

Gaya selingkung merupakan seperangkat aturan atau pedoman penulisan yang ditetapkan oleh institusi, penerbit, atau lembaga akademik tertentu. Pedoman ini mencakup berbagai aspek, seperti penggunaan tanda baca, format penulisan referensi, struktur penulisan, hingga pemilihan kata yang tepat. Penerapan gaya selingkung yang konsisten dalam penulisan karya ilmiah tidak hanya berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi, tetapi juga menjaga kualitas dan kredibilitas tulisan.

Karya tulis ilmiah adalah salah satu alat paling penting di dunia akademik.

Fungsinya adalah sebagai sarana untuk menyampaikan hasil penelitian, analisis serta pikiran yang bersifat sistematis. Agar pesan yang disampaikan merupakan karya ilmiah dipahami pembaca dengan baik dan memenuhi standar akademis, karya ilmiah harus seragam uraiannya. Salah satu bagian yang sangat berperan dalam kekonsistenan uraian karya tulis adalah gaya selingkung. Gaya selingkung ini mencangkup seperangkat aturan atau pedoman berpenulisan yang dikeluarkan olehinstitusi, penerbit, atau yayasan tertentu.

Gaya selingkung ini dapat mencakup tata guna tanda bacanya, referensing penulisan, struktur penulisan, sebutan yang ditulis, hingga kata yang tepat digunakan.

Penggunaan Gaya selingkungyang seragam dalam penulisan karya ilmiah membantu penulis supaya karyanya lebih mudah dibaca dan lebih teratur, serta menjaga kualitas dan kredibiltasnya. Sayangnya penulis karya ilmiah terutamamahasiswabelum selalu mampu memahami atau melaksanakannya.

(5)

2 1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gaya selingkung dalam karya ilmiah?

2. Mengapa penerapan gaya selingkung penting dalam penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penerapan gaya selingkung yang sesuai dalam penulisan karya ilmiah?

4. Apa saja dampak dari tidak diterapkannya gaya selingkung dengan benar dalam penulisan akademik?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar gaya selingkung dalam penulisan karya ilmiah.

2. Menguraikan pentingnya penerapan gaya selingkung dalam karya ilmiah untuk menjaga kualitas dan konsistensi tulisan.

3. Memberikan panduan mengenai cara penerapan gaya selingkung yang benar dalam penulisan karya ilmiah.

4. Menganalisis dampak kesalahan penerapan gaya selingkung terhadap kredibilitas dan kualitas karya ilmiah.

(6)

3

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Gaya Selingkung

Gaya selingkung, atau house style, adalah serangkaian pedoman yang mengatur penulisan, penyusunan, dan penyajian karya ilmiah atau dokumen tertulis dalam lingkungan tertentu, seperti institusi pendidikan, penerbitan jurnal, atau lembaga penelitian. Gaya selingkung mencakup berbagai aspek, termasuk tata bahasa, ejaan, format referensi, penomoran, serta penyajian data dan grafik. Gaya ini digunakan untuk memastikan konsistensi dan keteraturan dalam karya tulis ilmiah, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi dokumen dan memastikan bahwa dokumen tersebut memenuhi standar akademik atau penerbitan.

Gaya selingkung merupakan salah satu bentuk regulasi teknis yang harus dipatuhi oleh penulis agar karya ilmiah dapat diterima oleh komunitas akademik. Hal ini mencakup persyaratan format dokumen seperti penomoran halaman, penggunaan subjudul, format tabel dan gambar, serta gaya pengutipan referensi (Sudaryanto, 2019). Gaya selingkung juga bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi karya ilmiah tanpa harus mengalami kebingungan akibat perbedaan gaya penulisan.

Gaya selingkung berbeda-beda tergantung institusi yang menerapkannya.

Sebagai contoh, jurnal ilmiah mungkin memiliki gaya yang spesifik, seperti American Psychological Association (APA) atau Modern Language Association (MLA), yang harus diikuti oleh penulis yang ingin menerbitkan karyanya di jurnal tersebut. Begitu pula, universitas atau lembaga pendidikan seringkali memiliki pedoman tersendiri yang mengatur format penulisan karya ilmiah seperti tesis, disertasi, atau makalah.

Gaya selingkung merujuk pada kaidah penulisan yang ditetapkan oleh suatu institusi, jurnal, atau penerbit untuk menjaga konsistensi format karya tulis. Dalam konteks karya ilmiah, gaya selingkung mencakup berbagai aspek, seperti format penulisan, struktur kalimat, penggunaan istilah, tata bahasa, dan sistem sitasi. Gaya

(7)

4

selingkung ini penting untuk memastikan bahwa karya ilmiah yang dihasilkan memenuhi standar penulisan akademik yang berlaku.

2.2 Fungsi Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah

Gaya selingkung dalam karya ilmiah berperan sebagai panduan bagi penulis agar karya yang dihasilkan sesuai dengan standar akademik dan diterima oleh jurnal atau institusi terkait. Beberapa fungsi utama gaya selingkung antara lain:

1. Memudahkan Pemahaman Pembaca

Dengan gaya selingkung yang seragam, pembaca lebih mudah memahami struktur tulisan karena format yang konsisten. Misalnya, penempatan tabel, penggunaan heading, dan cara penyajian hasil penelitian menjadi lebih terstruktur dan mudah diikuti. (Hasanah, 2020)

2. Memastikan Keterbacaan dan Keakuratan

Karya ilmiah yang menggunakan gaya selingkung memudahkan proses pengeditan, penyuntingan, dan peninjauan ulang, baik oleh reviewer maupun editor. Hal ini meningkatkan kualitas tulisan dalam aspek keterbacaan dan keakuratan penyampaian informasi. (Harsono, 2021)

3. Menghindari Plagiarisme

Gaya selingkung juga mengatur bagaimana penulis mencantumkan sumber atau kutipan dari literatur lain. Dengan aturan sitasi yang jelas, penulis dapat menghindari tuduhan plagiarisme dan menjaga integritas akademik. (Wardani, 2018)

Penerapan gaya selingkung dalam penulisan karya ilmiah memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

1. Konsistensi Penulisan

Gaya selingkung berfungsi untuk menciptakan konsistensi dalam penulisan karya ilmiah. Dengan menggunakan format yang seragam, penulisan karya ilmiah menjadi lebih rapi dan sistematis. Pembaca akan lebih mudah memahami struktur dan isi dokumen karena adanya kesamaan dalam penulisan dan penyajian, terutama dalam hal referensi, margin, tipografi, serta struktur bab dan subbab.

(8)

5 2. Kemudahan Pemahaman

Gaya selingkung membantu pembaca untuk lebih mudah memahami dan menelusuri informasi dalam karya ilmiah. Dengan mengikuti aturan yang ditetapkan, penulis dapat menyajikan informasi secara lebih terstruktur dan jelas, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan interpretasi atau kesalahpahaman.

3. Kredibilitas dan Profesionalitas

Penggunaan gaya selingkung yang konsisten meningkatkan kredibilitas karya ilmiah. Karya yang ditulis dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang berlaku mencerminkan profesionalitas penulis dan membuat karya tersebut lebih dihargai oleh kalangan akademik dan profesional.

4. Memudahkan Proses Publikasi

Banyak jurnal ilmiah dan penerbit akademik yang mewajibkan penulis untuk mengikuti gaya selingkung tertentu. Dengan mengikuti pedoman yang berlaku, proses penerimaan dan publikasi karya ilmiah menjadi lebih cepat dan efisien karena editor dan reviewer tidak perlu melakukan banyak perubahan pada format atau penyajian data.

2.3 Jenis-jenis Gaya Selingkung

Terdapat beberapa jenis gaya selingkung yang biasa diterapkan dalam karya ilmiah, tergantung pada institusi atau jurnal yang bersangkutan. Beberapa gaya selingkung yang umum digunakan adalah:

1. Gaya APA (American Psychological Association)

Gaya ini sering digunakan dalam bidang ilmu sosial dan psikologi. APA mengatur format sitasi dalam teks serta daftar pustaka yang spesifik, seperti penulisan nama penulis, tahun terbit, dan halaman yang dikutip (APA, 2020).

2. Gaya MLA (Modern Language Association)

Gaya ini lebih banyak digunakan di bidang humaniora dan literatur. MLA menggunakan format sitasi dalam teks yang berbeda dengan APA, seperti mencantumkan nomor halaman di dalam tanda kurung setelah kutipan (MLA, 2019).

(9)

6 3. Gaya Chicago

Gaya selingkung Chicago banyak digunakan dalam penulisan sejarah dan ilmu sosial. Chicago memiliki dua variasi utama, yaitu gaya catatan-kaki (notes- bibliography) dan gaya penulis-tanggal (author-date) (University of Chicago Press, 2020).

4. Gaya IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

Dalam bidang teknik dan teknologi, gaya selingkung IEEE sering digunakan.

Gaya ini mengatur bagaimana sumber dirujuk dengan sistem penomoran, bukan penulis-tanggal, dalam teks (IEEE, 2020).

2.4 Elemen-elemen Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah

Gaya selingkung mencakup berbagai elemen penting yang harus diperhatikan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah. Beberapa elemen utama gaya selingkung antara lain:

1. Struktur Penulisan

Gaya selingkung biasanya mengatur struktur penulisan karya ilmiah, termasuk judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Penulis harus mengikuti urutan dan format ini agar karya ilmiahnya tersusun dengan baik.

2. Referensi dan Kutipan

Salah satu elemen terpenting dalam gaya selingkung adalah cara penulisan referensi dan kutipan. Setiap gaya selingkung, seperti APA, MLA, Chicago, dan Harvard, memiliki format yang berbeda dalam menulis referensi dan mengutip sumber. Misalnya, APA menggunakan format nama belakang penulis dan tahun publikasi dalam teks, sementara MLA lebih mengedepankan penggunaan nomor halaman.

3. Tipografi dan Layout

Gaya selingkung juga mengatur elemen visual dari karya ilmiah, seperti jenis huruf (font), ukuran huruf, spasi, margin, penomoran halaman, serta format tabel dan grafik. Pedoman ini penting untuk memastikan dokumen terlihat profesional dan mudah dibaca.

(10)

7 4. Penggunaan Bahasa

Gaya selingkung biasanya juga mengatur penggunaan bahasa dalam karya ilmiah.

Misalnya, beberapa gaya menganjurkan penggunaan bahasa yang formal dan menghindari kata-kata ambigu atau tidak baku. Selain itu, terdapat aturan dalam hal penulisan angka, singkatan, dan istilah teknis.

5. Penomoran dan Judul Bab

Gaya selingkung mengatur penomoran bab dan subbab, serta penulisan judul dan subjudul. Hal ini penting untuk memberikan navigasi yang jelas bagi pembaca dalam mengikuti alur pembahasan karya ilmiah.

2.5 Pentingnya Penerapan Gaya Selingkung

Penerapan gaya selingkung sangat penting dalam konteks akademik dan ilmiah karena:

1. Konsistensi Penulisan

Dengan adanya gaya selingkung, karya ilmiah memiliki format yang seragam, sehingga memudahkan pembaca dan reviewer dalam menilai dan memahami karya tersebut (Sumardjo, 2021).

2. Profesionalisme

Mengikuti gaya selingkung yang tepat menunjukkan profesionalisme dan keseriusan penulis dalam mengikuti standar akademik yang berlaku. Hal ini juga meningkatkan peluang karya diterima di jurnal atau forum ilmiah (Rahman, 2022).

3. Efisiensi dalam Proses Publikasi

Jurnal ilmiah sering kali memiliki syarat gaya selingkung tertentu. Dengan mematuhi aturan tersebut, penulis dapat mempercepat proses tinjauan dan pengeditan oleh tim editorial (Ambarwati, 2019).

2.6 Tantangan dalam Penerapan Gaya Selingkung

Meski penting, penerapan gaya selingkung sering kali menimbulkan tantangan bagi penulis, terutama penulis pemula. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

(11)

8

1. Kebingungan dalam Memilih Gaya yang Tepat

Penulis sering kali bingung menentukan gaya selingkung yang harus digunakan, terutama jika jurnal atau institusi tidak memberikan pedoman yang spesifik (Herlina, 2021).

2. Kompleksitas Aturan

Beberapa gaya selingkung, seperti Chicago atau IEEE, memiliki aturan yang kompleks dan memerlukan perhatian khusus, sehingga sering kali membingungkan penulis, terutama dalam hal sitasi dan format daftar pustaka (Setiawan, 2020).

3. Kesesuaian dengan Perangkat Lunak

Penulis juga terkadang mengalami kesulitan menyesuaikan aturan gaya selingkung dengan perangkat lunak pengolah kata yang digunakan. Misalnya, pengaturan margin, penomoran halaman, atau penyusunan daftar pustaka otomatis sering kali tidak sesuai dengan gaya yang diminta (Wulandari, 2020).

(12)

9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gaya selingkung merupakan elemen penting dalam penulisan karya ilmiah yang tidak hanya mengatur format dan penyajian, tetapi juga menjaga konsistensi, profesionalitas, dan kredibilitas karya tulis di lingkungan akademik dan profesional.

Penerapan gaya selingkung membantu memastikan bahwa setiap karya ilmiah disusun dengan tata bahasa, ejaan, format, dan tata letak yang sesuai, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi dan penulis dalam menyampaikan ide- ide mereka secara jelas dan sistematis.

Berbagai institusi, seperti universitas dan penerbit jurnal ilmiah, menetapkan pedoman gaya selingkung yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan standar masing-masing. Contoh gaya yang sering digunakan dalam karya ilmiah antara lain gaya APA, MLA, Chicago, dan Vancouver, masing-masing dengan aturan spesifik untuk penulisan referensi, kutipan, struktur penulisan, serta penggunaan bahasa dan format visual.

Penerapan gaya selingkung memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan kualitas karya ilmiah, memudahkan proses publikasi, dan menjaga kejelasan serta keakuratan informasi yang disampaikan. Namun, penulis sering kali menghadapi tantangan, seperti keharusan untuk menyesuaikan format sesuai pedoman yang berlaku, mengikuti perubahan pedoman yang terjadi secara berkala, serta menghindari kesalahan teknis yang dapat menghambat proses penerimaan karya ilmiah.

Secara keseluruhan, kepatuhan terhadap gaya selingkung merupakan salah satu aspek penting dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. Meskipun penulis perlu berusaha lebih dalam menerapkan aturan yang terkadang rumit, konsistensi dan keteraturan yang tercipta dari penerapan gaya selingkung akan memberikan dampak positif pada penerimaan dan kredibilitas karya di kalangan akademik dan profesional.

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. (2007). Komposisi: Sebuah Pengantar untuk Penulisan. Ende: Nusa Indah.

Sudjito, Adi. (2016). Dasar-Dasar Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sari, Rina. (2020). Gaya Selingkung dalam Penulisan Karya Ilmiah. Jurnal Bahasa dan Sastra, 8(1), 45-58.

Handayani, Lestari. (2019). Analisis Gaya Penulisan dalam Karya Ilmiah: Sebuah Tinjauan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 15(2), 123-135.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2022). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Diakses dari https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/.

Prasetyo, Eko. (2018). Gaya Selingkung dalam Karya Ilmiah. Dalam Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra (hlm. 78-85). Semarang: Universitas Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan

ASPEK BAHASA ASPEK ISI ASPEK SAJIAN KAJIAN BIDANG KEILMUAN BAHASA TULIS ILMIAH ATURAN & GAYA SELINGKUNG.. PROSES PENULISAN KARYA

Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.. Syarat minimal dalam sebuah karya

Sebelum mengirimkan tulisan ilmiah, perlu diketahui hal-hal berikut ini: (1) kenali gaya selingkung (Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sama atau yang disebut dengan

Stilistika sangat berperan dalam penciptaan suatu karya tulisan atau karya sastra, diantaranya gaya bahasa, yang meliputi gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat dan

Matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI) bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa menulis karya ilmiah/makalah/artikel

Matakuliah ini mengajarkan mahasiswa cara menulis karya ilmiah/makalah/artikel ilmiah dengan mengikuti konvensi penulisan karya

Makalah ini membahas tentang etika karya tulis ilmiah di bidang kesehatan dan