• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah (Kutipan dan Daftar Pustaka)

N/A
N/A
Putri Dwi Mulyanti

Academic year: 2025

Membagikan "Karya Ilmiah (Kutipan dan Daftar Pustaka)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH (KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA)

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dosen Pengampu : Sasih Karnita Arafatun M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Kiki Anggun Triana 200141847 2. M. Farzadita Jujandi Putra 200141858

3. Mulandani 200141867

4. Mulanzari 200141868

5. Nopita Sari 200141874 6. Nur Fatimah 200141877 7. Nurul Adawiyah 200141879 8. Putri Dwi Mulyanti 200141884

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG 2020/2021

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Karya Ilmiah (Kutipan dan Daftar Pustaka) ini dapat diselesaikan. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat- sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman aamiin.

Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai sumber pelajaran untuk semester 1 ini dan diharapkan dapat menambah pengetahuan kita semua mengenai landasan Pendidikan.

Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat bagi pembaca untuk pengembangan wawasan dan peningkatan Ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pangkalanbaru, 15 Desember 2020

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR………..……2

DAFTAR ISI……….………3

BAB I PENDAHULUAN……….4

A. LATAR BELAKANG………4

B. RUMUSAN MASALAH………4

C. TUJUAN……….4

BAB II PEMBAHASAN………..….5

A. PENGERTIAN………....5

B. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH……….5

C. SYARAT KARYA ILMIAH………..6

D. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH………7

E. SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH………9

F. KETENTUAN-KETENTUAN FORMAT PERUJUKAN KUTIPAN………11

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN………...………..17

B. SARAN……….……17 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat- syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.

Tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh waktu singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan nya oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.

Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan, semua ini tidak lain dan tidak bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana cara dan prosedur pembuatannya.

Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis sebuah karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari karya ilmiah, kutipan dan daftar pustaka?

2. Bagaimana ciri-ciri karya ilmiah ? 3. Apa saja syarat karya ilmiah ?

4. Apa saja jenis-jenis dari karya ilmiah ?

5. Bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah ?

6. Bagaimana ketentuan-ketentuan format perujukan kutipan ?

7. Apa saja jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan daftar pustaka ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah, kutipan dan daftar Pustaka 2. Untuk mengetahui ciri-ciri karya ilmiah

3. Untuk mengetahui syarat karya ilmiah

4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari karya ilmiah.

5. Untuk mengetahui sistematika penulisan karya ilmiah

6. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan format perujukan kutipan

7. Untuk mengetahui jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan daftar Pustaka

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.

Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber yang asli, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film, atau bagian dari suatu komposisi musik.

Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar Pustaka

B. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH

Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri tertentu.

1. Objektif

Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak di manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.

2. Netral

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas,dan sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.

(6)

5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan fakta.

Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan marah seperti orang yang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

6. Tidak Pleonastik

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).

7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal

Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar.

C. SYARAT KARYA ILMIAH

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif – induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.

Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.

Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda.

(7)

Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.

b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.

c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali D. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya ilmiah tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

1. Karya Ilmiah Pendidikan

Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan.

Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:

a. Paper

Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan resum suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih mahasiswa untuk mengambil inti sari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen. Penulisan paper agak di perdalam dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2 :pemaparan data, bab 3: pembahasan atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Praskripsi

Adalah karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 atau D3. Format tulisannya terdiri atas:

Bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian)

Bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permaslahan penelitian)

Bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian) Bab 4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan Bab 5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).

c. Skripsi

adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain, pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif, baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study

(8)

perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empiris.

d. Tesis

Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

e. Disertasi

Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi berhak menyandang gelar doctor.

2. Karya Ilmiah Penelitian

Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai berikut:

a. Makalah Seminar

Meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.

1) Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari suatu permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.

2) Naskah bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara

bersambung atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

b. Laporan Hasil Penelitian

Adalah bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat.

Laporan ini bisa di kelompokan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun dari tahap awal.

c. Jurnal penelitian

Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi buku.

Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).

(9)

E. SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan

Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.

a. Halaman Judul

Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.

Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:

a. merumuskan secara singkat

b. Mencerminkan area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi c. Membuat kata kunci yang diacu dalam penelitian

d. Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap

b. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.

c. Kata Pengantar

Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan pihak- pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.

d. Halaman Abstrak

Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:

1) Paragraf pertama latar belakang masalah;

2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;

(10)

3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;

4) Paragraf keempat hasil analisis data.

Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.

f. Daftar Isi

Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya

g. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik

Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2. Bagian Isi

Secara umum, bagian isi terdiri dari:

a. Pendahuluan

Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.

1) Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian.

Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal- hal yang bersifat khusus.

2) Rumusan Masalah

Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis.

Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.

3) Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.

4) Metodologi Penelitian

Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian.

Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung.

Hal-hal tersebut mencakup:

a) Metode yang digunakan dalam penelitian;

b) Sumber data;

(11)

c) Cara mengambil data;

d) Cara menganalisis data;

e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;

b. Landasan Teori / Tinjauan Pustaka

Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).

Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.

1. Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.

2. Metodologis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk langkah- langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.

c. Hasil penelitian

Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.

Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dalam penelitian. Hasil eksperimen atau survei atau rancangan bangun beserta analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan mentah.

d. Kesimpulan dan Saran

Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

3. Bagian Penutup Pada umumnya terdiri dari:

a. Daftar Kepustakaan

Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.

Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya. Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara

(12)

yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.

b. Lampiran

Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.

c. Indeks

Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.

F. KETENTUAN-KETENTUAN FORMAT PERUJUKAN KUTIPAN

Dalam penulisan karya ilmiah, termasuk buku ajar, sering ditemui rangkuman dan pengutipan dari berbagai sumber acuan. Penulis buku ajar harus memiliki keterampilan merangkum bacaan, merujuk dan menyitir pendapat penulis lain, dan penunjukkan sumber dan pengintegrasian berbagai pendapat dari berbagai sumber untuk mendukung gagasan penulis. Format perujukan kutipan mengikuti ketentuan-ketentuan berikut.

1. Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman. a. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan. b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan. c. Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. d. Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada di antara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip). e. Apabila penulis menganggap bahwa ada suatu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan simbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut. f. Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. g. Kutipan langsung dari referensi asing diberi terjemahannya di bawah kutipan langsung.

Contoh kutipan langsung kurang dari 4 baris dapat diberikan berikut ini.

Seperti penyataan Gough (2002:16) bahwa “the influence of globalist thinking in education can readily be seen in the proliferation of globalized

education studie”s (pengaruh pemikir global dapat dilihat dari proliferasi studi pendidikan global)

(13)

Contoh kutipan langsung lebih dari 4 baris dapat diberikan berikut ini

Keterangan:

(1) titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat (2) titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata

(3) (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat

2. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. a. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa.

b. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. c. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung. d. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh kutipan tidak langsung dapat diberikan berikut ini.

G. JENIS RUJUKAN MENGIKUTI SISTEMATIKA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Selain perujukan di dalam teks, penulisan daftar pustaka juga harus dilakukan. Daftar pustaka berisi keterangan mengenai sumber rujukan yang digunakan dalam

Dalam uraiannya Dewantara (2009: 3-4) menguraikan makna pendidikan sebagai berikut. “Pendidikan merupakan tuntunan hidup

………

……….. Kekuatan kodrati yang ada pada seorang anak tiada lain adalah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir karena kekuasaan

kodrat. Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya kekuatan itu agar dapat memperbaiki lakunya.”

Bahkan, karena adanya keberagaman budaya, bahasa Inggris pun terpecah menjadi berbagai jenis dan berkembang menjadi bahasa Inggris yang berbeda-beda, baik karena dipengaruhi oleh aksen maupun perubahan bentuk kata (Barron, 2007:25). Sementara itu,

Bazemer dan Kress (2008:30) menyatakan pentingnya mode sebagai bentuk sumber sosial dan kultural untuk melakukan pemaknaan.

Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolutions (dalam Yood, 2005: 5) mengatakan bahwa perubahan intelektual dibangun dalam komunitas.

(14)

penyusunan tugas akhir. Keterangan ini meliputi nama pengarang, tahun terbitan, judul buku, kota penerbitan, dan nama penerbit. Gelar yang dimiliki pengarang tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Ketentuan pencantuman daftar pustaka adalah sebagai berikut. Daftar rujukan dapat berupa buku teks, jurnal penelitian, laporan penelitian, tugas akhir seperti skripsi dan disertasi, dan terbitan karya ilmiah. Daftar pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang pengarang dan tidak perlu menggunakan nomor urut.

Tiap-tiap jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan yang berbeda. Sistematika itu dapat diikuti satu per satu berikut ini.

1. Buku

Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama belakang pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun terbitan, titik, nama buku dengan huruf cetak miring, titik, nama kota tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, titik. Bila pengarang buku lebih dari seorang, nama pengarang kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila buku telah mengalami pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam kurung setelah nama buku tersebut. Berikut adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka untuk beberapa jenis buku.

Apabila nama pengarang lebih dari satu kata, ditulis sesuai dengan apa yang tertera pada sumber rujukan. Apabila pada sumber rujukan tidak disingkat, penulisannya juga tidak disingkat.

Sebaliknya, apabila pada sumber rujukan disingkat, penulisannya juga disingkat 2. Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah

Sejenis Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang sejenis mengikuti urutan: nama belakang pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun penerbitan, titik, judul artikel (diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan huruf kapital kecuali kata yang menunjukkan nama), titik, nama jurnal dengan cetak miring, koma, nomor jurnal dengan cetak miring, koma, nomor-nomor halaman dalam jurnal, titik. Berikut ini diberikan contoh rujukan artikel jurnal.

Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk tugas akhir, thesis, disertasi, dan laporan

penelitian. Penulisan daftar pustakanya mengikuti format penulisan daftar pustaka untuk buku, Bailey, K. M., and R. Ochsner. 1983. A Methodological Review of The Diary

Studies: Windwill Tilting or Social Science? dalam K. M. Bailey, M. H. Long, dan S. Peck (Eds.). Second Language Acquisition Studies. Rowley, Mass.: Newbury

House.

Cohen, J. 1977. Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised Ed.). New York : Academic Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Nuryanto, F. 1996. “Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah oleh Dosen IKIP Yogyakarta”. Jurnal Kependidikan, 1, XXIV, hlm. 85-100.

Herawati, E. N. 1996. “Beksan Srimpi dan Nilai-nilai yang Dikandungnya:

Sebuah Tinjauan Apresiatif”. Diksi, 9, IV, hlm. 81- 9.

(15)

ditambah dengan keterangan jenis karya ilmiah tersebut. Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa karya ilmiah yang tidak diterbitkan.

3. Dokumen Resmi

Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan. Berikut ini contoh penulisan daftar

Utari, D. 1993. Penggunaan Tableau de Feutre dalam Pengajaran Ketrampilan Berbicara. Makalah TABS. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis,

FPBS IKIP Yogyakarta.

Mahmudah, Z. 1995. Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS

IKIP Yogyakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis Besar Program Pengajaran: Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud.

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1994. Peraturan Akademik 1994. Yogyakarta: UPP IKIP YOGYAKARTA.

(16)

4. Rujukan dengan Pengarang yang Sama Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah). Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama, digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri.

Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka dengan nama pengarang yang sama.

5. Internet Penulisan daftar pustaka yang bersumber internet mengikuti model berikut ini.

6. Koran

Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dapat mengikuti model berikut.

Ellis, R. 1992. Understanding Second Language Acquisition (2nd Ed.). Oxford:

Oxford University Press.

______ 1990a. Classroom Second Language Development. London: Prentice Hall.

______ 1990b. Instructed Second Language Development. Oxford: Blackwell.

Beasley, C.J. 1990. “Content-based Language Instruction: Helping ESL/EFL Students with Language and Study skills at Tertiary”. TEASOL in Context, 1, 10-14.

http://cleo.murdoch.edu.au/ 08/04/04. Cook, Vivian. 1996. “Some Relationships between Linguistics And Second Language Research”,

http://privatewww.essex.ac.uk/~vcook/. Diakses pada tanggal 8 April 2004.

Sarjono, Hari. 2010. “Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober.

Ubaddah, Nashif. 2011. “Teror Bom: Penyebaran Ketakutan dan Tips Menghadapi Terorisme”. Kompasonline Edisi 20 September

http://hankam.kompasiana.com/2011/09/25/teror-bom-penyebaran-ketakutan- dantips-menghadapi-terorisme//. Diakses pada tanggal 26 September 2011.

(17)

BAB III PENUTUP A. SIMPULAN

Karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat- syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah. Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber yang asli, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.

Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film, atau bagian dari suatu komposisi musik Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar Pustaka.

B. SARAN

Dengan memahami definisi, fungsi dan prinsip-prinsip dalam penulisan kutipan diharapkan penulis dalam menulis atau menyusun suatu karya sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Setidaknya, dalam penulisan makalah ataupun karya lain, penulis dapat menghindari sifat plagiat yang dapat merugikan orang lain serta dengan adanya kutipan pembaca dapat lebih mudah untuk mencari kebenaran dari karya tersebut dengan merujuk kepada sumber yang dikutip.

Tentunya dalam mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa sembarangan dalam mengutip sebuah pendapat orang lain. Jadi, perlu pengetahuan dan pemahaman yang khusus dalam membuat kutipan dan menerapkannya ketika membuat makalah, skripsi dan sebagainya.

Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pusataka ada 7 (tujuh) hal, antaranya:

1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

2. Nama penulis diurut menurut abjad.

3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.

4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.

5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.

6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.

7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada tanggal 15 Desember 2020 https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis- ilmiah/

Diakses pada tanggal 15 Desember 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan

Diakses pada tanggal 15 Desember 2020. https://www.dosenpendidikan.co.id/daftar-pustaka/

Diakses pada tanggal 15 Desember 2020 http://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-bahasa- indonesia-tentang-karya.htm

Diakses pada tanggal 15 Desember

http://staffnew.uny.ac.id/upload/198605272008122002/pengabdian/makalah+ppm+2011.pdf

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi tunggal dan idensi gantung (jarak antara referensi dengan spasi

Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dengan memanfaatkan program Mendeley untuk secara otomatis menghasilkan kutipan dan daftar pustaka saat

Contoh Daftar Isi Karya Tulis Ilmiah Menyikapi MEA DAFTAR ISI.. HALAMAN

PENULISAN SUMBER KUTIPAN Format Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah di Stikosa-AWS adalah menggunakan format American

Daftar Pustaka: Daftar pustaka ditulis berdasarkan sitasi yang disisipkan pada naskah Karya Tulis Ilmiah untuk memberikan informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber

Matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI) bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa menulis karya ilmiah/makalah/artikel

Makalah ini membahas tentang etika karya tulis ilmiah di bidang kesehatan dan

Makalah ini membahas tentang kutipan dalam mata kuliah Bahasa