Fungsi daftar pustaka
• Untuk memperkuat argumen dalam karya ilmiah.
• Menghindari tuduhan plagiasi.
• Menghargai penulis yang karyanya yang dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah.
• Memudahkan peninjauan ulang terhadap sumber rujukan jika hendak dilakukan koreksi atas isi tulisan.
• Membantu pembaca untuk lebih memahami sumber kutipan yang tercantum dalam karya ilmiah.
tiga jenis sitasi yang paling umum digunakan yaitu:
• Modern Language Association (MLA), biasanya digunakan pada bidang ilmu bahasa, humaniora, filosofi, seni, linguistik, dll.
• American Psychological Association (APA), biasanya digunakan pada bidang ilmu sosial sains, pendidikan, teknik, dll.
• Chicago Manual Style (CMS), biasanya digunakan pada bidang ilmu sejarah, humaniora, dll.
Cara menulis daftar pustaka 1. Nama penulis
Nama penulis dicantumkan paling awal.
Penulisannya dimulai dari nama belakang/nama keluarga, lalu diikuti tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama tengah (jika ada) dan nama belakang penulis.
Contoh: Lestari, Dewi dan Selo Soemardjan.
Lestari, Dewi. Marta Susilo., dan Selo Soemardjan.
2. Tahun terbit
Tahun terbit buku dapat dilihat di halaman awal setelah halaman judul. Sementara itu, tahun terbit artikel jurnal dan makalah biasanya tercantum pada header di bagian atas. Contoh: Hirata, Andrea. (2006).
3. Judul buku atau artikel yang dirujuk Unsur selanjutnya yaitu judul tulisan.
Tuliskan judul secara lengkap sesuai dengan yang tertera pada sumber, baik berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau sumber-sumber lainnya. Contoh: Hirata, Andrea. (2006).
Sang Pemimpi.
4. Tempat terbit
Keterangan berupa tempat terbit biasanya digunakan untuk sumber berupa buku.
Informasinya dapat dilihat di halaman yang sama dengan tahun terbit buku. Sementara itu, keterangan penerbitan pada artikel jurnal atau makalah biasanya berupa nomor dan volume tulisan terkait yang informasinya dapat dilihat di bagian header. Contoh:
Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi.
Yogyakarta:
5. Nama penerbit
Nama penerbit buku biasanya tertulis di sampul depan, belakang, atau di halaman yang sama dengan informasi tahun terbit.
Jika sumber yang digunakan adalah artikel jurnal, tuliskan nama jurnal yang memuat artikel tersebut. Contoh: Hirata, Andrea.
(2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang.
Contoh penulisan daftar pustaka 1. Daftar pustaka dari artikel jurnal:
Hae, Zen. 2013. Pembicaraan Ringkas Puisi- puisi Subagio Sastrowardoyo. Jurnal Poetika, I(2), 87-96.
ttps://doi.org/10.22146/poetika.v1i2.10390 2. Daftar pustaka dari jurnal dengan lebih dari satu penulis:
Grady, J. S., Her, M., Moreno, G., Perez, C., &
Yelinek, J. (2019). Emotions in storybooks: A comparison of storybooks that represent ethnic and racial groups in the United States. Psychology of Popular Media Culture, 8(3), 207–217.
https://doi.org/10.1037/ppm0000185 3. Daftar pustaka dari buku:
Subagio Sastrowardoyo. 1975. Keroncong Motinggo. Jakarta: Pustaka Jaya.
4. Daftar pustaka dari website media online:
Carey, B. (2019, 22 Maret). Can we get better at forgetting? The New York Times.
https://www.nytimes.com/2019/03/22/heal th/memory-forgetting-psychology.html 5. Daftar pustaka dari video YouTube:
Narasi Newsroom. 2022. Momen-Momen Brutal Menjelang Kematian Massal [Video].
YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=O4LlTg 9bv4k
6. Contoh Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Febrizal R. 2017. Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Kematangan Buah Jambu Kristal Menggunakan Pengolahan Citra [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
1. Cara Menulis Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah mengutip tulisan dari sumber acuan tanpa merubah kalimat sang penulis. Istilah mudahnya, mengutip langsung menggunakan teknik copy-paste sebuah tulisan. Sesuai ketetapan American Psychological Association atau APA, kutipan langsung terdiri dari dua jenis yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
“perempuan harus memiliki ruang dan uang untuk dirinya sendiri” (Hadid, 2002, h. 3)
2. Cara Menulis Kutipan tidak Langsung etapi American Psychological Association atau APA menganjurkan untuk menuliskan nomor halaman dari sumber yang menjadi acuan. Jika kamu menganggap
mencantumkan nomor halaman dapat membantu pembaca karya ilmiah mu, maka tidak ada salahnya untuk menuliskan nomor halaman
Contoh kutipan tidak langsung:
Hal ini dikemukakan oleh Goffman (1951) yang berpendapat bahwa laki-laki
cenderung memilih pasangan yang memiliki status sosial yang sama dengannya.
FLOWCHART
Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau fungsionalitas dari sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak orang sekaligus. Selain itu dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih jelas, ringkas, dan mengurangi kemungkinan untuk salah penafsiran. Penggunaan flowchart dalam dunia pemrograman juga merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan antara kebutuhan teknis dan non-teknis.
Fungsi utama dari flowchart adalah memberi gambaran jalannya sebuah program dari satu proses ke proses lainnya. Sehingga, alur program menjadi mudah dipahami oleh semua orang. Selain itu, fungsi lain dari flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian prosedur agar memudahkan pemahaman terhadap informasi tersebut.
SIMBOL
Simbol-simbol di atas memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Ada yang berfungsi untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya seperti simbol flow, on-page dan off-page reference. Selain itu ada juga simbol yang berfungsi untuk menunjukan suatu proses yang sedang berjalan, dan yang terakhir terdapat simbol
yang berfungsi untuk memasukan input dan menampilkan output.
Processing symbols yang berguna untuk menyatakan simbol dan berkaitan dengan rangkaian proses berjalan. Simbol terakhir yang dipelajari yaitu symbol I/O ataupun input-output symbol yang erat kaitannya bersama masukan serta keluaran.
Pembahasan:
• Pertama pengguna menginput data yang berupa nilai dari bilangan bulat.
• Kemudian nilai yang dimasukan diproses dengan cara dibagi dengan angka 2.
• Jika sisa bagi sama dengan 0 berarti bilangan yang dimasukan adalah bilangan genap.
• Jika sisa bagi tidak sama dengan 0 berarti bilangan yang dimasukan adalah bilangan ganjil.
• Selesai.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang menempatkan ide dan gagasan pada awal kalimat atau paragraf. Umumnya, paragraf deduktif terdiri dari pernyataan umum yang memiliki penjelasan khusus. Sehingga, ketika gagasan ditempatkan pada awal kalimat maka penjelasan yang lebih khusus ada di kalimat-kalimat selanjutnya.
CO: Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 17.000 pulau di Indonesia, yang di antaranya ada 7.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia dan memberi keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal perairan.
2. Paragraf Induktif
paragraf induktif ialah paragraf yang meletakkan ide dan gagasannya di akhir kalimat dan penjelasan umum di bagian akhir. Dengan paragraf induktif ini Anda harus menggiring pembaca agar tertarik untuk membaca hingga akhir paragraf sehingga dapat menerima kesimpulan akhir yang dituju.
CO: Panas atau demam yang tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hitung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan, sehingga jika terdapat gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani oleh dokter.
3. Paragraf Campuran atau Deduktif- Induktif
Paragraf campuran deduktif-induktif ini merupakan kombinasi dari dua metode paragraf. Sehingga gagasan atau ide utamanya terletak pada bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun gagasan atau ide
paragraf dijelaskan dua kali dalam satu paragraf, bukan berarti kalimat penjelasannya berlawanan. Hal ini dilakukan untuk mempertegas gagasan utama di awal kalimat dalam paragraf.
CO: Semua makhluk hidup membutuhkan air. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air, sehingga makhluk hidup perlu minum air untuk bertahan hidup.
Selain untuk minum, air juga dibutuhkan manusia untuk industri dan pertanian.
Tumbuhan membutuhkan air untuk bisa tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup tanpa air.
Urutan Kerangka Proposal 1. Halaman Judul
Urutan pertama dari kerangka proposal adalah halaman judul tersebut yang sesuai namanya menyajikan informasi judul proposal. Dimulai dengan kata proposal kemudian dilanjut pada judul penelitian yang dilakukan. Pada halaman ini juga dicantumkan data diri penulis yakni mencantumkan nama, NIDN atau NIDK bagi dosen, nama perguruan tinggi tempat peneliti kuliah atau mengajar, tahun ajaran, dan lain sebagainya sesuai ketentuan.
2. Daftar Isi
Urutan kedua di dalam kerangka sebuah proposal adalah daftar isi yang menjelaskan letak halaman semua bab di dalam proposal.
Biasanya diletakan di bagian depan sebelum bab pendahuluan.
3. Bab I – Pendahuluan
Urutan yang ketiga di dalam kerangka proposal penelitian adalah bab I yang isinya pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini terdiri dari 4 sub bab. Yakni dimulai dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
4. Bab II – Tinjauan Pustaka
Bab kedua adalah Tinjauan Pustaka yang juga terdiri dari beberapa sub bab. Dimulai dari Review Literatur, Batasan Konseptual, sampai Kerangka Teori atau Kerangka Hipotesis. Tinjauan pustaka biasanya dilakukan sejumlah kutipan yang memperkuat pemilihan topik penelitian yang diambil. Jadi, di bagian ini perlu dijelaskan mengenai review literatur dan batasan konseptual. Sehingga literatur atau referensinya jelas dan pembahasannya juga lebih spesifik.
5. Bab III – Metodologi
Urutan berikutnya adalah bab III yang berisi penjelasan tentang metodologi penelitian.
Bab ketiga ini dalam kerangka proposal penelitian juga terdiri dari beberapa sub bab.
Sub bab tersebut mencakup Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. Semua dijelaskan di proposal untuk menginformasikan metode penelitian dan teknik pengumpulan datanya seperti apa.
6. Daftar Pustaka
Urutan yang selanjutnya adalah Daftar Pustaka yang membuat seluruh referensi yang digunakan dalam membuat proposal penelitian. Daftar pustaka bisa berisi referensi yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, artikel di internet atau website, dan lain sebagainya.
7. Lampiran
Urutan terakhir di dalam kerangka proposal penelitian adalah lampiran. Jadi, bagi peneliti yang perlu melampirkan sejumlah dokumen untuk melengkapi proposalnya bisa dicantumkan.
Biasanya satu halaman berisi satu dokumen.
Misalnya ada surat perjanjian dengan mitra penelitian. Sehingga surat perjanjian
kemitraan ini bisa dicopy lalu dijilid bersamaan dengan halaman lain di dalam proposal penelitian.
Cara Membuat Kerangka Proposal 1. Mencari Topik Penelitian
Tahap pertama dalam membuat kerangka pada proposal penelitian tentu saja mencari topik penelitian. Topik penelitian pada dasarnya adalah masalah yang perlu ditemukan solusinya. Sehingga bisa memperhatikan masalah di sekitar.
2. Mempelajari Struktur Proposal Penelitian Tahap kedua, adalah mempelajari struktur dari proposal penelitian. Sehingga bisa tahu urutan proposal penelitian ini ada bab apa saja dan isinya seperti apa. Pastikan dipelajari dan dipahami agar bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
3. Mulai Menyusun Bagian Kerangka Setelah struktur proposal diketahui, maka bisa mulai menyusun proposal penelitian.
Gunakan kertas atau bukan dokumen baru di Ms Word, kemudian ketik bab per bab sesuai urutan proposal yang sudah dipelajari.
4. Mengembangkan Setiap Bagian pada Kerangka
Jika kerangka sudah jadi atau sudah selesai dibuat, maka setiap bab dan sub bab tinggal dikembangkan. Proses pengembangan bab di dalam kerangka ini akan menyusun isi proposal penelitian secara keseluruhan.
Langkah-langkah sederhana tapi harus diperhatikan dengan baik, berikut detailnya.
1. Pertama tentukan judul dengan melihat kajian pustaka dan tema bersangkutan,
sesuaikan juga dengan tujuan dan dasar penelitian Anda.
2. Buat latar belakang yang jelas, yang mencakup mengapa penelitian ini harus dilakukan, apa tujuannya, dan apa masalah yang ingin dipecahkan.
3. Rancang langkah penelitian, mulai dari pengumpulan materi awal, pencarian sumber materi, analisis data awal yang dimiliki, cara pengambilan data, perkiraan data, margin error yang mungkin terjadi, hipotesa awal, serta kebutuhan penelitian.
4. Jadikan satu proposal penelitian yang padat, singkat, dan jelas, lalu ajukan ke pihak yang berkepentingan.
Untuk kerangka proposal penelitian sendiri, secara sistematis berikut rancangannya.
1. Pertama, Pendahuluan (halaman judul, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan data awal yang dilampirkan).
2. Tinjauan Pustaka.
3. Hipotesis.
4. Metode Penelitian (langkah-langkah penelitian, teknik pengambilan data, teknik analisis data).
5. Data.
6. Analisa Data.
7. Hasil dan Kesimpulan.
8. Daftar Pustaka dan Lampiran.
Jenis-Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis :
1. METODE PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data berupa angka atau statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.
• Metode Etnografi
Penelitian etnografi merupakan rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan
sosiologi yang di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan tindakan dari suatu keompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup lama.
• Metode Studi Kasus
Studi kasus biasanya melibatkan studi terperinci dari kasus tertentu (seseorang atau kelompok kecil). Berbagai metode pengumpulan dan analisis data digunakan tetapi ini biasanya mencakup observasi dan wawancara dan mungkin melibatkan konsultasi dengan orang lain dan catatan pribadi atau publik.
• Metode Fenomenologi
Fenomenologi adalah aliran pemikiran yang menekankan fokus pada pengalaman subyektif orang dan interpretasi mereka tentang dunia. Artinya, ahli fenomenologi ingin memahami bagaimana dunia tampak bagi orang lain. Dapat pula dikatakan bahwa riset fenomenologi merupakan rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi dimana peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia tentang suatu fenomena tertentu seperti yang dijelaskan partisipan.
• Metode Grounded Theory
Grounded theory merupakan rancangan penelitian dari sosiologi yang di dalamnya peneliti memperoleh teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang berasal dari pandangan- pandangn partisipan.
2. METODE PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena manusia, interaksi sosial, atau konteks tertentu melalui pengumpulan
dan analisis data yang berbentuk nonangka atau katakata.
• Metode Deskriptif-Kuantitatif Metode ini memberikan deskripsi numerik (frekuensi, rata-rata). Peneliti dapat mengukur hal-hal sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif dapat didefinisikan sebagai metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti
• Metode Korelasional
Metode penelitian korelasional melibatkan melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Sementara peneliti dapat menggunakan korelasi untuk melihat apakah ada hubungan, variabel itu sendiri tidak di bawah kendali para peneliti.
• Metode Kuasi Eksperimental Metode kuasi eskperimental atau percobaab semu adalah penelitian yang menyerupai penelitian eksperimental tetapi bukan penelitian eksperimental yang sesungguhnya. Metode ini membandingkan kelompok yang mendapat intervensi tertentu dengan kelompok lain yang memiliki karakteristik serupa tetapi tidak menerima intervensi
• Metode Ekperimental
Metode eksperimental biasanya dianggap paling ilmiah dari semua metode, ini adalah
‘metode pilihan’. Masalah utama dengan semua metode non-eksperimental adalah kurangnya kontrol terhadap situasi. Metode eksperimental adalah cara mencoba mengatasi masalah ini.
Metode eksperimental adalah pendekatan sistematis dan ilmiah untuk penelitian di mana peneliti memanipulasi satu atau lebih variabel, dan mengendalikan dan mengukur setiap perubahan dalam variabel lain.
• Metode Meta-Analisis
Metode meta-analisis merupakan metode yang mensintesis hasil dari berbagai studi untuk menentukan dampak rata-rata dari intervensi serupa di seluruh studi. Meta- analisis adalah analisis statistik yang menggabungkan hasil dari beberapa studi ilmiah. Selain memberikan perkiraan kebenaran umum yang tidak diketahui, meta-analisis memiliki kapasitas untuk membandingkan hasil dari berbagai penelitian dan mengidentifikasi pola di antara hasil penelitian, sumber ketidaksepakatan di antara hasil tersebut, atau hubungan menarik lainnya yang mungkin muncul dalam konteks dari beberapa penelitian.
3. METODE PENELITIAN CAMPURAN (MIXED METHOD)
Metode campuran adalah pendekatan penelitian di mana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian yang sama.
Penelitian metode campuran menggunakan kekuatan potensial dari metode kualitatif dan kuantitatif memungkinkan para peneliti untuk mengeksplorasi beragam perspektif.
4. METODE PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan penyajian yang dilakukan dengan metode percobaan yang bersistem dan terencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan lain sebagainya.
5. METODE PENELITIAN SURVEI Metodologi penelitian survey merupakan jenis metode yang menggunakan angket ataupun kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data primernya. Dengan demikian desain kuesioner yang telah dirancang akan ditunjukkan kepada individu yang menjadi responden atau sebagai subjek pengisi
angket. Penelitian survey ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif.
6. METODE PENELITIAN DESKRIPTIF Metode riset ini mempunyai tujuan menjelaskan peristiwa tertentu yang sedang terjadi di masa sekarang dan pada masa lampau. Ada dua jenis metode riset dalam metode deskriptif ini, yaitu Longitudinal atau sepanjang aktu serta Cross Sectional atau dalam waktu tertentu.
7. METODE PENELITIAN GROUNDED Metode grounded adalah metode yang paling sering digunakan oleh peneliti yang ingin melakukan penelitian atau riset di bidang sosiologi. Pada metode ini, lebih banyak menggunakan teori proses, interaksi, serta membutuhkan deskripsi supaya hasil laporannya menjadi lebih jelas dan gamblang. Metode ini menuntut peneliti untuk melakukan terjun langsung kelapangan. Peneliti juga dituntut untuk melepas kepentingan perasaan subjektif, supaya mendapatkan hasil yang objektif.
8. METODE PENELITIAN
LONGITUDINAL
Penelitian longitudinal adalah metode penelitian yang didesain untuk mengukur suatu perubahan atau perkembangan fenomena dalam periode waktu jangka panjang. Secara umum biasanya penelitian longitudinal menerapkan survey untuk mendapatkan data dari sampel penelitian.
ilmu artinya adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang telah disusun menurut suatu metode tertentu sehingga dapat dijelaskan secara rinci dan memiliki kebenaran yang bersifat umum. SISTEMATIS
Sedangkan pengetahuan adalah informasi yang sudah diketahui oleh seseorang yang kebenarannya masih belum diuji dan dikaji.
Pengetahuan umumnya merupakan suatu hal yang kita ketahui terhadap suatu objek, sehingga pengetahuan sangat mungkin menjadi ilmu jika telah diuji dan dikaji kebenarannya. INDRA/ COMMON SENSE
Jenis-Jenis jurnal Dalam Dunia Akademis 1. Jurnal Ilmiah (Scientific Journal)
Jurnal ilmiah adalah jurnal yang memuat hasil penelitian yang telah melalui proses revisi oleh para reviewer yang merupakan ahli di bidangnya.
2. Jurnal Non-Ilmiah (Non-Scientific Journal) Jurnal non-ilmiah adalah jurnal yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah, seperti tidak melalui proses revisi oleh para reviewer yang merupakan ahli di bidangnya, atau tidak memenuhi standar penelitian yang telah ditetapkan.
3. Jurnal Internasional (International Journal)
Jurnal internasional adalah jurnal yang diterbitkan di luar negara asal peneliti dan dapat dibaca oleh peneliti di seluruh dunia.
Jurnal internasional biasanya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi karena telah melalui proses revisi yang ketat oleh para reviewer yang merupakan ahli di bidangnya.
4. Jurnal Nasional (National Journal) Jurnal nasional adalah jurnal yang diterbitkan di dalam negara asal peneliti dan hanya dapat dibaca oleh peneliti di negara tersebut. Jurnal nasional biasanya memiliki
tingkat kepercayaan yang lebih rendah dibanding jurnal internasional karena tidak melalui proses revisi yang sama ketatnya.
5. Jurnal Terakreditasi (Accredited Journal) Jurnal terakreditasi adalah jurnal yang telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari lembaga yang berwenang, seperti Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) atau Lembaga Sertifikasi Jurnal Ilmiah (LSJI).
Jurnal terakreditasi biasanya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi karena telah melalui proses evaluasi yang ketat terkait dengan kualitas penelitian yang dipublikasikan.
6. Jurnal Online (Online Journal)
Jurnal online adalah jurnal yang hanya tersedia dalam versi digital dan dapat diakses secara online. Jurnal online biasanya memiliki biaya publikasi yang lebih rendah dibanding jurnal cetak, dan dapat diakses melalui media digital.
Jenis-Jenis Jurnal Berdasarkan Bidang Keilmuan
1. Jurnal ilmiah
Jurnal ilmiah adalah jurnal yang berisi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan atau peneliti. Jurnal ilmiah umumnya memiliki fokus pada suatu bidang studi tertentu,
2. Jurnal teknik
Jurnal teknik adalah jurnal yang berisi tulisan ilmiah yang berkaitan dengan teknologi dan aplikasinya.
3. Jurnal sosial
Jurnal sosial adalah jurnal yang berisi tulisan ilmiah yang berkaitan dengan ilmu sosial, seperti antropologi, sosiologi, atau politik.
4. Jurnal medis
Jurnal medis adalah jurnal yang berisi tulisan ilmiah yang berkaitan dengan kedokteran dan kesehatan
5. Jurnal hukum
Jurnal hukum adalah jurnal yang berisi tulisan ilmiah yang berkaitan dengan hukum dan sistem hukum.
6. Jurnal seni
Jurnal seni adalah jurnal yang berisi tulisan ilmiah yang berkaitan dengan seni, seperti lukisan, musik, atau tari.
Jenis-Jenis Jurnal Secara Umum 1. Jurnal umum
Jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di suatu perusahaan atau organisasi.
2. Jurnal pembelian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang atau jasa oleh perusahaan.
3. Jurnal penjualan
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Jurnal kas
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi kas yang terjadi di suatu perusahaan, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, dan seterusnya.
5. Jurnal inventaris
Jurnal yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada inventaris perusahaan, seperti pembelian inventaris baru, penjualan inventaris, dan seterusnya.
6. Jurnal pemasukan
Jurnal yang digunakan untuk mencatat pemasukan-pemasukan yang terjadi di suatu perusahaan, seperti penjualan, dividen, dan lain-lain.
7. Jurnal pengeluaran
Jurnal yang digunakan untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan, seperti biaya operasional, biaya pemasaran, dan seterusnya.
8. Jurnal perjalanan dinas
Jurnal yang digunakan untuk mencatat kegiatan perjalanan dinas yang dilakukan oleh pegawai suatu perusahaan atau organisasi.
9. Jurnal harian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat kegiatan harian seseorang, seperti aktivitas, pikiran, dan emosi yang dirasakan selama sehari.
10. Jurnal ilmiah
Jurnal yang digunakan untuk mencatat hasil penelitian atau kajian ilmiah yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.
Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah 1. Struktur jurnal
Setiap jurnal biasanya memiliki struktur yang sama, yang terdiri dari bagian-bagian seperti judul, abstrak, kata kunci, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
2. Penulisan abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari isi jurnal yang harus ditulis dengan singkat dan jelas.
Abstrak biasanya terdiri dari beberapa
bagian, yaitu latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
3. Penggunaan tanda baca
Penggunaan tanda baca harus benar dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
4. Penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka harus disusun sesuai dengan standar yang telah ditentukan, seperti APA (American Psychological Association) atau Harvard.
5. Penggunaan kutipan
Penggunaan kutipan harus benar dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
6. Penulisan judul
Judul harus jelas dan menggambarkan isi jurnal dengan tepat.
7. Penggunaan ilustrasi
Penggunaan ilustrasi seperti gambar, tabel, dan diagram harus sesuai dengan isi jurnal dan harus memiliki keterangan yang jelas.
8. Penulisan kata
Penulisan kata harus benar dan sesuai dengan EYD.
9. Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa harus sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.
.