• Tidak ada hasil yang ditemukan

Globalisasi dan Perdagangan Internasional

N/A
N/A
Ni Gusti Ayu Wiranti Devi

Academic year: 2024

Membagikan "Globalisasi dan Perdagangan Internasional"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH : Kelompok Artavika

KETUA

➢ Ni Gusti Ayu Wiranti Devi (A1C021112)

ANGGOTA :

➢ Muhammad Abdul Rajib (A1C021112)

➢ Nabila Putri Maharani (A1C021119)

➢ Ni Made Yuli Andriningsih (A1C021123)

➢ Ninies Maylaffaiza (A1C021124)

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM 2021

This Photo by Unknown Author is

(2)

KELOMPOK PENYUSUN

Nama Kelompok : Artavika

Visi : Mewujudkan Usaha Yang Kreatif, Inovatif Dan Kompeten

Misi :

- Mengeratkan Hubungan Antar Anggota.

- Berkarya Untuk Sesama.

- Saling Menguntungkan Sesama Anggota Kelompok.

- Menghadirkan Usaha Produk Yang Inovatif.

- Melakukan Kerja Cerdas Dan Kompeten Terhadap Suatu Yang Dikerjakan.

Ide Usaha : Makanan Ringan Seperti Cemilan - Cemilan. Misal ; Basreng Ketua : Ni Gusti Ayu Wiranti Devi (A1C021122)

Anggota :

➢ Muhammad Abdul Rajib (A1C021112)

➢ Nabila Putri Maharani (A1C021119)

➢ Ni Made Yuli Andriningsih (A1C021123)

➢ Ninies Maylaffaiza (A1C021124)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami semua. Karena dengan rahmat dan hidayah- Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Globalisasi dan Perdagangan Internasional”. Dimana makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Pengantar Bisnis program studi Akuntansi,Universitas Mataram tahun 2021.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Junaidi Sagir, S.E, MBA sebagai Dosen pada mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Terima kasih kami ucapkan juga kepada rekan – rekan mahasiswa semuanya dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung baik secara moral dan materil dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat kepada penyusun serta rekan – rekan dan pembaca makalah kami.

Penyusun Kelompok Artavika

(4)

DAFTAR ISI

KELOMPOK PENYUSUN ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

BAB I ... 6

PENDAHULUAN ... 6

LATAR BELAKANG ... 6

RUMUSAN MASALAH ... 7

TUJUAN ... 7

BAB II ... 8

PEMBAHASAN ... 8

GLOBALISASI ... 8

A. Pengertian globalisasi... 8

Teori Globalisasi ... 9

B. Faktor pendorong ... 9

C. Dampak Globalisasi Ekonomi ... 10

Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian Indonesia ... 10

PERDAGANGAN INTERNASIONAL ... 12

A. Pengertian Perdagangan Internasional Dan Alasan Terjadinya Perdagangan Internasional ... 12

B. Manfaat Dan Keuntungan Dalam Perdagangan Internasional ... 13

C. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian dan Nilai Tukar ... 16

D. Kesepakatan Dalam Perdagangan Internasional ... 17

E. Hambatan-Hambatan Perdagangan Internasional ... 18

BISNIS GLOBAL ... 21

A. Pengertian Bisnis Global ... 21

B. Karakteristik Bisnis Global ... 21

C. Faktor-faktor pendorong Bisnis Global ... 21

D. Perusahaan dalam Bisnis Global ... 22

BAB III ... 25

PENUTUP ... 25

KESIMPULAN ... 25

SARAN ... 25

SALAM PENUTUP ... 25

(5)

DAFTAR PUSTAKA ... 26

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Seperti yang diketahui bahwa perkembangan teknologi dan perubahan dalam social cultures memberikan dampak pada bagian – bagian penting dalam hidup. Seperti dalam bidang perekonomian. Kegiatan ekonomi dan ranah bisnis yang sekarang tidak hanya berada dalam linkup domestik tetapi sudah berkembang ke arah lingkup asing dan internasional. Hal ini terjadi karena beberapa hal eksternal yang dapat dijadikan alasan mengapa perekonomian dapat berkembang begitu besar. Alasan terbesar dari perubahan ini adalah globalisasi. Globalisasi yang sering dikatakan sebagai pengaruh dunia barat yang kemudian diikuti dalam sebuah negara adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari alasan suatu negara dapat mengalami perubahan. Perubahan social cultures yang kemudian menyebabkan orang mengalami Westernisasi atau perilaku mengikuti orang – orang barat adalah satu dari banyak definisi yang dikeluarkan mengenai globalisasi.

Globalisasi tidak hanya sekedar masyarakat suatu negara mengikuti budaya negara lain, melainkan harus ada variabel – variabel tertentu untuk bisa dikatakan terjadi globalisasi. Globalisasi menekankan pada hubungan antara masyarakat di satu negara dan negara yang lain. Dimana hubungan ini adalah hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Pengaruh dari negara ini, haruslah menyeluruh dan tidak hanya pada satu sektor melainkan kepada semua sektor seperti sosial masyarakat dan perekonomian. Kemudian adanya globalisasi ini membuka banyak peluang bagi masyarakat suatu negara untuk berkembang dan melakukan perubahan, baik dalam usaha memperbaiki diri maupun mengembangkan diri. Dalam lingkup ekonomi, globalisasi berpengaruh sangat besar sehingga suatu perusahaan untuk dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman dan melakukan hubungan dengan negara lain dengan maksud mengembangkan perdagangan dan memperluas daerah pemasarn.. Perdagangan yang pada awalnya hanya menyasar pada ranah domestik, berkat adanya globalisasi membuka kesempatan lebih untuk kemudian berhubungan dengan negara lain dan menciptakan hubungan internasional. Perdagangan internasional mengacu kepada proses transaksi atau tukar menukar barang atau jasa dengan suatu harga yang kemudian dinilaikan dengan suatu mata uang. Saat perdagangan sudah melibatkan semua negara dan seluruhnya sudah terkoneksi, maka akan menghasilkan bisnis global. Dimana bentuk bisnis global yang paling sederhana adalah perdagangan internasional dan investasi. Bisnis global mengacu kepada keadaan dimana semua usaha bisnis telah dilakukan secara menyeluruh dan terkoneksi.

(7)

RUMUSAN MASALAH

Oleh karena beberapa topik yang sudah diangkat ini, maka dalam makalah ini telah dirumuskan hal – hal terkait globalisasi dan perdagangan intenasional serta bisnis global yang kemudian akan dibahas pada bab selanjutnya :

➢ Apa yang dimaksud dengan globalisasi?

➢ Apa faktor pendorong terjadinya globalisasi?

➢ Bagaimana dampak globalisasi kepada ekonomi dan perekonomian Indonesia

➢ Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?

➢ Apa alasan dilakukan perdagangan internasional

➢ Bagaimana pengaruh perdagangan internasional terhadap perekonomian

➢ Apa yang menjadi kesepakatan dalam perdagangan internasional?

➢ Apa saja yang yang menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan internasional?

➢ Apa yang dimaksud bisnis global?

➢ Bagaimana karakteristik bisnis global?

➢ Apa saja foktor pendorong bisnis global?

➢ Bagaimana perusahaan dalam bisnis global?

TUJUAN

Tujuan dalam pembuatan makalah inni, adalah sebagai berikut :

➢ Mengetahui dan memahami hal – hal terkait globalisasi, perdagangan internasional serta bisnis global

➢ Memenuhi nilai UTS dalam mata kuliah Pengantar bisnis

(8)

BAB II PEMBAHASAN

GLOBALISASI A. Pengertian globalisasi

Pengertian globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya. Secara etimologi kata globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti universal atau menyeluruh. Penambahan imbuhan “ization” pada kata Globalization artinya adalah proses mendunia. Sehingga arti globalisasi adalah proses sesuatu (informasi, pemikiran, gayahidup, dan teknologi) yang mendunia.

Menurut Hill (2014), globalisasi merujuk pada perubahan kepada ekonomi dunia yang lebih terintegrasi dan saling bergantung. Globalisasi memiliki beberapa aspek, yaitu :

1) Globalisasi Pasar. Globalisasi pasar merujuk kepada penggabungan perbedaan sejarah dan pasar negara yang terpisah menjadi satu pangsa pasar global yang besar. Runtuhnya hambatan lintas batas perdagangan telah membuat penjualan internasional lebih mudah.

2) Globalisasi Produksi. Globalisasi produksi mengacu kepada pengambilan sumber barang dan jasa dari lokasi di seluruh dunia untuk mengambil keuntungan perbedaan negara dalam hal biaya dan kualitas faktor-faktor produksi.

Istilah globalisasi semakin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi, yaitu perdagangan dan transaksi, pergerakan modal, investasi, migrasi, perpindahan manusia dan pembebasan ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara, lintas perbatasan dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungan dengan globalisasi. Proses globalisasi dipengaruhi dan mempengaruhi oleh bisnis dan tata kerja ekonomi, sumber daya sosial budaya dan lingkungan alam.

Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya; teknologi internet, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-lain. Pada umumnya globalisasi berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada bidang ekonomi, industri, gaya hidup, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Menurut Anthony Giddens, pengertian globalisasi adalah intensifikasi hubungan social secara mendunia sehingga menghubungkan antara peristiwa di satu lokasi dengan lokasi lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.

Menurut Laurence E. Rothernberg, pengertiang lobalisasi adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrase antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.

Selain itu, seorang ahli bernama George Ritzer juga mengemukakan teorinya mengenaiglobalisasi.

Menurut George Ritzer, era globalisasi ditandai dengan adanya inovasi di bidang komunikasi.

(9)

➢ Teori Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Globalisasi Perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Menurut Friedman (2002), globalisasi mempunyai tiga dimensi.

• Pertama, dimensi ide atau ideologi yaitu “kapitalisme”. Dalam pengertian ini termasuk seperangkat nilai yang menyertainya, yakni falsafah individualisme, demokrasi dan HAM.

• Kedua, dimensi ekonomi, yaitu pasar bebas yang artinya arus barang dan jasa antarnegara tidak dihalangi sedikitpun juga.

• Ketiga, dimensi teknologi, khususnya teknologi informasi yang akan membuka batas-batas negara sehingga negara makin tanpa batas.

Dalam ekonomi, secara garis besar fenomena globalisasi dapat dilihat dari pertumbuhan kegiatan ekonomi lintas negara dalam berbagai bentuk. Diantaranya, dua bentuk kegiatan ekonomi yang secara nyata semakin mengglobal, yakni arus perdagangan dan arus modal internasional.

Oleh sebab itu, arus globalisasi dan arus perdagangan serta investasi dunia berlangsung bersamaan.

B. Faktor pendorong

Proses globalisasi terjadi karena beberapa factor penyebab. Mengacu pada pengertian globalisasi di atas, adapun beberapa factor penyebab globalisasi adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Transportasi.

Teknologi informasi dan transportasi berperan besar dalam proses globalisasi di dunia.

teknologi yang semakin maju membuat kegiatan transaksi jual-beli antar negara menjadi lebih mudah salah satu contohnya adalah bisnis e-commerce

2. Kerjasama Ekonomi Internasional.

Kerjasama ekonomi antar negara-negara di dunai juga merupakan factor penyebab globalisasi. Kemudahan dalam membuat kesepakatan perdagangan internasional mengakibatkan proses globalisasi terjadi secara terusmenerus.

3. Kemudahan Dalam Pengiriman Barang dan Jasa.

Masyarakat antar negara dapat saling mengirimkan barang dan jasa satu sama lain.

Kemudahan dalam pengiriman barang ini membuat banyak produk asing yang masuk kedalam negeri dan diadaptasi oleh masyarakat.

4. Konflik Antar Negara Semakin Berkurang

(10)

Semakin tingginya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya hubungan internasional mengakibatkan berkurangnya konflik antar negara. Ketika antar negara melakukan hubungan internasional maka terjadilah globalisasi.

5. Sumber Daya Alam Berkurang

Ada beberapa sumberdaya alam yang pasti akan mengalami pengurangan setiap tahunnya.

Misalnya minyak bumi dan logam mulia. Hal ini membuat beberapa negara berinvestasi di negara lain untukmengeruk sumberdaya di negara tersebut. Contohnya tambang emas Freeport di Papua, Indonesia yang dikeruk oleh negara lain.

C. Dampak Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi membawa dampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian dunia termasuk perekonomian Indonesia. Beberapa kebaikan dari Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya produksi global dan meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara, meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, membuat negara berkembang memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik dari investasi asing yang dapat menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Ternyata disisi lain Globalisasi ekonomi juga membawa dampak negatif seperti; menghambat pertumbuhan sektor industri, memperburuk neraca pembayaran, membuat sektor keuangan semakin tidak stabil dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian Indonesia

Dibandingkan dengan negara- negara ASEAN lainnya, sektor pertanian Indonesia menderita kerugian yang sangat besar dalam bentuk penurunan volume produksi sebesar 332,83%, dan khususnya produksi beras berkurang hampir 30%. Hasil simulasinya menunjukkan bahwa dampak awal pada ASEAN sendiri sebagai suatu wilayah ekonomi di dunia sebenarnya tidak terlalu besar. Namun karena produksi dari komoditi-komoditi pertanian di Indonesia memainkan suatu peran yang sangat besar, tidak hanya di dalam perekonomian Indonesia sendiri tetapi juga di dalam perekonomian ASEAN secara keseluruhan, maka dampak (negatif) terhadap Indonesia menjadi paling besar di dalam ASEAN.

Selain itu, penerapan liberalisasi perdagangan, baik dalam lingkup AFTA maupun pada tingkat dunia (WTO),mempunyai suatu efek negatif yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekspor dari komoditi-komoditi pertanian Indonesia, yakni lebih dari 800%. Efek ini paling besar dibandingkan efek terhadap ekspor dari komoditi-komoditi pertanian dari negara-negara ASEAN lainnya. Di antaranya, ekspor beras Indonesia diestimasikan turun hampir 70%, dibandingkan misalnya Malaysia yang turun hanya 2,8%. Hanya untuk ekspor ternak hidup, baik di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN lainnya diproyeksikan tumbuh positif.

(11)

Secara umum, ada empat sektor yang pasti akan terpengaruh, yakni : 1) Ekspor.

Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara meningkat; sedangkan efek negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan pangsa pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi dalam negeri dan pertumbuhan PDB (Produk Domestic Bruto) serta meningkatkan jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan bahwa peringkat Indonesia di pasar dunia untuk sejumlah produk tertentu yang selama ini diunggulkan Indonesia, baik barangbarang manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi dan sepatu, maupun pertanian (termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan biji-bijian, terus menurun relatif dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam.

2) Impor.

Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar domestik Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda motor, semakin besar. Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-pertokoan moderen tetapi juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.

3) Investasi.

Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara juga sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing investasi Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak kondusif dibandingkan di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam negeri akan berkurang tetapi juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia yang pada aknirnya membuat saldo neraca modal di dalam neraca pembayaran Indonesia negatif. Pada gilirannya, kurangnya investasi juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan produksi dalam negeri dan ekspor.

4) Tenaga kerja.

Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan kalau kualitas SDM Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat menyaingi kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar tenaga kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh orang asing.

(12)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A. Pengertian Perdagangan Internasional Dan Alasan Terjadinya Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk/ pemerintah antar negara yang diwujudkan adanya proses pertukaran barang atau jasa yang saling menguntungkan. Hal ini senada dengan pernyataan Setiawan dan Lestari (2011), Perdagangan internasional adalah salah satu jenis perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional disebut dengan perdagangan dunia. Hal ini dikarenakan interaksi perdagangannya berasal dari berbagai belahan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yakni impor dan ekspor.

Impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Sedangkan ekspor adalah kegiatan penjualan barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Dengan melakukan perdagangan ekspor impor, negara-negara maju akan memperoleh bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan oleh industri di negaranya. Selanjutnya negara maju tersebut dapat menjual produksinya ke negara –negara berkembang sehingga negara berkembang bisa mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri dan memperoleh devisa.

Kegiatan ekspor dan impor ini merupakan kunci transaksi ekonomi suatu negara. Apabila dalam neraca suatu negara kegiatan ekspor lebih tinggi daripada kegiatan impor, maka dapat dipastikan negara itu menjadi negara yang maju dengan pendapatannya yang besar, sedangkan apabila sebaliknya dimana kegiatan impor lebih tinggi dari ekspor, maka negara tersebut dapat dikatakan laju pertumbuhan ekonominya tidak maju karena negara tersebut cenderung tergantung kepada negara lainnya.

Dalam perdagangan internasional ada tujuan yang hendak dicapai dan terutama yaitu memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia di negara lain. Selain dalam memenuhi kebutuhan yang tidak ada di negaranya, perdagangan internasional juga memiliki beberapa tujuan lain yaitu sebagai berikut:

1. Memperluas wilayah pasar perdagangan dan meningkatkan produksi.

2. Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor barang/produk.

3. Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan efektivitas penyerapan tenaga kerja.

4. Modernisasi teknologi dalam meningkatkan efisiensi proses produksi.

5. Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul dan mampu mengikuti perkembangan teknologi.

(13)

B. Manfaat Dan Keuntungan Dalam Perdagangan Internasional

Menurut Nazzarudin Malik (2017) perdagangan internasional memiliki manfaat dan keuntungan bagi masing-masing negara yaitu:

A. Mempererat hubungan antar negara, baik bilateral maupun multilateral.

B. Peluang beberapa negara yang saling membantu dapat mempercepat proses pembangunan di negara masing-masing.

C. Mendapatkan devisa dari para investor asing yang menginvestasikan modalnya ke beberapa proyek yang memiliki potensial tinggi dari milik pemerintah dan swasta di negara lain.

D. Meningkatkan kesejahteraan suatu negara melalui pendapatan nasional.

E. Mempermudah dalam memperoleh barang/produk yang tidak bisa atau sulit diproduksi oleh negara sendiri.

F. Memperluas peluang dan kesempatan kerja karena terbukanya berbagai lapangan kerja.

G. Mendapatkan keuntungan internal dan eksternal negara.

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana perdagangan internasional antar negara dapat terlaksana dengan saling menguntungkan. Teori ini menekankan pada keunggulan yang harus dimiliki suatu negara untuk memeproleh keuntungan dari perdagangan internasional.

Adapun teori – teori tersebut adalah sebagai berikut.

A. Absolute Advantage

Absolute advantage atau keuntungan mutlak merupakan teori dari Adam Smith yang dijelaskan dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nation”. Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil tenaga kerja dan sumber daya ekonomi. Adam Smith sependapat dengan doktrin mekantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari surplus ekspor. Kekayaan akan bertgambah sesuai dengan skill serta efisiensi dengan tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang akan melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Adam Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut mampu menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain, yaitu karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut.

Secara singkat, teori absolute advantage dari Adam Smith merupakan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang atau jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan kemampuan negara – negara lain.

Dalam teori keuntungan mutlak gagasan Adam Smith adalah : 1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)

Dalam menghasilkan barang yang sejenis dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan biaya yang lebih murah dibanding dengan negara lain, sehingga ketika melakukan perdagangan negara tersebut mendapat keuntungan

mutlak.

2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi

(14)

Dengan spesialisasi, negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang – barag yang bisa diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keuntungan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan jam / hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang – barang produksi. Suatu negara akan

menghasilkan barang tertentu karena dapat menghasilkannya dengan biaya yang mutlak lebih murah dibanding negara lain.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi apabila suatu negara lebih unggul terhadap satu produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan negara lain.

Adam Smith berpendapat bahwa agar output dunia dapat optimal maka masing – masing negara harus memproduksi barang atau jasa dimana negara tersebut memiliki keunggulan absolut (absolute advantage). Dengan adanya pembagian tenaga kerja internasional (international division of labour), seperti halnya yang terjadi pada divisi tenaga kerja di suatu pabrik, akan mendorong tingkat produksi dunia yang melampaui jumlah tingkat produksi pada keadaan autarki. Surplus produksi yang dihasilkan dalam situasi seperti ini kemudian dapat dibagi antar negara melalui perdagangan internasional sehingga semua negara dapat memperoleh barang lebih besar dari apa yang diperoleh apabila tanpa melakukan perdagangan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari teori Adam Smith ini adalah :

» Negara – negara di dunia memiliki perbedaan kemampuan untuk memproduksi suatu barang / jasa.

» Output dunia dapat ditingkatkan jika negara – negara di dunia melakukan spesialisasi pada produksi barang yang memiliki absolute advantage.

» Keadaan tersebut dapat dicapai dengsn kekuatan pasar yang dikombinasikan dengan pasar internasional bebas.

Teori Adam smith ini juga memiliki beberapa kelemahan, Masgandi (2006) menjelaskan sebagai berikut :

1. Absolute advantage tidak menjelaskan dengan mekanisme apa manusia memperoleh Keuntungan dan output, serta bagaimana dibagikan diantara para masing – masing penduduk negara.

2. Dalam model teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana kalau negara yang satu sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih memproduksi kedua produk.

3. Labour productivity berbeda – beda.

4. Adam Smith tidak terpikirkan adanya negara – negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan absolut.

Menurut Salvatore dan Krugman (1992) kelebihan dari teori absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang memiliki keunggulan absolut masing – masing, dimana terjadi kegiatan ekspor impor untuk meningkatkan kemakmuran negara.

(15)

B. Comparative Advantage

Menurut teori keuntungan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding negara lain dalam memproduksi dua komoditi, namun masih terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Teori keuntungan komparatif didasarkan pada nilai tenaga kerja (theory of labor value) yang diperkenalkan oleh David Ricardo, yang menyatakan bahwa nilai suatu barang atau produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memroduksinya.

Jadi suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dengan memproduksi relatif lebih efisien dan mengimpor barang dimana negara tersebut memiliki produksi yang relatif kurang efisien. Dengan kata lain, suatu negara akan tetap mendapatkan dalam perdagangan jika berspesialisasi dan mengekspor barang yang memiliki keunggulan relatif, dimana keunggulan relatif tersebut mengindikasikan bahwa suatu negara lebih efisien secara relatif dalam memproduksi barang.

Negara seyogyanya berspesialisasi dimana mereka memiliki keunggulan absolut yang paling besar, namun apabila mereka memiliki keunggukan absolut pada kedua macam barang atau berspesialisasi pada produk dimana mereka memiliki ketidakunggulan absolut yang paling kecil maka kedua negara masih dapat melakukan perdagangan internasional dengan menggunakan peraturan yang dikenal sebagai the law of comparative advantage.

Teori ini menyebutkan bahwa suatu megara akan melakukan ekspor jika memiliki comparative advantage terbesar dan atau biaya dalam menghasilkan suatu barang lebih murah. Sedangkan suatu negara akan melaukan impor jika comparative disadvantage lebih besar atau dalam menghasilkan suatu barang biayanya lebih besar.

Teori ini mencoba melihat keuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi :

1. Theory of Labor Value menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang memproduksinya.

2. Perdagangan internasional sebagai pertikaran barang dengan barang.

3. Tidak diperhitungkannya biaya pengangkutan dan biaya lain – lain dalam hal pemasaran.

4. Produksi dilakukan dengan biaya tetap, artinya skala produksi tidak berpengaruh.

Dari penjelasan – penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi dan mengekspornya apabila negara tersebut mendapat keuntungan, dan negara akan melakukan impor barang – barang yang dibutuhkan jika menglami kerugian dalam memproduksi barang – barang tersebut.

(16)

C. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian dan Nilai Tukar Dari perdagangan internasional, pihak – pihak yang berkepentingan mendapatkan keuntungan, begitu juga negara memperoleh keuntungan sehingga pendapatan nasional akan membaik. Dilihat dari meningkatnya jumlah barang/jasa dan laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut akan mengalami perubahan yang positif seperti pembangunan ekonomi sehingga angka kemiskinan dapat menurun.

Pasar domestik di negara berkembang kecenderungannya kecil. Kondisi ini mengakibatkan penyerapan untuk output untuk pasar domestik tidak dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga dorongan untuk berinvetasi juga akan mengalami penurunan. Bukan hanya investasi saja yang memengaruhi, pendapatan per kapita dan daya beli juga berkontribusi memberikan pengaruh terjadinya pasar yang semakin kecil. Oleh karena itu diperlukan perdagangan internasional untuk memperluas pasar barang / jasa yang dihasilkan suatu negara dan merangsang adanya kegiatan investasi, pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumber daya dengan lebih efisien. Tambahan lagi, beberapa negara berkembang mengkhusukan memproduksi satu atau dua komoditi bahan makanan. Jika mereka berupaya melakukan ekpor, maka kegiatan tersebut cenderung memperluas pasar. Dengan sumber daya yang dapat digunakan dengan produktif dan dialokasikan secara efisien berdasarkan fungsi produksi tertentu. Hal ini menjadi alasan mengapa perdagangan internasional memberikan keuntungan yang besar, seperti yang dikemukakan oleh J. S. Mill.

Menurut Hicks dalam (Jhingan, 2018) memperluas pasar memperoleh banyak keuntungan baik secara internal maupun eksternal dan karenanya mengurangi biaya produksi. Dengan adanya perdagangan internasional dapat mengalihkan sektor pangan ke sektor uang.

Adapun kurs mata uang dipengaruhi oleh : - Kondisi ekonomi dan politik dalam negeri - Intervensi bank sentral

- Posisi neraca pembayaran

- Spekulasi atas nilai mata uang masa depan

- Nilai berfluktuasi atau mengambang tergantung pada permintaan dan penawaran.

- Pemerintah nasional dapat dengan sengaja mempengaruhi nilai tukar

- Transaksi bisnis biasanya dilakukan dalam mata uang wilayah tempat terjadinya - Tarif dapat dengan cepat menciptakan atau menghapus keunggulan kompetitif.

(17)

D. Kesepakatan Dalam Perdagangan Internasional

Perbedaan kekayaan SDA dan SDM pada masing-masing negara menuntut negara melakukan interaksi dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan di negaranya. Sehingga dengan adanya kebebasan ekonomi dalam perdagangan internasional maka dapat mempermudah interaksi antar negara walaupun setiap negara tersebut memiliki hukum dan aturan perdagangannya masing- masing.

Beberapa kesepakatan antar negara yang memicu perdagangan internasional, antara lain :

1. North American Free Trade Agrement (NAFTA). Perjanjian NAFTA antara lain : mencabut hampir seluruh tarif dan hambatan perdagangan diantara negara anggota. Negara yang tergabung dalam NAFTA antara lain : AS, Kanada, dan Meksiko.

2. Uni Eropa (UE). Perjanjian Uni Eropa antara lain : menghilangkan kuota dan menetapkan tingkatan tarif yang seragam atas produk-produk yang diimpor dan dieksport diantara anggota Uni Eropa, serta penetapan mata uang tunggal Euro. Negara yang tergabung dalam Uni Eropa terdiri dari : Jerman, Perancis, Belanda, Swedia, Spanyol, Italia, Belgia, Luxemburg, Denmark, Irlandia, Yunani, Portugal, Austria, Finlandia, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Siprus, Slovenia Slowakia, Bulgaria, Rumania, Kroasia.

3. Assiciattion Of South East Asian Nations (ASEAN) Perjanjian AFTA yang menghilangkan tarif dan hambatan perdagangan sesama anggota ASEAN. Negara yang tergabung dalam ASEAN terdiri dari : Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailan, Brunai, Vietnam, Laos, Pilipina, Kamboja, Mianmar.

4. World Trade Organization (WTO) WTO adalah organisasi yang menjadi saluran bagi negara-negara anggotanya untuk menegosiasikan perjanjian dagang dan menyelesaikan perselisihan mengenai kebijakan dan praktek perdagangan.

(18)

E. Hambatan-Hambatan Perdagangan Internasional

Salah satu sumber hukum yang penting dalam perdagangan internasional adalah Persetujuan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tariff and Trade atau GATT).

Dalam kegiatan ekspor impor, negara-negara anggota berhak melakukan proteksi terhadap produk domestik melalui penerapan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional, di antaranya hambatan-hambatan perdagangan yang dikenal dalam General Agreement on Tariff and Trade yaitu:

1) Hambatan Tarif

Tarif adalah daftar bea masuk atau pajak yang diberlakukan oleh pemerintah atas barang yang dimasukkan ke suatu negara, bea masuk yang diberlakukan dapat berupa ad valorem, spesifik, dan campuran. Dalam istilah WTO tarif disebut juga custom dutie.

Tarif dapat diartikan juga sebagai pajak yang dikenakan atas barang yang diangkut dari sebuah wilayah kekuasaan politik satu ke wilayah politik lain, khususnya pajak atas barang yang diimpor kekuasaan politik satu ke wilayah politik lain atau tingkat pajak yang dikenakan atas barang tersebut. Atau diartikan juga GATT tidak melarang proteksi industri dalam negeri, namun demikian sebagai salah satu prinsip GATT jika proteksi ini dilakukan maka harus melalui tarif.

Salah satu tujuan pengaturan demikian adalah agar ruang lingkup proteksi tadi menjadi transparan dan untuk mengurangi distorsi perdagangan yang 20 ditimbulkannya.

Secara historis perundingan di bidang tarif merupakan bagian yang paling lama ditangani oleh GATT. Sejak semula, dalam sejarah GATT, pada setiap putaran perundingan (GATT Rounds of Multilateral Trade Negotiations-MTN), telah berlangsung upaya menurunkan tingkat bea masuk negara anggota GATT. Dalam hal penurunan tingkat tarif, sejak berdirinya GATT pada tahun 1947, telah banyak dicapai kemajuan. Rata-rata tarif untuk hasil manufaktur yang dikenakan negara-negara maju terhadap produk impor pada Tokyo Round sebesar 4,9%, sedangkan pada 1947 mencapai tingkat sebesar rata-rata 40%. Penurunan tingkat tarif y yang cukup substansial ini dapat dicapai berkat perundingan yang telah dilakukan dalam GATT selama periode sejak tahun 1947.

➢ Faktor utama yang menyebabkan sulitnya penurunan tingkat tarif antara lain adalah hal-hal berikut

• Jenis tarif yang belum diturunkan oleh negara-negara maju adalah tarif bagi produk yang secara politis cukup sensitif, seperti tekstil. Tarif impor produk semacam ini sulit untuk diturunkan.

• Negara-negara maju berpendapat bahwa pada masa yang lalu negara berkembang telah banyak memperoleh special leniency. Oleh karena itu, kini negara berkembang juga diwajibkan memberikan kontribusi dalam hak cuts and bindings atau penurunan tarif yang diterapkan secara mengikat.

• Pada sebagian negara maju maupun negara berkembang, terdapat produk-produk yang tingkat tarifnya belum dikenakan binding, sebagai contoh adalah hasil pertanian. Negara maju maupun negara berkembang pada umumnya setuju bahwa prevalence of bound tariffs perlu ditingkatkan, namun sulit untuk mencapai kata sepakat mengenai tingkat tarif yang harus diterapkan. Pada prinsipnya GATT hanya memperkenankan tindakan proteksi terhadap industri domestik melalui tarif (menaikan tingkat tarif bea masuk) dan tidak

(19)

melalui upaya upaya perdagangan lainnya (non-tarif commercial measures). Perlindungan melalui tarif ini menunjukkan dengan jelas tingkat perlindungan yang diberikan dan masih memungkinkan adanya kompetisi yang sehat.

Komitmen tarif ini maksudnya adalah tingkat tarif dari suatu negara terhadap suatu produk tertentu. Tingkat tarif ini menjadi komitmen negara tersebut yang sifatnya mengikat. Oleh karena itu, suatu negara yang telah menyatakan komitmennya atas suatu tarif tidak dapat semena-mena menaikkan tingkat tarif yang telah disepakati, kecuali diikuti dengan negosiasi mengenai pemberian kompensasi dengan mitra-mitra dagangnya.

Dalam putaran Uruguay, komitmen negara-negara terhadap akses pasar yang lebih besar dicapai, antara lain melalui penurunan suku bunga yang dilakukan oleh lebih dari 120 negara. Komitmen negara-negara ini dituangkan dalam 22.500 halaman national tariff schedule.

Tarif atau custom duties tidak dilarang oleh WTO, tetapi bukan berarti bisa diterapkan sebebas- bebasnya, pengaturan WTO terutama dalam hal kelonggaran tarif dan pengikatan tarif disetujui dalam konteks negosiasi.

➢ Pengenaan tarif atau custom duties memiliki beberapa tujuan, yaitu :

o Custom duties merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah. Kalaupun untuk negara-negara maju custom duties tidak memiliki peran cukup penting dalam hal pendapatan pemerintah bila dibandingkan dengan negara berkembang,

o Custem duties dapat juga digunakan untuk melindungi produk dalam negeri. Tarif atas barang impor membuat produk sejenis buatan lokal memiliki harga yang lebih rendah, sehingga dapat bersaing dengan produk impor.

o Custem duties dapat mempromosikan kelangkaan mata uang asing, sehingga tarif merupakan instrumen dari kebijakan pembangunan. Penghasilan pajak dari pengenaan tarif barang ini tidak begitu signifikan jumlahnya, tetapi bagi negara-negara berkembang, revenue dari hasil pungutan tarif impor ini cukup mempunyai arti, yang pada gilirannya pendapatan hasil pungutan tarif tersebut oleh pemerintah akan digunakan untuk kepentingan seluruh masyarakat.

2) Hambatan Non Tarif

Berdasarkan ketentuan WTO hambatan non tarif yang diperkenankan sesuai article XX GATT mengenai General Exceptions yang berkaitan dengan :

a. Kesehatan b. Keselamatan c. Keamanan

d. Lingkungan hidup e. Moral bangsa

Dan untuk mencapai tujuannya, GATT berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

(20)

a. Prinsip Most Favoured Nations (MFN) berdasarkan prinsip ini kebijakan : perdagangan harus dilaksanakan atas dasar non diskriminatif, semua negara anggota terikat untuk memberikan negara-negara lainnya perlakuan yang sama dalam pelaksanaan kebijakan ekspor dan impor.

b. Prinsip National Treatment: produk dari suatu negara yang diimpor ke dalam suatu negara harus diperlakukan sama seperti produk dalam negeri.

c. Prinsip Larangan restriksi (pembatasan) kuantitatif: restriksi kuantitatif terhadap ekspor atau impor dalam bentuk apapun pada umumnya dilarang.

d. Prinsip perlindungan melalui tarif: pada prinsipnya GATT hanya memperkenankan tindakan proteksi terhadap tarif, perlindungan melalui tarif menunjukan dengan jelas tingkat perlindungan yang diberikan dan masih memungkinkan adanya kompetisi yang sehat.

e. Prinsip Resiprositas: prinsip ini didasarkan atas dasar timbal balik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

f. Perlakuan khusus bagi negara berkembang GATT mendorong negara-negara industri dalam.

membantu pertumbuhan ekonomi negara-negara sedang berkembang, melalui pasal-pasal dalam GATT.

Negara Berkembang, Indonesia dan World Trade Organization.

Sekitar 2/3 (dua pertiga) dari anggota WTO yang berjumlah 164 negara berasal dari negara berkembang". Negara-negara tersebut diharapkan dapat memainkan peranan yang semakin penting dalam WTO, tidak saja karena jumlahnya yang besar tetapi juga karena semakin meningkatnya peranan mereka dalam perekonomian global. WTO berupaya menanggapi kepentingan negara berkembang melalui 3 (tiga) cara, yaitu:

▪ Persetujuan-persetujuan WTO memuat ketentuan-ketentuan khusus mengenai negara berkembang,

▪ Komite Perdagangan dan Pembangunan (Comite on Trade and Development/CTD) menangani/membahas kepentingan negara berkembang di dalam WTO.

▪ Sekretariat WTO menyediakan bantuan teknis (umumnya dalam berbagai jenis pelatihan) bagi negara-negara berkembang.

Perang dagang Amerika Serikat dan China memang menimbulkan gejolak perekonomian global.

Negara-negara banyak yang terkena dampak dari perang dagang terutama negara-negara berkembang. Meluasnya dampak perang sangat luas karena negara yang terlibat adalah negara ekonomi raksasa dunia. Dampak yang paling signifikan adalah :

1. Melemahnya minat investasi asing di Indonesia karena gejolak yang tidak menentu 2. Indonesia memiliki potensi untuk melakukan ekspor barang kepada ke 2 negara atau,

Indonesia bisa menjadi negara ke-3 untuk beberapa produk yang dihasilkan China atau Amerika.

3. Menurunnya ekspor bahan baku Indonesia ke China dan Amerika .

4. Terjadi trade diversion yang bisa dimaxsimalkan Indonesia, hal ini terjadi akibat adanya intensif penurunan tarif.

(21)

BISNIS GLOBAL

A. Pengertian Bisnis Global

Pengertian Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis Internasional membuat perekonomian dunia menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya.

B. Karakteristik Bisnis Global Karakteristik Bisnis Global antara lain:

1. Bisnis dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

2. Pembeli dan penjual terpisah atas batas-batas negara.

3. Barang harus dikirim atau diangkut dari suatu negara ke negara lainnya harus mengikuti dan memenuhi persyaratan peraturan pabean yang berlaku di masing-masing negara.

4. Bisnis terjadi karena ada perbedaan keunggulan-keunggulan (keunggulan absolut, keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing nasional).

5. Antara negara yang satu dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, hukum, dll.

C. Faktor-faktor pendorong Bisnis Global

Faktor-faktor yang mendorong Bisnis Global antara lain :

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di luar negeri (pasar asing).

2. Untuk memperoleh manfaat-manfaat tertentu, antara lain : memperoleh tenaga kerja murah, lebih dekat dengan sumber bahan baku, memperoleh tanah yang lebih murah, menghindari hambataperdagangan berupa tarif, dapat menikmati kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah suatu negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri

3. Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.

4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi, komunikasi dan transportasi sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih murah, lebih cepat dan lebih baik.

5. Adanya informasi eksklusif tentang peluang pasar internasional, misalnya ditemukannya sumber bahan mentah baru dalam jumlah besar melalui foto satelit.

6. Adanya komitmen manajemen untuk terjun ke area bisnis internasional.

7. Untuk memperoleh skala ekonomis dalam berproduksi.

8. Untuk meningkatkan citra perusahaan di dunia internasional dan domestik

9. Untuk mengekspor teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka membuka pasar.

10. Adanya kelebihan produksi dalam negeri, sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

(22)

11. Adanya perbedaan keadaan seperti : sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, jumlah penduduk, yang menyebabkan perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

12. Adanya kesamaaan selera terhadap suatu barang.

13. Untuk memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai tahap kejenuhan di pasar domestik.

14. Untuk mengurangi ketergantungan dari satu pasar saja.

15. Untuk menghindari resesi di dalam negeri.

16. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.

17. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu pun di dunia dapat hidup sendiri.

18. Adanya kesadaran untuk memanfaatkan peluang globalisasi.

19. Untuk meningkatkan pengaruh politik perusahaan.

20. Tekanan persaingan bisnis membuat bisnis berekspansi ke pasar asing, perusahaan menghadapi ancaman akan kehilangan pasar domestik karena diserbu oleh perusahaan asing dengan produk-produknya yang lebih bermutu tinggi dan bernilai lebih.

21. Adanya kerjasama dan kesepakatan bisnis antar bisnis ke bisnis dan antara pemerintah yang satu ke pemerintah lainnya.

D. Perusahaan dalam Bisnis Global

Aktivitas bisnis global tentunya melibatkan berbagai macam pihak, baik itu perorangan maupun sebuah entitas bisnis (perusahaan). Dimana perusahaan dalam bisnis global adalah Perusahaan Multinasional yaitu perusahaan yang ber- usaha di banyak negara, Pihak-pihak yang melingkupi perusahaan tersebut diantaranya adalah :

1. Kelompok Eksportir :

a. Produsen. Produsen merupakan perusahaan yang menghasilkan barang yang akan diperdagangan dalam perdagangan internasional.

b. Confirming House. Confirming House adalah sebuah perusahaan lokal yang didirikan untuk menjadi kantor cabang perusahaan asing di negara tempat perusahaan asing menjual produknya.

c. Pedagang. Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan memiliki Angka Pengenal Ekspor (APE). Pedagang ekspor bekerja untuk dan atas kepentingan produsen dalam negeri yang dimilikinya.

d. Agen. Agen adalah pihak penghubung antara produsen dengan konsumen, dimana pedagang ekspor dapat juga disebut sebagai pedagang ekspor.

e. Trading House. Trading house adalah perusahaan yang mendapat status General Exporters dalam arti bahwa perusahaan eksportir ini dapat mengekspor berbagai macam komoditas dan memiliki jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di pusat dagang dunia.

2. Kelompok Importir:

a. Pengusaha. Pengusaha dalam kelompok importir ini biasa disebut dengan import merchant, yaitu badan usaha yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda pengenal Pengakuan Impor

(23)

untuk mengimpor barangbarang yang bersifat khusus yang disebutkan dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain selain yang telah diijinkan.

b. Aproved Importer. Aproved Importer adalah pengusaha impor yang mendapat perlakuan istimewa pihak pemerintah untuk mengimpor komoditi yang dipandang penting oleh pemerintah.

c. Importir Terbatas. Importir terbatas adalah badan usaha yang diberikan izin khusus, baik itu perusahaan Penanaman Modal Asing atau Penanaman Modal Dalam Negeri untuk mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukan di dalam negeri.

d. Importir Umum. Importir umum adalah importir yang mengimpor beraneka macam barang dagang. Importir umum ini biasanya dalam bentuk perseroan niaga atau trading house.

e. Sole Agent Importer. Sole agent importer adalah agen tunggal yang ditunjuk oleh perusahaan asing yang memasarkan produknya di negara ujuan.

3. Kelompok Promosi :

a. Kantor Cabang Produsen. Kantor cabang produsen yang terletak di negara tempat produk itu dipasarkan tentunya akan melakukan kegiatan promosi atas barang-barang yang akan dijual di negara tujuan.

b. Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri di dalam dan luar negeri. Kantor perwakilan kamar dagang dan industri merupakan pihak yang juga berfungsi untuk membantu pada pengusaha yang berkecimpung dalam kegiatan perdagangan internasional. Kegiatan yang dilakukan oleh kantor perwakilan kamar dagang dan industri adalah promosi dan membuka akses perdagangan ke negara-negara yang dituju.

c. Misi Hibah Perdangan. Misi hibah perdagangan merupakan salah satu dari kegiatan promosi dalam perdagangan internasional, dimana dalam misi hibah perdagangan ini, diperkenalkan berbagai macam produk nasional yang ditawarkan ke pasar-pasar luar negeri.

d. Badan Pengembangan Ekspor Nasional. Badan Pengembangan Ekspor Nasional adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan untuk melakukan kegiatan pengembangan dan promosi komoditi Indonesia ke luar negeri.

4. Kelompok Pendukung:

a. Badan Usaha Transportasi. Badan usaha transportasi dalam perdaagangan internasional ini biasa dinamakan dengan Freight Forwarder. Fungsi freight forwarder adalah pengumpulan matan, penyelenggaraan pengepakan dan membukukan muatan yang diperdagangkan.

b. Bank Devisa. Bank devisa dalam perdangan internasional memiliki fungsi memberikan kredit dan pembiayaan baik dalam kredit ekspor maupun uangmuka jaminan ketika akan mengeluarkan Letter Of Credit(L/C). Selain itu, bank devisa juga berfungsi sebagai pihak yang dapat membuka L/C, penerimaan L/C, penyampaian dokumen-dokumen dan negosiasi dokumen.

(24)

c. Maskapi Pelayaran. Perusahaan pelayaran ini berfungsi sebagai alat transportasi dalam kegiatan ekspor maupun impor. Maskapai pelayaran harus memastikan bahwa barang di bawanya harus sampai di tujuan pada waktu yang telah ditentukan.

d. Perusahaan Asuransi. Perusahaan asuransi dalam perdagangan internasional berfungsi sebagai pengambil resiko dari para eksportir dan importir untuk resiko atas barang baik di darat maupun di laut.

e. Atase Perdagangan di Kedutaan. Atase perdagangan yang berada di setiap kedutaan memang berfungsi untuk membantu kegiatan perdagangan internasional seperti mengeluarkan dokumen legalitas dan promosi.

f. Surveyor. Surveyor merupakan sebuah badan yang memiliki fungsi sebagai pemeriksa terhadap kualitas, cara pengepakan, keabsahan dokumendokumen bagi barang-barang yang akan diekspor atau di impor. Di Indonesia pihak surveyor ini diserahkan kepada PT. Sucofindo.

g. Pabean. Pabean merupakan alat dari pemerintahan suatu negara yang berfungsi sebagai pengaman lalu lintas barang dan dokumen yang digunakan dalam aktivitas perdagangan internasional. Pabean inilah yang memutuskan apakah suatu barang diperkenankan untuk masuk atau keluar dari suatu negara ke negara tujuan lainnya

(25)

BAB III PENUTUP

➢ KESIMPULAN

Hal yang kami dapat simpulkan dari topik yang sudah dibahas dalam makalah adalah pengertian globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya. Proses globalisasi terjadi karena beberapa factor penyebab yaitu perkembangan teknologi informasi dan transportasi, kerjasama ekonomi internasional, kemudahan dalam pengiriman barang dan jasa, konflik antar negara semakin berkurang, sumber daya alam berkurang.dampak globalisasi ekonomi secara umum, ada empat sektor yang pasti akan terpengaruh, yakni ekspor, impor, investasi, tenaga kerja.

Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk/

pemerintah antar negara yang diwujudkan adanya proses pertukaran barang atau jasa yang saling menguntungkan. Dalam perdagangan internasional ada tujuan yang hendak dicapai dan terutama yaitu memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia di negara lain. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana perdagangan internasional antar negara dapat terlaksana dengan saling menguntungkan yaitu teori Absolute Advantage dan teori Comparative Advantage. Perdagangan Internasional diperlukan untuk memperluas pasar barang / jasa yang dihasilkan suatu negara dan merangsang adanya kegiatan investasi, pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumber daya dengan lebih efisien. Beberapa kesepakatan antar negara yang memicu perdagangan internasional, antara lain North American Free Trade Agrement (NAFTA), Uni Eropa (UE), Assiciattion Of South East Asian Nations (ASEAN), World Trade Organization (WTO)

Pengertian Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Dimana perusahaan dalam bisnis global adalah Perusahaan Multinasional yaitu perusahaan yang ber- usaha di banyak negara,

➢ SARAN

Adanya globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Sehingga diperlukan pemikiran matang dan penguatan aspek moral dalam menjalankan dan menerima globalisasi, perdagangan internasional bahkan bisnis global

➢ SALAM PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga membutuhkan bimbingan dan arahan lebih lanjut, serta adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat membantu kami dalam pengembangan makalah ini menjadi lebih baik

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, G. L. (2009). Bisnis Internasional. Jakarta: FEBSOS.

Djani, D. T. (2003). Sekilas WTO (World Trade Organization). Jakarta: Direkorat Perdagangan dan erindustrian Multilateral, Direktorat Jenderal Multilateral Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Departemen Luar Negeri.

Hata. (2006). Perdagangan Internasional dalam sistem GATT dan WTO. Bandung: Refika Aditama.

Huala, A. (2006). Hukum Perdagangan Internasional. Jakarta: PT Grafindo.

kartawinata, B. R., & Syahputra, A. W. (2014). Bisnis Internasional. Bandung: PT Karya Manunggal Lithomas.

Purba, b., & dkk. (2021). Ekonomi Internasional. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Sihite, M. (2016). BISNIS GLOBAL. Jurnal Ilmiah METHONOMI, 2(2).

Wijoyo, H., Sunarsi, D., Cahyono, Y., & Indrawan, I. (2020). MANAJEMEN PEMASARAN DI ERA GLOBALISASI. Purwokerto Selatan: CV Pena Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas tentang hal – hal mengenai Bisnis internasional dan globalisasi, di mana ke dua hal ini sangat berkaitan dan berhubungan erat

Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan Internasional telah menaikkan peranan yang sangat penting dengan memberika manfaat secara langsung pada sektor

Dari penjabaran pada bab-bab sebelumnya dapat saya simpulkan , pengaruh perdagangan internasional bagi perekonomian dalam negeri sangat berpengaruh besar

Dari penjabaran pada bab-bab sebelumnya dapat saya simpulkan , pengaruh perdagangan internasional bagi perekonomian dalam negeri sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi

Teori: Teori Perdagangan Internasional: Menggunakan teori-teori perdagangan internasional seperti Teori Keuntungan Komparatif dipopulerkan oleh David Ricardo dan Teori Teknologi

Defisit perdagangan Indonesia disebabkan oleh faktor internal (pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal, struktur sektor riil) dan eksternal (kondisi perekonomian global, harga komoditas, kebijakan perdagangan

Materi kuliah hubungan internasional membahas aktor, teori, dan dampak globalisasi dalam konteks paradiplomasi dan otonomi