• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakekat Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Hakekat Manusia"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Samsul Nizar dalam bukunya Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, mengatakan bahwa pengertian fitrah dalam Al-Qur'an. Pendidikan karakter merupakan wacana pendidikan yang dianggap mampu memberikan jawaban atas kemacetan dalam sistem pendidikan. Sejalan dengan itu, pendidikan karakter juga diartikan sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang selaras dengan nilai-nilai luhur pembentuk jati diri.

Memperkuat dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi pribadi peserta didik yang unik sekaligus nilai-nilai yang dikembangkan. Maksudnya tujuan pendidikan karakter adalah memperbaiki berbagai perilaku negatif pada anak menjadi perilaku positif. Tujuan pemeliharaan pendidikan karakter baik di sekolah, madrasah maupun di rumah adalah untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan kehidupannya.

Fungsi pendidikan karakter adalah mengembangkan potensi dasar anak agar mempunyai budi pekerti yang baik, tingkah laku yang baik, dan pemikiran yang baik. Selain itu pendidikan karakter juga berfungsi untuk meningkatkan peradaban manusia dan bangsa yang baik dalam pergaulan dunia.

Penggunaanbahasa dankata-kata atau tidak baku

Pengaruhpeer-groupmembuka(geng) dalamtindak kekerasanmenguat

Semakinmaburnyapedomanmoral baikdanburuk

Dampak buruknya adalah budaya-budaya lokal kini mulai memudar dan para remaja masa kini bahkan tidak mengenal budaya asli kita sendiri.

Pendidikan Karakter (2)

  • Pendidikan Dasar
  • Filosofi Manusia
  • Pendidikan Karakter Sejak Dini
  • Teori Atau Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia Yang Baik
  • Warga Negara Yang Cerdas

Pendidikan karakter sejak dini merupakan suatu proses untuk meningkatkan kepekaan dan tanggung jawab sosial, membangun kecerdasan emosional dan mewujudkan anak mempunyai etika yang tinggi, yang dilaksanakan sejak usia 0-6 tahun. Seorang guru harus memahami ciri-ciri anak usia dini, pentingnya pembelajaran anak usia dini, tujuan pembelajaran anak usia dini dan kegiatan pembelajaran anak usia dini. Pembentukan karakter anak usia dini dapat terjadi melalui kegiatan rutin, kegiatan terprogram, kegiatan spontan dan keteladanan.

Pembentukan karakter anak usia dini dapat mengikuti pola tertentu, dapat dikembangkan melalui penjadwalan yang berkesinambungan hingga perilaku yang diharapkan melekat kuat pada diri anak dan menjadi bagian dari perilaku positifnya. Warga negara adalah anggota sekelompok orang yang tinggal dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah hukum tertentu. Warga negara wajib tunduk dan menaati peraturan yang berlaku di negaranya dengan melaksanakan peraturan tersebut dengan baik dan bertanggung jawab.

Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi kewarganegaraan, karena warga negara yang cerdas harus memenuhi seperangkat kompetensi dan mampu menerapkannya dalam praktik kehidupan sehari-hari. Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang mampu memberdayakan seluruh potensi yang dimilikinya dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata.

Model Pendidikan Karakter

Model Pembelajaran Kooperatif di Indonesia

Tujuan dari model pembelajaran kooperatif adalah agar hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keberagaman dari temannya, serta berkembangnya keterampilan sosial. Oleh karena itu, untuk benar-benar mencerminkan pembelajaran kooperatif, perlu memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif berikut ini.

Model Pembelajaran Nabi Muhammad SAW

Model Pembelajaran Ketokohan di Indonesia

Refleksi moral adalah sesuatu yang penting untuk mengembangkan sisi kognitif dari ciri penting moralitas kita sendiri, yang dapat membantu kita membuat penilaian moral tentang sikap kita sendiri dan orang lain. Banyak guru yang merasa bahwa mereka bukanlah “relativis moral”, namun mereka berbicara seperti itu.

Mendorong Refleksi Dalam Pendidikan Moral

McGuffey berpendapat bahwa untuk memimpin anak-anak dalam perjalanan kebaikan, pertama-tama kita harus mencintai apa yang baik.

KELAS

ASD/5

01 SeloSoemardjan 02 04

Bahwakebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia

03 Koentjaraningrat

Menjelaskanbahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

Herkovits

Menjelaskanbahwakebudayaan adalah bagian dari lingkungan

BTylor

Bahwakebudayaan kompleks yang meliputin pengetahuan,moral, ilmuan,

Budaya Menurut para ahli

PERBEDAANBUDAYABARAT& BUDAYA INDONESIA

GAYABAHASA

GEOGRAFIS

SUKU

WARNAKULIT

GAYAHIDUP&

Dilakukan sejak taman kanak-kanak dan bahkan orang tua yang menggunakan cara

Dengan mengajarkan budaya kita ke orang lain, maka semakin banyak orang yang mengetahui mengenai

MengikutiKegiatanBudaya

Banyumas seperti pementasan kentongan

BUDAYA DAERAH BANGSA INDONESIA

MUSIK

RUMAH ADAT

MENCIPTAKANLINGKUNGAN KELASYANGDEMOKRATIS

Itikad baik

Tiga hal yang wajib dilakukan untuk penerapan proses pembelajaran yang demokratis yaitu

Kepercayaan

Idealisme

  • MENDORONG REFLEKSI DALAM PENDIDIKAN MORAL
  • Sadar moral melihat dimensi moral dari situasi kehidupan
  • Memiliki pemahaman mengenal keseluruhan nila moral dengan objektif
  • Contoh rasa hormat dan tanggung jawab dan bagamana mengaplikasikannya dalam situani kongkret
  • Mampu memberikan alasan dengan pertimbangan moralmemahami mengapa secara moral beberapa tindakan itu lebih baik dari lainnya
  • Mampu membuat keputusan moral yang sudah dipertimbangkan
  • Mengenali diri sendiri termasuk kapasitas mengkritisi diri

Oleh karena itu, dimensi pendidikan nilai tidak berhenti pada dimensi kognitif saja, melainkan terfokus pada dimensi afektif dan perilaku.

HUBUNGAN

KARAKTERDAN KEPRIBADIAN

MANUSIA

Pengertian karakter

PENGERTIA N KEPRIBADIA

ASPEK

KEPRIBADIAN MANUSIA

DINAMIKAKEPRIADIAN MANUSIA

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN KARAKTER

KARAKTER DAN

KEMAJUAN BANGSA

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter, yang mencakup komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan kebangsaan.

Dampak Positif Pendidikan Karakter Terhadap SDM

Lingkungan sosial dan budaya negara adalah Pancasila, maka pendidikan budaya dan karakter mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan jasmani. Selain pendidikan formal yang diterima, kemampuan mengembangkan diri dan memperoleh pengalaman juga menjadi hal yang menunjang upaya pendidikan seseorang di masyarakat. Pada kenyataannya moralitas merupakan faktor terpenting yang menunjang pendidikan karakter seseorang, namun masih terdapat beberapa faktor yang menghambat siswa dalam menyerap pendidikan karakter yang ditawarkan.

Pendidikan karakter tidak hanya dapat menjadikan seorang anak mempunyai akhlak yang mulia, namun juga dapat meningkatkan keberhasilan akademiknya.

NASIONALISME

Sedangkan menurut Hara (2000), nasionalisme mencakup konteks yang lebih luas, yaitu keanggotaan dan kewarganegaraan semua kelompok. Akibat dari pergeseran konteks nasionalisme adalah masyarakat tidak lagi hanya mengandalkan identitas nasional yang pada dasarnya merupakan makrokosmos abstrak (Sindhunata, 2000), namun lebih menekankan pada identitas yang lebih konkrit seperti negara modern, pemerintahan yang bersih. , demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia. Para ahli kebangsaan telah memberikan berbagai definisi tentang nasionalisme yang pada hakikatnya bermuara pada konsep identitas nasional yang berfungsi menentukan jati diri individu dalam masyarakat global.

Berdasarkan sejarah Indonesia, tonggak lahirnya nasionalisme diyakini adalah lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang saat itu merupakan organisasi modern pertama di Indonesia. Lahirnya nasionalisme di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh penderitaan berkepanjangan di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, dan politik. Sejarah terbentuknya nasionalisme di Indonesia disebabkan adanya rasa senasib yang merupakan reaksi subyektif, kemudian ditemukan kondisi obyektif secara geografis.

Musuh-musuh nasionalisme tidak lagi terbatas pada imperialisme, kolonialisme, separatisme atau ideologi lainnya, namun meluas ke hal-hal di luar itu, seperti kemiskinan, keterbelakangan, penindasan terhadap hak asasi manusia dan sebagainya (Rachmat, 1996). Hal ini mengacu pada hakikat fundamental nasionalisme yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kelompok, yang mengandung makna keadilan menyeluruh yang harus dapat dinikmati oleh seluruh warga negara.

INTEGRITAS NASIONAL

Pentingnya Integritas Nasional Bagi bangsa Indonesia

Integrasi nasional merupakan salah satu cara menyatukan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia.

Ancaman Terhadap Integritas Nasional

Strategi Inplementasi Pendidikan Karakter

  • Olah hati
  • Olah pikir
  • Olahraga dan Kinestik
  • Olahrasa dan karsa

Secara psikologis dan sosiokultural, pembentukan karakter pada diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik).

Thanks!

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, menurut pandangan pendidikan Islam, tujuan pendidikan karakter adalah penddikan karakter di lingkungan keluarga, local, nasional, dan internasional melalui adat

matematika siswa sekolah gratis rumah pengetahuan amartya Yogyakarta. di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di

Tetapi, di dalam sekolah baik Komite Madrasah, pengurus maupun kepala sekolah apabila ada guru baru atau orang yang melamar di pendidikan terutama di madrasah

Setiap instansi pendidikan, seperti pendidikan yang berada di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah (pendidikan formal) maupun pendidikan non formala (luar

Tujuan diadakannya Lomba Tata Upacara Bendera dan Baris Berbaris adalah untuk memantapkan pencapaian tujuan pendidikan nasional di sekolah dalam pemantapan sekolah

Karakter demikian antara lain; anak tidak jujur dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, anak sering meninggalkan shalat lima waktu baik di rumah maupun di sekolah, kurangnya kejujuran

Kemudian dampak dari implementasi nilai-nilai pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah

Tujuan pendidikan merujuk pada perubahan yang diinginkan dan diupayakan melalui proses pendidikan, baik dalam perilaku individu maupun dalam kehidupan pribadi mereka.7 Tujuan