• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harga Pokok Produksi adalah suatu kumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi (Lambajang, 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Harga Pokok Produksi adalah suatu kumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi (Lambajang, 2013)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, kemajuan pada bidang bisnis di Indonesia untuk menciptakan suatu usaha yang sangat berkualitas berlangsung sangat cepat, akibatnya para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan kinerjanya. Para pelaku usaha tersebut berasal dari perusahaan kecil maupun besar. Banyak usaha yang terus berkembang sangat cepat sehingga menciptakan persaingan ketat diantara usaha - usaha tersebut, baik itu untuk mendapatkan laba maupun menguasai pasar, dengan demikian perusahaan tersebut akan berkompetisi untuk mencapai posisi nomor satu dimata customernya, mulai dari menghasilkan produk yang berkualitas sampai dengan pelayanan yang sangat baik diberikan oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lebih berkembang.

Keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pemberdayaan UMKM di Indonesia merupakan salah satu komitmen Pemerintah. Menurut data Badan Pusat Statistik (2021) mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif berhasil tumbuh posifitf mencapai 3,69 persen dibandingkan dengan tahun 2020 hanya 2,07 persen.

(2)

Sebagian mayoritas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di Tanjung Uban belum banyak yang mengetahui betul betapa pentingnya perhitungan biaya harga pokok produksi yang seharusnya menjadi harga dasar sebelum menentukan harga jual. Apabila perhitungan harga pokok tersebut tidak tepat akan sangat mempengaruhi pendapatan dari hasil yang seharusnya bisa didapatkan secara optimal untuk para pelaku usaha (Waruwu and Gelatan, 2020).

Harga Pokok Produksi adalah suatu kumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi (Lambajang, 2013).

Perhitungan yang benar dapat menghasilkan harga pokok penjualan yang tepat dimana selanjutnya dapat ditetapkan menjadi harga jual, sehingga mampu menghasilkan laba yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Harga pokok produksi merupakan kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah dengan persediaan produk dalam proses awal dan dikurangi persediaan produk dalam proses akhir harga pokok produksi digunakan perusahaan sebagai dasar untuk memastikan dengan menghitung seluruh biaya produksi (Bustami, 2019).

Perhitungan biaya produksi pada Dziki Bollen belum menunjukkan perhitungan yang akurat. Hal ini dibuktikan oleh perhitungan harga pokok produksi Dziki Bollen hanya membebankan biaya bahan baku, biaya pengemasan dan bahan penolong tanpa membebankan biaya overhead pabrik, variabel seperti biaya gas. Dziki Bollen dalam menetapkan harga jual bukan didasarkan dari penetapan harga jual yang seharunya tetapi hanya melihat dari harga pasar saja .

(3)

belum akurat karena tidak sesuai dengan standar perhitungan harga pokok produksi yang seharusnya, sehingga akan berdampak pada harga jual seharusnya dikarenakan kurang tepat.

Dalam penentuan biaya produksi terdapat 2 (dua) metode pendekatan yaitu metode full costing dan metode variabel costing. Full costing merupakan suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk dengan memperhitungkan seluruh biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap (Iryanie, 2020).

Full Costing merupakan metode untuk membuat kos produk dengan memperhitungkan seluruh biaya ke dalam kos produksi termasuk biaya yang bersifat tetap maupun variabel (Widya, 2020).

Sedangkan metode Variabel Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya produksi variabel kedalam harga pokok produksi. Variable Costing ialah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan biaya produksi berperilaku variabel ke dalam harga produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2014).

Dalam pembuatan kue ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatannya mulai dari pemilihan bahan baku, teknik pembuatan dan pemanggangan kue harus benar-benar diperhatikan agar kue yang dibuat terasa lezat. Selain teknik pembuatan dan kualitas kue tersebut, ada juga hal lain yang harus diperhatikan dalam usaha pembuatan kue yakni perhitungan setiap biaya

(4)

yang dikeluarkan dalam memproduksi tiap unit kue sebab biaya produksi merupakan salah satu poin penting dalam sebuah usaha. Banyak sekali pelaku usaha yang menganggap bahwa ketika mereka telah menyelesaikan dalam memproduksi produk tersebut, mereka tidak memikirkan harga yang sesuai dengan semua biaya – biaya yang telah dikeluarkan dalam memproduksi sebuah produk. Hanya memikirakan produk tersebut laku di pasaran dan menetapkan harga sesuai dengan minat pasar.

Seringkali para pelaku usaha dalam memulai produksi barang atau jasanya, penentuan harga jual hanya dilakukan dengan menerka - nerka saja.

Padahal dalam ilmu akuntansi penentuan harga jual bisa ditentukan dengan menghitung berapa banyak biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Menentukan harga jual produk dengan tepat dapat meningkatkan jumlah penjualan produk pada usaha tersebut, dengan ini dapat menciptakan fondasi sebagai dasar bisnis dapat berhasil. Strategi menentukan harga jual produk yang tidak tepat akan membuat masalah untuk suatu bisnis kedepannya.

Dziki Bollen kota Tanjung Uban merupakan unit usaha yang menjual kue pisang bollen dengan berbagai rasa yaitu pisang coklat, durian, keju, dan coklat.

Beralamatkan di Jl. Hang Tuah Kp. Raya, No RT 004/001, Tj. Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Dziki Bollen ini didirikan pada tahun 2018 dan dikelola oleh Ibu Aria Trisni Puspita selaku pemilik usaha.

(5)

penjualan belum memasukkann keseluruhan komponen biaya yang dikeluarkan dengan detail, sehingga informasi yang dihasilkan kurang akurat dan belum tepat untuk menetapkan harga pokok penjualan. Dziki Bollen dalam menentukan harga pokok produksi hanya mencatat biaya bahan baku, sedangkan biaya overhead lainnya seperti biaya variabel maupun biaya tetap belum diperhitungkan, sehingga hal tersebut belum memperlihatkan harga pokok produksi yang sebenarnya, sehingga dapat berpengaruh terhadapat harga penjualannya.

Kesalahan dalam menentukan metode perhitungan dapat membuat harga jual yang ditetapkan terlalu rendah atau tinggi. Hal ini dapat berdampak pada tidak sesuainya keuntungan yang diinginkan dengan keuntungan yang diperoleh.

Dengan memngendalikan biaya produksi adalah salah satu cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses perhitungan harga pokok penjualan pada home industry Dziki Bollen diperlukan suatu metode yang tepat. Metode yang digunakan yaitu metode variable costing, dikarenakan metode variable costing merupakan metode yang memperhitungkan keseluruhan komponen biaya variabel terhadap produksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Purniawan (2019) menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Variable costing lebih efektif dan akurat. Hal ini disebabkan perhitungan dengan menggunakan metode full costing dilakukan secara terperinci dengan memasukkan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

(6)

Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Purniawan (2019) perhitungan dengan menggunakan metode konvensional dan metode Variable costing terdapat perbedaan. Perhitungan dengan menggunakan metode konvensional menghasilkan nilah yang lebih rendah dibandingkan menggunakan metode Variable costing.

Terdapat selisih nilai harga pokok produksi yang disebabkan perbedaan nilai pada biaya overhead pabrik saat melakukan perhitungan harga pokok produksi.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari (Purniawan, Mas’ud and Wulandari, 2020) yang berjudul “Penerapan Metode Variable Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Menentukan Harga Jual”. Terdapat persamaan dari penelitian ini dengan penelitian (Purniawan, Mas’ud and Wulandari, 2020) terletak pada metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Dan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Purniawan, Mas’ud and Wulandari, 2020) terletak pada objek penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya yakni pada UD. Karunia yang bergerak dibidang industri kue kering oleh-oleh khas banyuwangi.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Variable Costing Pada Home Industry Dziki Bollen Di Tanjung Uban”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang dialami oleh pelaku usaha UMKM berkaitan dengan perhitungan harga pokok

(7)

peneliti melakukan penelitian mengenai Analsis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Variable Costing Pada Home Industry Dziki Bollen di Tj. Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Adapun identifikasi masalah yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pencatatan keuangan yang dilakukan pada usaha Dziki Bollen belum lengkap Pencatatan biaya yang dikeluarkan tidak keseluruhannya.

2. Pada usaha Dziki Bollen hanya melakukan pencatatan pengeluaran yang terlihat.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

1. Berapa harga pokok produksi kue dengan metode perhitungan konvensional pada Home Industry Dziki Bollen di Tanjung Uban?

2. Berapa harga pokok produksi kue dengan menggunakan metode variable costing pada Home Industry Dziki Bollen di Tanjung Uban?

3. Bagaimana perbandingan perhitungan harga pokok produksi metode konvensional dan perhitungan berdasarkan metode variable costing?

1.4 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, batasan masalah yang penulis ambil dari penelitian ini sebagai berikut:

(8)

1. Peneliti hanya mengkaji tentang analisis perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Variable costing pada home industry dziki bollen di Tanjung Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

2. Usaha yang dilakukan pada penelitian ini adalah Dziki Bollen di Tanjung Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

3. Data pencatatan yang diambil yaitu dari bulan Oktober-Desember 2021.

4. Selama periode penelitian Dziki Bollen ini mencatat transaksi yang ada.

5. Dziki Bollen mencatat transaksi menggunakan mata uang rupiah (Rp) selama periode penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui harga pokok produksi kue menurut perusahaan pada Home Industry Dziki Bollen.

2. Untuk mengetahui harga pokok produksi kue dengan menggunakan metode Variable costing pada Home Industry Dziki Bollen.

3. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan perhitungan berdasarkan metode Variable costing.

(9)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat penelitian bagi penulis

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dalam hal perhitungan harga pokok penjualan dan pemecahan masalah terhadap perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan skala kecil.

2. Manfaat penelitian bagi perusahaan

Dapat memberikan saran dalam perhitungan harga pokok produksi yang lebih tepat mencakup seluruh biaya – biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk menentukan harga pokok penjualan dan dapat membuat keputusan dalam menentukan langkah strategi kedepannya.

3. Manfaat peneliti selanjutnya

Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pustaka karya ilmiah untuk penelitiannya selanjutnya.

1.7 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan digunakan sebagai gambaran secara ringkas agar mudah dipahami secara sistematis yang dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut:

(10)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjabaran tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa kajian teori yang digunakan peneliti sebagai dasar untuk memecahkan rumusan masalah perhitungan harga pokok penjualan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menyajikan tentang metode yang digunakan peneliti yaitu objek dan ruang lingkup penelitian, metode penelitian, variabel penelitian dan pengukurannya, prosedur pengumpulan data dan metode analisis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti memperhitungkan harga pokok penjualan yang sesuai dengan kajian teori.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan dari analisis data dan saran untuk perusahaan serta peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

5 Berdasarkan pada uraian latar belakang, fenomena-fenomena dan penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Variable Costing dan penentuan harga jual produk dengan menggunakan metode Cost