• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Pembelajaran Daring

N/A
N/A
muvirah Vhira

Academic year: 2024

Membagikan "Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Pembelajaran Daring"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data

4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk menguji keakuratan instrumen berdasarkan konsep, uji validitas dilaksanakan untuk mengukur apa yang dicari sesuai dengan tujuan. Pertanyaan dengan topik spesifik akan dijawab menggunakan program SPSS 25.00 dan rumus rumus Alpha Cronbach. Pengujian signifikansi dilakukan dengan menggunakan kriteria perhitungan r tabel pada ambang signifikansi 0,05 dengan menggunakan two-sittings. Apabila nilai positif dan r hitung ≥ r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid; apabila r hitung < r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Pembelajaran Daring

Variabel r-hitung r-tabel Keterangan

Pembelajaran Daring

0,867 0,312 Valid

0,768 0,312 Valid

0,816 0,312 Valid

0,797 0,312 Valid

0,698 0,312 Valid

0,673 0,312 Valid

0,658 0,312 Valid

0,804 0,312 Valid

(2)

0,875 0,312 Valid

0,788 0,312 Valid

0,843 0,312 Valid

0,748 0,312 Valid

0,491 0,312 Valid

0,766 0,312 Valid

0,384 0,312 Valid

(Sumber: hasil olahan data SPSS versi 25.0, 2024)

Berdasarkan tabel 4.3, dinyatakan bahwa hasil perhitungan rhitung

> r-tabel. Sehingga diperoleh nilai r-tabel adalah 0,312 dengan nilai signifikansi < 0,05. Hal ini berarti keseluruhan item pernyataan dalam kuesioner variabel Pembelajaran Daring dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Jika hasil pengukuran dapat dipercaya dan diperoleh hasil dengan konsistensi pengukuran yang baik, uji reliabilitas dilakukan. Jika Cronbach Alpha lebih dari 0,70 maka seluruh variabel penelitian dianggap reliabel.

Seperti terlihat pada tabel berikut, hasil ambang batas reliabilitas adalah sebagai berikut

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel r-alpha r-kritis Keterangan

1 Pembelajaran Daring 0,851 0,60 Reliabel (Sumber: hasil olahan data SPSS versi 25.0, 2024)

(3)

Berdasarkan Tabel 4.5, dilakukan penilaian reliabilitas terhadap setiap pertanyaan yang dianggap sah. Suatu variabel dianggap andal atau signifikan jika tanggapannya terhadap pertanyaan konsisten. Koefisien reliabilitas instrumen Pembelajaran Daring berkisar rll = 0,803. Instrumen Performa Akademik mempunyai koefisien determinasi rll = 0,766. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki nilai “Alpha Cronbach” yang lebih tinggi dari 0,60, yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut merupakan variabel yang lebih andal atau kurang bergantung.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembelajaran daring mahasiswa D4 Perhotelan Sahid angkatan 2020 selama masa pandemi Covid-19

Pembelajaran daring, yang telah menjadi semakin umum terutama sejak pandemi COVID-19, memiliki berbagai dampak terhadap aspek- aspek pembelajaran. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Adedoyin dan Soykan (2020), pembelajaran daring menawarkan fleksibilitas dalam proses pembelajaran, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam hal keterlibatan siswa, kualitas interaksi, dan dukungan teknis. Faktor-faktor ini dapat secara signifikan mempengaruhi performa akademik siswa.

Selain itu, kesuksesan pembelajaran daring sangat bergantung pada kemampuan siswa untuk mengelola waktu, keterampilan belajar mandiri, dan akses terhadap teknologi yang memadai (García-Martínez et al., 2023). Oleh karena itu, faktor-faktor eksternal seperti dukungan dari

(4)

keluarga, ketersediaan perangkat teknologi, dan stabilitas koneksi internet juga dapat memengaruhi efektivitas pembelajaran daring.

Lebih lanjut, penelitian lain oleh Baticulon et al. (2021) menunjukkan bahwa meskipun pembelajaran daring menawarkan keuntungan dalam hal fleksibilitas waktu dan tempat, banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempertahankan performa akademik yang tinggi. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh siswa adalah tantangan dalam manajemen waktu dan kurangnya disiplin dalam mengatur jadwal belajar mandiri. Hal ini sangat berbeda dari pembelajaran tatap muka di mana struktur jadwal lebih tegas dan guru dapat memberikan pengawasan langsung. Dalam pembelajaran daring, siswa dituntut untuk lebih mandiri, yang seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi siswa yang kurang terbiasa dengan model pembelajaran ini.

Selain itu, penelitian oleh Chung et al. (2020) menegaskan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi performa akademik dalam pembelajaran daring adalah interaksi antara siswa dan guru. Dalam pembelajaran tatap muka, interaksi langsung yang terjadi di ruang kelas memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengklarifikasi materi yang kurang dipahami. Namun, dalam pembelajaran daring, interaksi ini menjadi terbatas, baik dari segi frekuensi maupun kualitas, sehingga dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Interaksi yang minim dalam pembelajaran daring sering kali disebabkan oleh

(5)

keterbatasan platform pembelajaran yang digunakan, serta hambatan teknis seperti gangguan koneksi internet.

Pengaruh pembelajaran daring terhadap performa akademik juga dipengaruhi oleh tingkat keterlibatan siswa. Sun et al. (2020) menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran daring cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial yang biasanya didapatkan dalam lingkungan kelas fisik, serta distraksi yang lebih banyak ketika belajar dari rumah. Kurangnya keterlibatan ini dapat berdampak negatif pada performa akademik, karena siswa yang kurang terlibat cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih rendah, yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian akademik mereka.

Di sisi lain, ada pula beberapa penelitian yang menunjukkan dampak positif dari pembelajaran daring terhadap performa akademik.

Misalnya, penelitian oleh Heo dan Han (2023) menemukan bahwa siswa yang sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari cenderung lebih mudah beradaptasi dengan pembelajaran daring, dan bahkan menunjukkan peningkatan dalam performa akademik.

Hal ini mungkin disebabkan oleh fleksibilitas yang ditawarkan oleh pembelajaran daring, yang memungkinkan siswa untuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, serta kesempatan untuk belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

(6)

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk pembelajaran daring yang efektif. Penelitian oleh Czerniewicz et al.

(2020) menunjukkan bahwa kesenjangan digital menjadi salah satu tantangan utama dalam implementasi pembelajaran daring. Siswa yang tinggal di daerah terpencil atau berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap perangkat teknologi seperti komputer atau smartphone, serta koneksi internet yang stabil. Hal ini tentunya akan berdampak negatif pada performa akademik mereka.

Selain itu, masalah psikologis juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi performa akademik selama pembelajaran daring.

Penelitian oleh Zhang et al. (2022) menunjukkan bahwa rasa isolasi yang dirasakan oleh siswa selama pembelajaran daring dapat menimbulkan stres dan kecemasan, yang pada akhirnya dapat menurunkan performa akademik. Tanpa adanya dukungan sosial dari teman-teman sekelas dan interaksi langsung dengan guru, siswa mungkin merasa kurang termotivasi dan lebih rentan terhadap distraksi, yang mengakibatkan penurunan dalam hasil akademik mereka.

Secara keseluruhan, meskipun pembelajaran daring menawarkan banyak manfaat, seperti fleksibilitas dan aksesibilitas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tantangan signifikan yang mempengaruhi performa akademik siswa. Kesuksesan dalam pembelajaran daring sangat

(7)

bergantung pada berbagai faktor, termasuk keterampilan belajar mandiri, dukungan teknologi, keterlibatan siswa, serta dukungan sosial dan emosional. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi pembelajaran daring dalam meningkatkan performa akademik, diperlukan pendekatan yang holistik yang tidak hanya mempertimbangkan aspek teknologi, tetapi juga aspek psikologis dan sosial dari proses belajar-mengajar.

Sebagai kesimpulan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring memiliki pengaruh signifikan terhadap performa akademik siswa. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk akses terhadap teknologi, tingkat keterlibatan siswa, dan dukungan yang diberikan oleh guru dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, implementasi pembelajaran daring yang lebih efektif memerlukan strategi yang komprehensif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh siswa.

4.2.2 Keterbatasan dalam pelaksanaan praktik lapangan akibat pandemi Covid-19 mempengaruhi kesiapan kerja mahasiswa D4 Perhotelan Sahid angkatan 2020

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan dalam pelaksanaan praktik lapangan akibat pandemi COVID-19 berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa D4 Perhotelan Sahid angkatan 2020. Pandemi COVID-19 membawa dampak yang sangat besar bagi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan, khususnya pendidikan vokasi yang sangat mengandalkan kegiatan praktik lapangan sebagai

(8)

bagian dari proses pembelajaran. Menurut Fauzi dan Sastri (2021), praktik lapangan adalah salah satu komponen penting dalam mempersiapkan mahasiswa vokasi, karena melalui kegiatan ini mereka dapat mengasah keterampilan praktis dan menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam situasi dunia nyata. Oleh karena itu, keterbatasan dalam pelaksanaan praktik lapangan selama pandemi menimbulkan tantangan yang signifikan bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

Pada tahun 2020, mahasiswa D4 Perhotelan Sahid mengalami pembatasan yang cukup signifikan dalam menjalani program praktik lapangan. Beberapa tempat industri perhotelan yang biasanya menjadi mitra untuk pelaksanaan praktik lapangan menutup operasional sementara atau mengurangi kapasitas akibat penerapan protokol kesehatan. Hal ini berimbas pada terbatasnya kesempatan mahasiswa untuk terjun langsung ke industri dan mendapatkan pengalaman kerja yang memadai. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Simamora dan Tambunan (2020), keterbatasan ini berpotensi mengurangi tingkat kesiapan kerja mahasiswa, karena pengalaman praktik lapangan merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja, terutama dalam industri yang sangat bergantung pada interaksi langsung dengan pelanggan seperti perhotelan.

Pandemi juga memaksa perguruan tinggi untuk melakukan penyesuaian dalam pelaksanaan program praktik lapangan. Salah satu

(9)

strategi yang dilakukan adalah menggantikan sebagian kegiatan praktik lapangan dengan simulasi daring atau pembelajaran berbasis proyek.

Namun, penelitian oleh Sun et al. (2020) menunjukkan bahwa simulasi daring tidak dapat sepenuhnya menggantikan pengalaman praktik di lapangan, terutama dalam industri seperti perhotelan yang menuntut keterampilan interpersonal, manajemen waktu, dan pemecahan masalah yang efektif. Keterbatasan ini menyebabkan mahasiswa merasa kurang percaya diri dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus, karena mereka merasa belum mendapatkan pengalaman yang cukup untuk menghadapi tantangan di lapangan secara langsung.

Selain keterbatasan dalam aspek praktikal, faktor psikologis juga berperan penting dalam kesiapan kerja mahasiswa selama pandemi.

Penelitian oleh Hasanah dan Widodo (2021) menunjukkan bahwa ketidakpastian akibat pandemi, seperti penundaan atau pembatalan program praktik lapangan, menimbulkan kecemasan dan stres di kalangan mahasiswa. Perasaan tidak pasti ini menghambat kesiapan kerja mahasiswa, karena mereka merasa tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Lebih lanjut, penelitian oleh Zainuddin et al. (2022) menemukan bahwa kecemasan ini dapat berdampak pada motivasi belajar mahasiswa.

Ketika motivasi menurun, mahasiswa cenderung tidak optimal dalam memanfaatkan kesempatan pembelajaran yang ada, baik secara daring maupun melalui kegiatan simulasi.

(10)

Keterbatasan dalam pelaksanaan praktik lapangan juga berimbas pada pengembangan soft skills, yang merupakan elemen penting dalam kesiapan kerja. Menurut Nugraha dan Puspita (2021), salah satu keunggulan pendidikan vokasi adalah pengembangan soft skills seperti keterampilan komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan yang biasanya diasah melalui interaksi langsung dengan lingkungan kerja.

Namun, keterbatasan akibat pandemi membuat mahasiswa D4 Perhotelan Sahid angkatan 2020 kehilangan banyak kesempatan untuk mengembangkan soft skills ini, karena interaksi sosial menjadi sangat terbatas. Dalam industri perhotelan, keterampilan ini sangat penting, karena sebagian besar pekerjaan melibatkan interaksi langsung dengan tamu dan staf lainnya. Tanpa pengalaman yang memadai dalam situasi kerja nyata, mahasiswa akan merasa kurang siap ketika harus berhadapan langsung dengan tantangan yang dihadapi di dunia kerja.

Sementara itu, beberapa penelitian juga menyoroti bahwa pandemi memberikan tantangan tambahan dalam hal penyesuaian teknologi.

Menurut penelitian oleh Gunawan et al. (2020), salah satu aspek positif dari pandemi adalah percepatan adopsi teknologi di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Namun, hal ini juga membawa tantangan tersendiri, karena mahasiswa yang sebelumnya tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam praktik lapangan harus beradaptasi dengan cepat. Dalam konteks perhotelan, banyak hotel yang mulai mengadopsi teknologi baru, seperti penggunaan aplikasi untuk pemesanan dan manajemen layanan,

(11)

yang memaksa mahasiswa untuk mempelajari keterampilan teknologi tambahan. Namun, karena keterbatasan praktik lapangan, banyak mahasiswa yang merasa kurang siap untuk menghadapi perubahan ini, sehingga menambah beban dalam persiapan mereka menuju dunia kerja.

Selain itu, dampak dari keterbatasan praktik lapangan juga memengaruhi kualitas pembelajaran. Sebuah studi oleh Wahyudi dan Wibowo (2021) menemukan bahwa kualitas pengalaman belajar mahasiswa selama pandemi cenderung menurun, terutama dalam hal aplikasi praktis dari teori yang dipelajari di kelas. Keterbatasan interaksi langsung dengan instruktur dan mentor di tempat kerja membuat mahasiswa kurang mendapatkan umpan balik yang konstruktif untuk memperbaiki kinerja mereka. Kondisi ini juga diperburuk oleh kurangnya fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung praktik daring atau simulasi yang optimal. Akibatnya, mahasiswa merasa kurang siap secara mental dan teknis untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.

Namun, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, beberapa mahasiswa berhasil memanfaatkan situasi ini untuk mengembangkan keterampilan baru. Penelitian oleh Lestari et al. (2022) menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa yang lebih adaptif terhadap perubahan justru mampu mengembangkan keterampilan digital yang berguna dalam industri perhotelan masa depan. Misalnya, mereka belajar menggunakan platform manajemen hotel berbasis digital dan meningkatkan keterampilan komunikasi melalui media daring. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun

(12)

keterbatasan praktik lapangan memberikan dampak negatif, terdapat peluang bagi mahasiswa untuk tetap berkembang dalam aspek-aspek lain yang relevan dengan industri perhotelan modern.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan dalam pelaksanaan praktik lapangan akibat pandemi COVID- 19 berdampak signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa D4 Perhotelan Sahid angkatan 2020. Pembatasan tersebut tidak hanya menghambat pengembangan keterampilan praktis dan soft skills, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis yang mengurangi motivasi dan kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Meskipun beberapa mahasiswa mampu beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan keterampilan baru, sebagian besar merasa bahwa pengalaman praktik lapangan yang terbatas tidak cukup untuk mempersiapkan mereka secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk memperkuat dukungan bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia kerja pascapandemi, termasuk peningkatan kualitas simulasi daring, penyediaan akses terhadap teknologi, dan dukungan psikologis bagi mahasiswa.

(13)

Adedoyin, O. B., & Soykan, E. (2020). COVID-19 pandemic and online learning:

The challenges and opportunities. Interactive Learning Environments, 28(6), 1–13.

Baticulon, R. E., Sy, J. J., Alberto, N. R. I., Baron, M. B. C., Mabulay, R. E. C., Rizada, L. G. T., & Reyes, J. C. B. (2021). Barriers to online learning in the time of COVID-19: A national survey of medical students in the Philippines. Medical Science Educator, 31(2), 1–9.

Chung, E., Subramaniam, G., & Dass, L. C. (2020). Online learning readiness among university students in Malaysia amidst COVID-19. Asian Journal of University Education, 16(2), 45-58.

Czerniewicz, L., Agherdien, N., Badenhorst, J., Belluigi, D., Chambers, T., Chili, M., & ... & Swart, M. (2020). A wake-up call: Equity, inequality and COVID-19 emergency remote teaching and learning. Postdigital Science and Education, 2, 946-967.

Fauzi, I., & Sastri, S. (2021). Kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di masa pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan Vokasi Indonesia, 9(1), 44- 52.

García-Martínez, I., Fernández-Batanero, J. M., Sarrionandia-Pascual, M., &

Conde, F. J. (2023). Challenges in virtual education: The case of virtual university students in COVID-19. International Journal of Educational Research Open, 4, 100243.

(14)

Gunawan, G., Suranti, N. M. Y., & Fathorrahman, M. (2020). Pembelajaran daring: Implementasi, tantangan, dan solusi di masa pandemi COVID-19.

Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), 65-70.

Hasanah, U., & Widodo, A. (2021). Dampak pandemi COVID-19 terhadap kesiapan kerja mahasiswa pendidikan vokasi. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 7(2), 34-42.

Heo, H., & Han, S. (2023). The effectiveness of online learning in higher education: A case study. Journal of Educational Technology Development and Exchange, 16(1), 47-58.

Lestari, T. P., Kusuma, H., & Rahmawati, Y. (2022). Adaptasi mahasiswa vokasi dalam menghadapi keterbatasan praktik lapangan selama pandemi COVID- 19. Jurnal Vokasi Indonesia, 8(1), 23-35.

Nugraha, M., & Puspita, A. D. (2021). Pengembangan soft skills mahasiswa vokasi selama pandemi: Sebuah tantangan baru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 10(2), 12-19.

Simamora, R. M., & Tambunan, A. R. (2020). Pengaruh keterbatasan praktik lapangan selama pandemi COVID-19 terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 9(2), 73-81.

Sun, A., & Chen, X. (2020). Online education and its effective practice: A research review. Journal of Information Technology Education: Research, 19, 157-190.

(15)

Wahyudi, A., & Wibowo, S. (2021). Kualitas pembelajaran daring selama pandemi: Dampaknya terhadap kesiapan kerja mahasiswa vokasi. Jurnal Pendidikan Vokasi, 11(3), 56-67.

Zainuddin, Z., Habibi, A., & Purnomo, A. S. (2022). Psychological impacts of COVID-19 pandemic on students’ readiness for online learning.

International Journal of Educational Research Open, 4, 100223.

Zhang, Z., Guo, Y., Wu, W., & Li, J. (2022). The psychological impacts of online learning during COVID-19: A cross-sectional survey of college students in China. Frontiers in Psychology, 13, 829578.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis uji validitas, reliabilitas, dan evalusai struktural model konstruk yang membangun variabel laten yang dalam hal ini adalah student

Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan dinyatakan valid dan reliabel dengan pengujian 39 sampel, sedangkan kuesioner

Instrumen untuk mengukur atribut psikologis haruslah reliabel dan valid, sehingga penelitian tentang kualitas psikometris yaitu reliabilitas dan validitas skala psikologi

Dari hasil penelitian dan pembahasan uji validitas berdasarkan koefisien korelasi point- biserial serta uji reliabilitas berdasarkan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha yang

Masih sama dengan lembar data editor yang digunakan dalam uji validitas, kita lanjutkan uji reliabilitas dengan klik menu Analyze  Scale  Reliability Analysis... Blok

PENUTUP Berdasarkan dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa instrument stress akademik yang dikembangkan oleh Sun, Dunne, & Hou 2011

Dokumen ini panduan analisis validitas dan reliabilitas data responden menggunakan SPSS untuk penilaian instrumen penelitian

Pengantar manajemen data dengan fokus uji validitas dan reliabilitas alat ukur serta teknik analisis statistik dalam penelitian